Apple Umumkan MacBook Air dan Mac Mini Generasi Terbaru

MacBook Air boleh memulai tren laptop tipis nan premium, tapi penampakannya sudah tergolong usang setelah melihat laptop lain seperti Dell XPS 13 atau malah HP Spectre Folio. Lebih parah lagi, beberapa tahun terakhir Apple cuma sebatas menerapkan penyegaran spesifikasi tanpa ubahan desain yang berarti.

Tahun ini berbeda. Apple baru saja mengumumkan MacBook Air generasi baru bersamaan dengan iPad Pro generasi ketiga. Gaya desainnya masih mirip, tapi semuanya berubah ketika Anda membukanya; bezel masif yang mengitari layarnya sudah tiada, digantikan oleh bezel tipis berwarna hitam ala MacBook Pro.

Retina MacBook Air

Bezel-nya memang bukan yang paling tipis, tapi setidaknya tidak sampai berdampak pada penempatan webcam di posisi yang kurang ideal. Dampak positifnya, volume MacBook Air menyusut 17 persen dibandingkan generasi sebelumnya meski ukuran layarnya masih sama di angka 13,3 inci.

Layarnya ini juga ikut dirombak. Resolusinya kini meningkat drastis menjadi 2560 x 1600 pixel. Sasisnya masih terbuat dari bahan aluminium utuh, tapi lebih tipis di angka 1,56 cm pada titik paling tebalnya, dan bobotnya juga lebih ringan di angka 1,25 kg. Terlepas dari itu, Apple mengklaim speaker MacBook Air baru dapat menghasilkan volume 25 persen lebih keras dan bass dua kali lebih mantap.

Retina MacBook Air

Penyegaran spesifikasi tentu tidak dilupakan. Apple menyematkan prosesor dual-core Intel Core i5 generasi kedelapan, ditemani oleh RAM 8 GB atau 16 GB, serta pilihan SSD berkapasitas 128 GB sampai 1,5 TB. Baterai yang tertanam memiliki kapasitas 50,3 Wh, diklaim tahan untuk penggunaan selama 12 jam (browsing).

Satu hal yang saya sayangkan sebagai pengguna MacBook Air lama adalah, bodi yang semakin tipis berarti keyboard-nya juga ikut menipis. Apple membenamkan switch keyboard yang sama seperti pada MacBook Pro generasi terbaru, yang kalau berdasarkan pengalaman saya mencoba, lebih tidak nyaman dipakai untuk mengetik ketimbang keyboard milik MacBook Air lawas.

Beruntung trackpad-nya kini jadi lebih besar dan telah mendukung Force Touch. Tidak ketinggalan juga adalah sensor sidik jari yang terintegrasi pada tombol power. Sistem Touch ID ini ditopang oleh chip khusus Apple T2 Security Chip yang ternyata juga bertugas memberikan proteksi digital ekstra pada komponen lainnya, seperti misalnya enkripsi data pada SSD-nya.

Retina MacBook Air

Juga sedikit disayangkan adalah hilangnya konektor MagSafe untuk charging, digantikan sepenuhnya oleh sepasang port USB-C. Untungnya port ini mendukung standar Thunderbolt 3, yang berarti kompatibilitasnya dengan berbagai aksesori seperti display dan GPU eksternal cukup terjamin.

Secara keseluruhan, MacBook Air generasi baru ini dapat disimpulkan sebagai MacBook Pro tanpa Touch Bar dan dengan desain yang agak berbeda. Apple berencana memasarkannya mulai 7 November dengan banderol mulai $1.199 untuk konfigurasi terendahnya.

Mac Mini generasi keempat

Mac Mini 4th Gen

Di samping MacBook Air, komputer usang lain yang juga Apple perbarui adalah Mac Mini. Pengumuman ini agak mengejutkan mengingat Mac Mini terakhir di-update pada tahun 2014, dan jarak sejauh itu berarti lompatan performa generasi terbarunya ini amat signifikan.

Pilihan prosesor yang ditawarkan mencakup Intel Core i3-8100 (4-core), Core i5-8500B (6-core) dan Core i7-8700B (6-core), lengkap dengan pilihan RAM DDR4 8 GB sampai 64 GB. Soal storage, SSD tipe PCIe yang terbenam bisa dikonfigurasikan dari kapasitas 128 GB sampai 2 TB.

Mac Mini 4th Gen

Sayang semua komponen tersebut duduk manis di dalam sasis aluminium yang tidak berubah. Dimensinya masih sama persis seperti generasi sebelumnya, dengan panjang sisi 19,7 cm dan ketebalan 3,6 cm, serta bobot 1,3 kg. Tidak bisa dibilang mini lagi untuk standar 2018.

