Kurang Dari Setahun, Penjualan Nintendo Switch Sukses Melampaui Pencapaian ‘Seumur Hidup’ Wii U

Wii U menawarkan sejumlah kemampuan yang lebih menarik dari console generasi kedelapan lain. Ia dibundel bersama controller GamePad, dibekali fitur backward compatibility, harganya terjangkau, dan tidak bergantung pada fungsi online. Sayang saat meluncur, Wii U tidak ditunjang oleh judul-judul yang kuat, membuat adopsi di kalangan konsumen berjalan lamban.

Manuver Wii U turut dihambat oleh beberapa faktor. Dukungan developer third-party bukanlah elemen terkuat console ini, dan mundurnya EA serta Bethesda merupakan pukulan telak bagi Wii U. Akhirnya, Nintendo menghentikan produksi console di bulan Januari 2017. Tak ingin hal serupa terjadi pada produk anyar mereka, Nintendo tak hanya mengusung konsep desain unik, tapi juga memanfaatkan arahan berbeda dalam menyediakan kontennya.

Keunikan Switch bisa kita lihat dari berbagai aspek di console. Ia boleh dibilang sebagai buah dari pengalaman Nintendo menggarap home console dan handheld, memungkinkannya dinikmati oleh kedua jenis konsumen yang berbeda. Lalu di sisi software, dari awal perusahaan hiburan asal Jepang itu dengan antusias menggandeng publisher-publisher third-party, dan tak ragu lagi untuk mengadopsi versi port sejumlah franchise blockbuster ternama.

Melalui infografis di situs resminya, Nintendo mengungkap angka penjualan seluruh console dan sistem handheld yang pernah mereka rilis beserta game-nya hingga tanggal 31 Desember 2017. Dari sana, terungkaplah fakta bahwa penjualan Switch dalam periode kurang dari setahun mampu melampaui penjualan Wii U semasa hidupnya. Totalnya cukup signifikan: 14,86 juta unit Switch versus 13,56 juta Wii U.

Switch 1

Mengulik Switch lebih jauh, Nintendo berhasil memasarkan 52,57 juta kopi video game di platform ini. Produsen sebelumnya sudah mengonfirmasi bahwa Super Mario Odyssey merupakan permainan terlaris di sana, terjual sebanyak 9 juta kopi, disusul oleh Mario Kart 8 Deluxe dengan angka 7,3 juta dan Splatoon 2 di 4,9 juta unit – per akhir Desember 2017.

Switch 2

Momentum kenaikan penjualan ini memberikan Switch peluang untuk menyusul GameCube atau bahkan Nintendo 64. Namun masih sulit buat menebak apakah console hybrid Nintendo itu bisa menyentuh pencapaian Wii. Tanpa menyertakan sistem handheld, Wii adalah home console Nintendo paling laris sepanjang masa. Di platform itu, perusahaan berhasil menjual hampir satu miliar kopi game.

Di awal 2018 ini, Switch akan segera kedatangan versi remaster Dark Souls dan dua permainan Bayonetta. Tentu saja untuk bisa mengungguli kompetitor, Nintendo tak bisa hanya sekadar mengandalkan game-game remaster third-party, tapi juga harus memunculkan judul eksklusif fenomenal sekelas Super Mario Odyssey dan The Legend of Zelda: Breath of the Wild.

Nintendo Labo Memadukan Serunya Bermain Game Dengan Mainan Kardus

Ada sejumlah faktor yang membuat Nintendo Switch sukses: keseimbangan antara penyajian ala home console konvesional dengan handheld, game-game eksklusif memukau, serta dukungan dari developer-developer third-party. Namun penerapan konsep hybrid yang diusung Switch ternyata lebih luas lagi, tak hanya sekadar mengombinasi rancangan console dan sistem game portable.

Minggu lalu, Nintendo kembali menyingkap gagasan inovatif terkait Switch. Perusahaan hiburan asal Jepang itu mengumumkan Nintendo Labo, yaitu sebuah platform game sekaligus mainan konstruksi berbasis kardus. Labo memungkinkan kedua elemen ini saling mendukung serta tersambung. Lewat platform unik ini, Nintendo bermaksud untuk mengajarkan para user muda prinsip dasar fisika dan ilmu rancang-bangun.

