Unit Usaha Internet Naspers Kuasai Multiply.com

Unit usaha Naspers, The Myriad International Holdings kini memegang kekuasaan yang luas atas Multiply.com. Naspers mengakuisisi controling interest yang menjadikannya punya peran dalam pengambilan keputusan atas perkembangan yang terjadi di Multiply.

Multiply yang kini berubah menjadi layanan social shopping, setelah sebelumnya berkutat di layanan blogging yang cukup lengkap dengan berbagai fasilitas seperti unggah foto dan video memang telah memfokuskan layanan mereka pada proses jualan secara online dan menjadi wadah dari banyak penjual, yang sebagian besar bisnis rumahan, termasuk juga di Indonesia dan menjadi semacam toko online kecil dengan UI yang sederhana namun cukup jika digunakan sebagai etalase untuk untuk memajang produk.

Continue reading Unit Usaha Internet Naspers Kuasai Multiply.com

Plasa’s New Look. Seriously.

The high-profile and government-funded e-commerce website Plasa.com recently announce their new look, as Shinta Witoyo (CEO) tweeted yesterday. Plasa rumored to receive another round of funding by their parent company, Telkom for further development of the marketplace site.

Plasa’s new design actually looks more cramped compared to the old version. More content seemed to got put on the frontpage, and I’m not a UI expert or anything, but i kinda feel less comfortable compared to the old design. But overall, Plasa added more content to the site including their partnership with GantiBaju (Indonesia’s Threadless) and other relevant content about shopping etc.

Continue reading Plasa’s New Look. Seriously.

Siap-siap Penjual Dari Indonesia: Multiply Persiapkan Dua Model Shopping Cart

Peluncuran shopping cart dari Multiply tinggal menunggu waktu, ini bisa terlihat dariĀ survei yang dilakukan oleh David Hersh, admin Multiply Sellers.

Setelah sebelumnya Multilpy melakukan survei pada penjual dari Indonesia tentang tentang bank asal Indonesia apa yang paling populer atau paling sering digunakan oleh penjual dari Indonesia, kini mereka kembali melakukan survei untuk menentukan bentukan model shopping cart seperti apa yang akan mereka terapkan untuk marketplace dari Multiply.

Multiply menawarkan dua solusi untuk model shopping cart, The Inventory Model dan The Invoice Model. The Inventory Model merupakan model shopping cart yang intinya keseluruhan transaksi terjadi tanpa campur tangan dari penjual sama sekali. Jadi misalnya seorang pembeli mampir ke ‘toko’ Anda, dia melihat produk, membeli dengan menambahkannya pada keranjang belanja mereka lalu melakukan checkout. Penjual akan mendapatkan notifikasi dari pesanan tersebut dan kemudian memenuhi permintaan yang ada.

Continue reading Siap-siap Penjual Dari Indonesia: Multiply Persiapkan Dua Model Shopping Cart

Kemana.com Secretly (and Finally) Launched!

Kemana.com has been building buzz since early this year and on the website they counting down to May 2010 as their launching date. By the end of May, they changed the frontpage and now they claiming April 2010 as their launching date. After June 2010, they’re still not launching anything so i lost interest, until today when i randomly visit their website and there they are, launched.

Kemana.com was founded by Chris Benz (pictured left), an entrepreneur from New York who also founded CraftNetwork.com back in 2005. The reason they operate Kemana.com in Indonesia? I have no idea, but whatever it is it’s not because there’s no competition here. We have plenty of competition in the e-commerce/marketplace area, actually we have too many of them, but then again there’s no such thing as having too many competition.

Continue reading Kemana.com Secretly (and Finally) Launched!

Telkomsel Breaks The Device Boundary with Appzone

Telkomsel, one of the biggest telco provider in Indonesia today announced Appzone. As the name suggests, Appzone is an application marketplace where Telkomsel subscriber can download various apps regardless the devices they’re using. Appzone provides applications for Blackberries, iPhones and Java-based apps for Nokia and Sony-Ericsson users. So every Telkomsel users from any devices will have the privileges to enjoy these apps.