Semua port-nya masih diposisikan di belakang, yang meliputi port Gigabit Ethernet, empat port USB-C (Thunderbolt 3), HDMI 2.0, dua port USB 3.0 biasa dan jack headphone. Apple tak lupa menyematkan Bluetooth 5.0 pada Mac Mini generasi terbaru ini, dan Apple T2 Security Chip turut hadir sebagai pengaman digital ekstra.

Mac Mini 4th Gen

Jadwal perilisan yang ditunjuk untuk Mac Mini sama seperti MacBook Air tadi, sedangkan harganya dipatok mulai $799.

Sumber: Apple 1, 2.

Apple Perkenalkan macOS Mojave dengan Sederet Fitur Baru yang Menarik

Bersamaan dengan iOS 12, macOS versi baru juga menjadi sajian di acara WWDC 2018 yang Apple helat semalam. Versi terbarunya ini dinamai macOS Mojave, dan sepintas koleksi fitur barunya terdengar jauh lebih menarik ketimbang yang diusung macOS High Sierra tahun lalu.

Sebagai pengguna Mac, saya sendiri sampai sekarang masih belum menyempatkan untuk update ke High Sierra dikarenakan kurang menariknya fitur-fitur yang dibawanya. Namun dengan macOS Mojave, sepertinya saya bakal meng-update sesegera mungkin setelah Apple merilisnya ke publik di musim semi nanti.

Berikut penjelasan singkat dari fitur-fitur baru yang dihadirkan macOS Mojave.

Dark Mode

macOS Mojave Dark Mode

Tampilan macOS memang belum berubah banyak sejak perombakan desain yang dibawa OS X Yosemite di tahun 2014. Akan tetapi Mojave akhirnya menghadirkan fitur Dark Mode yang proper. Saya bilang proper karena sebelum ini Dark Mode hanya menggelapkan warna menu bar di atas, sedangkan di Mojave tampilan aplikasi seperti Finder, Mail, Messages maupun Calendar juga ikut digelapkan.

Fitur ini bisa diaktifkan kapan saja pengguna mau, dan developer pihak ketiga nantinya juga bisa menerapkan Dark Mode pada aplikasi buatannya berkat API yang disediakan Apple. Dark Mode memang tidak berdampak langsung pada fungsionalitas, tapi setidaknya cukup membantu ketika harus bekerja di depan Mac di malam hari.

Stacks dan penyempurnaan Finder

macOS Mojave Stacks

Tidak jarang saya melihat tampilan desktop yang acak-adut akibat begitu banyaknya file di Mac milik teman. Mojave sudah menyiapkan solusinya dalam wujud Stacks, di mana sejumlah file bakal dikelompokkan secara otomatis berdasarkan tipe file maupun atribut seperti tanggal dan tag.

Untuk Finder, sekarang ada mode tampilan bernama Gallery View, yang pada dasarnya merupakan versi lebih matang dari Cover Flow. Dalam mode tampilan ini, preview file akan ditampilkan dalam ukuran besar di tengah, lalu di sebelah kanan ada metadata lengkapnya.

Fitur Quick Look, yang biasa diaktifkan dengan menekan tombol Space, kini tak hanya menampilkan preview file saja, tapi juga menyediakan opsi penyuntingan macam rotate dan crop untuk gambar, trim untuk video dan audio, serta markup untuk PDF. Semuanya tanpa perlu membuka aplikasi sama sekali.

Group FaceTime

macOS Mojave Group FaceTime

FaceTime ramai-ramai yang menjadi salah satu fitur andalan iOS 12 juga hadir di macOS Mojave. Fungsinya sama persis dan juga mendukung sampai 32 partisipan. Partisipan tambahan bisa bergabung dalam percakapan kapan saja, dan mereka bebas memilih hendak menggunakan Mac atau perangkat iOS.

Mac App Store berubah total

macOS Mojave Mac App Store

Pengguna Mac patut berterima kasih pada iOS 11, sebab App Store baru yang terdapat pada iOS 11 akhirnya menginspirasi Apple untuk menerapkan perombakan yang sama pada Mac App Store. Di Mojave, tampilannya berubah total dan jauh lebih menarik.

Begitu dibuka, pengguna bakal langsung disambut oleh konten editorial yang telah disiapkan tim internal Apple. Di sebelah kiri, ada beberapa tab untuk memudahkan pencarian aplikasi. Juga menarik adalah, untuk pertama kalinya, aplikasi ternama seperti Microsoft Office dan Adobe Lightroom CC bisa diunduh melalui Mac App Store.

