Moonton Gelar Seri Turnamen Mobile Legends di Amerika Latin, EVO 2022 Bakal Digelar Offline

Minggu lalu, dua pelaku industri esports mengumumkan kerja sama terbaru mereka. Pertama, Moonton mengumumkan kerja sama mereka dengan Community Gaming. Keduanya akan menggelar seri kompetisi Mobile Legends di Amerika Latin. Kedua, League of Legends European Champonship (LEC) mengungkap bahwa mereka akan menjalin kolaborasi dengan SAP. Sementara itu, Razer ingin menggelar kompetisi esports untuk game-game kasual dan hyper-casual.

Moonton Gandeng Community Gaming untuk Adakan Seri Turnamen Mobile Legends di Amerika Latin

Moonton baru saja mengumumkan kerja sama mereka dengan startup esports, Community Gaming. Melalui kerja sama ini, Moonton dan Community Gaming akan menggelar seri turnamen Mobile Legends: Bang Bang di Amerika Latin. Seri turnamen berjudul Dawn of Heroes itu akan berlangsung selama enam bulan. Setiap bulannya, akan ada dua kompetisi yang digelar di platform Community Gaming: satu turnamen untuk Amerika Latin utara dan satu kompetisi untuk kawasan Amerika Latin selatan.

Kompetisi pertama dari Dawn of Heroes akan dimulai pada akhir Agustus 2021. Gamers yang tertarik bisa mendaftarkan diri dengan gratis. Tim yang menang akan mendapatkan “diamonds”, mata uang dalam Mobile Legends. Menurut laporan Esports Insider, tujuan Moonton menggelar seri turnamen ini adalah untuk menyediakan competitive scene bagi pemain amatir di Amerika Latin serta mencari pemain Mobile Legends berbakat baru.

McLaren Buka Shadow Studio untuk Tempat Latihan Tim Esports

McLaren menjajaki sim racing pada 2017. Pada Juli 2021, mereka mengumumkan keberadaan McLaren Shadow Studio, yang merupakan bukti keseriusan mereka di dunia sim racing. Shadow Studio merupakan bagian dari McLaren Technology Centre, yang terletak di Woking, Inggris. Studio itu akan digunakan sebagai tempat latihan bagi tim esports McLaren Shadow. Selain itu, studio tersebut juga bisa digunakan oleh para brand ambassador McLaren untuk membuat konten, menurut laporan Esports News.

McLaren membuka Shadow Studio untuk tim esports dan brand ambassador mereka.

EVO 2022 Bakal Digelar Offline di Las Vegas

EVO 2022 akan kembali diadakan secara offline pada Agustus tahun depan. Untuk lebih tepatnya, kompetisi dari beragam fighting games itu akan diselenggarakan pada 5-7 Agustus 2022. Las Vegas menjadi kota yang dipilih untuk menjadi tuan rumah EVO 2022. Sayangnya, saat ini, belum ada informasi lebih lanjut tentang EVO 2022. Berdasarkan video cuplikan yang diunggah di akun Twitter resmi EVO, EVO 2022 juga akan menyertakan kompetisi Super Smash Bros., yang sempat absen dari EVO 2021 Online, menurut laporan Dot Esports.

Kompetisi EVO 2021 masih digelar secara online. Meskipun begitu, pada 27-28 Agustus 2021, EVO 2021 Showcase akan diadakan di Las Vegas. Event tersebut akan menunjukkan pertandingan antara para pemain terbaik di lima game. Kelima game itu adalah yaitu Guilty Strive, Mortal Kombat 11, Street Fighter V, Tekken 7, dan Skullgirls. Secara total, kompetisi tersebut akan menawarkan hadiah sebesar US$125 ribu. Kompetisi dari masing-masing game akan menawarkan hadiah sebesar US$25 ribu.

Razer Gelar Kompetisi untuk Mobile Game Kasual

Saat ini, popularitas mobile esports tidak kalah dari game esports untuk PC atau konsol. Namun, biasanya, mobile game esports yang populer adalah game MOBA atau battle royale. Padahal, jumlah pemain mobile game kasual juga tidak sedikit. Demi meramaikan competitive scene untuk mobile game kasual, Razer menggelar kompetisi esports khusus untuk game-game kasual dan hyper-casual, yang dinamai Cortex Instant Games Tournament.

Berbeda dengan kebanyakan turnamen esports, di Cortex Tournament, para peserta tidak melawan peserta lain secara langsung. Sebagai gantinya, mereka akan bersaing melalui leaderboards. Semakin besar skor yang Anda dapatkan, semakin tinggi pula peringkat Anda di leaderboard dan semakin besar pula kesempatan Anda untuk menang. Peserta yang menang akan mendapatkan Razer Silvers, lapor Slash Gears.

Sneki Snek Adventure akan jadi game pertama yang diadu di Cortex Instant Games Tournaments. | Sumber: Slash Gear

Sebagai bagian dari Cortex Tournament, Razer akan mengadakan empat sampai enam turnamen secara bersamaan. Durasi masing-masing turnamen beragam, mulai dari satu hari hingga beberapa minggu, tergantung pada game yang dimainkan. Game yang diadu dalam Cortex Tournament akan diganti secara rutin. Game pertama yang akan dipertandingkan di kompetisi itu adalah Sneki Snek Adventure.