Labo terdiri dari dua bagian. Untuk menikmatinya, kita perlu membeli Labo Kit terlebih dulu. Isinya terdiri dari mainan kardus ‘Toy-Con’ yang perlu dirakit. Toy-Con adalah periferal kendali alternatif dari Joy-Con dengan wujud bervariasi: ada yang menyerupai rumah mini, setang motor, piano, hingga tongkat pancing. Setelah selesai dirakit, Anda perlu menyematkan bagian tablet Switch dan controller Joy-Con ke slot yang tersedia.

Labo 5

Masing-masing Toy-Con bekerja dan berinteraksi secara berbeda dengan Switch serta Joy-Con. Misalnya: Toy-Con piano memanfaatkan sensor inframerah di Joy-Con kanan untuk mengetahui nada yang sedang dimainkan, kemudian Toy-Con robot menggunakan fitur HD Rumble untuk bergerak, dan dikendalikan lewat layar sentuh. Tentu saja Anda dibebaskan untuk mendekorasi sisi luar Toy-Con menggunakan spidol warna, cat serta stiker.

Labo 3

Reggie Fils-Aimé selaku presiden Nintendo Amerika mengakui bahwa Labo merupakan proyek yang betul-betul baru bagi mereka, didesain khusus buat anak-anak dan ‘para gamer berjiwa muda’. Labo ditunjang oleh software edukatif berisi panduan merakit Toy-Con serta penjelasan cara kerja mainan secara sederhana, misalnya menunjukkan bagaimana sensor inframerah beroperasi.

Labo 1

Saat ini Nintendo telah menyediakan dua pilihan Labo Kit, yaitu Variety Kit dan Robot Kit. Variety Kit merupakan bundel Toy-Con lengkap, terdiri dari beberapa lembar kardus, stiker, spons, tali dan karet untuk menciptakan rumah, setang motor, joran pancing dan lain-lain. Robot Kit sendiri memungkinkan Anda membuat visor serta tas, mengubah pemain jadi robot penghancur.

Labo 4

Kedua varian Labo Kit sudah bisa di-pre-order, akan tersedia pada tanggal 20 April nanti seharga US$ 70 dan US$ 80.

Selain kedua opsi di atas, saya berasumsi bahwa di waktu ke depan, Nintendo akan memperkenalkan lebih banyak variasi dari Labo Kit. Saya sendiri penasaran seberapa kuat dan efektif-kah penggunaan bahan kardus sebagai unit controller/aksesori game.

Game-Game Eksklusif Nintendo Switch yang Akan Mendarat di 2018

Tak bisa dipungkiri, 2017 adalah tahun kemenangan Switch dan momen kebangkitan Nintendo. Dalam kancah persaingan console, sang perusahaan hiburan Jepang itu menjalankan satu strategi lawas dengan sangat efektif: menciptakan judul-judul eksklusif menakjubkan sebagai daya tarik utama serta tak ragu buat merangkul game-game garapan developer third-party.

Boleh jadi saat ini Anda masih disibukkan oleh Super Mario Odyssey, Breath of the Wild atau Xenoblade Chronicles 2. Namun saya menyarankan agar Anda segera menyelesaikan game-game tersebut karena ada banyak judul menarik akan tiba dalam waktu dekat. Permainan-permainan di bawah ini adalah game yang sudah dikonfirmasi untuk mendarat di tahun 2018. Silakan disimak:

 

Bayonetta & Bayonetta 2

16 Februari

Eksistensi dari versi Switch game Bayonetta dan sekuel pertamanya terungkap bersamaan dengan pengumuman Bayonetta 3 di The Game Awards. Game pertamanya disajikan secara downloadable, dibundel bersama kopi fisik Bayonetta 2.

 

Kirby Star Allies

16 Maret

Allies ialah spin-off yang memfokuskan gameplay pada mode multiplayer, mempersilakan empat orang bermain bersama untuk menyelesaikan level atau mengalahkan bos. Alternatifnya, Kirby Star Allies bisa dinikmati sendirian dibantu AI.

