7 Cara Mengetik 10 Jari yang Bisa Kamu Terapkan Agar Bisa Menghemat Waktumu

Secara umum, menulis bukanlah hal yang sulit. Mungkin sekarang hampir semua orang bisa mengetik di keyboard. Namun dalam beberapa situasi, tidak jarang sebagian dari kamu bisa mengetik dengan cepat. Salah satu cara mengetik dengan cepat adalah metode 10 jari. Kamu tidak hanya dapat bekerja lebih cepat, kamu juga dapat bekerja lebih efisien. Nah kali ini ada 10 tips mengetik dengan jari yang bisa kamu coba.

Kenali Posisi Tombol Keyboard

Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah memahami letak setiap tombol pada keyboard mu. Pada umumnya keyboard memiliki ruang yang sama untuk setiap tombolnya. Namun, jika kamu menggunakan keyboard khusus, mungkin ada sedikit perbedaan pada tombolnya. Misalnya, delete dan shift. Jadi jika kamu mengenal keyboard yang ada di keyboard, kamu dapat dengan mudah mengetik dengan cepat nantinya.

Atur Posisi Tangan pada Keyboard

Langkah selanjutnya adalah memposisikan tangan kamu dengan benar di atas keyboard. Pastikan tangan mu dalam posisi yang nyaman.

Kemudian posisikan jarimu.

• Jari kiri dengan tombol A, S, D dan F

• Jari kanan bertumpu pada tombol J, K, L dan di titik koma.

• Pada saat yang sama, kedua ibu jari kamu berada di atas bilah spasi.

Untuk memudahkan mencari posisi tangan yang nyaman, kamu bisa mencari posisi awal tanpa melihat keyboard dengan menggunakan highlight pada tombol F dan J. Selanjutnya, letakkan jari telunjuk kiri kamu pada huruf F dan jari telunjuk kanan kamu pada huruf J.

Kenali Posisi Jari pada Tangan Kiri

Setelah posisi tangan dengan tepat cara selanjutnya adalah memahami posisi jari kiri setiap tombol huruf.

• Jari telunjuk kiri kamu menekan huruf R, T, F, G, V, B, 5, 6.

• Jari tengah kiri untuk menekan E, D, C, 4

• Jari manis kiri W, S, X, 3

• Jari kelingking Q, A, Z, 1, 2, Esc, ~, Tab, Shift, Shift, Ctrl, Window dan Alt.

• Jari jempol menekan spasi

Setelah mengetahui letak setiap jari, kamu bisa mengajarinya untuk membiasakan diri menekan setiap tombol di keyboard.

Kenali Posisi Jari pada Tangan Kanan

Kemudian, kamu harus mengetahui tombol untuk jari-jari pada tangan kanan. Seperti halnya jari-jari tangan kiri, setiap jari tangan kanan memiliki tombol tersendiri yang harus ditekan.

• Jari telunjuk digunakan untuk menekan: Y, H, N, U, J, M, 7, dan 8

• Jari tengah untuk menekan: I, K, , (koma), dan 9

• Jari manis: O, L, . (titik), dan 0

• Jari kelingking: P, ; (titik koma), /, Alt, – (kurang), {, ” (petik), Shift, =, }, Enter, Backspace, Delete, |, dan Ctrl

Jari jempol: Spasi

Kuasai Shortcut

Keyboard bukan hanya untuk mengetik. Tapi kamu juga bisa menggunakan keyboard sebagai shortcut.

Ingatlah tentang shortcut keyboard dasar yang kamu perlukan, seperti Ctrl + C (copy), Ctrl + V (paste), dan lainnya.

Dengan begitu, kamu tidak perlu menghabiskan waktu untuk berpindah tangan dari keyboard ke mouse.

Perhatikan Posisi Duduk

Posisi duduk tidak hanya memengaruhi postur tubuh dan kesehatan fisik. Selain itu, posisi duduk memegang peranan penting dalam teknik mengetik yang satu ini.

Cara terbaik duduk sambil mengetik dengan 10 jari adalah dengan merilekskan punggung, tapi tidak bungkuk. Juga, jangan biarkan kepala kamu terlalu condong ke depan.

Posisi paha juga harus diperhatikan agar sejajar dengan lantai. Pastikan kaki kamu rata di lantai.

Terus Latihan

Cara belajar mengetik dengan cepat menggunakan teknik ketuk 10 jari di atas tidak akan maksimal jika kamu hanya melatihnya satu atau dua kali. Kamu harus terus berlatih agar terbiasa dengan teknik mengetik 10 jari ini.

Kamu dapat mulai mengetik dengan 10 jari dan menghitung durasinya. Coba percepat tulisan kamu sesekali. Kemudian kamu juga bisa mencoba mengetik tanpa melihat keyboard atau bahkan menutup mata.

