Grab Resmikan Markas Kedua di Jakarta, Sekaligus Jadi Pusat Inovasi UKM

Grab meresmikan kantor pusat keduanya atau dual headquarter di Jakarta, setelah Singapura. Kantor tersebut sekaligus menjadi Tech Center atau pusat inovasi kawasan Asia Tenggara yang didedikasikan untuk mengembangkan berbagai solusi teknologi untuk UKM Asia Tenggara.

Dalam peresmiannya, turut mengundang jajaran menteri. Mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Menteri Perhubungan, Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Menteri Keuangan, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.

Selain menteri, Ilham Habibie selaku perwakilan keluarga BJ Habibie turut hadir untuk meresmikan aula BJ Habibie Hall yang berlokasi di Tech Center.

Grab Tech Center ini bertempat di Gama Tower, di kawasan Kuningan (Jakarta) seluas lebih dari 12 ribu meter persegi, menempati sembilan lantai gedung.

Co-Founder dan Group CEO Grab Anthony Tan menerangkan, Indonesia adalah rumah bagi lebih dari 64 juta UKM, baru 16% di antaranya yang telah terdigitalisasi. Artinya 8 dari 10 UKM belum memperoleh manfaat dari ekonomi digital.

“Pusat teknologi kami akan difokuskan pada pengembangan solusi “Buatan Indonesia” untuk para UKM, merchant, dan agen GrabKios. Kami akan membangun fitur-fitur yang disesuaikan dengan kebutuhan para pelaku usaha Indonesia,” terangnya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (10/11).

Sesuai dengan tujuannya, Tech Center akan difokuskan untuk meriset, merancang, dan menguji coba berbagai perangkat dan teknologi yang ditujukan bagi para UKM di Indonesia terlebih dulu. Lalu, akan diekspor ke pasar berkembang lainnya di Asia Tenggara, di mana Grab beroperasi.

Ia akan menaungi tim yang fokus pada penelitian dan pengembangan (R&D) GrabKios, Merchant, dan GrabFood, dengan serangkaian divisi lengkap yang diperlukan untuk pengembangan produk yang menyeluruh. Hal ini mencakup manajemen produk, desain produk, analisis produk, software engineering, hingga quality assurance engineering.

Grab berencana untuk semakin memperkuat kapabilitas di backend engineering, mobile front-end engineering, serta site reliability engineering. Salah satu tanggung jawab utama tim Tech Grab Indonesia adalah mengembangkan platform berbagai produk digital Grab. Melalui itu, akan dibangun berbagai jenis produk guna menciptakan sumber pendapatan tambahan bagi para pengemudi dan mitra agen Grab.

Anthony mencontohkan, salah satu inovasi yang dikerjakan adalah bertambahnya 7 ribu pasar tradisional ke sistem pemetaan Grab sejak bulan lalu. Dengan demikian, kini pelanggan dapat menemukan pasar favorit dari lokasi terdekat dengan menggunakan Grab Assistant, layanan concierge pribadi.

“Para pemimpin dan tim kami di Indonesia telah melakukan banyak hal dalam delapan bulan terakhir, dan menunjukkan betapa pedulinya mereka terhadap mitra-mitra kami. Dengan pusat teknologi ini, kami akan berinvestasi lebih banyak untuk mengembangkan talenta teknologi lokal dan mendidik generasi pemimpin teknologi Indonesia berikutnya.”

Contoh inovasi lainnya adalah fitur aplikasi GrabMerchant yaitu Self-Onboarding (Pendaftaran Mandiri) yang memungkinkan pengusaha makanan untuk mendaftarkan diri dan menjalankan bisnisnya di Grab dalam waktu 24 jam. Fitur ini dibuat oleh tim Grab Indonesia dan diklaim berhasil mempercepat upaya perusahaan untuk mendigitalkan lebih banyak pelaku UKM selama pandemi.

Antara bulan Mei sampai September 2020, tercatat ada lebih dari 70 ribu merchant di Indonesia telah bergabung dengan Grab melalui fitur tersebut. Perusahaan berencana untuk meluncurkan fitur ini di pasar-pasar lain di kawasan Asia Tenggara.

Presiden of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata melanjutkan, Grab memiliki komitmen jangka panjang dan berkelanjutan di Indonesia. Grab Tech Center ditujukan untuk meningkatkan kapabilitas teknologi Grab di Indonesia dalam rangka membangun berbagai solusi yang dibutuhkan masyarakat Indonesia.

“Namun tidak terbatas pada itu saja. Kami juga ingin berkontribusi dalam mengembangkan potensi teknologi Indonesia dan berharap dapat memboyong teknologi Buatan Indonesia ke seluruh Asia Tenggara,” ujarnya.

