Rekap MPL Indonesia Season 7 Week 2: Momentum Positif Bagi Geek Fam ID

Akhir pekan lalu adalah pertandingan week 2 dari MPL Indonesia Season 7. Ada beberapa momen menarik yang terjadi mulai dari momentum positif yang terbangun bagi Geek Fam ID, ONIC Esports dan Alter Ego yang berhasil mempertahankan performa puncaknya, dan lain sebagainya. Berikut rekap week MPL ID Season 7 week 2.

Matchday 1 (Jumat, 5 Maret 2021)

Hari pertandingan pertama MPL Indonesia Season 7 dibuka dengan pertemuan antara Alter Ego dengan Genflix Aerowolf. Prediksi pertandingan ini cenderung condong ke arah Alter Ego mengingat rentetan hasil baik yang didapatkan LeoMurphy dan kawan-kawan. Sementara pada sisi lain, Genflix Aerowolf juga sedang kurang beruntung pekan lalu.

Pada game satu, Genflix Aerowolf memberi perlawanan yang baik di awal-awal. Namun rotasi dan farming dari Alter Ego nampak efektif yang membuat Udil dan kawan-kawan unggul dari segi net-worth hingga mencapai 7k gold di menit 8. Memanfaatkan keunggulan tersebut dan hero Claude yang digunakan Ahmad, Alter Ego pun jadi semakin kuat jelang fase akhir pertandingan. Benar saja, di menit 12 Genflix Aerowolf terpukul rata sehingga Alter Ego bisa menyelesaikan pertandingan tanpa harus memanfaatkan Lord.

Masuk game 2, Genflix Aerowolf bermain lebih agresif. Skor kill mereka unggul 12-8 di menit 6. Keunggulan tersebut menjadi secercah harapan. Ditambah lagi Watt dari Genflix Aerowolf juga memainkan Roger yang cenderung kuat pada fase akhir permainan, sementara Alter Ego tidak terlihat memiliki hero hard-carry yang tangguh. Tetapi nasib ternyata berkata lain, Alter Ego kembali menunjukkan permainan solid, salah satunya terlihat lewat permainan Benedetta dari Celliboy dan Johnson dari Ahmad yang begitu apik. Alter Ego pun melibas habis hero-hero Genflix Aerowolf di menit 13 dan langsung menyelesaikan pertandingan. 2-0 untuk Alter Ego.

Pertandingan kedua adalah antara AURA Fire melawan ONIC Esports. Seperti pertandingan sebelumnya, prediksi penggemar juga cenderung berat ke arah ONIC Esports mengingat hasil yang didapatkan dari kedua tim tersebut pada pekan lalu.

Game pertama, kondisi sudah tidak mengenenakkan bagi AURA Fire sejak menit ke-7. AURA mengalami seperangkat kondisi yang tidak mengenakkan, kalah net-worth 6k gold, kalah skor kill 5 poin, dan sudah kehabisan Turret terluar di ketiga lane. ONIC Esports juga bermain solid, terutama SANZ yang memainkan Yi Sun Shin. Akhirnya, dengan memanfaatkan semua keunggulan tersebut, ONIC tak butuh waktu lama untuk menyelesaikan permainan.  ONIC Esports pun berhasil memenangkan pertandingan di menit 10:54 dengan satu kali dorongan Lord.

Sumber Gambar Utama - MPL Indonesia Official YouTube Channel
Sumber Gambar Utama – MPL Indonesia Official YouTube Channel

Pada game kedua AURA Fire berhasil mendapatkan early lead yang mereka butuhkan. Tapi sayangnya keunggulan tersebut runtuh dengan cukup cepat setelah ONIC Esports secara tenang membalikkan keadaan di menit 7. Pertandingan berlangsung sengit di game kedua bahkan sampai ada dua Lord yang diambil. Lord kedua sebenarnya didapatkan oleh AURA Fire, tapi VaanStrong dan kawan-kawan kalah teamfight di momen tersebut. Alhasil ONIC Esports langsung memanfaatkan momentum itu untuk menyelesaikan pertandingan. 2-0 untuk ONIC Esports.

Matchday 2 (Sabtu, 6 Maret 2021)

Setelah menutup pertandingan hari pertama, AURA Fire langsung bertanding lagi esok harinya sebagai pertandingan pembuka melawan Bigetron Alpha. AURA Fire memberikan perlawanan yang kuat kali ini. Walaupun Bigetron Alpha memenangkan game pertama, tapi AURA Fire tidak gentar pada game kedua. God1va dan kawan-kawan mendesak habis Bigetron Alpha di game kedua. Bigetron Alpha akhirnya tidak mampu lagi menahan gempuran setelah AURA Fire mendapatkan Lord kedua.

Masuk game ketiga, Bigetron Alpha unggul poin kill sebanyak 6 poin yang membuat mereka memimpin kendali pertandingan. Memanfaatkan keunggulan tersebut, Bigetron Alpha terus menggempur hingga ke bagian terdalam markas AURA Fire. Pertandingan akhirnya ditutup manis oleh Bigetron Alpha dengan kemenangan dan juga torehan Savage perdana MPL Indonesia Sesaon 7 oleh Branz dengan Yi Sun Shin.

Pertandingan berikutnya adalah antara Geek Fam ID melawan EVOS Legends. Matchup ini amatlah menarik. Geek Fam ID sedang panas karena berhasil mencuri satu kemenangan lawan RRQ Hoshi pekan lalu, walau akhirnya kalah 1-2. Sementara pada sisi lain EVOS Legends masih berusaha mencari line-up terbaiknya di awal pekan ini.

Sumber Gambar Utama - MPL Indonesia Official YouTube Channel
Sumber Gambar Utama – MPL Indonesia Official YouTube Channel

EVOS Legends berhasil mendapat kemenangannya di game pertama berkat permainan apik dari Luminaire dengan Selena. Masuk game kedua, giliran Geek Fam ID yang mengamuk di dalam pertandingan. Geek Fam ID menunjukkan permainan yang sabar, objektif, dan efisien. Alhasil mereka pun unggul 7 poin kill di menit 8. EVOS Legends berusaha bertahan sekuat mungkin dengan menggunakan strategi split push yang dilakuan oleh AntiMage. Namun gempuran Geek Fam ID terlalu kuat, game kedua pun berhasil diamankan oleh RenV atau Ipin dan kawan-kawan Geek Fam ID.

Momentum kemenangan dari game kedua ternyata berhasil dipertahankan oleh Geek Fam ID. Babywww dan kawan-kawan Geek Fam ID kembali menunjukan permainan yang sabar dengan mengedepankan objektif sehingga mereka hanya unggul 4 poin kill saja di menit 7. Perlahan tapi pasti, Geek Fam ID terus membangun momentum kemenangannya menit demi menit. Puncaknya ada di menit ke 13 saat Babyww sedang berusaha mengambil buff tapi berujung kepada teamfight besar yang dilanjut dengan gempuran meunju base EVOS Legends. Geek Fam pun menang 2-1 di pertandingan tersebut.

Dalam sesi wawancara pasca pertandingan, Ipin atau RenV mengakui bahwa dirinya dan kawan-kawan Geek Fam ID memang kurang sabar di beberapa pertandingan. “Makanya kami coba main lebih sabar dan lebih banyak pertimbangan di game-game setelahnya.” Tambah RenV menjelaskan bagaimana mereka bisa menang di game setelahnya. Saat ditanyakan soal menembus Playoff bersama Geek Fam ID, RenV pun menjawab. “Optimis banget Geek Fam ID bisa lolos playoff musim ini.”

Pertandingan terakhir di hari kedua adalah ONIC Esports melawan RRQ Hoshi. Pertandingan tersebut didapuk sebagai The Royal Derby. Karenanya pertandingan tersebut banyak dinanti dan diharapkan menyajikan pertempuran berkelas. ONIC Esports memulai game pertama dengan meyakinkan, lewat rotasi-rotasi agresif nan efektif yang dilakukan. Keunggulan tersebut membangun momentum yang sangat besar bagi ONIC Esports dengan keunggulan net-worth hingga 12k gold jelang menit 9. Keunggulan tersebut akhirnya dimanfaatkan SANZ dan kawan-kawan ONIC Esports untuk mendapatkan Lord dan segera menyelesaikan game pertama dengan kemenangan.

