Lima Cara Meningkatkan Bisnis Lewat Pengunjung Situs

Dalam bisnis online, situs adalah aset utama yang harus bisa dijaga dari berbagai potensi kejahatan yang akan terjadi. Selain menjaga, Anda sebagai pebisnis juga harus tahu cara memonetisasi situs Anda agar menjadi lahan mata pencarian. Situs hanya akan bermanfaat bagi bisnis, bila mencetak keuntungan. Ibarat menanam tanaman di kebun, semakin bagus pupuknya maka semakin subur tumbuhnya.

Artikel berikut ini akan membahas lebih jauh mengenai cara-cara apa saja yang perlu Anda lakukan untuk meningkatkan bisnis lewat pengunjung situs. Berikut rangkumannya:

1. Memahami pengunjung dan tindakan mereka

Jika Anda paham betul dengan sasaran target pengunjung, Anda pasti tahu siapa pengunjung situs Anda. Dengan bantuan alat seperti Google Analytics, Anda akan tahu snapshot dari pengunjung Anda.

Saat Anda memberi link situs di akun media sosial, Anda akan mengetahui dari platform mana yang paling banyak diakses dan jenis pendekatan seperti apa yang paling efektif untuk meningkatkan traffic. Sebagai contoh, Anda memasukkan tag khusus untuk setiap postingan resep dengan akhiran link “?id=recipe” dan postingan harian dengan link berbeda “?id=specials”. Dari situ, Anda bisa membandingkan mana yang lebih efektif menarik pengunjung ke situs Anda.

Link khusus juga membantu Anda memahami apa yang pengunjung lakukan setelah mereka mengakses situs Anda. Selain itu, juga akan terlihat halaman mana yang paling banyak di-klik orang.

2. Melibatkan pengunjung

Setelah Anda tahu siapa pengunjung situs Anda, maka Anda bisa lebih baik dalam meningkatkan keterlibatan atau engagement dengan mereka. Cara terbaiknya yakni dengan memanfaatkan user-generated content (USG).

USG itu memiliki banyak bentuk, Anda bisa melibatkan pengunjung dengan memberi komentar dalam setiap postingan Anda, entah itu berisi cerita atau testimonial dari produk Anda yang mereka gunakan. Ini akan membantu calon pengunjung untuk menggunakan produk Anda.

Anda juga baiknya menyediakan kolom khusus untuk melayangkan semua pertanyaan dari pengunjung, dan buatlah aksesnya lebih mudah dengan menyediakan berbagai media. Anda juga harus berkomitmen untuk menjawab dengan segera setiap ada pertanyaan yang masuk. Untuk itu, Anda perlu sediakan fitur chat online.

3. Jadikan pengunjung sebagai ambasador

Caranya dengan mengirimkan pesan kepada pengunjung lewat akun media sosial mereka, pesannya berisi informasi mengenai siapa Anda. Pastikan juga mereka telah menjadi masuk sebagai pengikut Anda dalam akun media sosial Anda.

Banyak situs yang menyediakan widget media sosial dalam tiap laman mereka, tombol yang wajib hadir di antaranya share/like/follow. Dengan demikian, hal ini akan menarik pengunjung untuk berbagi setiap postingan yang mereka sukai dan memancing pengunjung baru untuk berdatangan.

4. Tampilan situs yang memudahkan pengunjung baru

Ketika ambasador Anda berbagi informasi tentang postingan dari situs Anda di akun sosial media mereka, yang harus Anda lakukan berikutnya adalah membuat situs Anda mudah diakses oleh pengunjung. Misalnya dengan menyediakan laman F.A.Q yang mampu menjawab semua pertanyaan pengunjung.

Anda juga bisa mencantumkan testimonal dalam situs Anda, dengan demikian akan mempermudah pengunjung untuk percaya dengan Anda. Sediakan juga kontak informasi yang bisa mereka gunakan untuk menjangkau Anda.

5. Ulangi proses dari awal

Strategi ini tidak cukup sekali saja dilakukan. Semakin ramai situs Anda dikunjungi, semakin sering juga Anda harus memahami karakteristik mereka.

Ibarat kebun, situs Anda juga perlu vitamin berupa pupuk. Anda bisa membuat pertumbuhan bisnis dari situs, bila Anda meluangkan waktu untuk memahami karakteristik pengunjung dan terlibat dengan mereka, lalu buat mereka membantu Anda mendapatkan pengunjung baru.

Tips Pemasaran Lewat Identifikasi Konsumen Secara Bertahap

Banyak pengusaha yang kerap berpikir bahwa komunikasi pemasaran itu mengharuskan memberi mereka informasi. Bukan itu sebenarnya. Tujuan Anda dalam komunikasi pemasaran itu adalah bagaimana mengajukan pertanyaan yang tepat kepada konsumen. Sebab, hal ini akan membantu Anda memastikan bagaimana transisi prospek dan pelanggan berawal dari informasi menjadi pengetahuan lebih cepat.

Bagaimana caranya? Yakni dengan mendengarkan konsumen. Artikel ini akan memberikan lebih detil empat tahap memahami bagaimana seseorang mendengar ucapan Anda sebelum menjual produk kepada mereka.

