Influencer: Pengertian, Jenis, dan Tips Menjadi Influencer

Seiring bertambahnya jumlah pengguna internet dan konten di setiap platform media sosial, istilah influencer semakin sering muncul. Apa atau siapa influencer? Sederhananya, influencer adalah orang yang bisa mempengaruhi orang lain.

Orang terdekat yang bisa diceritakan oleh seorang influencer adalah anggota keluarganya sendiri. Mereka dapat dan menawarkan informasi tentang produk atau jasa kepada rumah tangga. Anggota keluarga memberikan informasi karena telah mendapatkan informasi dari orang lain atau merasakan manfaat dari produk yang dimaksud. Influencer marketing semakin dibutuhkan di perusahaan untuk meningkatkan engagement.

Apa Itu Influencer?

Influencer saat ini menjadi istilah yang tidak asing lagi bagi masyarakat umum, khususnya di dunia digital. Influencer adalah orang yang memiliki followers atau pengikut dalam jumlah besar dan memiliki dampak yang besar bagi publik.

Digital influence adalah kemampuan untuk memengaruhi, mengubah pendapat, dan perilaku secara online. Sederhananya, influencer adalah mereka yang memberikan pengaruh di media sosial, seperti Vera Selvina dkk. Kutipan dari “Buku Teks E-Commerce”.

Dalam pemasaran, salah satu strategi pemasaran adalah influencer, yang berperan untuk memberikan pengaruh dengan karakter influencer itu sendiri, mengubah opini dan mengubah perilaku audiensnya secara online.

Dengan memenuhi tugasnya, influencer biasanya menerima promosi yang disetujui. Advokasi atau endorsement adalah promosi atau iklan yang dilakukan oleh figur publik, termasuk influencer.

Manfaat influencer dalam bisnis meningkatkan kesadaran merek dan penjualan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan yang mengajaknya kerja sama.

Jenis Influencer

A. Jenis Influencer Berdasarkan Jumlah Followers

• Influencer Mikro

Influencer Mikro adalah seseorang yang memiliki sekitar 10.000 followers. Influencer mikro digunakan secara efektif untuk mempromosikan produk.

Kekuatan influencer mikro adalah keterlibatan mereka dengan pengikut mereka. Dengan memahami pengikutnya, influencer mikro mampu membuat konten yang lebih relevan dengan pengikutnya.

• Influencer Makro

Influencer Makro adalah influencer dengan lebih dari 100.000 followers. Umumnya influencer makro adalah orang-orang yang dikenal luas, meski tidak setenar selebritis.

Dengan jumlah followers yang banyak, influencer makro memiliki kemungkinan untuk mempromosikan produk ke lebih banyak orang. Selain itu, penggunaan influencer makro bisa membuat produk atau brand terlihat eksklusif.

• Influencer Premium

Influencer Premium adalah influencer terbaik dengan followers terbanyak. Influencer premium adalah influencer dengan jutaan pengikut. Persentase pembelian produk melalui rekomendasi dari top influencer mungkin tidak setinggi influencer lainnya, namun tetap menjanjikan. Karena jangkauan postingan dari influencer premium sangat besar.

B. Jenis Influencer Berdasarkan Media yang Digunakan

Selebgram

Selebgram atau selebritis Instagram adalah publik figur yang menggunakan media sosial Instagram sebagai alat untuk mempromosikan produk. Selebgrams menggunakan popularitasnya untuk menjalankan iklan dalam kemitraan dengan merek perusahaan. Contoh Selebgram di Indonesia adalah Rachel Venya, Awkarin, Fadil Jaidi dan masih banyak lagi.

YouTuber

Pengguna YouTube adalah orang yang mengunggah video dengan informasi, termasuk informasi produk, untuk pengguna YouTube. Peran youtuber cukup besar, karena lebih dari 90% pengguna internet mempelajari produk baru melalui youtube. Bermitra dengan YouTuber yang memiliki followers banyak tentu bisa membawa produknya menjadi perhatian penonton. Contoh pengguna YouTube di Indonesia adalah Atta Halilintar, Deddy Corbuzier, Ria Ricis dan masih banyak lagi lainnya.

Blogger

Seorang blogger adalah seseorang yang memiliki dan memelihara sebuah blog. Beberapa blog digunakan untuk membuat ulasan produk dengan ulasan berbeda. Ketika seorang blogger merekomendasikan suatu produk, itu menarik pembaca untuk mencoba produk tersebut. Contoh blogger di Indonesia adalah Sonia Eryka dan Julia Marius (anakjajan.com).

Tips Menjadi Influencer

1. Temukan hal-hal menarik

Ini tips pertama untuk kamu. Untuk menjadi influencer, temukan sesuatu yang benar-benar kamu sukai dan ketahui. Kamu dapat membaginya dengan orang lain. Jika orang lain membuat konten yang berbeda dari kamu dan menjadi sukses, bukan berarti kamu harus seperti mereka. Buat konten kamu sendiri. Lakukan riset sebanyak mungkin sebelum membuat keputusan.

2. Gunakan akun yang ada

Tidak perlu membuat akun baru dan memulai kembali. Karena tidak mudah menemukan dan membangun pengikut. Bersihkan akun media sosial kamu dengan mudah dengan menghapus konten dari postingan lama yang tidak sesuai dengan konsep dan desain konten yang sudah kamu siapkan.

3. Gunakan profil perusahaan dan blog pribadi

Buka pengaturan Instagram dan ubah akun kamu menjadi “Profil Bisnis” secara gratis. Dengan akun bisnis ini, kamu dapat melihat data keterlibatan yang kamu miliki secara total atau per pesan yang kamu kirim. Kamu dapat melihat informasi sesuai kebutuhan, termasuk jam operasi yang disarankan untuk kiriman foto terbaru. Sekarang peran Instagram tambahan dapat digunakan untuk meningkatkan keterlibatan.

