Pencipta Firefox Uji Layanan File Sharing Eksperimental

Kasus peretasan Dropbox di tahun 2012 semakin memperkuat anggapan bahwa tidak akan ada yang pernah aman di internet. Kalau Anda tidak mau filefile penting Anda berisiko diretas, teknik pencegahan yang terbaik adalah tidak pernah mengunggahnya sama sekali. Namun lalu bagaimana kita bisa saling berbagi file kalau tidak ada yang tersimpan di cloud?

Tidak mengunggah sama sekali memang terkesan terlalu ekstrem. Yang lebih ideal adalah menghapus file usai dibagikan. Akan tetapi kalau itu semua harus dilakukan satu per satu, repot juga kan jadinya? Di sinilah letak proyek uji coba Mozilla mengambil peran.

Pencipta browser Firefox tersebut baru saja meluncurkan layanan berbagi file bernama Send, tapi dengan sebuah twist: file Anda akan dihapus secara otomatis setelah 24 jam atau sesaat setelah sang penerima selesai mengunduhnya. Cara kerjanya kurang lebih mirip seperti Snapchat, hanya saja di sini Anda bisa mengirim file apa saja dan yang berukuran sampai 1 GB.

Enkripsi merupakan komponen penting dalam Send, dimana file yang diunduh oleh pihak penerima pun akan tetap dienkripsi. Cara menggunakannya juga sangat mudah berkat dukungan drag-and-drop, dan setelah selesai mengunggah, Anda tinggal menyalin dan membagikan link-nya.

Firefox Notes

Send merupakan produk dari program Firefox Test Pilot. Selain Send, ada juga fitur Voice Fill yang memungkinkan pengguna Firefox untuk menginputkan teks menggunakan suara, kemudian Notes yang memberikan pengguna kemudahan untuk membuat catatan tanpa perlu meninggalkan browser ataupun tab yang sedang dibuka.

Sumber: Mozilla dan Engadget.

Mozilla Akuisisi Layanan Read Later Populer, Pocket

Mozilla, perusahaan kita kenal sebagai pengembang browser Firefox, baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi Pocket. Bagi yang tidak tahu, Pocket merupakan layanan untuk menyimpan bermacam konten dari internet untuk ditonton, dilihat dan dibaca di lain waktu.

Tidak ada informasi mengenai nilai akuisisinya, akan tetapi ini merupakan akuisisi strategis pertama yang dilakukan oleh Mozilla. Mengapa Pocket? Menurut Mozilla, Pocket punya visi yang sejalan dengan mereka, yakni memberikan konsumen akses yang mudah terhadap konten berkualitas di internet yang tidak bergantung pada platform tertentu.

Hubungan Mozilla dan Pocket sendiri bisa dikatakan cukup unik. Pada awal pengembangannya di tahun 2007, Pocket hanya berupa plugin untuk Firefox, dan namanya kala itu masih Read It Later. Delapan tahun kemudian, kedua perusahaan memutuskan untuk bekerja sama dan menjadikan Pocket sebagai fitur bawaan Firefox.

Sekarang, Pocket sudah punya sekitar 10 juta pengguna aktif yang mengakses layanannya via perangkat iOS, Android maupun langsung dari web. Sejauh ini diperkirakan juga sudah ada lebih dari 3 miliar konten yang disimpan menggunakan Pocket.

Pasca akuisisi, Pocket masih akan beroperasi secara mandiri, namun berada di bawah payung Mozilla Corporation. Pocket nantinya juga akan menjadi bagian dari proyek open-source Mozilla, tetapi Nate Weiner selaku pendiri Pocket memastikan bahwa tidak akan ada yang berubah pada Pocket. Malahan, timnya jadi bisa lebih cepat mengembangkan fitur-fitur baru berkat sumber daya dan skala global Mozilla.

Sumber: Mozilla dan Pocket.

Gagal di Ponsel, Mozilla Kini Juga Menutup Divisi Firefox OS untuk Connected Devices

Akhir tahun 2015, Mozilla resmi menyerah dan berhenti berkiprah di ranah sistem operasi mobile. Namun ternyata mereka belum benar-benar menyerah dengan Firefox OS, Mozilla pada saat itu malah memutuskan untuk pivot ke ranah “connected devices” (smart TV dan lain sebagainya).