LEC Gandeng SAP untuk Summer Playoffs 2021

League of Legends European Championship (LEC) menjalin kerja sama dengan perusahaan software asal Jerman, SAP, untuk 2021 Summer Playoffs. Sebagai bagian dari kerja sama itu, SAP akan mendampingi tim LEC untuk membuat segmen statistik baru di Summer Playoffs. SAP juga akan memberikan informasi tentang performa dari pemain-pemain favorit para penonton, mulai dari kemampuan sang pemain dalam mencapai sebuah objektif sampai rekam jejak pemain.

“Tidak bisa dipungkiri, SAP adalah perusahaan global ternama. Mereka bisa membawa pengetahuan serta pengalaman mereka akan software untuk enterprise ke dunia esports melalui kerja sama ini,” kata Zeynep Gencaga, Senior Manager of Business Development and Partnerships for Europe and MENA, Riot Games, seperti dikutip dari Esports Insider. “Para teknisi SAP telah bekerja keras bersama tim kami untuk membuat inovasi dalam visualisasi statistik di LEC. Dengan begitu, kami akan bisa menyajikan cerita di LEC dengan lebih menarik.”

Moonton Umumkan Turnamen M3 World Championship, Digelar Akhir Tahun 2021

Moonton selaku publisher Mobile Legends baru saja mengumukan turnamen M3 World Championship 2021. Turnamen yang akan menjadi ajang esports Mobile Legends terbesar di dunia tersebut direncanakan digelar Desember 2021 mendatang. Turnamen ini nantinya akan diikuti oleh 16 tim terbaik Mobile Legends dari seluruh dunia. Kabar diumumkannya turnamen M3 World Championship 2021 tersebut diberitakan langsung melalui akun instagram official Mobile Legends Indonesia.

Turnamen M3 World Championship 2021 merupakan gelaran World Championship Mobile Legends yang ketiga. Turnamen ini pertama kali digelar bertajuk M1 World Championship pada November 2019 silam. EVOS Legends berhasil menjuarai turnamen ini setelah mengalahkan RRQ di partai grand final.

Gelaran kedua bertajuk M2 World Championship 2021 digelar pada awal tahun 2021 kemarin. Bren Esports dari Filipina berhasil memenangkan turnamen ini. Total hadiah yang diperebutkan dalam turnamen M2 World Championship 2021 kemarin mencapai US$300.000 atau sekitar Rp4,6 miliar.

Image Credit: newsbytes.ph

Turnamen M3 World Championship 2021 bisa dikatakan akan menjadi turnamen Mobile Legends terbesar yang pernah digelar. Saat ini Moonton sedang gencar-gencarnya mengembangkan ekosistem esports mereka. Hal ini dibuktikan dengan sistem turnamen franchise MPL diterapkan di Filipina, hadirnya turnamen MPL untuk regional Kamboja dan Brazil, serta digelarnya M3: Arabia Major sebagai ajang kualifikasi menuju M3 World Championship 2021 untuk tim-tim Mobile Legends di kawasan timur tengah.

Turnamen internasional yang baru saja digelar oleh Moonton adalah MSC atau Mobile Legends Southeast Asia Championship 2021 pada bulan Juni kemarin. Turnamen ini mempertemukan tim-tim Mobile Legends terbaik di Asia Tenggara dan memperebutkan total hadiah sebesar US $150,000 atau sekitar Rp2,1 miliar. Execration dari Filipina berhasil memenangkan turnamen MSC 2021 tersebut.

Saat ini tim-tim Mobile Legends sedang bertanding dalam turnamen-turnamen MPL tingkat regional mereka. Kemungkinan, juara dari turamen-turnamen tersebut yang akan menjadi wakil untuk pagelaran M3 World Championship 2021 mendatang.

Kita lihat saja tim manakah yang akan menjadi tim Mobile Legends terbaik di seluruh dunia nantinya. Apakah tim-tim dari Asia Tenggara bisa mendominasi lagi seperi yang sebelum-sebelumnya? Ataukah akan ada raja baru Mobile Legends dari regional yang tidak diperhitungkan sebelumnya?

Akhiri Dominasi EVOS Lynx, Belletron ERA Juara WSL Season 3

Turnamen Woman Star League (WSL) telah merampungkan musim yang ketiga. Pada musim yang ketiga ini akhirnya dimenangi oleh Belletron ERA. Tim ini berhasil mengalahkan RRQ Mika di partai grand final dengan skor akhir 4-1.

Pertandingan grand final yang menggunakan format best of 7 berlangsung dengsn seru. Pada 3 game pertama Belletron ERA tampil apik dengan kekompakan tim yang mereka suguhkan. Hal ini membuat mereka unggul cepat 3-0 langsung. Pada game keempat tim RRQ Mika berhasil memenangkan permainan dan berusaha untuk bangkit melakukan comeback. Sayangnya pada game kelima tim Belletron ERA berhasil mengunci kemenangan sekaligus mengakhiri perlawanan RRQ Mika dengan skor 4-1.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Woman Star League (@womanstarleague)

Dominasi Belletron ERA di turnamen WSL Season 3 ini sebenarnya sudah terlihat dari awal musim. Mereka tampil dominan sejak babak group stage berlangsung. Tim pesaingnya seperti RRQ Mika, EVOS Lynx, maupun Alter Ego NYX tidak mampu menyaingi performa Belletron ERA.

Belletron ERA bahkan tidak sekalipun menelan kekalahan pada babak group stage WSL Season 3 ini.