Itulah penjelasan cara belajar mengetik dengan cepat menggunakan teknik mengetik 10 jari. Kunci utama menguasai teknik ini adalah berlatih terus mengetik dengan 10 jari. Berlatihlah setiap hari agar terbiasa mengetik 10 jari.  Semoga bermanfaat.

Cara Mengubah Keyboard Menjadi Bahasa Arab, Tanpa Aplikasi dan Pakai Aplikasi

Smartphone kini bisa digunakan untuk menulis teks dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Arab. Selain itu, bahasa Arab merupakan salah satu bahasa khusus dan populer di Indonesia. Oleh karena itu, ada beberapa cara menulis arab di hp android yang banyak diminati.

Namun, kamu juga perlu mengetahui langkah-langkah praktis menulis bahasa Arab di ponsel Android. Nah berikut ini adalah panduan menulis bahasa arab di hp android dengan cara yang simple dan mudah. Review yang telah dirangkum dan bisa kamu lihat cara-caranya di bawah ini!

1. Cara Mengubah Keyboard Menjadi Bahasa Arab Tanpa Aplikasi

Sebelum kamu memutuskan untuk menggunakan metode penulisan Arab di ponsel Android tanpa aplikasi, cari tahu terlebih dahulu apakah ponselmu mendukung keyboard Arab. Nah berikut ini adalah langkah-langkah menulis huruf arab di hp android tanpa aplikasi.

• Kamu dapat menulis dalam bahasa Arab di ponsel Android tanpa aplikasi melalui obrolan WhatsApp. Pertama buka keyboard whatsapp dengan pesan obrolan di WA.

• Kemudian klik kolom teks obrolan di WA.

• Lalu klik Pengaturan Keyboard dengan ikon roda gigi.

• Kemudian klik pengaturan bahasa.

• Selanjutnya pilih bahasa Arab (Arab Saudi).

• Memunculkan keyboard Arab dengan bereksperimen dengan tombol tab dan tekan lama dan klik pada bahasa Arab

• Jika berhasil, keyboard kamu akan otomatis berubah menjadi bahasa Arab.

Cara menulis bahasa arab di hp android tanpa aplikasi. Namun, perhatikan bahwa kamu dapat mengetik bahasa Arab di ponsel Android di atas jika ponsel kamu mendukung bahasa Arab.

2. Mengubah Keyboard Menjadi Bahasa Arab Menggunakan Aplikasi Google Keyboard

Jika kamu tidak dapat menulis bahasa Arab di ponsel android tanpa aplikasi sebelumnya. Lalu ada cara menulis arab di hp android dengan cara install aplikasi. Salah satu aplikasi paling populer adalah Google Keyboard. Berikut caranya:

• Pasang aplikasi Google Keyboard di HP kalian dengan mengunduh melalui Playstore.

• Setelah itu buka aplikasi tersebut.

• Lalu klik Bahasa & Masukan.

• Klik Langkah Selanjutnya.

• Setelah itu kalian dapat pilih Alihkan Metode Masukan ke Google Keyboard.

• Kalian dapat pilih opsi Arab Google Keyboard.

• Selanjutnya klik Konfigurasi Bahasa Tambahan.

• Tentukan beberapa bahasa yang kalian kalian gunakan untuk sistem dengan mengaktifkan opsi bahasa misalnya Bahasa In5donesia dan Arab.

• Selanjutnya klik Selesai.

Itulah adalah langkah-langkah untuk menulis bahasa Arab di ponsel Android dengan mudah dan nyaman. Dengan cara ini akan lebih mudah untuk mengubah teks bahasa Indonesia ke bahasa Arab.

ASUS Luncurkan Mechanical Keyboard dengan Hot-Swappable Switch dan Programmable Mini LED

ASUS meluncurkan sederet perangkat gaming baru di CES 2022, termasuk halnya sejumlah periferal gaming. Salah satu periferal yang cukup mencuri perhatian adalah sebuah mechanical keyboard bernama ROG Strix Flare II Animate.

Daya tarik utamanya datang dari segi desain. Embel-embel “Animate” pada namanya merujuk pada kemampuannya menampilkan animasi bergerak via 312 mini LED yang tertanam di atas area numpad-nya. Kalau ini terkesan familier, itu karena Anda sudah pernah melihatnya di laptop ROG Zephyrus G14 maupun headset ROG Delta S Animate.

Seperti di kedua perangkat tersebut, deretan mini LED di keyboard ini juga dapat diprogram dengan berbagai macam efek melalui software Armoury Crate. ASUS menamai fiturnya AniMe Matrix, dan ini bisa jadi pendamping yang serasi untuk pencahayaan RGB-nya yang cukup melimpah. Bicara soal RGB, ASUS memastikan bahwa RGB di sisi bawahnya bakal tetap menyala dengan apik meski wrist rest-nya sedang terpasang.

