Honestbee Halts Services in Indonesia

As an impact of financial difficulties happened to the company, the Singapore based company Honestbee decided to cut the services in Indonesia and Hong Kong, also the food delivery in Thailand. Business in Japan and Philippines are also said to be temporarily terminated. In total, they laid off 10% of their total global employees.

The process considered necessary for the company’s sustainability. According to TechCrunch, Honestbee is in a process for new fundraising, it might be from Formation Group as the supporting investor since the beginning.

Honestbee began its service trials in Jakarta in late 2016. Transmart Carrefour was the first partner. By the closing of Go-Mart and Honestbee, the online grocery competition in Jabodetabek (and some major cities) are practically owned by HappyFresh, KeSupermarket, and Hypermart.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Honestbee Hentikan Layanan di Indonesia

Sebagai dampak kabar kesulitan keuangan yang dialami perusahaan, Honestbee yang berpusat di Singapura memutuskan untuk menghentikan layanannya di Indonesia dan Hong Kong, serta layanan pengantaran makanan di Thailand. Bisnis di Jepang dan Filipina disebutkan juga akan distop sementara. Secara total mereka melakukan PHK terhadap 10% total pegawainya secara global — Honestbee yang didirikan oleh Joel Sng, Isaac Tay, dan Jonathan Low beroperasi di 8 negara Asia.

Proses ini dianggap perlu untuk memastikan keberlangsungan perusahaan. Menurut TechCrunch, Honestbee dalam proses untuk penggalangan dana baru, kemungkinan dari Formation Group yang merupakan investor pendukung perusahaan sejak awal.

Honestbee mulai melakukan uji coba layanan di Jakarta di akhir 2016. Transmart Carrefour merupakan partner perdana perusahaan. Dengan penutupan Go-Mart dan Honestbee, praktis persaingan online grocery di Jabodetabek (dan beberapa kota besar lainnya) menjadi lahan HappyFresh, KeSupermarket, dan Hypermart.

Honestbee Dikabarkan Alami Kesulitan Keuangan, Berpotensi Dijual

Hadir di Indonesia sejak tahun 2017 lalu, startup online grocery asal Singapura Honestbee dikabarkan terkendala modal usaha. Seperti yang dilaporkan Techcrunch, saat ini Honestbee dikabarkan bersiap menjual perusahaan dan sedang melakukan penjajakan dengan beberapa calon pembeli– termasuk dengan Grab dan Gojek.

Saat ini perusahaan telah menghentikan operasional lini pengantaran makanan di Hong Kong dan Thailand, sementara di Filipina Mashable memberitakan operasional perusahaan sementara dihentikan, walaupun Honestbee disebut menyumbang porsi terbesar pendapatan perusahaan. Di Taiwan Honestbee disebut telah dihentikan kemitraannya oleh FairPrice terkait masalah utang pembayaran.

Honestbee juga disebutkan mulai melakukan pengurangan pegawai di delapan negara tempat ia beroperasi, termasuk di Indonesia.

 

Saat ini operasional Honestbee di Indonesia dipimpin Deputy Managing Director Hendro Tan. DailySocial mencoba mendapatkan keterangan lebih lanjut, namun belum mendapatkan respon.

Pemberitaan tentang Honestbee ini “diperparah” dengan pengumuman perolehan dana Seri C dari kompetitornya, HappyFresh, sebesar $20 juta (lebih dari 282 miliar Rupiah) yang juga telah menggandeng Grab sebagai mitra dan investor.

Burn rate yang tinggi dan kurangnya pemodalan diduga menjadi penyebab kondisi Honestbee saat ini. Menurut data Crunchbase, dalam operasinya Honestbee telah memperoleh pendanaan eksternal secara total sebesar $46 juta (lebih dari 653 miliar Rupiah).

Application Information Will Show Up Here

Grab dan HappyFresh Resmikan Kehadiran “Online Grocery” GrabFresh di Indonesia

Grab meresmikan kehadiran layanan online grocery GrabFresh, hasil kolaborasinya dengan HappyFresh. Layanan ini memberikan pengalaman berbelanja tanpa repot, dan pengiriman langsung ke depan pintu rumah. Di samping itu, menambahkan penghasilan untuk para mitra GrabExpres yang menjadi kurir pengirim barang.

Layanan ini sudah diumumkan secara pilot sejak Agustus 2018, namun baru diresmikan Grab pada hari ini, Kamis (6/9).