Pada babak playoff, Belletron ERA berhasil mengalahkan EVOS Lynx di final upper bracket sebelum melangkah ke grand final. Sementara tumbangnya EVOS Lynx di partai final lower bracket atas RRQ Mika membuat asa EVOS Lynx untuk mempertahankan gelar WSL musim ini kandas. RRQ Mika berhasil membalaskan dendamnya atas EVOS Lynx dan melangkah ke partai grand final sebelum akhirnya dikalahkan oleh Belletron ERA.

Dengan kemenangan ini di WSL Season 3 ini, Belletron ERA menjadi ratu baru Mobile Legends Indonesia. Turnamen Woman Star League 2 musim sebelumnya berhasil dimenangi oleh tim EVOS Lynx. Belletron ERA pantas mendapatkan gelar “The Invincibles” musim ini berkat torehan tak terkalahkan mereka selama 1 musim.

Turnamen WSL Season 3 sendiri dimulai pada 18 Juni untuk babak group stage dan 6 hingga 8 Agustus 2021 untuk babak playoff. Turnamen ini diikuti oleh 8 tim Mobile Legends perempuan terbaik di Indonesia. Pada musim yang ketiga ini total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp110 juta.

Inilah 14 Tim Peserta MDL Indonesia Season 4

Turnamen kasta kedua Mobile Legends di Indonesia yakni Mobile Legends Development League (MDL) Indonesia akan memasuki season yang keempat. Babak kualifikasi sudah diselenggarakan pada Juli kemarin untuk menentukan siapa tim terakhir yang akan mengikuti MDL msuim ini. Sama seperti musim lalu, musim ini akan ada 14 tim peserta MDL. 14 tim peserta MDL ID Season 4 ini merupakan 11 tim musim lalu dan 3 tim baru.

Keempat belas tim peserta MDL ID Season 4 tersebut adalah EVOS Icon, RRQ Sena, ONIC Prodigy, Bigetron Beta, Alter Ego X, Aura Esports, Geek Fam Jr, Red Bull Rebellion, GPX, Victim Esports, Kings Esports, Dewa United, Opi Esports, dan Pabz Esports.

Image Credit: MDL Indonesia

Pertarungan MDL ID Season 4 kali ini sepertinya akan semakin seru lagi. 3 tim baru mempunyai potensi untuk menyulitkan tim-tim lama. Apalagi tim GPX yang mengakuisisi tim Siren Esports sebagai juara bertahan dan pemegang 2x trophy MDL. Kemudian 2 tim yang lolos dari babak kualifikasi yakni Opi Esports dan Pabz Esports berhasil mengalahkan tim-tim yang lebih dijagokan seperti XCN West Bandits, MORPH Team, dan Saint Spartans.

MDL ID Season 4 sendiri akan digelar mulai bulan Agustus 2021 ini secara online. Turnamen ini nantinya akan dimulai dengan babak group stage. Selanjutnya 10 tim teratas babak group stage akan melaju slot menuju babak playoff untuk memperebutkan juara MDL ID Season 4. Moonton selaku penyelenggara masih belum membocorkan hadiah yang akan diperebutkan dalam pagelaran musim ini. Pada MDL ID Season 3 kemarin total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp300 juta.

Kita lihat saja tim manakah yang akan menjuarai turnamen MDL ID Season 4 kali ini. Apakah nantinya tim GPX ex-Siren Esports mampu menjuarai turnamen ini untuk yang ke tiga kalinya berturut-turut? Apakah Victim Esports sang juara MDL ID Season 1 mampu bangkit lagi dan menjuarai MDL ID Season 4? Apakah tim junior dari tim-tim MPL yang tampil di MDL bisa mengambil alih tahta juara. Ataukah malah tim-tim baru underdog yang memberi kejutan dan memenangkan MDL ID Season 4 ini?

Inilah Daftar Seluruh Pemain Tim Peserta MPL ID Season 8

Turnamen Mobile Legends tertinggi di Indonesia yakni MPL ID akan segera memasuki season yang kedelapan. Pada season yang kedelapan ini 8 tim peserta sudah mempersiapkan roster mereka untuk menghadapi musim yang baru. Banyak tim-tim yang merombak para pemainnya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari musim sebelumnya. Mulai dari membeli pemain dari tim MPL lainnya, mempromosikan pemain muda dari tim MDL mereka, hingga menggambil pemain dari game MOBA lainnya.

Berikut ini daftar lengkap roster tim-tim yang berlaga dalam MPL ID Season 8:

EVOS Legends

EVOS Legends yang musim lalu keluar sebagai juara pada MPL Indonesia Season 7, kini siap untuk berjuang dan mempertahankan tahtanya pada season ini.

  • Rekt
  • Wannn
  • Antimage
  • LJ
  • Clover
  • Ferxiic
  • Vaanstrong
  • Panser
  • Rhapsody

RRQ Hoshi

RRQ Hoshi yang sudah menjuarai MPL Indonesia sebanyak 3x, kini mereka siap bertempur sekuat tenaga dan mencoba untuk merebut tahtanya kembali.

  • Alberttt
  • Vynnn
  • Xinnn
  • R7
  • Psychoo
  • Clayyy
  • Skylarr
  • Liam

Bigetron Alpha

Bigetron Alpha yang musim lalu hanya mampu menjadi runner-up MPL, kini siap membalaskan dendamnya dengan formasi roster yang baru.