ROG Strix Flare yang dirilis di tahun 2018 mengemas sejumlah elemen desain yang cerdas, dan sekuelnya ini pun juga demikian. Posisi kenop dan tombol multimedianya sekali lagi ditempatkan di sebelah kiri, sehingga pengguna dapat mengaksesnya tanpa harus melepaskan tangan dari mouse (kecuali untuk pengguna yang kidal).

Tidak berhenti sampai di situ saja, ASUS turut membekali ROG Strix Flare II Animate dengan PCB yang hot-swappable. Artinya, mechanical switch di balik setiap tombolnya dapat kita lepas-pasang tanpa harus melibatkan proses solder-menyolder. Jadi kalau tidak suka dengan switch bawaannya (yang merupakan rancangan ASUS sendiri), pengguna tinggal mencabut dan menggantinya dengan switch lainnya.

Fitur-fitur lain ROG Strix Flare II Animate mencakup polling rate 8.000 MHz, USB 2.0 passthrough, keycap berbahan PBT double-shot, serta lapisan foam peredam suara di bagian dasar keyboard.

ASUS berniat menjual keyboard ini seharga $220. Di saat yang sama, ASUS juga bakal menawarkan varian lain dari keyboard ini yang tidak dibekali fitur AniMe Matrix, yang tentu saja dibanderol lebih terjangkau ($180). Sayangnya, selain mengorbankan deretan mini LED yang programmable, varian standar itu rupanya juga tidak dibekali hot-swappable switch.

Sumber: ASUS via The Verge.

CES 2022: HyperX Luncurkan Headset, Mouse, dan Keyboard Gaming Baru

Seperti brand besar lainnya, HP juga memanfaatkan ajang CES 2022 untuk mengumumkan sederet produk baru. Begitu pula divisi periferal gaming-nya, HyperX. Di acara tahunan tersebut, HyperX menyingkap enam periferal baru yang akan diluncurkan tahun ini.

Tipikal HyperX, headset tetap menjadi kekuatan utamanya. Alhasil, tidak kaget kalau separuh dari semua produk barunya merupakan headset gaming.

HyperX Cloud Alpha Wireless dan dua headset gaming lain

HyperX Cloud Alpha / HP

Menurut HyperX, Cloud Alpha Wireless merupakan headset gaming nirkabel dengan daya tahan baterai terlama, hingga 300 jam nonstop dalam sekali pengisian. Tentu saja angka tersebut bisa bervariasi tergantung cara kita menggunakannya, serta faktor-faktor seperti volume suara. HyperX sendiri bilang angka tersebut didapat berdasarkan pengujian dengan volume 50 persen.

Namun baterai yang awet bukan satu-satunya keunggulan utama headset ini. Seperti Cloud Alpha standar, versi nirkabelnya ini turut mengemas driver 50 mm dan teknologi Dual Chamber untuk menghasilkan output suara yang lebih dinamis, tapi dengan sedikit modifikasi agar rancangannya bisa lebih tipis sekaligus lebih ringan — dengan mikrofon terpasang, bobot Cloud Alpha Wireless cuma sekitar 335 gram. Meski begitu, HyperX memastikan kualitas suara yang dihasilkan tidak kalah dari versi aslinya yang berkabel.

Mengikuti tren, HyperX tidak lupa menyematkan dukungan teknologi spatial audio DTS Headphone:X ke Cloud Alpha Wireless. Perangkat ini kabarnya akan dipasarkan seharga $200 mulai bulan Februari mendatang.

HyperX Cloud Core / HP

Dua headset baru lain yang diluncurkan adalah Cloud II dan Cloud Core, masing-masing merupakan versi berkabel dari headset gaming wireless yang bernama sama. Untuk Cloud Core, versi wireless-nya sendiri baru dirilis pada bulan November lalu, dan salah satu fitur andalannya juga adalah dukungan teknologi DTS Headphone:X tadi.

Tanpa harus terkejut, keduanya dibanderol lebih terjangkau daripada versi wireless-nya. Cloud II bakal dipasarkan seharga $100 mulai Maret, sementara Cloud Core seharga $70 mulai bulan Januari ini juga.

HyperX Clutch Wireless Gaming Controller

HyperX Clutch / HP

Controller atau gamepad biasanya dibedakan antara yang dirancang untuk PC dan smartphone. Namun terkadang, ada pula yang diciptakan untuk semua, contohnya seperti gamepad perdana HyperX berikut ini. Buat PC, ia dapat dihubungkan via kabel USB atau secara nirkabel dengan bantuan dongle USB 2,4 GHz. Buat smartphone, ada koneksi Bluetooth 4.2 yang menanti untuk disambungkan.

Sebagai bonus, Clutch turut dibekali penjepit smartphone yang bisa diatur lebarnya dari 41 mm sampai 86 mm. Dalam sekali charge, Clutch bisa beroperasi sampai sekitar 19 jam pemakaian. Gamepad ini rencananya akan dijual seharga $50 mulai bulan Maret.