Masuk game kedua, RRQ Hoshi mulai menunjukkan perlawanan yang kuat di awal pertandingan. Namun ONIC Esports sendiri bermain dengan tenang sehingga mereka berhasil bertahan. Ketenangan tersebut ternyata membawa momentum yang positif sehingga ONIC Esports sudah menembus pertahanan RRQ Hoshi hingga ke dalam pada menit 14. Momentum tersebut dimanfaatkan secara maksimal oleh CW dan kawan-kawan ONIC Esports, mereka pun berhasil memenangkan game kedua setelah melibas 4 hero dari RRQ Hoshi.

Matchday 3 (Minggu, 7 Maret 2021)

Kali ini giliran Bigetron Alpha membuka pertandingan hari ketiga melawan RRQ Hoshi. Matchup ini diprediksi akan dimenangkan oleh Bigetron Alpha, mengingat hasil yang ditorehkan kedua tim pada pertandingan kemarin. RRQ Hoshi ternyata bermain dengan cukup solid di game pertamanya. Apalagi Pacquito dari R7 tampil dengan sangat mengerikan, beberapa kali bertahan hidup bahkan mencuri kill ketika dia terkena gank. Momentum positif tersebut pun dimanfaatkan maksimal oleh RRQ Hoshi dengan kemenangan di menit ke 13.

Sumber Gambar Utama - MPL Indonesia Official YouTube Channel
Sumber Gambar Utama – MPL Indonesia Official YouTube Channel

Masuk game kedua, giliran Bigetron Alpha yang membangun momentum positif di awal pertandingan. Tapi sayangnya Bigetron Alpha tidak bisa mempertahankan momentum tersebut saat jelang memasuki fase akhir permainan. Dua kali blunder oleh Bigetron Alpha tercipta jelang akhir permainan, sehingga RRQ Hoshi pun memenangkan game kedua. “Menurut gue sih momen saat berhasil mencuri Lord kedua dan pertarungan di mid saat Bigetron Alpha terpancing mengejar saya adalah dua blunder yang membuat kami jadi bisa memenangkan pertandingan.” Tutur Skylar pada wawancara pasca pertandingan.

Pertandingan berikutnya adalah antara Geek Fam ID melawan Genflix Aerowolf. Geek Fam kembali menunjukkan permainan yang baik hari ini. Game pertama, Geek Fam ID membangun momentum positif dari awal sampai akhir hingga menjadi sebuah kemenangan. Kesuksesan Geek Fam tersebut berhasil diulang kembali di game kedua, apalagi ditambah dengan permainan Hayabusa yang apik dari Babywww. Geek Fam ID pun berhasil mendapatkan kemenangan 2-0.

Sumber Gambar Utama – MPL Indonesia Official YouTube Channel.

NXL Ligagame Juara VALORANT Champions Tour Week 02, Pekan Perdana MPL ID Season 7

Akhir pekan lalu menjadi akhir pekan yang padat dengan hadirnya berbagai pertandingan esports, mulai dari VALORANT hingga MPL Indonesia yang sudah dimulai. Selain itu, beberapa tim esports juga mengumumkan kolaborasi menarik mereka. Berikut rekap berita esports di awal Maret 2021.

NXL Ligagame Juara VALORANT Champions Tour Week 02 Final Qualifier

NXL Ligagame kembali menunjukkan tajinya di dalam gelaran VALORANT Champions Tour Final Qualifier Week 02. Kali ini flipzjder dan kawan-kawan harus berhadapan dengan BOOM Esports di babak final. Pertandingan berjalan dengan sangat sengit. Berawal dari kemenangan solid BOOM Esports di game pertama, NXL Ligagame langsung melibas dua game berikutnya. Tetapi dua map tersebut dimenangkan dengan skor yang tipis-tipis, 13-11 di game kedua dan 13-10 di game kedua. Bertanding dalam seri best-of 5, game ke-4 adalah game penentuan. Rivalitas dan jarak kemampuan antar keduanya terlihat sangatlah tipis sehingga pertandingan mencapai babak overtime. Tetapi pada akhirnya NXL Ligagame berhasil menjadi pemenang dengan skor 17-15.

MPL Indonesia Season 7 Memulai Pekan Perdananya

Kamis lalu (25/02) Moonton mengadakan konfrensi pers mengumumkan kehadiran kembali liga kasta utama MLBB yaitu MPL di musim yang ke-7. Liga MPL Indonesia tidak menampilkan terlalu banyak perubahan di musim ini. Namun Moonton mencoba memberi suasana baru dengan menghadirkan salah satu band indie ternama yaitu .Feast sebagai pembuat soundtrack MPL Indonesia. Selain itu, akhir pekan lalu juga menjadi pertandingan perdana dari MPL Indonesia. Beberapa kejutan langsung terjadi di pekan perdana. Salah satunya adalah penampilan impresif dari Bigetron Alpha yang berhasil libas kemenangan di dua pertandingannya pada pekan itu. Pekan ini juga menampilkan matchup yang menarik, RRQ melawan Alter Ego. Sayang pertandingan tidak seperti apa yang diharapkan penggemar. Berharap mendapatkan pertandingan sengit namun Alter Ego ternyata tampil solid dan mendapat kemenangan 2-0 atas RRQ.

Fnatic Juara Dota 2 Regional League SEA

https://twitter.com/pglesports/status/1364588872361984001

Akhir pekan lalu juga menjadi pekan pertandingan terakhir dari Dota 2 Pro Circuit Regional League – SEA. Setelah melalui 6 pekan pertandinga, Fnatic pun akhirnya keluar sebagai juara liga Upper Division. Kemenangan tersebut memberikan mereka hadiah uang sebesar US$30.000 dan slot langsung menuju ke babak Playoff dari Singapore Major. Pada sisi lain BOOM Esports berhasil finish di peringkat ke-5. Walau mungkin bukan hasil yang diharapkan, namun BOOM Esports tergolong sudah tampil cukup baik dan masih mendapatkan 50 DPC Points dari pertandingan tersebut.

Wild Rift Icon Series Pekan Pertama, Tim RSG Juara Vietnam

Wild Rift Icon Series sudah dimulai! Pekan perdana dimulai dengan pertandingan khusus untuk tim-tim asal Vietnam. Pertandingan sudah menunjukkan rivalitas yang luar biasa sengit. Babak final mempertemukan Resurgence dengan Divine Esports yang berakhir dengan skor 3-2. Divine Esports mendapat keunggulan lebih dahulu lalu dibalas oleh Resurgence di game kedua. Divine Esports membalas lagi di game ketiga, namun Resurgence berhasil tampil lebih solid di game ke-4 dan 5 sehingga berhasil keluar menjadi juara. Dalam pertandingan tersebut, Champion Olaf tampak menjadi salah satu pilihan yang kuat bagi Resurgence untuk memenangkan pertandingan demi pertandingan. Pekan depan pertandingan Icon Series akan berlanjut dengan menampilkan tim-tim dari Malaysia.

Bursa Transfer PUBG Mobile: NoMercy Pindah Ke AURA Esports

Bursa transfer skena PUBG Mobile terlihat cukup sepi di akhir pekan lalu. Mengutip dari Instagram resmi esports PUBG Mobile, hanya ada satu pengumuman yaitu NoMercy yang terlihat pindah dari MORPH ke AURA Esports. Selain bursa transfer, @pubgmobile.esports.id juga menampilkan daftar pemain-pemain free agent yang belum terlihat perpindahannya. Beberapa dari daftar tersebut adalah sosok sosok pemain yang menjanjikan seperti Jerssy yang dahulu bermain untuk ION Esports, ataupun Kingzzz yang adalah mantan pemain Bigetron Esports di awal-awal dan terakhir kali bermain untuk Red Rockets.