 

Runner3

24 April

Di game ini, Anda kembali bermain sebagai Commander Video, tokoh protagonis seri Bit.Trip. Runner3 memiliki gameplay mirip endless runner. Karakter utama akan lari secara otomatis dan Anda ditugaskan memandunya untuk melompat, meluncur atau menendang penghalang.

 

Donkey Kong Country: Tropical Freeze

4 Mei

Merupakan sekuel dari Donkey Kong Country Returns dan dirilis pertama kali untuk Wii U, versi Switch ini siap mendukung Joy-Con, dibekali penyempurnaan pada gameplay (misalnya penambahan hit point), serta menyimpan karakter bonus eksklusif, Funky Kong.

 

Light Fingers

Awal 2018

Light Fingers adalah game board turn-based digital, menantang pemainnya untuk mengumpulkan item yang tersebar di area. Di saat bersamaan, lawan main dipersilakan memanipulasi hambatan dan berusaha agar Anda jatuh.

 

Mario Tennis Aces

Musim semi 2018

Mario Tennis Aces akan menjadi permainan olahraga pertama di franchise ini yang dibekali mode story sejak Mario Tennis: Power Tour (dirilis di 2005). Game juga akan dibumbui elemen ‘boss battle‘ ala RPG.

 

Hyrule Warriors: Definitive Edition

Q2 2018

Merupakan versi paling lengkap, menyajikan seluruh peta, misi, karakter dan DLC yang dulu pernah hadir di Wii U dan 3DS. Selain itu, Definitive Edition juga akan dimeriahkan oleh konten-konten bertema Breath of the Wild.

 

Project Octopath Traveler

2018

Belum mempunyai judul resmi, Project Octopath Traveler ialah permainan role-playing yang mencoba memadukan estetika serta efek visual dua dimensi beresolusi tinggi dengan lingkungan berbasis poligon.

 

No More Heroes: Travis Strikes Again

2018

Permainan ketiga di seri No More Heroes ini rencananya akan mendarat di Switch di akhir tahun 2018. Sang sutradara Goichi Suda menyiapkannya bukan sebagai sekuel, namun sebuah ‘awal baru’ bagi karakter Travis Touchdown.

 

Yoshi for Nintendo Switch

2018

Game ini akan menjadi debut Yoshi di console hybrid Nintendo. Untuk membuatnya istimewa, developer memanfaatkan arahan desain ala diorama 2D, memungkinkan kita melihat dunianya dari ‘depan’ atau belakang buat mengekspos cara objek-objek di sana ‘bekerja’.

 

Dragon Marked For Death

2018

Dragon Marked For Death mungkin terlihat seperti game side-scrolling 2D berbasis sprite standar. Tapi untuk membuat gameplay-nya unik, developer Inti Creates menambahkan mode co-op lokal empat pemain serta sistem progresi mirip RPG.

 

The World Ends With You: Final Remix

2018

Port hi-res buat Switch ini didesain agar menunjang penuh Joy-Con dan input kendali layar sentuh. Di sisi konten, developer akan menambahkan skenario cerita baru.

 

SNK Heroines: Tag Team Frenzy

2018

Fan service‘ tampaknya menjadi tema utama game ini. Meski begitu, SNK Heroines: Tag Team Frenzy kabarnya juga siap memuaskan para gamer veteran seri permainan fighting garapan SNK.

Versi Remaster Dark Souls Akan Hadir di PC, Xbox One, PS4 dan Switch

Sebagai penerus spiritual Demon’s Souls, Dark Souls menawarkan pemain hal yang belum pernah ada di permainan action-role playing lain: pertempurannya sulit namun sangat adiktif, kemudian developer FromSoftware berhasil menciptakan dunia permainan yang begitu kompleks dan mampu ‘menyampaikan cerita’ tanpa memanfaatkan elemen sinematik.