Baru setahun lebih berselang, rupanya keputusan pivot tersebut juga bukan keputusan yang tepat. Belum lama ini, Mozilla dikabarkan telah menutup divisi connected devices ini dan memecat sekitar 50 anggota timnya. Saya sendiri ikut sedih melihat Firefox OS harus ‘dibunuh’ sampai dua kali.

Kepada CNET, Mozilla menjelaskan bahwa bersamaan dengan penutupan divisi connected devices ini, mereka bisa mengalihkan fokusnya dari peluncuran produk komersial ke riset dan pengembangan. Divisi connected devices dan eksperimen Mozilla dengan segmen IoT akan dilebur, sehingga mereka pada akhirnya bisa lebih berfokus pada teknologi-teknologi baru yang sedang hot.

Cakupannya memang sangat luas, dan yang pasti melibatkan kecerdasan buatan alias AI kalau melihat tren yang ada sekarang. Benar saja, salah satu proyeknya yang bernama Vaani merupakan teknologi voice interface macam Amazon Alexa, tapi yang didesain dengan memprioritaskan aspek privasi.

Balik lagi ke Firefox OS, sepertinya ini merupakan perhentian terakhir tanpa ada peluang reinkarnasi lagi. Sungguh menyedihkan sekali kalau sampai Firefox OS harus mati untuk kali ketiga. Tapi sepertinya tidak, dan Mozilla tampaknya juga sudah mulai bisa menerima kenyataan bahwa Firefox tak lagi sebesar dulu – mereka sudah mulai move on dan melupakan ambisi untuk menyematkan Firefox ke semua perangkat.

Sumber: CNET.

Mozilla Berencana Hentikan Dukungan ke Windows XP dan Vista September 2017

Tak hanya pengguna CyanogenMod yang dibuat murung di tengah perayaan akhir tahun ini. Pengguna XP dan Vista pun dibuat sedih karena Mozilla yang merupakan empunya peramban Firefox merencanakan untuk mendukung OS tersebut hanya sampai dengan bulan September 2017.

Meski demikian, proses penghentian dukungan akan dilakukan secara bertahap. Di bulan Maret 2017, pengguna XP dan Vista akan secara otomatis dipindahkan ke versi Firefox Extended Support Release (ESR), bukan lagi versi publik seperti biasanya. Kemudian di pertengahan 2017 perusahaan akan merilis angka pengguna kedua OS dan tanggal pasti penghentian layanan.

Sebagai catatan, Firefox ESR adalah versi khusus yang dirancang untuk sekolah, universitas dan bisnis.

Langkah yang diambil oleh Mozilla bukanlah kejutan baru. Sebelum ini, mereka juga memangkas beban dengan melepaskan dukungan untuk OS versi lama seperti OS X 10.6 Snow Leopard, OS X 10.7 Lion, dan OS X 10.8 Mountain Lion. Dengan pertimbangan tertentu, hingga saat ini Mozilla masih mempertahankan XP dan Vista.

Bahkan Mozilla masih memberikan tenggat waktu kurang lebih selama 9 bulan mulai dari sekarang. Setelah masa itu terlampaui, biasanya Mozilla masih akan memberikan dukungan selama beberapa bulan tetapi peramban tidak akan mendapatkan versi baru.

Selain itu, Mozilla juga memberikan catatan bahwa sistem operasi yang tidak lagi didukung juga tidak akan menerima pembaruan keamanan, mempunyai celah eksploitasi, dan berbahaya jika terus digunakan. Untuk menghindari resiko-resiko tersebut, pengguna disarankan untuk melakukan upgrade sistem operasi agar dapat menggunakan versi Firefox yang lebih baru.

Sumber berita Mozilla dan gambar header Pixabay.

Mozilla Luncurkan Firefox Focus, Aplikasi Peramban Super Aman untuk iOS

Mozilla baru saja meluncurkan Firefox Focus, aplikasi peramban baru untuk iOS yang dibagikan secara gratis, ringan, cepat dan super aman. Melengkapi peramban Firefox, Focus menawarkan cara baru dalam menjelajah dunia maya dengan lebih aman dan terlindungi secara optimal.

Focus merupakan aplikasi peramban paling sempurna bagi siapapun yang ingin menjelajah dunia maya tanpa meninggalkan jejak sedikitpun. Fitur jejalah private-nya diklaim yang terbaik dan sama sekali tidak sama dengan fitur yang sudah dijumpai di aplikasi peramban populer seperti Chrome ataupun Safari. Walaupun konsepnya hampir serupa, namun Focus membawa perlindungan privasi pengguna ke tingkat yang lebih tinggi, sepertinya.