ONIC Esports Tunjuk JUARA Apparel Sebagai Merchandise Partner

Sumber Gambar - Rilis ONIC Esports
Sumber Gambar – Rilis ONIC Esports

Bisnis merchandise sepertinya menjadi salah satu peluang yang menjanjikan bagi tim esports. Karenanya baru-baru ini ONIC Esports pun menunjuk JUARA Apparel sebagai merchandise partner untuk lebih serius di bidang bisnis tersebut. JUARA Apparel sendiri merupakan salah satu penyedia apparel yang cukup sukses di industri sepak bola dan menjadi penyedia apparel bagi tim PERSIJA. Lebih lanjut, ONIC Esports menyampaikan bahwa mereka akan merilis jersey terbarunya di bulan Maret. Mengutip rilis, dikabarkan jersey akan hadir dalam 3 jenis yaitu Home, Away, dan Alternate yang akan tampil dengan mengusung konsep “rebel”.

RRQ Perkenalkan Virtual Streamers Bernama Ryo

 

 

 

 

View this post on Instagram

 

A post shared by RRQ Streamers (@rrq_streamers)

RRQ sudah cukup sukses lewat esports. Kini, sang “raja dari segala raja” melebarkan sayapnya dan mengumumkan divisi terbaru yang diberi nama RRQ Streamers. Seperti namanya, divisi ini akan menaungi, mengembangkan, dan mengarahkan sosok-sosok live-streamers lokal agar menjadi lebih baik. Bukan cuma sosok-sosok streamers yang memang sudah punya nama di dunia gaming seperti Lipay, Kenboo, atau Liam, RRQ Streamers juga menampilkan sosok Virtual Streamers yang bernama Ryo. Selain menjadi bagian dari RRQ Streamers, Ryo juga merupakan Official Mascot Team RRQ yang akan hadir menghibur di channel Team RRQ nantinya.

Krafton Umumkan PUBG: New State

Pengembang PUBG yang orisinil baru saja meluncurkan iterasi Battle Royale terbarunya yang diberi nama PUBG: New State. Beda dengan PUBG Mobile yang dikembangkan oleh Tencent/Lightspeed & Quantum, PUBG: New State akan dikembangkan oleh pengembang asli game PUBG di PC yaitu Krafton/PUBG Studio. PUBG: New State mencoba memberikan sedikit kesegaran dan tampil beda dibanding PUBG. Game tersebut memiliki latar waktu di tahun 2051 sehingga menjelaskan mengapa persenjataan, perlengkapan, dan kendaraan yang tampil di trailer terlihat futuristik. Selain tema futuristik, New State juga dikabarkan akan memberikan fitur yang memungkinkan pemain melakukan kustomisasi senjata di tengah permainan. PUBG: New State kini dalam masa pre-register di Google Play Store dan Apple App Store. New State rilis tahun 2021, namun belum mendapat tanggal pasti.

VALORANT Hadirkan Agent Baru Berkemampuan Kosmik Bernama Astra

Riot Games sepertinya terus berusaha mendobrak genre tactical 5v5 FPS melalui game terbarunya yaitu VALORANT. Baru-baru ini VALORANT menghadirkan Agent baru bernama Astra. Sosok Astra merupakan Agent dengan kekuatan kosmik yang mampu mengubah bintang-bintang yang ia tempatkan di dalam map menjadi apapun yang ia mau, entah itu smoke, pusaran yang mengganggu pergerakan lawannya, ataupun ledakan yang mengganggu pandangan. Sebagai penutup, Astra mampu membuat sebuah tabir galaksi di bagian yang ditentukan pemain. Tinggi dari tabir galaksi Astra cukup istimewa. Tidak seperti Toxic Screen milik Viper yang hanya setinggi kebanyakan Agent VALORANT, tinggi Cosmic Divide milik Astra sampai menyentuh langit. Skill tersebut kemungkinan akan menjadi counter keras terhadap Jett yang bisa terbang dan menyerang lawannya dari balik tembok.

Sumber Gambar Utama – TeamNXL Official Website

Yoodo Sponsori MPL Malaysia, Ubisoft Tunda Rainbow Six Siege Invitational

Dalam satu minggu terakhir, ada beberapa berita menarik di dunia esports. Di Malaysia, Yoodo mengumumkan bahwa mereka akan meneruskan kerja sama mereka dengan Moonton dan mensponsori empat turnamen Mobile Legends. Sementara itu, Ubisoft mengungkap bahwa mereka harus Six Invitational 2021.

2021, Yoodo Bakal Sponsori 4 Turnamen Mobile Legends

Yoodo, perusahaan mobile digital asal Malaysia, mengumumkan bahwa mereka akan meneruskan kerja sama dengan Moonton. Melalui kerja sama yang berlangsung selama satu tahun ini, mereka berencana untuk mendukung empat turnamen Mobile Legends: Bang Bang. Turnamen pertama yang mereka sponsori adalah Mobile Legends Professional League Malaysia Season 7, yang merupakan liga Mobile Legends profesional pertama khusus Malaysia. Sebelum ini, liga Mobile Legends di Malaysia digabung dengan liga untuk Singapura.

Kali ini bukan pertama kalinya Yoodo bekerja sama dengan Moontno. Pada tahun lalu, mereka juga sudah memiliki kerja sama dengan Moonton. Ketika itu, mereka menjadi rekan telekomunikasi resmi dari MPL MY/SG untuk Season 5 dan Season 6, lapor IGN.

Ubisoft Tunda Rainbow Six Siege Invitational 2021

Ubisoft mengumumkan bahwa mereka harus menunda turnamen Six Invitational 2021 untuk Rainbow Six Siege. Pada awalnya, mereka berencana untuk mengadakan Invitational secara offline di Paris. Sayangnya, hal ini tidak mungkin dilakukan. Pasalnya, sejak bulan lalu, Prancis tidak mengizinkan para pengunjung dari luar Eropa untuk masuk.

“Mau tidak mau, kami harus menunda Six Invitational 2021,” kata Ubisoft dalam situs resmi mereka, seperti dikutip dari PCGamesN. “Meski kecewa karena Six Invitational tidak bisa diselenggarakan pada bulan ini, sekarang kami fokus untuk mencari solusi lain. Kami tahu, para fans tidak sabar untuk menonton turnamen ini serta melihat perubahan yang kami implementasikan di skena esports Rainbow Six Siege.”

Ubisoft harus menunda penyelenggaraan Six Invitational 2021.
Ubisoft harus menunda penyelenggaraan Six Invitational 2021.

Sim Racer Jimmy Broadbest Bakal Ikut di Britcar Endurance Championship

Bintang esports dan YouTuber, Jimmy Broadbent, akan ikut dalam balapan di dunia nyata yang akan diadakan pada tahun ini, yaitu Britcar Endurance Championship. Sebelum ini, Broadbent telah ikut serta dalam berbagai balapan esports. Dia pernah mewakili McLaren dalam Virtual Grand Prix dari Formula 1. Selain itu, dia juga memenangkan balapan virtual dari Indy 500 dan Le Mans 24 Hours. Dia juga cukup populer sebagai kreator konten. Di YouTube, dia memiliki 600 ribu subscribers, menurut laporan Autosport.

Ubisoft Sediakan US$1 Juta untuk Turnamen-Turnamen Brawlhalla Tahun Ini

Minggu lalu, Ubisoft juga mengungkap rencana mereka soal skena esports Brawlhalla pada tahun ini. Sepanjang tahun 2021, mereka akan mengadakan lima turnamen internasional. Turnamen pertama yang akan mereka adakan adalah Winter Championship, yang menawarkan total hadiah sebesar US$75 ribu. Turnamen online ini akan diadakan pada 27 Februari 2021 sampai 14 Maret 2021.

Selain itu, Ubisoft juga akan menyelenggarakan Spring Championship pada April-Mei, Summer Championship ada Juli, Autumn Championship pada September-Oktober, dan terakhir, World Championship, yang akan diselenggarakan pada November 2021. Secara keseluruhan, total hadiah yang Ubisoft tawarkan untuk turnamen-turnamen Brawlhalla pada tahun ini mencapai US$1 juta, lapor BleedingCool.