“GrabFresh yang didukung oleh HappyFresh adalah contoh terbaik dari perwujudan konsep GrabPlatform dan merupakan yang pertama dari lebih banyak kemitraan yang tengah dikembangkan. Tujuan utama kami adalah melayani lebih banyak kebutuhan harian yang paling relevan, seraya meningkatkan taraf hidup untuk mitra GrabExpress, mitra pengiriman, dan personal shoppers,” ujar Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata.

Co-Founder dan CTO HappyFresh Fajar Budiprasetyo menambahkan, banyaknya mitra Grab yang dimiliki memungkinkan perusahaan untuk menambah lebih banyak slot pengiriman dan meningkatkan waktu pengiriman. Basis pengguna Grab yang luas di Asia Tenggara jadi nilai tambah bagi HappyFresh untuk tumbuh dan berkembang.

GrabFresh untuk sementara tersedia di Jadetabek, kemudian akan hadir di kota-kota tempat HappyFresh beroperasi, termasuk Bandung dan Surabaya dalam beberapa bulan ke depan. Langkah ini diikuti ketersediaan di Thailand dan Malaysia pada akhir tahun ini.

Pengguna Grab bisa memilih lebih dari 30 supermarket besar jaringan yang luas dengan pusat perbelanjaan khusus, seperti Ranch Market, Farmers Market, Lotte Mart, Transmart Carrefour, Super Indo, Grand Lucky, The FoodHall, dan lainnya. GrabFresh memiliki pilihan lebih dari 20 ribu SKU dan akan terus bertambah ke depannya.

Opsi pembayaran yang tersedia, untuk sementara, baru tersedia tunai dan non tunai (kartu kredit dan debit). Ridzki menyampaikan integrasi dengan OVO untuk GrabFresh akan tersedia dalam waktu dekat.

Secara bisnis HappyFresh sudah hadir sejak 2015, menjangkau lebih dari 1 juta keluarga di 10 kota. Pengguna HappyFresh didominasi oleh kaum perempuan berusia 25-35 tahun. Mereka rata-rata sudah bekerja dan berkeluarga. Konsumsi belanja di HappyFresh kebanyakan diperuntukkan buat belanja mingguan.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Grocery On-Demand Honestbee Uji Coba Layanan di Indonesia

HappyFresh mulai mendapat pesaing sepadan di Indonesia. Layanan grocery on-demand Honestbee, yang berpusat di Singapura, memulai uji coba layanannya di Indonesia, meskipun baru mencakup sejumlah kawasan di Jakarta. Mitra jaringan ritel Honestbee sejauh ini adalah Transmart Carrefour dan Stevan Meat Shop. Honestbee didirikan tahun 2014 dan telah mendapatkan pendanaan Seri A senilai $15 juta tahun lalu.

Honestbee memang sempat mencari Country Manager untuk Indonesia melalui sejumlah platform lowongan pekerjaan. Dengan persaingan di Singapura yang semakin ketat dan pasar yang terbatas, langkahnya berekspansi ke Indonesia adalah hal logis untuk memperluas pasar. Selain negara-negara Asia Tenggara, Honestbee juga berekspansi ke Hong Kong, Taiwan, dan Jepang.

Berkebalikan dengan Honestbee, HappyFresh yang baru saja memperoleh pendanaan Seri B justru menutup layanannya di dua tempat, Filipina dan Taiwan, untuk berkonsentrasi di pasarnya yang menghasilkan profit. HappyFresh sudah menggandeng Lotte Mart, grup Ranch Market, dan Superindo.

Saya belum benar-benar mencoba merasakan bagaimana Honestbee bekerja, tapi prinsip layanannya sama persis dengan HappyFresh. Mereka menawarkan slot pengantaran per jam dengan insentif layanan antar gratis untuk pembelian dalam jumlah tertentu. Sejauh ini metode pembayaran yang diakomodasi hanya kartu kredit. Tak hanya melalui platform mobile, pembelian melalui Honestbee juga bisa dilakukan di web browser.

Dengan sejumlah layanan di sektor ini menutup layanannya, praktis HappyFresh melenggang tanpa pesaing di ritel B2C. Persaingan sehat akan mendorong dua layanan memberikan yang terbaik untuk konsumen. Pemain lain di bisnis ini adalah layanan on-demand Go-Mart milik startup transportasi Go-Jek.

Application Information Will Show Up Here