Lima Cara Meningkatkan Bisnis Lewat Pengunjung Situs

Dalam bisnis online, situs adalah aset utama yang harus bisa dijaga dari berbagai potensi kejahatan yang akan terjadi. Selain menjaga, Anda sebagai pebisnis juga harus tahu cara memonetisasi situs Anda agar menjadi lahan mata pencarian. Situs hanya akan bermanfaat bagi bisnis, bila mencetak keuntungan. Ibarat menanam tanaman di kebun, semakin bagus pupuknya maka semakin subur tumbuhnya.

Artikel berikut ini akan membahas lebih jauh mengenai cara-cara apa saja yang perlu Anda lakukan untuk meningkatkan bisnis lewat pengunjung situs. Berikut rangkumannya:

1. Memahami pengunjung dan tindakan mereka

Jika Anda paham betul dengan sasaran target pengunjung, Anda pasti tahu siapa pengunjung situs Anda. Dengan bantuan alat seperti Google Analytics, Anda akan tahu snapshot dari pengunjung Anda.

Saat Anda memberi link situs di akun media sosial, Anda akan mengetahui dari platform mana yang paling banyak diakses dan jenis pendekatan seperti apa yang paling efektif untuk meningkatkan traffic. Sebagai contoh, Anda memasukkan tag khusus untuk setiap postingan resep dengan akhiran link “?id=recipe” dan postingan harian dengan link berbeda “?id=specials”. Dari situ, Anda bisa membandingkan mana yang lebih efektif menarik pengunjung ke situs Anda.

Link khusus juga membantu Anda memahami apa yang pengunjung lakukan setelah mereka mengakses situs Anda. Selain itu, juga akan terlihat halaman mana yang paling banyak di-klik orang.

2. Melibatkan pengunjung

Setelah Anda tahu siapa pengunjung situs Anda, maka Anda bisa lebih baik dalam meningkatkan keterlibatan atau engagement dengan mereka. Cara terbaiknya yakni dengan memanfaatkan user-generated content (USG).

USG itu memiliki banyak bentuk, Anda bisa melibatkan pengunjung dengan memberi komentar dalam setiap postingan Anda, entah itu berisi cerita atau testimonial dari produk Anda yang mereka gunakan. Ini akan membantu calon pengunjung untuk menggunakan produk Anda.

Anda juga baiknya menyediakan kolom khusus untuk melayangkan semua pertanyaan dari pengunjung, dan buatlah aksesnya lebih mudah dengan menyediakan berbagai media. Anda juga harus berkomitmen untuk menjawab dengan segera setiap ada pertanyaan yang masuk. Untuk itu, Anda perlu sediakan fitur chat online.

3. Jadikan pengunjung sebagai ambasador

Caranya dengan mengirimkan pesan kepada pengunjung lewat akun media sosial mereka, pesannya berisi informasi mengenai siapa Anda. Pastikan juga mereka telah menjadi masuk sebagai pengikut Anda dalam akun media sosial Anda.

Banyak situs yang menyediakan widget media sosial dalam tiap laman mereka, tombol yang wajib hadir di antaranya share/like/follow. Dengan demikian, hal ini akan menarik pengunjung untuk berbagi setiap postingan yang mereka sukai dan memancing pengunjung baru untuk berdatangan.

4. Tampilan situs yang memudahkan pengunjung baru

Ketika ambasador Anda berbagi informasi tentang postingan dari situs Anda di akun sosial media mereka, yang harus Anda lakukan berikutnya adalah membuat situs Anda mudah diakses oleh pengunjung. Misalnya dengan menyediakan laman F.A.Q yang mampu menjawab semua pertanyaan pengunjung.

Anda juga bisa mencantumkan testimonal dalam situs Anda, dengan demikian akan mempermudah pengunjung untuk percaya dengan Anda. Sediakan juga kontak informasi yang bisa mereka gunakan untuk menjangkau Anda.

5. Ulangi proses dari awal

Strategi ini tidak cukup sekali saja dilakukan. Semakin ramai situs Anda dikunjungi, semakin sering juga Anda harus memahami karakteristik mereka.

