Peluncuran Smartphone Hologram RED Hydrogen One Ditunda Sampai Agustus

Juli tahun lalu, datang sebuah kabar cukup mengejutkan dari produsen kamera sinema RED. Mereka berniat mengembangkan smartphone-nya sendiri yang dibekali teknologi ambisius, utamanya display berteknologi hologram. Dijuluki Hydrogen One, ponsel tersebut turut menjanjikan desain semi-modular.

Tidak sampai sebulan setelahnya, RED memamerkan prototipenya secara eksklusif di hadapan salah satu konsumen paling setianya, MKBHD. Awalnya perangkat tersebut dijadwalkan masuk ke pasaran pada kuartal pertama tahun ini. Ups, meleset rupanya, dan ternyata RED baru-baru ini mengonfirmasi bahwa jadwal perilisan Hydrogen One diundur menjadi Agustus.

Penundaan ini jelas menimbulkan kekhawatiran bagi yang konsumen yang telah melakukan pre-order, apalagi mengingat banderol Hydrogen One tidak murah, yakni $1.195, atau $1.595 untuk varian yang mengemas bodi berbahan titanium. Namun pendiri RED sendiri, Jim Jannard, punya penjelasan atas keputusan penundaannya.

Sumber gambar: MKBHD (YouTube)
Sumber gambar: MKBHD (YouTube)

Alasan yang pertama adalah, RED butuh waktu lebih untuk benar-benar mematangkan teknologi hologram yang terdapat pada Hydrogen One, yang RED sebut dengan istilah 4V alias 4-View. Caranya dengan menanamkan sepasang kamera 3D di bagian belakang sekaligus depan supaya ponsel dapat mengambil gambar 3D dan mengubahnya menjadi 4V tanpa memerlukan modul tambahan.

Namun itu baru sebagian dari ceritanya. RED juga terus mengoptimalkan hardware dan software-nya agar konten 4V ini bisa langsung diambil secara real-time, bahkan video call pun bisa dilakukan dalam mode 4V ini. Untuk setiap gambar yang diambil, ponsel juga akan menyimpan file 2D standarnya.

Alasan yang kedua lebih simpel, tapi prosesnya tidak kalah sulit, yakni perihal memperoleh sertifikasi dari operator telekomunikasi. Jim memastikan peluncurannya bakal berlangsung di bulan Agustus, namun tanggal pastinya masih menunggu keputusan dari pihak operator.

Kabar baiknya, kita bakal segera melihat prototipe baru RED Hydrogen One pada tanggal 19 Mei nanti. Yang lebih penting lagi, RED juga sudah siap mendemonstrasikan teknologi hologram atau 4V yang menjadi nilai jual utama perangkat ini, termasuk bagaimana rasanya melakukan panggilan video dalam mode 4V. MKBHD pastinya bakal mereka undang lagi, jadi kita tunggu saja video hands-on darinya.

Sumber: The Verge dan RED Forum.

[Video] Google Assistant atau Siri, Siapa yang Lebih Pintar?

Peluncuran Google Pixel kemarin mengingatkan saya dengan peluncuran iPhone 4S di tahun 2011, dimana Apple untuk pertama kalinya memperkenalkan asisten virtual Siri. Dalam kasus Pixel, Google Assistant memang mendapat porsi presentasi yang paling besar.

Sejatinya ada banyak persamaan antara Google Assistant dan Siri karena memang fungsinya tidak berbeda. Keduanya sama-sama bisa dipanggil menggunakan kata kunci; “OK Google” untuk Assistant, “Hey Siri” untuk Siri. Namun di atas semua itu, ada pertanyaan yang paling membuat penasaran: siapa yang lebih pintar, Google Assistant atau Siri?

YouTuber kondang Marques Brownlee alias MKBHD baru-baru ini mengunggah video perbandingan Google Assistant dan Siri di Pixel XL dan iPhone 7 Plus. Kedua perangkat menjalankan versi terbaru OS-nya masing-masing, jadi konteksnya bisa dikatakan cukup adil.

Secara garis besar, kinerja Assistant dan Siri cukup berimbang. Baik dari segi akurasi maupun kecepatan, tidak ada satu asisten virtual yang lebih menonjol di sini. Keduanya pun juga bisa digunakan untuk mengakses konten dari aplikasi lain.

Namun perbedaan utama Assistant dan Siri terletak pada pemahaman konteks. Di sinilah Google terlihat jauh lebih unggul, dimana pengguna bisa lanjut bertanya dan bertanya tentang berbagai hal terkait satu topik, misalnya tim football atau figur ternama.

Dari segi penyajian informasi, keduanya juga mengadopsi cara yang berbeda. Assistant cenderung lebih vokal, mengucapkan hampir semua hasil pencariannya; sedangkan Siri lebih condong ke sisi visual, dimana hasil pencarian akan ditampilkan secara merinci di layar dan pengguna dipersilakan memantaunya sendiri.

Lalu mana yang lebih baik? Menurut saya jawabannya tergantung selera dan kebutuhan. Pastinya ada skenario dimana sifat Assistant yang lebih vokal terkesan terlalu cerewet, tapi di sisi lain, ia sangat ideal digunakan ketika sedang mengemudikan mobil.

Silakan tonton sendiri demonstrasi dan penjelasan dari MKBHD di bawah ini.