Manjakan Penggunanya, OPPO Umumkan Aplikasi OPPO Service

Sebagai barang elektronik, smartphone yang kita gunakan sehari-hari tentu bisa saja mengalami kerusakan. Penyebabnya beragam, bisa jadi karena keteledoran penggunanya seperti tak sengaja menjatuhkan, atau penyebab lain seperti error pada sistem dan kerusakan komponen tertentu.

Dulu saya pernah mengalami ribetnya proses klaim garansi smartphone, saya harus datang ke lokasi service center, antrinya lama, dan spare part-nya kadang belum tentu tersedia sehingga proses perbaikannya bisa sampai berminggu-minggu. Itu memang cerita lampau, karena sekarang layanan purna jual smartphone sudah jauh lebih baik.

OPPO-Service-3

Sebut saja OPPO, setelah berhasil menyalip Samsung dan menjadi pemimpin pasar smartphone di Indonesia – salah satu strategi OPPO untuk menjaganya ialah dengan meningkatkan layanan purna jual. Mereka baru saja meluncurkan aplikasi yang disebut OPPO Service dan sejumlah program pelayanan terbaru.

Sebagai informasi, posisi OPPO sebagai penguasa pasar smartphone di Indonesia ialah berdasarkan laporan dari Canalys. Di mana pada kuartal kedua tahun 2019 ini OPPO tercatat mendominasi 26 persen pangsa pasar, sementara Samsung menguasai 24 persen. Meski begitu, laporan dari riset Counterpoint masih menunjukkan Samsung di urutan pertama.

Layanan di Aplikasi OPPO Service

Saat ini OPPO telah memiliki 117 cabang service center di Indonesia dan dikelola langsung oleh OPPO tanpa adanya pihak ketiga. Melalui aplikasi ini, OPPO berupaya memberikan kemudahan bagi konsumen yang ingin melakukan perbaikan di OPPO Service Center.

Dari mulai informasi mengenai lokasi service center, mengecek status garansi, status perbaikan, layanan prioritas yang memungkinkan konsumen melakukan pendaftaran antrian secara online, layanan antar jemput, diagnosa kerusakan, hingga harga spare part. Jadi perhitungan biaya yang ditanggung oleh konsumen lebih transparan, bila ada kerusakan yang tidak tercover oleh garansi atau sudah lewat masa garansi.

Bagi konsumen yang membutuhkan bantuan juga tersedia fitur percakapan, live chat dengan customer service. Anda juga bisa mendapatkan update berita terbaru seputar produk OPPO. Saat ini, aplikasi OPPO Service dapat digunakan pada OPPO A71, A71 2018, A3s, A5s, F5, F7, F9, F11, F11 Pro, R17 Pro, Find X, dan OPPO Reno series.

Program Layanan Purna Jual Baru

OPPO-Service-1

Selain aplikasi OPPO Service, ada dua hal penting lagi yang diumumkan oleh OPPO. Pertama ialah program layanan premium garansi internasional khusus untuk perangkat Reno 10x Zoom, Reno FC Barcelona Edition, dan Reno 10x Zoom Artist Edition.

“Kami menyadari, saat ini banyak orang yang bekerja, berpergian, dan belajar di luar negeri. Untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada pelanggan kami yang berada di luar negeri, OPPO meluncurkan layanan garansi internasional.” Ujar Aryo Meidianto A., PR Manager OPPO Indonesia.

Misalnya apabila perangkat Reno 10x Zoom Anda mengalami masalah saat sedang bepergian ke luar negeri, Anda tetap memiliki akses untuk layanan perbaikan dan garansi yang sama di pusat layanan resmi OPPO di negara-negara di mana perangkat tersebut dijual secara resmi.

Perlu dicatat, layanan ini hanya berlaku untuk perangkat yang dibeli dari OPPO Store resmi atau toko yang bekerja sama dengan OPPO. Selain itu, tetap akan ada biaya tambahan untuk layanan yang tidak tercakup oleh garansi. Ada pun di Asia Tenggara, layanan premium ini berlaku di Indonesia, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Thailand.

OPPO-Service-2

Program pelayanan baru OPPO yang kedua adalah ‘one hour flash fix’ untuk seluruh pengguna smartphone OPPO, di mana proses perbaikan bisa diselesaikan hanya dalam waktu satu jam saja. Bila ternyata tidak bisa selesai dalam satu jam, pengguna berkesempatan mendapatkan hadiah kejutan yang bisa berupa aksesori seperti earphone, pengisi daya USB, jam alarm, pena, dan banyak lagi.

[Review] OPPO K3: Smartphone Layar Lebar Kinerja Kencang dan Kamera Cantik

Saat ini hampir semua vendor smartphone Android menyasar kepada generasi muda. Memang, generasi muda saat ini lebih kreatif dan inovatif dan membutuhkan perangkat yang responsif dan tidak mudah lag. Apalagi, harga juga menjadi sebuah penilaian penting dalam membeli sebuah perangkat genggam untuk bekerja.

OPPO K3

OPPO menawarkan smartphone K3 pada mereka yang masuk ke dalam pangsa pasar tersebut. OPPO memang membuat K3 untuk memiliki desain yang cantik, layar yang besar, dan menggunakan prosesor kencang dengan harga yang cukup terjangkau. Dan saat ini, harga tiga jutaan rupiah memang masih menjadi pilihan sehingga OPPO memasukkan K3 ke dalam rentang harga ini.