1. Tahap penulis

Ketika Anda berbicara, tangan mereka sibuk menulis cepat. Pada titik ini, konsumen sedang mendengarkan Anda sambil mencatat, mendapatkan informasi umum, dan mungkin mereka akan menyampaikan informasi tersebut ke orang lain. Dalam tahap ini, jika Anda ingin mereka mengambil tindakan dan mengubah mereka dari penulis jadi pemikir.

Ajukan pertanyaan misalnya, “Bagaimana pendapat Anda tentang [masukkan topik]?, “Seperti apa pandangan Anda tentang topik ini?”, dan lain sebagainya.

Dengan bertanya, Anda mengundang konsumen untuk terlibat lebih jauh dalam dialog mengenai produk, layanan, ide, atau keputusan. Minta audiens Anda untuk berhenti menulis dan mulai berpikir tentang informasi yang Anda berikan. Ini adalah saat di mana Anda akan mendapat informasi yang sangat penting dan mempengaruhi pengambilan keputusan mereka sebelum membeli barang.

2. Tahap memikir

Pada tahap ini, konsumen Anda masih mendengarkan informasi tapi mereka dapat mengajukan pertanyaan untuk mengklarifikasi fakta, angka, fitur, rincian, dan lain-lain. Ketika mereka berhenti mencatat dan mulai berpikir untuk mulai mengambil keputusan. Apakah informasi yang mereka dapatkan bernilai investasi bagi mereka atau tidak.

Berikut ini beberapa pertanyaan yang dapat membantu Anda saat memandu komunikasi denga konsumen pada tahap ini. “Apa yang Anda ketahui tentang [masukkan subyek]?”, “Apakah Anda mau berbagi dengan saya tentang apa yang Anda ketahui tentang ini?”, “Apakah perusahaan Anda tahu tentang hal ini?”, dan lain sebagainya.

Dengan pertanyaan ini, Anda berarti sedang mencari tahu apa yang konsumen ketahui dan membuat mereka mulai berpikir dalam konteks yang lebih besar bagaimana menerapkan solusi yang Anda tawarkan untuk keuntungan positif.

3. Tahap penafsir

Tipe ini terjadi ketika konsumen mulai menafsirkan bagaimana sesuatu terjadi dan bagaimana konsekuensinya dan manfaatnya bagi mereka. Dalam tahap ini Anda hampir dekat pada tahap akhir sebelum konsumen mengambil keputusan. Sebab konsumen telah memutuskan bahwa mereka ingin tahu lebih banyak, tidak hanya sekedar informasi saja.

Mereka ingin tahu bagaimana informasi yang Anda berikan mempengaruhi konteks mereka. Selain itu, konsumen pun mulai mengajukan pertanyaan bagaimana sesuatu yang disajikan berlaku di dunia mereka, perusahaan mereka, rumah mereka, dan lain-lain.

Seringkali, saat berada di tahap ini Anda tidak banyak mengajukan pertanyaan kepada konsumen. Namun jika ada belum sampai dalam tahap ini, ada sejumlah pertanyaan yang bisa membantu Anda proses transisi.

Misalnya, “Apa yang akan terjadi jika organisasi Anda menggunakan produk Anda?”, “Apakah pekerjaan Anda akan jauh lebih mudah jika terjadi hal ini?”, “Bagaimana reaksi Anda jika terjadi pada Anda?”, dan lainnya.

Dengan dijawabnya pertanyaan-pertanyaan di atas, Anda akan dapat memahami di mana posisi konsumen Anda terhadap topik yang Anda ajukan.

4. Tahap penentuan

Jika konsumen Anda dalam tahap ini, mereka siap untuk mengambil keputusan. Keberhasilan ini akan ditentukan seberapa baik Anda terhubung dengan konsumen dan seberapa baik Anda mengartikulasikan permintaan. Tugas Anda adalah memastikan kata “ya” dari mulut konsumen.

Berikut ini pertanyaan yang bisa Anda pastikan untuk mengarahkan konsumen menuju garis akhir. “Apakah Anda yakin ini bisa untuk bisnis Anda?”, “Apakah pertemuan ini sesuai kebutuhan Anda?”, “Haruskah kita bicara lebih lanjut tentang beberapa solusi yang bisa kerjakan bersama-sama?”, dan lainnya.

Tidak peduli apapun itu, pada tahap ini Anda perlu mendapatkan kata “ya” atau “tidak” dan pindah ke tahap berikutnya. “Ya” bisa untuk mengarahkan ke percakapan masa depan, demo di tempat, bertemu dengan CEO, penandatanganan kontrak, kemitraan atau merger bisnis yang telah disepakati.

Mengoptimalkan Strategi Pemasaran untuk Bisnis Rintisan

Salah satu tugas penting dalam perusahaan rintisan adalah memasarkan produk atau yang yang dimilikinya. Proses ini ada pada daftar apa yang harus dioptimalkan dalam startup untuk menumbuhkan bisnis. Masalahnya sebagai perusahaan rintisan dana yang dianggarkan untuk proses penasaran biasanya terbatas atau bahkan apa adanya.

Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan bagi bisnis kecil atau rintisan untuk memaksimalkan strategi pemasaran.

Tentukan target akhirnya

Sama seperti strategi pada umumnya dalam menjalankan bisnis, strategi pemasaran butuh tujuan akhir yang ingin dicapai. Seperti kita mengemudikan kendaraan, kita pasti tahu ke mana tujuan kita dan di mana kita akan berhenti. Strategi pemasaran pun demikian. Butuh kejelasan tujuan yang ingin dicapai untuk bisa merancang strategi matang agar bisa sukses menapai target.