  • Renbo
  • Kyy
  • Dreams
  • Branz
  • Rippo
  • Matt
  • Bottle

ONIC Esports

Meskipun performa musim lalu yang kurang bagus namun ONIC Esports masih tetap percaya dengan squad mereka. Tidak ada nama baru yang didatangkan ke dalam tim untuk MPL Season 8 ini.

  • Butsss
  • Drian
  • Sanz
  • Maipan
  • CW
  • Kiboy

Alter Ego

Alter Ego menatap musim ini dengan harapan baru. Mereka sepertinya tidak ingin dianggap sebagai tim papan tengah lagi dengan merombak beberapa nama dalam squadnya.

  • Pai
  • LeoMurphy
  • Celiboy
  • Ahmad
  • Udil
  • Nino
  • Rasy

Aura Fire

Aura Fire mendatangkan 3 pemain baru dan melepas 2 pemain lamanya guna menatap musim kedelapan MPL. Apakah roster baru tim Aura Fire ini nantinya mampu membawa tim yang selalu berada di papan bawah MPL ini?

  • Facehugger
  • God1va
  • Qeira
  • High
  • Kabuki
  • Variety
  • Tezet

Geek Fam

Perjuangan keras sepertinya harus dikerahkan oleh tim Geek Fam dengan squad barunya di MPL musim ini. Penampilan buruk mereka di musim lalu harus segera dibenahi.

  • BabyWWW
  • Frzz
  • Adam
  • Renv
  • Dilann
  • Salman

Rebellion Genflix

Rebellion Genflix hadir sebagai pendatang baru setelah mengakuisisi slot dari Aerowolf Genflix. Mampukah mereka menjadi tim papan atas dalam penampilan perdananya?

  • Sugar
  • B1rul
  • Huba
  • Jlonotwow
  • Ryuk
  • Vall

Itulah tadi daftar roster tim-tim yang akan berlaga dalam turnamen MPL ID Season 8. Kita lihat saja siapakah yang akan menjadi juara dan memberi kejutan dalam pagelaran turnamen Mobile Legends terbesar di Indonesia.

Tim GPX Umumkan Roster Mobile Legends, Berisikan Mantan Pemain-Pemain Siren Esports

Tim esports buatan mantan pemain profesional Mobile Legends, yakni Geng Kapak atau GPX, baru saja mengumumkan roster Mobile Legends mereka. Nama-nama pemain diumumkan oleh Donkey selaku sang pemilik tim. Roster GPX yang diumumkan antara lain Azer, Jeyy, Inviz, Tenn, Jenn, Reiya, Haziem, Hazama, dan Vinzy. Donkey juga mengungkapkan bahwa timnya kemungkinan akan menambah beberapa pemain lagi ke dalam tim ke depannya.

Uniknya roster baru tim GPX ini berisikan pemain-pemain dari Siren Esports. Tercatat ada 7 pemain Siren Esports dari 9 roster yang diumumkan oleh tim GPX. Ketujuh mantan pemain Siren Esports tersebut adalah Azer, Jeyy, Inviz, Tenn, Jenn, Reiya, dan Haziem. Pemain tersebut bermain bersama tim Siren Esports pada turnamen MDL Season 3 kemarin dan berhasil jadi juara untuk yang kedua kalinya.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by GENG KAPAK (GPX) (@gpx.idn)

Teka-teki muncul dalam perilisan daftar squad baru dari tim GPX ini. Apakah mereka berkolaborasi dengan tim Siren Esports ataukah mereka malah mengakuisi tim dan para pemainnya? Hingga kini baik Geng Kapak maupun Siren Esports masih belum mempublikasikan apapun mengenai hal ini.

Seperti yang kita ketahui, tim GPX digadang-gadang akan berlaga dalam turnamen terbesar Mobile Legends di Indonesia yakni MPL ID. Namun rencana tersebut sepertinya tidak akan terwujud untuk musim ini. Tim yang dibentuk oleh Donkey, Oura, dan Marsha ini memang baru dan belum bertanding dalam kompetisi apapun. Namun para penggemarnya sudah banyak dan menantikan kehadiran dari tim GPX ini.

Kompetisi mana yang nantinya akan diikuti oleh tim GPX juga masih menjadi misteri. Jika GPX ingin mengikuti MDL, seharusnya mereka mengikuti babak kualifikasi yang sudah berakhir (dengan kemenangan untuk Pabz Esports dan Opi Esports). Namun ada juga cara lainnya dengan mengakuisisi tim yang sebelumnya berlaga di MDL. Meskipun begitu masih belum banyak informasi tentang kelanjutan Geng Kapak ini.

Kompetisi terdekat yang diikuti oleh GPX adalah NimoTV Mobile Legends Arena (NMA) Season 3. Dalam turnamen ini, mereka nantinya akan menghadapi tim-tim dari MPL dan MDL seperti ONIC Esports, Aura Fire, Geek Fam, Alter Ego, dll. Turnamen NMA Season 3 ini nantinya juga akan menjadi ajang debut sekaligus pembuktian apakah tim GPX layak untuk diperhitungkan dalam turnamen Mobile Legends di Indonesia. Sementara itu bagi tim lainnya, turnamen ini nantinya bisa menjadi ajang persiapan menuju turnamen MPL dan MDL yang akan segera mulai bergulir.