Saat melihat desain dari OPPO K3, saya langsung teringat dengan Realme X. Bentuk desainnya benar-benar mirip dengan hanya desain kamera dan logo saja sebagai pembeda. Bahkan desain Rising Camera untuk selfie-nya saja juga benar-benar mirip. Desain yang sama juga diperkenalkan OPPO pertama kali di dunia pada saat F11 Pro diluncurkan beberapa bulan yang lalu.

OPPO K3 memiliki spesifikasi sebagai berikut

SoC Snapdragon 710
CPU 2×2.2 GHz Kryo 360 Gold + 6×1.7 GHz Kryo 360 Silver
GPU Adreno 616
RAM 6 GB
Internal 64 GB
Layar 6,5 inci 2340×1080 AMOLED GG5
Dimensi 161.2 x 76 x 9.4 mm
Bobot 191 gram
Baterai 3765 mAh
OS Android Pie 9.0 – ColorOS 6

OPPO K3 - Belakang

Berbeda dengan seri lainnya, seri K merupakan seri online. Hal ini berarti bahwa OPPO K3 hanya bisa didapatkan secara online melalui toko online resmi OPPO. Hal tersebut dilakukan oleh OPPO karena ingin menjangkau pasar yang lebih luas lagi.

Untuk hasil dari CPU-Z dan Sensor Box adalah sebagai berikut

Unboxing

Seperti inilah paket penjualan dari OPPO K3 beserta isinya

OPPO K3 - Unbox

 

Desain

Desain yang sama pernah ditunjukkan oleh OPPO pada perangkat F11 Pro mereka. Bahan untuk body-nya pun masih sama, dengan plastik polikarbonat. Finishing-nya juga dibuat seperti kaca sehingga cukup ramah terhadap sidik jari. Unit yang kami dapatkan menggunakan warna Pearl White.

OPPO K3 - Atas

OPPO K3 juga memiliki resolusi yang sama dengan F11 Pro, yaitu 2340×1080 dengan rasio layar 19,5:9. Layarnya sendiri menutupi 91% bagian depan dari OPPO K3. Dengan menggunakan pelindung kaca Gorilla Glass 5, tentu saja membuat layar OPPO K3 lebih kuat saat terjatuh dari tangan. Selain itu, OPPO juga telah memasangkan lapisan pelindung goresan, yang sayangnya pada saat kami dapatkan sudah tergores.

OPPO K3 - Bawah

Layar dari OPPO K3 kali ini juga tidak menggunakan notch dalam bentuk apa pun. Jenis layar yang digunakan kali ini adalah AMOLED. Layar ini juga salah satu alasan hadirnya pemindai sidik jari dibalik layar. Setelah kami uji, pemindai sidik jari ini sangat responsif, mirip dengan sensor sidik jari yang biasanya hadir di belakang perangkat.

OPPO K3 - Sisi Kiri

Pada bagian belakang OPPO K3 dapat ditemukan dua buah kamera lengkap dengan LED Flash. Bagian ini cukup menonjol sehingga cukup merisaukan saat smartphone ditaruh di atas meja dan tergeser, membuat kaca lensa dapat baret, walau menggunakan kaca Sapphire. Oleh karenanya, gunakan saja back case transparan bawaannya sehingga dapat membuat bagian kameranya tidak menonjol.

Pada bagian kiri dari smartphone ini terdapat dua tombol volume. Pada bagian kanannya terdapat tombol daya dan slot SIM tanpa hadirnya tempat untuk microSD. Pada bagian atasnya terdapat modul kamera depan serta microphone kedua. Dan pada bagian bawahnya terdapat slot USB-C untuk mengisi daya, port Audio 3.5mm, serta speaker.

OPPO K3 - Sisi Kanan

Audio juga menjadi bagian yang sangat menyenangkan pada OPPO K3. Dengan menggunakan Dolby Atmos, membuat suara yang keluar dari lubang 3.5 mm tersebut terasa bagus untuk didengarkan. Hal ini tentu bisa menjadi bahan pertimbangan saat ingin membeli sebuah smartphone yang sekaligus menjadi perangkat untuk mendengarkan musik dan menonton video.

OPPO K3 menggunakan Android Pie 9.0 sebagai sistem operasinya. Sistem operasi ini dibalut dengan antarmuka yang dinamakan ColorOS dengan versi 6. ColorOS 6 sudah menghilangkan app drawer sehingga semua icon aplikasi akan muncul pada homescreen.

Jaringan

OPPO selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. OPPO K3 sendiri mendukung band 1(2100), 3(1800), 5(850), 7(2600), 8(900), 38(2600), 40(2300), dan 41(2500) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia.

Kamera

OPPO selalu mengedepankan kamera pada setiap smartphone yang dijual. Pada K3, OPPO menggunakan dua sensor SONY IMX berbeda untuk kamera utama dan kamera swafotonya. Hal ini tentu saja akan menjamin gambar yang diambil akan menjadi bagus.

Kamera belakang dari OPPO K3 menggunakan SONY IMX 519 dengan resolusi 16 MP dan bukaan f/1.7 sehingga mampu mengambil gambar pada kondisi cahaya yang kurang dengan cukup baik. Hasilnya memang bagus untuk ukuran smartphone dengan harga tiga jutaan rupiah. Noise terlihat minim dan tajam.

Kamera depan OPPO K3 menggunakan SONY IMX 471 dengan resolusi 16 MP juga dan bukaan f/2.0. Hasilnya juga cukup prima, namun memang untuk para pria, hendaknya mematikan fitur AI Beautify agar hasilnya lebih tajam.