Di Indonesia, Grab telah beroperasi di lebih dari 500 kota dan memberdayakan lebih dari enam juta pengusaha UKM. Perusahaan juga berhasil mendigitalisasi lebih dari 450 ribu UKM selama pandemi. Ridzki menyebut lewat Tech Center, pihaknya akan menambah 5 juta UKM yang dapat didigitalkan sampai lima tahun mendatang.

Application Information Will Show Up Here

Mengukur Prospek Sesungguhnya Bisnis Skuter Listrik di Indonesia

Bisnis penyewaan skuter listrik atau e-scooter kembali menemukan momentum setelah regulasi yang mengaturnya terbit. Satu hal yang paling penting dari penerbitan regulasi tersebut adalah pemerintah menjamin keberadaan skuter listrik dan penggunaannya.

Regulasi mengenai skuter listrik termaktub dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 45 Tahun 2020 tentang Kendaraan Tertentu Dengan Menggunakan Penggerak Motor Listrik. Regulasi itu terbit pada pertengahan Juni lalu. Grab mungkin satu dari sekian pihak yang paling menyambut satu regulasi ini.

Grab merambah bisnis penyewaan skuter listrik sejak Mei 2019 dengan nama GrabWheels. Sejak diluncurkan di area Jabodetabek, GrabWheels berhasil mencuri perhatian banyak orang. Skuter listrik mereka kerap terlihat di mana saja. Namun sebuah kecelakaan yang menewaskan dua pengguna GrabWheels di akhir tahun lalu memaksa Grab menghentikan layanan skuter listriknya untuk sementara.

Lahir kembali

Berbulan-bulan setelah kejadian nahas tersebut, Grab kini meluncurkan ulang GrabWheels. Mereka menggelar peluncuran kembali itu bersama dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. President Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menjelaskan sejumlah penyesuaian dilakukan guna memenuhi tuntutan standar regulasi.

Ridzki menjelaskan sekarang mereka menyiapkan station manager dan satgas khusus yang bertugas mengecek dan mengelola GrabWheels. Station manager bertugas mengelola unit GrabWheels termasuk melakukan disinfeksi, sementara satgas bertugas memastikan pengguna mematuhi protokol keamanan, keselamatan, dan kebersihan.

“Kami juga mendorong pengguna membawa helm serta menyediakannya di setiap titik akhir GrabWheels,” jelas Ridzki.

Ridzki memastikan saat ini pengoperasian kembali GrabWheels masih terbatas di tujuh lokasi di Jakarta dengan sekitar 200 unit skuter listrik. Lokasi itu di antaranya adalah kawasan Kuningan City, Lotte Shopping Avenue, Gedung BRI 2, Thamrin 10, Intiland Tower, Blok M Square, dan Blok M Mall. Sedangkan dari aspek tarif diganjar Rp10.000 per 30 menit.

Mencari potensi terbaik

Ridzki menegaskan bahwa sebagai alternatif transportasi, skuter listrik akan maksimal digunakan sebagai moda first mile dan last mile yang dapat berintegrasi dengan sistem transportasi yang sudah ada. Namun saat GrabWheels sedang ramai digunakan pada akhir tahun lalu sebagian pengguna memaanfaatkan skuter listrik itu untuk sarana rekreasi semata.

Grab tidak mengungkap secara detail rencana mereka dengan skuter listrik. Kembalinya mereka setelah berhenti beroperasi tentu ada alasannya. Melihat gigihnya mereka mempertahankan GrabWheels, bukan tak mungkin ada potensi yang cukup besar menanti di bisnis skuter listrik ini.

 

Di rumusan McKinsey, skuter listrik merupakan salah satu kendaraan kategori mikromobilitas. Mereka menangkap tren skuter listrik menciptakan potensi ekonomi yang tidak kecil. Pada 2019, McKinsey memperkirakan industri mikromobilitas bisa bernilai sekitar 300-500 miliar dolar AS hingga tahun 2030. Namun sejak pandemi menyerang, penggunaan mikromobilitas termasuk skuter listrik ini anjlok 50%-60%.

Head of Strategic MDI Ventures Aldi Adrian Hartanto mengamini bahwa regulasi menjamin penggunaan skuter listrik. Namun secara bisnis, sukses atau tidaknya skuter listrik menurutnya tak akan bisa dilihat dalam waktu yang singkat.