Industri Mobile Game Tumbuh Pesat, Amerika Latin Menarik Perhatian Publisher

Pada akhir Juni 2021, Moonton mengungkap bahwa mereka bakal menggelar Mobile Legends Professional League (MPL) di Brazil, yang merupakan MPL pertama di luar Asia tenggara. Tak lama kemudian, Riot Games juga mengumumkan rencana mereka untuk mengadakan kompetisi Wild Rift di Brazil. Hal ini sebenarnya tidak aneh, mengingat Brazil dan negara-negara Amerika Latin lainnya memang memiliki industri mobile game yang cukup besar. Berikut data terbaru tentang industri mobile game di Amerika Latin.

Industri Mobile Game Amerika Latin

Sama seperti Asia Tenggara, di Amerika Latin, mobile game merupakan segmen industri game yang paling besar. Sebanyak 273,4 juta orang (sekitar 58% dari total populasi Amerika Latin) bermain mobile game. Dari segi pemasukan, pendapatan industri mobile game di Amerika Latin diperkirakan akan mencapai US$3,5 miliar pada 2021, menurut data dari Newzoo. Angka itu diduga akan naik menjadi US$5,1 miliar pada 2024.

Brazil merupakan negara dengan industri mobile game terbesar di kawasan Amerika Latin, baik dari segi jumlah gamers maupun total belanja para gamers. Pada 2021, 88,4 juta mobile gamers yang ada di Brazil menghabiskan lebih dari US$1 miliar. Sementara itu, negara dengan industri mobile game terbesar kedua di Amerika Latin adalah Meksiko. Industri mobile game di Meksiko bernilai hampir US$900 juta.

Pengelompokan gamers di Amerika Latin berdasarkan umur. | Sumber: Newzoo

Seperti yang bisa Anda lihat pada grafik di atas, sebagian besar mobile gamers di Amerika Latin ada di rentang umur 21-35 tahun. Dari segi gender, jumlah mobile gamers perempuan hampir sama dengan jumlah gamers laki-laki. Karena kebanyakan mobile gamers di Amerika Latin berumur di atas 20 tahun, mereka sudah punya pekerjaan. Faktanya, sebagian besar mobile gamers di Amerika Latin punya pemasukan yang cukup besar. Karena itu, mereka tidak keberatan untuk menghabiskan sebagian uangnya untuk game.

Karakteristik Pemain Mobile Game di Amerika Latin

Kebanyakan mobile game bisa dimainkan dengan gratis. Jadi, tidak semua mobile gamers rela menghabiskan uang untuk membeli item dalam game. Di Asia Tenggara, total spending para gamers dipengaruhi oleh pendapatan per kapita dari negara tempat gamers tinggal. Semakin tinggi pendapatan per kapita sebuah negara, semakin besar pula besar spending dari para gamers. Singapura, Malaysia, dan Thailand adalah tiga negara dengan Average Revenue Per User (ARPU) terbesar di Asia Tenggara, mencapai sekitar US$25-60.

Di Amerika Latin, total belanja rata-rata dari seorang gamer di 2021 adalah US$27,3, naik dari US$26,1 pada 2020. Sementara itu, dari 273,4 juta pemain di Amerika Latin, sebanyak 128,5 juta orang — atau sekitar 47% — merupakan pemain berbayar. Jumlah pemain berbayar di kawasan Amerika Latin juga menunjukkan tren naik. Pada 2020, jumlah pemain berbayar hanya mencapai 46% dari total mobile gamers di kawasan tersebut.

Jumlah mobile gamers dan spenders di Amerika Latin. | Sumber: Newzoo

Google Play Store memberikan kontribusi terbesar pada total pemasukan mobile game di Amerika Latin. Faktanya, 68% dari total pemasukan toko aplikasi berasal dari Google Play. Sementara App Store hanya berkontribusi 29,9% dan toko aplikasi lain 1,5%. Google Play menjadi platform favorit para mobile gamers di Amerika Latin untuk berbelanja karena jumlah pengguna Android di Amerika Latin memang lebih banyak dari jumlah pengguna iPhone. Pasalnya, dengan spesifikasi serupa, harga Android cenderung lebih murah dari iPhone. Tak hanya itu, Android juga menawarkan lebih banyak pilihan untuk smartphone kelas menengah dan bawah.

Faktor Pendorong Pertumbuhan Industri Mobile Game di Amerika Latin 

Salah satu hal yang membuat industri mobile game di Amerika Latin tumbuh pesat adalah entry barrier mobile game yang cenderung rendah. Negara-negara Amerika Latin punya peraturan yang ketat terkait impor. Alhasil, harga konsol dan PC gaming di sana melambung. Jika dibandingkan dengan konsol atau PC gaming, smartphone memiliki harga yang jauh lebih terjangkau. Hal ini membuat penetrasi smartphone di kawasan Amerika Latin cukup tinggi. Pada akhir 2021, diperkirakan, 53% dari total populasi Amerika Latin (sekitar 351,9 juta orang) memiliki smartphone. Dan pada 2023, jumlah pengguna smartphone di Amerika Latin diduga akan naik hingga lebih dari 400 juta orang.