Pengujian

OPPO K3 menggunakan chipset high end yang saat ini sepertinya belum terlalu banyak digunakan oleh produsen smartphone, yaitu Snapdragon 710. Snapdragon 710 sendiri menggunakan dua inti Snapdragon Kryo 360 yang berbasis Cortex A75 yang kencang dalam menjalankan sistem operasi Android.

Dengan menggunakan SoC tersebut, kinerja bermain game sudah pasti tidak perlu diragukan lagi. Game yang kami coba pada perangkat ini adalah PUBG Mobile, LifeAfter, dan AoV. Akan tetapi, dengan layar yang lebar, pengguna harus melakukan setting ulang letak tombol virtual. Saya sering kali gagal menembak lawan pada game PUBG Mobile karena tombol tembak tidak tertekan karena letaknya berbeda dari biasanya.

Untuk pembanding, kami hadirkan Snapdragon 845 serta 660. Hal ini tentu untuk membandingkan seberapa jauh kinerja OPPO K3 dengan perangkat yang menggunakan kedua SoC tersebut. Berikut adalah hasil benchmark-nya

Uji Baterai dengan MP4

Pengujian kami kali ini menggunakan video MP4 yang dimainkan secara berulang-ulang. Videonya sendiri menggunakan resolusi 1920×1080 dengan codec H.264 dan berdurasi 120 menit. Kami tidak menggunakan BatteryXPRT karena algoritma penghemat baterai yang sangat ketat pada ColorOS 6 versi OPPO K3 ini.

Pengujian berlangsung selama 13 jam 51 menit pada unit yang kami dapatkan. Setelah baterai habis dan perangkat mati, kami langsung menguji VOOC dengan charger bawaan. Hasilnya, kami dapat mengisi sampai penuh dalam waktu 1 jam 30 menit dengan kondisi perangkat dinyalakan.

Verdict

Mendapatkan sebuah smartphone OPPO dengan harga tiga jutaan yang memiliki kinerja tinggi memang sudah bukan impian lagi. Hal ini diwujudkan oleh OPPO dengan smartphone K3 yang hanya dijual secara online ini. Tidak tanggung-tanggung, spesifikasi yang diberikan memang cukup tinggi.

Pada bagian kinerja, Snapdragon 710 mampu menggerakkan OPPO K3 dengan sangat responsif. Dengan segala pengujian yang saya lakukan, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa semua game dan aplikasi dapat berjalan tanpa halangan pada perangkat ini. Bahkan, beberapa game dapat dijalankan setting tertinggi.

Dual Sony IMX pada smartphone ini memang patut diperhitungkan. Dalam kondisi rendah cahaya sekalipun, OPPO K3 mampu mengambil gambar dengan prima. Untuk para wanita, AI Beautify malah mampu membuat Anda lebih cantik tanpa harus berdandan. Namun untuk pria, sebaiknya fungsi ini dimatikan agar mendapatkan hasil yang lebih tajam.

Perangkat OPPO K3 dijual dengan harga Rp. 3.599.000. Yang perlu diingat, smartphone ini hanya dijual pada toko-toko online saja. Pada official store-nya, OPPO sendiri yang bakal mengirimkan smartphone-nya. Jadi, tidak perlu khawatir barang tidak akan sampai.

Sparks

  • Responsif
  • Hasil kamera bagus
  • Layar lebar
  • Harga terjangkau
  • VOOC untuk isi baterai cepat
  • Hasil selfie yang prima
  • Dolby Atmos

Slacks

  • Tidak ada NFC
  • Body belakang mudah tertempel sidik jari

Xiaomi, OPPO dan Vivo Berkolaborasi Kembangkan Fitur Transfer File ala AirDrop

Android Q yang akan dirilis bersama Google Pixel 4 beberapa bulan lagi sudah pasti menyimpan banyak fitur baru. Kendati demikian, versi terbaru Android ini rupanya juga bakal menghapuskan salah satu fitur lamanya, yakni Android Beam, seperti dilaporkan oleh TechRadar.

Sekadar mengingatkan, Android Beam adalah fitur untuk berbagi file antar perangkat. Fungsinya kurang lebih mirip seperti fitur AirDrop di platform iOS. Namun yang membedakan adalah, AirDrop mengandalkan perpaduan Bluetooth dan Wi-Fi, sedangkan Android Beam menggunakan NFC.

Tren terkini menunjukkan bahwa NFC lebih cocok dipakai untuk fungsi pembayaran. Itulah mengapa Google memutuskan untuk mengeliminasi Android Beam. Kabar baiknya, Android Q disebut sudah menyiapkan penggantinya, yakni Fast Share, yang kalau berdasarkan pengujian 9to5Google, jauh lebih mirip dengan AirDrop ketimbang Android Beam.

Masalahnya, Fast Share disebut membutuhkan Google Play Services, dan kemungkinan besar ini yang menjadi alasan mengapa Xiaomi, OPPO, dan Vivo baru-baru ini memutuskan untuk bekerja sama mengembangkan fitur serupa versi mereka sendiri, berdasarkan info yang dirilis akun resmi MIUI (Xiaomi) di WeChat.

Fitur ini kabarnya bakal terintegrasi pada MIUI (Xiaomi), ColorOS (OPPO), dan FunTouchOS (Vivo). Seperti halnya AirDrop, kreasi trio brand Tiongkok ini menawarkan kecepatan transfer hingga 20 MB per detik, dan ini mengindikasikan keterlibatan Wi-Fi di belakang layar, di samping Bluetooth yang berperan menjadi perantara tiap perangkat.

Versi beta dari fitur ini disebut bakal dirilis pada akhir bulan ini juga. Aliansi Tiongkok ini mempersilakan pabrikan smartphone lain untuk mendaftar apabila mereka tertarik mengintegrasikan fitur transfer file ini pada perangkat bikinannya masing-masing.