Firefox Focus bekerja secara konstan dan berkelanjutan, memblokir pelacak yang terpasang di banyak situs termasuk analitik, media sosial apalagi iklan. Dengan Focus pengguna tak perlu melakukan pengaturan apapun, tak perlu menghapus cookies, cache, riwayat atau data sandi yang disimpan setiap kali keluar dari peramban.

FireFox-Focus-Screenshot-1-1-300x533

Dilepas secara gratis, Firefox Focus sebenarnya merupakan hasil pengembangan dari tool pemblokir iklan bernama Focus by Firefox yang diluncurkan pada tahun 2015 lalu. Kini, tool tersebut diracik ulang sebagai Firefox Focus dan mengemban dua fungsi dasar sebagai pemblokir iklan dan peramban dasar.

Selain memberikan perlindungan yang lebih optimal, Firefox Focus juga memberikan keuntungan dalam hal performa. Halaman situs yang memuat dan memasang pelacak ataupun iklan berdampak buruk terhadap performa peramban baik di perangkat mobile ataupun desktop. Dengan Firefox Focus, semua halangan itu ditiadakan sehingga berdampak pada peningkatan kecepatan loading halaman.

Firefox Focus dapat Anda unduh secara gratis di toko aplikasi App Store.

Sumber berita Mozilla.

Mozilla Kembangkan Bot untuk Memberikan Rekomendasi Resep Masakan Berdasarkan Isi Dapur

“Malam ini makan apa,” mungkin adalah pertanyaan yang sering kita tujukan kepada pasangan masing-masing. Namun di mata Mozilla, bukan tidak mungkin nantinya pertanyaan tersebut kita lontarkan kepada sebuah bot.

Perusahaan yang bertanggung jawab atas salah satu browser terpopuler tersebut sedang mengembangkan sebuah bot dengan misi membantu memberikan rekomendasi resep masakan berdasarkan bahan-bahan yang pengguna miliki. Proyek bernama Smart Kitchen tersebut saat ini masih sebatas tahap validasi, namun ada beberapa hal menarik yang bisa kita soroti.

Ada beberapa ide yang Mozilla berikan terkait Project Smart Kitchen, utamanya dalam mengenali bahan-bahan makanan yang ada di dapur. Ide yang pertama memanfaatkan teknologi image recognition, kemudian ada pula yang mengusulkan dengan barcode, tag RFID, hingga Optical Character Recognition (OCR), semuanya untuk mengidentifikasi sekaligus memanajemen isi dapur.

Tujuan akhirnya tentu saja untuk menjawab pertanyaan tadi, tapi di saat yang sama, Project Smart Kitchen juga bermisi mengoptimalkan bahan-bahan makanan yang dimiliki dan mengurangi potensi bahan yang terbuang.

Sebagai sebuah bot, kecerdasannya akan meningkat waktu demi waktu, sampai akhirnya bisa merekomendasikan resep yang ideal dengan waktu yang dimiliki pengguna, keahlian memasak, selera sampai parameter khusus seperti jenis alergi.

Mozilla rencananya bakal bereksperimen dengan ide-ide yang mereka berikan tadi. Sejauh ini asumsi mereka teknologi image recognition bisa dimanfaatkan untuk mengidentifikasi beberapa persen isi dapur secara akurat. Perangkatnya seperti apa masih belum diketahui, dan Mozilla belum mengungkapkan rencana lebih mendetail mengenai Project Smart Kitchen.

Sumber: Digital Trends dan Mozilla Wiki. Gambar header: Pixabay.

Update Baru Firefox untuk iOS Tingkatkan Performa Sekaligus Fleksibilitasnya

Harus kita akui, dunia sangat mencintai Firefox. Browser buatan Mozilla ini sudah sejak lama menjadi salah satu yang terpopuler, dan kehadirannya di iOS menjelang akhir tahun kemarin juga mendapat sambutan hangat dari para penggemarnya.

Belum lama ini, Mozilla merilis Firefox untuk iOS versi 5.0 yang membawa sejumlah pembaruan yang menarik, utamanya perihal performa dan fleksibilitas. Menurut tim pengembangnya, versi anyar ini mengonsumsi daya prosesor 40 persen lebih rendah sekaligus 30 persen lebih sedikit RAM.