Tentukan target pemasaran

Menjadi rahasia umum, memetakan pengguna sangat penting dalam menjalankan bisnis. Dalam strategi pemasaran ini penting untuk bisa menyesuaikan strategi apa yang ingin dipakai. Variabel-variabel seperti jenis kelamin, umur, lokasi, kebiasaan berbelanja, brand favorit dan lain sebagainya harus bisa dipenuhi untuk melengkapi perhitungan-perhitungan strategi pemasaran. Akan sangat efektif jika kampanye pemasaran sampai pada target pengguna yang ingin dicapai.

Membangun tim

Untuk membantu menyukseskan strategi pemasaran yang dirancang, pastikan bisnis menyiapkan tim solid untuk merancang, membangun dan menjalankan strategi dengan baik. Lengkapi tim dengan orang-orang yang ahli di bidangnya. Jika memang ada beberapa anggaran tidak ada salahnya untuk mempekerjakan orang baru, baik itu untuk full time atau freelancer.

Membangun nilai-nilai dengan konten

Digitalisasi informasi membuat konten memegang peranan penting dalam membangun citra sebuah produk. Baik itu konten tulisan atau pun konten video yang sekarang mulai marak. Strategi pemasaran bisa dilengkapi dengan membuat konten yang menerangkan dan menggambarkan produk-produk dan solusi yang ditawarkan. Konten bisa menjadi sumber traffik ke situs resmi. Dari sana keterlibatan pengguna bisa ditingkatkan. Tapi perlu diingat, perlu kualitas, tidak hanya kuantitas.

Berhemat

Mungkin ini hal yang harus dilakukan oleh semua bisnis rintisan dalam mengorganisasi kampanye pemasaran yang efektif. Menekan pengeluaran. Hitung dengan pasti biaya yang harus dikeluarkan untuk pembuatan konten, ads dan channel pemasaran lain. Selalu bicarakan dengan tim dan cari alternatif jalan lain, cara lain yang lebih efektif dari segi pendanaan. Misalnya memanfaatkan fitur-fitur gratis atau trial.

Sebagai bonus, kami berikan 21 strategi marketing yang efektif untuk menjadi referensi ekstra.

Ragam Pendekatan Pemasaran Startup

Tantangan dan persaingan lazim dalam sebuah bisnis. Sedikit berbeda jika kita berbicara mengenai bisnis startup. Sebagai bisnis rintisan ada tantangan awal yang harus dihadapi, yakni membangun produk berkualitas dan pemasarannya. Dua hal tersebut adalah hal utama. Untuk yang kedua, strateginya mungkin sedikit menarik. Pasalnya pengguna startup adalah mereka yang “melek” secara digital. Pendekatannya pun berbeda. Bertahap sesuai dengan target pasar masing-masing yang terus berkembang.

Di tahap awal misalnya, bisnis e-commerce, ride hailing, food delivery, teknologi finansial, dan beberapa segmen startup lain pasti akan memanfaatkan pendekatan ke arah digital untuk memasarkan produk atau layanan mereka. Posting blog, buzzer, posting berbayar di layanan media sosial, dan channel-channel pemasaran digital lain pasti akan dilakukan. Karena para “masyarakat digital” ini akan membantu menyebarkan informasi produk mereka secara lebih luas.

Dalam sebuah laporan berjudul “CMO Spend Survey 2016 – 2017” yang dikeluarkan Gartner, disebutkan bahwa digital advertising menjadi tiga hal teratas untuk alokasi dana dalam sebuah perusahaan. Kurang lebih ada 65% responden, yang merupakan pimpinan di sektor marketing menyebutkan akan menambah jumlah dana untuk digital advertising di tahun 2017 ini.

Dengan reach yang yang bisa ditentukan merupakan salah satu kelebihan pemasaran melalui channel digital. Hal ini dirasa lebih efektif karena bisa sampai tepat sasaran. Tren viralnya sebuah berita juga menjadi salah satu cara untuk mengenalkan dan memasukkan sebuah produk atau layanan untuk bisa dibicarakan lebih banyak orang baik di aktivitas digital maupun aktivitas sehari-hari.

Konvensional yang masih tetap bermanfaat

Meski tren digital terus tumbuh, strategi pemasaran konvensional masih tetap bisa mendulang manfaat. Dengan ceruk yang berbeda, strategi konvensional ditujukan untuk mengambil perhatian masyarakat yang sampai sekarang masih “non digital”, atau mempertebal informasi yang di dapat dari ranah digital karena media-media penyiaran seperti TV, radio, koran, baliho, dan media pemasaran offline lainnya masih memegang penting untuk penyebaran informasi yang luas.

Salah satu startup yang berbagi cerita mengenai strategi pemasarannya adalah Bukalapak. Senior Brand & Communication Manager Bukalapak Oci Ambrosia menjelaskan bahwa Bukalapak memanfaatkan beberapa strategi pemasaran baik offline maupun online. Untuk offline bisa dilihat dari aktifnya Bukalapak berpromosi melalui iklan di televisi, sedang untuk online bisa dilihat dari video YouTube atau melalui media sosial.