MDI Ventures adalah salah satu investor di startup yang khusus menyediakan jasa penyewaan e-scooter bernama Beam. Skuter listrik Beam sudah bisa ditemui di Malaysia, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, dan Taiwan. Sejumlah lokasi di Jakarta sebenarnya sudah dapat ditemui e-scooter dari Beam. Namun khusus di sini, keberadaannya masih sebatas testing the water.

Aldi menyebut hal itu terjadi karena penggunaan e-scooter membutuhkan sejumlah kondisi. Infrastruktur jalan dan transportasi yang terintegrasi merupakan dua hal penting yang dapat mendukung penggunaan skuter listrik. Itu sebabnya Beam mengutamakan kota-kota padat penduduk di negara maju yang umumnya sudah memenuhi kedua kondisi tersebut.

“Kita melihat e-scooter potensinya itu untuk short distance mobility untuk jarak sekitar 3-5 kilometer yang punya infrastruktur bagus atau di bawah 3 kilometer yang enggak begitu bagus. Kita percaya ini jadi solusi kalau jalan kaki itu kejauhan tapi kalau naik ride hailing kemahalan,” imbuh Aldi.

Jakarta sebagai kota yang memiliki kriteria paling ideal bagi skuter listrik memang kian ramah bagi pengguna kendaraan non-bermotor. Dengan diperbolehkannya skuter listrik melintas di jalur sepeda, skuter dapat melintas di trek sepanjang 63 kilometer. Beberapa titik transportasi yang terintegrasi juga sudah muncul.

Mencari alternatif

Terlepas dari faktor pandemi, bisnis skuter listrik ini memang masih cukup berliku. Regulasi menyangkut keselamatan masih jadi isu utama. Namun di ujung lain, keberlanjutan bisnis penyewaan ini merupakan tantangan lain yang harus dilampaui para pemainnya.

Namun, menurut Aldi, masih ada use case alternatif yang bisa dijajal yakni menjadikan skuter listrik sebagai kendaraan rekreasi. Hal ini sudah terjadi pada GrabWheels saat mengalami puncak kepopulerannya tahun lalu.

Ia mencontohkan skuter listrik dapat diarahkan sebagai pilihan bagi para pelancong di area rekreasi seperti Monas. Aldi juga mengatakan pihak Beam masih mengkaji kemungkinan lain dengan menggandeng perkantoran yang memiliki area yang cukup luas. Maka dari itu ia yakin penggunaan skuter listrik akan membutuhkan waktu tidak sedikit di Indonesia.

“Kita sejauh ini melihatnya [butuh] long term di negara berkembang,” pungkasnya.

Grab Segera Uji Coba Kendaraan Listrik di Jabodetabek Awal Tahun 2020

Grab mengumumkan uji coba kendaraan listrik roda empat dan dua di Jabodetabek, yang merupakan bagian dari roadmap kendaraan listrik (EV Ecosystem Roadmap) demi mempercepat adopsi transportasi yang lebih ramah lingkungan.

Dalam peluncuran ini turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan; Menristek dan Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro; perwakilan dari lintas kementerian, dan mitra produsen.

Di dalam roadmap, Grab akan memanfaatkan kemitraan dengan salah satu investornya Hyundai sebagai produsen mobil lewat entitas lokal Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, Astra Honda Motor (AHM), dan Gesits untuk roda empat. Kendaraan akan mengaspal pada awal tahun depan.

Mobil listrik yang diboyong adalah Hyundai Ioniq Electric dengan kapasitas baterai 38 kwh, mampu menempuh perjalanan 380 kilometer sekali charge cukup untuk mengelilingi Jabodetabek. Produk ini sudah didesain khusus untuk kondisi di Indonesia.

President Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, mobil listrik ini dinamai Grab Car EV dan memiliki status ASK (angkutan sewa khusus) taksi online berpelat hitam. Ia dapat dipesan dalam aplikasi Grab. Ketersediaannya terbatas di dekat Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang sudah tersedia.

“Jenis mobil yang disediakan Hyundai adalah tipe baru khusus untuk Indonesia. Dari sini kita bisa address masalah dengan leapfrog teknologi yang lebih maju untuk Indonesia. Masalah utama di Jakarta adalah polusi yang cukup tinggi. Langkah hijau dari Grab adalah bantu menghasilkan udara yang lebih baik,” katanya, Jumat (13/12).

Sementara untuk roda dua, ketersediaannya akan secara acak, lebih mudah didapat pengguna. Adapun jumlah unit yang tersedia untuk tahap awal sebanyak 20 unit mobil Hyundai, dan 20 unit motor listrik AHM dan Gesits.

Unit motor yang dipakai Grab dari AHM adalah PCX Electric, mampu menggerakkan motor sejauh 69 km bertenaga dua unit baterai portabel yang disebut Honda Mobile Power Pack. Sementara Gesits adalah produsen motor listrik lokal yang baru mengaspal di Indonesia.