HyperX Pulsefire Haste Wireless dan Alloy Origins 65

HyperX Pulsefire Haste Wireless / HP

Dua periferal yang terakhir adalah mouse gaming nirkabel dan mechanical keyboard. Kalau nama Pulsefire Haste terdengar familier, itu karena Anda pernah tahu versi wired-nya yang mengemas desain honeycomb dan berbobot sangat ringan. Versi wireless-nya ini tidak terpaut jauh perkara bobot — cuma 61 gram — tapi yang istimewa adalah, ia tahan debu dan air dengan sertifikasi IP55.

Switch yang tertanam juga berbeda, yakni switch TTC Golden dengan klaim ketahanan hingga 80 juta klik. Dalam posisi terisi penuh, baterainya bisa tahan sampai 100 jam pemakaian. Dihargai $80, penjualan Pulsefire Haste Wireless dijadwalkan berlangsung mulai Februari.

HyperX Alloy Origins 65 / HP

Beralih ke Alloy Origins 65, ini merupakan mechanical keyboard dengan layout 65% sesuai namanya. Tidak seperti layout 60%, layout 65% masih dilengkapi tombol arah panah lengkap, serta sejumlah tombol lain seperti Delete, Page Up, dan Page Down.

HyperX memberikan dua opsi mechanical switch, linear atau taktil, dua-duanya rancangan mereka sendiri dengan klaim ‘usia pakai’ hingga 80 juta klik. Keycaps yang digunakan berbahan PBT, dan tentu saja tembus LED sehingga pencahayaan RGB-nya bisa menari-nari tanpa gangguan. Harganya $100, dan penjualannya juga akan berlangsung mulai Februari.

Sumber: HP.

3 Aplikasi Keyboard untuk UMKM yang Ingin Naik Kelas

Ada banyak platform pemasaran produk yang bisa dipergunakan, dan ada banyak pula ketersediaan aplikasi pendukung yang mempermudah pengelolaan usaha, khususnya untuk pelaku usaha yang mulai beralih ke sektor digital.

Salah satunya adalah ketersediaan aplikasi keyboard yang dirancang khusus untuk UMKM dan pelaku usaha, serta mereka yang menjajakan jasa. Berbeda dengan aplikasi keyboard yang umumnya dibuat untuk kemudahan pembuatan pesan, aplikasi keyboard untuk UMKM ini diperkaya dengan sejumlah fungsi, misalnya cek ongkos kirim, menerima pembayaran online, membuat invoice dan bahkan melakukan follow up ke calon pembeli.

Apa saja pilihan aplikasinya? Yuk, kita mulai langsung dari pilihan pertama.

Selly

https://www.youtube.com/watch?v=vmzFS3VsYZw

Aplikasi satu ini biasanya diandalkan bagi para pelaku bisnis online karena memiliki fitur statistik toko yang bisa membantu Anda dalam mengelola laporan penjualan. Keunggulan dari aplikasi ini Anda bahkan bisa mengirim tagihan ke pelanggan Anda tanpa harus menyalinnya.

Keunggulan lainnya dari aplikasi ini Anda bisa sekaligus mengecek ongkos kirim dari jasa pengiriman manapun dan bahkan juga bisa mencetak label pengiriman secara otomatis untuk selanjutnya di print.

Wabot

Aplikasi Keyboard UMKM

Aplikasi ini juga bisa menjadi salah satu pilihan Anda dalam membantu bisnis Anda. Dengan aplikasi ini Anda bisa melakukan auto reply , kemudian menjadwalkan pesan dan bahkan memberikan ucapan selamat ulang tahun otomatis kepada pelanggan Anda.

Aplikasi satu ini juga memberikan banyak kemudahan untuk Anda yang ingin melakukan promosi, manajemen kontak pelanggan bahkan optimasi customer service.

Keyta

Aplikasi Keyboard UMKM

Aplikasi ini tentu tidak hanya berfungsi sebagai keyboard saja, ada berbagai fitur yang bisa Anda gunakan untuk melakukan bisnis. Mulai dari rekap transaksi, pengingat pembayaran bahkan juga  bisa membuat invoice yang akan langsung juga tercatat dalam laporan penjualan Anda. Keunggulan aplikasi ini Anda bahkan bisa langsung memesan kurir pengiriman produk Anda dengan lebih cepat.

Demikian 3 rekomendasi keyboard untuk umkm yang bisa membantu Anda dalam mengoptimalkan pemasaran dengan cermat dan juga cepat.

Keyboard dan Mouse Nirkabel Terbaru Logitech Diciptakan untuk Penggemar Emoji

Seberapa penting emoji dalam keseharian Anda? Cukup penting sampai-sampai Anda masih menggunakannya selagi bertukar pesan via komputer atau laptop? Kalau demikian, maka keyboard anyar dari Logitech ini cocok buat Anda.