Jangan lupa untuk membuat blog atau website dengan nama akun kamu. Karena kamu tidak pernah tahu sampai kapan media sosial bisa bertahan dan eksis di dunia maya. Blog atau website ibarat rumah yang tidak perlu kamu khawatirkan saat media sosial lainnya (yang bisa diibaratkan pusat perbelanjaan) tutup.

4. Bekerja sama dengan brand

Jika kamu memiliki lebih dari 1000 pengikut media sosial, jadilah nano influencer. Kamu bisa mencoba mencari merek atau perusahaan yang membutuhkan jasa kamu. Cocokkan persyaratan brand kamu dengan tema akun kamu. Jelajahi brand yang kamu cari dan cari tahu siapa departemen pemasarannya. Perkenalkan diri kamu dan katakan kamu ingin membuat konten yang memamerkan produk kamu sebagai sponsor. Secara bertahap, saat kamu mengunggah lebih banyak pesan, karakter lain akan muncul secara alami.

Demikianlah penjelasan mengenai influencer dari pengertian hingga tips menjadi influencer. Semoga bermanfaat!

Sales Force: Pengertian, Fungsi, Tugas, Manfaat, dan Besaran Gajinya

Sales force adalah komponen penting yang memandu strategi marketing secara keseluruhan. Dan peran sales force di beberapa perusahaan besar adalah mengawasi semua aktivitas tim penjualan. Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan ini sangat penting bagi keberhasilan dan pertumbuhan perusahaan.

Apa sebenarnya sales force itu? Yuk simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.

Pengertian Sales Force

Sales force adalah departemen, tim, atau individu dalam perusahaan yang memiliki peran dan tanggung jawab dalam menjual produk dan layanan (jasa). Kegiatan rutinnya termasuk mengunjungi atau menelepon pelanggan dan prospek.

Oleh karena itu dapat diartikan bahwa Sales Force adalah tenaga penjualan. Oleh karena itu, tugas utama posisi ini adalah mengatur strategi penjualan dan mengelola teknologi untuk meningkatkan penjualan produk atau layanan serta mempromosikan bisnis perusahaan.

Untuk memaksimalkan hal tersebut, produktivitas kerja dapat dicapai melalui penggunaan software berbasis CRM. Sering disebut Salesforce CRM (Customer Relationship Management).

Fungsi Sales Force

Seperti disebutkan sebelumnya, tugas utama sales force adalah melakukan penjualan dan meningkatkan pendapatan perusahaan secara signifikan.

Mengenai beberapa fungsi lain dari sales force, yaitu:

• Membangun Brand Awareness

Pengguna yang berpotensi menjadi pelanggan baru sangat membutuhkan interaksi atau kesempatan untuk menggunakan dan mempelajari produk kamu.

Salah satu saluran periklanan paling efektif untuk meningkatkan kesadaran adalah melalui media sosial dan situs web.

Dengan dukungan informasi yang tepat dan terpercaya, kamu dapat lebih mudah berkomunikasi dengan calon pelanggan.

• Meningkatkan Loyalitas Konsumen

Seorang sales force tentu saja wajib mengembangkan compensation plan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan.

Skema kompensasi yang paling umum digunakan untuk perwakilan penjualan adalah bersosialisasi, menawarkan hadiah dalam bentuk diskon, dan mengadakan giveaway.

• Menjadi Sales Support

Sales support adalah orang yang tugasnya membantu tim penjualan mencapai kesepakatan dengan konsumen lebih cepat.

Selain itu, Sales Support juga berfungsi untuk mengidentifikasi prospek, membuat profil pelanggan, melakukan riset dan mengumpulkan informasi.

• Menyediakan Layanan Konsumen

Tugas sales selanjutnya adalah memastikan semua keinginan konsumen dapat terpenuhi dan terjalin hubungan yang baik. Pelayanan yang baik juga mencakup peningkatan kepuasan dan mempertahankan pelanggan.

Tugas Sales Force

Pekerjaan dan tugas utama sales force adalah untuk dapat menjual produk atau jasa dengan sebaik dan seefisien mungkin. Dimana tim sales atau marketing harus memiliki informasi dan mengetahui apa saja KPI penjualan perusahaan. Berikut ini adalah contoh tugas dan tanggung jawab yang harus dipenuhi sales force.

• Memenuhi Target KPI

Tentu saja, sebagian besar perusahaan mengukur pencapaian tujuan melalui KPI penjualan, yang tidak hanya menargetkan area pendapatan, tetapi juga kinerja tim penjualan. Hal ini juga terkait dengan insentif sesuai hasil evaluasi.

• Melakukan Penjualan

Setiap anggota atau bagian dari departemen penjualan harus dapat menjual produk atau jasa yang diusulkan kepada pelanggan potensial. Mereka juga harus berusaha agar produk yang mereka jual sampai ke tangan pelanggan.

• Menjalin Komunikasi yang Baik dengan Pelanggan

Pelanggan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan perusahaan. Hal pertama yang harus dilakukan penjual adalah menjalin komunikasi yang baik dengan konsumen.

Cara yang tepat untuk melakukannya adalah dengan menggunakan aplikasi CRM yang terintegrasi dengan Omnichannel untuk memudahkan proses komunikasi.

Manfaat Sales Force

Di bawah ini adalah beberapa manfaat dan keuntungan menggunakan sales force untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis perusahaan.