Executive Director Grab Indonesia Ongky Kurniawan menjelaskan, mengingat ini adalah uji coba maka Grab akan menguji kelayakan motor EV di seluruh perjalanan Grab, termasuk untuk pengiriman makanan dan barang. Tujuannya untuk mendapatkan data sebanyak-banyaknya untuk memetakan kembali model bisnisnya, bentuk kerja sama dengan mitra pengemudi, dan sebagainya.

“Selain itu, kita ingin tahu buat charging station-nya di mana saja titik yang optimalnya. Dari dua merek motor yang kita pakai, ingin tahu juga ketahanannya sejauh apa, kan keduanya dibuat berasal dari negara yang berbeda, satu asli Indonesia,” tambah Ongki.

Dia juga memastikan kendaraan listrik ini akan dikendarai oleh mitra pengemudi. Hanya saja, belum ditentukan skema kemitraannya seperti apa. Bila melihat dari model bisnis di Singapura, dilakukan dengan skema menyewa harian.

“Belum tentu skema leasing harian bisa dilakukan di sini, apakah harus investasi awal seperti yang sekarang atau tidak. Final model bisnisnya belum kita putuskan.”

Bangun ekosistem kendaraan listrik

Ridzki menjelaskan dalam membangun ekosistem baru, Grab tidak menjalankan sepenuhnya sendirian, butuh kolaborasi dengan berbagai pihak. Oleh karenanya, perusahaan menggaet banyak perusahaan pelat merah di Indonesia, salah satunya PLN untuk menyediakan SPKLU.

Di Singapura, Grab memiliki 200 unit mobil Hyundai tipe KONA sejak awal tahun ini. Perusahaan juga bermitra dengan perusahaan listrik SP Group untuk menggunakan jaringan pengisian EV publik bagi armada Grab EV.

Dalam rangka mempercepat implementasi Peraturan Presiden No.55 Tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle), PLN menggandeng 20 mitra strategis.

Selain Grab, PLN bermitra dengan Gojek, BlueBird, Transjakarta, Mobil Anak Bangsa, Build Your Dream (BYD) sebagai penyedia transportasinya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik, Hyundai sudah menunjukkan komitmennya untuk berinvestasi di Indonesia dengan bangun pabrik khusus mobil listrik.

Groundbreaking akan dimulai sekitar Maret-April tahun depan. Ini akan bantu Indonesia dalam meningkatkan value dalam negeri, selama ini kita selalu ekspor raw material,” tutupnya.

Application Information Will Show Up Here

Hasil JV dengan Ping An, Grab Resmikan Kehadiran Layanan Kesehatan Online

Grab meresmikan layanan kesehatan GrabHealth bersama Good Doctor Technology Indonesia (anak usaha Ping An Good Doctor), sekaligus menandakan Indonesia sebagai pasar pertama yang menikmati layanan teranyar tersebut.

President Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, GrabHealth adalah salah satu buah investasi dari SoftBank senilai $2 miliar yang diumumkan pada Juli 2019 untuk Indonesia. Perusahaan percaya pemanfaatan teknologi yang tepat bisa membawa manfaat positif buat masyarakat.

“Kami percaya bahwa setiap orang berhak memiliki akses ke layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau. [..] Kami sangat senang meluncurkan GrabHealth powered by Good Doctor sebagai upaya pertama kami untuk memberikan layanan kesehatan online,” terangnya, Selasa (10/12).

Ada empat fitur yang dihadirkan, di antaranya tanya jawab kesehatan dengan dokter, membuat janji konsultasi tatap muka dengan dokter, belanja produk kesehatan dan kebugaran (Health Mall), dan konten kesehatan dan gaya hidup yang dikurasi oleh tim dokter.

Seluruh fitur ini dapat diakses secara gratis, akan tetapi baru tersedia di Jabodetabek dan akan segera digulirkan ke kota lain di dalam cakupan operasional Grab secara bertahap. Disebutkan Grab beroperasi di 224 kota di seluruh Indonesia.

Head of Medical Management Good Doctor Technology Indonesia Adhiatma Gunawan mengaku fitur yang ada sekarang belum memiliki perbedaan yang mencolok dengan pemain sejenis. Akan tetapi, dari segi kemudahan pengguna tidak perlu mengunduh aplikasi baru untuk menikmati Good Doctor.