Dinamai Logitech Pop Keys, ia datang bersama total delapan keycap emoji — empat di antaranya sudah terpasang. Pengguna bebas memprogram tombol-tombol tersebut dengan emoji favoritnya melalui software Logitech Options di Windows atau macOS, atau menggantinya dengan fungsi yang lain kalau memang tidak sebegitu bergantungnya dengan emoji.

Secara estetika, Pop Keys mengadopsi gaya retro khas mesin tik seperti yang ditawarkan Logitech K380. Bedanya, Pop Keys merupakan sebuah mechanical keyboard, dengan tactile switch yang diklaim tahan sampai 50 juta kali klik. Jadi kalau Anda suka dengan gaya desain milik K380 tapi tidak nyaman dengan switch membran, Pop Keys bisa jadi alternatif yang menarik.

Menemani Pop Keys adalah Pop Mouse yang tak kalah jenaka desainnya. Emoji lagi-lagi menjadi tema utama di sini, dengan tombol di bawah scroll wheel yang dapat diklik untuk membuka menu emoji. Namun tentu saja, Anda bisa menggantinya dengan fungsi yang lain jika membutuhkan, semisal untuk mute mikrofon atau untuk mengambil screenshot.

Scroll wheel-nya sendiri cukup pintar dan mampu beradaptasi dengan cara pengguna menggulirkan. Kalau pelan, maka putarannya bertahap dan presisi. Kalau digulirkan secara cepat, maka putarannya pun jadi cepat dan los. Cara kerjanya mirip seperti scroll wheel milik MX Master 3 dan MX Anywhere 3.

Baik Pop Keys maupun Pop Mouse sama-sama memakai Bluetooth 5.1 sebagai koneksinya, akan tetapi Logitech turut menyertakan dongle USB Logi Bolt pada paket penjualannya bagi yang membutuhkan koneksi yang lebih stabil sekaligus lebih aman.

Terkait daya tahan baterainya, Pop Keys diyakini mampu bertahan hingga 3 tahun pemakaian menggunakan tiga baterai AAA. Pop Mouse pun tidak kalah fenomenal; sanggup beroperasi sampai 2 tahun hanya dengan mengandalkan satu baterai AA saja.

Di Amerika Serikat, Logitech Pop Keys saat ini telah dipasarkan seharga $100, sementara Pop Mouse dibanderol $40. Keduanya hadir dalam tiga kombinasi warna: Blast, Daydream, dan Heartbreaker. Untuk melengkapi, Logitech turut menawarkan Desk Mat seharga $20.

Sumber: Logitech.

Razer Pro Click Mini dan Pro Type Ultra Sasar Pekerja Profesional Ketimbang Gamer

Setahun lalu, Razer meluncurkan mouse dan keyboard non-gaming bernama Pro Click dan Pro Type. Melanjutkan upayanya menembus pasar pekerja profesional tersebut, Razer kembali memperkenalkan mouse dan keyboard nirkabel yang lebih ditujukan untuk menunjang produktivitas ketimbang untuk mengincar headshot di Valorant, yakni Pro Click Mini dan Pro Type Ultra.

Sesuai namanya, Pro Click Mini punya dimensi yang ringkas: 100 x 63 x 34 mm. Desainnya simetris dan low-profile, membuat saya langsung teringat pada Logitech MX Anywhere 3. Supaya terasa mantap dalam genggaman, Razer tak lupa menyematkan lapisan karet bertekstur pada sisi kiri dan kanannya.

Pro Click Mini punya setidaknya dua fitur unggulan. Yang pertama adalah switch yang taktil tapi senyap, dengan estimasi ketahanan hingga 15 juta kali klik. Yang kedua adalah scroll wheel yang bisa berganti mode antara Tactile atau Free-Spin, persis seperti milik Razer Basilisk V3 yang dirilis belum lama ini. Untuk berganti antara kedua mode tersebut, cukup tekan tombol di bawah scroll wheel-nya.

Mouse ini dapat terhubung ke total empat perangkat sekaligus; tiga via Bluetooth, satu via dongle USB 2,4 GHz, dengan tombol untuk berpindah koneksi di bagian dasar mouse. Menggunakan dua baterai AA, baterainya diyakini mampu bertahan hingga 725 jam dalam mode Bluetooth, atau 465 jam dalam mode wireless 2,4 GHz. Kalau mouse dirasa terlalu berat, pengguna juga bisa menyelipkan satu baterai saja, akan tetapi daya tahannya tentu tidak akan selama itu.