Warisan aplikasi iOS

macOS Mojave Apple News

Ini memang bukan pertama kalinya macOS mewarisi aplikasi iOS. Namun di Mojave, aplikasi yang datang langsung ada empat, yakni News, Stocks, Voice Memos dan Home. Semuanya memiliki tampilan yang telah dioptimalkan untuk perangkat desktop, meski sepintas kelihatan mirip seperti versi iPad-nya.

Penyempurnaan fitur screenshot dan Continuity Camera

macOS Mojave Screenshot tools

Selain App Store dan keempat aplikasi di atas, warisan dari iOS rupanya juga mencakup pembaruan pada fitur screenshot. Setiap kali screenshot diambil di Mojave, pengguna bisa langsung mencorat-coret (markup) gambarnya – persis seperti di iOS. Pengguna bahkan juga bisa merekam tampilan macOS dalam wujud video (screen recording).

Kemudian ada juga fitur baru yang sangat menarik bernama Continuity Camera, di mana kita dapat mengambil gambar atau memindai dokumen menggunakan iPhone atau iPad, lalu hasilnya langsung muncul di Mac. Sangat praktis dan berguna dalam konteks sehari-hari.

Sumber: Apple.

Apple Dilaporkan Bakal Satukan Aplikasi iOS dan Mac Mulai Tahun Depan

Seperti biasa setiap tahunnya, Apple bisa dipastikan bakal mengumumkan iOS 12 dan macOS 10.14 pada ajang WWDC 2018. Namun berdasarkan laporan Bloomberg, Apple bisa jadi juga akan memberikan pengumuman yang cukup mengejutkan di event tersebut.

Kejutan yang dimaksud adalah rencana untuk menyamaratakan user experience aplikasi di iPhone, iPad dan Mac. Selama ini kita tahu bahwa developer harus membuat dua aplikasi yang berbeda untuk iOS dan macOS. Andaikata rencana ini jadi dieksekusi, mereka hanya perlu meracik satu aplikasi saja untuk digunakan di perangkat iOS dengan interface berbasis sentuhan dan Mac dengan mouse atau trackpad.

Konsepnya kurang lebih mirip seperti yang diterapkan Microsoft melalui Universal Windows Platform, di mana developer hanya perlu mengembangkan satu aplikasi saja untuk bisa digunakan di PC sekaligus di smartphone Windows 10 Mobile, yang sayangnya bisa dikatakan sudah mati.

Twitterrific adalah salah satu contoh terbaik developer yang lebih memprioritaskan iOS dibanding macOS, hingga akhirnya pengembangnya harus melalui jalur crowdfunding untuk menghidupkan kembali versi Mac-nya / Iconfactory
Twitterrific adalah salah satu contoh terbaik developer yang lebih memprioritaskan iOS dibanding macOS, hingga akhirnya pengembangnya harus melalui jalur crowdfunding untuk menghidupkan kembali versi Mac-nya / Iconfactory

Bloomberg bilang bahwa rencana ini juga didasari oleh komplain banyak pengguna Mac, yang mengeluh karena aplikasi Mac jarang menerima update. Developer terkesan lebih memprioritaskan iOS dan mengesampingkan Mac, yang pada kenyataannya memang berpotensi meraup lebih banyak pelanggan.

Dengan adanya inisiatif seperti ini, mereka setidaknya tidak perlu kerja dua kali untuk menyenangkan hati konsumen kedua platform dari satu kandang ini. Yang lebih banyak diuntungkan adalah pengguna Mac, sebab selama ini merekalah yang merasa dianaktirikan.

Meski nantinya Apple benar-benar mengumumkan rencana ini di WWDC 2018, implementasinya tidak akan terjadi dalam sekejap, melainkan secara bertahap selama beberapa tahun. Kendati demikian, sumber Bloomberg mengatakan bahwa masih ada kemungkinan Apple membatalkan rencana ini sepenuhnya.

Sumber: Bloomberg. Gambar header: Pixabay.

Apple Umumkan macOS High Sierra, Berikut Fitur-Fitur Barunya

Di samping iOS 11, Apple turut memperkenalkan versi terbaru dari macOS. Dijuluki macOS High Sierra, ia melanjutkan jejak macOS Sierra selagi membawa penyempurnaan di balik layar – tidak kelihatan langsung, tapi signifikansinya cukup besar.

Berikut adalah fitur-fitur baru yang paling menarik dari macOS High Sierra.

