Metrodata Masuk Menjadi Investor Sayurbox untuk Putaran Selanjutnya

PT Metrodata Electronics Tbk (IDX: MTDL) telah menandatangani perjanjian investasi dengan Sayurbox. Seperti yang diungkapkan melalui keterbukaan, Metrodata akan memberikan pendanaan senilai $500 ribu atau setara 7 miliar Rupiah; yang merupakan investasi pendahuluan pada tahap Bridge Round di Sayurbox.  Melalui perjanjian tersebut, perseroan dalam kurun waktu tertentu akan mendapatkan kepemilikan saham di Sayurbox sesuai dengan persentase saham didasarkan pada perhitungan yang telah diatur.

Konsep Bridge Round ini pada dasarnya menjadi partisipasi investor dalam sebuah pendanaan startup untuk menyambut penutupan seri selanjutnya. Umumnya pembagian ekuitas baru disampaikan setelah target pendanaan pada seri tertentu terpenuhi, disesuaikan dengan formula yang telah disepakati dan didasarkan pada nilai yang dikucurkan tiap investor. Selain itu, dalam perjanjian ada tenggat batas yang disepakati terkait penutupan seri berikutnya.

Sebelumnya, perseroan lain yakni Astra Digital, bagian dari Astra International, berpartisipasi memimpin putaran seri B Sayurbox. Didukung sejumlah investor seperti Syngenta Group Ventures, Global Brain Corporation, Ondine Capital, Strategic Year Holdings Ltd., dan beberapa nama lain yang tidak disebut spesifik.

Momentum startup online grocery

Seperti diketahui, Sayurbox menawarkan layanan online grocery untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk membeli kebutuhan sehari-hari, khususnya terkait bahan pangan. Layanan ini seperti tengah mendapati momentum di tengah berbagai pembatasan akibat pandemi. Di kalangan masyarakat, khususnya perkotaan, mulai terbentuk kebiasaan baru untuk memesan berbagai jenis kebutuhan melalui aplikasi.

Hal ini dibuktikan dengan traksi layanan online grocery yang terus meningkat. Aplikasi Sayurbox sendiri saat ini sudah diunduh lebih dari 1 juta pengguna; sementara situsnya rata-rata mendapatkan 500 ribu kunjungan per bulannya. Di samping itu, sepanjang periode pandemi (Maret 2020 sampai sekarang), minat investasi ke startup online grocery juga terpantau meningkat. Dari catatan kami, sudah ada sekitar 11 pendanaan yang diumumkan, meliputi:

Periode Startup Investasi
September 2021 Dropezy Pra-Seri A
Agustus 2021 Pasarnow Pendanaan Awal
Agustus 2021 Segari Seri A
Juli 2021 HappyFresh Seri D
Apri 2021 Sayurbox Seri B
Maret 2021 Dropezy Pendanaan Awal
Maret 2021 Segari Pendanaan Awal
Maret 2021 Eden Farm Pendanaan Awal
Agustus 2020 Wahyoo (meluncurkan Langganan.co.id) Seri A
Juli 2020 BorongBareng Pra-Seri A
Maret 2020 Chilibeli Seri A

Perseoran lainnya, Alfamart/PT Sumber Alfaria Trijaya (IDX: AMRT), juga sempat tergabung ke dalam putaran seri A Segari, sebuah startup yang juga menghadirkan aplikasi online grocery.

Indonesia memiliki potensi besar

Menurut studi yang dilakukan L.E.K. Consulting, saat ini nilai online grocery di Indonesia berkisar $1 miliar, diperkirakan melonjak menjadi $6 miliar pada tahun 2025 atas dampak pandemi. Kendati belum sebesar di beberapa negara seperti Tiongkok atau Amerika Serikat, peneliti menilai bahwa Indonesia memiliki semua bakat untuk perkembangan industri  yang lebih pesat ke depannya.

Satu hal yang paling fundamental adalah basis konsumen besar. Penelitian juga menyoroti tentang konsumen Indonesia yang menghabiskan $200 miliar untuk produk makanan dan minuman sepanjang 2014 dan 2019. Ini jauh lebih besar di bandingkan semua negara yang ada di wilayah regional.

