[Review] Kingston NV1 SSD NVMe 1 TB: SSD Entry Level untuk Semua Kebutuhan

Kingston saat ini dikenal dengan produknya yang menggunakan flash memory. Merek ini tidak asing lagi ditemukan di Indonesia untuk produk-produk seperti microSD, SDHC, flash disk, serta SSD. Mereka pun juga memproduksi beberapa jenis SSD seperti SATA SSD dan juga NVMe SSD. Kali ini, Dailysocial kedatangan SSD NVMe dengan nama Kingston NV1.

Tentunya dengan menggunakan interface NVMe (Non Volatile Memory Express), kinerja yang diusung oleh SSD ini bakal kencang. Form factor yang digunakan oleh NV1 tentu saja menggunakan M.2 2280 PCI-e 3.0 x4. Kingston sendiri menjanjikan kinerja hingga 2100 MB/s. Dan SSD yang satu ini sudah bisa dipasangkan pada laptop serta desktop masa kini.

Spesifikasi Kingston NV1 yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Kapasitas 1 TB
Interface NVMe PCIe Gen 3.0 x4
Tipe konektor M.2 2280
Controller Phison E13T
Jenis memori NAND TLC
Endurance 240 TBW
Dimensi 22 x 80 x 2.1 mm
Bobot 7 gram

Kingston juga memberikan garansi 3 tahun untuk SSD yang satu ini. Selain itu, garansi yang diberikan juga akan akan terpotong oleh TBW (TeraByte Written) yang ditentukan. Jadi, garansi akan berakhir jika sudah terpakai lebih dari 3 tahun atau melebihi penulisan 240 TB.

Kingston juga menjanjikan bahwa SSD ini akan memiliki kecepatan 35x lebih kencang dibandingkan dengan sebuah hard disk SATA. Jadi, sudah terbayang bagaimana kencangnya sebuah komputer jika mengganti dari HDD ke Kingston NV1. Namun, Anda harus mengecek terlebih dahulu apakah perangkat komputer yang digunakan memiliki dukungan terhadap NVMe atau tidak.

Paket Penjualan

Kingston tidak menyertakan apa pun pada paket penjualannya. Paket penjualan dari Kingston NV1 mirip dengan sebuah flash disk atau SD Card. Jadi, Anda tidak akan menemukan kotak paket penjualan.

Desain

Kingston NV1 NVMe SSD hanya menggunakan satu sisi untuk menaruh semua cip dan transistornya. Pada bagian atasnya, terdapat empat buah cip NAND FH25608UCN1-4D sebesar 256 GB per cip. Dengan menggunakan kontroler Phison E13T menandakan pula bahwa SSD ini tidak menggunakan DRAM sebagai cache-nya.

Dengan menggunakan desain DRAMless SSD, membuat NV1 ada pada kelas entry level. Hal tersebut juga terlihat dari sisi atas Kingston NV1 yang tidak memiliki heatsink. Namun, stiker yang berada di bagian atas tersebut janganlah diangkat karena akan menghilangkan garansi dari SSD ini.

Kingston NV1 SSD menggunakan slot M.2 NVMe. SSD ini sendiri memiliki dimensi 22 x 80 x 2.1 mm dengan bobot yang hanya 7 gram saja. Slot M.2 sendiri juga sudah tersedia pada motherboard serta laptop yang dijual saat ini.

Pengujian

Menggunakan SSD yang memakai interface NVMe memang membuatnya memiliki kinerja yang tinggi. Kingston menjanjikan kinerja dengan nilai yang cukup fantastis, yaitu 2100 MB/s. Walaupun begitu, angka tersebut belum tentu tercapai pada saat penggunaan sehari-hari.

Pada pengujian kali ini, saya akan menggunakan dua buah software benchmark, yaitu Crystal Disk Mark dan ATTO. Crystal Disk Mark sendiri saya gunakan dua versi, yaitu versi 6 dan 7, karena keduanya memiliki perhitungan yang berbeda. Berikut adalah hasilnya

Dengan kinerja yang didapatkan, tentu saja akan membuat pekerjaan apa pun yang dilakukan pada sebuah komputer menjadi lebih cepat. Angka tersebut tentu akan membuat editing gambar dan video menjadi lebih cepat. Tidak hanya itu, pekerjaan dengan software Office juga akan terbantu pada saat membuka file dengan kapasitas besar dan dengan tab yang banyak.