Sumber header: Salty News Network

Diskursus untuk Timnas Esports Indonesia di SEA Games 2021 dan Asian Games 2022

Menjelang akhir tahun 2020 lalu, para penggemar esports dihadapkan dengan dua berita gembira. Dua berita tersebut adalah kehadiran esports di dua festival olahraga besar Asia yaitu SEA Games 2021 (Asia Tenggara) dan Asian Games 2022. Memang belum ada kepastian soal game apa yang akan dipertandingkan pada cabang esports baik SEA Games ataupun Asian Games. Namun satu yang sudah dipastikan adalah posisi esports sebagai cabang bermedali.

Kehadiran medali dalam dua festival olahraga tersebut tentu bukan suatu hal yang bisa disepelekan. Para gamers kini akhirnya memiliki kesempatan untuk berkontribusi dan membanggakan negara Indonesia dengan kemampuan yang dimilikinya. Namun demikian, kunci kesuksesan Indonesia dalam jalan menuju SEA Games 2021/Asian Games 2022 tentunya akan tetap dipegang para pemangku kepentingan esports Indonesia. Yang paling utama mungkin adalah dua lembaga resmi esports Indonesia sejauh ini yaitu IESPA dan PB ESI. Tanpa bermaksud menggurui ataupun sok tahu, saya ingin mencoba mengajak Anda para pembaca berdiskusi soal apa saja hal-hal yang mungkin perlu dilakukan esports Indonesia agar dapat lebih sukses lagi di dua festival olahraga tersebut. Hal-hal yang perlu dilakukan tersebut adalah seperti berikut ini:

 

Belajar dari Asian Games 2018/SEA Games 2019

Panggung pertandingan esports di SEA Games 2019 - Sumber: Esports Observer
Panggung pertandingan esports di SEA Games 2019 – Sumber: Esports Observer

Esports Indonesia sudah cukup membuktikan bahwa kita mampu menorehkan prestasi yang baik ketika harus dipertandingkan di panggung besar. Indonesia berhasil mendapat 1 Emas dan 1 Perak, masing-masing dari Clash Royale dan Hearthstone di eksibisi esports Asian Games 2018. Lalu pada SEA Games 2020, esports Indonesia kembali menyumbangkan prestasi berupa 2 medali perak yang datang dari cabang esports Arena of Valor dan Mobile Legends: Bang-Bang.

Namun bukan berarti esports Indonesia sudah boleh puas dengan prestasi yang didapatkan tersebut. Sejauh ini, saya selaku jurnalis yang mengamati kerap kali melihat proses seleksi dan pelatnas esports untuk kedua festival olahraga tersebut masih belum bisa dikatakan rapih. Proses seleksi pun kadang berbeda-beda antar satu cabang game dengan yang lain. Soal seleksi tersebut akan saya jelaskan pada poin berikutnya. Namun demikian yang ingin saya soroti di sini adalah, soal prosesnya. Tanpa persiapan yang matang pun esports Indonesia sudah bisa mendapatkan prestasi cukup baik. Kini, dengan waktu persiapan yang cenderung lebih panjang, saya berharap esports Indonesia bisa melakukan persiapan yang lebih matang lagi. Harapan akhirnya tentu agar esports Indonesia bisa mendapat prestasi yang lebih baik di dua festival olahraga tersebut.

 

Standarisasi Proses Seleksi ataupun Proses Seleksi yang Lebih Transparan


Kehadiran esports di Asian Games 2018 dan SEA Games 2019 mungkin menjadi satu-satunya momen saya dan kebanyakan gamers yang notabene adalah anak muda jadi lebih peduli dengan prestasi negaranya. Karena hal tersebut, jadi tidak heran apabila anak muda yang lebih terpapar teknologi cenderung akan lebih aktif mencari informasi dan mengharapkan banyak kepada terhadap Indonesia untuk SEA Games ataupun Asian Games.

Seperti yang saya sebut pada poin sebelumnya, proses seleksi menjadi hal yang paling disorot dari proses jelang perhelatan tersebut. Polemik sempat terjadi pada SEA Games dan Asian Games sebelumnya. Banyak yang bingung, kenapa proses pemilihan timnas bisa berbeda-beda pada masing-masing cabang game? Ada yang melakukan seleksi terbuka, ada yang dipilih langsung, ada yang menggunakan gabungan dua metode tersebut. Belajar dari hal tersebut, lembaga terkait sepertinya perlu melakukan standarisasi terhadap metode seleksi. Standarisasi seleksi dengan metode seleksi terbuka mungkin jadi hal paling ideal untuk diterapkan dan banyak diharapkan oleh banyak gamers Indonesia. Namun, kalaupun memang tidak bisa distandarisasi, saya sendiri berharap tahun ini proses seleksi bisa lebih transparan. Dengan proses yang lebih transparan, evaluasi jadi bisa kita lakukan bersama-sama demi mendapatkan prestasi yang lebih baik lagi apabila esports kembali hadir di festival-festival olahraga lainnya.

 

Talent Scouting yang Lebih Luas, Dalam, dan Menyeluruh

Ridel dan Richard
Ridel Yesaya Sumarandak dan Richard Permana | Sumber: IESPA

Masih berkutat pada proses, hal lain yang saya pikir perlu lebih dipersiapkan mungkin adalah proses talent scouting atau pencarian bakat. Asian Games 2018 lalu, mengingat prosesnya yang cukup dadakan, tidak heran emas yang didapatkan oleh Ridel Simanjuntak di cabang Clash Royale terbilang tidak terduga. Jelang SEA Games 2021 dan Asian Games 2022, akan lebih baik tentunya apabil instansi terkait bisa melakukan pencarian bakat hingga ke berbagai daerah di Indonesia dan untuk berbagai macam game yang mungkin dipertandingkan.

Karena siapa yang tahu, mungkin League of Legends akan kembali dipertandingkan lagi? Mungkin juga game yang tergolong lebih minoritas lagi seperti StarCraft atau Clash Royale akan kembali hadir? Mencari bakat untuk game yang cukup mainstream seperti MLBB mungkin akan jadi perkara yang cukup mudah. Tapi untuk game minoritas seperti yang saya sebut di atas. Tentunya akan butuh usaha lebih dari instansi terkait apabila memang tujuannya adalah untuk mendapatkan prestasi yang terbaik.

 

Memaksimalkan Talenta Muda yang Masih Hijau?


Pendapat saya yang satu ini mungkin akan kontroversial karena opini “mending-ini-mending-itu” yang sepertinya sudah mendarah daging di antara para netizen Indonesia. Jangankan memainkan talenta muda, mencampur talenta yang jelas-jelas berbakat untuk cabang MLBB di SEA Games 2019 saja sempat mengudang diskusi yang sengit di antara komunitas gamers MLBB. Namun demikian, saya merasa ada beberapa alasan memaksimalkan talenta esports yang masih muda dan baru akan membuahkan hasil yang lebih baik dibanding menggunakan talenta-talenta yang sudah ada.

Alasan yang paling utama menurut saya adalah soal kesibukan. Seperti yang sudah kita ketahui, talenta-talenta yang sudah ada di esports cenderung memiliki kesibukannya masing-masing. Pada MLBB di SEA Games 2019 kemarin misalnya, beberapa pemain punya jadwal latihan dengan timnya masing-masing, jadwal kewajiban streaming, jadwal bertanding di liga utama, yang bertabrakan dengan jadwal persiapan menuju SEA Games 2019. Dengan segala jadwal tersebut, untungnya tim Indonesia masih bisa mendapatkan medali perak pada kesempatan tersebut.

Berbeda dengan talenta muda. Talenta muda belum punya kesibukan-kesibukan tersebut sehingga mereka diharapkan bisa fokus berlatih dan mempersiapkan diri hanya untuk SEA Games ataupun Asian Games. Dengan persiapan yang lebih fokus, harapannya adalah pemain-pemain muda tersebut bisa lebih bersinar dan mendapat hasil yang lebih baik lagi. Namun tentunya ada juga risiko bahwa talenta baru ini malah mendapat prestasi yang buruk mengingat kondisi mental dan kemampuan mereka yang cenderung masih mentah.

