NZXT Perkenalkan Ekosistem Produk Audio Perdana Mereka

Didirikan Johnny Hou di 2004, NZXT memulai kiprahnya sebagai produsen case PC, kemudian memperlebar bisnisnya ke ranah penyediaan solusi pendingin, motherboard, unit power supply, hingga aksesori serta sistem pencahayaan LED. Produk-produk NZXT memang sengaja dipasarkan ke gamer, namun ditakar dari aspek kelengkapan, mereka mungkin belum bisa menyamai kompetitor seperti Corsair.

Di minggu ini, perusahaan hardware PC asal Los Angeles itu kembali memperluas portofolio produk melalui peluncuran perangkat audio pertamanya. NZXT menyuguhkannya sebagai ‘ekosistem’, terdiri dari headphone stereo AER, pusat pengendali suara MXER dan stand untuk menaruh headset, STND. Melihat dari cara penyajiannya, NZXT tampaknya mengambil metode penyajian sistem audio secara tradisional.

NZXT AER 2

Mari kita bahas headphone AER terlebih dulu. NZXT menyediakan dua pilihan headset, yaitu varian standar yang dirancang buat mengisolasi suara serta tipe AER Open Headset, menjanjikan fleksibilitas dalam dan ‘kejernihan akustik’. Kedua model mempunyai penampilan hampir serupa (ada rangkaian lubang di sisi luar AER Open Headset) dengan tema minimalis dan bersih. Konstruksinya terbilang konvensional: dua housing speaker ber-earcup over-ear tersambung ke sebuah headband, kemudian terdapat bantalan empuk di sisi dalam.

NZXT AER 1

Yang istimewa dari headset AER adalah struktur semi-modularnya. Bagian microphone serta kabel dapat kita pindahkan sesuai keinginan, dari housing speaker kanan ke kiri atau sebaliknya. Kompatibilitas juga menjadi aspek andalan NZXT AER. Kedua headphone tersebut siap menemani Anda ber-gaming di perangkat apapun, baik itu PC, console PlayStation 4, Xbox One maupun Nintendo Switch.

NZXT AER 3

Selain pemanfaatan desain closed-back dan open-back, saya tidak melihat adanya perbedaan signifikan di sisi spesifikasi dari masing-masing headset. Mereka sama-sama dibekali driver 40mm, mampu mereproduksi suara di rentang frekuensi 20Hz sampai 50KHz, memiliki sensitivitas 90dB +/- 4dB (closed-back) dan 88dB +/- 4dB (open-back), serta mempunyai bobot 291-gram.

NZXT AER 4

Unit mixer-nya sendiri menyimpan DAC Wolfson (24-bit, 96kHz). Ketika MXER dikoneksikan ke STND, output suara secara otomatis akan dipindahkan dari speaker ke headset apapun yang tersambung ke MXER. Selain itu, mixer ditopang oleh fitur Nahimic 7.1 surround sound, lalu Anda bisa mudah mengatur serta mengelola input suara di mic dan audio permainan.

Belum diketahui kapan rencananya NZXT akan mulai memasarkan AER, MXER dan STND – namun mungkin akan dilakukan di waktu dekat. Unit headphone dibanderol US$ 130 (baik varian closed– maupun open-back), mixer dijajakan seharga US$ 100, lalu stand ditawarkan di harga US$ 50. Tersedia pilihan warna hitam atau putih untuk semua jenis produk, plus ungu khusus buat AER closed-back. Saat artikel ini ditulis, gerbang pre-order juga belum dibuka.

BLD dari NZXT Beri Kemudahan Merakit PC Sesuai Game Favorit

Semenarik apapun tawaran produsen hardware, cara terbaik dan termurah untuk memiliki gaming PC adalah dengan merakitnya. Kendalanya, tak semua orang mau bersusah payah memilih dan memasang hardware-hardware tersebut sendiri. Lagi pula, proses itu memang menuntut pemahaman mengenai komponen komputer. Tapi NXZT punya sebuah solusi inovatif.

Di tanggal 6 Juni 2017 kemarin, perusahaan spesialis casing dan aksesori PC asal Kalifornia itu resmi meluncurkan BLD, sebuah metode unik buat memudahkan Anda membangun komputer gaming. Jika umumnya kita perlu memilih CPU, GPU dan motherboard terlebih dulu, BLD malah menanyakan: ‘game apa yang ingin Anda mainkan?’ Selanjutnya, komposisi sistem akan disesuaikan dengan judul tersebut.

