Squline Luncurkan Kursus Bahasa Indonesia Online

Pengembang platform kursus online Squline mengumumkan peluncuran lini produk baru, yakni kelas bahasa Indonesia secara online. Varian produk ini secara dilahirkan karena melihat tren di tahun 2018, pasar global bergerak makin cepat mengarah ke Indonesia. Bahasa Indonesia dinilai memiliki potensi untuk dikenal dan dipelajari oleh warga negara asing, terutama investor atau pebisnis yang merencanakan ekspansi.

Menurut CEO Squline Tomy Yunus, para pelaku industri kreatif dan teknologi yang ingin melakukan ekspansi bisnis ke Indonesia perlu untuk mengenal budaya bangsa Indonesia dan bahasa Indonesia terlebih dahulu. Dengan begitu, langkah-langkah untuk menentukan keputusan bisnis yang tepat akan lebih mudah diambil.

Warga negara asing yang ingin kursus bahasa Indonesia di Squline dapat dengan mudah mengakses kelas kapan saja dan di mana saja melalui metode belajar one-on-one LIVE Video Call bersama pengajar profesional. Cukup dengan mengunduh aplikasi Squline dan melakukan registrasi kemudian pesan kelas online sesuai dengan jadwal yang diinginkan.

Squline mencoba mempersiapkan kursus online bahasa Indonesia bagi mereka yang ingin mempelajari bahasa Indonesia dengan mudah dan jadwal yang fleksibel tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu bersama dengan pengajar profesional, sesuai dengan karakteristik pangsa pasar yang ditargetkan, yakni kalangan yang cukup sibuk.

Pihak Squline mengaku inisiatif ini salah satunya didasarkan pada bekal yang diperoleh dari pelatihan yang diterima di acara Startup Grind Global Conference dan Telkomsel NextDev. Bulan Maret lalu, dalam festival kreatif tahunan terbesar, South by Southwest (SXSW) di Austin, Texas, Squline terpilih hadir mewakili Indonesia dan mempromosikan bahasa Indonesia melalui platform aplikasinya.

Squline merupakan startup lokal yang bergerak di bidang edukasi, tepatnya menyajikan portal belajar berbahasa asing. Sebenarnya layanan serupa sudah banyak ditemukan di Google Play, termasuk Bahaso. Yang menarik justru target pasarnya. Jika umumnya pemain lain menargetkan pengguna di Indonesia untuk belajar bahasa asing, Squline mencoba mulai fokus merangkul pasar global yang tertarik mempelajari Bahasa Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

Rencana Penggalangan Dana HarukaEDU dan Kemitraan dengan Perguruan Tinggi

HarukaEDU sebagai startup bidang pendidikan yang fokus kepada kursus dan pelatihan secara online, tahun ini berencana untuk melakukan penggalangan dana. Kepada DailySocial, CEO HarukaEDU Novistiar Rustandi mengungkapkan, saat ini sudah ada investor yang tertarik untuk memberikan investasi kepada HarukaEDU, namun belum final siapa investor tersebut.

Sejak berdiri pada tahun 2013 lalu, HarukaEDU telah memperoleh investasi Seri A dari Cyber Agent Ventures (CAV), salah satu investor terkemuka asal Jepang.

Menambah kemitraan dengan perguruan tinggi

Masih menghadirkan materi kursus pendidikan secara online, tahun ini HarukaEDU mulai fokus kepada pendidikan lanjutan perguruan tinggi (PT), menyesuaikan minat yang cukup besar dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) yang sedang gencar-gencarnya mendorong perguruan tinggi (PT) untuk menyelenggarakan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) atau pendidikan online.

“Salah satu alasannya adalah pemerintah ingin meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) perguruan tinggi yang saat ini masih sekitar 30%. Selain itu, pemerintah juga ingin memberikan akses ke pendidikan tinggi yang berkualitas kepada mereka yang karena pekerjaannya atau hal lain tidak dapat pergi ke kampus setiap hari/malam,” kata Novistiar.

Dengan alasan itu Novistiar mengklaim saat ini makin banyak perguruan tinggi yang ingin menyelenggarakan PJJ atau memanfaatkan platform online. HarukaEDU sebagai penyedia solusi teknologi informasi lengkap bagi PT yang ingin hadir secara online, kini banyak dihubungi oleh berbagai pihak yang tertarik untuk bekerja sama. Saat ini HarukaEDU sudah memiliki 12 partner perguruan tinggi dan sedang dalam tahap diskusi dengan kurang lebih 10 partner perguruan tinggi potensial.

“Yang menurut kami sangat membanggakan adalah kami turut membantu dalam menurunkan biaya pendidikan (kuliah) di Indonesia sampai dengan 50%. Contohnya biaya kuliah program blended learning di Universitas Al Azhar Indonesia hanya 50% dari biaya kuliah program reguler tatap muka. Demikian juga biaya kuliah program blended learning di Universitas Sahid lebih rendah sebesar 35% dari biaya kuliah program reguler tatap muka,” kata Novistiar.