 

Belajar dari Negara Lain yang Akan Jadi Lawan Indonesia

Sumber: IGN SEA
Sumber: IGN SEA

Selain fokus pada persiapan, mempelajari negara-negara lain tentunya juga jadi proses yang tak kalah penting untuk dilakukan. Pada SEA Games ada Filipina, Malaysia, dan Vietnam yang terbilang selalu jadi musuh berat bagi Indonesia. Sementara untuk Asian Games, Korea Selatan dan Tiongkok kemungkinan besar akan menjadi raksasa yang menghalangi jalan Indonesia untuk meraih medali. Mungkin hal yang paling bisa dipelajari adalah dari cara negara-negara tersebut mempersiapkan atlet-atletnya untuk menghadapi dua festival olahraga tersebut. Dalam kasus Asia Tenggara, Indonesia mungkin bisa belajar dari Filipina yang segitunya mempersiapkan esports untuk festival olahraga bahkan sampai membentuk branding Team Sibol.

Pada akhirnya saya tetap percaya instansi-instansi terkait sudah melakukan yang terbaik dalam mempersiapkan esports Indonesia menghadapi SEA Games 2021 ataupun Asian Games 2022. Semoga artikel ini bisa menjadi diskursus tersendiri bagi komunitas demi esports Indonesia yang lebih baik dan demi prestas terbaik di SEA Games ataupun Asian Games nantinya.

10 Mobile Games Terbaik Tahun 2020

Sebelumnya saya sudah sempat membahas turnamen esports terpopuler sepanjang tahun 2020 ini. Dalam daftar tersebut kita melihat mobile games mendominasi daftar turnamen populer selama masa pandemi di tahun 2020 ini. Memang tahun 2020 terbilang menjadi momen kebangkitan dari game mobile.

Bukan hanya dari segi esports, tetapi banyak juga aspek kesuksesan yang ditorehkan oleh game mobile di tahun 2020 ini. Maka dari itu, kali ini saya akan membahas 10 daftar game mobile terbaik di tahun 2020 ini. Tidak semua game yang ada di dalam daftar rilis di tahun 2020. Namun demikian, saya merasa game-game tersebut masih pantas masuk ke dalam daftar karena pencapaian yang mereka torehkan di dalam satu atau beberapa aspek sekaligus.

 

PUBG Mobile

Menurut saya, versi mobile dari Playerunknown’s Battleground masih tergolong sebagai salah satu game mobile terbaik juga tersukses di tahun 2020 ini. Ada beberapa alasan kenapa PUBG Mobile masuk ke dalam daftar ini. Kesuksesan PUBG Mobile sudah hampri tak tertampik lagi apabila kita melihat dari segi jumlah download ataupun total pendapatan yang mereka dapatkan.

Catatan terakhir dari Sensor Tower mengatakan bahwa PUBG Mobile sudah mengumpulkan pendapatan sebesar US$3 miliar dengan 734 juta download di seluruh dunia. Selain dari hal tersebut, PUBG Mobile juga terbilang memiliki kesuksesannya tersendiri dari segi esports ataupun terobosan secara teknologi. Dari segi esports, PUBG Mobile terbilang menjadi salah satu game esports paling populer di tingkat global saat ini. Salah satu buktinya terlihat dari betapa beragamnya perwakilan negara yang mengikuti pertandingan PMGC 2020. Secara teknologi, PUBG Mobile juga terbilang jadi salah satu game mobile pertama di dunia yang mencetuskan mode 90 fps di dalam gamenya. Dengan segala pencapaian tersebut, hampir tak terpungkiri bahwa PUBG Mobile adalah game mobile terbaik di tahun 2020 ini.

 

Mobile Legends: Bang-Bang

Masih bicara dalam hal kesuksesan dari segi esports, MLBB mungkin bisa dibilang menjadi game lain yang kesukesannya menyandingi PUBG Mobile. Secara lingkup kompetisi, MLBB terbilang kalah luas jika dibandingkan dengan PUBG Mobile. Sepanjang tahun 2020 ini MLBB hanya memiliki kompetisi setingkat Asia Tenggara, dengan kompetisi internasional bertajuk M2 World Championship direncanakan berjalan tahun 2021 mendatang. Namun demikian, kesuksesan dari segi viewership membuat MLBB menjadi salah satu game mobile yang patut diperhitungkan dan perlu masuk ke dalam daftar ini. Terakhir kali, gelaran esports MPL Indonesia bahkan sempat mencatatkan angka views yang bersaing dengan kompetisi internasional yaitu LoL Worlds 2020.

MLBB juga mencatatkan angka yang cukup fantastis secara kesuksesan bisnis. Menurut catatan Sensor Tower bulan Januari 2020 lalu, MLBB dikatakan sudah mengumpulkan pendapatan sebesar US$500 juta dengan 281 juta download. Terlepas dari segala kesuksesan tersebut, MLBB terbilang masih punya banyak PR yang harus dikerjakan agar game mereka bisa menjadi lebih baik lagi. Namun Moonton sendiri menunjukkan komitmennya dan mulai melakukan perbaikan dari segala aspek di dalam game, mulai dari tampilan, grafis, sampai sisi teknis server.

 

Genshin Impact

Walaupun baru rilis 28 September 2020 lalu, namun Genshin Impact berhasil menjadi salah satu sensasi terbesar tahun ini berkat sajian gameplay, grafis, serta story dari Mihoyo sang pengembang. Posisi game ini sebagai game tersukses dan game terbaik hampir tak tertampikkan lagi. Apalagi Genshin Impact juga terpilih sebagai Best Game of 2020 versi Google Play. Genshin Impact jadi luar biasa berkat mekanik gameplay yang menarik nan menantang. Audio-visual Genshin Impact juga terbilang luar biasa untuk ukuran mobile karena sajian grafis, voice-over karakter, serta BG music yang menawan. Terakhir, game ini juga menyajikan storyline serta obrolan antar karakter yang menarik dan menyenangkan untuk disimak.

Walau banyak yang mencibir soal kemiripannya dengan Zelda: Breath of the Wild, namun saya merasa bisa menyajikan suatu game sekelas Breath of the Wild di platform mobile adalah suatu kehebatan tersendiri. Dari segi bisnis, game ini juga mencatatkan angka pemasukan yang sangat memukau. Dua bulan pasca rilis, Sensor Tower melaporkan keuntungan yang diciptakan Genshin Impact hampir menyentuh US$400 juta dengan  10 juta lebih downloads di Google Play Store.

Among Us

Among Us terbilang menjadi satu fenomena unik tersendiri. Game tersebut sebenarnya sudah rilis sejak tahun 2018 lalu yang entah kenapa menjadi fenomena di tahun 2020 ini. Among Us bisa sukses di tahun 2020 karena beberapa hal.  Para streamer yang memainkan game ini mungkin jadi salah satu alasannya. Tapi selain itu, Among Us juga membawa gameplay familiar yang menyerupai permainan werewolf. Ditambah lagi, masa pandemi juga membuat minat main game banyak orang jadi meningkat. Alhasil, Among Us pun berhasil mencuat sebagai game ringan yang bisa dimainkan di mana saja (Mobile/PC) dan oleh berbagai kalangan.

Karena hal tersebut, jumlah download Among Us pun jadi meningkat drastis. Mengutip laporan dari Sensor Tower bulan September 2020 lalu, Among Us berhasil mencetak 86,6 juta downloads pada platform mobile. Dalam konteks lokal Indonesia, popularitas Among Us bahkan sampai berhasil menarik perhatian salah satu sosok jurnalis ternama yaitu Najwa Shihab.

 

League of Legends: Wild Rift

Ada beberapa alasan masuknya Wild Rift ke dalam daftar. Salah satu alasan terbesarnya adalah karena Riot Games yang ternyata benar-benar menciptakan Wild Rift dengan berusaha memperbaiki kekurangan-kekurangan dari MOBA di mobile sebelumnya. Alhasil Wild Rift tampil dengan gameplay utama, kontrol, serta fitu-fitur baru yang membuat pengalaman bermain MOBA di mobile jadi lebih intuitif. Namun demikian, bukan berarti Wild Rift tampil dengan tanpa masalah.