Applications showcased on Appzone now not only consist of free apps, some apps are also came with a price tag between IDR 8000 – 20.000, which is very affordable.

This is another alternative for Telkomsel subscriber other than the app offered by their manufacturer like iPhone App Store, Blackberry App World, or Android Marketplace. In terms of competition with other app-market, it is less likely to compete with other marketplace since it’s very exclusive and so far it didn’t gain enough traction from independent developers. It is most likely that Telkomsel have a deal with their software developer partners to develop mobile apps for AppZone.

Continue reading Telkomsel Breaks The Device Boundary with Appzone

Multiply Marketplace Kini Untuk User Asia Tenggara

Kalau ada social network asal US yang tidak fokus pada pengguna di US, Multiply adalah salah satunya. Setelah memanjakan para pengguna Indonesia dengan meluncurkan Marketplace khusus untuk para pedagang di Multiply asal Indonesia, kini Multiply memperluasĀ  Marketplace ini untuk user Asia Tenggara.

Perubahan pada fitur marketplace terjadi terutama pada tampilannya. Kini tampilannya terbagi menjadi dua kelompok, di bagian kiri berisi kategori sedangkan bagian kanan terdapat para pedagang Multiply yang terkatagorikan dalam Premium Listing di bagian atas, dan di bagian bawah terdapat Featured Seller.

Continue reading Multiply Marketplace Kini Untuk User Asia Tenggara

Multiply Manjakan User Indonesia

multiplyMultiply, salah satu social networking yang cukup populer di Indonesia, secara resmi meluncurkan fasilitas yang akan memudahkan penjual dan pembeli untuk melakukan interaksi dalam proses jual beli mereka. Sebenarnya fasilitas jual beli dengan menggunakan Multiply sudah sangat tidak asing bagi user internet di Indonesia, banyak sekali para penjual yang menggunakan fasilitas Multiply untuk mempromosikan barang dan jasa mereka.

Dengan UI serta desain yang memang cukup lengkap, Multilply memang cukup cocok sebagai sarana berbisnis alih-alih meendirikan situs sendiri para pebisnis menggunakan Multiply, ada beberapa alasan yang saya lihat, kenapa banyak pebisnis yang menggunakan Multiply, setidaknya ada dua yang paling utama, mudah dan gratis, serta popularitasnya di kalangan user internet Indonesia. Data dari Alexa (14 Januari, 24.09 WIB) memperlihatkan bahwa Indonesia menempati pengguna terbanyak aplikasi ini, sebesar 25,6%.

Continue reading Multiply Manjakan User Indonesia

Vodafone Buka Toko Aplikasi Mobile

Vodafone dalam usahanya untuk terus menguntit Apple di bidang teknologi mobile kali ini membuka sebuah toko online miliknya yang khusus menjual aplikasi-aplikasi mobile. Yap, seperti iPhone App Store. Vodafone adalah operator terbesar di dunia dengan 289 juta pelanggan, dan sepertinya dengan jumlah pelanggan yang begitu besar Vodafone tetap menganggap Apple sebagai kompetitor.

Yang sedikit berbeda dari toko aplikasi milik Vodafone ini adalah adanya sistem billing yang bisa men-charge langsung ke customer tanpa harus melalui SMS premium dan lain-lain. Fitur ini tentu sangat disukai oleh pengembang aplikasi karena mereka bisa men-charge langsung ke customer.