Terkait performanya, Pro Click Mini mengandalkan sensor optik dengan sensitivitas maksimum 12.000 DPI, sangat tinggi untuk ukuran mouse non-gaming. Ia juga dibekali mouse feet berbahan PTFE agar pergerakannya bisa terasa mulus di atas meja. Kebetulan, Razer juga punya varian mouse pad baru, yaitu Pro Glide XXL yang berukuran 94 x 41 cm.

Beralih ke Pro Type Ultra, keyboard ini juga mengunggulkan mechanical switch yang tidak berisik saat ditekan, menjadikannya sebagai pendamping yang ideal buat Pro Click Mini tadi. Masing-masing keycap-nya terbuat dari bahan ABS, tapi Razer telah melapisinya dengan soft-touch coating supaya terasa empuk pada jari-jari.

Agar semakin nyaman, ia juga datang bersama wrist rest dengan bantalan empuk berlapis kulit sintetis. Seperti mouse-nya tadi, keyboard ini juga dapat terhubung ke empat perangkat yang berbeda via Bluetooth dan dongle USB. Berbekal teknologi HyperSpeed, satu dongle saja sebenarnya sudah bisa menghubungkan Pro Click Mini dan Pro Type Ultra sekaligus ke PC atau laptop.

Dalam sekali pengisian, Pro Type Ultra diklaim mampu beroperasi selama lebih dari 200 jam, baik dalam mode Bluetooth ataupun wireless 2,4 GHz, tapi dengan catatan LED backlight-nya dimatikan. Kalau dinyalakan dalam posisi paling terang, maka daya tahan baterainya anjlok menjadi 13 jam saja. Beruntung ia masih tetap bisa digunakan selagi di-charge.

Di Amerika Serikat, Razer Pro Click Mini saat ini sudah bisa dibeli dengan harga $80, sedangkan Pro Type Ultra dijadwalkan bakal segera menyusul di kuartal keempat tahun ini juga seharga $160. Untuk mouse pad Pro Glide XXL, Razer mematok harga $30.

Sumber: Razer.

Keyboard Nirkabel Logitech MX Keys Mini Ideal untuk Meja Kerja yang Sempit

Logitech punya keyboard nirkabel baru. Namanya MX Keys Mini, dan ia merupakan versi mungil dari keyboard Logitech MX Keys yang dirilis dua tahun silam.

Seperti yang bisa kita lihat, dimensi yang lebih ringkas itu Logitech wujudkan dengan mengeliminasi bagian numpad yang umumnya terdapat di sisi kanan. Empat tombol panahnya dimampatkan ke bawah Shift kanan, sementara tombol Del dipindah ke atas Backspace.

Sisanya — yang jarang digunakan oleh sebagian besar konsumen seperti tombol Insert, Home, End, Page Up, dan Page Down — sepenuhnya sirna. Dengan panjang bodi hanya 29,6 cm, keyboard ini ideal untuk pengguna yang punya meja kerja berukuran kecil.

Menariknya, Logitech justru menambahkan tiga tombol yang mungkin jauh lebih berguna bagi banyak orang, yaitu tombol mute/unmute mikrofon, tombol emoji, dan tombol untuk mengaktifkan fitur dictation di perangkat yang terhubung.

Selain dapat disambungkan ke perangkat Windows maupun macOS, MX Keys Mini juga kompatibel dengan perangkat Linux, Chrome OS, iOS, iPadOS, dan Android. Perlu dicatat, MX Keys Mini mengandalkan koneksi Bluetooth, dan ia tidak bisa digunakan bersama receiver USB milik periferal nirkabel Logitech pada umumnya.

Meski demikian, ia kompatibel dengan dongle Logi Bolt (dijual terpisah) yang diperkenalkan baru-baru ini, yang menjanjikan keamanan sekaligus stabilitas koneksi yang lebih baik daripada dongle USB tradisional.

MX Keys Mini bukanlah sebuah mechanical keyboard. Pun begitu, Logitech tetap menjanjikan pengalaman mengetik yang nyaman berkat bentuk permukaan tombol yang cekung. Varian default-nya hadir membawa layout ganda (Windows dan macOS), akan tetapi Logitech juga menawarkan varian khusus Mac dengan layout yang sesuai.

Seperti kakaknya, MX Keys Mini turut dibekali sistem backlight pintar yang akan menyala secara otomatis ketika pengguna mulai memakainya, lalu mati dengan sendirinya ketika pengguna meninggalkan meja. Tingkat kecerahannya juga bisa menyesuaikan dengan kondisi pencahayaan di dalam ruangan secara otomatis.

Dalam sekali pengisian, baterai MX Keys Mini diklaim cukup untuk 10 hari pemakaian. Kalau backlight-nya dimatikan, perangkat malah diyakini mampu beroperasi sampai lima bulan lamanya sebelum akhirnya perlu diisi ulang.

