Lalamove Raih Pendanaan Seri C 1,4 Triliun Rupiah, Perkuat Kehadiran di Indonesia

Lalamove, startup logistik on demand asal Hong Kong, menerima investasi Seri C senilai $100 juta (sekitar Rp1,4 triliun) yang dipimpin ShunWei Capital dan diikuti investor terdahulu, seperti Xiang He Capital dan MindWorks Ventures.

Cheng Tian, Partner ShunWei Capital, menuturkan, Lalamove adalah investasi penting buat VC di sektor logistik. Diperkirakan ada pertumbuhan kuat dalam sektor pengiriman dalam beberapa waktu terakhir, yang tercermin dalam pertumbuhan dan kinerja Lalamove.

“Hanya dalam beberapa tahun, standarisasi, kecepatan layanan, operasional yang ramping, dan strategi pelaksanaan Lalamove semuanya secara drastis meningkatkan efisiensi serta membentuk reputasi yang sangat baik di seluruh Asia. Daya tahan dan upaya untuk terus berinovasi telah memungkinkan mereka memimpin bisnis pengiriman,” ucap Cheng dalam keterangan resmi.

CEO Lalamove Shing Chow menambahkan pihaknya akan terus mengembangkan layanannya ke kota lain yang dirasa dapat membuat perusahaan yakin dapat memberikan pelayanan pengiriman terbaik. Selain ekspansi, dana juga akan dipakai untuk merekrut talenta baru di seluruh bagian organisasi demi menghadirkan fitur baru yang memungkinkan lebih banyak akses langsung ke mitra Lalamove.

Salah satunya adalah layanan terbaru integrasi API dari Lalamove yang membantu UMKM memanfaatkan teknologi pengiriman on-demand Lalamove melalui layanan bisnis mereka sendiri.

Di Jakarta, pertumbuhan Lalamove diklaim mengalami pertumbuhan yang cukup eksponensial selama enam bulan terakhir. Ada lebih dari 15 ribu pengguna dengan ribuan mitra pengemudi.

Pendanaan ini akan menjadi pijakan kuat untuk perkuat penetrasi Lalamove di Jakarta dengan terus menambah mitra karena disebutkan mengalami permintaan yang terus meningkat.

Pada Juli 2017, Lalamove diklaim telah mencapai tonggak penting dalam menyediakan layanan pengiriman di 100 kota untuk melayani lebih dari 15 juta pengguna. Didukung lebih dari 2 juta mitra pengemudi di seluruh Tiongkok dan Asia Tenggara.

Model bisnis Lalamove

Lalamove hadir di Indonesia dan mulai beroperasi sejak Februari 2018. Dalam layanannya, Lalamove memanfaatkan kemampuan web, mobile web, dan ekonomi berbagi untuk menyediakan layanan pengiriman pada hari yang sama bagi UKM yang membutuhkan layanan pengiriman on-demand yang cepat.

Dalam wawancara sebelumnya bersama DailySocial, Marketing Manager Lalamove Indonesia David Ceasario mengatakan Lalamove mengirim barang pada hari yang sama dengan maksimal jarak tempuh sekitar dua jam untuk satu lokasi dan tambahan 30 menit untuk lokasi tambahan.

Pengguna bisa memilih armada pengiriman dengan moda roda dua dan roda empat. Untuk mendaftar sebagai mitra, hanya perlu mengisi data pribadi, data kendaraan, SIM, usia di atas 18 tahun, dan bersedia mengikuti pelatihan sebelum terjun ke lapangan.

Perusahaan menetapkan pembagian komisi untuk mitra 80% dari nominal order, sisanya masuk ke perusahaan. Besaran tarif yang ditetapkan adalah flat tanpa jam sibuk.

Untuk motor, tarif pengiriman di 5 km pertama sebesar Rp16 ribu dan untuk km berikutnya dikenakan biaya Rp5 ribu per km. Sementara, kalau mobil sebesar Rp16.500 untuk 3 km pertama, setelah 5 km dikenakan tarif Rp5 ribu per km.

Pengguna dapat melakukan permintaan tambahan kepada mitra apabila pengiriman dilakukan tengah malam, libur nasional, tambahan tujuan, dan bantuan ekstra. Ada biaya masing-masing untuk setiap layanan tersebut.