“Dengan menggandeng Grab, jadi kemudahan yang luar biasa bagi sisi user karena tidak perlu unduh aplikasi lain. Kami tidak hanya memperluas akses, tapi juga concern pada kualitas dan keamanan. Standar kualitas dan jaminan keamanan kami tinggi dan berlapis-lapis,” ujarnya.

Kendati demikian, dia membuka kemungkinan untuk merilis aplikasi terpisah khusus untuk Good Doctor pada tahun depan. “Mungkin somewhere di 2020 ada rencana ke sana [peluncuran aplikasi sendiri].”

Pengembangan fitur berikutnya akan terus dilakukan Good Doctor agar semakin relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Adhiatma tidak menutup kemungkinan untuk mengadopsi teknologi dari Ping An ke Indonesia, ataupun hal lainnya yang bisa membawa dampak positif buat masyarakat.

“Kita selalu terbuka dalam hal-hal yang baik yang bisa kita adopsi, enggak cuma dari Ping An saja, tapi dengan pemain lain. Kita belajar terus agar semua layanan yang kita bawa bisa berdampak positif buat masyarakat Indonesia.”

GrabHealth
GrabHealth

Adhiatma enggan merinci lebih lanjut terkait pengembangan fitur layanan kesehatan berikutnya yang akan disediakan Good Doctor.

Diklaim saat ini Good Doctor telah bermitra dengan ratusan dokter untuk layanan konsultasi online selama 24 jam setiap hari, bermitra dengan lebih dari 300 jaringan apotek berlisensi untuk berjualan produk kesehatan.

Seluruh dokter yang bergabung telah melalui persyaratan ketat, memiliki SIP (Surat Izin Praktek) yang masih aktif dan tercatat resmi sebagai anggota IDI (Ikatan Dokter Indonesia) untuk dapat beroperasi sebagai konsultan medis.

Application Information Will Show Up Here

Grab dan PLN Berkolaborasi Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia

Grab dan PLN resmi bekerja sama untuk mengembangkan ekosistem electric vehicle / kendaraan listrik di Indonesia. MoU yang disepakati mencakup sesi perencanaan bersama, riset dan pengembangan model bisnis, dan pelaksanaan pilot project yang berdampak pada peningkatan pengalaman berkendara dengan kendaraan listrik. Juga termasuk aspek teknis, bisnis dan legal dalam rangka pengembangan dan implementasi e-mobility.

Kolaborasi strategis ini diresmikan langsung oleh Plt Direktur Utama PT PLN Sripeni Inten dan Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata.

Sripeni mengungkapkan apresiasinya atas sambutan baik Grab dalam kerja sama tahap awal ini. Ia menambahkan, kolaborasi dan dukungan banyak pihak bisa mempercepat realisasi pemanfaatan kendaraan listrik di segala lini.

“Penandatanganan nota kesepahaman ini sangat penting bagi kami, untuk mempercepat program kendaraan berlistrik di Indonesia, seperti yang kita ketahui bahwa PLN mendapatkan penugasan ari pemerintah dalam rangka penyediaan infrastruktur pengisian listrik untuk KBL berbasis baterai. Hal ini juga menjadi bukti komitmen dan kontribusi Grab terhadap program pemerintah demi terwujudnya kehidupan masyarakat Indonesia yang lebih baik,” imbuh Sripeni.

Kerja sama Grab dan PLN ini selain akan membahas mengenai berbagai aspek dan implementasi e-mobility di Indonesia, juga termasuk riset dan pengembangan model bisnis untuk studi pasar untuk kendaraan mini scooter, motor listrik dan mobil listrik. Keduanya juga akan melakukan pilot project untuk mengukur kelayakan dari inovasi yang dihadirkan.

Inisiatif tersebut rencananya akan dilakukan bertahap mulai dari kawasan Jabodetabek. Untuk saat ini Grab juga telah melakukan pilot project untuk kendaraan listrik roda dua dan roda empat yang memilii charging station dari pihak PLN. Khusus untuk roda empat, charging station dan supply listrik akan berasal dari PLN.

“Selaras dengan komitmen Grab yang disampaikan saat kunjungan Softbank ke Indonesia, Grab berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia melalui investasi sebesar USD2 miliar untuk Indonesia. Kami percaya bahwa kendaraan listrik bisa menjadi pilihan bagi mitra pengemudi kami dan solusi jangka panjang bagi Indonesia, terutama untuk mengurangi polusi udara yang belakangan ini menjadi tantangan. Kami sangat senang bisa melanjutkan komitmen kami melalui kolaborasi dengan PT PLN dan tidak sabar untuk menghadirkan berbagai perkembangan positif bagi Indonesia,” terang Ridzki.