Faktor lain yang mendorong pertumbuhan industri mobile game di Amerika Latin adalah pesatnya pembangunan infrastruktur internet di kawasan tersebut. Seiring dengan semakin luasnya jangkauan internet di Amerika Latin, industri mobile game pun akan semakin berkembang. Ke depan, penggelaran jaringan 5G juga akan mendorong pertumbuhan pengguna internet. Pada akhir 2021, jumlah smartphone yang sudah dapat menggunakan jaringan 5G diduga akan mencapai 20 juta unit. Angka itu diperkirakan akan naik 5 kali lipat pada akhir 2023. Sayangnya, perkembangan jaringan internet di negara-negara Amerika Latin tidak merata. Tingkat penetrasi internet di negara Amerika Latin tergantung pada beberapa faktor, yaitu politik, keuangan, regulasi, dan topologi dari masing-masing negara.

Tema favorit para mobile gamers di Amerika Latin. | Sumber: Newzoo

Pembangunan jaringan internet memang akan membuat industri mobile game menjadi semakin maju. Hanya saja, dampak pembangunan infrastruktur internet pada industri mobile game tidak selalu sama untuk setiap negara. Di negara-negara dengan industri mobile game yang tidak terlalu besar — seperti Chili, Kolombia, dan Peru — jaringan internet yang lebih baik akan menguntungkan developer indie, karena jumlah pengguna smartphone dan internet akan meningkat.

Sementara di negara-negara dengan industri mobile game besar — seperti Argentina, Brazil, dan Meksiko — keberadaan jaringan 5G justru akan mendorong kemunculan mobile game dengan grafik yang lebih baik dan gameplay yang lebih kompleks. Tak hanya itu, jaringan internet yang lebih stabil dengan kecepatan lebih tinggi juga akan membuat pengalaman bermain multiplayer mobile game menjadi lebih baik. Dan hal ini akan mendorong pertumbuhan industri mobile esports di negara-negara tersebut.

Skena Mobile Esports di Amerika Latin

Sama seperti di Asia Tenggara, mobile esports juga tumbuh pesat di Amerika Latin. Beberapa mobile esports yang populer di sana antara lain Free Fire, Arena of Valor, dan Mobile Legends: Bang Bang. Mobile esports khususnya populer di kalangan gamers muda karena harga smartphone yang lebih murah dari konsol atau PC gaming. Para gamers muda yang tidak bisa membeli PC atau konsol bisa menjajaki dunia esports melalui mobile esports.

Karakteristik mobile gamers di Amerika Latin menjadi salah satu alasan mengapa skena mobile esports di sana bisa tumbuh. Mengingat mobile merupakan platform gaming utama bagi sebagian besar gamers di Amerika Latin, banyak mobile gamers di sana yang menyukai game-game kompetitif. Tren ini berbeda dengan tren di Amerika Utara, yang kebanyakan mobile gamers-nya lebih senang memainkan game kasual. Di Amerika Latin, sebanyak 35% gamers mengaku bahwa strategi menjadi genre favorit mereka. Genre favorit kedua bagi mobile gamers Amerika Latin adalah shooter (32%), diikuti oleh racing (30%). Sementara itu, dari segi pemasukan, battle royale menjadi genre dengan pemasukan terbesar, diikuti oleh strategi, puzzle, shooter, dan adventure.

Soal tema, sebanyak 47% mobile gamers di Amerika Latin mengaku paling suka dengan game bertema science fiction, sementara 43% lainnya sangat menyukai game bertema fantasi. Bagi 30% mobile gamers di Amerika Latin, open world merupakan fitur yang paling menarik dari sebuah game. Sementara 29% mobile gamers memprioritaskan aspek naratif dari sebuah game. Sekali lagi, dua hal ini menunjukkan bahwa mobile gamers di Amerika Latin memang merupakan core gamers.

Sumber header: TechRadar

Guide Mobile Legends: Inilah Tugas Setiap Role Pemain dalam Mobile Legends

Mobile Legends merupakan game MOBA yang dimainkan oleh 5 pemain dalam 1 tim. Setiap pemain mempunyai tugas sendiri-sendiri yang bertujuan untuk memenangkan pemainan. Setiap pemain harus mengetahui dan menguasai role beserta hero yang digunakan untuk dapat mengalahkan tim lawan.

Begitu halnya di dunia kompetitif Mobile Legends. Para pemain pro sudah mengetahui role yang mereka gunakan beserta hero yang akan mereka pakai terlebih dahulu. Selanjutnya mereka akan mengimplementasikan role mereka ke dalam strategi tim yang digunakan. Pemahaman dan implementasi role pemain sama pentingnya dengan ketangkasan jari dan kecepatan mata dalam menentukan kemenangan ataupun kekalahan dalam setiap pertandingan.

Berikut ini penjelasan peran masing-masing role di Mobile Legends:

MID LANE

Image Credit: MPL Indonesia

Mid Lane adalah salah satu role yang paling penting di dalam game. Mereka membutuhkan gold banyak serta level tinggi dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, seorang Mid Lane harus mempunyai skill farming dan membunuh minions yang bagus. Hal ini bertujuan agar seorang Mid Lane bisa menghasilkan damage yang cukup besar pada saat late game.

Seorang Mid Lane juga harus mempunyai kemampuan roaming dan membaca map yang bagus. Pasalnya, mereka berada di tengah map yang menjadi letak strategis untuk membantu lane atas ataupun bawah sekaligus kerap menjadi target ganking musuh. Roaming ke arah atas, bawah, maupun area hutan adalah tugas selanjutnya yang harus dikuasai oleh seorang Mid Lane. Roaming yang bagus akan memberikan banyak keuntungan untuk tim di awal permainan.