Sumber: The Verge.

Simak Video Unboxing OPPO K3, Smartphone Kelas Menengah dengan Desain Premium

OPPO Reno bukanlah satu-satunya seri smartphone baru yang OPPO siapkan di tahun 2019 ini. Baru-baru ini, mereka menyingkap seri baru OPPO K yang ditujukan untuk kelas menengah, diwakili oleh anggota perdananya, yaitu OPPO K3.

Ada beberapa poin menarik di samping faktanya sebagai pelopor seri smartphone baru di portofolio OPPO. Salah satunya adalah keputusan OPPO Indonesia untuk memasarkannya khusus secara online dengan harga Rp 3,6 juta, menjadikannya pantas dianggap sebagai alternatif yang lebih terjangkau dari OPPO F11 Pro.

Secara estetika, ada banyak kemiripan antara K3 dan F11 Pro, terutama pada bagian depan berkat layar tanpa notch dan kamera tipe pop-up di atasnya. Beralih ke belakang, K3 bisa dibilang lebih mirip Reno series, terutama untuk varian yang berwarna Jade Black.

Bagi yang tertarik meminang smartphone berlayar 6,5 inci ini namun masih ingin mendapat gambaran yang lebih jelas mengenai keunggulan-keunggulannya, silakan tonton sesi unboxing yang sempat dijalani oleh tim DailySocial beberapa hari sebelum peluncuran resminya.

Realme Bakal Gunakan Sistem Operasi Sendiri

Dari pertama peluncuran hingga smartphone terakhir yang muncul, realme masih menggunakan sistem operasi Android dengan antar muka ColorOS. Seperti yang kita sudah ketahui, ColorOS selalu menjadi antar muka bawaan OPPO, mulai dari kelas pemula hingga kelas premium. Hal ini tentu membedakan realme dari produk keluaran keluarga BBK Electronics lainnya yang memiliki antar muka buatan sendiri.

Realme X - Auf

Hal tersebut sepertinya tidak akan berlangsung lama, karena realme pada akhirnya akan mengeluarkan antar muka sendiri. Sudah sejak lama, spekulasi mengenai realmeOS muncul di internet. Akan tetapi, hal tersebut tidak pernah digubris oleh realme sendiri, hingga saat ini.

Pemimpin realme India, Madhav Sheth dalam sebuah wawancara mengatakan bahwa mereka akan mengeluarkan RealmeOS sebentar lagi. Akan tetapi, beliau tidak menyebutkan bagaimana sistem operasi tersebut dan seperti apa. Sheth mengatakan bahwa perusahananya telah mendengarkan para pelanggannya mengenai software dan telah bekerja sama dengan tim litbang untuk menawarkan fitur yang diminta paling banyak.

Realme beberapa waktu yang lalu memang mengumumkan Project X yang sampai saat ini masih misterius. Dengan proyek ini, realme mencari beberapa penguji beta untuk mencoba software rahasia dan meminta umpan baliknya. Proyek inilah yang dispekulasikan sebagai sistem operasi terbaru dari realme.

Sheth juga mengatakan bahwa pure Android tidak menggambarkan pengalaman yang sebenarnya. Realme sendiri ingin membawa kinerja dan mendukung Android, namun ingin menambahkan fitur-fitur tambahan. Hal ini tentu saja terlihat seperti OxygenOS yang dimiliki oleh OnePlus.

OPPO F11 Jewelry White - Photo by Lukman Azis / Dailysocial
OPPO F11 Jewelry White – Photo by Lukman Azis / Dailysocial

RealmeOS nantinya dipercaya akan berbasiskan sistem operasi Android Q dan bisa jadi akan diluncurkan pada akhir tahun ini. Tentunya, hal tersebut harus menunggu Android Q yang stabil dari Google.

Realme sendiri pertama kali muncul dikenal sebagai sub-brand dari OPPO. Walaupun mereka mengumumkan sudah lepas dari OPPO, namun desain dan antar mukanya masih mirip dengan OPPO. Dengan munculnya RealmeOS, tentu saja membuat realme akan benar-benar terlepas dari OPPO.

OPPO Kuasai Pangsa Pasar Smartphone Tanah Air Berdasarkan Hasil Riset Canalys

Selama beberapa tahun berturut-turut, Samsung menguasai pangsa pasar smartphone di Indonesia. Namun berdasarkan data terbaru yang dirilis Canalys, untuk pertama kalinya posisi pertama itu direbut oleh OPPO.

Estimasi data ini adalah untuk periode kuartal kedua tahun 2019. Samsung tercatat menguasai 24% pangsa pasar, sedangkan OPPO berhasil membalap dengan 26% pangsa pasar. Dilihat dari sisi pertumbuhan tahun ke tahun, OPPO mencatatkan angka 54%.

Canalys top smartphone brands in Indonesia Q2 2019

Melalui siaran pers, Aryo Meidianto selaku PR Manager OPPO Indonesia menjelaskan bahwa pencapaian ini bisa terwujud berkat strategi kuat mereka di ranah penjualan offline. Dari data internal OPPO sendiri, model-model yang tercatat memberikan kontribusi terbesar mencakup OPPO A1k, A5s, F11, F11 Special Online Edition, dan F11 Pro.

Namun yang lebih menarik adalah bagaimana upaya riset Canalys ini membuahkan hasil yang berbeda dengan yang dilakukan oleh Counterpoint, yang baru-baru ini juga sempat saya bahas. Versi Counterpoint menunjukkan bahwa Samsung masih berdiri kokoh di urutan pertama dengan 27% pangsa pasar, sedangkan OPPO malah di posisi ketiga dengan 17% pangsa pasar setelah Xiaomi (21%).

Counterpoint top smartphone brands in Indonesia Q2 2019

Kemungkinan besar perbedaan hasil ini disebabkan oleh cara pengambilan data yang berbeda pula antara Canalys dan Counterpoint. Perbedaan spesifiknya juga cukup jauh; pada versi Canalys, OPPO mencatatkan pertumbuhan tahun ke tahun sebesar 54%, sedangkan pada versi Counterpoint angkanya cuma 6%.

Terlepas dari itu, hasil riset kedua firma ini menunjukkan tren yang sama; bahwa brand smartphone asal Tiongkok sudah hampir mendominasi pasar lokal. Sama seperti hasil riset Counterpoint, versi Canalys juga mencatatkan empat brand Tiongkok yang menduduki posisi lima besar, dengan posisi terakhir diisi oleh brand debutan yang sama pula, yaitu Realme.

 

Melihat Lebih Dekat OPPO Reno 10x Zoom Edisi Kolaborasi dengan Darbotz dan 2 Seniman Lokal Lain

OPPO menyelenggarakan acara OPPO Renoscape di Plaza Indonesia. Renoscape ini pada dasarnya adalah pameran tetapi sekaligus penjualan perangkat dan produk limited edition yang bekerja sama dengan 3 artis atau seniman lokal Indonesia. OPPO Menyebutnya sebagai, dunia imajinatif perpaduan seni dan teknologi.

Pameran sendiri dilaksanakan pada tanggal 31 Juli hingga 31 Agustus 2019 di lobi selatan Plaza Indonesia. Di pojok mall ini Anda akan bisa melihat beberapa produk. Yang pertama adalah seri Reno 10x Zoom edisi spesial, ada tiga seri yaitu seri Darbotz, Arkiv, dan Ronald. Ada pula pameran artwork dari masing-masing seniman, notebook edisi khusus serta kaos dengan artwork dari 3 seniman tersebut.

Renoscape - Reno 10x Zoom

Ada berapa produk yang bisa Anda beli langsung, ada pula edisi sangat terbatas yang akan dilelang oleh OPPO, untuk penggalangan dana yang akan disalurkan untuk tujuan sosial. Nah, produk yang bisa Anda beli langsung antara lain notebook atau buku catatan fisik dengan stiker serta artwork khusus di dalamnya yang bisa Anda beli seharga 385 ribu rupiah.

Lalu ada pula kaos putih dengan artwork masing-masing artis yang bisa dibeli seharga 485 ribu rupiah, hanya tersedia 300 buat saja, serta yang terakhir adalah perangkat Reno 10x Zoom edisi khusus dengan artwork yang secara khusus disematkan di perangkat.

OPPO Reno 10x Zoom Limited Edition Seri Darbotz, Arkiv Vilmansa, dan Ronald Apriyan

Mari kita bahas seri limited edisi Reno 10x Zoom ini yang berkolaborasi dengan para seniman lokal. Seperti yang dikutip dari rilis, OPPO sendiri membutuhkan waktu 1 bulan penuh untuk menjalankan kolaborasi dengan ketiga seniman lokal ini dalam menghadirkan edisi terbatas perangkat Reno.

Secara mendasar, edisi khusus ini menghadirkan artwork di bagian belakang perangkat, Sehingga kita bisa menikmati karya dari masing-masing seniman langsung di genggaman tangan kita. Yang menjadi spesial tentu saja jumlah dari perangkat yang disediakan, masing-masing edisi hanya tersedia 30 unit saja. Jadi hanya ada masing-masing 30 unit seri OPPO Darbotz, Arkiv dan Ronald. Total ada 90 unit yang bisa dimiliki oleh konsumen dengan harga Rp12.999.000.

Untuk spesifikasi sendiri, tidak ada beda sama sekali dengan OPPO Reno 10x Zoom yang kini dijual dipasaran. Untuk proses desain sendiri, OPPO menyebutkan bahwa, “Proses pembuatan penampang belakang Limited Edition OPPO Reno 10x Zoom terbilang kompleks. Untuk memastikan karya seniman terpampang sempurna, masing-masing karya diukir dari dalam bagian penampang belakang dengan suhu yang diatur sedemikian rupa, sehingga detail karya seniman terlihat dengan jelas. Pemilihan untuk mengukir melalui bagian dalam penampang juga ditujukan agar permukaan produk tetap halus dan nyaman digenggam.”

Kiri adalah perangkat yang bisa Anda beli, tersedia terbatas 30 unit. Kanan adalah perangkat untuk di lelang, hanya tersedia satu.
Reno x Darbotz. Kiri adalah perangkat yang bisa Anda beli, tersedia terbatas 30 unit. Kanan adalah perangkat untuk di lelang, hanya tersedia satu.

Untuk perangkat limited edition sendiri OPPO menyediakan dua versi, yang pertama adalah edisi super limited, hanya ada 1 dan akan dilelang. Paket super limited ini terdiri dari 1 perangkat OPPO Reno 10x Zoom edisi seniman (Darbotz, Arkiv, atau Ronald) ditambah dengan artwork dinding dari masing-masing seniman. Masing-masing perangkat hanya tersedia 1 buah saja. Hasil lelang ini akan disumbangkan ke beberapa yayasan di Indonesia.

Nah, untuk edisi limited edition yang lainnya, seperti yang disebutkan di awal artikel tersedia 30 unit dan bisa dibeli oleh umum di lokasi Renoscape di Plaza Indonesia. Untuk penjelasan karya-karya seniman yang ‘menempel’ di perangkat Reni sendiri, saya kutip dari rilis penjelasannya.

Limited Edition OPPO Reno 10x Zoom – Seri Darbotz

Untuk Limited Edition OPPO Reno 10x Zoom Seri Darbotz sendiri, Darbotz mengangkat tema “Berbeda Tapi Tetap Satu”. Melalui warna hitam putih, garis, dan karakter monster yang menjadi ciri khasnya, Darbotz mencoba menggambarkan keadaan masyarakat Indonesia yang berasal dari berbagai suku, agama, dan budaya berbeda, tapi tetap menjadi satu kesatuan.

Limited Edition OPPO Reno 10x Zoom – Seri Arkiv Vilmansa

Untuk Limited Edition OPPO Reno 10x Zoom Seri Arkiv Vilmansa, Arkiv menamakan karyanya ‘Crown of Creation’. “Karya ini terinspirasi dari kompleksitas dan modernitas yang ada di kehidupan kita sehari-hari. Menurut saya, dua hal ini yang menjadi dasar kreativitas kita dalam berkreasi dan berinovasi saat ini,” ungkap Arkiv.

Limited Edition OPPO Reno 10x Zoom – Seri Ronald Apriyan

Untuk Limited Edition OPPO Reno 10x Zoom Seri Ronald Apriyan, Ronald menggunakan goresan penuh warna untuk menuangkan imajinasi memakan Nasi Padang di luar angkasa.

Pengalaman Hands-on Perangkat dan fitur AR

Perangkat limited edition para seniman lokal ini hadir dengan warna Jet Black dengan ukiran karya ada di bagian belakang serta ‘jaket’ boks yang juga didesain khusus ada artwork dari para seniman. Tampilan artwork yang ada cukup keren, terutama perangkat yang hanya ada 1 buah (edisi yang di lelang), karena tampilan artwork-nya lebih terasa penuh dan banyak detail yang bisa dinikmati ketika menggenggam perangkat. Meski demikian, seri yang dijual 30 unit juga tidak kalah keren.

Renoscape - Reno 10x Zoom
Tampak belakang Reno 10x Zoom edisi spesial Darbotz

Warna dari ukiran karya seninya berwarna putih namun terasa agak keabuan dengan efek seperti grafir, berada di latar hitam (jet black) yang ada di perangkat Reno. Namun warna artwork ini akan berubah ketika terpantul dengan cahaya, dan terasa lebih ke warna emas.

Perangkat limited edition seperti ini tentu saja daya jual utamanya adalah keistimewaan perangkat yang hanya tersedia sedikit dan akan tampil spesial ketika digenggam atau ditaruh dengan tampak belakang smartphone berada di atas. Perangkat Reno Limited Edition edisi seniman Indonesia ini menurut saya sudah bisa memberikan efek tersebut. Terutama karya Ronald Apriyan yang memberikan banyak garis. Selain itu, artwork yang ada juga bisa langsung dikenali bagi mereka yang selalu menyimak karya-karya para seniman ini, misalnya saja karya Darbotz dengan monsternya, atau Arkiv dengan karakter toy-nya yang khas. Anda akan mengenali langsung ketika perangkat Reno seri seniman ini diletakan dengan bagian belakang yang terlihat.

Selain dari desain bagian belakang yang khas, OPPO juga menyertakan aplikasi AR untuk para pemilik perangkat melihat karya lewat smartphone. Anda cukup membuka aplikasi, mengarahkan pada artwork dinding dan artwork akan muncul di layar ponsel Anda. Aplikasi AR ini juga bisa digunakan di artwork karya Arkiv yang ada di MRT.

Reno x Arkiv
AR karya Arkiv di MRT Jakarta

Strategi pemasaran yang menarik

Renoscape yang dihadirkan OPPO tentu saja tidak bisa melulu dilihat dari sisi penjualan, lebih pada strategi branding dan pemasaran untuk mendekatkan merek Reno pada konsumen muda yang lekat dengan unsur kreativitas. Memang ada produk yang dijual untuk seri limited edition ini, tetapi jumlahnya hanya sedikit.

Pop-up store dan pameran di Plaza Indonesia juga tentunya bukan ditujukan untuk jualan saja tetapi untuk branding, Reno diposisikan OPPO sebagai perangkat premium high-end (bukan perangkat flagship memang) tetapi segmentasinya sudah cukup atas jika melihat dari harga serta spesifikasi yang dihadirkan. Branding Reno di salah satu mall segmen premium, kolaborasi dengan 3 seniman lokal yang cukup memiliki nama di Indonesia, dan penyematan label limited edition adalah 3 unsur strategi pemasaran untuk membantu nama Reno yang notabene adalah nama baru yang harus dikenalkan OPPO ke khalayak ramai.

Ketika pertama kali melihat iklan kolaborasi OPPO dan Darbotz, saya cukup dibuat ternganga karena menurut saya ini adalah salah satu lompatan yang cukup menarik yang dilakukan OPPO. Tidak hanya berkutat di brand ambassador artis tetapi menggeser sedikit ke seniman lokal yang pangsa pasarnya cukup cocok dengan nama Reno. Setelah kampanye pemasaran dengan mengunggulkan sisi fotografi lewat acara Reno Zoom-in, kini OPPO kembali melancarkan strategi pemasaran dengan menggandeng para seniman lokal. Langkah yang menarik untuk sebuah brand perangkat smartphone. OPPO memang bukan kali pertama marilis varian yang bekerja sama atau berkolaborasi dengan pihak lain, OPPO pernah merilis varian perangkat bekerja sama dengan merek kosmetik, lalu ada pula varian super hero (Avengers) dan yang masih cukup baru adalah dengan klub sepak bola FC Barcelona.

OPPO sendiri menyebutkan bahwa umur Reno akan cukup panjang, setidaknya sampai akhir tahun. Jadi saya memprediksi ini bukan kali terakhir OPPO akan merilis varian tertentu untuk seri Reno mereka. Strategi yang tentunya tetap menarik untuk dicermati.

Anda yang tertarik untuk memiliki perangkat OPPO Reno 10x Zoom limited edition seri Darbotz, Arkiv, dan Ronald bisa mampir ke area “Renoscape” di Lobi Selatan Plaza Indonesia, mulai 31 Juli hingga 31 Agustus 2019.

Renoscape - Reno 10x Zoom

Renoscape - Reno 10x Zoom

4 dari 5 Brand Smartphone dengan Penjualan Terbesar di Indonesia Adalah Brand Asal Tiongkok

Dua tahun terakhir ini kita dihadapkan dengan harga smartphone flagship yang terus melambung. Namun dampak positifnya, smartphone kelas menengah ke bawah kian bertambah banyak, dan kualitasnya pun terus meningkat dari tahun ke tahun.

Bicara soal smartphone kelas mid-end atau low-end, sudah pasti pabrikan smartphone asal Tiongkok yang menjadi subjek bahasan utamanya. Berdasarkan hasil riset Counterpoint, berbagai penawaran dari brand seperti Xiaomi, OPPO, maupun Vivo menjadi salah satu pendorong terbesar pertumbuhan pasar smartphone.

Data mereka menunjukkan bahwa ada peningkatan penjualan smartphone sebesar 6% di pasar Indonesia selama kuartal kedua kemarin jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Juga menarik adalah fakta bahwa empat dari lima brand smartphone dengan penjualan terbesar di tanah air merupakan brand asal Tiongkok, dengan total pangsa pasar melebihi 55%.

Samsung masih memegang posisi pertama berkat model-model gres seperti Galaxy A50 / DailySocial
Samsung masih memegang posisi pertama berkat model-model gres seperti Galaxy A50 / DailySocial

Keempat brand itu adalah, sesuai urutannya terkait pangsa pasar: Xiaomi (21%), OPPO (17%), Vivo (9%) dan Realme (8%). Untuk Xiaomi, bintang utama mereka di pasar tanah air adalah seri Redmi 7 dan Redmi 6A, dan peningkatan penjualan mereka turut didukung oleh pergeseran strategi dari yang tadinya eksklusif secara online, menjadi lebih banyak membuka toko ritel fisik sekarang.

Untuk OPPO, A5s dan A3s yang berharga terjangkau menjadi motor penjualan di tengah upaya mereka membangun branding di segmen high-end lewat seri Reno. Vivo di sisi lain berhasil meningkatkan angka penjualan mereka berkat strateginya merilis model yang sama seperti yang dijual di pasar Tiongkok, tapi dengan spesifikasi yang lebih rendah demi menekan harga jualnya dan menjadi lebih kompetitif di pasar lokal.

Di posisi kelima, ada Realme yang menjalani debutnya dengan cemerlang, meski eksistensinya belum ada satu tahun. Portofolio yang dimiliki sub-brand OPPO ini terbilang ringkas, dan di saat yang sama mereka juga cukup agresif dalam mematok harga. Ke depannya, Realme bahkan sudah punya niatan untuk membuka sejumlah toko ritel fisik demi semakin mendorong angka penjualan.

Brand non-Tiongkok yang masih bertahan di posisi lima besar adalah Samsung, dan mereka juga masih mantap di peringkat pertama, utamanya berkat tingginya penjualan model seperti Galaxy A50 yang menyasar kalangan muda-mudi. Kalau ditotal, lima brand smartphone dengan penjualan terbesar di Indonesia ini memegang pangsa pasar sebesar 82% sendiri.

Sumber: Counterpoint.

OPPO K3 Resmi Hadir di Indonesia, Harga Rp3.599.000 dan Hanya Tersedia Secara Online

Kelahiran smartphone OPPO Reno series secara mengejutkan menyudahi perjalanan panjang seri smartphone OPPO F dan R. Kejutan masih berlanjut, hari ini OPPO kembali mengumumkan seri smartphone OPPO K baru di Indonesia, yakni K3.

Tentunya Anda bertanya-tanya, kenapa OPPO merilis K3? Alasannya ialah keberhasilan produk sebelumnya, OPPO F11 Special Online Edition.

OPPO F11 Special Online Edition mendapat feedback dan nilai penjualan yang sangat baik di Indonesia, sehingga kami dipercaya untuk memasarkan OPPO K3. Perangkat ini khusus dijual secara online“, ungkap Aryo Meidianto A., PR Manager OPPO Indonesia.

OPPO-K3-1

Fakta menarik tentang OPPO K3 ialah tidak semua negara kebagian perangkat ini, tercatat hanya ada empat negara yaitu India, Thailand, Vietnem, dan di Indonesia. Berbeda dengan Reno series yang bisa didapat secara online maupun offline, K series hanya dijual secara online lewat e-commerce.

“Terpilihnya Indonesia sebagai salah satu negara yang dapat memasarkan produk ini merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Perangkat ini tersedia dalam jumlah unit sangat terbatas dan pemasaran produk secara online ditujukan agar konsumen yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia mendapatkan kesempatan yang sama untuk memperoleh produk ini,” tambah ujar Aryo.

OPPO-K3-6

Untuk mendapatkan OPPO K3, Anda harus bergegas karena akan mulai dijual secara flash sale pada Kamis, 8 Agustus 2019 pukul 12.30 WIB di situs e-commerce Lazada.co.id dengan harga spesial flash sale Rp3.599.000.

Selain ketersediaannya secara online, apalagi pembeda dari OPPO K3 dibanding Reno dan F11 series? Ada tiga poin mengenai target market dari K series ini.

Pertama smartphone ini menyasar generasi muda dengan rentang umur sekitar 18-30 tahun. Mereka sangat mengerti dan aktif di sosial media, karyawan muda kantoran atau mahasiswa, dan lebih ditujukan ke konsumen pria.

Kedua ialah untuk mereka yang mencari smartphone yang memiliki harga cukup berimbang dengan fitur yang ditawarkan dan sangat mempertimbangkan budget saat membeli smartphone. Lalu, yang ketiga mereka anak muda yang open-minded, melek teknologi dan mengikuti perkembangan tren terkini – tapi mereka tidak membutuhkan semua fitur kekinian yang ada.

OPPO-K3-8

Unboxing dan Fitur OPPO K3

Beberapa hari sebelum smartphone ini diluncurkan, Dailysocial termasuk orang-orang pertama yang berkesempatan mencoba OPPO K3. Kami sudah melakukan sesi unboxing dan videonya bisa dilihat di bawah ini.

Di acara peluncuran OPPO K3 hari ini, saya pun berkesempatan menjajal smartphone ini lebih jauh. Untuk warna jade black, terlihat cukup familier. Di mana mengusung elemen rising camera seperti yang terdapat pada OPPO F11 Pro tapi diselimuti warna hitam yang kehijauan seperti pada Reno series. Tersedia juga warna pearl white yang tampil cukup fresh.

Fitur unggulan yang ditawarkan oleh OPPO K3 sendiri adalah OLED Panoramic Screen dan memiliki fitur in display fingerprint. Panel OLED yang tipis ini juga meningkatkan kemampuan game boost, terutama touch boost. Di mana respon sentuhan layar saat bermain game lebih baik.

Panel OLED 6,5 inci beresolusi Full HD+ dalam rasio 19.5:9 ini juga menyuguhkan pengalaman multimedia lebih immersive. Dengan ciri khas warna OLED yang lebih berani, serta didukung pula dual speaker di bawah dan atas smartphone dengan teknologi Dolby Atmos.

Bagi, bagian paling menarik dari OPPO K3 justru jeroannya. Smartphone ini telah ditenagai chipset Qualcomm seri Snapdragon 710 yang tentu saja powerful untuk kebutuhan harian maupun aktivitas gaming. Performanya ditunjang besaran RAM 6GB dan penyimpanan 64GB.

Hal yang perlu diketahui juga ialah smartphone ini sudah mengenakan port USB type-C dan port audio 3,5mm masih tersedia. Kapitas baterainya 3.765 mAh, lengkap dengan teknologi VOOC 3.0 Flash Charge.

Apakah ada fitur yang dipangkas? Ada, kameranya – bila Reno dan F11 series mengemas sensor Sony IMX586 beresolusi 48MP, OPPO K3 hanya dibekali kamera utama dengan sensor Sony IMX519 beresolusi 16MP. Kamera sekundernya juga sebatas 2MP sebagai depth sensor.

Jadi, OPPO K3 memang lebih ditujukan sebagai smartphone multimedia dengan performa kencang. Smartphone ini juga memiliki harga yang sangat menarik; Rp3.599.000 (ada potongan harga dari Rp3.999.000 khusus flash sale), tapi hanya tersedia melalui jalur online.

Menilik Wujud OPPO K3, Smartphone K Series yang Segera Meluncur ke Indonesia

OPPO segera merilis smartphone Android terbaru mereka, K3. Lini baru K series ini menawarkan Panoramic Screen berukuran ekstra luas yakni 6,5 inci.

Panel yang digunakan berjenis OLED beresolusi Full HD+ (2.340×1.080 piksel) dalam rasio 19.5:9 dengan tingkat kerapatan 394 ppi. Screen-to-body ratio-nya mencapai 91,1 persen.PSX_20190805_175258

Sehingga OPPO K3 mampu menyajikan konten video lebih baik dengan layar penuh. Ia juga dibekali dengan teknologi audio Dolby Atmos untuk menyajikan suara yang kencang.

DailySocial termasuk orang-orang pertama yang mencoba perangkat perdana K series tersebut. Kami sudah melakukan unboxing, menjajal OPPO K3 berwarna Jade Black. Uniknya kemasannya yang berwarna putih, bentukannya cukup panjang. Ada satu lagi warna yang tersedia, yaitu Pearl White.

PSX_20190805_175311

Penampilan OPPO K3 ini mengingatkan saya kepada OPPO F11 Pro, ia memiliki kamera selfie dengan mekanisme rising camera. Bedanya, OPPO K3 dengan panel OLED-nya menawarkan fitur in display fingerprint.

PSX_20190805_175319

Bagian belakangnya terlihat ada dua kamera. Sementara, bagian dalamnya menggunakan chipset besutan Qualcomm; Snapdragon 710. Lalu, baterainya sendiri berkapasitas 3.765 mAh dengan dukungan VOOC Flash Charge 3.0.

Rencananya OPPO K3 akan diresmikan pada tanggal 7 Agustus dan flash sale akan dimulai 8 Agustus 2019. Jadi, untuk informasi harga, ketersediaan, dan fitur unggulan lainnya – kita tunggu saja peluncuran resminya nanti.