Tren “Pivot to Video” di Media Publikasi dan Efek Sampingnya

Belakangan ini, frasa “pivot to video” menjadi tren setelah tahun lalu Mashable memecat sebagian tim redaksinya untuk fokus pada konten video. Tren ini pun juga semakin diperkuat dengan pesatnya perkembangan teknologi streaming dan konektivitas 4G/LTE yang menjadi mainstream.

Apa sebenarnya yang menggerakkan media publikasi untuk mengalihkan fokusnya ke video? Salah satu jawabannya tentu saja berkaitan dengan uang, terutama dengan bertambah banyaknya pengiklan yang tertarik menjadikan video sebagai materi promosi, sehingga pada akhirnya mereka tidak segan untuk mengalokasikan separuh budget iklannya untuk konten video.

Jadi jelas yang dikejar oleh media publikasi yang memutuskan untuk berfokus ke konten video adalah tambahan pemasukan. Tahun lalu saja, pengeluaran untuk iklan video mencapai angka $10 miliar di AS menurut eMarketer dan angka ini akan terus bertambah di tahun-tahun ke depan.

Namun tidak selamanya pivot to video berdampak positif. Berdasarkan data comScore, traffic beberapa media publikasi yang beralih fokus ke video malah menurun hingga 60% jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Mic misalnya, kehilangan banyak pengunjung dari 17,5 juta di bulan Agustus 2016 menjadi 6,6 juta di Agustus tahun ini. Nasib Vocativ malah lebih naas lagi, dari 4 juta pengunjung di Agustus 2016 anjlok menjadi 175 ribu saja di bulan Juli 2017. Dalam enam bulan terakhir, ranking Alexa keduanya juga menurun drastis.

Infogram

Tidak semua keputusan pivot to video berujung negatif. BuzzFeed dan Vox Media misalnya, memiliki traffic yang stabil dalam setahun terakhir. Salah satu alasannya bisa jadi karena keduanya memiliki budget yang cukup besar untuk membentuk tim produksi video, tanpa sedikit pun memangkas tim redaksi. Di sisi lain, kasus yang dialami Mic dan Vocativ tadi juga bisa jadi dikarenakan mereka sudah kesulitan bersaing sebelum memutuskan untuk beralih fokus ke video. Ujung-ujungnya, karena situasi kurang mendukung, mereka harus memecat sejumlah tim redaksinya untuk bisa membentuk tim produksi video.

Infogram

Namun traffic barulah sebagian cerita, sebab masih ada parameter lain yang perlu dipertimbangkan, yakni CPM alias cost per thousand. Sederhananya, CPM video jauh lebih besar ketimbang CPM display. Seandainya CPM display berkisar $2 sampai $6, CPM video bisa menembus kisaran $12 sampai $20.

Alhasil, walaupun traffic menurun, pemasukan dari iklannya belum tentu ikut menurun juga. Semua ini juga belum memasukkan konten video di platform sosial seperti YouTube dan Facebook ke dalam hitungan, yang pertumbuhannya tergolong pesat dalam setahun terakhir ini.

Lalu bagaimana dengan media publikasi lokal? Apakah tren pivot to video beserta efek sampingnya ini juga akan terjadi di tanah air? Apakah bakal ada media yang tidak segan menukar sebagian tim redaksinya dengan tim produksi video seperti Mashable?

Kalau melihat beberapa contoh yang ada, pergeseran fokus ke konten video memang sudah mulai kelihatan, dan jumlah pengiklan lokal yang tertarik dengan medium video juga terus bertambah, terutama di Facebook dan YouTube.

Sumber: Digiday. Gambar header: Pixabay.

Awal Tahun, Mari Mengubah Wajah!

credited_1346099385_e7ac3fbcc6Awal tahun sudah berjalan 6 hari, tahun 2010 saya pikir akan menjadi tahun yang hebat bagi para startup internet, jika di US beberapa akuisi sudah mulai marak di awal tahun, di Indonesia berita terbaru masih sekitar provider yang akan menghentikan SMS gratis, serta pergantian Tim Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) oleh Menkominfo. Apakah penghentian tipe-tipe promo dengan SMS gratis akan meningkatkan user dalam menggunakan internet lewat social networking? Apakah strategi provider akan bergeser ke mobile internet?