1. Memperoleh informasi secara langsung terkait customer journey.

2. Memantau efektivitas dari KPI.

3. Bisa mengotomatisasi proses komunikasi dengan konsumen.

4. Mendapatkan laporan penjualan secara analitik dan komprehensif.

5. Mempermudah proses administrasi pada departemen sales dan marketing.

Gaji Sales Force

Jadi jika kamu sudah mengetahui penjelasan sales force, kamu mungkin mulai khawatir dan bertanya-tanya berapa gaji sales force?

Gaji sales force tentu berbeda-beda di setiap perusahaan, tergantung beban kerja dan praktik yang ada. Rata-rata gaji seorang Sales Representative di Indonesia adalah Rp 1.800.000 per bulan atau Rp 21.600.000 per bulan.

Untuk profesional muda di awal karir sales biasanya Rp 1.340.836 per bulan. Sedangkan bagi yang sudah berpengalaman, gaji yang diterima sekitar Rp 3.060.000. Namun, gaji hanya pendapatan dasar dan tidak termasuk insentif jika penjualan melebihi target.

Nah, itulah seputar sales force dari mulai pengertiannya hingga besaran gaji yang diterima. Jadi, apakah kamu tertarik untuk menapaki jenjang karir ini?

Referral vs Affiliate Marketing, Ini Persamaan dan Perbedaannya!

Dalam lingkup pemasaran bisnis, ada dua bentuk kegiatan pemasaran secara digital atau digital marketing yang populer dijalankan oleh pelaku bisnis saat ini, yakni referral marketing dan affiliate marketing.

Keduanya seringkali dianggap serupa karena memiliki banyak persamaan. Kesamaan utamanya yakni keduanya mendorong orang lain untuk mempromosikan merek dengan tawaran insentif, melalui sebuah program yang diadakan pelaku bisnis.

Namun, di samping itu, keduanya sebenarnya berbeda. Perbedaan paling mencolok terletak pada peserta atau mitra program. Mitra referral merupakan pelanggan yang telah dimiliki oleh bisnis, sementara mitra affiliate tidak harus berasal dari pelanggan bisnis.

Tak sampai di situ, berikut ulasan lebih jauh terkait persamaan dan perbedaan antara kedua bentuk digital marketing tersebut. Simak selengkapnya.

Persamaan Referral dan Affiliate Marketing

Beberapa kesamaan antara dua bentuk digital marketing, yakni pemasaran rujukan dan pemasaran afiliasi, antara lain sebagai berikut:

  • Mengandalkan Kepercayaan Publik

Pada dasarnya, baik referral maupun affiliate merupakan strategi marketing yang sangat bergantung pada opini dan testimoni, sehingga perlu membangun kepercayaan dan reputasi yang positif.

Pada program refferal testimoni datang dari pelanggan yang sudah ada, sehingga produk atau layanan yang dipromosikan sudah pasti pernah dicoba sendiri. Sedangkan, pada program afiliasi, promosi dapat dilakukan oleh siapa saja kepada platform publik.

  • Merupakan Repeatable Marketing

Kedua bentuk pemasaran ini merupakan repeatable marketing, yang dimaksudkan untuk mendorong pertumbuhan bisnis yang konsisten. Keduanya mengandalkan pihak lain untuk membantu mendatangkan prospek dan penjualan baru.

Program referral membangun hubungan jangka panjang antara pelaku bisnis dengan pelanggan, dengan memberi penghargaan atas upaya promosi yang mereka lakukan. Serta, program afiliasi cenderung mudah menarik pelanggan baru, hanya dengan klik.

Perbedaan Pemasaran Referral dan Affiliate

Di samping persamaannya, referral marketing dan affiliate marketing merupakan dua hal yang berbeda. Ada pun perbedaannya terletak pada beberapa hal, antara lain sebagai berikut:

  • Peserta Program

Pihak yang ditargetkan untuk bergabung dengan program referral dan affiliate yang diadakan suatu bisnis berbeda. Pada program referral, targetnya adalah pelanggan yang telah ada. Sedangkan, affiliate bisa diikuti oleh siapa saja yang tertarik untuk menghasilkan pendapatan dengan mempromosikan suatu bisnis melalui proses pendaftaran terlebih dulu.

  • Hubungan dengan Calon Pelanggan

Perbedaan berikutnya, terletak pada jenis hubungan antara orang yang melakukan promosi dengan calon pelanggan baru atau orang yang menjadi target promosi.

Pada pemasaran referral, hubungan antara kedua pihak tersebut cenderung lebih dekat, misalnya seperti teman, keluarga atau kolega terdekat yang sudah saling mengenal secara pribadi.

Sementara, dalam pemasaran afiliasi, tidak ada hubungan langsung antara kedua pihak. Orang yang mengklik link afiliasi tidak perlu mengenal mitra afiliasi secara pribadi, tetapi biasanya tetap memiliki kepercayaan tertentu. Misalnya, followers atau subscribers.

  • Cara Promosi

Program rujukan biasanya mengambil pendekatan promosi yang lebih dekat, misalnya melalui email, chat di WhatsApp, atau bertemu langsung secara tatap muka. Sedangkan, pendekatan program afiliasi biasanya melalui saluran umum, misalnya situs web, blog atau media sosial.

  • Jenis Imbalan

Imbalan adalah faktor pendorong utama dalam program rujukan dan program afiliasi. Imbalan yang diberikan sendiri dapat sangat bervariasi, tergantung pada pihak penyelenggara program rujukan atau afiliasi tersebut.

Pada program referral, imbalan yang diberikan umumnya berupa termasuk diskon, kredit toko, kupon, uang kembali, atau kartu hadiah. Sementara, program afiliasi biasanya menawarkan insentif berbasis uang tunai, dalam bentuk biaya tetap atau persentase dari setiap penjualan.