Hal tersebut, menurut Novistiar, menjadikan biaya kuliah di perguruan tinggi berkualitas menjadi lebih terjangkau dan diharapkan akan lebih banyak orang yang mampu untuk menyelesaikan pendidikan tingginya serta mendapatkan gelar sarjana.

Meluncurkan Pintaria

Selain fokus kepada perguruan tinggi, HarukaEDU juga telah meluncurkan Pintaria. Pintaria sebagai sebuah platform menyediakan informasi tentang berbagai jenis profesi, skill yang dibutuhkan, dan menawarkan program-program training dan kuliah yang dapat mendukung seseorang memperoleh profesi yang diinginkan tersebut atau sekedar untuk memperbarui kemampuan.

“Salah satu tujuan kami adalah menjadikan Pintaria sebagai lifelong learning platform di mana setiap orang dapat terus belajar tanpa batas usia agar tetap relevan dengan perkembangan jaman,” kata Novistiar,

Hingga akhir tahun 2018 nanti, HarukaEDU menargetkan menambah kemitraan dengan 15 perguruan tinggi, 20 blended learning/online degree program dan lebih dari 20 partner perusahaan training dengan 60 program training.

“Kami juga ingin membangun branding Pintaria, sehingga ketika semua orang yang ingin meningkatkan pendidikan atau keahlian akan mengunjungi situs Pintaria,” tutup Novistiar.

Startup Pendidikan Squline Fokus Tambah Pengguna Korporasi

Salah satu hal yang bisa dioptimalkan dari majunya teknologi digital dan internet dalam sepuluh tahun terakhir adalah pendidikan. Selain pendidikan formal yang bisa dilengkapi dengan pembelajaran jarak jauh banyak kursus-kursus online bermunculan. Salah satu kursus yang memanfaatkan teknologi digital dan internet dan terus tumbuh di Indonesia adalah Squline. Berdiri sejak tahun 2013 lalu Squline terus berbenah dari tahun ke tahun. Peningkatan jumlah pengguna bisa jadi satu alasan yang kuat untuk Squline memberikan inovasi di tahun ini.

Disampaikan salah satu pendiri Squline Tommy Yunus, pihaknya mengalami penambahan cukup signifikan untuk pengguna atau siswa di rentang usia di bawah 20 tahun di Q1 tahun ini. Angka ini meningkat dua kali lipat di banding periode sebelumnya. Ini menjadi sebuah tanda bahwa Squline mulai dilirik oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Sebelumnya pengguna Squline di dominasi oleh para profesional dengan rentang usia 20 – 30 tahun yang mencapai 70%.

Selain itu, masih dari penuturan Tommy, pengguna berbayar Squline yang menggunakan perangkat mobile meningkat menjadi 60% di Q1 2017. Ini menjadi salah satu alasan kuat mengapa Squline menargetkan meluncurkan aplikasi mobile di tahun ini.

“Dalam tahun 2017 ini kami akan meluncurkan mobile apps agar pengguna aktif kami dapat semakin mudah mengatur jadwal belajar, membuka materi belajar dan berinteraksi dengan pengajar Squline dari smartphone mereka,” ujar Tommy.

Ketika disinggung mengenai fokus Squline di tahun ini, Tommy memaparkan pihaknya akan tetap fokus pada tiga jenis kursus yang sudah ada, yakni Bahasa Inggris, Mandarin, dan Jepang. Belum ada rencana untuk menambah produk baru. Hanya saja salah satu yang menjadi fokus Squline ada pada akuisisi pelanggan korporasi dan institusi pendidikan. Tercatat saat ini lembaga pendidikan POLTEKIP yang berada di bawah kementrian hukum dan HAM memanfaatkan Squline untuk para taruna. Dari penuturan Tommy saat ini Squline memiliki kurang lebih ada 20 klien B2B.

Selain pembelajaran online saat ini Squline juga memberikan program beasiswa bagi pengguna mereka untuk belajar ke luar negeri. Salah satu contohnya saat ini Squline sedang memberikan program beasiswa ke Beijing, Tiongkok, bekerja sama dengan BLCC (Beijing Language and Culture College).

Squline Optimalkan Strategi B2B untuk Pasarkan Layanannya

Startup pengembang layanan kursus online bahasa asing Squline terus berupaya mematangkan strategi ekspansi bisnisnya dengan menyasar sektor B2B (Business-to-Business). Kerja sama terbaru dijalin bersama Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) untuk mematangkan kualitas pemahaman bahasa asing para Taruna di tempat tersebut. Pendekatan seperti ini dinilai efektif memicu penggunaan platform Squline secara lebih intensif.

“Kami melihat bahwa kebutuhan kemampuan bahasa asing di sisi swasta, institusi, dan pemerintahan terjadi peningkatan sangat besar setiap tahunnya. Sebagian besar dari mereka memilih belajar dengan cara yang kurang efektif karena terbentur oleh pekerjaan, atau tugas sehari-hari mereka,” ungkap CEO Squline Tomy Yunus.