Apple File System (APFS)

High Sierra menjadi versi macOS pertama dalam 30 tahun terakhir yang menggunakan file system baru. APFS dirancang untuk perangkat generasi modern, dengan arsitektur 64-bit secara native dan sederet fitur keamanan. Imbasnya pada pengguna mungkin tidak langsung terasa, tapi Anda bakal terkejut melihat proses copy file yang sangat cepat, bahkan hampir instan.

High-Efficiency Video Coding (HEVC)

macOS High Sierra turut membawa dukungan untuk codec video H.265 alias HEVC, sama seperti iOS 11, baik untuk playback maupun untuk encoding. HEVC sejatinya menawarkan tingkat kompresi hingga 40% lebih baik ketimbang H.264, yang berarti ukuran file video bisa lebih kecil tanpa mengalami penurunan kualitas.

Metal 2 dan dukungan VR

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, HTC Vive jadi kompatibel dengan perangkat Mac / Apple
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, HTC Vive jadi kompatibel dengan perangkat Mac / Apple

High Sierra memulai debut API grafis Metal 2, yang diklaim bisa meningkatkan performa hingga 10x lipat dibanding versi sebelumnya. Tak melulu soal grafis, developer juga dapat memanfaatkan Metal 2 untuk keperluan machine learning, baik yang melibatkan speech recognition, natural language processing maupun computer vision.

Kehadiran Metal 2 dan penyegaran spesifikasi lini Mac pada akhirnya juga berujung pada dukungan virtual reality. Namun bukan untuk konsumsi, melainkan untuk kreasi konten VR. Lebih lanjut, Apple telah mengajak Valve, Unity dan Epic untuk memboyong development tool mereka ke macOS.

Valve? Ya, headset HTC Vive nantinya dapat disambungkan ke Mac, tapi sekali lagi bukan untuk konsumsi, melainkan lebih mengarah ke proses kreasi konten untuk platform SteamVR. Tidak ketinggalan, Apple pun juga akan meng-update aplikasi Final Cut Pro X supaya pengguna dapat mengedit video 360 derajat.

Safari yang lebih awas soal privasi

Safari pada High Sierra terus menambahkan fitur-fitur yang dirancang untuk melindungi privasi pengguna. Utamanya adalah Intelligent Tracking Prevention, yang akan memastikan pengiklan tidak mengendus riwayat browsing Anda. Bukan, ini bukan untuk memblokir iklan, melainkan menjaga supaya iklan yang Anda jumpai tidak itu-itu saja berdasarkan riwayat browsing.

Selain itu, Safari juga dapat mendeteksi situs-situs yang biasa memutar video secara otomatis, dan pada akhirnya menghilangkan mood membaca pengguna. Pengguna bebas menyesuaikan pengaturannya, sehingga situs favorit, seperti YouTube misalnya, tetap bisa mengaktifkan fitur autoplay.

Penyempurnaan pada Photos

Fitur editing Photos kini tak kalah dari Photoshop / Apple
Fitur editing Photos kini tak kalah dari Photoshop / Apple

Aplikasi Photos pada High Sierra telah dilengkapi fitur-fitur editing yang lebih komprehensif dan merinci, dan pengguna pun sekarang juga bisa menyunting Live Photos. Anda lebih memilih Photoshop? Aplikasi itu bisa langsung dibuka dari Photos, dan hasil suntingannya juga bisa langsung disimpan kembali ke Photos.

Sinkronisasi iMessage via iCloud

iMessage pada High Sierra semakin efektif berkat sinkronisasi via iCloud, yang berarti semua pesan yang masuk ke iPhone Anda juga akan muncul di Mac. Lebih penting lagi, karena pesan-pesannya disimpan di iCloud, Anda bisa sedikit lebih menghemat storage milik Mac Anda.

macOS High Sierra akan tersedia secara cuma-cuma untuk semua pengguna mulai musim semi mendatang. Asalkan perangkat Anda kompatibel dengan Sierra, nantinya Anda juga bisa menikmati update ke High Sierra.

Sumber: Apple.

Microsoft Akan Luncurkan Visual Studio untuk Mac

Untuk mengembangkan aplikasi Mac, developer butuh Xcode yang hanya tersedia di Mac. Sebaliknya, untuk mengembangkan aplikasi Windows, developer perlu Visual Studio, yang cuma tersedia di Windows. Namun tidak lama lagi, situasinya bakal berubah sebab Microsoft dilaporkan bakal mengumumkan Visual Studio versi Mac.