Application Information Will Show Up Here

Mister Kirim Sediakan Solusi “On Demand Logistics”

Industri logistik turut naik daun berkat moncernya pamor belanja online. PT Mister Kirim Indonesia (Mister Kirim) mencoba hadir menawarkan kebutuhan logistik yang terintegrasi, aman dan transparan. Layanan ini tersedia untuk aplikasi Android dan web.

Fokus Mister Kirim adalah sebagai penyedia layanan on demand courier dengan armada utama sepeda motor. Meski demikian Mister Kirim memiliki beberapa pilihan jenis armada pengiriman sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Mister Kirim akan head to head dengan beberapa layanan, seperti Go-Send dari Go-Jek dan Etobee. Keduanya sama-sama menggabungkan layanan logistik dengan sentuhan teknologi.

Sebagai perusahaan logistik dengan sentuhan digital, layanan ini memiliki sejumlah fitur atau layanan meliputi, kurir kembali ke lokasi angkut barang, pengiriman terjadwal, layanan pelanggan, pelanggan prioritas, beberapa lokasi tujuan, dan pengambilan barang dari beberapa lokasi yang berbeda.

“Peluang Mister Kirim masih sangat besar seiring dengan meningkatnya kebutuhan layanan logistik yang dipicu oleh tumbuhnya industri e-commerce dan juga pelaku-pelaku usaha UMKM yang membutuhkan dukungan dalam bidang logistik untuk memperlancar dan mempercepat perkembangan usahanya. Selain itu pembangunan infrastruktur yang semakin baik makin memperluas peluang itu sendiri,” ujar Chief Marketing Officer Mister Kirim Suharti Sadja.

Peluang dan target tahun ini

Mister Kirim resmi didirikan bulan Agustus 2017. Belum genap satu tahun usianya, Mister Kirim sudah beroperasi di Jakarta dan daerah penyangga di sekitarnya dengan jumlah pengguna mencapai 4500 pada bulan Februari kemarin.

“Market logistik Indonesia sangat besar, persaingan layanan logistik saat ini dan ke depannya akan semakin ketat. Hal ini diiringi dengan tumbuhnya kesadaran tentang efektivitas dari faktor pembiayaan layanan logistik itu sendiri. Berdasarkan hal ini, nantinya akan semakin banyak hadir layanan logistik berbasis teknologi untuk mengantisipasi faktor harga pengiriman barang karena layanan logistik via aplikasi, harga kirim akan sangat transparan dan reliable,” imbuh Suharti.

Teknologi Mister Kirim disebut tidak hanya digunakan untuk pemesanan kurir. Mereka menempatkan teknologi untuk membantu pengguna lebih mudah memastikan keamanannya. Aplikasi Mister Kirim dilengkapi dengan QR code dan nomor resi yang unik untuk setiap pemesanan. QR code disediakan sebagai sistem pengenalan kurir bagi pemesan untuk memastikan kurir yang bertugas sesuai dengan identitas yang tertera. Sedangkan nomor resi digunakan untuk memastikan kiriman sampai ke tujuan.

Selain melayani pengguna individu, Mister Kirim juga melayani pelanggan bisnis, di antaranya TandaMata, OJK, IDMARCO, LimaKilo, Klik-Eat dan beberapa lainnya. Dengan tidak terpaku pada satu jenis model bisnis, Mister Kirim berharap bisa lebih banyak menjangkau pengguna. Di tahun 2018 ini Mister Kirim berencana memperluas wilayah operasi di 20 kota besar di Indonesia.

“Mister Kirim ingin memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam layanan logistik melalui transparansi biaya mengutamakan keamanan dalam proses pengiriman barang sampai di tangan penerima dan memberikan pilihan moda angkutan logistik yang ingin digunakan dalam satu aplikasi. Mister Kirim ingin membuka kesempatan peluang kerja bagi setidaknya 15.000 mitra yang bergabung menjadi kurir di Mister Kirim dan memperluas area layanan di luar Jabodetabek,” tutup Suharti.

Application Information Will Show Up Here