Dark Souls pertama kali dirilis untuk sistem PlayStation 3 dan Xbox 360, kemudian di-port ke PC setelah publisher Bandai Namco melihat banyaknya konsumen yang mengharapkan game ini hadir di Windows. Versi PC-nya (diberi judul Prepare To Die Edition) menyimpan banyak kendala teknis, tapi dapat dimaklumi karena sebelumnya produser Takeshi Miyazoe sudah mengingatkan bahwa timnya tidak terlalu berpengalaman dalam menggarap game PC.

Kemarin, terdengar sebuah kabar gembira bagi fans yang bermimpi untuk menikmati Dark Souls pertama dengan memanaatkan segala kecanggihan platform game modern. Dalam presentasi Nintendo Direct di tanggal 11 Januari, Bandai Namco mengumumkan rencana buat menghadirkan versi remaster permainan itu ke Nintendo Switch, PC, PlayStation 4, dan Xbox One.

Tentu saja, fokus FromSoftware dan Bandai Namco adalah upgrade pada faktor grafis. Dark Souls versi Switch kabarnya akan menyuguhkan resolusi 1920x1080p 30fps di mode TV, dan 1280×720p 30fps di mode handheld. Lalu pemilik Xbox One dan PlayStation 4 dapat menikmati permainan ini di resolusi 1080p dengan 60-frame rate per detik. Di Xbox One X atau PS4 Pro, resolusi permainan di-upscale ke 4K dan menghidangkan 60fps.

Versi PC sendiri mendapatkan sentuhan istimewa. Di platform ini, Dark Souls siap menyajikan resolusi 4K native dengan tekstur objek 2K, dijalankan di 60-frame rate per detik.

Mungkin Anda yang sempat dikecewakan oleh Prepare To Die Edition melihat upaya porting kedua ini dengan penuh waspada. Namun jangan terlalu cemas. Kemampuan FromSoftware dalam meramu versi PC dari game mereka semakin baik. Dilihat dari sisi teknis, Dark Souls II di PC lebih baik dibanding pendahulunya. Lalu Dark Souls III terasa jauh lebih sempurna dan optimal.

Selain uprade visual, versi remaster Dark Souls juga dibundel bersama beragam add-on yang dahulu dihadirkan via DLC. Akan ada bos Black Dragon, Sanctuary Guardian, dan Artorias of the Abyss; disertai area-area, NPC, musuh, dan berbagai persenjataan serta set baju zirah baru.

Dark Souls ‘Remaster’ rencananya akan meluncur di seluruh platform game current-gen pada tanggal 25 Mei 2018.

Via Polygon.

Game Adventure Time Baru Mengangkat Tema Bajak Laut, Akan Meluncur Tahun Depan

Sejak debutnya tujuh tahun lalu, serial televisi animasi Adventure Time sukses merangkul banyak penggemar dari kalangan anak-anak, remaja dan dewasa karena cerita-ceritanya yang imajinatif, lelucon-lelucon konyol, serta dunia yang dipenuhi lokasi-lokasi dan karakter-karakter menarik. Kepopularitasannya membuat Adventure Time beberapa kali diadaptasi ke video game.

Kali ini, publisher Bandai Namco berkolaborasi bersama Outright Games untuk menggarap permainan video Adventure Time baru berjudul Adventure Time: Pirates Of The Enchiridion. Konsep gameplay-nya sangat menarik. Seperti yang diindikasikan oleh namanya, Pirates Of The Enchiridion mengangkat tema bajak laut, dan kabarnya membebaskan pemain bertualang di dalam dunianya yang terbuka luas.

Adventure Time 4

Saat ini informasi terkait Adventure Time: Pirates Of The Enchiridion belum terlalu banyak. Game digarap oleh Climax Studios (yaitu tim pencipta game Sudeki dan remake Silent Hill: Shattered Memories), disiapkan buat platform Nintendo Switch, Xbox One, PlayStation 4 dan PC. Di website Outright Games, developer mengungkapkan satu paragraf deskripsi game, menjabarkan empat fitur permainan, dan memamerkan tak kurang dari sembilan screenshot.

Adventure Time 1

“Negeri Ooo tenggelam ke bawah air, dan Jake serta Finn ditugaskan untuk mencari tahu penyebabnya,” tulis developer. “Bergabunglah bersama para pahlawan kita dalam petulangan mereka menjelajahi perairan berbahaya, mencari petunjuk, menginterogasi bajak laut, dan memerangi orang-orang jahat demi memecahkan misteri ini dan menyelamatkan dunia!”