Keputusan ini melanjutkan tren cross platform yang dimulai Microsoft sejak kursi kepemimpinannya dipegang oleh Satya Nadella. Sebelumnya, mereka juga sempat menghadirkan dukungan native untuk para developer Linux, hasil kerja samanya langsung dengan pengembang Ubuntu, Canonical.

Pengumuman ini jelas hanya terdengar menarik di telinga para developer. Akan tetapi sebagai pengguna kita juga bakal menerima implikasinya; developer yang sebelumnya hanya mengembangkan aplikasi Mac bisa lebih tergerak untuk menyuguhkan karyanya ke pengguna Windows.

Sebelum ini, opsi yang mereka miliki hanyalah membeli PC/laptop atau menjalankan Windows di virtual machine, barulah kemudian mereka bisa mengakses Visual Studio. Dengan hadirnya Visual Studio secara native di Mac, saya pribadi berharap pengembang app macam Alfred, Keyboard Maestro atau Ulysses bisa tertarik membuatkan versi Windows-nya.

Rencananya, versi preview dari Visual Studio untuk Mac bakal diungkap pada event khusus developer Microsoft Connect pekan depan.

Sumber: The Verge.

Aplikasi-Aplikasi Ini Siap Maksimalkan Touch Bar Milik MacBook Pro Sebelum Akhir Tahun

Selama bertahun-tahun, Apple selalu membanggakan bahwa produk-produknya merupakan hasil perkawinan yang pas antara hardware dan software. Karena itu, setiap kali mereka mengumumkan iPhone generasi baru yang dibekali fitur anyar, mereka tidak akan lupa meng-update aplikasi-aplikasi buatannya agar bisa memaksimalkan fitur tersebut.

Contoh yang paling gampang adalah iPhone 6S dengan fitur 3D Touch. Pun demikian, peran Apple saja tidak cukup, mereka juga perlu dukungan developer aplikasi pihak ketiga supaya fitur tersebut benar-benar bisa menjadi nilai jual utama. Kasus yang sama juga berlaku untuk MacBook Pro generasi baru. Fitur utamanya, Touch Bar, tidak berarti tanpa dukungan third-party app.

Dalam presentasinya, Apple sempat mendemonstrasikan sejumlah app pihak ketiga yang akan menghadirkan dukungan terhadap fitur Touch Bar, Adobe Photoshop dan djay Pro di antaranya. Microsoft beberapa waktu lalu juga sempat mengumumkan dukungan Touch Bar pada Office for Mac.

Yang menjadi pertanyaan, kapan dukungan ini bakal tersedia, apalagi mengingat Apple sudah mulai memasarkan MacBook Pro dengan Touch Bar? Berikut ini adalah daftar sekitar 20 aplikasi populer yang siap memaksimalkan kapabilitas Touch Bar paling lambat sebelum pergantian tahun.

  • Photoshop, akhir tahun
  • djay Pro, akhir November
  • Microsoft Office, Outlook, Skype
  • Pixelmator, bersamaan dengan perilisan
  • Affinity Designer, akhir November; Affinity Photo, Desember
  • Da Vinci Resolve
  • Sketch, akhir November
  • Day One, bersamaan dengan perilisan
  • Coda, bersamaan dengan perilisan
  • 1Password
  • OmniGraffle, November
  • OmniPlan, awal Desember
  • OmniFocus, awal Desember
  • OmniOutliner, kuartal pertama tahun depan
  • Blogo, akhir tahun
  • Live Home 3D versi 3.1

Sumber: TechCrunch.

Setapp Adalah Layanan Seperti Netflix, Tapi untuk Aplikasi Mac

Kehadiran layanan seperti Spotify dan Netflix telah terbukti mampu mengurangi kebiasaan membajak konten digital. Ketimbang harus membeli lagu dan film secara terpisah, layanan streaming semacam ini memberikan pengguna kebebasan untuk mengonsumsi koleksi konten yang tersedia dengan nominal tarif yang fixed setiap bulannya.

Lalu apakah metode yang sama bisa diterapkan pada konten digital lain yang juga banyak ‘dinodai’ kasus pembajakan, semisal aplikasi Mac? Bisa, setidaknya itu harapan developer asal Ukraina, MacPaw. Namun daripada hanya berharap, mereka ingin mencoba merealisasikannya sendiri lewat layanan baru bernama Setapp.

Konsep di balik Setapp kurang lebih sama seperti Spotify atau Netflix. Dengan membayar tarif berlangganan sebesar $10 per bulan, konsumen akan mendapatkan akses tidak terbatas ke koleksi aplikasi premium yang dicintai para pengguna Mac.