Di Amerika Serikat, Logitech MX Keys Mini saat ini telah dipasarkan seharga $100, sama persis seperti MX Keys versi full-size. Konsumen bisa memilih di antara tiga opsi warna yang berbeda (rose, pale gray, dan graphite), akan tetapi versi Mac-nya cuma tersedia dalam satu warna saja.

Sumber: Logitech.

Mechanical Keyboard Epomaker NT68 Dirancang untuk Menggantikan Keyboard Bawaan Laptop

Sejumlah laptop gaming terbaru Alienware dapat dikonfigurasikan dengan mechanical keyboard spesial bikinan Cherry MX. Sebagian orang bakal melihat ini sebagai diskriminasi, sebab kalangan non-gamer pemilik MacBook pun sebenarnya juga pantas menggunakan mechanical keyboard. Sayangnya Apple tidak ada kontrak kerja sama dengan Cherry MX.

Alternatifnya, kita tentu bisa membeli mechanical keyboard yang wireless dan berukuran ringkas, namun itu berarti keyboard bawaan MacBook bakal sia-sia dan menganggur begitu saja. Kalau menurut produsen mechanical keyboard Epomaker, lebih baik keyboard bawaan itu ditutupi saja. Ditutupi dengan apa? Dengan mechanical keyboard tentu saja.

Kira-kira begitulah gagasan utama di balik produk bernama Epomaker NT68 ini. Secara mendasar, ia merupakan sebuah mechanical keyboard dengan layout 65% (tanpa F-row dan numpad) dan konektivitas Bluetooth. Namun yang membuatnya unik adalah bagaimana ia dirancang untuk diletakkan di atas keyboard bawaan MacBook ataupun laptoplaptop lain, sehingga penggunanya bisa mengetik dengan nyaman selagi laptop masih berada di atas pangkuannya.

Definisi nyaman itu tentu diwujudkan lewat mechanical switch di balik setiap tombolnya. Epomaker menawarkan sejumlah pilihan switch, namun konsumen tak perlu khawatir seandainya semua yang ditawarkan itu tidak sesuai dengan seleranya. Pasalnya, keyboard ini sudah mengadopsi rancangan hot-swappable, yang berarti masing-masing switch-nya bisa dilepas dan dipasang kembali tanpa bantuan solder sama sekali.

Epomaker NT68 mengandalkan konektivitas Bluetooth 5.1, dan ia bisa terhubung ke tiga perangkat secara bersamaan. Fitur multi-connection ini penting karena Epomaker NT68 hadir bersama sebuah case yang dapat merangkap peran sebagai stand untuk tablet dan smartphone.

Untuk baterainya, Epomaker mengklaim daya tahan sekitar 20 sampai 80 jam kalau lampu RGB-nya terus menyala. Kalau dimatikan, daya tahannya bisa mencapai 2 sampai 5 minggu tergantung pemakaian. Charging-nya mengandalkan kabel USB-C, dan ia pun juga dapat dihubungkan ke perangkat menggunakan kabel yang sama.

Belum diketahui kapan Epomaker NT68 bakal dijual secara luas dan berapa harganya. Namun yang pasti produk ini bukan satu-satunya opsi pengganti keyboard laptop yang tersedia di pasaran. Alternatifnya juga ada NuPhy NuType F1 yang mengusung konsep serupa, namun dengan layout yang sedikit berbeda dan tanpa mekanisme hot-swap.

Sumber: The Verge.

Cooler Master Singkap Sederet Produk Menarik, Salah Satunya Kursi Gaming dengan Haptic Feedback

Event Summer Summit yang digelar oleh Cooler Master baru-baru ini menampilkan sederet hardware baru besutan sang produsen asal Taiwan. Produk-produknya bukan cuma dari kategori CPU cooler, PSU, dan casing saja, melainkan juga dari kategori periferal sampai kursi dan meja gaming segala.

Berikut adalah rangkuman produk-produk paling menarik yang Cooler Master umumkan.

Cooler Master MM730 dan MM731

Bagi para gamer yang mendambakan mouse yang tidak neko-neko, Cooler Master punya penawaran menarik dalam bentuk MM730 dan MM731. Keduanya hadir dengan desain yang sangat simpel dan nyaris membosankan. Bobotnya pun luar biasa ringan: MM730 cuma 48 gram, MM731 cuma 59 gram, dan semua itu tanpa mengandalkan sasis bolong-bolong seperti biasanya.

Terkait performanya, MM730 didukung oleh sensor dengan sensitivitas maksimum 16.000 DPI, sedangkan MM731 dengan sensor 19.000 DPI. Keduanya sama-sama dibekali optical switch yang lebih responsif sekaligus lebih awet daripada mechanical switch tradisional, dengan klaim ketahanan hingga 70 juta kali klik.