  • Nilai Customer Lifetime Value (CLV)

Nilai CLV atau umur pelanggan merujuk pada nilai dari seorang konsumen terhadap suatu merek bisnis selama menjadi pelanggan. Nilai ini dipengaruhi oleh jenis produk atau layanan bisnis yang ditawarkan.

Dengan referral marketing, nilai CLV yang dihasilkan akan lebih tinggi, sebab program ini berdasarkan pada kepercayaan dan kesetiaan pelanggan yang telah ada, sehingga berpotensi mendatangkan pelanggan baru yang sejenis.

Sementara, dengan affilate marketing, nilai CLV yang dihasilkan lebih rendah, sebab program ini fokus mendatangkan pelanggan baru dengan melakukan pembayaran atas adanya setiap pelanggan baru. Program afiliasi cenderung lebih fokus pada kuantitas dan skala.

Demikian penjelasan terkait persamaan dan perbedaan antara referral marketing dan affiliate marketing. Semoga bermanfaat.

Cara Kerja Referral Marketing dan Tips Menjalankannya

Referral marketing atau pemasaran rujukan adalah strategi umum yang digunakan oleh bisnis. Cara kerjanya yakni perusahaan atau pelaku bisnis mengadakan program untuk memberi insentif kepada pelanggan yang rekomendasikan produk atau layanannya kepada orang lain.

Tujuan program ini adalah membentuk pelanggan yang ada menjadi pendukung bisnis, serta mengubah calon pelanggan menjadi pelanggan, melalui rujukan pelanggan yang ada tersebut. Maka dari itu, opini atau testimoni pelanggan menjadi hal krusial dalam referral marketing.

Berikut penjelasan terkait cara kerja dan tips atau strategi dalam menjalankan referral marketing agar sukses mencapai tujuan pelaku bisnis.

Langkah Kerja Referral Marketing

Tak hanya dalam bentuk rekomendasi produk, referral marketing sendiri bisa berupa ajakan membeli, membuat akun, hingga membagikan konten. Intinya, strategi marketing satu ini mendorong pelanggan untuk mengajak pelanggan baru.

Ada pun langkah kerjanya antara lain sebagai berikut:

  • Tentukan Kode Referral

Langkah pertama yang perlu dilakukan pelaku bisnis dalam menjalankan strategi marketing rujukan ini adalah menetapkan kode referral. Kode referral sendiri umumnya terdiri dari kombinasi angka dan huruf unik.

Kode referral lazim digunakan oleh pelaku bisnis untuk mengidentifikasi pelanggan dalam mengajak orang lain menggunakan produk atau layanan suatu bisnis. Dengan adanya kode ini, pelaku bisnis dapat mudah memberikan keuntungan kepada pelanggan yang berhasil memenuhi syarat program referral terkait.

  • Minta Pelanggan Bagikan Kode Referral

Setelah kode referral ditentukan, pelaku bisnis dapat meminta pelanggan membagikan kode referral tersebut kepada orang lain. Lalu, pelaku bisnis dapat menentukan syarat dan ketentuan terkait program referral yang diadakan, agar mudah dipahami pelanggan sebagai mitra referral.

  • Data Kode Referral

Pelaku bisnis melakukan pendataan kode referral agar kode dapat dilacak dan disetujui saat pelanggan melakukan transaksi menggunakan kode tersebut. Data tersebut juga dapat digunakan oleh pelaku bisnis untuk menentukan besaran insentif yang akan diberikan kepada pelanggan, yang berhasil mengikuti program referral sesuai dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan.

Tips Sukses Jalani Referral Marketing

Kunci sukses menjalani campaign referral marketing adalah mengumumkan terkait adanya program referral yang diadakan oleh pelaku bisnis kepada pelanggannya. Lalu, bujuk pelanggan untuk turut serta.

Ada pun beberapa tips dan strategi yang dapat dilakukan oleh pelaku bisnis, agar pelanggan bersedia mengikuti program referral yang diadakan, serta dapat mampu mencapai tujuan diadakannya program referral. Antara lain:

  • Beri Insentif

Insentif diberikan oleh perusahaan atau pelaku bisnis atas keberhasilan pelanggan melakukan ajakan atau rujukan kepada calom pelanggan. Bentuknya bisa berupa saldo atau voucher tunai, potongan harga eksklusif, bonus poin dan lain sebagainya. Hal terpenting adalah insentif trsebut harus cukup menarik untuk membuat pelanggan yang ada tertarik untuk membaginya dengan orang lain.

  • Cara Kerja Program Mudah Diikuti

Saat membuat program pemasaran rujukan, buatlah cara kerja serta syarat dan ketentuan yang sederhana dan mudah dipahami sehingga mudah diikuti pelanggan. Salah satu aspek terpenting dari campaign referral adalah pelanggan yang ada berhasil mengajak pelanggan baru dengan cara kerja yang telah ditetapkan.

  • Perkuat Pemahaman Tim Pelaksana Program

Saat meluncurkan program referral marketing pada bisnis, pastikan anggota tim yang mengemban tugas menjalankan program tersebut telah terlatih dan memiliki pemahaman yang baik. Pasalnya, tim tersebut akan berhubungan langsung dengan pelanggan, sehingga sangat berpengaruh terhadap sikap dan kepercayaan pelanggan kepada program yang diadakan.

  • Perhatikan Target, Bangun Kepercayaan dan Perluas Jangkauan

Tiga hal tersebut menjadi strategi kunci dalam menjalankan program referral marketing bagi bisnis. Pertama, dalam memperhatikan target, pemasaran dari mulut ke mulut dengan audiens yang ditargetkan, akan menembus pasar sasaran lebih efektif. Kedua, kepercayaan calon pelanggan kepada pelanggan yang mempromosikan merupakan faktor penting dalam pemasaran rujukan. Ketiga, perluas jangkauan dengan menggunakan media sosial dan situs web ulasan.