Koleksinya tentu saja mencakup aplikasi buatan MacPaw sendiri macam CleanMyMac, Gemini dan lain-lain. Pun begitu, aplikasi dari developer lain seperti Blogo, CodeRunner, RapidWeaver dan Ulysses juga tersedia. Sejauh ini, setidaknya sudah ada sekitar 45 developer yang bersedia aplikasinya digunakan oleh pelanggan Setapp.

Jumlah aplikasi bukanlah prioritas utama MacPaw, meski mereka memasang target maksimum 300 aplikasi. Yang ditekankan adalah kualitas tiap-tiap aplikasi tersebut, itulah mengapa MacPaw menggandeng sejumlah rekan-rekan sejawatnya.

Setapp akan membuatkan folder khusus di Finder berisi shortcut ke aplikasi-aplikasi yang tersedia / TheNextWeb
Setapp akan membuatkan folder khusus di Finder berisi shortcut ke aplikasi-aplikasi yang tersedia / TheNextWeb

Menggunakan Setapp terbilang simpel. Pelanggan akan diminta untuk mengunduh semacam launcher yang akan membuat folder di Finder dan menyajikan shortcut ke semua aplikasi yang tersedia. Pelanggan kemudian tinggal meng-install aplikasi yang hendak digunakan, dan selanjutnya koneksi internet tidak dibutuhkan lagi.

Model berlangganan seperti ini merupakan alternatif yang menarik bagi pengguna Mac. Selama ini, aplikasi-aplikasi seperti yang sudah disebutkan di atas dihargai puluhan bahkan ratusan dolar, dan itu semua akan terkesan sia-sia seandainya hanya dipakai satu atau dua kali setiap bulannya.

Setapp juga memastikan bahwa aplikasi yang digunakan adalah versi yang terbaru. Ini juga merupakan kelebihan sistem berlangganan, seperti yang didapati oleh para pelanggan Adobe Creative Cloud, dimana mereka akan menerima update secara reguler untuk Photoshop dkk.

Untuk sekarang, Setapp masih dalam tahap closed beta, sedangkan public beta rencananya akan menyusul dalam waktu dekat. MacPaw berharap bisa merilisnya untuk umum mulai awal tahun depan.

Sumber: TheNextWeb.

Inilah Daftar Perangkat yang Mendukung iOS 10 dan macOS Sierra 10.12

Setelah mengumumkan sistem operasi terbarunya dalam ajang WWDC, selain fitur baru, ada satu hal yang ditunggu-tunggu oleh para pengguna perangkat iOS dan Mac yaitu kompatibilitas perangkat.

Ya, setiap tahun dengan bertambah canggihnya iOS dan macOS, Apple ‘terpaksa’ mengeluarkan beberapa perangkat dari dukungan OS terbaru mereka. Sebut saja iPhone 3GS dan sebelumnya yang harus berpuas hanya mendapat dukungan sampai iOS 6 dan iPhone 4 yang mentok di iOS 7.

Hardware dan pengalaman pengguna ketika menggunakan perangkat adalah dua alasan utama mengapa Apple tak memberikan update OS terbarunya. Tahun ini Apple telah mengumumkan iOS 10 dan macOS Sierra dalam ajang WWDC 2016. Direncanakan rilis publik pada September mendatang berbarengan dengan iPhone terbaru, ada beberapa perangkat yang tidak lagi mendukung iOS 10 dan macOS 10.12 Sierra.

Diambil dari laman resmi iOS 10 di situs Apple, inilah daftar perangkat yang dapat menjalankan iOS 10 nantinya.

Inilah Daftar Perangkat Yang Mendukung iOS 10 dan macOS Sierra 10.12

Ya, iPhone 4s serta iPad 2 dan 3 harus berpuas mendapat update sampai iOS 9 saja. Sedangkan untuk macOS Sierra, ada juga beberapa perangkat Mac yang tidak akan mendapatkan update.

Berikut daftar perangkat yang mendukung macOS Sierra 10.12:

  • iMac (Akhir 2009 dan yang lebih baru)
  • MacBook Air (2010 dan yang lebih baru)
  • Macbook (Akhir 2009 dan yang lebih baru)
  • Mac Mini (2010 dan yang lebih baru)
  • Macbook Pro (2010 dan yang lebih baru)
  • Mac Pro (2010 dan yang lebih baru)

Lalu apakah perangkat Mac di atas akan mendapat semua fitur dari macOS Sierra? Tidak. Sama seperti update OS X El Capitan setahun yang lalu, perangkat keluaran di bawah tahun 2012 tidak akan mendapatkan dukungan terhadap framework grafis Metal dan fitur Continuity.