Soal server yang cenderung laggy dan optimasi grafis masih jadi salah satu masalah besar yang banyak dihadapi komunitas ketika memainkan game yang satu ini. Belum lagi Wild Rift terbilang minim fitur-fitur menarik yang memperkaya pengalaman bermain Anda, entah itu fitur streaming di dalam game, fitur share hasil permainan, ataupun in-game event yang membuat permainan yang menarik. Pembahasan lebih lanjutnya bisa Anda baca sendiri pada ulasan saya terhadap Wild Rift pada masa awal-awal perilisan di bulan September 2020 lalu. Secara angka, Wild Rift sudah mencatatkan 10 juta download lebih di Google Play Store.

 

Call of Duty Mobile

Rilis tahun 2019 lalu, kesuksesan Call of Duty Mobile di Indonesia mungkin terbilang tidak seberapa jika kita membandingkannya dengan beberapa game shooter lain seperti Free Fire ataupun PUBG Mobile. Terlepas dari itu saya tetap merasa Call of Duty Mobile adalah iterasi game shooter terbaik, bahkan di tahun 2020 sekalipun. Saya merasa tidak mudah untuk bisa membuat game dengan genre First Person Shooter bisa dimainkan dengan nyaman pada perangkat mobile. Namun, TiMi Studios berhasil menembus batas tersebut dan menciptakan COD Mobile yang terbilang sebagai salah satu game FPS di mobile terbaik. Secara internasional, COD Mobile terbilang cukup sukses secara bisnis. Catatan bulan Oktober dari Sensor Tower mengatakan bahwa COD Mobile sudah mengumpulkan US$500 juta pendapatan dengan 270 juta total download.

 

Legends of Runeterra

Legends of Runeterra adalah satu dari dua mobile games yang dirilis oleh Riot Games di tahun 2020 ini. Sebagai developer game PC, saya merasa Riot Games berhasil menciptakan mobile games dengan cukup baik. LoR jadi salah satu contohnya. Merupakan game kartu dengan tema dunia League of Legends, LoR menyajikan kesegaran di tengah pasar genre CCG yang sudah ada. Kesegaran tersebut tampil lewat mekanik yang disajikan berupa kemampuan untuk menaikan level kartu berkategori Champion dan gaya main saling merespon terhadap pergerakan musuh.

Terlebih, Runeterra juga memberikan skema yang cenderung ramah bagi free players dan terbilang menjawab kejenuhan pemain game kartu yang kadang perlu mengeluarkan sejumlah uang demi mendapatkan kartu yang cocok. Dari segi angka, LoR dengan usianya yang cukup belia juga terbilang cukup sukses dan mencatatkan 5 juta lebih total downloads di Google Play Store.

 

Mario Kart Tour

Rilis September 2019 lalu, Mario Kart Tour masuk ke dalam daftar ini karena permainannya yang super casual dan cocok untuk semua kalangan. Pada tahun 2019, game seperti ini mungkin terlihat jadi biasa saja karena gameplay-nya yang cenderung santai. Tapi di tahun 2020 ini ketika pandemi menyerang, saya merasa game seperti Mario Kart Tour menjadi salah satu yang patut Anda mainkan untuk mengisi waktu sengang di tengah kepenatan bermain game kompetitif.

Mario Kart Tour terbilang cukup lengkap dari segala aspek. Punya skema kontrol yang mudah, gaya grafis menyenangkan khas Nintendo, dan gameplay yang sama persis dengan Mario Kart yang selama ini ada menjadi 3 aspek yang membuat saya berpikir bahwa game ini masih tergolong yang terbaik di tahun 2020 sekalipun. Catatan Sensor Tower di awal Januari mengatakan bahwa Mario Kart Tour telah mengumpulkan US$76 juta dengan 147 juta total downloads.

Dragon Raja

Ketika kita tidak bisa banyak pergi keluar rumah selama masa pandemi ini, game MMORPG terbilang bisa menjadi salah satu genre pilihan untuk dimainkan karena banyaknya ragam konten yang biasanya disediakan dalam game tersebut. Maka dari itu saya memasukkan Dragon Raja ke dalam daftar ini. Sebagai game MMORPG, Dragon Raja terbilang amat sangat lengkap. Dragon Raja punya berbagai macam aktivitas yang bisa Anda lakukan di dalam game. Mulai dari kegiatan-kegiatan seperti farming, grinding, atau questing yang jadi standar di MMORPG, sampai aktivitas-aktivitas nyeleneh seperti bermain mini game balapan sampai battle royale. Aktivitas yang beragam tersebut menjadi semakin lengkap dengan balutan grafis ciamik yang disajikan oleh Archosaur Games di dalam game Dragon Raja.

 

NBA 2K20


Berbeda dengan game-game sebelumnya yang bersifat free to play, NBA 2K20 adalah game premium yang mengharuskan Anda membayar sebelum bisa dimainkan. NBA 2K20 dijual seharga Rp83.000 di Google Play Store. Namun demikian, harga tersebut terbilang sebagai harga yang patut mengingat game NBA 2K20 yang terbilang cukup solid untuk mobile. Sebagai game olahraga, NBA 2K20 punya kombinasi lengkap yang membuatnya patut untuk dibeli. Game tersebut punya grafis yang detil mulai dari sisi pemain hinggi kondisi lapangan pertandingan. NBA 2K20 juga punya kontrol intuituif, dengan ragam mode gameplay yang menarik. Memang NBA 2K20 dirilis di tahun 2019 lalu. Namun saya merasa apabila Anda penggemar olahraga basket, NBA 2K20 mungkin bisa menjadi salah satu alternatif.

Esports Indo: Geek Girls, Grand Final IGL Big League Season 2, Coach Baru Aura Esports

Berikut adalah rekap berita skena esports Indonesia yang dihimpun selama sepekan:

 

Facehugger dan Lion Heart Bergabung ke Divisi Mobile Legends Aura Esports

via: Instagram auraesports
via: Instagram auraesports

Dua nama yang dulu aktif mewarnai skena kompetitif di Indonesia kini beralih dan muncul pada game Mobile Legends. Usep “Facehugger” Satiawan dan Kristiawan “Lion Heart” dipercaya untuk menjadi arsitek dan mengawal divisi Mobile Legends Aura Esports. Facehugger akan bertanggung jawab untuk tim Aura Esports di MDL Season 2. Sedangkan bagi Lion Heart akan menjadi sosok coach dalam tim Aura Fire yang tengah berlaga di MPL ID Season 6.

 

Ryzen Raih 1 Juta YouTube Subscribers

via: Instagram bigetronesports
via: Instagram bigetronesports

Salah satu roster dari tim Bigetron Red Aliens terpantau berhasil menembus 1 juta subscribers di platform berbagi video, YouTube. Ryzen menjadi salah satu atlet esports indonesia yang terbilang sukses dalam membangun YouTube channel bertajuk Ryzen Gaming. Platform YouTube biasanya akan melakukan sejumlah verifikasi dan mengirimkan YouTube Golden Creator Award bagi channel yang sudah mencapai 1 juta subscribers. Nama Ryzen kian diperhitungkan dalam kancah PUBG Mobile internasional setelah performa gemilang yang ditunjukkan pada gelaran PMWL Season Zero yang lalu.

 

Boom Esports Juarai Liga Game VALORANT 2 Kali Berturut-turut

Sumber: YouTube @mineskitv Indonesia
Sumber: YouTube @mineskitv Indonesia

Divisi VALORANT dari tim BOOM Esports baru saja memenangkan gelaran turnamen Liga Game VALORANT Community Cup Season 3. Di babak final tim BOOM Esports dihadang oleh tim ROC yang muncul dari komunitas gamers VALORANT Indonesia. Team MORPH yang tercatat sebagai salah satu tim VALORANT terkuat, berhasil digulung 2-0 tanpa balas oleh tim ROC di babak semi final.