Application Information Will Show Up Here

 

Softbank to Invest More on Grab and Tokopedia

Softbank Group stated to add up $2 billion (more than Rp28 trillion) for Grab. The fresh money will be allocated to develop the next generation of city transport, also the essential service transformation, such as the health industry.

The Japanese conglomerate is said to invest more on another portfolio in Indonesia, Tokopedia.

The announcement is made by Softbank’s Chairman and CEO, Masayoshi Son after meeting Indonesia’s President, Joko Widodo (7/29) at Istana Merdeka, Jakarta. Accompanied by Grab’s CEO, Anthony Tan, Grab Indonesia’s President, Ridzki Kramadibrata, and Tokopedia’s CEO, William Tanuwidjaya. Also participated in the event Coordinating Minister for Maritime Affairs, Luhut Binsar Pandjaitan and Head of the Investment Coordinating Board, Thomas Lembong.

“We’re to invest $2 billion through Grab. Tokopedia is indeed very important for us to make it grow even bigger,“ he said as quoted from Bloomberg, Monday (7/29).

Son officially revealed on a different occasion that the Grab investment is to accelerate digitization on some essential services and infrastructure projects. Grab and Softbank will create the next generation of the transportation network for Indonesia with the environment-friendly electric vehicles.

Both companies are to build a geo-mapping solution in Indonesia to accelerate local development and future technology adoption.

In addition, as part of the long-term commitment, Grab is to build the second HQ in Indonesia. It’ll be a home for the R&D Center and headquarter for GrabFood.

Thus, Grab can serve better for Indonesia’s unique demand and focus on creating solutions that support SMEs and Grab-Kudo agents.

[Le-Ri] Grab's CEO Anthony Tan, Softbank's Chairman and CEO Masayoshi SSon, Coordinating Minister of Maritime Affairs Luhut Binsar Pandjaitan, and President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata / Grab
[Le-Ri] Grab’s CEO Anthony Tan, Softbank’s Chairman and CEO Masayoshi SSon, Coordinating Minister of Maritime Affairs Luhut Binsar Pandjaitan, and President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata / Grab
The HQ should provide career opportunities for dozens of talents and improve their skills in terms of technology through partnerships with Indonesia’s top lists of universities.

Grab’s CEO, Anthony Tan represented his team to make a long-term commitment in this country’s development. He believes through investment for the essential services and infrastructure projects digitization, Indonesia is on its way to being the biggest economy digital in Southeast Asia.

Moreover, Luhut Binsar Pandjaitan added to the development of electric vehicles, there will be trials in Jakarta. It should be finished in three years, along with Softbank investment.

He also said Softbank investment in Indonesia for the next three years could reach $5 billion (over Rp70 trillion), it includes the latest $2 billion for Grab.

The investment, he thought, is to be placed in small startups, such as Aruna in the maritime sector. “We’re on a discussion, it might be for SMEs, not only Grab and Tokopedia,“ he said, quoted from Katadata.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Grab Berencana Dirikan Kantor Pusat di Indonesia

Hari ini (29/7) Presiden Joko Widodo bertemu dengan CEO Softbank Masayoshi Son, CEO Grab Anthony Tan, dan Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata. Setelah pertemuan tersebut Masayoshi menjelaskan Softbank berencana untuk menambah investasinya ke Grab hingga $2 miliar (setara lebih dari Rp28 triliun). Selain itu turut disampaikan rencana Grab membuka kantor pusat di Indonesia.

Ridzki menjelaskan bahwa ide tersebut datang dari Menteri Luhut dan sudah disetujui oleh Presiden Jokowi.

Jika terealisasi, kantor pusat Grab di Indonesia akan menjadi kantor pusat kedua setelah di Singapura. Selain itu perusahaan juga berencana untuk mengembangkan produk-produk yang mengalami pertumbuhan cukup tinggi, seperti GrabFood dan juga pengembangan R&D (Research and Development).

“Indonesia selalu menjadi fokus bagi Grab. Kantor pusat yang kedua di Jakarta akan membuat kami dapat melayani kebutuhan Indonesia dan ekonomi berkembang di kawasan ini. Sebagai technology decacorn, Grab sangat memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh Indonesia. Kami berada di posisi yang tepat untuk mendukung terwujudnya lebih banyak perusahaan berbasis high technology dan infrastruktur dari Indonesia,” terang Ridzki dalam rilis yang kami terima.

Grab yang semakin nyaman di Indonesia

Dibukanya kantor baru dan R&D di Indonesia bisa menandakan Grab semakin nyaman di Indonesia. Tak hanya soal pengguna, tetapi juga dukungan yang diberikan oleh pemerintah. Dalam rilisnya Grab menjelaskan saat ini mereka sudah hadir di 224 kota dan Indonesia menjadi pasar paling besar.