“Melalui media sosial media biasanya kampanye bisa lebih terukur, dan kita bisa cepat mengevaluasi jika kampanyenya kurang efektif. Dan ini juga tergantung juga dengan target consumer / demographic consumer yang berbeda. Penggunaan social media itu memiliki ketergantungan dari banyak faktor dan target audience menjadi salah satu faktor untuk keefektifan penyampaian brand/pesan. Tetapi secara keseluruhan, social media dan online presence sangatlah penting untuk sebuah perusahaan, maupun individu untuk menjangkau dan merangkul konsumen dan audience secara luas.”

Beberapa startup juga memiliki strategi serupa. Memanfaatkan online dan offline secara bersamaan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang produk mereka. Kebanyakan adalah mereka yang bergerak di sektor travel dan e-commerce.

Media sosial untuk membangun citra

Selain Bukalapak, dua bisnis e-commerce dengan niche yang berbeda yakni Wearinasia dan Tees juga membagikan cerita mengenai strategi pemasaran mereka. Bagi keduanya, media sosial memegang peran penting. Wearinasia misalnya, sebagai salah satu e-commerce yang memiliki niche cukup unik, menjual perangkat wearable, drone, dan camera, media sosial dijadikan tempat untuk membangun kredibilitas mereka di ranah digital.

“Media sosial kami gunakan sebagai medium untuk menambah kredibilitas secara online, misalnya dengan memberikan kode voucher bagi mereka yang foto saat pick up produk (layanan O2O). Dan kami gunakan juga untuk menginspirasi, misalnya dengan memberikan hasil-hasil photoshoot atau review produk,” ungkap CMO Wearinasia Andrew Gunawan.

Meski demikian, salah satu channel pemasaran yang cukup efektif bagi Wearinasia ada pada katalog di situs mereka. Dengan katalog yang informatif dan menjelaskan produk dengan detil pengguna bisa menjadi lebih tertarik.

Hal tidak jauh beda juga disampaikan Co-Founder dan CEO Tees Aria Rajasa mengenai penggunaan media sosial. Menurutnya media sosial dan partnership bersama dengan Google Ads dan Facebook Ads menjadi salah satu cara paling efektif untuk pemasaran Tees.

“Untuk social media kami mengandalkan para creators untuk menyebarkan desain mereka ke social media, efeknya secara kolektif jauh lebih tinggi dari akun-akun social media Tees itu sendiri. Kami memudahkan mereka untuk share, dan meng-encourage mereka dengan menginformasikan promo dan benefit tambahan lebih dahulu ke mereka sehingga mereka bisa menyebarkan ke teman-teman mereka lebih awal. Untuk partnership, kami melakukan banyak cross promotion dengan sesama [layanan] e-commerce maupun channel-channel lainnya yang mempunya audience besar,” ungkap Aria menjelaskan.

Tees juga berusaha mencari beberapa strategi pemasaran baru, salah satunya dengan menambah niche produk baru di Tees yang rencananya akan diluncurkan tahun ini.

Bias offline dan online yang semakin tebal

Banyak yang mengenal istilah dunia maya, sebuah asosiasi untuk kehidupan di internet, baik media sosial, forum, atau aktivitas lainnya. Dari segi istilah sebenarnya “dunia maya” sudah tidak pas untuk digunakan. Pasalnya kehidupan digital, kehidupan media sosial, forum, dan lain-lainnya sudah bersentuhan langsung dengan kehidupan nyata. Apa yang dibicarakan di ranah online sebenarnya juga menjadi pembicaraan di ranah offline. Begitu juga sebaliknya. Sangat mungkin sesuatu yang viral di dunia online (media sosial terutama) menjadi perbincangan di kehidupan masyarakat. Ini yang membuat startup  berinvestasi untuk masuk ke pemasaran digital.

Hubungan antara offline dan online inilah yang dicari. Dana yang harus dikeluarkan untuk beriklan di TV atau baliho tentu berbeda dengan yang dihabiskan untuk memasang artikel berbayar atau sekelompok buzzer untuk memasarkan sebuah produk.

Dalam beberapa tahun ke depan, pemasaran digital akan memegang peran penting. Hanya saja iklan konvensional masih tetap digunakan, terutama untuk menyasar pengguna baru yang belum sepenuhnya atau sama sekali tidak tersentuh kehidupan digital.

“Skill” yang Dibutuhkan untuk Membangun Tim Pemasaran yang Baik

Pemasaran tidak bisa dianggap remeh. Kegiatan pemasaran jika ditangani sendiri perlu membutuhkan orang-orang dengan kemampuan yang spesifik. Berikut beberapa kemampuan yang wajib dimiliki untuk membangun sebuah tim pemasaran yang baik

Copywriting

Skill pertama yang harus dimiliki oleh pemasar modern adalah master copywriting. Kemampuan untuk menghasilkan kata-kata yang persuasif wajib dimiliki seiring dengan tren pemasaran digital, salah satunya adakah konten marketing. Dengan kata lain kebutuhan menghasilkan konten marketing yang berkualitas menjadi salah satu skill wajib bagi sebuah tim pemasaran.

Data analysis

Salah satu marketing yang baik adalah bisa menyasar target pengguna dengan tepat. Untuk sampai ke tahap itu perlu adanya keputusan-keputusan yang diambil, dan salah satu landasan yang paling bisa diandalkan untuk mendukung kampanye pemasaran.