Perbedaan di antara kedua mouse terletak pada konektivitasnya. MM730 itu wired, sedangkan MM731 sudah wireless dengan pilihan opsi sambungan 2,4 GHz maupun Bluetooth 5.1. Dalam sekali charge, baterainya diklaim tahan sampai 190 jam jika menggunakan sambungan 2,4 GHz, atau sampai 72 jam jika memakai Bluetooth, semuanya dalam posisi lampu RGB-nya mati.

Sayang sejauh ini belum ada info soal harga maupun ketersediaannya.

Cooler Master CK721

Mengikuti tren yang sedang populer di segmen mechanical keyboard, CK721 hadir membawa layout 65% yang super-ringkas, tapi di saat yang sama masih mempertahankan tombol panah dan beberapa tombol esensial lain macam “Del”. Sebagai bonus, CK721 turut dilengkapi sebuah kenop yang dapat diputar dan diklik, dan yang bisa diprogram fungsinya sesuai kebutuhan.

CK721 menggunakan mechanical switch buatan TTC, dan konsumen dapat memilih antara yang bersifat linear (red), tactile (brown), atau clicky (blue). Keseluruhan sasisnya terbuat dari bahan aluminium, dengan bobot berada di kisaran 764 gram. Cooler Master cukup bermurah hati dan menyertakan wrist rest pada paket penjualannya.

Selain via kabel USB-C, CK721 juga dapat disambungkan secara wireless, baik menggunakan dongle 2,4 GHz maupun Bluetooth 5.1. Dalam mode tanpa kabel, baterainya diyakini sanggup bertahan sampai 73 jam. Namun kalau lampu RGB-nya menyala terus, angkanya tentu bakal lebih rendah dari itu.

Terkait harga dan jadwal pemasarannya, Cooler Master rupanya masih belum bisa memastikan.

Cooler Master Motion 1

Dari seabrek kursi gaming yang Cooler Master singkap, Motion 1 adalah yang paling mencuri perhatian. Pada bagian atas rodanya, tampak sejenis boks yang sepintas tidak jelas kegunaannya. Namun ternyata boks tersebut menampung haptic engine rancangan D-Box, mirip seperti yang terdapat pada teater 4D di taman hiburan, atau di mesin simulator balap.

Premisnya adalah, selagi pengguna duduk di atas Motion 1, kursinya bakal bergetar dan bergerak-gerak mengikuti jalannya permainan atau film. D-Box mengklaim ada sekitar 200 judul game dan lebih dari 2.000 film yang didukung. Jadi selama game atau filmnya termasuk dalam daftar tersebut, pengguna Motion 1 bakal mendapatkan pengalaman yang lebih immersive ketimbang memakai kursi gaming biasa.

Tertarik? Siapkan saja dana sekitar $2.000 sampai $2.300. Pre-order produk ini kabarnya bakal dibuka di kuartal ke-4 tahun ini, dan penjualan resminya akan dimulai pada bulan Januari 2022.

Cooler Master Orb X

Alternatif lain untuk menikmati sesi gaming yang lebih immersive adalah dengan menggunakan Orb X, semacam kombinasi kursi dan meja gaming sekaligus, lengkap dengan sistem audio surround yang terintegrasi. Kalau Anda pernah membaca tentang Acer Predator Thronos atau Razer Project Brooklyn, Orb X pada dasarnya menawarkan gagasan yang kurang lebih sama.

Orb X dapat menampung monitor sampai sebesar 49 inci, atau alternatifnya pengguna juga bisa menggantungkan tiga monitor 27 inci. Yang cukup menarik, Orb X rupanya tidak ditujukan untuk kalangan gamer PC saja, sebab ia sebenarnya juga dapat dijejali game console jika mau.

Kabarnya, Orb X bakal dirilis di Amerika Serikat pada bulan Desember mendatang dengan kisaran harga $12.000 sampai $14.000. Kalau melihat harganya, semestinya itu sudah mencakup gaming PC beserta monitornya.

Cooler Master StreamEnjin

Bagi yang sehari-harinya mencari nafkah melalui platform livestreaming, Cooler Master punya produk baru yang dirancang untuk memudahkan pekerjaan mereka, terutama jika mereka terpaksa harus melakukannya di luar kediaman masing-masing. Perangkat bernama StreamEnjin ini merupakan sebuah mixer komplet dengan desain ringkas yang mudah dibawa-bawa.

Ia dibekali tiga input HDMI (satu mendukung resolusi 4K, dua sisanya 1080p) plus dua output HDMI, dan semuanya dapat diatur langsung melalui deck berukuran compact ini. Kalau masih memerlukan fitur ekstra, pengguna juga bisa menyandingkannya dengan aplikasi pendamping di iPad. Kebetulan StreamEnjin juga punya dudukan yang bisa diselipi sebuah iPad.

Harga dan jadwal penjualannya masih misterius, namun bisa dimaklumi berhubung kita semua masih harus lebih banyak berdiam diri di rumah.

Via: KitGuru.