“Dengan kehadiran kami di 224 kota, Indonesia merupakan pasar terbesar kami dan kami memiliki komitmen jangka panjang dalam pembangunan negeri secara berkelanjutan. Kami sangat senang dapat memfasilitasi investasi SoftBank dan percaya bahwa melalui investasi untuk digitalisasi layanan penting dan proyek infrastruktur, kami berharap dapat turut mendukung mewujudkan ambisi Indonesia untuk menjadi ekonomi digital terbesar di kawasan Asia Tenggara dan meningkatkan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi jutaan orang di Indonesia,” terang CEO Grab Anthony Tan.

Di Indonesia, Grab hadir dengan beragam layanan yang ada dalam satu aplikasi. Kerja sama dengan beberapa pihak dan investasinya ke sejumlah startup membuka peluang untuk Grab menghadirkan lebih banyak integrasi layanan. Kebut-kebutan inovasi untuk mejadi aplikasi super dengan Gojek tak terbantahkan lagi. Saat ini selain ojek dan mobil Grab juga menjamah moda transportasi lain, seperti GrabWheels dan GrabBajay. Sejumlah layanan pendukung pun berangsur ditambahkan, seperti pembelian tiket bioskop, pemesanan hotel, dan beberapa lainnya.

Application Information Will Show Up Here

Softbank Akan Kembali Suntik Dana Segar untuk Grab dan Tokopedia

Softbank Group mengungkapkan segera menambah investasi sebesar $2 miliar (lebih dari Rp28 triliun) untuk Grab. Rencananya dana tersebut akan dipakai untuk pengembangan jaringan transportasi perkotaan generasi selanjutnya, serta transformasi layanan penting seperti industri kesehatan.

Konglomerat asal Jepang ini juga siap tambah investasi untuk portofolionya yang lain di Indonesia, yakni Tokopedia.

Pengumuman ini disampaikan Chairman dan CEO Softbank Masayoshi Son setelah menemui Presiden Joko Widodo tadi pagi (29/7) di Istana Merdeka, Jakarta. Ditemani CEO Grab Anthony Tan, President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, dan CEO Tokopedia William Tanuwidjaya. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong juga turut hadir dalam pertemuan tersebut.

“Kami akan berinvestasi $2 miliar melalui Grab. Tokopedia juga sangat, sangat penting untuk itu kami akan tambah investasi ke sana agar tumbuh lebih pesat,” terang Son seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (29/7).

Secara terpisah, dalam keterangan resmi, Son mendetailkan suntikan untuk Grab ini bakal digunakan untuk mendorong digitalisasi di beberapa layanan penting dan proyek infrastruktur. Grab dan Softbank akan menciptakan jaringan transportasi generasi berikutnya untuk Indonesia dengan ekosistem kendaraan elektrik yang ramah lingkungan.

Kedua perusahaan juga akan mengembangkan solusi geo-mapping bagi Indonesia untuk mendorong pengembangan dalam negeri, serta adopsi teknologi masa depan.

Tak hanya itu, sebagai komitmen jangka panjang, Grab akan mendirikan headquarter kedua di Indonesia. Nantinya kantor pusat ini akan menjadi rumah bagi R&D Center dan kantor pusat untuk bisnis GrabFood.

Dengan demikian, memungkinkan Grab melayani kebutuhan konsumen di Indonesia yang unik serta fokus menciptakan solusi yang mendukung pemberdayaan wirausahawan kecil dan agen Grab-Kudo.

[Ki-ka] CEO Grab Anthony Tan, Chairman dan CEO Softbank Masayoshi Son, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, dan President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata / Grab
[Ki-ka] CEO Grab Anthony Tan, Chairman dan CEO Softbank Masayoshi Son, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, dan President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata / Grab
Kantor pusat ini akan memberikan kesempatan berkarier bagi ribuan sumber daya manusia Indonesia dan meningkatkan keahlian talenta di bidang teknologi melalui kemitraan dengan universitas terkemuka di Indonesia.

CEO Grab Anthony Tan menerangkan, pihaknya memiliki komitmen jangka panjang dalam pembangunan negeri secara berkelanjutan. Dia percaya melalui investasi untuk digitalisasi layanan penting dan proyek infrastruktur, dapat mewujudkan ambisi Indonesia sebagai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

Sementara itu, Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan pengembangan kendaraan elektrik akan menjadi proyek percobaan di Jakarta. Dia menargetkan persiapan pengembangan ini akan selesai dalam waktu tiga tahun, sejalan dengan investasi Softbank.