Jika perangkat Anda tidak ada dalam daftar di atas, itu artinya Anda harus mulai mempertimbangkan untuk melakukan upgrade, baik iPhone, iPad atau Mac yang dimilik, agar dapat menikmati fitur OS terbaru dari Apple.

iOS 10 sendiri membawa perubahan antar muka serta penambahan fitur yang lumayan banyak khususnya untuk aplikasi pesan instan iMessage mereka. Sementara macOS Sierra menghadirkan Siri, sang asisten virtual pribadi di Mac.

Info produk: MacBook Pro with Retina Display diskon 199rb.

Siri Hadir di Perangkat Mac Lewat macOS Sierra

Gelaran WWDC 2016 telah usai digelar dan seperti tahun-tahun sebelumnya di ajang ini Apple mengumumkan update untuk beberapa sistem operasi yang dimilikinya. Dibuka oleh Tim Cook, Apple kemudian mengenalkan sistem operasi watchOS 3, tvOS 2, iOS 10 dan macOS. macOS Sierra adalah nama baru sistem operasi bagi perangkat Mac.

Apple tidak lagi menggunakan nama OS X untuk sistem operasi perangkat Mac dan penggantian nama menjadi macOS dirasa lebih selaras dengan penamaan sistem operasi lainnya. macOS Sierra hadir dengan sejumlah fitur namun yang paling ditunggu-tunggu adalah hadirnya Siri. Seperti yang telah diprediksi, Siri akhirnya hadir di perangkat Mac dan bisa diaktifkan pada menu bar bersebelahan dengan Notification Center.

Dipresentasikan oleh Craig Frederighi, Siri di Mac cukup pintar dalam melaksanakan perintah yang disampaikan. Sebagai asisten virtual pribadi di Mac, Siri bisa membantu untuk mencari file yang dibutuhkan, menyetel lagu lewat iTunes, mengirim email hingga membuat pengingat.

Siri di Mac mengerti konteks yang dibicarakan oleh penggunanya. Dalam demonya, Craig mencontohkan pencarian file yang sedang dikerjakan dengan tag tertentu dan Siri langsung menampilkannya. Lebih cepat dan efisien daripada kita harus mencari-cari melalui Finder atau Spotlight.

Ketika digunakan untuk mencari di web, hasil pencarian lewat Siri bisa di-pin ke Notification Center. Tentunya untuk dapat menampilkan hasil pencarian tersebut, Siri harus terhubung dengan internet.

Siri merupakan fitur yang cukup dinanti-nanti oleh banyak pengguna Mac. Dengan kehadirannya, bekerja dan mencari informasi di Mac jauh lebih mudah dan cukup hanya dengan perintah suara saja. Update macOS Sierra hadir secara gratis pada musim gugur mendatang atau kisaran bulan September dan public beta direncanakan digelar Juli mendatang bagi yang sudah terdaftar pada program Appleseed Beta Software Program.

Sumber: Ars Technica | iMore

Apple Perkenalkan macOS Sierra, Penerus OS X El Capitan

Selain versi baru iOS, WWDC juga dijadikan Apple sebagai wadah untuk memperkenalkan versi baru dari OS X. Menemani iOS 10 adalah macOS Sierra, penerus dari OS X El Capitan yang diumumkan di WWDC tahun kemarin.

Sebelum membahas fitur-fitur barunya, menarik juga untuk memperhatikan nama barunya sekarang. Jauh sebelum ini, nama resmi sistem operasi Mac adalah Mac OS X – diikuti oleh nama versi, seperti Snow Leopard dan sebagainya – kemudian berganti menjadi OS X; dan sekarang kembali lagi memakai nama macOS, tapi kali ini tanpa diimbuhi embel-embel “X” dan kata “mac” tanpa kapitalisasi.

Oke, nama mungkin tidak terlalu penting. Yang lebih penting adalah apa saja hal baru yang dibawa oleh macOS Sierra. Yuk kita bahas satu per satu.

Peningkatan signifikan pada fitur Continuity

File yang tersimpan di desktop macOS Sierra bisa diakses lewat aplikasi iCloud Drive di iOS / Apple
File yang tersimpan di desktop macOS Sierra bisa diakses lewat aplikasi iCloud Drive di iOS / Apple

Seperti yang kita tahu, Continuity adalah istilah Apple dalam menggambarkan sinkronisasi antara perangkat-perangkat besutannya, mulai dari Mac sampai ke iPhone, iPad dan Apple Watch. Continuity dalam macOS Sierra kini jauh lebih canggih, mencakup hal-hal yang sederhana seperti misalnya Auto Unlock.