Adventure Time 3

Dalam perjalanan mereka itu,  Jake dan Finn akan ditemani oleh BMO serta Marceline – para karakter ini diisi suaranya oleh aktor dan aktis orisinalnya. Penjelasan Climax Studios sendiri mengindikasikan implementasi gameplay open-world, mempersilakan gamer menguak beragam rahasia tersembunyi serta mengumpulkan rampasan perang. Pemain juga dapat berlayar dari satu kerjaan menuju kerjaan lain, serta tentu saja mengeksplorasi lokasi yang belum pernah terjamah.

Adventure Time 5

Adventure Time: Pirates Of The Enchiridion tampaknya juga memanfaatkan sedikit elemen role-playing. Anda bisa meng-upgrade para karakter, menggunakan item-item, sihir, ramuan, serta kemampuan ‘ultimate‘ pada lawan. Pertempurannya disajikan dalam tempo cepat, mengusung gameplay ala strategi.

Di website, Outright Games juga memberikan fans kesempatan buat menamai kapal yang akan menjadi rumah bagi Finn dan kawan-kawannya. Developer akan menerima pengajuan nama hingga tanggal 2 Januari 2018.
Adventure Time: Pirates Of The Enchiridion rencananya akan meluncur di ‘musim semi’ tahun depan.

Sumber: Outright Games.

Capcom Resmi Umumkan Mega Man 11

Para fans berat Mega Man mungkin masih bisa merasakan pahitnya kekecewaan yang diakibatkan oleh Mighty No. 9. Penerus spiritual Mega Man yang dikerjakan oleh studio baru Keiji Inafune itu ternyata kurang mengesankan: Desain musuh dan senjata terasa hanya seperti didaur ulang, lalu rasa frustasi gamer diperparah oleh sejumlah penundaan waktu rilis dan kendala teknis.

Masa depan dari IP anyar Inafune tersebut belum diketahui, dan kegagalan Mighty No.9 sepertinya jadi alasan Comcept pimpinan Inafune untuk setuju diakuisisi oleh Level 5. Namun jangan dikira Capcom melupakan para penggemar Mega Man begitu saja. Dalam acara live stream yang dilangsungkan Capcom buat memperingati ulang tahun ke-30-nya kemarin, sang publisher Jepang itu mengumumkan eksistensi dari Mega Man 11 (atau Rockman 11 di negara asalnya).

Di acara itu, Capcom memublikasikan trailer perdana Mega Man 11 berisi potongan porsi gameplay, serta menginformasikan dukungan platform. Kabar gembiranya, Mega Man 11 disiapkan sebagai permainan multi-platform, akan hadir di Nintendo Switch, Xbox One, PlayStation 4, dan tentu saja Windows PC.

Lewat trailer ini, kita bisa melihat arahan visual yang Capcom gunakan. Berbeda dari para pendahulunya, developer mengganti grafis ‘retro‘ 8-bit dengan visual yang lebih modern, tanpa sepenuhnya menghilangkan kesan tradisional khas seri Mega Man. Permainan baru itu mengusung grafis 2.5D, dan tiap objek serta karakter di game digambar langsung oleh tangan-tangan para seniman Capcom.

Terlepas art direction baru tersebut, Mega Man 11 akan kembali menyuguhkan formula action platformer yang familier. Di sana, pemain ditantang untuk memandu sang robot pahlawan berkostum biru itu berpetualang, menghancurkan lawan dan menyelesaikan teka-teki dalam bidang dua dimensi; menuntut kejelian, kecepatan dan ketepatan kendali para gamer.

Capcom berencana buat membeberkan detail lebih lengkap terkait Mega Man 11 di tahun depan. Waktu pelepasan game ini sendiri masih cukup lama, publisher cuma bilang akan merilisnya ‘di akhir 2018’.