Pada prakteknya penurunan konsumsi resource ini bisa berpengaruh terhadap kecepatan membuka sebuah situs. Di saat yang sama, daya tahan baterai juga bisa sedikit ditingkatkan, meski tentunya tiap perangkat berbeda-beda tergantung pemakaiannya.

Perihal fleksibilitas, Firefox untuk iOS kini membebaskan pengguna untuk mencantumkan bermacam situs sebagai search engine, Wikipedia atau eBay misalnya, bukan cuma yang disediakan secara default saja. Dengan demikian, pengguna dapat melakukan pencarian di situs-situs tersebut langsung dari address bar.

Pengguna juga dibebaskan untuk menetapkan situs favoritnya sebagai homepage yang bisa diakses kapan saja dengan menyentuh tombol “Home” pada toolbar. Toolbar-nya sendiri telah didesain ulang untuk memudahkan navigasi pengguna, seperti misalnya ketika hendak mengakses situs versi desktop.

Terakhir yang menurut saya tidak kalah krusial adalah fitur untuk mengembalikan tab yang terlanjur ditutup. Yup, sengaja ataupun tidak sengaja, Anda bisa membuka tabtab tersebut kembali dengan satu sentuhan saja. Segera update Firefox untuk iOS ke versi 5.0 bagi yang sudah menggunakannya.

Sumber: Mozilla Blog.

Teknologi Ad Blocking Milik Brave Browser Untungkan Pengunjung Sekaligus Pemilik Website

Browsing tanpa diganggu iklan itu memang enak. Tapi ingat, konten yang bisa kita nikmati tidak akan seberagam ini seandainya semua orang tanpa terkecuali menggunakan ad blocker. Karena seperti yang kita tahu, iklan merupakan salah satu sumber pemasukan bagi sang pembuat konten.

Jadi pada dasarnya dibutuhkan solusi lain yang bisa menguntungkan kedua belah pihak, baik sang pemilik website maupun pengguna. Artinya, pengguna tidak akan dibuat frustasi oleh iklan yang berjibun, tapi di saat yang sama pemilik website masih bisa mendapat pemasukan dari sejumlah iklan yang ditampilkan yang sifatnya tidak terlalu mengganggu.

Berangkat dari visi tersebut, salah satu pendiri Mozilla, Brendan Eich, membentuk startup baru bernama Brave Software. Produk perdananya adalah sebuah browser untuk desktop maupun mobile yang dilengkapi teknologi ad blocking pintar hasil pengembangannya sendiri.

Dijuluki Brave Browser, ia akan memastikan pengguna bisa mendapat pengalaman browsing yang terbaik dengan jumlah iklan yang sangat minimal. Jadi bukannya tidak ada iklan sama sekali, namun tetap bakal ada beberapa yang mereka nilai bermanfaat di mata pengunjung website sekaligus tidak ‘membunuh’ sumber pemasukan pemilik website begitu saja.

Pada dasarnya konsep yang ditawarkan Brave ini mirip seperti program Acceptable Ads yang dijalankan Adblock Plus, dimana sejumlah iklan masih akan diizinkan tampil. Namun sepertinya Brave masih lebih agresif soal ini, dimana mereka menegaskan bahwa programmatic ads – iklan yang biasanya ‘mengejar-ngejar’ pengguna berdasarkan browsing history-nya – dijamin akan sirna sepenuhnya.

Brave dikembangkan dengan menggunakan Chromium – versi open source dari Chrome – sebagai dasarnya. Dengan kata lain, performanya cukup bisa ditandingkan dengan browser lain yang populer saat ini. Ad blocking sendiri terbukti bisa meningkatkan performa, dan Brave tak segan mendemonstrasikannya lewat video di bawah.

Untuk sekarang, Brave Browser masih sedang dalam tahap beta, dimana sejumlah fitur seperti Bookmark dan Download Manager masih belum tersedia. Nantinya setelah sudah siap, Brave akan dirilis untuk Windows, OS X, Linux, Android dan iOS.

Sumber: TheNextWeb dan VentureBeat. Gambar header: Ad blocker via Shutterstock.

Lama Dinanti, Firefox 64-bit untuk Windows Akhirnya Dirilis

Setelah melewati masa penggemblengan yang sangat panjang, Mozilla akhirnya resmi meluncurkan Firefox versi 64-bit untuk pengguna Windows. Versi stabil yang menjanjikan banyak peningkatan terutama dalam hal keamanan dan kecepatan. Di waktu yang bersamaan, Mozilla juga menghadirkan update Firefox 43 untuk platform Mac, Linux dan Android.