Sebagai pemain dengan role Mid Lane, biasanya mereka menggunakan hero-hero bertipe Mage. Pemain profesional yang memiliki role ini antara lain Udil, Luminaire, Renbo, Psychoo, dan Drian. Beberapa contoh hero-hero yang sering mereka gunakan adalah Kagura, Eudora, Lunox, Mathilda serta Pharsa.

JUNGLER

Image Credit: MPL Indonesia

Peran sebagai Jungler adalah peran yang penting namun mempunyai kseulitan yang tinggi. Tugas utama seorang Jungler adalah melakukan farming di area hutan dan melakukan roaming/ganking menuju 3 lane yang ada. Tingkat keberhasilan gank seorang Jungler ditentukan oleh kemampuannya membaca peta, pergerakan lawan, dan mengesekusi gank yang dilakukan. Kemenangan dan keunggulan tim pada awal permainan juga ditentukan oleh bagaimana Jungler menjalankan rolenya dengan baik.

Tugas lain seorang Jungler adalah melakukan split push. Oleh karena itu para pemain biasanya menggunakan hero dengan mobilitas serta kemampuan gank yang tinggi seperti hero-hero bertipe Assassin ataupun Marksman. Pemain profesional yang memiliki role ini antara lain Albertt, Bottle, Sanz, Branz, dan Feriixc. Beberapa contoh hero-hero yang sering mereka gunakan adalah Granger, Claude, Ling, Harley, serta Yi Sun-Shin.

GOLD LANE

Image Credit: MPL Indonesia

Pemain dengan role sebagai Gold Lane mampunyai tugas utama di awal permainan untuk melakukan farming. Pemain ini harus mempunyai skill last hit minions yang bagus karena gold yang didapat juga akan bertambah besar. Seorang Gold Lane membutuhkan gold yang banyak untuk membeli item core mereka.

Biasanya seorang Gold Lane akan bermain aman terlebih dahulu pada saat awal permainan. Dia bisa bermain aman di bawah turret ataupun bersama tank tim melakukan farming dengan agresif. Perannya baru akan terlihat jelas pada akhir permainan saat teamfight sering terjadi. Gold Lane juga harus mempunyai skill positioning yang bagus dan bisa memberikan banyak damage tanpa terculik oleh hero-hero lawan.

Sebagai pemain dengan role Gold Lane, biasanya mereka menggunakan hero-hero bertipe Marksman ataupun Mage tergantung kebutuhan tim. Pemain profesional yang memiliki role ini antara lain Skylar, Ahmad, Watt, CW, dan Clover. Beberapa contoh hero-hero yang sering mereka gunakan adalah Claude, Wanwan, Harith, Alice, serta Chang’e.

EXP LANE

Image Credit: MPL Indonesia

Exp Lane adalah lane yang diperuntukan oleh pemain yang lebih membutuhkan level daripada gold. Mereka membutuhkan exp yang lebih banyak agar skill level mereka bertambah dengan cepat dan bergabung di dalam pertempuran secepat mungkin. Hero bertipe Fighter atau semi Tank adalah yang sering digunakan oleh pemain dengan role sebagai Exp Lane. Pasalnya, hero Fighter mempunyai kemampuan bertarung yang baik mulai dari awal, pertengahan, ataupun akhir permainan meskipun gold yang dia miliki tidak terlalu banyak.

Pemain profesional yang memiliki role sebagau Exp Lane antara lain Butsss, Antimage, R7, Pai, dan Rippo. Beberapa contoh hero-hero yang sering mereka gunakan adalah Paquito, Uranus, Baxia, Benedetta, serta Esmeralda.

TANK / SUPPORT

Image Credit: MPL Indonesia

Role pemain terakhir di dalam tim Mobile Legends adalah Tank/Support. Meskipun role ini diremehkan dan terkesan tidak berguna, namun sebetulnya role Tank/Support juga menjadi penentu kemenangan sebuah tim. Role Tank/Support mempunyai tugas utama untuk membantu setiap pemain di dalam pertempuran dan siap untuk menerima damage tertinggi saat teamfight berlangsung.

Pemilihan antara hero Support maupun Tank juga tergantung kebutuhan tim. Oleh karena itu pemain ini biasanya mampu menggunakan gameplay yang berbeda sesuai posisinya. Pemain profesional yang memiliki role ini antara lain Vynnn, Kiboy, Leomurphy, Rekt, Renv. Beberapa contoh hero-hero yang sering mereka gunakan adalah Diggie, Jawhead, Estes, Angela, serta, Silvanna.


Itulah tadi 5 role para pemain Mobile Legends di dalam 1 tim. Setiap pemain tentunya harus menguasai dengan baik setiap role yang mereka jalankan untuk mendapatkan sebuah kemenangan. Akan tetapi sebuah kemenangan di dalam permainan tentunya masih akan dipengaruhi oleh kemampuan teamwork alias kerjasama antara anggota tim di dalamnya.

Pabz Esports dan Opi Esports Berhasil Lolos ke Dalam Turnamen MDL Season 4

Turnamen kasta kedua Mobile Legends di Indonesia yakni Mobile Legends Development League (MDL) Season 4 sudah menyelesaikan babak kualifikasi. 2 Tim dari 5 tim peserta kualifikasi berhasil mengamankan slot mereka menuju MDL Season 4 mendatang. Kedua tim tersebut adalah Pabz Esports dan Opi Esports.