Vodafone sendiri mengambil 30% dari hasil penjualan aplikasi, jumlah yang sama seperti Apple dan Google. Dan persaingan di toko aplikasi online ini akan kian memanas dengan makin menjamurnya toko aplikasiyang didirikan oleh masing-masing vendor. Apple punya iPhone App Store, Nokia punya Ovi Store,T-Mobile punya Web2Go, Google punya Android App Store, Microsoft punya Marketplace. Siapa yang akan menang? Biar waktu yang membuktikan.

sumber:venturebeat

Microsoft Luncurkan Mobile Marketplace

Microsoft kemarin meluncurkan Windows Marketplace for Mobile Developers. Peluncuran produk ini tentunya menjadi persaingan langsung dengan AppStore milik Apple dan Android milik Google yang memfasilitasi para developer aplikasi untuk menjual aplikasi buatannya dengan dukungan dari Microsoft.

Prosesnya pun sangat mudah, developer cukup membutuhkan Live ID (live, hotmail) dan membayar US$ 99 untuk proses registrasi, dan menyediakan informasi nomor rekening dan identifikasi pajak (US) untuk proses pembayaran.

Marketplace ini dirancang untuk perangkat mobile Windows yang menjalankan Windows Mobile 6.5 yang direncanakan akan mulai dijual September 2009. Para pengembang juga dijanjikan akan menerima 70% dari jumlah penjualan aplikasi mereka dan kebebasan untuk menentukan harga jual aplikasi yang mereka submit.

Dengan biaya registrasi US$ 99 tersebut, pengembang diijinkan untuk men-submit lima aplikasi tiap tahun (yang ter-registrasi) dan aplikasi tambahan akan dikenakan US$ 99 per aplikasi. Khusus untuk peserta Microsoft DreamSpark dapat menggunakan fasilitas ini tanpa dikenakan biaya registrasi.

Saat ini Windows Mobile hanya menguasai 5.98% dari pasar smartphone, meskipun begitu Microsoft meng-klaim 20 juta smartphone dengan dukungan Windows Mobile terjual selama tahun 2008.

sumber:rww

Adobe Luncurkan Kembali Marketplace Untuk Aplikasi Air

Beberapa waktu lalu, Adobe meluncurkan versi terbaru dari Adobe Air Marketplace. Situs ini adalah sebuah portal untuk aplikasi berbasis Adobe Air, baik untuk pengembang/programmer dan juga pengguna akhir. Di situs ini anda dapat melihat koleksi aplikasi AIR yang sudah di-approve oleh Adobe.

Meskipun dinamakan marketplace, ternyata di situs ini semua aplikasi yang dipajang bersifat gratis untuk didownload, dan hanya beberapa yang berupa trial/shareware. Adobe juga sudah memperbaiki fitur pencarian, dan menambahkan RSS feed dan “email a friend” yang mempermudah developer untuk berbagi informasi mengenai sebuah aplikasi. Developer juga diijinkan untuk memberikan review dan berkomentar terhadap sebuah aplikasi, memberikan rating dan feedback langsung ke developer dari sebuah aplikasi. Developer juga bisa membuat halaman profile sendiri yang mengelola aplikasi yang mereka submit ke Adobe Marketplace. Sampai beberapa hari yang lalu, Adobe mengumukan bahwa Adobe Air sudah didownload sebanyak 100 juta kali.

Setelah dirilis pertama kali, Adobe Air MarketplaceĀ  mendapatkan feedback yang sangat banyak dari pengguna dan kemudian diimplementasikan pada versi terbaru ini. Perubahan yang terjadi antara lain dari design dan fitur. Namun sayangnya konsep community tidak terlalu bagus diterapkan disini. Kata “marketplace” yang seharusnya lebih menjunjung tinggi asas interaktivitas antar anggota komunitas justru tidak ditemukan. RefreshingApps, situs yang mengusung konsep serupa (koleksi AIR-apps) justru lebih baik menerapkan hal ini dengan menampilkan review dari pengguna yang menjadi rekomendasi bagi pengguna yang lain.

sumber:
http://www.techworld.com.au/article/276175/adobe_revamps_online_marketplace_air_apps
http://www.flashmagazine.com/news/detail/adobe_air_marketplace_updated/