Di babak final, tim BOOM Esports bermain dengan dominasi yang kuat atas tim ROC. Skor akhir 3-0 mengakhiri pertandingan dan menobatkan tim BOOM Esports sbeagai juara di turnamen Liga Game VALORANT Community Cup Season 3. Tim BOOM Esports tercatat sudah 2 kali berturut-turut menjadi jawara di Liga Game VALORANT Community Cup.

 

Roster Mobile Legends Terbaru Geek Fam: Geek Girls

via: Instagram geekfamid
via: Instagram geekfamid

Melalui informasi yang dilansir di laman media sosialnya, Geek Fam memperkenalkan roster perempuan divisi Mobile Legends mereka. Geek Fam belakangan ini mulai menciptakan tren yang positif melalui performa berbagai divisi yang dinaunginya. Di beberapa waktu yang lalu, divisi PUBG Mobile dengan roster perempuan terpantau aktif berlaga pada gelaran turnamen Angels Exhibition.

 

IGL Big League Season 2

Gelaran babak grand final IGL Big League Season 2 baru saja usai. Turnamen yang mempertandingkan game Pro Evolution Soccer dan FIFA20 sudah berlangsung 3 bulan terakhir. Divisi eFootball PES 2020 mempertemukan Sakti yang membela klub Persikabo melawan Faidan dari tim Zeus Esports. Di sisi lain, ada 2 nomor pertandingan final divisi FIFA20. RRQ Eggsy bertemu dengan Raja Pugu di partai final, diikuti Cosmic Roku yang menghadapi Persikabo Hussain di mode FUT.

Ada total 260.000.000 Rupiah yang diperebutkan 18 tim sepanjang berjalannya liga. Tim Persikabo pantas menjadi juara umum dengan memenangkan 2 gelar sekaligus. Faidan dan Hussain dapat tampil unggul atas lawannya dan memenangkan babak final. Sedangkan RRQ Eggsy sukses membungkan perlawan Raja Pugu meskipun masih terpaut jauh di global ranking. Selamat untuk para pemenang.

 

Victim Esports Membawa Nama Indonesia di Turname PUBG Continental Series

via: Instagram victimesports
via: Instagram victimesports

Divisi PUBG Classic Victim Esports sedang mewakili nama Indonsia dalam gelaran turnamen PUBG Continental Series 2 2020 APAC. Tim Victim esports adalah jawara dari regular season PUBG Indonesia Series Season 2. Sejauh ini tim Victim Esports masih duduk di peringkat papan tengah dengan mengamankan raihan 41 poin. Babak terkahir dari gelaran PUBG Continental Series 2 akan dimainkan di tanggal 12-13 September 2020.

Rekap MDL Season 2 Minggu 3: Onic Prodigy Kuasai Puncak Klasemen

Minggu ketiga gelaran MDL Season 2 diawali dengan penggunaan sistem poin dan draft pick yang baru. High yang bermain bersama tim Aura Esports keluar sebagai MVP berkat kontribusinya sebagai support di minggu ketiga.

Hari pertama di minggu ketiga dibuka dengan pertandingan antara tim Bigetron Bravo menghadapi tim Aura Esports. Kedua tim bisa bertarung dengan sengit dan saling mencuri poin.

Week 3 MVP | via: Instagram mdl.indonesia
Week 3 MVP | via: Instagram mdl.indonesia

Pada match pertama kedua tim bermain cukup seimbang. Setelah bermain sama kuat sampai ke fase late game, tim Aura Esports membangun momentum dengan memenangkan teamfight di yang dimulai dari area river sampai ke bottom lane. Tim Bigetron Bravo terkecoh dengan gank setup yang dilakukan tim Aura esports dan kehilangan pemainnya secara serempak melalui aksi triple kill god1va.

Match kedua berjalan dengan tempo yang lebih cepat. Aksi crowd control yang dilancarkan oleh Rousel dari tim Bigetron Alpha memuluskan high ground push yang mengamankan kemenangan di match kedua. Skor akhir 2-1 menutup laga pertama dengan kemenangan tim Aura Esports di match ketiga.

Pertandingan di hari kedua menampilkan rivalitas tersendiri yang terjadi di MDL Season 2. Pertemuan antara tim Onic Prodigy menghadapi tim RRQ Sena  menjadi salah satu pertandingan pantas untuk dicermati. Tercatat sejak permulaan gelaran MDL Season 2, kedua tim berhasil mengumpulkan kemenangan di minggu-minggu sebelumnya dan melesat ke urutan teratas klasemen sementara.

Keunggulan di match pertama langsung menjadi milik tim RRQ Sena. Celah pertahanan tim Onic Prodigy terbuka saat Lord dapat ditaklukkan tanpa perlawanan  di menit 11. Match kedua menjadi bukti mental juara dari tim Onic Prodigy. Sampai ke akhir match kedua, tim RRQ Sena tidak dapat berkutik dengan ketertinggalan lebih dari 10.000 gold dan 3 kill point.

MDL Season 2 Week 3 Standings | via: instagram mdl.indonesia
MDL Season 2 Week 3 Standings | via: instagram mdl.indonesia

Match ketiga menjadi penentuan tim terkuat di gelaran turnamen MDL Season 2. Skor imbang membuat kedua tim tampil agresif sejak menit-menit awal match ketiga. Hanya perlu waktu 1 menit untuk momen first blood yang diperoleh XoXo dari tim RRQ Sena.

Memasuki fase mid game, tim Onic Prodigy mulai mengambil alih kendali permainan. Lord masih menjadi objektif yang diperebutkan kedua tim untuk memperoleh keunggulan dari tim lawan. Beberapa kali terjadi teamfight depan Lord yang tidak membuahkan kill point bagi kedua tim. Menit ke-15 menjadi momentum bagi kemenangan tim Onic Prodigy setelah menumbangkan Skylar dan Yummy. Skor akhir 2-1 menutup perlawanan RRQ Sena yang kemudian tersisih ke peringkat ketiga.

Di akhir minggu posisi klasemen sementara dipimpin oleh tim Onic Prodigy. Tim Aura Esports menggeser kedudukan tim RRQ Sena. Sedangkan hasil yang kurang baik diraih tim Alter Ego X dengan mengalami 2 kali kekalahan beruntun.

Rekap MPL PH Season 6 Minggu 2: Performa Prima Bren Esports

Kancah Mobile Legends Filipina bergerak dinamis di minggu kedua gelaran MPL PH Season 6. Posisi pemuncak kembali berubah setelah performa gemilang yang ditunjukkan oleh tim Bren Esports. Di waktu yang sama tim Execration juga mendapatkan poin penuh di minggu kedua.

Mengawali laga di minggu kedua, tim Bren Esports bermain unggul dengan mengalahkan tim Omega PH dengan skor 2-0 tanpa balas. Hasil yang kurang baik kembali harus diterima oleh tim Blu Fire yang menerima kekalahan telak 2-0 saat menghadapi tim Execration.

Hari Sabtu menjadi matchday yang alot dalam gelaran MPL PH Season 6. Di pertandingan pertama, tim Onic PH ditahan oleh tim BKB dengan rangkaian match yang menembus durasi 20 menit. Tempo yang lambat ditunjukkan kedua tim sejak permulaan match pertama. Momen first blood baru terjadi sekitar menit 3, saat Dlar mencoba membuka vision jauh ke dalam teritori tim BKB. Kesempatan bagi tim BKB terbuka setelah melakukan team wipe di menit 16. Match pertama dimenangkan oleh tim BKB.

Di match kedua tim Onic PH bermain dengan lebih solid dan waspada. Sekalipun sempat terdesak sampai mid game, tim Onic PH bisa memenangkan match kedua dengan berfokus pada turret dan kontrol di semua lane. Pada match ketiga kedua tim berusaha mengakhiri permainan dengan cepat. Sejak menit awal keduanya terlihat memaksakan melakukan teamfight. Tim Onic PH yang terlebih dahulu bisa mendapatkan Lord, merangsek ke jantung pertahanan tim BKB. Tim Onic PH menang dengan skor akhir 2-1.