BLD 1

BLD bukan sekedar prosedur kustomisasi standar. Dalam menentukan komponen, BLD memanfaatkan data-data performa dan hasil analisis yang telah dikumpulkan oleh software NZXT CAM selama bertahun-tahun. Game yang Anda pilih tidak dibatasi (ada Metal Gear Solid V, The Witcher 3, hingga Overwatch), dan sesudah selesai, kita tinggal menyesuaikan budget serta melakukan kustomisasi jika diperlukan.

BLD 2

Angka ‘ribuan dolar’ mungkin akan membuat Anda terkejut. Mengapa PC rakitan masih masih bisa semahal ini? Tapi tunggu dulu. Susunan hardware di sana memastikan game tak cuma berjalan di setting visual ‘optimal’ – misalnya sekedar 60 frame rate per detik di resolusi full-HD.

BLD 3

Dalam skenario saya, dengan memilih The Witcher 3, BLD merekomendasikan prosesor Intel Core i5-7500, GPU MSI GTX 1060 6GB Gaming X, RAM Ripjaws V 2666MHz 8GB, penyimpanan SSD Crucial MX300 275GB dan HDD Western Digital Blue 1TB, dikemas dalam case NZXT S340. Rangkaian komponen ini dijamin siap menyajikan permainan role-playing fenomenal CD Projekt Red itu di 156fps.

Masih belum puas atau belum pas? Tinggal pilih opsi ‘Configure’. Di sana Anda bisa memilah-milih jenis casing lain serta meng-upgrade PC dengan fan. Soal hardware, tentu saja Anda bisa berkompromi lebih jauh, misalnya memakai i3 dan bukan i5. Namun BLD paham, Core i5 tentu lebih future-proof ketimbang i3, apalagi jika Anda suka game-game sejenis The Witcher 3.

Angka frame rate yang muncul di situs BLD bukan sekedar perkiraan, tapi merupakan hasil olah data. Kepada PC Gamer, Johnny Hou selaku CEO dan founder NZXT dengan percaya diri berjanji jika data tersebut keliru dan PC tidak mampu menyuguhkan frame rate setinggi yang tertera di sana, NZXT bersedia mengembalikan semua uang Anda.

Silakan coba langsung BLD dari NZXT dengan mengunjungi situsnya.

NZXT Sentry 3 Memungkinkan Anda Mengkustomisasi Kecepatan Fan PC dengan Sentuhan Jari

Jika Anda merupakan pengguna PC tulen – mereka yang gemar merancang dan merakit komponen dari awal, Anda pasti mengerti betapa pentingnya sistem pendinginan komputer. Tidak sedikit orang berinvestasi dengan banyak biaya untuk mencari solusi terbaik, bahkan pendingin ini juga menjadi fokus utama para produsen hardware ternama dunia. Continue reading NZXT Sentry 3 Memungkinkan Anda Mengkustomisasi Kecepatan Fan PC dengan Sentuhan Jari

NZXT H440, Case PC Full-tower Dengan desain Simpel Namun Elegan

Dalam merakit PC, ada dua buah pendapat yang berbeda tentang komponen pertama yang harus Anda tentukan. Para konsumen konservatif beropini bahwa memilih trio GPU, CPU dan motherboard sebagai dasarnya merupakan cara terbaik untuk mendapatkan PC dengan harga terbaik. Pendapat kedua lebih radikal: karena casing merupakan sedikit komponen yang memiliki harga tidak fluktuatif, mengapa kita tidak berinvestasi dengan membeli bagian ini lebih dahulu? Continue reading NZXT H440, Case PC Full-tower Dengan desain Simpel Namun Elegan

NZXT Kraken G10, Sistem Pendingin Ampuh Untuk GPU Kesayangan Anda

Apa yang Anda ketahui tentang Kraken? Monster laut raksasa bertentakel yang gemar melahap kapal dan pelaut yang kurang beruntung? Bagi NZXT, Kraken berarti sistem pendingin ampuh all-in-one untuk kartu-kartu grafis yang Anda beli dengan harga cukup mahal sebagai investasi ber-gaming selama beberapa tahun. Continue reading NZXT Kraken G10, Sistem Pendingin Ampuh Untuk GPU Kesayangan Anda

NZXT Source 530, Casing PC Full Tower High-end dengan Harga ‘Low-end’

Saat merakit komputer, biasanya orang membuat prioritas berdasarkan hardware yang menurut mereka paling penting. Beberapa orang menganggap kartu grafis lah yang terpenting, tidak sedikit yang mengutamakan prosesor, dan beberapa lagi malah berpendapat motherboard-lah komponen paling esensial di PC. Continue reading NZXT Source 530, Casing PC Full Tower High-end dengan Harga ‘Low-end’