 

Pengertian Referral Marketing, Jenis-jenis dan Keuntungannya

Dalam dunia bisnis, terdapat banyak strategi marketing yang dapat dijalankan oleh pelaku bisnis. Salah satunya yakni referral marketing. Strategi ini dianggap ampuh dalam menjangkau lebih banyak pelanggan bagi bisnis.

Referral marketing sendiri merupakan strategi pemasaran yang berhubungan erat dengan word of mouth marketing, yang mana sangat bergantung pada testimoni pelanggan. Strategi satu ini dianggap menguntungkan, baik bagi perusahaan maupun pelanggan.

Lantas, seperti apa strategi pemasaran referral marketing itu, sehingga dapat dianggap menguntungkan? Berikut penjelasan terkait pengertian beserta jenis-jenis referral marketing yang perlu dipahami oleh pelaku bisnis.

Apa Itu Referral Marketing?

Referral marketing atau pemasaran rujukan adalah strategi umum yang digunakan oleh bisnis. Cara kerjanya yakni perusahaan atau pelaku bisnis mengadakan program untuk memberi insentif kepada pelanggan yang rekomendasikan produk atau layanannya kepada orang lain.

Tak hanya dalam bentuk rekomendasi produk, teknik pemasaran rujukan sendiri bisa berupa ajakan membeli, membuat akun, hingga membagikan konten. Intinya, strategi pemasaran satu ini mendorong pelanggan untuk mengajak pelanggan baru.

Insentif yang diberikan oleh perusahaan atau pelaku bisnis atas keberhasilan pelanggan melakukan ajakan atau rujukan tersebut beragam. Bisa berupa saldo atau voucher tunai, potongan harga eksklusif, bonus poin dan lain sebagainya.

Tujuan program ini adalah membentuk pelanggan yang ada menjadi pendukung bisnis, serta mengubah calon pelanggan menjadi pelanggan, melalui rujukan pelanggan yang ada tersebut. Maka dari itu, opini atau testimoni pelanggan menjadi hal krusial dalam referral marketing.

Mengapa Pemasaran Rujukan Dianggap Menguntungkan?

Dengan mengadakan program referral, baik perusahaan maupun pelanggan akan menerima win-win solution. Dari sisi perusahaan, dengan modal yang relatif rendah, perusahaan bisa menikmati hasil pemasaran dari pelanggan yang merekomendasikan bisnis mereka.

Perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya pemasaran secara berulang. Setelah perusahaan meluncurkan campaign pemasaran rujukan, bisnis akan mulai mendapatkan lebih banyak penjualan, tanpa banyak intervensi dari departemen pemasaran di perusahaan tersebut.

Selain itu, peluang seseorang membeli atau menggunakan suatu produk dan layanan suatu bisnis lebih besar jika direkomendasikan oleh kenalannya. Hal ini terjadi karena kebanyakan orang lebih percaya pada kerabat atau orang yang telah dikenalnya, daripada apa yang dikatakan oleh brand tersebut sendiri.

Sedangkan, dari sisi pelanggan, dengan mempromosikan suatu produk atau layanan kepada orang lain, pelanggan dapat menikmati sejumlah insentif tertentu dari perusahaan terkait. Tak hanya itu, calon pelanggan juga turut diuntungkan karena mendapat rekomendasi produk atau layanan yang terpercaya.

Jenis-jenis Referral Marketing

Dalam menjalankan strategi pemasaran rujukan, terdapat beberapa jenis penawaran atau program referral marketing yang dapat diterapkan oleh perusahaan atau pelaku bisnis, dalam rangka meningkatkan penjualan. Berikut di antaranya:

  • Rujukan Langsung (Direct Referrals)

Program rujukan langsung atau kerap disebut sebagai teknik ‘mulut ke mulut’ ini adalah strategi di mana pelaku bisnis menyatakan secara langsung kepada pelanggan yang ada untuk mengajak orang lain menggunakan suatu produk atau layanan mereka.

  • Rujukan Tersirat (Implied Referrals)

Jenis rujukan satu ini sifatnya tersirat atau tidak langsung, di mana pelaku bisnis tidak secara terang-terangan meminta pelanggan untuk merekomendasikan produk atau layanannya. Pelaku bisnis hanya menyatakan kepada calon pelanggan, jika sewaktu-waktu membutuhkan produk atau layanan terkait, maka bisa menggunakan brand miliknya.

  • Rujukan Nyata (Tangible Referrals)

Rujukan nyata adalah di mana pelaku bisnis memberikan value yang nyata kepada pelanggan, yang mana value tersebut dapat dibagikan kepada kerabat pelanggan. Contoh bentuk campaign-nya yakni ‘Bawa Teman, Gratis!’, di mana pelanggan akan mendapatkan produk beli satu gratis satu produk lagi untuk teman pelanggan.

  • Rujukan Komunitas (Community Referrals)

Rujukan komunitas adalah strategi pemasaran yang diluncurkan dengan kolaborasi atau kerja sama dengan suatu komunitas atau organisasi tertentu sebagai partner. Misalnya, pelaku bisnis membagi sejumlah keuntungan penjualan dengan partner kolaborasi tersebut

Strategi ini dapat memberi dampak jangka panjang bagi pelaku bisnis. Contoh dampaknya yakni orang-orang yang tergabung dalam komunitas atau organisasi partner akan termotivasi untuk membicarakan dan merujuk brand bisnis tersebut di kemudian hari tanpa henti.