Ibarat kebun, situs Anda juga perlu vitamin berupa pupuk. Anda bisa membuat pertumbuhan bisnis dari situs, bila Anda meluangkan waktu untuk memahami karakteristik pengunjung dan terlibat dengan mereka, lalu buat mereka membantu Anda mendapatkan pengunjung baru.

Mengoptimalkan Strategi Pemasaran untuk Bisnis Rintisan

Salah satu tugas penting dalam perusahaan rintisan adalah memasarkan produk atau yang yang dimilikinya. Proses ini ada pada daftar apa yang harus dioptimalkan dalam startup untuk menumbuhkan bisnis. Masalahnya sebagai perusahaan rintisan dana yang dianggarkan untuk proses penasaran biasanya terbatas atau bahkan apa adanya.

Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan bagi bisnis kecil atau rintisan untuk memaksimalkan strategi pemasaran.

Tentukan target akhirnya

Sama seperti strategi pada umumnya dalam menjalankan bisnis, strategi pemasaran butuh tujuan akhir yang ingin dicapai. Seperti kita mengemudikan kendaraan, kita pasti tahu ke mana tujuan kita dan di mana kita akan berhenti. Strategi pemasaran pun demikian. Butuh kejelasan tujuan yang ingin dicapai untuk bisa merancang strategi matang agar bisa sukses menapai target.

Tentukan target pemasaran

Menjadi rahasia umum, memetakan pengguna sangat penting dalam menjalankan bisnis. Dalam strategi pemasaran ini penting untuk bisa menyesuaikan strategi apa yang ingin dipakai. Variabel-variabel seperti jenis kelamin, umur, lokasi, kebiasaan berbelanja, brand favorit dan lain sebagainya harus bisa dipenuhi untuk melengkapi perhitungan-perhitungan strategi pemasaran. Akan sangat efektif jika kampanye pemasaran sampai pada target pengguna yang ingin dicapai.

Membangun tim

Untuk membantu menyukseskan strategi pemasaran yang dirancang, pastikan bisnis menyiapkan tim solid untuk merancang, membangun dan menjalankan strategi dengan baik. Lengkapi tim dengan orang-orang yang ahli di bidangnya. Jika memang ada beberapa anggaran tidak ada salahnya untuk mempekerjakan orang baru, baik itu untuk full time atau freelancer.

Membangun nilai-nilai dengan konten

Digitalisasi informasi membuat konten memegang peranan penting dalam membangun citra sebuah produk. Baik itu konten tulisan atau pun konten video yang sekarang mulai marak. Strategi pemasaran bisa dilengkapi dengan membuat konten yang menerangkan dan menggambarkan produk-produk dan solusi yang ditawarkan. Konten bisa menjadi sumber traffik ke situs resmi. Dari sana keterlibatan pengguna bisa ditingkatkan. Tapi perlu diingat, perlu kualitas, tidak hanya kuantitas.

Berhemat

Mungkin ini hal yang harus dilakukan oleh semua bisnis rintisan dalam mengorganisasi kampanye pemasaran yang efektif. Menekan pengeluaran. Hitung dengan pasti biaya yang harus dikeluarkan untuk pembuatan konten, ads dan channel pemasaran lain. Selalu bicarakan dengan tim dan cari alternatif jalan lain, cara lain yang lebih efektif dari segi pendanaan. Misalnya memanfaatkan fitur-fitur gratis atau trial.

Sebagai bonus, kami berikan 21 strategi marketing yang efektif untuk menjadi referensi ekstra.

5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membuat Rencana Pemasaran

Penting untuk diingat, meski sudah ada banyak sumber referensi online yang bisa membantu Anda dalam menentukan jumlah bujet marketing, namun jangan pernah mengindahkan untuk menyusun rencana terlebih dahulu.

Bujet marketing memang bisa berubah seiring berjalannya bisnis Anda dalam setahun, sebaiknya saat Anda merancangnya perlu disesuaikan dengan rencana bisnis, bagaimana target yang akan dicapai dalam harian, mingguan, atau bulanan.