Coding

Meski tidak harus mahir, tim pemasaran yang baik membutuhkan beberapa orang yang menguasai bahasa pemrograman. Orang-orang yang menguasai kemampuan bahasa pemrograman akan lebih mudah untuk mengadopsi alat-alat pemasaran, terlebih alat pemasaran yang membutuhkan kustomisasi yang disesuaikan. Orang-orang ini akan memegang peran penting di situ.

SEO

SEO atau Search Engine Optimization merupakan bagian tidak terpisahkan dari content marketing. Punya spesialis SEO di tim pemasaran akan sangat membantu “meletakkan” content marketing di tempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat umum. Membantu meningkatkan keterlibatan terhadap user. Orang-orang dengan kemampuan SEO wajib dimiliki oleh sebuah tim pemasaran.

Graphic Design

Selain tagline dan kata-kata yang persuasif, gambar atau design yang bagus dan sesuai bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk sebuah kampanye pemasaran, atau produk itu sendiri. Graphic designer yang baik akan mampu mengubah setiap goresan dan perpaduan warna sebagai hal yang sama persuasifnya dengan tagline atau kata-kata yang dituliskan.

Social Media

Social media marketing lazim digunakan untuk membantu memperkenalkan produk-produk ke masyarakat, utamanya mereka pengguna aktif media sosial. Perannya jelas sentral, harus mampu mengetahui kapan dan apa yang bisa diterima dan menarik bagi para pengguna media sosial. Selain itu orang dengan kemampuan menggunakan media sosial juga bisa menjadi komunikator yang baik untuk menjelaskan sebuah kampanye pemasaran.

Lima Strategi Pemasaran Bisnis yang Sesuai untuk Kalangan Millennial

Bertambahnya usia manusia turut mempengaruhi terjadinya pergeseran rentang usia konsumen. Kini mereka didominasi kalangan millennial. Nilai ekonomis dari daya beli yang ditimbulkan oleh kalangan tersebut diprediksi hampir mencapai US$500 miliar dan dianggap mampu mendorong pertumbuhan bisnis dari suatu perusahaan.

Besarnya angka tersebut, sangat wajar jika saat ini makin banyak produk-produk yang sengaja diciptakan untuk menyasar segmen millennial. Untuk itu, perusahaan harus sesuaikan antara produk yang diciptakan dengan strategi pemasarannya. Artikel berikut akan membahas apa saja strategi pemasaran yang sesuai untuk kalangan millennial:

1. Buat konten yang mobile-oriented

Millennial itu sangat lekat dengan smartphone mereka. Hampir 90% kalangan millennial mengaku tidak pernah meninggalkan smartphone keluar dari jangkauan mereka dan sebanyak 78% mengaku hal yang pertama kali dilakukan saat bangun tidur adalah memeriksa notifikasi di smartphone.

Untuk memenangkan hati mereka, Anda bisa membuat suatu konten yang bisa diakses dengan mudah lewat smartphone. Langkah pertama untuk mobile marketing yang tepat adalah menciptakan konten yang bisa mendorong konsumesi lewat smartphone.

Dari studi yang dilakukan Mitek, dari 1.019 responden antara usia 18-34 tahun, ditemukan bahwa kebanyakan millennial menyukai swafoto (selfie). Hampir 90% di antara mereka mengambil swafoto pada setiap harinya atau setiap minggunya.

2. Tahu kunci yang “menggelitik” millennial

Ada suatu cerita di Los Angeles yang mengungkapkan bahwa millennial lebih memilih untuk menghabiskan waktunya demi mendapatkan pengalaman daripada sesuatu yang sifatnya material. Berbeda dengan tipe orang tua mereka yang lebih gemar mengoleksi jam tangan mewah atau mobil yang fancy, millennial lebih suka memamerkan lokasi pariwisata yang mengesankan dan memotret makanan di restoran high-end dicampur dengan swafoto.

Hal ini sangat penting untuk diketahui bagi perusahaan, terutama yang memiliki produk dikhususkan untuk millennial. Strategi pemasaran yang mungkin cocok adalah sesuatu yang berhubungan swafoto dan lebih memprioritaskan sisi experience bisa diterapkan.

3. Mengadopsi platform pembayaran terbaru

Millennial cenderung lebih memilih sesuatu yang mudah dan fleksibel. Artinya, Anda tidak bisa lagi menggunakan cara tradisional untuk mengakomodir sistem pembayaran. Pertumbuhan pekerja dari kalangan millennial yang cukup pesat menjadi sinyal bahwa bisnis harus beradaptasi dengan profesi millennial. Mereka rata-rata bekerja sebagai freelancer.

4. Melibatkan influencer

Melibatkan influencer dalam kegiatan pemasaran sangat cocok untuk diterapkan demi menggaet kalangan millennial. Pasalnya, mereka sangat mudah terpengaruh dari media sosial dan kebanyakan influencer berasal dari millennial. Kepribadian seleb Snapchat dan Instagram sangat mudah menarik hati para millennial.

Dengan menghubungkan influencer dengan produk Anda memberi dampak positif bagi bisnis karena semakin mendekatkan ke konsumen millennial. Terlebih, sekitar 28% millennial yang berusia sedikit lebih muda dan 23% millennial yang agak tua mengatakan mereka tidak akan menggunakan suatu produk yang tidak direkomendasikan oleh anggota keluarga, teman, dan orang lain.