4 Hal Penting untuk Menjadi “Customer-Centric” dalam Pemasaran

Kehadiran teknologi kini mengubah perspektif marketer dalam memasarkan produk. Tak hanya itu, peran marketing juga mulai berubah. Mereka tak hanya sekadar memikirkan brand awareness, tetapi juga menentukan strategi untuk mengkonversi awareness tersebut ke tahap lebih tinggi, misalnya meningkatkan penjualan.

Sementara kita tahu, setiap brand tidak hanya membutuhkan awareness dan engagement semata dari konsumennya. Setiap brand perlu meningkatkan penjualan agar bisa bertumbuh.

Di sesi #SelasaStartup kali ini, Chief Marketing Officer KG Media Dian Gemiano membahas seputar apa yang dibutuhkan oleh brand di masa sekarang ini.

Mengenal brand lebih dalam

Dalam sebuah proses pitching, tahap pengenalan brand perlu dilakukan untuk mengetahui kebutuhan klien. Hal ini diperlukan untuk menghindari kesalahan umum yang sering terjadi pada saat pitching.

Ia mencontohkan bagaimana marketer tidak berusaha untuk mengenal brand lebih dulu dengan melakukan riset. Mereka terlalu sibuk dengan idenya sampai lupa membuat strategi, seperti cara menghasilkan uang dari program yang digarap.

“Saat pitching, kita menjadi sok tahu, overthink, dan heboh dengan banyak ide. Padahal the simplest idea is the best idea,” tutur Gemi.

Identifikasi profil konsumen

Selain memperdalam pengetahuan terhadap brand, hal penting lain untuk mengetahui kebutuhannya adalah dengan mengidentifikasi profil setiap konsumen, seperti aktivitas dan reaksi mereka terhadap sebuah brand.

Menurut Gemi, identifikasi menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan karena kita menjadi tahu apa yang mereka lakukan sebelum membeli barang, emosi yang ditampilkan dalam setiap interaksi brand.

Dengan mengetahui profil konsumen, brand dapat merancang sebuah produk yang berarti untuk konsumennya.

Jangan ikuti tren, ikuti ke mana konsumen pergi

Teknologi memampukan kita untuk mengetahui tren yang sedang ramai di kalangan masyarakat. Berkat ini, marketer tahu apa saja yang dapat ditawarkan kepada klien.

Sayangnya, tren bak dua sisi mata uang. Tren cepat sekali berubah seiring perkembangan waktu. Maka itu, penting bagi marketer untuk mengidentifikasi perjalanan interaksi konsumen terhadap suatu brand.

“Identifikasi customer journey adalah aktivitas yang harus dijadikan kebiasaan. Semua harus terdeteksi karena selalu ada perubahan. Klien jadi tahu investasi marketing-nya, di mana audiens berada, bukan di tren sekarang, karena konsumen itu terdorong oleh kebutuhan,” ungkapnya.

Perlu dicatat, tidak semua produk bisa melayani semua orang. Menurutnya, jangan sampai marketer tergoda dengan tren, kecuali memang tren itu relevan dengan target audiens.

Teknologi mengubah kontrol produsen ke konsumen

Jika kita sadari, aktivitas marketing kini berubah dari product-centric menjadi customer-centric sejak adanya teknologi. Contoh paling lekat di era kini adalah bagaimana konsumen membeli produk berdasarkan ulasan dari konsumen lain.

Hal ini juga yang menandakan adanya perubahan kontrol dari produsen ke konsumen karena kehadiran teknologi. Jika produsen tak lagi punya kontrol, apa yang harus dilakukan selanjutnya?

“Maka itu, kita tidak bisa sekadar bikin produk, kita harus tahu apa yang dibutuhkan konsumen,” ujarnya.

User Priority Program Could Be Bukalapak’s Effective Step To Improve Loyal Traction

Bukalapak launches new program for its loyal consumers. The program is called “Pembeli Prioritas”, a monthly subscription program to get several premium services. Bukalapak‘s users can pay for a certain nominal (Rp50.000 for this promo) to get priority access in their account. Users with enough BukaDompet balance can make Priority Users’ subscriptions automatically renewed.

Brainy moves of top 10 e-commerce players in Indonesia

Challenges for online retail startup such as Bukalapak is how they keep up with the consumer’s traction, while other players ‘in the board of top player’ continue to seek consumer’s acquisition. Previously, the term “burning money” was popular among well-funded startup -mostly e-commerce- by providing incentives in the form of discount or promo for consumers. However, with all players having big fund, the strategy needs to be a concern, not only focus on one-time-purchase consumer, but also on loyal consumer.

Pembeli Prioritas Program in Bukalapak provides more value to consumers, one of which provides delivery discount up to 10 times in a month via Bukalapak’s logistic partners. In addition, consumers with VIP label in the profile are drew together to get faster customer service.

According to the data collected by iPrice, Bukalapak is one of the top 10 e-commerce player in Indonesia, based on the visitor rank, app installations and the consumer’s search frequency. Within a very tight competition, unique value is needed, as all services provide similar product or variants.