Selain untuk bekerja, tentu saja kinerja tersebut akan membuat game menjadi lebih cepat di-loading. Hal ini tentu saja membuat bottleneck dari sisi penyimpanan menjadi hilang. Tentunya, hal tersebut akan mengurangi lag dari sebuah game dari sisi baca tulis media penyimpanan.

Sayangnya tanpa sebuah heatspreader, panas yang dihasilkan tidak akan bisa diturunkan. Namun setelah pengujian, keping SSD yang satu ini ternyata tidak terasa panas saat dipegang. Walaupun begitu, saya belum melakukan tes jika SSD ini digunakan untuk melakukang rendering dalam waktu yang cukup lama.

Verdict

Saat ingin mengganti media penyimpanan pada sebuah komputer, tentu saja ada dua hal yang menjadi perhatian, yaitu kapasitas dan kinerja. HDD sudah pasti memiliki kapasitas yang besar, namun kinerja yang diberikan akan rendah. SSD akan membuat kinerja sebuah sistem menjadi jauh lebih baik. Akan tetapi, Kingston NV1 memiliki keduanya, yaitu kapasitas dan juga kinerja.

Kinerja yang diberikan oleh Kingston NV1 memang sangat baik. Hasil benchmark yang ada membuat SSD yang satu ini cocok untuk segala kegiatan, mulai dari bekerja hingga bermain game. Satu hal yang disayangkan adalah writing endurance yang terlihat cukup kecil, hanya 240 TBW saja.

Kingston menjual NV1 dengan kode SNVS/1000G berkapasitas 1 TB dengan harga Rp. 2.300.000. NV1 juga bisa ditemukan dengan kapasitas 500 GB dan 2 TB. Dibandingkan dengan beberapa merek, harga ini terbilang tidak terlalu tinggi. Oleh karena itu, tentu saja Kingston NV1 bisa menjangkau mereka yang membutuhkan kinerja tinggi untuk sebuah komputer.

Sparks

  • Kinerja kencang mencapai 2 GB/s
  • Kapasitas besar dengan 1 TB
  • Menyertakan lisensi Acronis True Image pada bagian dalam kemasan penjualannya

Slacks

  • Tanpa heatsink
  • Write endurance yang cukup rendah

SanDisk Luncurkan Standar Baru, A2 untuk Perangkat Android

Dalam memasarkan sebuah wadah penyimpanan data, tentu saja kecepatan dan kapasitas akan menjadi daya tarik tersendiri. Namun saat berbicara kecepatan, sebuah perangkat Android kerap menjadi pelan saat menjalankan aplikasi yang terinstal melalui microSD.

Gangguan terhadap lancarnya perekaman video dengan resolusi 4K juga membuat para videografer membutuhkan media yang lebih cepat. Rusaknya hasil pengambilan video membuat banyak videografer harus mengambil ulang sebuah konten.

SanDisk A2 Pro - Idris

Idris Effendi selaku Country Manager, Client Solutions, Indonesia Western Digital pun memperkenalkan sebuah kartu microSD baru yang memiliki kecepatan yang paling kencang saat ini. Kartu tersebut adalah SanDisk Extreme Pro.

Kartu SanDisk yang baru ini memiliki standar baru dari SD Association, yaitu A2. A2 mengharuskan sebuah kartu SD memiliki kecepatan IOPS (Input Output Per Second) tulis 2000 IOPS dan baca 4000 IOPS. Hal ini dapat membuat loading aplikasi pada sebuah perangkat Android meningkat jauh dari microSD tanpa A2.

MicroSD berjenis eXtended Capacity ini juga mendukung standar V30 yang membuat sebuah stream video bisa ditulis dalam kecepatan minimal 30 MB/s. Kecepatan tersebut dibutuhkan dalam merekam video dengan resolusi 4K atau Ultra HD.

SanDisk A2 Pro

Secara spesifikasi, microSD SanDisk Extreme Pro ini memiliki kecepatan transfer data yang sangat tinggi. Kecepatan bacanya mencapai 170 MB/s dan kecepatan tulisnya berlari pada 90 MB/s.