Namun berita gembira dari Capcom tidak berhenti di sana. Sang perusahaan game Jepang itu turut mengumumkan agenda untuk meluncurkan delapan permainan spin-off Mega Man X di PC, PlayStation, Xbox One dan Switch. Selain itu, Capcom juga menyiapkan kejutan kecil buat gamer Switch: Mega Man Legacy Collection 1 dan Collection 2 akan mendarat di console hybrid Nintendo itu di 2018.

Via The Verge.

MicroSD Wajib Dimiliki Jika Anda Ingin Menikmati Versi Digital L.A. Noire di Nintendo Switch

L.A. Noire mungkin bukanlah franchise game terbesar Rockstar Games, namun ia merupakan salah satu permainan paling unik dan inovatif di era last-gen karena menghidangkan gameplay yang tak biasa: sebagai seorang detektif, Anda ditantang untuk memecahkan kasus dan menerka apakah saksi/tersangka berbicara jujur atau bohong dari mempelajari mimik wajah mereka.

Fans Rockstar sangat gembira ketika mendengar pengumuman bahwa L.A. Noire akan dihadirkan di console modern. Versi Xbox One X dan PS4 Pro game ini kabarnya siap menyajikan resolusi 4K; lalu edisi Switch-nya akan mendukung penuh sistem kendali berbasis gerakan di Joy-Con, serta dilengkapi fitur HD rumble dan input layar sentuh. Namun ada satu hal penting yang perlu diketahui pemilik Nintendo Switch sebelum membeli game ini.

Dilaporkan oleh Gamespot, kabarnya kita wajib menambahkan kartu microSD agar L.A. Noire dapat diunduh ke console hybrid Nintendo tersebut. Alasannya simpel: kapasitas penyimpanan internal Switch tidak mencukupi. Game membutuhkan ruang kosong sebesar 29Gb, tapi meskipun Switch mempunyai flash memory 32GB, 6,2GB dikhususkan untuk file-file sistem penting.

Alternatif lainnya adalah dengan membeli versi ‘fisik’ game ini. Namun kendalanya, medium distribusi berupa cartridge tersebut dijual lebih mahal dari digital  – seharga US$ 50 versus US$ 40. Dan bahkan jika Anda membeli edisi tersebut, permainan tetap harus mengunduh update day one sebesar 14GB, berisi ‘data-data gameplay penting, sejumlah bug fix, dan beragam penyempurnaan’.

Sebagai perbandingan game lain di Switch, port permainan Doom di sana juga didistribusikan lewat cartridge 16GB. Meski begitu, medium tersebut hanya berisi mode campaign dan arcade. Agar bisa mengakses multiplayer, game perlu melakukan pengunduhan sebesar 9GB lagi. Saat ini belum diketahui berapa total kebutuhan storage Doom di sana.

Game-game first party sendiri umumnya tak memakan ruang penyimpanan terlalu besar. Contohnya: Super Mario Odyssey hanya mengonsumsi 5,2GB, Platoon 2 sebesar 3,1GB, lalu Arms cuma memerlukan 2,2GB. Biasanya, kebutuhan storage berbanding lurus dengan level resolusi dan kualitas visual, serta tentu saja dipengaruhi konten audio. Dari pengalaman saya, L.A. Noire memang menyimpan banyak sekali dialog dan musik.

L.A. Noire rencananya akan dirilis di Nintendo Switch berbarengan dengan versi Xbox One dan PlayStation 4-nya pada tanggal 14 November besok. Rockstar juga menyiapkan versi virtual reality-nya buat HTC Vive, diberi judul L.A. Noire: The VR Case Files.

Nintendo Switch Bukan Hanya untuk Gaming, Tapi Juga Bermusik

Siapa bilang Nintendo Switch hanya untuk gaming? Dengan bantuan aplikasi/game besutan Korg, nantinya console inovatif tersebut juga bisa dijadikan studio musik digital untuk menyalurkan kreativitas Anda. Semuanya tanpa perlu membeli hardware tambahan.

Dinamai Korg Gadget for Nintendo Switch, aplikasi ini dikembangkan bersama developer bernama Detune. Sejarah mencatat bahwa ini bukan pertama kalinya Korg, Detune dan Nintendo bekerja sama: di tahun 2013, mereka merilis aplikasi Korg M01D untuk Nintendo 3DS, yang pada dasarnya berfungsi menyulap handheld console tersebut menjadi sebuah synthesizer mini.