E-commerce yang paling banyak dikunjungi / iPrice

Bukalapak in 2018

Held a unicorn title, Bukalapak plans a full agenda this year. One of the priorities is the research center development to be placed in Bandung. In this R&D’s building, Bukalapak will develop the prototype of latest technology, including AI, Machine Learning, blockchain, also drone delivery

In the report presented by Bukalapak’s CEO, it’s revealed that Bukalapak managed to record more than 320 thousand transactions through 2.2 million sellers. Throughout 2017, Bukalapak has recorded a transaction increase of three to four times higher than last year with 35 million consumers (monthly active user/MAU). The number shows about 30% Indonesia’s netizen, who’s going online, have opened Bukalapak’s site in a month.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Program “Pengguna Prioritas” Bisa Jadi Langkah Efektif Bukalapak Tingkatkan Traksi Pelanggan Loyal

Bukalapak meluncurkan program baru untuk konsumen setianya. Program tersebut dijuluki dengan “Pembeli Prioritas”, yakni sebuah program langganan bulanan untuk mendapatkan beberapa pelayanan premium.  Pengguna Bukalapak dapat membayar nominal tertentu (pada masa promo ini Rp50.000) untuk mendapatkan akses prioritas di akunnya. Pengguna yang memiliki saldo BukaDompet mencukupi dapat membuat langganan Pembeli Prioritas itu diperpanjang secara otomatis.

Kejelian top 10 e-commerce player di Indonesia

Tantangan startup ritel online seperti Bukalapak ialah bagaimana mereka mempertahankan traksi pelanggan, saat para pemain lainnya ‘di jajaran top player’ terus mengupayakan akuisisi konsumen. Mungkin sebelumnya istilah “burning money” cukup populer di kalangan well-funded startup –kebanyakan sektor e-commerce—dengan cara memberikan insentif berupa diskon atau promo lainnya kepada konsumen. Namun di saat semua pemain memiliki dana besar, maka strategi perlu menjadi perhatian, tidak hanya fokus pada one-time-purchase consumer tapi lebih ke loyal consumer.

Program Pembeli Prioritas di Bukalapak memberikan nilai lebih kepada pelanggan, salah satunya memberikan diskon pengiriman hingga 10x dalam satu bulan melalui mitra logistik yang telah dimiliki oleh Bukalapak. Selain itu pelanggan yang memiliki label VIP di profilnya tersebut juga dijalin untuk mendapatkan penanganan pelanggan (CS) lebih cepat.

Menurut data yang dihimpun oleh iPrice, Bukalapak menjadi salah satu dari top 10 e-commerce player di Indonesia yang mendominasi penggunaan oleh pembeli, dilihat dari ranking kunjungan situs, instalasi aplikasi, dan frekuensi pencarian oleh konsumen. Dengan persaingan yang sangat sengit, nilai unik pada layanan dibutuhkan. Karena pada dasarnya semua layanan menyuguhkan produk atau varian layanan yang hampir sama.

E-commerce yang paling banyak dikunjungi / iPrice
Layanan e-commerce yang paling banyak dikunjungi / iPrice

Bukalapak di tahun 2018

Menyandang gelar “unicorn“, Bukalapak tengah merencanakan banyak agenda tahun ini. Salah satu yang menjadi prioritas ialah pengembangan pusat riset yang akan ditempatkan di wilayah Bandung. Di gedung R&D ini kami akan mengembangkan teknologi terbaru seperti AI, Machine Learning, Blockchain, hingga drone delivery, agar bisa diterapkan di platform.

Dari laporan yang pernah disampaikan oleh CEO Bukalapak dalam sebuah kesempatan, disampaikan bahwa tahun ini per hari Bukalapak berhasil membukukan lebih dari 320 ribu transaksi yang diakomodasi oleh 2,2 juta pelapak. Sepanjang tahun 2017, Bukalapak mencatatkan kenaikan transaksi antara tiga hingga empat kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya dengan 35 juta pengguna (monthly active user/MAU). Dari angka ini bisa diartikan sekitar 30% netizen Indonesia yang sudah online pernah membuka situs Bukalapak dalam sebulan.

Application Information Will Show Up Here

Lima Strategi Menerapkan Pemasaran Mulut ke Mulut untuk Startup

Manusia sangat mengandalkan jaringan mereka sebelum mengambil keputusan, ke mana mereka pergi, apa yang harus dilakukan, dan apa yang harus dibeli. Setidaknya 92% konsumen percaya atas rujukan dari orang yang mereka kenal, 77% cenderung bakal membeli produk baru setelah mempelajarinya dari teman atau keluarga.

Menurut Profesor Marketing Wharton Jonah Berger, penulis buku best seller Contagious, menyebut pemasaran mulut ke mulut (word of mouth/WOM) adalah iklan tradisional yang 10x lebih efektif. Kendati demikian, strategi pemasaran ini tidaklah mudah. Sebab, Anda harus membuat pesan sederhana yang viral, namun sayangnya tidak memiliki format standar.

Artikel ini akan membahas lebih jauh strategi apa saja yang Anda perlukan saat mempraktikkan pemasaran mulut ke mulut untuk dongkrak startup. Berikut rangkumannya:

1. Lampaui prediksi pelanggan

Menurut banyak pengusaha, bisnis haruslah fokus menciptakan layanan yang dapat mengubah pelanggan menjadi penggemar yang tidak berhenti membicarakan produk Anda. Bila Anda sudah capai tahap tersebut, artinya Anda sudah berhasil melampaui pelanggan dengan memberikan layanan yang luar biasa.

Pemasaran mulut ke mulut dipicu saat pelanggan mengalami sesuatu yang jauh melampaui apa yang mereka awal prediksi. Oleh karena itu, Anda perlu buat suasana menyenangkan dan memuaskan hasrat pelanggan. Penting untuk diingat, bahwa ini bukan tentang memberikan hadiah atau mengadakan diskon, tapi mengenai cara Anda memperlakukan dan berkomunikasi dengan pelanggan.

2. Ciptakan pengalaman WOW

Program pengembangan bisnis Missouri menyebut, semua usaha kecil yang sukses tampaknya memiliki keunggulan tersendiri. Mereka dapat menemukan cara untuk membedakan dirinya sendiri. Tidak cukup menawarkan produk atau layanan yang berkualitas, Anda perlu mengejutkan mereka, tidak sekadar memuaskan.