Untuk kapasitas 64 GB, SanDisk menjual microSD ini pada harga Rp. 449.000. Sedangkan untuk kapasitas 128 GB, SanDisk menjualnya dengan harga Rp. 799.000. Selain itu, SanDisk juga menjual SanDisk Extreme A2 4 GB dengan kecepatan lebih rendah dengan harga Rp. 349.000.

Perangkat Pendukung?

Dengan keluarnya standar A2, tentu saja pertanyaan akan tertuju kepada perangkat mana yang mendukungnya. Sampai saat ini, belum ada vendor smartphone Android yang secara terang-terangan mengatakan bahwa mereka mendukung standar A1 dan A2.

Idris mengatakan bahwa saat ini feature A1 dan A2 sudah didukung pada sistem operasi Android Marshmallow. Akan tetapi, opsi untuk menggunakan feature tersebut harus diaktifkan terlebih dahulu oleh para vendor.

SanDisk A2 Pro - Idris with Pro

Saat ditanyakan apakah SanDisk memiliki daftar smartphone yang mendukung standar A1 dan A2, Idris pun mengatakan bahwa mereka belum memilikinya. Akan tetapi, mereka selalu melakukan pengujian A1 pada smartphone OPPO.

Kami pun menanyakan apakah standar ini memiliki pengaruh saat digunakan pada sistem operasi lainnya atau tidak. Idris mengatakan bahwa standar tersebut memang khusus ditujukan untuk perangkat Android. Untuk tablet Windows dan OS lainnya, sepertinya belum bisa digunakan secara optimal.

Untuk microSD yang satu ini, DailySocial sudah mendapatkan sampel pengujiannya. Oleh karena itu, tunggu saja review-nya di Dailysocial.id.

Samsung Produksi Masal Chip Memori V-NAND 96-Layer 256Gb

Samsung saat ini merupakan salah satu produsen chip NAND yang sangat dikenal. Chip NAND mereka saat ini digunakan pada perangkat penyimpanan data seperti Solid State Drive.

Chip NAND dari Samsung sendiri dikenal memiliki daya tahan yang panjang. Selain itu, kinerja dari chip NAND dari Samsung juga terbukti bersaing jika disandingkan dengan pesaingnya.

 

Kali ini Samsung mengumumkan bahwa mereka telah memulai produksi masal chip memori V-NAND yang merupakan generasi kelima. NAND yang satu ini memiliki peningkatan kinerja pada kecepatan 1,4 Gbps dibandingkan 3D NAND sebelumnya yang berkecepatan 800 Mbps. Selain itu voltasenya juga menurun dari 1.8v ke 1.2v. Latensi baca data diturunkan menjadi 50μs dan latensi tulis data 500μs.

Semua peningkatan tersebut tercapai karena 96 layer. Selain itu dimensi setiap layer juga telah dikurangi sekitar 20% sehingga membuatnya dapat mengurangi lubang  mikroskopis yang tak terlihat oleh mata. Lubang tersebut seharusnya dapat mngisi 85 milyar sel CTF yang seharusnya bisa digunakan untuk menyimpan data.

Samsung-Electronics-Fifth-generation-V-NAND2-e1531188942990

Dengan proses tersebut, chip yang dihasilkan adalah sebuah die dengan 256 Gb three bits per cell atau dikenal dengan TLC. Nantinya die yang lebih besar lagi mungkin akan menyusul, mengingat pasar membutuhkan kapasitas penyimpanan yang lebih besar lagi. Hal ini juga mungkin akan termasuk pembuatan NAND QLC (quad bits per cell) sebesar 1 Tb.

Samsung berencana untuk membawa chip memori V-NAND 96 layer ini ke pasar sesegera mungkin. Oleh karena itu, mari kita tunggu saja hasil akhirnya yang berupa SSD beredar di pasaran

Sumber dan gambar: Samsung.

Akhirnya Seagate Punya Consumer SSD

Selama ini, kita mengenal Seagate sebagai salah satu penyedia media penyimpanan berbasis piringan, atau sering disebut dengan hard disk. Seagate sendiri merupakan salah satu vendor hard disk yang masih bertahan hingga saat ini.