Luhut juga mengungkapkan komitmen investasi Softbank untuk Indonesia pada tiga tahun mendatang bisa mencapai sebesar $5 miliar (lebih dari Rp70 triliun), termasuk suntikan modal baru untuk Grab sebesar $2 miliar.

Investasi ini, menurutnya, bakal disalurkan Softbank untuk perusahaan startup kecil seperti Aruna yang juga bergerak di sektor maritim. “Kami sedang dalam diskusi, mungkin pelaku usaha kecil juga, tidak hanya Grab dan Tokopedia,” terang Luhut dikutip dari Katadata.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Grab Expands GrabWheels to Universitas Indonesia

Grab expands the electric scooter GrabWheels coverage to the Engineer Faculty of Universitas Indonesia. This is the following step of the strategic partnership between Grab and UI in May 2019 at the UI Works accelerator program.

Grab Indonesia’s President, Ridzki Kramadibrata said, UI’s Engineer Faculty becomes the second place for GrabWheels business after The Breeze, BSD. He expects this mode can be used by lecturers, students, and all UI’s academic communities daily.

In addition, with a strong background in engineering, students and lecturers can give advice, in terms of technology and user experience for better GrabWheels.

“Feedback is very important to us for GrabWheels can keep expanding to other locations,” he said on Wed (7/17).

UI’s Dean of Engineer Faculty, Hendri D.S. Budiono added, based on area, Engineer Faculty is the second largest in UI that’s quite necessary for mobility vehicles in daily activity. The road infrastructure is getting better for the electric scooter around campus area.

In fact, GrabWheels shared the same vision with the faculty in developing IT-based environment. He also expects this collaboration can build-up student’s research and innovation spirit to bring this country on top through technology.

Grab is currently providing 45 units for GrabWheels to use around UI’s Engineer Faculty area. The cost hasn’t been set, it’s free. Only, there will be market education for security behavior through direct message in GrabWheels app.

Users are required to use the helmet for a safety standard. During the trial, Grab provides a special team to help the users for technical issues.

Ridzki said their team is to add up more units, based on demand. Furthermore, GrabWheels is to be available in all over UI. It is soon to be launched in Grab’s main app.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Grab Dukung Taksi Pelat Kuning Berbasis Teknologi “GreenLine Taxi”

Grab mulai memperkenalkan layanan teranyar “GreenLine Taxi Powered by Grab”, yang merupakan taksi konvensional pelat kuning dan sudah dibekali dengan teknologi Grab. Taksi ini sudah bisa ditemui di Plaza Semanggi Jakarta yang memang terafiliasi dengan Grup Lippo.

President Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, di sela-sela peluncuran GrabWheels di Universitas Indonesia, mengonfirmasi kehadiran GreenLine Taxi ini adalah hasil kolaborasi dengan penyedia jasa transportasi yang segera masuk ke dalam ekosistem Grab. Secara resmi, layanan tersebut diperkenalkan pada 5 Juli 2019.

“Grab ini sebagai mitra teknologi untuk taksi GreenLine. Walaupun pelat kuning, tidak masalah karena mereka sudah dukung teknologi terdepan. Kami permudah transaksinya jadi cashless, bisa beli snack bayarnya juga non tunai,” terangnya, Rabu (17/7).

GreenLine Taxi adalah brand dari perusahaan taksi PT Teknologi Pengangkutan Indonesia (TPI). Dalam sebuah tayangan yang diunggah di YouTube, taksi ini sudah dilengkapi dengan boks berisi snack yang bisa dibeli dan dibayar secara cashless lewat Ovo dan tablet berisi tayangan hiburan dari Hooq atau streaming YouTube.

Menariknya, selayaknya taksi konvensional pada umumnya, penumpang bisa memesannya dari pinggir jalan atau lewat aplikasi Grab. Apabila pesan secara offline, sistem pembayarannya berdasarkan argometer. Pembayarannya bisa dengan Ovo dengan scan barcode.

Setiap kendaraan dilengkapi juga dengan kamera keamanan demi meminimalisir potensi kejahatan yang mungkin terjadi. Mitra pengemudi yang bergabung ditawarkan sejumlah insentif, seperti bonus reward, asuransi anak, beasiswa pendidikan, dan berkesempatan memiliki kendaraan jadi milik pribadi.

Ridzki menyebutkan GreenLine sudah melakukan debut di beberapa lokasi, salah satunya di Plaza Semanggi Jakarta. Pengguna bisa menemukan logo GreenLine dengan mudah di halaman parkir mall tersebut.

Application Information Will Show Up Here