Korg Gadget sendiri bukan nama yang asing di telinga para pemusik yang menggunakan perangkat Apple, sebab aplikasi yang bernama sama juga tersedia untuk Mac, serta iPhone dan iPad. Kalau melihat versi Mac dan iOS-nya, Korg Gadget di Nintendo Switch juga merupakan aplikasi all-in-one dengan fitur yang amat lengkap untuk berkarya di industri musik.

Korg Gadget for Nintendo Switch

Sejauh ini belum banyak informasi mendetail mengenai Korg Gadget for Nintendo Switch. Korg baru memamerkannya di sebuah event di Jepang, dan berdasarkan laporan 4Gamer yang menghadirinya, aplikasi dapat menerjemahkan gerakan tangan yang menggenggam Joy-Con sebagai input, plus bisa dimainkan oleh empat orang sekaligus.

Dukungan atas motion controller Joy-Con tentunya merupakan nilai plus tersendiri bagi Korg Gadget for Nintendo Switch ketimbang versi iOS-nya yang hanya mengandalkan input berbasis sentuhan saja. Ini dibuat semakin menarik berkat mode multiplayer yang sejak awal sudah menjadi fitur andalan Switch sendiri.

Korg Gadget for Nintendo Switch rencananya baru akan dirilis pada musim semi tahun 2018. Harganya masih belum diketahui, tapi saya cukup yakin tidak akan lebih murah dari versi iOS-nya yang dibanderol nyaris 600 ribu rupiah.

Sumber: The Verge.

Ojo Adalah Proyektor Portable Mini Untuk Nintendo Switch

Meski bukan jadi pilihan utama gamer, proyektor gaming mempunyai pasarnya sendiri karena perangkat ini menawarkan sejumlah faktor yang tak ada pada solusi display standar seperti monitor atau TV: lebih portable, hemat ruang, dan bisa menampilkan ukuran ‘layar’ sangat lebar. Beberapa produsen hardware terkenal telah menyiapkannya untuk PC, namun belum ada banyak pilihan buat console.

Tapi ada kabar gembira buat para pemilik Nintendo Switch. Anda semua mungkin sudah tahu, keunggulan console ini dibanding perangkat game lain adalah keleluasaan dalam penggunaan. Ia bisa dinikmati layaknya home console standar, serta dibawa-bawa ala platform handheld ketika bepergian. Dan dengan Ojo, Anda bisa membawa sensasi bermain game di ruang keluarga saat sedang berkemah atau mengadakan acara outdoor.

Ojo 1

Ojo ialah proyektor mini pertama untuk Nintendo Switch. Portabilitas menjadi kekuatan utamanya. Selain bisa menampilkan konten permainan, Ojo juga dibekali speaker 5-Watt serta baterai berkapasitas besar. Proyektor memiliki dimensi 172x80x70-milimeter, mengusung desain balok yang hampir menyerupai docking Switch (buat perbandingan, docking Switch berukuran 172x104x53,8mm).

Ojo 2

Seperti docking Nintendo Switch, Ojo mempunyai celah/slot untuk tempat duduk unit tablet. Aktifkan, dan proyektor segera menampilkan display seluas 30- sampai 120-inci dengan tingkat kecerahan 200-lumen. Ojo memanfaatkan teknologi LED OSRAM Jerman, dipersenjatai chip DMD persembahan Texas Instruments demi memastikan output gambar yang jernih, juga mengusung engine eViewTek sehingga konsumsi listriknya 20 persen lebih rendah dari proyektor sekelasnya.

Ojo 3

Tim penciptanya, YesOJO Studio, menjelaskan bahwa pemanfaatan proyektor untuk gaming juga lebih aman buat mata dibanding TV/monitor karena gambar yang Anda lihat merupakan pantulan di objek – tidak langsung dikeluarkan oleh display. Ojo menyuguhkan resolusi 854×480, dengan rasio kontras 1000 banding 1 dan aspek rasio 16:9.