Fitur Auto Unlock pada dasarnya memungkinkan pengguna untuk membuka Mac-nya dengan cepat tanpa perlu memasukkan kata sandi sama sekali. Syaratnya hanya satu, yakni pengguna mengenakan Apple Watch miliknya. Jadi selama Apple Watch Anda ada di pergelangan tangan, Anda bisa mem-bypass lock screen macOS Sierra secara instan.

Bagian lain dari Continuity adalah Universal Clipboard. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk melakukan copy-paste antar perangkat. Jadi semisal Anda menyalin teks di iPhone, teks tersebut bisa langsung Anda paste di Mac. Fitur ini juga berlaku untuk konten lain seperti gambar dan video.

Lebih lanjut, file yang tersimpan pada desktop Mac kini juga bisa disinkronisasikan via iCloud, sehingga pengguna dapat menjumpai file yang sama – lengkap hingga ke penempatannya di desktop – pada perangkat Mac lain, atau bisa juga dengan membuka aplikasi iCloud Drive pada perangkat iOS.

Siri datang ke Mac

Siri yang kita kenal di iOS kini hadir di macOS Sierra dengan kepintaran yang sama / Apple
Siri yang kita kenal di iOS kini hadir di macOS Sierra dengan kepintaran yang sama / Apple

Ini merupakan kabar besar buat pengguna Mac, dimana Siri nantinya akan hadir bersama macOS Sierra. Siri di Mac bisa diakses lewat Dock, menu bar atau dengan keyboard shortcut. Pengguna bisa meminta bantuan Siri untuk mencari file yang spesifik di Mac-nya atau mencantumkan agenda baru pada kalender.

Siri tentu saja juga bisa dimanfaatkan untuk mencari informasi di internet, gambar misalnya. Menariknya, hasil pencarian bisa langsung di-drag dan ditambatkan ke dokumen yang tengah dikerjakan di Pages misalnya. Secara keseluruhan, Siri di Mac adalah Siri yang kita kenal selama ini di iOS.

Optimalisasi storage

Storage atau kapasitas penyimpanan kerap menjadi elemen krusial bagi pengguna Mac, khususnya MacBook Air atau MacBook yang punya storage terbatas. Apple berupaya memberikan solusi lewat optimalisasi storage di macOS Sierra.

Cara kerjanya cukup sederhana, dimana file yang jarang digunakan akan otomatis dipindahkan ke iCloud sementara. macOS Sierra juga akan mengingatkan pengguna untuk menghapus file installer yang sudah dipakai, file download yang kembar, cache dan masih banyak lagi. Semuanya ditampilkan dalam satu aplikasi yang mudah dipahami.

Picture in Picture

Picture in Picture adalah salah satu fitur andalan iOS 9 di iPad. Fitur ini sederhananya memungkinkan pengguna untuk memutar video dalam jendela tersendiri yang bisa dibesar-kecilkan ukurannya maupun dipindah-pindah posisinya, tapi di saat yang sama mereka masih bisa mengerjakan sesuatu di aplikasi lain.

Tabs di banyak aplikasi

Dalam posisi full screen, macOS Sierra bisa membuka dua aplikasi yang berbeda / Apple
Dalam posisi full screen, macOS Sierra bisa membuka dua aplikasi yang berbeda / Apple

macOS Sierra kini tak cuma mengemas fitur Tabs untuk Safari saja, tetapi juga di mayoritas aplikasi lain, bahkan aplikasi pihak ketiga sekalipun. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk membuka dua jendela aplikasi yang berbeda meski sedang dalam posisi full-screen, misalnya aplikasi Maps dan Notes.

Belanja online dengan Apple Pay

Belanja online di macOS Sierra bisa menggunakan otentikasi Apple Pay via iPhone / Apple
Belanja online di macOS Sierra bisa menggunakan otentikasi Apple Pay via iPhone / Apple

Pengguna Mac nantinya bisa berbelanja online dan melakukan pembayaran dengan Apple Pay. Jadi saat hendak membayar, pengguna akan diminta melakukan otentikasi via Touch ID di iPhone. Ini juga merupakan bagian dari fitur Continuity tadi yang semakin sempurna dalam macOS Sierra.

Selain yang sudah disebutkan, pembaruan lain macOS Sierra mencakup iMessage anyar yang diperkenalkan dalam iOS 10 plus tampilan baru Apple Music di dalam iTunes. macOS Sierra bakal dirilis ke konsumen mulai musim semi mendatang, sedangkan versi beta-nya bisa dijajal oleh publik pada bulan Juli.

Sumber: Apple.