5. Bersikap apa adanya

Millennial itu sangat menghargai pemasaran yang asli dan otentik. Mereka lebih menyukai foto yang natural dengan bahasa marketing yang tidak berlebihan. Pemasaran yang terlalu “berlebihan” justru akan membuat mereka jadi enggan untuk menyukai produk Anda.

Dalam media sosial, orang akan lebih mudah menerima siapapun mereka, bukan berekspektasi seperti apa sosok yang diharapkan orang-orang. Strategi pemasaran lainnya yang cocok adalah storytelling. Pendekatan ini telah terbukti mampu membangun kepercayaan produk dan loyalitas konsumen millennial.

Lima Strategi Pemasaran Ini Bakal Jadi Tren Tahun Depan

Sebenarnya tidak ada orang yang secara pasti memprediksikan masa depan. Namun, tiap tahunnya perusahaan pasti memiliki anggaran belanja tetap untuk strategi pemasarannya. Tidak ada strategi pemasaran yang mutlak bisa terus diterapkan tiap tahunnya. Pasalnya, harus disesuaikan dengan tren yang terjadi pada saat itu dan kemungkinan terjadi di masa depannya.

Meramal strategi apa yang bakal jadi tren sepertinya agak sulit untuk akurat. Namun demikian, seperti dikutip dari Entreprenur, ada lima strategi pemasaran yang diperkirakan akan terus terjadi di tahun depan. Berikut rangkumannya:

1. Konten yang lengkap

Content marketing terus mengalami adaptasi dan berkembang sejak 10 tahun terakhir. Tahun lalu, kita semua telah melihat terjadi lompatan sangat besar mengenai konten yang lengkap. Tidak lagi cukup memasukkan kata kunci yang kuat, link, dan meta tag yang baik.

Konten yang Anda buat harus relevan dan menarik cukup banyak orang untuk membaca lebih dari paragraf pertama. Dengan begitu banyak konten yang tersebar di luar sana, setiap isi tulisan harus persis mencerminkan dengan apa yang pembaca cari. Jika tidak, akan tenggelam di tengah serbuan konten lainnya.

2. Kampanye inovatif di media sosial

Akhir-akhir ini terjadi perubahan signifikan dalam lanskap media sosial. Di mana, mereka telah mengambil alih sebagai sumber utama pemberitaan, iklan, informasi lainnya. Penting bagi Anda untuk berinovasi dan diversifikasi dalam kampanye pemasaran, mulai dari menggunakan filter Snapchat hingga fitur Facebook Live.

Perusahaan yang dapat beradaptasi dengan lanskap perubahan media sosial dan tetap mengikuti gelombang berpotensi lebih mudah melihat ROI daripada mereka yang tidak.

3. Konten interaktif

Beberapa tahun terakhir ini telah menunjukkan ada kekuatan yang diciptakan dari strategi bersifat interaktif. Untuk perusahaan pencari laba, bisa mendapatkan keuntungan dari mempelajari cara-cara interaktif untuk menarik perhatian. Contoh yang paling mudah adalah The Ice Bucket Challenge atau The Mannequin Challenge, kedua contoh ini cukup fenomenal di media sosial karena suatu alasan tertentu.

Yakni, orang ingin terlibat dalam cerita. Jika Anda dapat menarik konsumen Anda dan membuat mereka jadi bagian sesuatu yang lebih besar, maka Anda berhasil meraih dua unsur yaitu kegembiraan dan loyalitas.

4. Berisi cerita pribadi

Strategi memang tidak baru, tapi lama kelamaan peranannya jadi makin penting. Seperti iklan banner, di mana-mana orang akan melihat dan menentukan apakah produk yang diiklankan layak dibeli. Menempatkan nama dan wajah dalam iklan Anda akan membantu konsumen jadi merasa terhubung dengan merek dan produk Anda.

Ini sangat penting dan penuh originialitas. Jika wajah dan pengalaman dimanipulasi, konsumen jadi merasa dikhianati dan komentar negatif akan terbesar dari mulut ke mulut.

5. Audience yang spesifik

Kemampuan pemasaran yang harus menjangkau banyak orang setiap harinya, perlu bagi Anda untuk lebih spesifik dari sebelumnya untuk menentukan target audience. Masalahnya, kampanye pemasaran tanpa target spesifik, justru akan membuat produk Anda jadi mudah tenggelam karena kalah saing dengan kompetitor.

Tentukan spesifik audiens, mulai dari tingkat pendidikan hingga level tertinggi, cari cara terbaik meraih kelompok tersebut untuk setiap produk dan layanan. Mungkin ini pekerjaan yang butuh banyak waktu, tapi manfaatnya akan sangat besar dibandingkan dengan ongkos yang harus keluar.

Selama setahun ke depan, hal yang paling penting untuk Anda lakukan adalah meninggalkan cara lama dan mencoba cara baru untuk berinteraksi dengan konsumen. Apakah tren berikutnya adalah virtual reality (VR), kecerdasan buatan (AI), atau pemasaran mendalam, yang terpenting memiliki kemampuan untuk turut serta dari percakapan baru akan penting bagi setiap perusahaan untuk pertumbuhan bisnisnya di tahun depan.