Sampai saat ini, hard disk masih menjadi pilihan dalam penyimpanan data karena memiliki kapasitas yang jauh lebih besar. Namun, jika menginginkan media penyimpanan data dengan kecepatan yang tinggi, pilihan jatuh kepada SSD atau Solid State Drive.

Seagate sendiri sampai saat ini masih menjadi pemain besar dalam pasar hard disk. Dan untuk media penyimpanan SSD, Seagate selama ini hanya menyediakan untuk pasar enterprise. Namun hal tersebut berubah pada bulan Juli 2018 ini.

Seagate saat ini sudah memiliki SSD untuk pasar consumer dengan nama BarraCuda SATA SSD. BarraCuda SATA SSD memiliki empat buah ukuran kapasitas, yaitu 256 GB, 512 Gb, 1 TB, dan 2 TB. Harga yang ditawarkan mulai dari US$ 69.99.

Seagate Barracuda SSD

Seagate mengklaim bahwa BarraCuda SSD dapat membaca data hingga 540 MB/s dan menulis data hingga 520 MB/s. Hal ini tentu berkaitan dengan kecepatan maksimum dari interface SATA 3 itu sendiri.

Untuk garansinya, Seagate memberikan rentang waktu hingga 5 tahun. Uniknya, spesifikasi yang kami dapatkan ditunjukkan dalam bahasa Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa SSD yang satu ini bakal hadir meramaikan pasar storage di Indonesia.

Di Indonesia sendiri sang pesaing Seagate, Western Digital, sudah lebih dahulu menghadirkan SSD untuk konsumen. Untuk urusan harga, sepertinya Seagate dijual sedikit lebih mahal dari para pesaingnya.

Sumber artikel dan gambar: Seagate.

 

Ukurannya Standar, SSD Terbaru Samsung Punya Kapasitas 30,72 TB

Samsung boleh punya banyak lawan di ranah smartphone, tapi mereka hampir tak terkejar di sektor SSD (solid state drive). Tahun demi tahun Samsung terus menorehkan rekor di industri SSD, entah yang tercepat atau yang berkapasitas terbesar, dan untuk tahun ini, rekor yang dipecahkan lagi-lagi adalah kapasitas paling besar.

Dinamai PM1643, SSD ini ditujukan buat konsumen enterprise. Total kapasitasnya mencapai 30,72 TB, dua kali lebih besar ketimbang pemecah rekor dua tahun silam. Kendati demikian, dimensi fisiknya tidak jauh lebih bongsor, dan hanya sedikit lebih tebal ketimbang SSD 2,5 inci pada umumnya.

Juga di tahun 2016, Seagate sebenarnya sempat memamerkan sebuah SSD berkapasitas 60 TB untuk kalangan enterprise. Bedanya, SSD tersebut hadir dalam ukuran 3,5 inci, yang merupakan dimensi standar untuk HDD tipe piringan.

Pada setiap unit PM1643, tertanam 32 batangan NAND flash 1 TB, yang masing-masing terbentuk dari 16 tumpuk chip V-NAND 512 GB. Ruang penyimpanan sebesar ini cukup untuk mengakomodasi sekitar 5.700 file video full-HD dengan ukuran masing-masing sebesar 5 GB.

Begitu padat berisinya SSD ini tidak mencegahnya untuk ‘berlari’ cepat. Samsung mengklaim kecepatan baca-tulis PM1643 bisa mencapai angka 2.100 dan 1.700 MB/s, belum sekencang Intel Optane SSD 900P, tapi setidaknya masih tiga kali lebih cepat ketimbang performa mayoritas SSD 2,5 inci tipe SATA.

Samsung sejauh ini masih bungkam soal harga maupun jadwal rilis PM1643. Namun bukan itu yang penting bagi sebagian besar konsumen. Yang terpenting adalah, pencapaian-pencapaian seperti ini biasanya berujung pada penurunan harga SSD secara umum, sehingga pada akhirnya mereka yang belum bermigrasi ke SSD bisa ikut menikmati manfaat-manfaat yang ditawarkannya.

Sumber: Samsung.