Uniknya lagi, baterai rechargeable built-in di dalam memungkinkan Ojo untuk bekerja tanpa perlu tersambung ke sumber listrik hingga 4 jam. Dan berkat baterai LG 20.400mAh-nya, Ojo bisa bekerja sebagai power bank buat mengisi ulang daya perangkat Anda lainnya. Dan tak cuma Nintendo Switch, Ojo bahkan dapat Anda sambungkan ke laptop, smartphone atau perangkat lain via kabel HDMI atau Lightning.

YesOJO Studio rencananya akan menjajakan Ojo di harga retail US$ 370, mulai tersedia kira-kira pada bulan Desember 2017 nanti. Namun selama periode crowdfunding-nya masih berlangsung di Indie Gogo, proyektor portable untuk Nintendo Switch ini bisa Anda miliki seharga US$ 270 saja.

Nintendo Umumkan Jadwal Rilis Game Baru Untuk Switch dan 3DS

Switch baru berumur tujuh bulan, tapi console game berkonsep hybrid garapan Nintendo itu sudah mencetak rekor yang membanggakan. Di bulan Juli kemarin, sang produsen mengumumkan keberhasilan mereka memasarkan lebih dari 4,7 juta unit Switch secara global, dengan penjualan software melampaui 13,6 juta kopi.

Salah satu faktor pendorong kesuksesan Switch di tahun perilisannya ini adalah keputusan Nintendo untuk merangkul lebih banyak publisher serta developer thirdparty. Di platform game baru itu, produsen menghidangkan banyak sekali judul-judul multi-platform menarik. Dan lewat page Facebook resminya, Nintendo mengungkap agenda pelepasan game-game baru di Switch dan 3DS via infografis, terhitung mulai bulan Agustus hingga tahun 2018.

Saat ini, gamer Nintendo mungkin sedang sibuk menikmat NBA 2K18, FIFA 18 atau Mario + Rabbids: Kingdom Battle, namun Anda juga tak boleh melewatkan Fire Emblem Warriors dan Etrian Odyssey V yang turut dilepas bulan ini. Pada tanggal 24 Oktober besok, Ubisoft akan meluncurkan permainan rhythm terbaru, Just Dance 2018. Lalu Jumat besok, Nintendo rencananya siap merilis satu judul yang paling ditunggu, Super Mario Odyssey.

Nintendo Switch & 3DS games

Mayoritas game yang akan hadir di ‘musim gugur’ sampai ‘musim liburan 2017’ nanti sudah memiliki tanggal peluncuran pasti, kecuali WWE 2K18 dan Rocket League di Switch, serta Minecraft di 3DS. Jadwal rilis permainan di periode itu bisa Anda simak di bawah.

Switch

  • Doom – 10 November
  • Snipperclips Plus – 10 November
  • L.A. Noire – 14 November
  • The Elder Scrolls V: Skyrim – 17 November
  • Xenoblade Chronicles 2 – 12 Desember

3DS

  • Mario Party: The Top 100 – 10 November
  • Pokémon Ultra Sun & Moon – 17 November

Selanjuntya, Nintendo juga menyingkap agenda peluncuran game di 2018. Kirby Battle Royale untuk 3DS akan mendarat di tanggal 18 Januari 2018, diikuti Shovel Knight di Switch dan 3DS pada kuartal pertama tahun depan. Selanjutnya, tiga judul berbeda di kedua platform akan menyusul: ada Super Meat Boy: Forever, Wolfenstein II, dan Project Octopath Traveler (Switch); serta Sushi Striker, Radiant Historia, dan Shin Megami Tensei: Strange Journey Redux (3DS).

Selain membahas game, Nintendo juga belum lama ini mendistribusikan update sistem versi 4.0 untuk Switch. Pembaruan meliputi penambahan fungsi rekam video di judul-judul tertentu, pilihan 12 icon anyar dari Super Mario Odyssey serta The Legend of Zelda: Breath of the Wild, kemampuan transfer file save ke sistem berbeda, munculnya opsi pre-purchase di Nintendo eShop, hingga perbaikan pada channel berita.

Rincian update baru Switch dapat Anda baca di laman support Nintendo.