Lima Langkah Strategi Pemasaran Startup dengan Budget Minim

Ketika produk Anda sudah jadi dan siap untuk dipasarkan, Anda membutuhkan bantuan dari publikasi baik mengundang media atau lewat jalur iklan digital. Seberapa bagus produk Anda, bila tidak bisa dipublikasikan dengan baik, bisa dipastikan hasilnya belum tentu akan optimal sesuai dengan keinginan.

Namun di satu sisi, tingkat kompetisi bisnis startup Anda masih kecil. Beda dengan pemain yang sudah well established lainnya, ketika pemasaran berbujet besar jadi salah satu kunci utama.

Kendati demikian, pemasaran itu tidak harus selalu berbujet besar. Malah bisa dilakukan tanpa biaya sepeser pun. Artikel ini akan membahas lima langkah strategi pemasaran startup berbujet minim. Berikut rangkumannya:

Pikirkan bagaimana menciptakan kebahagiaan

Ketika memasarkan perusahaan startup, sebaiknya Anda harus selalu ingat selalu prinsip ini dalam benak, bahwa kompetitor yang sedang Anda coba untuk singkirkan ini kemungkinan besar memiliki bujet marketing lebih besar dari Anda, lebih berpengalaman dalam hal marketing, dan sudah menjalin hubungan dengan klien serta konsumen.

Namun, Anda memiliki aset terbesar, yakni kekuatan ide Anda. Kebahagiaan ini bisa memicu Anda untuk ditularkan ke orang lain. Anda harus benar-benar memanfaatkan ini jika Anda ingin sukses.

Pikirkan baik-baik bagaimana Anda menyajikan ide dan penyampaiannya agar terlihat menarik. Bagaimana ide Anda tersebut bisa meningkatkan hajat hidup orang banyak, membawa kebahagiaan, serta meningkatkan keterampilan mereka.

Nada yang Anda gunakan dan bagaimana Anda menyampaikan produk haruslah benar-benar dipikirkan sejak awal. Jika tidak, gaya penyampaian Anda bakal tidak menarik dan terlalu standar.

Kemudian, latih lah gaya presentasi Anda di depan rekan kerja atau teman, dan minta masukan sebanyak-banyaknya dari mereka. Ketika Anda sudah menguasai teknik ini, artinya Anda sudah bisa melangkah ke strategi ke dua. Namun, jangan pernah memulai pemasaran sebelum Anda mengetahui dengan persis, jenis pesan seperti apa yang Anda sampaikan ke audiens.

Aktif di media sosial dengan sentuhan gaya personal

Bagi early startup, media sosial adalah platform yang tepat untuk memulai pemasaran, karena biaya dan hambatannya yang rendah. Jika Anda menempuh sosial media, artinya Anda butuh strategi perencanaan, cara pengelolaan, dan bagaimana pengoptimalannya.

Buat rencana: sebelum menyiapkan saluran media sosial, sebaiknya Anda cari tahu teknik mana yang baik untuk dilakukan mana yang tidak untuk segmen bisnis Anda. Langkah awalnya, buat rencana pemilihan jalur media sosial mana yang paling Anda kuasai. Sebaiknya, buat akun media sosial dari platform dengan pengguna terbesar, Facebook dan Twitter. Kemudian buat akun media sosial lainnya sebagai cabang perluasan sesuai model bisnis Anda. Misal, untuk produk stylish dengan visual menarik, bisa dihubungkan ke Instagram atau Pinterest.

Buat strategi pengelolaan: apapun yang Anda pilih, jangan buat akun media sosial sebanyak-banyaknya karena bisa membuat Anda jadi kewalahan dan akhirnya banyak akun yang jadi tidak terurus. Ini juga akan membuat Anda jadi tidak profesional dalam menjalani bisnis. Maka dari itu, Anda harus pintar dalam mengelola akun dengan rajin publikasi secara teratur dan menjawab pertanyaan dari pelanggan.

Buat optimalisasi: untuk menciptakan interaksi, buat unggahan secara teratur tanpa harus memakan banyak waktu Anda. Di Twitter, interaksi dengan pembaca adalah cara yang tepat untuk menarik perhatian, misalnya dengan mencuit pemilik akun lain. Cari tahu topik bahasan yang tepat untuk berinteraksi dengan target konsumen Anda.

Buat newsletter secara berkala

Mudah-mudahan, channel media sosial Anda sudah membuat orang jadi lebih aware dan setia dengan produk Anda. Langkah berikutnya adalah mengirimkan surel dengan konsisten untuk menawarkan ROI yang terbaik. Banyak merek yang melakukan kampanye pemasaran surel dengan membayar dari agensi. Strategi ini kurang efektif karena tingkat konversi klik yang sangat rendah.

Sebenarnya tidak ada yang salah bila memilih strategi ini, namun untuk startup dengan bujet yang minim. Ada strategi lain yang bisa Anda pilih, yakni membuat newsletter secara sederhana sekedar ingin memberi tahu apa saja perkembangan produk Anda.

Setidaknya, mengirim newsletter secara satu bulan sekali sudah cukup efektif. Namun alangkah lebih baik bila Anda kirim paling minimal seminggu sekali atau dua minggu sekali. Beri tahu konsumen tentang newsletter tersebut lewat media sosial Anda dan buat janji kepada mereka agar tidak menyampah ke kotak masuk berisi promosi.