Pekerjaan rumah selanjutnya adalah bagaimana menciptakan rantai pasok yang efisien untuk memastikan pemenuhan kebutuhan lewat online grocery. Pasalnya untuk memaksimalkan potensi tersebut, pengembang layanan juga harus melakukan ekspansi ke berbagai kota di Indonesia. Seperti diketahui, kondisi geografis di sini memberikan tantangan tersendiri untuk sistem logistik — apalagi untuk mengakomodasi bahan-bahan segar yang membutuhkan tingkat akurasi tinggi.

Temuan lain dalam riset, sepanjang tahun 2020 pembelian kebutuhan pokok secara online telah melampaui berbagai kanal lainnya, termasuk di ritel modern dan pasar tradisional. Terlebih saat ini layanan populer seperti online marketplace atau superapp juga memberikan layanan online grocery sebagai nilai tambah.

Application Information Will Show Up Here

PT Synnex Metrodata Indonesia Mantapkan Diri Sebagai Distro PC Gaming

PT. Synnex Metrodata Indonesia kali ini mengadakan sebuah perhelatan bertajuk “Build your Gaming Empire”. Acara tersebut diadakan pada Ballroom Hotel Pulmann Central Park pada tanggal 27 Maret 2018. Pada perhelatan kali ini, PT. Synnex Metrodata Indonesia (SMI) memamerkan berbagai merek peripheral komputer yang mereka pasok.

Synnex - Launch

Beberapa merek yang ikut dalam perhelatan kali ini adalah ASUS, MSI, Dell, HP, Gigabyte, Seagate, Thermaltake, Hyperx, Inno3D, ViewSonic, Intel, dan Nvidia. SMI pun menjadi distributor untuk produk-produk notebook, PC gaming, komponen gaming, aksesoris dan peripheral gaming, serta monitor.

“Kami ingin memperlihatkan kepada para gamer maupun dealer di Indonesia, bahwa dengan portofolio produk gaming yang kami miliki, mereka dapat membangun ekosistem gaming yang paling lengkap untuk semua kalangan,” kata Agus Honggo Widodo, Presiden Direktur PT Synnex Metrodata Indonesia. “Sebagai perusahaan TIK yang memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun, dalam menjalankan bisnis kami mendistribusikan semua brand yang resmi dan legal untuk dibeli di Indonesia.”

Synnex - Booth Asus

Selain menjadi pemasok peripheral PC gaming, SMI pun juga mengumumkan PC gaming rakitan mereka sendiri yang diberi nama Symetri PC. Tujuan dari penjualan Symetri PC adalah untuk menggaet pasar gaming di Indonesia dan sekaligus menjadi sebuah solusi bagi i-cafe di Indonesia. Oleh karena itu, SMI menjual PC ini dari harga Rp. 5.990.000 ke atas.

SMI juga menyediakan jasa pengantaran produk mereka ke konsumen. Mereka juga akan menyediakan situs e-commerce untuk mewadahi perakitan PC gaming custom. Walaupun begitu, situs tersebut sampai saat ini belum siap untuk dibuka untuk konsumen.

Synnex - Dell

Tekken 7

Pada perhelatan yang terlihat seperti Computex versi micro (atau mungkin nano) ini, setiap merek membuka booth tersendiri. Pada setiap booth selalu diselipkan beberapa kegiatan berhadiah bagi setiap peserta. Namun yang pasti, satu game sepertinya menjadi sangat iconic pada setiap booth, yaitu Tekken 7.

Synnex - NVIDIA

Game fighting ini menjadi sebuah bukti bahwa setiap laptop gaming dapat menjalankannya dengan mulus. Walaupun Tekken 7 tidak “seberat” yang dibayangkan, saya juga melihat tidak ada kendala yang terjadi saat setiap komputer yang ada. Tekken 7 juga menjadi salah satu permainan yang dihelat pada SEA Games.

Pada acara ini pun juga diadakan pertandingan Tekken 7 pada akhir acara. Sayangnya, saya hanya mampu mencapai juara dua pada pertandingan tersebut. Mungkin ceritanya akan berbeda saat rekan saya dari Hybrid.co.id datang ke acara tersebut.