Masih terlalu dini memang untuk mengambil kesimpulan atas perkembangan ini, dan apakah perubahan tim regulasi telekomunikasi akan berhubungan langsung dengan kebijakan telekomunikasi yang juga akan mempengaruhi peraturan tentang internet di Indonesia? Sebenarnya saya belum tau secara pasti.

Continue reading Awal Tahun, Mari Mengubah Wajah!

Langkah Besar Mashable Akuisisi Blippr. Daily Social??

Mashable, sebuah situs berita mengenai social media yang populer dengan puluhan ribu pembaca per hari, hari ini mengumumkan akuisisi terhadap Blippr. Blippr ada sebuah layanan microblogging dengan niche fokus ke arah review. Di Blippr ini, anda dapat melakukan review terhadap banyak hal dengan dibatasi dibawah 160 karakter. Bisa me-review musik, website, aplikasi, dan lain sebagainya. Unik sekali idenya ya? Mashable yang memang fokus ke arah review social media kini telah memasang widget Blippr dan bisa menunjukkan respon dari para pengguna blippr untuk situs-situs seperti Twitter, MySpace, dan ribuan situs lainnya. Dengan demikian pembaca lebih mudah untuk melihat respon pengguna terhadap situs-situs tersebut, meskipun nampaknya widget ini agak sedikit mengganggu pengalaman membaca walau hanya sedikit.

Mashable juga telah mengimplementasikan Sponsored Tweets di website mereka, dimana Mashable akan menampilkan status Twitter (berbayar) untuk dipromosikan di Twitter Mashable dan di website Mashable. Dengan puluhan ribu pembaca per hari dan puluhan ribu follower tentu saja metode pengiklanan ini akan menjamin high-exposure.

Yang saya tangkap dari strategi-strategi Mashable ini adalah bagaimana Pete Cashmore (founder Mashable) benar-benar fokus untuk mengembangkan Mashable baik online maupun offline dan serius dalam mengerjakan tugas-tugasnya sampai-sampai rela mengakuisisi Blippr. Akuisisi ini tentu tidak murah dan dengan dukungan dari para sponsor pasti Pete Cashmore lebih bersemangat dalam mengelola Mashable. Itu adalah sebuah hal yang belum bisa saya lakukan di DailySocial, bukan berarti membandingkan DS dengan Mashable, tentu saja jauh berbeda! Namun ketekunan Pete Cashmore dalam mengelola Mashable, saya pikir Pete sangat layak menjadi panutan saya dalam mengembangkan DS.

Feature Updates!

Yup, sekalian saja di post ini saya mengumumkan beberapa fitur update di DailySocial yang sebenarnya sudah lama anda lihat (mungkin) namun karena masih ada perbaikan sana-sini belum berani saya umumkan secara resmi. Seperti yang sudah anda lihat, DS sudah berganti design (untuk ke-3 kalinya) dan saya telah mendapatkan banyak feedback dari banyak teman-teman designer dan tentu saja sudah dilakukan banyak improvement.

Selain dari design, kini DailySocial juga sudah terpasang fitur Community News. Community News ini adalah sebuah modul untuk para pembaca DS untuk memposting URL berita yang menarik, baik dari blog anda maupun berita luar negeri yang tentu saja berkaitan dengan berita teknologi Web & Internet. Setiap posting URL akan saya moderasi (demi kenyamanan bersama) namun tentunya kebijaksanaan anda akan sangat membantu mengurangi beban hidup saya 😀

DailySocial juga sekarang sudah memiliki account Twitter khusus untuk BOT posting dan juga community news URL. Untuk para pengguna Twitter yang tertarik boleh follow account ini.

Dan terima kasih untuk para pengunjung sekalian yang sudah membantu mempromosikan DailySocial di blognya masing-masing, sekarang DailySocial sudah mendapat kurang lebih 300 unique visitors per hari, dengan page views antara 600-800 per hari. Dengan usia yang memasuki 5 bulan saya tetap optimis dan terus semangat untuk mengembangkan DailySocial dan juga memajukan startup lokal bersama dengan teman-teman seperjuangan.

Dan jangan lupa, anda juga bisa menjadi penulis berita di DailySocial cukup dengan mengirimkan alamat email anda dan saya akan buat account Contributor untuk anda di DailySocial, atau bisa langsung mengirimkan postingan via email ditambah dengan biografi anda kurang dari 100 kata dan 1 URL.

Salam perjuangan! 😀