Bagaimana caranya? Yakni dengan memasukkan pengalaman WOW. Transformasi pengalaman yang memuaskan menjadi pengalaman yang spesial dan tak terlupakan. Sebagai contoh, jika Anda menjalankan startup hospitality, Anda bisa menyediakan catatan tulisan tangan dan tamu Anda dengan sebotol anggur lokal di kamar mereka.

3. Permudah pelanggan meninggalkan ulasan

Saat menjalankan pemasaran mulut ke mulut, hal terburuk yang kemungkinan terjadi adalah menyulitkan pelanggan untuk berkomunikasi satu sama lain tentang produk Anda. Jadi buat semudah mungkin bagi pelanggan untuk meninggalkan ulasan dan memberi rekomendasi.

Untuk itu, pastikan Anda mengaktifkan fitur ulasan di halaman Facebook dan menyediakan kolom masukan dalam situs web Anda.

4. Tetapkan target

Sama seperti strategi pemasaran lainnya, target seperti “membuat setiap orang membicarakan produk kami” terlalu samar untuk diukur tingkat efektifnya. Dalam rencana Anda, buat tujuan dan sasaran yang terukur. Misalnya, “Kami ingin X jumlah pelanggan baru melalui rujukan per bulan”; “Kami ingin mendapatkan liputan media di tiga tempat X per bulan”; “Kami ingin menghasilkan X jumlah lead per bulan melalui pemasaran dari mulut ke mulut.” Setiap tujuan harus memiliki batasan waktu dan metode terperinci untuk pencapaiannya.

5. Promosikan bisnis melalui kehumasan

Kehumasan (public relation/PR) adalah cara untuk menjaga bisnis di mata publik. Meski startup baru berdiri, Anda harus tetap mengembangkan hubungan dengan wartawan, surat kabar, stasiun radio, dan influencer di dalam jaringan Anda. Ajukan informasi mengenai perkembangan terakhir dan rencana masa depan perusahaan Anda kepada mereka.

Pada dasarnya pemasaran mulut ke mulut itu tidak mudah, namun dengan sedikit perencanaan strategis, startup yang masih kecil dapat menciptakan dengungan nyata di sekitarnya. Sebaiknya Anda tidak takut untuk berpikir di luar kotak, Anda bisa meraih banyak kreativitas bahkan dengan anggaran kecil.

Pemasaran mulut ke mulut adalah bentuk periklanan yang paling hebat dimiliki startup kecil karena setiap pelanggan yang bahagia dapat menggiring orang baru dengan cara mereka.

Mengembangkan Strategi Pemasaran untuk Bisnis

Pemasaran adalah hal penting bagi setiap bisnis di mana pun posisinya berada, baik di awal maupun yang sudah mapan atau yang berkelanjutan. Pemasaran selain membantu bisnis menjangkau para penggunanya juga berfungsi sebagai salah satu cara untuk membangun sebuah brand, termasuk mengkomunikasikan dan menyampaikan nilai-nilai yang dibawa produk ke para pelanggannya.

Berikut beberapa catatan untuk bisa tetap mengoptimalkan pemasaran di mana pun posisi bisnis berada.

Yang utama, mengenali pelanggan

Yang pertama dan paling utama dari strategi pemasaran dan mengembangkan bisnis adalah bagaimana mengenali pelanggan. Semua produk atau layanan tidak mungkin bisa sama, segmen pengguna mereka pasti bervariasi, mulai dari usia, lokasi, budaya, selera, hingga nilai yang ditawarkan pasti mengandung unsur pembeda. Tugas dari bisnis untuk mengoptimalkan pemasaran adalah mengenali target pengguna mereka dengan baik.

Ketika merancang sebuah strategi penasaran, sebelum menentukan kanal dan gimmick lain dalam proses pemasaran pertama dan yang utama adalah menentukan siapa yang menjadi target. Seperti lokasi, usia, dan hobi pengguna harus dipetakan. Selanjutnya cari tahu bagaimana menjangkau mereka, di situ nantinya keputusan kanal pemasaran paling efektif.

Kustomisasi rencana

Pemasaran adalah tentang bagaimana menarik perhatian di keramaian. Mencuri perhatian dengan hal-hal pembeda dari apa yang dilakukan oleh pesaing. Dengan demikian nilai-nilai yang ingin disampaikan dan penawaran-penawaran yang ingin ditunjukkan bisa tepat sasaran.

Untuk bisa memaksimalkan pemasaran ada baiknya untuk membuat beberapa jenis rencana. Mengetahui kanal favorit target pelanggan misalnya. Jika terdapat lebih dari satu kanal yang potensial untuk menjangkau pelanggan usahakan manfaatkan semuanya. Jika bentuk kampanye dirasa monoton, bisa dibuat beberapa variasi. Manfaatkan konten pemasaran, kerja sama, dan hal lain yang bisa menunjang kegiatan promosi.

Berkelanjutan

Pemasaran bukan sebuah hal yang bisa dilakukan sekali dua kali dalam proses menjalankan bisnis. Perlu proses yang berlanjut untuk mengokohkan posisi produk dalam pasar. Biasanya salah satu yang terpengaruh dari proses pemasaran yang berlanjut adalah harga. Harga yang harus dibayarkan oleh bisnis dan harga yang harus dibayarkan oleh pengguna.

Di sisi lain pemasaran tidak bisa berbuat banyak tanpa kualitas dan produk yang solutif. Jadi jauh sebelum merencanakan untuk menyusun strategi pemasaran yang berkelanjutan perlu dipastikan kualitas produk yang terbaik dan bisa memecahkan solusi, sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan.