Logitech Coba Manjakan Kalangan Profesional Dengan Keyboard Mekanik Baru

Dengan semakin banyaknya perusahaan periferal gaming yang memanfaatkan switch mekanik, device-device ini kian populer di kalangan gamer. Nyatanya, papan ketik jenis ini sudah lama digunakan untuk keperluan produktif. Dan produsen aksesori komputer ternama asal Swiss memutuskan untuk mengusung switch mekanik buatan sendiri di perangkat kelas profesional mereka.

Di pertengahan minggu ini, Logitech mengumumkan K840, keyboard mekanik yang ditujukan buat menunjang kebutuhan kerja. Di sana, Logitech tampaknya berupaya untuk menghilangkan mayoritas elemen gaming, menjanjikan durabilitas tinggi, kenyamanan, kelengkapan input, serta keakuratan dalam pemakaian. Satu dari sedikit persamaan K840 dengan keyboard gaming Logitech adalah pemanfaatan switch Romer-G.

Logitech K840 1

Desain Logitech K840 terbilang konservatif, menyuguhkan layout full-size dengan enam baris tuts. Keyboard memiliki tubuh balok, dengan sisi atas yang sedikit melandai ke arah pengguna demi menyajikan efek ergonomis. Lalu, keycap-nya dibuat melengkung agar jari Anda terasa pas ketika sedang melesat di atasnya. K840 mempunyai tubuh berwarna kelabu, dipadu lampu indikator LED putih.

Logitech K840 2

Body keyboard mekanik ini tersusun dari material logam aluminium yang kokoh dengan finishing anodized. Kemudian switch mekanik Romer-G sanggup meregistrasi lebih dari 70 juta kali tekanan, diklaim sanggup menyajikan responsivitas dan akurasi tinggi. Berbeda dari sejumlah papan ketik mekanik lain (dengan switch hijau atau biru), K840 bekerja lebih hening sehingga tidak mengganggu orang di sekitar Anda.

Logitech K840 3

Logitech turut membekali K840 dengan fitur 26-key rollover, memungkinkan keyboard tetap bisa membaca input kita menekan 26 tombol secara bersamaan. Selanjutnya, fungsi tombol F1 sampai F4 bisa diprogram ulang menggunakan software Logitech Options – cukup mirip papan ketik gaming meski fiturnya tidak begitu lengkap.

Membahas Romer-G lebih jauh, switch ini mempunyai actuation time sebesar 5-milidetik dan key travel sejauh 1,5mm, membuatnya 25 lebih pendek, lebih cepat dalam membaca input serta memastikan jari jadi tidak cepat lelah saat keyboard digunakan di waktu lama. Romer-G sendiri awalnya didesain untuk menunjang kegiataan gaming, dan langkah Logitech menjadikannya jantung dari K840 sangatlah menarik.

K840 mempunyai tubuh berdimensi 132x445x34,3-milimeter, dengan bobot 910-gram dan tersambung ke komputer via kabel USB sepanjang 1,8-meter. Periferal ini siap menunjang OS-OS Windows baru, di antaranya Windows 10, Windows 8 dan windows 7.

Logitech K840 sudah bisa Anda pre-order di situs Logitech. Produk ini dijajakan seharga US$ 80.

Keyboard Mekanik Logitech G G413 Jagokan Performa dan Harga Kompetitif

Ada banyak alasan mengapa orang memilih keyboard mekanik ketimbang membran. Papan ketik jenis ini sudah lama ada, tapi kepopularitasannya terangkat berkat bertambahnya jumlah produsen periferal yang mengadopsinya untuk mendukung gaming. Dan saat kompetitor umumnya masih mengandalkan Cherry, Logitech kian percaya diri dengan switch Romer-G buatan sendiri.

Setelah memperkenalkan papan ketik mekanik G Pro di bulan Maret 2017 kemarin, perusahaan aksesori komputer asal Swiss itu menyingkap alternatif yang lebih terjangkau tanpa mengorbankan faktor performa. Logitech menamainya G413, keyboard gaming yang diklaim mengedepankan kinerja serta kesederhanaan. Dan melihat dari penawarannya, G413 tampaknya disiapkan buat berduel melawan Corsair K63.

Namun berbeda dari rivalnya itu, Logitech G G413 merupakan keyboard full-size – tanpa tombol tambahan untuk mengatur fungsi multimedia. Efeknya, ukuran dari papan ketik mungkin menyebabkannya kurang ringkas buat dibawa-bawa dalam acara LAN party.

G413 memiliki dimensi 445x132x34-milimeter dan berat 1,1kg. Keyboard tersambung ke PC dengan kabel USB sepanjang 1,8-meter. Produsen menawarkan dua pilihan model G413, yakni tipe ‘Silver’ dengan LED berwarna putih dan ‘Carbon’ berpencahayaan merah.

Meski mengusung layout full-size dengan 144 tombol, Logitech tetap mampu meminimalisir bobot dari keyboard sehingga bisa setara tipe tenkeyless. Hal ini tercapai berkat perpaduan dari material plastik dan case aluminium-magnesium 5052 yang tipis di sisi atas. G413 juga dibekali port USB passthrough, memungkinkan Anda untuk menyambungkan mouse atau mengisi ulang baterai smartphone sambil bermain.

Untuk switch mekaniknya, Logitech kembali mengandalkan Romer-G. Di atas kertas, switch tersebut memastikan tombol-tombol di sana bisa tetap bekerja normal hingga 70 juta kali tekan. Ia menyajikan jarak actuation sejauh 1,55-milimeter, key travel total 3-milimeter, dengan resistensi 45g, serta dipadu fitur anti-ghosting maksimal 26 tombol. Logitech turut membundel keyboard bersama 12 buah keycap khusus gaming (tombol 1, 2, 3, 4, 5, Q, W, E, R, A, S, D) dan aksesori puller.

Logitech G G413 1

Akses ke fungsi multimedia sendiri disajikan lewat solusi build-in dengan menggunakan tombol FN sebagai toggle. Setelah diaktifkan, Anda bisa mem-play/pause musik, mematikannya, atau memasukkan perintah next/previous via tombol F19 sampai F12.

Logitech G G413 2

Semua tombol di sana dapat diprogram ulang via Logitech Gaming Software, dan Anda juga dipersilakan buat memanfaatkan Game Mode – fungsinya ialah mematikan tombol yang berpotensi mengganggu serunya bermain seperti tombol Windows.

Kedua model Logitech G G413 kabarnya sudah mulai dipasarkan, dijual seharga US$ 90.

Sumber: Logitech.

Corsair Punya Keyboard Gaming Mekanik Baru Untuk Para Gamer Pro Nomaden

Saat ini portabilitas menjadi pilar penting dalam perancangan perangkat gaming serta aksesori pendukungnya. Laptop bertambah tipis, PC desktop semakin ringkas dan mudah dibawa, begitu pula gaming gear yang kini jadi lebih padat tanpa kehilangan performanya. Hal tersebut dipicu oleh meningkatnya tuntutan di satu segmen besar industri gaming: eSport.

Tak lama setelah Logitech mengenalkan keyboard G Pro, sang rival Corsair segera mengumumkan perangkat baru untuk menyainginya, sebuah papan ketik gaming dengan switch mekanik bernama K63. Dua hal jadi perhatian Corsair sewaktu meramunya: sang produsen memastikan agar periferal ini mampu menyajikan akurasi tinggi, kemudian mengemas segala kecanggihannya dalam tubuh yang padat.

Corsair K63 3

Corsair K63 merupakan papan ketik dengan rancangan tenkeyless. Ketiadaan numpad membuatnya lebih pendek dan lebih mudah disimpan dalam tas. K63 memiliki tubuh berdimensi 365x171x41-milimeter serta bobot 1,12-kilogram, dan karena lebih pendek dibanding keyboard biasa, K63 memberikan Anda ruang gerak mouse yang lebih luas – sangat cocok digunakan para gamer pro saat mengikuti kejuaraan.

Corsair K63 2

Akses ke fungsi multimedia juga menjadi hal yang tidak dilupakan Corsair. Dengan kehadiran tombol-tombol di atas, And bisa menyesuaikan volume, menonaktifkan suara, hingga menavigasi lagu secara on-the-fly tanpa mengganggu permainan. Keyboard ini tersambung ke PC lewat kabel USB berbahan karet ‘bebas kusut’, tapi Corsair belum bilang berapa panjangnya.

Corsair K63 4

Selanjutnya, Corsair juga mengetahui kehadiran tombol Windows di area kiri dan kanan spasi seringkali menginterupsi – bahkan berpotensi membuat Anda kalah dalam pertandingan penting. Sebagai solusi, produsen menyediakan tombol Windows Key Lock untuk mematikan fungsinya.

Tak seperti Logitech G Pro, Corsair K63 cuma dibekali backlight LED berwarna merah. Meski begitu, Anda tetap bisa memprogram ulang seluruh tombolnya dengan memanfaatkan software Corsair Utility Engine, termasuk mengatur macro serta mengonfigurasi pola pencahayaan.

Corsair K63 1

Jantung dari kapabilitas Corsair K63 terletak pada switch Cherry MX Red yang ringan (dengan resistensi rendah di 45cN) dan sangat fleksibel dalam menangani berbagai genre game. Corsair juga memastikan seluruh tombolnya anti-ghosting 100 persen, sehingga tetap bisa membaca input ketika tombol-tombolnya ditekan secara bersamaan. Berkat sambungan berupa kabel, papan ketik ini dapat meminimalisir lag, menyuguhkan report rate 1ms.

Corsair K63 kabarnya sudah mulai dipasarkan, dijual di harga yang cukup terjangkau: hanya US$ 80.

Sumber: Corsair.

Razer Ornata Chroma Ialah Keyboard Membran Dengan Rasa Mekanik

Konon, sekali seseorang sudah merasakan nikmatnya keyboard mekanik, akan sangat sulit buat kembali menggunakan papan ketik berbasis membran. Begitu esensialnya switch mekanik, konsumen rela mengeluarkan banyak uang demi memiliki produk tersebut, bahkan beberapa  produsen tidak ragu mengorbankan mobilitas demi membenamkan teknologinya di notebook gaming.

Kendalanya, keyboard mekanik bukanlah barang murah. Lalu Anda harus menentukan tipe switch yang cocok karena beberapa varian membuat jari jadi cepat lelah. Mencoba mengombinasikan aspek-aspek terbaik dari switch mekanik serta membran, Razer memperkenalkan teknologi Mecha-Membrane dan menerapkannya di produk papan ketik Ornata Chroma.

Razer Ornata Chroma 1

Dikembangkan langsung oleh perusahaan spesialis periferal gaming terkenal dari Kalifornia itu, Mecha-Membrane mencoba menyuguhkan keakuratan, pergerakan, serta sensasi tactile ala switch mekanik dan empuknya keyboard membran. Dari laporan TomsHardware, rasanya hampir mirip seperti switch Blue atau Green, namun lebih ringan serta mempunyai bunyi klik serupa (Cherry MX Blue), dan actuation-nya lebih pendek.

Ukuran cap Mecha-Membrane lebih dangkal dibandingkan milik keyboard mekanik sejati, serta tidak mempunyai per. Tuts didorong ke posisi awal oleh membran karet, lalu suara klik dihasilkan oleh bilah logam di dalam switch yang ‘terpukul’ tiap kali tombol dilepas. Kemudian, komponen lampu LED diposisikan di tengah-tengah batang switch.

Razer Ornata Chroma 3

Razer Ornata Chroma menyajikan layout full-size berdesain simpel dan komponen wrist rest ergonomis dengan magnet dan bantalan empuk – dikalim mampu menjaga kenyamanan pengguna dalam sesi gaming intensif. Mengusung kata Chroma, itu berarti Ornata didukung sistem pencahayaan dan pola warna-warni RGB yang dapat Anda kustomisasi, menghidangkan pilihan sebanyak 16,8 juta warna.

Ornata tentu saja kompatibel ke software Razer Synapse, dan tombol-tombolnya bisa diprogram secara on-the-fly. Periferal ini juga ditopang mode gaming khusus serta fitur anti-ghosting, memastikan input tetap dapat diidentifikasi meski tombol ditekan bersamaan – maksimal 10 jari. Profile lighting Chroma juga dirancang agar terintegrasi ke permainan-permainan populer saat ini seperti Overwatch, Black Ops III sampai Blade and Soul.

Razer Ornata Chroma 2

Jika Anda ingin menjajal seperti apa rasanya switch Mecha-Membrane tapi saat ini sedang berhemat, Razer turut menyediakan model Ornata biasa, dijajakan US$ 20 lebih murah dibanding harga Ornata Chroma, yaitu US$ 100. Produk sudah bisa di-pre-order di Razer Store, dan rencananya akan mulai tersedia secara global pada bulan Oktober 2016.

Sumber: Razer Zone.

Keyboard Gaming Logitech G810 Orion Spectrum Manjakan Gamer Lewat Rupa dan Kinerja

Walaupun namanya tidak sepopuler SteelSeries dan Razer, masuknya Logitech di ranah periferal gaming membuat kompetisi semakin seru. Pasalnya, produk-produk besutan mereka itu mempunyai kualitas tinggi namun ditawarkan di harga yang sangat bersaing. Dan belum lama, Logitech memperkuat lini keyboard gaming dengan mengumumkan papan ketik mekanik teranyar.

Produsen periferal PC sepuh asal Swiss tersebut memperkenalkan gaming keyboard G810 Orion Spectrum. Berdasarkan deskripsi, ia didesain sedemikian rupa demi menyajikan performa tinggi dalam kegiatan gaming. Logitech mengklaim mencantumkan teknologi paling mutakhir ke G810, dan aspek primadona dari papan ketik ini adalah switch mekanik Romer-G hasil racikan Logitech sendiri.

G810 Orion Spectrum dirancang dengan sangat apik untuk memanjakan gamer, dari mulai penggunaan lapisan matte buat meminimalisir noda sidik jari hingga kabel yang dikepang – memastikan bagian tersebut tidak gampang terbelit dan rusak. Kemudian buat mendukung sisi penampilan, G810 dibekali sistem pencahayaan RGB canggih: tersedia bermacam-macam mode dan keleluasaan kustomisasi.

Logitech G810 Orion Spectrum 02

Lewat software Logitech Gaming, Anda dipersilakan mengkonfigurasi warna lampu tuts satu per satu, menyajikan pilihan lebih dari 16,8 juta warna. Lalu warna dapat disinkronisasi ke periferal Logitech lain. App juga sudah di-pre-load bersama 300 lebih profile game. Ia bisa disesuaikan dengan genre permainan, sehingga pola dan warna lampu akan berbeda-beda saat Anda sedang menikmati Counter-Strike, Dota, atau FPS, MMO, RTS dan MOBA pada umumnya.

Backlight LED diramu sedemikian lupa demi memfokuskan cahaya di sisi atas tombol dan meminimalisir kebocoran warna. Selain membuat wujudnya lebih cantik, teknik ini berguna dalam menjaga agar huruf gampang terbaca. Melalui tombol-tombol media control di area kanan atas, Anda bisa langsung mengendalikan musik tanpa perlu keluar dari permainan.

Jantung dari kapabilitas G810 Orion Spectrum terletak pada switch Romer-G. Switch menyuguhkan key-travel berjarak 1,5mm, 25 persen lebih pendek dibanding punya kompetitor. Lalu berkat actuation 45-gram (dan waktu respons hanya 5ms), keyboard dapat membaca input secara instan serta mengurangi rasa lelah ketika Anda bermain game di waktu yang lama. G810 Orion Spectrum juga lulus uji coba tekan sebanyak 70 juta kali – lebih tinggi 40 persen dari switch mekanik standar.

Keyboard G810 Orion Spectrum kompatibel ke PC ber-platform Windows 10, 8.1, 8 serta 7; terkoneksi via port USB 2.0 dan memerlukan sambungan internet untuk download aplikasi tambahan. Masa pre-order telah dibuka di Logitech.com, G810 dibanderol seharga US$ 160.

Sumber: Logitech.com.

Desain Melingkar BeeRaider Dijanjikan Lebih Efisien Dari Keyboard Biasa

Salah satu penemuan dengan kontribusi terbesar pada perkembangan dunia modern kerap terabaikan begitu saja. Ambil contohnya layout keyboard yang Anda gunakan buat mengakses TRL, baik keyboard tradisional maupun di layar sentuh. Tahukah Anda, susunan ini tidak banyak berubah semenjak Christopher Latham Sholes mengenalkannya lebih dari 140 tahun silam. Continue reading Desain Melingkar BeeRaider Dijanjikan Lebih Efisien Dari Keyboard Biasa