Di hari minggu tim Execration berhasil menaklukkan tim Cignal Ultra dengan skor telak 2-0. Pada match pertama, kedua tim bisa bermain imbang dengan sedikit pertukaran kill point. Keraguan tim Cignal Ultra dalam menghadapi teamfight di fase late game menyebabkan mereka kehilangan poin. Di match kedua, dominasi tim Execration di midlane dengan cepat memukul mundur pergerakan tim Cignal Ultra. High ground push bersama Lord di menit 13 mengakhiri perlawan tim Cignal Ultra yang harus tunduk pada perlawanan tim Execration.

Di akhir minggu kedua terjadi perubahan yang signifikan dibandingkan minggu sebelumnya. Tim Bren Esports meraih poin kemenangan penuh dan naik ke puncak klasemen grup B. Di grup A tim Execration menggeser posisi tim Aura PH dengan keunggulan tipis, 1 poin.

 

Rekap MPL MY/SG Season 6 Minggu 1: Kejutan Red Reborn Tumbangkan Geek Fam

Minggu perdana gelaran turnamen MPL MY/SG Season 6 baru saja usai. Hasil pertandingan yang terjadi di minggu pertama setidaknya bisa memberikan gambaran peta kekuatan dari tim-tim Mobile Legends di region Malaysia dan Singapura.

Di season keenam kemunculan tim Red Reborn memberikan kejutan dengan mengalahkan tim Geek Fam yang terbilang sudah lebih berpengalaman di kancah kompetitif Mobile Legends di Malaysia dan Singapura.

Pertandingan pertama dari gelaran turnamen MPL MY/SG mempertemukan tim Red Reborn yang lolos dari tahap kualifikasi, menghadapi tim Geek Fam. Dengan rotasi yang lebih baik tim Red Reborn mencuri keunggulan atas tim Geek Fam yang terlihat tidak solid dalam mempertahankan base mereka.

Tim Geek Fam dengan cepat bisa beradaptasi dan mengimbangi permainan tim Red reborn di match kedua. Di match kedua tim Geek Fam mengandalkan rotasi berkelompok dan menculik pemain Red Reborn satu per satu. Adapun hero Yi Sun-Shin yang digunakan sebagai utility untuk melacak keberadaan pemain tim Red Reborn sukses mengamankan kemenangan untuk tim Geek Fam.

Tim Red Reborn akhirnya menerapkan strategi split push di match ketiga. Aksi rotasi Silo yang menggunakan hero Uranus, memaksa tim Geek Fam membiarkan turret di lane lain tanpa pengawasan yang berarti. Tim Geek Fam menyerah dengan skor 2-1 setelah base mereka diratakan dengan tri-lane push dari tim Red Reborn.

Berlanjut di hari minggu, terjadi pertemuan yang diantisipasi oleh penggemar Mobile Legends di region Malaysia dan Singapura. Juara season sebelumnya, tim Resurgence, akan menghadapi tim Geek Fam. Tercatat pertemuan terakhir keduanya terjadi di babak final MPL MY/SG Season 5 yang berujung kemenangan tim Resurgence.

Tim Geek Fam bermain tanpa beban dan sanggup memberi tekanan ke arah tim Resurgence sejak awal permainan. Match pertama dengan cepat jatuh ke tangan tim Geek Fam. Di match kedua, tim Resurgence mencoba menahan tempo permainan dengan bermain lebih pasif. Sayangnya hal itu membuka ruang bagi rotasi agresif Rumpet yang menggunakan hero Gatot Kaca. Kekalahan tim Resurgence pada teamfight di menit 7, menjadi momentum tim Geek Fam mengambil alih kendali dan memenangkan pertandingan dengan skor 2-0.

Minggu perdana gelaran MPL MY/SG Season 6 ditutup dengan kemenangan tim EVOS SG saat bertemu dengan tim Orange Louvre Esports. Untuk sementara waktu posisi teratas diduduki oleh tim EVOS SG dengan raihan clean sheet 4 kali kemenangan. Tempat kedua dan ketiga diisi berturut-turut oleh tim Red Reborn dan tim Geek Fam.

 

Rekap MPL ID Season 6 Minggu 3: Kendala Koneksi dan Mental Juara Genflix Aerowolf

Gelaran turnamen MPL ID Season 6 yang memasuki minggu ketiga kembali menjadi sorotan. Pasalnya gangguan koneksi selama pertandingan ditengarai menjadi pemicu keriuhan yang terjadi di komunitas Mobile Legends. Sedangkan di waktu bersamaan, tim-tim lain mulai menunjukkan tren yang baik dan mendaki klasemen.

Hari pertama di minggu ketiga, tim Aura yang sejauh ini menghuni dasar klasemen MPL ID Season 6 memberikan kejutan. Meskipun dikalahkan dengan skor 2-1 oleh tim Alter Ego Esports, mereka bisa memberikan perlawanan yang sepadan. Alter Ego Esports terpantau sempat kewalahan menghadapi tempo cepat yang dilancarkan tim Aura Fire di match kedua yang berujung kemenangan bagi tim Aura Fire. Perlawanan tim Aura Fire akhirnya dapat sepenuhnya dihentikan di match ketiga dengan balasan dari tim Alter Ego Esports.

Sedangkan di hari yang sama terjadi insiden yang membuat gaduh komunitas Mobile Legends. Pertemuan di antara Onic Esports dan EVOS Esports usai begitu saja dengan kemenangan Onic Esports. Skor 2-0 bagi kemenangan Onic Esports menutup pertandingan hari pertama di minggu ketiga.

Watt | via: Instagram mpl.id.official
Watt | via: Instagram mpl.id.official

Kendala koneksi yang terjadi tampaknya berdampak kepada performa tim EVOS Esports. Di menit ketujuh secara serempak player tim EVOS Esports terlihat hanya bertahan di base. Berdasarkan peraturan dan rilis resmi dari pihak MPL ID, tim EVOS Esports sudah kehabisan waktu pause yang diperbolehkan dalam 1 match.

Hari kedua menjadi hari dengan rentetan kemenangan penuh. Dimulai dari match pertama, tim Bigetron Alpha menutup perlawanan tim EVOS Esports dengan skor 2-0 tanpa balas. Selanjutnya tim Genflix Aerowolf memulai tren yang baik dengan bermain unggul dan menghentikan perlawanan tim Aura Fire dengan skor 2-0.

Masih dari hari yang sama, saat menghadapi tim Alter Ego Esports, tim RRQ Hoshi mencoba menggunakan hero Diggie yang belakangan ini muncul di gelaran MPL. Sejauh ini, mekanik Diggie dapat dimanfaatkan unutk membuka vision sambil mengikuti pergerakan musuh. Sayangnya Diggie akan menjadi tidak efektif ketika memasuki fase late game karena damage output yang terbilang rendah. Pertandingan berakhir 2-0 bagi keunggulan tim Alter Ego Esports atas tim RRQ Hoshi.

Menutup hari terakhir di minggu ketiga, tim Genflix Aerowolf berhasil membalikkan keadaan saat menghadapi tim RRQ Hoshi. Adapun Watt dari tim Genflix Aerowolf menjadi pemain kunci yang memimpin perlawanan terhadap tim RRQ Hoshi. Kesabaran tim Genflix Aerowolf berbuah manis dan bisa memenangkan match kedua.

MPL ID Season 6 Week 3 Standings | via: Instagram mpl.id.official
MPL ID Season 6 Week 3 Standings | via: Instagram mpl.id.official

Di match terakhir, tim RRQ Hoshi terpantau memiliki kelengahan dalam hal mempertahankan base dan turret mereka. Sekalipun kerap unggul dalam teamfight, perlawanan tim RRQ Hoshi usai saat tidak ada yang bisa mempertahankan base dari gempuran tim Genflix Aerowolf. Skor 2-1 untuk kemenangan tim Genflix Aerowolf.

Di akhir minggu ketiga, tim Onic Esports masih mendominasi dan duduk di posisi pertama klasemen dengan tanpa kekalahan satu kalipun. Sejauh ini tim RRQ Hoshi sudah mengalami 4 kali kekalahan secara beruntun. Di sisi lain, tim Genflix Aerowolf berhasil mendaki klasemen mengejar tim lain yang ada di urutan atas.