Kerja sama berbasis B2B sendiri sudah dimulai hampir 4 tahun belakangan ini oleh Squline. Upaya ini telah berhasil membawakan  Squline lebih dari 1000 siswa yang belajar bahasa asing setiap harinya. Improvisasi juga terus dilakukan, salah satunya dengan dukungan guru asing profesional di bidang bahasa.

Tomy melanjutkan, “Menurut kami, ini merupakan peluang bagi Squline sebagai solusi belajar bahasa asing seara online dengan menawarkan kemudahan akses belajar dan felksibilitas jadwal belajar, tentunya dengan didukung oleh tenaga pengajar asing profesional. Oleh karena itu, mulai tahun ini kami aktif untuk melakukan ekspansi bisnis kami dengan menyasar segmen B2B.”

Menindaklanjuti kerja sama dengan Squline ini, Direktur Poltekip Dr. Suprapto menyampaikan, “Ke depannya seluruh taruna Poltekip akan dibekali dengan pelatihan bahasa asing terutama Bahasa Inggris. Pelatihan Bahasa Inggris berbasis online akan menjadi pilihan yang efektif mengingat jadwal kegiatan taruna yang cukup padat. Karena dengan pelatihan bahasa inggris berbasis online yang dipandu oleh guru profesional kegiatan akan berjalan lebih efektif dan efisien.”

Proses penandatanganan kerja sama Squline - Poltekip
Proses penandatanganan kerja sama Squline – Poltekip

Squline sendiri bisa dikatakan sebagai startup perintis kursus online belajar bahasa asing pertama di Indonesia, didirikan oleh Tomy Yunus dan Yohan Limerta pada tahun 2013. Saat ini ada tiga varian bahasa yang dapat dipelajari, yakni Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin dan Bahasa Jepang. Layanan yang diberikan mengombinasikan kelas interaktif tatap muka via video call dan konten pembelajaran multimedia.

IndonesiaX Hadirkan Materi Kursus Online HarvardX

Setelah menghadirkan deretan pengajar profesional dan didukung oleh universitas serta lembaga pendidikan ternama di Indonesia, IndonesiaX sebuah platform edukasi belajar gratis secara online kembali menghadirkan pilihan baru untuk masyarakat Indonesia, yaitu kursus online dengan materi yang berjudul “Contract law: From trust to promise to contract” merupakan materi yang dibuat oleh Professor Charles Fried dari Harvard Law School.

Selama ini Professor Charles Fried dikenal sebagai pengajar yang mampu memberikan materi pelajaran dengan cara bercerita sehingga lebih mudah dimengerti oleh murid. Dengan format video dalam bahasa inggris serta terjemahan bahasa Indonesia, nantinya semua pengguna situs IndonesiaX dapat langsung mengikuti materi pengajaran.

“Kursus online gratis ini sengaja diciptakan oleh IndonesiaX untuk memberikan kesempatan dan kemudahan kepada masyarakat Indonesia yang ingin mendapatkan pendidikan dengan kualitas terbaik dari universitas dan perusahaan lokal hingga mancanegara,” kata CEO dan Presiden Direktur IndonesiaX Lucyanna Pandjaitan kepada JakartaPost.

Fitur lengkap dengan beragam konten lokal

Deretan pengajar lokal dan asing di IndonesiaX

Berdiri sejak tahun 2015, IndonesiaX menerapkan platform OPEN edX, merupakan platform pendidikan massive online open course (MOOC) yang dikembangkan oleh Massachusetts Institute of Technology dan Universitas Harvard di tahun 2012. Dengan mengedepankan konten lokal dan sistem pengajaran yang mudah dan interaktif saat ini IndonesiaX mengklaim telah memiliki 60 ribu peserta, dengan 10 kursus online yang tersedia.

Jika pada umumnya kurus online yang tersedia kebanyakan hanya menyediakan bahasa inggris saja, di IndonesiaX dengan learning management system (LMS) secara khusus dihadirkan pilihan bahasa hingga terjemahan dengan bahasa Indonesia.

Saat ini IndonesiaX telah bermitra dengan Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, PT Bursa Efek Indonesia, Rumah Perubahan dan PT Net Mediatama Televisi. Bertujuan untuk terus menambah kemitraan dengan universitas dan lembaga pendidikan di tanah air, saat ini IndonesiaX juga telah bermitra dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember serta Universitas Airlangga.

Dengan memanfaatkan teknologi, tayangan video dengan kualitas terbaik dan materi yang bisa diunduh secara gratis, IndonesiaX diharapkan bisa menjadi alternatif pengajaran dengan metode terbuka secara online. Dilengkapi dengan fitur interaktif langsung, memudahkan siswa untuk berbincang dengan siswa lain hingga pengajar.

HarukaEdu Buka Kelas Online “Technopreneurship”

Layanan pembelajaran digital HarukaEdu menginformasikan pembukaan kelas online dengan topik “Technopreneurship” mulai hari ini, 18 Maret 2014. Kelas bisa diikuti secara gratis dalam tiga gelombang dengan durasi total hampir lima minggu. Tugas akhir kelas ini adalah pitching startup dengan hadiah menarik dari para pendukung HarukaEdu.

Continue reading HarukaEdu Buka Kelas Online “Technopreneurship”