Menariknya kedua tim yang lolos ini bukanlah tim yang diunggulkan. Mereka harus menghadapi tim-tim yang lebih terkenal seperti Morph Team, Saints Spartans, dan juga tim XCN West Bandit. Namun lewat perjuangan keras yang mereka lakukan, baik Pabz Esports maupun Opi Esports nantinya dapat berlaga dalam turnamen MDL Season 4 mendatang.

Image Credit: MDL Indonesia

Pertandingan babak kualifikasi MDL Season 4 ini terbilang sengit. Saints Spartan dan Morph Team harus terlempar lebih dahulu ke babak lower bracket setelah kalah dari Pabz Esports dan Opi Esports. Pabz Esports tampil bagus dalam 2 permainan mereka saat melawan Saints Spartan dan Opi Esports, sehingga berhasil mengamankan slot MDL lebih dahulu.

Kemudian babak playoff lower bracket ronde 1 antara Morph Team dan Saints Spartan berhasil dimenangkan oleh Morph Team dengan skor 2-0. Hal ini membuat tim Saints Spartan sebagai tim pertama yang tereliminasi dari babak kualifikasi ini.

Perjuangan lebih keras dilakukan oleh Opi Esports. Selepas kalah dari Pabz Esports, mereka harus menghadapi Morph Team kembali pada babak lower bracket ronde 2. Setelah mengalahkan Morph Team mereka juga sudah ditunggu peserta MDL musim lalu yakni tim XCN West Bandit. Akhirnya tim Opi Esports berhasil mengalahkan tim XCN West Bandit dengan skor 2-1 sekaligus mengamankan slot terakhir menuju MDL Season 4.

Image Credit: MDL Indonesia

2 tim debutan dalam turnamen MDL Season 4 mendatang akan semakin mempersengit persaingan juara. Tim-tim papan atas harus mewaspadai tim kuda hitam yang datang mengingat mereka berhasil menjugkalkan tim-tim besar di babak kualifikasi. Langkah Siren Esports untuk menjadi juara MDL untuk tiga kali berturut-turut sepertinya akan terasa berat di musim ini.

Moonton selaku sang developer game Mobile Legends hingga saat ini belum memberikan pengumuman tim peserta MDL Season 4 mendatang. Namun diperkirakan para tim peserta MDL Season 4 merupakan beberapa tim-tim papan atas musim sebelumnya ditambah 2 tim dari babak kualifikasi ini.

Inilah Daftar 10 Tim Peserta MPL MY Season 8

MPL Malaysia (MY) akan segera memasuki musim yang kedelapan. 10 tim peserta turnamen Mobile Legends terbesar di Malaysia juga sudah diumumkan. Kesepuluh tim peserta MPL MY Season 8 ini diambil dari 8 tim peserta musim lalu dan 2 tim yang berhasil lolos dari babak kualifikasi.

Kesepuluh tim peserta MPL MY Season 8 antara lain RSG MY, Geek Fam, RED Esports, Orange Esports, Home Bois, Suhaz Esports, Todak, Team SMG, EBLIZ, dan Pasukan Rahasia. 2 tim baru yang lolos dari babak kualifikasi adalah tim EBLIZ dan Pasukan Rahasia. Tim baru ini akan menggantikan 2 tim yang terdegradasi dari MPL MY Season 7 kemarin yakni Reborn Esports dan Team BOSSKURR.

Image Credit: MPL Malaysia

Menariknya dalam turnamen MPL MY Season 8 ini tidak ada nama EVOS Esports. Pada musim sebelumnya organisasi esports asal Indonesia tersebut bekerja sama dengan tim Suhaz Esports. Namun pada musim ini sepertinya tim Suhaz Esports berdiri sendiri. Sementara itu, tim baru bernama Pasukan Rahasia dirumorkan merupakan milik dari organisai esports yang populer di Dota 2 yakni Team Secret.

Musim ini tim RSG MY akan mempertahankan gelarnya sebagai jawara tim Mobile Legends di Malaysia. Musim lalu tim debutan seperti Home Bois dan RED Esports berhasil mengejutkan dengan mampu bersaing di papan atas pagelaran MPL MY Season 7. Musim ini sepertinya tim EBLIZ dan Pasukan Rahasia juga tidak boleh diremehkan oleh tim lainnya.


MPL MY Season 8 juga merupakan musim kedua pagelaran turnamen untuk wilayah Malaysia dan Singapura. Pada musim sebelum-sebelumnya turnamen Mobile Legends Pro League di Singapuran dan Malaysia digabung. Hal ini diyakini untuk meningkatkan kualitas kompetisi kedua negara tersebut.

Turnamen MPL di Malaysia mempunyai format kompetisi yang berbeda dari negara lainnya. MPL MY Season 8 ini akan seperti musim yang lalu, kesepuluh tim peserta MPL akan dibagi ke dalam 2 grup yang masing-masing berisikan 5 tim. 4 tim masing-masing grup akan melaju ke babak playoff. Sementara 1 tim juru kunci akan terdegradasi dari turnamen MPL MY musim depan.

MPL MY Season 8 sendiri akan dimulai pada bulan Juli 2021 ini selepas merampungkan babak kualifikasinya. 10 tim peserta nantinya akan memperebutkan total hadiah sebesar US$100,000 atau sekitar Rp1,4 miliar. Turnamen ini juga akan memperebutkan tim yang menjadi wakil Malaysia untuk mengikuti ajang turnamen internasional.