Gunakan jurnalis untuk meningkatkan jangkauan melalui kampanye kehumasan

Daripada menggunakan iklan berbayar, menghubungi jurnalis untuk memperkenalkan produk Anda kepada mereka mungkin adalah cara paling tepat dan efektif karena jangkauannya yang lebih luas. Mungkin ada banyak nomor jurnalis yang sudah Anda hubungi, namun hasilnya akan sangat bernilai ketika produk Anda terpampang di majalah, situs berita atau koran, karena akan ada banyak orang yang mulai memperhatikan Anda.

Beri hadiah kepada konsumen loyal

Follower di akun media sosial Anda telah membantu Anda meningkatkan jangkauan bisnis tanpa biaya sepeser pun karena konten yang Anda buat selama ini cukup membuat terjadinya interaksi dengan komunitas lain. Ketika produk Anda sudah ada di pasaran dan mulai menciptakan angka penjualan, Anda harus membuat program berhadiah untuk konsumen loyal Anda.

Sebab dengan adanya kehadiran dari mereka sudah sangat membantu produk Anda kian dikenal orang lain. Memberi hadiah akan memicu interaksi antar konsumen yang lebih tinggi karena dari mulut ke mulut. Pemasaran konvensional seperti ini memang cukup sulit untuk diukur, namun hasilnya sangat efektif. Karena bercerita pengalaman yang baik dari sebuah merek sangat berpengaruh sebelum memutuskan membeli barang.

Ikuti lima langkah pemasaran startup dengan bujet minim ini. Anda bakal membutuhkan tekad dan produk yang hebat untuk berhasil, namun imbalannya lebih besar dari apa yang Anda bayangkan. Sebaiknya terus cari saran terbaik dari orang-orang dan lakukan riset sebelum terjun karena Anda tidak boleh salah strategi mengingat waktu dan dana Anda yang cukup terbatas.

Revolusi Strategi Pemasaran dengan Big Data

Dewasa ini big data bisa memiliki banyak peran dalam memajukan bisnis. Salah satunya adalah dengan mengubah bagaimana cara bisnis mengkonversi pelanggannya. Seperti banyak ditulis sebelumnya big data adalah inti dari teknologi untuk memahami lebih jauh kebutuhan pengguna. Ini juga yang akhirnya dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan dan mengubah cara-cara konversi pengguna.

Big data tidak hanya membantu atau mengoptimalkan sebuah bisnis untuk memahami pelanggan, big data lebih dari itu. Big data merevolusi cara-cara bisnis memandang pelanggan. Termasuk cara baru untuk memasarkan. Tentu semuanya disesuaikan untuk menjangkau lebih banyak dan lebih personal pelanggan-pelanggan dari bisnis.

Revolusi big data dalam bisnis dimulai dari bagaimana big data mengubah, tepatnya menaikkan posisi data dalam bisnis. Data sekarang banyak dipandang sebagai sebuah aset yang harus dimanfaatkan dan harus dijaga. Tentu yang paling utama dan langsung bersinggungan dengan bisnis adalah data pelanggan. Baik itu data pribadi, sejarah transaksi, hingga minat seorang pelanggan terhadap sebuah produk. Termasuk juga waktu yang tepat untuk mengirim kampanye, desain, dan lain sebagainya.

Setelah itu bisnis mulai memanfaatkan big data untuk mengetahui lebih lanjut pertimbangan-pertimbangan dalam melakukan strategi marketing. Hasil analisis dari big data bisa menghasilkan sebuah wawasan yang berguna untuk menghasilkan sebuah strategi marketing yang tepat sasaran. Misalnya dengan mempertimbangkan keterkaitan, minat, atau sejarah transaksi dari pelanggan. Semua dibaca, semua disimpan, dan disimpulkan untuk menghasilkan sebuah strategi yang lebih matang dan revolusioner untuk meningkatkan tingkat konversi pengguna.

Terdengar mudah memang, tapi dalam prakteknya banyak menemui kendala. Seperti kesesuaian dan keakuratan data hingga kevalidan data. Big data, sama seperti teknologi lainnya, membawa bisnis ke level selanjutnya.


Disclosure: DailySocial bekerja sama dengan Bigdata-madesimple.com untuk seri penulisan artikel tentang big data.

Tren Konsumen di Masa Depan Untuk Bisnis Layanan Berbasis Teknologi

Teknologi dan adopsinya di masyarakat mempengaruhi pola konsumsi dan  interaksi terhadap suatu layanan produk / Shutterstock

Aplikasi konsumer berbasis layanan ala Go-Jek, Uber dan sejenisnya terbukti mampu diterima dengan baik oleh konsumen, kendati secara sistem di Indonesia masih penuh kontroversi dengan kebijakan yang ada. Namun fakta tersebut sekaligus menyingkap pembuktian bahwa aplikasi yang sifatnya  mengutamakan kenyamanan konsumen dalam mengakses layanan tertentu mampu menciptakan tren positif untuk perkembangan bisnis. Menanggapi pengaruh penerimaan aplikasi/sistem terhadap kesuksesan bisnis, dalam sebuah kesempatan beberapa praktisi bisnis yang tergabung Young Entrepreneur Council (YEC) mendiskusikan tentang tren konsumen berdasarkan pengamatannya di lapangan. Continue reading Tren Konsumen di Masa Depan Untuk Bisnis Layanan Berbasis Teknologi