Oleh karena itu, sebelum Anda membuat rencana pemasaran yang rinci, setidaknya ada lima hal yang harus Anda pikirkan, seperti dilansir dari laman ini:

1. Tentukan target konsumen

Pertanyaan “siapa target konsumen Anda” haruslah bisa dijawab dengan cepat. Ini ada kaitannya ketika Anda sedang menyusun berbagai upaya marketing, baik saat membuat bujet ataupun rencananya.

Ambil contoh, apakah produk Anda dapat ditujukan untuk konsumen kalangan direksi di perusahaan yang masuk ke dalam jajaran Fortune 500 di Majalah Fortune? Apakah produk Anda menargetkan remaja usia 12-17 tahun dan tinggal di negara yang menggunakan Bahasa Inggris?

Anda perlu catat, bahwa strategi pemasaran yang hanya konsumen secara general adalah langkah yang buruk. Anda perlu membuat ceruk segmentasi konsumen agar pemasaran bisa lebih tepat sasaran.

Mungkin banyak yang mengatakan penting untuk membangun hubungan personal dengan calon konsumen, guna memahami karakteristik mereka dan menggali sumber potensialnya. Ada perangkat online dan gratis yang bisa membantu Anda dalam hal ini, yaitu Xtensio.

2. BuatĀ tujuan akhir

Setelah Anda melakukan poin pertama, langkah berikutnya adalah membuat tujuan marketing untuk jangka waktu tertentu. Misalnya, dengan memposisikan Anda sebagai expert di industri menjadi penulis lepas untuk blog memberikan tips dan masukan untuk industri. Langkah ini bisa menjadi strategi Anda bisa beriklan secara gratis.

Tujuan lainnya, Anda ingin merekrut karyawan baru. Untuk mencapainya Anda perlu mendekati penulis blog tekno yang pernah meliput ruang kantor yang cocok dengan apa yang Anda cari. Contoh strategi tersebut, menjadikan tujuan marketing Anda lebih efektif dan mudah untuk dieksekusi.

3. TentukanĀ kanal pemasaran yang sesuai

Untuk membahas poin ini, coba ambil contoh apabila Anda beriklan, banyak pembaca Majalah Fortune dibandingkan dengan AdAge atau Adweek? Bandingkan bila Anda beriklan di media semacam Mashable. Jika target konsumen Anda adalah anak remaja usia 12-17 tahun, apakah cocok bila memilih beriklan di Facebook atau Snapchat?

Sebaiknya Anda perlu memahami karakteristik konsumen, media mana yang paling banyak dipilih. Bahkan seringkali channel marketing yang tepat, lebih mudah ditemukan bila Anda memilih media yang niche.

4. Bentuk tim

Saat membuat rencana marketing, coba Anda lihat orang-orang di sekeliling apakah diantara mereka ada yang bisa mengeksekusi seluruh rencana tersebut? Jika tidak ada, apakah Anda punya bujet untuk merekrut orang marketing?

Atau, bila Anda sudah punya tim, apakah perlu merekrut lebih banyak orang atau meminta bantuan dari outsource? Banyak orang yang pro dan kontra dalam hal outsource, namun ini semua tergantung prinsip yang dianut masing-masing founder. Anda bisa merekrut orang dengan dedikasi yang nol atau pekerja kontrak yang bisa memberikan 120% komitmennya dalam mengerjakan proyek.

5. Buat bujet marketing

Setelah keempat poin di atas telah Anda selesaikan, artinya Anda sudah bisa memperkirakan berapa besar bujet marketing yang dibutuhkan. Bujet perlu dibuat konsisten dengan pertumbuhan yang Anda inginkan. Jika Anda memutuskan bujet marketing bulanan secara tetap dalam setahun, akan sulit untuk mengukur pertumbuhan bisnis.

Cobalah dengan membuat bujet yang realistis, mulai dari mengukur talenta yang tersedia dan target marketing, serta jangka panjangnya. Misalnya, investasi konten dan SEO adalah target jangka panjang. Namun dengan merekrut tim public relation (PR) untuk periode tertentu, target ini bisa diselesaikan dengan waktu singkat, sekitar 3-4 bulan saja.

Secara biaya, tentu saja strategi ini akan lebih mahal. Belum lagi kalau realisasi penjualan belum sejalan dengan rencana. Maka dari itu, semua faktor harus diperhitungkan dengan baik-baik.