Firefox versi 64-bit ini dirancang untuk bekerja dengan baik di perangkat berbasis Windows 7 dan versi yang lebih baru, termasuk Windows 10 tentunya. Artinya mayoritas pengguna Windows seharusnya bisa dengan mudah menjalankannnya di perangkat masing-masing. Kecuali bagi pengguna XP atau OS yang lebih lawas.

Bagi pengguna Windows, kedatangan versi 64-bit ini mengakhiri penantian panjang mereka setelah pengembangannya sempat mandek di 2012 dan baru dilanjutkan di tahun 2014. Sementara Mac dan Linux bernasib lebih beruntung karena sudah bisa merasakan versi tersebut sejak sekitar satu tahun lalu.

Firefox 64-bit menawarkan peningkatan performa, kecepatan, keamanan dan kemampuan mengakses teknologi yang secara eksklusif tersedia untuk OS versi ini. Keunggulan yang paling menonjol dari versi ini adalah kemampuannya untuk melahap memori lebih besar ketimbang versi 32-bit yang dibatasi sampai dengan 4GB saja. Walhasil pengguna dapat mengakses ratusan tabs dengan daya tampung beban yang lebih besar, menjalankan aplikasi web dan juga game tanpa kesulitan berarti. Salah satu kekurangannya adalah ketiadaan dukungan plugin, namun Mozilla berjanji menjadikan hal ini sebagai prioritas di update berikutnya.

Sebagai tambahannya, Mozilla juga melepas Firefox 43 yang dipersenjatai private browsing dengan Tracking Protection guna keamanan optimal, memblokir iklan, pelacak dan analitik sebagaimana yang ditawarkan oleh Focus by Firefox.

Berikut adalah beberapa hal baru yang dihadirkan oleh Firefox 43

  • New: Private Browsing dengan Tracking Protection
  • Peningkatan dukungan API untuk video M4V
  • Opsi saran pencarian di Awesome Bar
  • Dukungan on-screen keyboard di perangkat berbasis layar sentuh
  • Peningkatan Health Report

Firefox 64-bit dan versi 43 kini sudah bisa diunduh dari situs resmi Mozilla atau bagi pengguna aktif peramban seharusnya sudah mendapatkan notifikasi update di komputer Anda masing-masing.

Sumber berita Venturebeat dan gambar header Shutterstock.

Mozilla Rilis Aplikasi Penghalau Iklan untuk iOS, Focus by Firefox

Meskipun baru saja mengumumkan penghentian pengembangan Firefox OS untuk smartphone, bukan berarti Mozilla sepenuhnya pensiun dari dunia aplikasi mobile. Justru baru-baru ini Mozilla melahirkan lagi satu produk aplikasi mobile pemblokir iklan bernama Focus by Firefox, yang anehnya diperuntukkan bukan untuk peramban Firefox, melainkan untuk pengguna Safari di iOS 9.

Seperti julukannya, ad-blocker, Focus by Firefox adalah aplikasi pemblokir konten yang membantu pengguna iPhone dan iPad berbasis iOS 9 untuk menghalau iklan yang tak diinginkan ketika menjelajah dunia maya menggunakan peramban Safari. Bukan hanya iklan, menurut sang pembuat Focus by Firefox juga mujarab menghalau pelacak dan plugin yang dipasang oleh aplikasi pihak ketiga yang mengirimkan informasi tentang pengguna kembali ke pemilik situs atau perusahaan lainnya.

Diluncurkan pada hari Selasa (8/12/2015) di App Store, Focus by Firefox merepresentasikan upaya terkini dalam mengerem peningkatan aktivitas penyusupan melalui iklan dan software berbahaya yang kerap menempatkan pengguna internet sebagai pihak yang dirugikan.

Menurut Mozilla, Focus by Firefox memblokir pelacak yang juga dihalau oleh fitur Private Browsing dengan Tracking Protection dalam kondisi aktif baik di platform Windows, Linux, Mac maupun Android. Keduanya sama-sama menggunakan blocklist dari program open source, Disconnect.

Seperti yang sudah disinggung di awal, Focus by Firefox tidak diperuntukkan bagi aplikasi Firefox iOS. Mozilla berdalih ini bukanlah keputusan mereka, Apple lah yang memilih untuk meniadakan fitur penghalau konten untuk peramban iOS pihak ketiga.

Sumber berita Mozilla.