10 Startup Peroleh Dana Pra-Seri A dari Accelerating Asia Cohort 8, Salah Satunya Lister

Lister, startup edtech asal Indonesia, termasuk dalam 10 peserta program akselerator Cohort 8 yang memperoleh investasi pra-seri A dari pemodal ventura tahap awal Accelerating Asia.

Lister adalah satu-satunya startup lokal asal Yogyakarta yang lolos ke dalam cohort tersebut. Beroperasi sejak 2019, Lister merupakan platform pembelajaran online untuk bahasa dan persiapan ujian yang menargetkan pengguna individu dan korporasi.

Selain itu, Lister menjadi startup ke-8 yang didanai Accelerating Asia sepanjang kiprahnya di Asia Tenggara. Sejumlah nama startup asal Indonesia lainnya yang telah bergabung dalam portofolio Accelerating Asia antara lain Datanest, HealthPro, IZY.ai, KaryaKarsa, Tokban, TransTRACK.ID, dan MyBrand.

Tidak dipaparkan nilai investasi yang diterima setiap startup. Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Accelerating Asia menyuntikkan dana tahap pra-seri A hingga SGD200 ribu per startup. Yang pasti, sumber dananya berasal dari dana kelolaan Fund II bernilai $20 juta yang diluncurkan akhir 2021. Dana tersebut digunakan untuk investasi pra-seri A di Asia Tenggara dan Asia Selatan.

Cohort 8

Dalam keterangan resmi, Co-Founder dan General Partner Accelerating Asia Craig Dixon menyampaikan bahwa startup peserta dari Cohort 8 mewakili tujuh negara di seluruh Asia Tenggara (Singapura, Indonesia, dan Filipina), Asia Selatan (India, Bangladesh, dan Pakistan), serta kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (Uni Emirat Arab). Mereka berasal dari berbagai industri, termasuk pendidikan, e-commerce, logistik, insurtech, agritech, dan masih banyak lagi.

Dari keragaman tersebut, ke-10 startup ini memiliki kesamaan penting: punya daya tarik pasar yang signifikan. Diklaim hingga saat ini, secara kolektif telah mengumpulkan pendanaan sebesar $5,8 juta. Walau semuanya berhasil menggalang dana, terjadi penurunan nominal secara keseluruhan karena kekuatan pertumbuhan pendapatan. Disebutkan GMV kolektif mencapai lebih dari $57 ribu per bulan dan pendapatan bulanan rata-rata lebih dari $27 ribu.

Cohort baru yang masuk ke dalam portofolio memiliki pendapatan awal yang kuat dan daya tarik penggalangan dana di pasar lokal masing-masing. Accelerating Asia berharap dapat membantu mereka memanfaatkan kesuksesan awal ini untuk menskalakan wilayah geografis yang lebih besar dan menggalang dana dari rangkaian investor yang lebih besar di seluruh dunia,” kata Dixon.

Dalam menjalankan misi Accelerating Asia memanfaatkan kewirausahaan untuk mengatalisasi perubahan, startup didorong untuk membuat dampak sosial di komunitas mereka. Pasalnya, pihaknya mempertimbangkan investasi pada startup dengan dampak yang tertanam (impact embedded) dalam model bisnis inti mereka dengan SDG sebagai kerangka kerjanya.

Disebutkan, perusahaan portofolio telah menciptakan lebih dari 1.000 pekerjaan dan investasi lensa gender mencapai 50% dari semua startup dalam portofolio. Secara akumulasi dari seluruh cohort, Accelerating Asia telah membina 70 startup di lebih dari 20 vertikal, yang dipimpin oleh lebih dari 100 pendiri. Startup ini memiliki pendapatan bulanan rata-rata lebih dari $285 ribu dan pertumbuhan pendapatan tahunan sebesar 520%.

Di luar investasi yang dikucurkan Accelerating Asia, portofolionya telah menarik investor top tidak hanya dari Asia Pasifik, tetapi di seluruh dunia. Secara total, mereka telah mengumpulkan modal ventura lebih dari $63,8 juta sehingga total valuasi portofolio menjadi $600 juta. Angka ini juga tidak dipengaruhi oleh segelintir outlier: 100% portofolio telah meningkatkan modal luar.

Jajaran nama-nama investornya mulai dari Sequoia Capital, Cocoon Capital, MDI Ventures, Wavemaker Partners, dan Indonesia Women Empowerment Fund sebagai pendukung mereka, selain angel investor dan jaringan top. Beberapa investor ini juga memilih bekerja sama dengan Accelerating Asia secara langsung sebagai limited partner.

Menurut Co-Founder dan General Partner Accelerating Asia Amra Naidoo, para investor ini memilih untuk bermitra dengan organisasi karena tiga alasan utama.

“Dengan ukuran dan skala portofolio Accelerating Asia, investor dapat memperoleh diversifikasi langsung di seluruh industri dan pasar. Mereka juga mendapatkan akses ke startup dengan kualitas terbaik, karena tingkat selektivitas untuk setiap kelompok kurang dari 2%. Terakhir, mereka dapat memanfaatkan portofolio sebagai sumber aliran transaksi untuk startup yang relevan dengan tesis untuk dana mereka sendiri,” kata Naidoo.

Adapun penyelenggaraan Demo Day untuk Cohort 8 ini akan diadakan pada 3 Agustus mendatang.

Astra Kembali Adakan Kompetisi Inovasi Digital Astranauts untuk Founder dan Mahasiswa

Astra kembali menggelar kompetisi inovasi digital “Astranauts” yang kini memasuki tahun kedua. Pada pelaksanaannya di tahun ini, tema yang diangkat adalah “Building A Sustainable Future Through Technology”.

Dalam paparannya saat gelaran Buka Puasa Bersama Astra pada kemarin (30/3), Chief of Group Digital Strategy Astra Paul Soegianto menyampaikan alasan pihaknya mengangkat tema sustainability, yakni karena dibutuhkannya inovasi digital yang bisa menjawab tantangan bisnis dan teknologi yang dapat berkontribusi pada isu tersebut. Terlebih itu, tema ini sejalan dengan cita-cita Astra dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia.

Meski angkat tema sustainability, Astranauts kali ini tidak hanya mengincar inovasi digital seputar itu saja, tapi juga ada mengenai edutech, emerging tech, health, agribusiness, mobility, fintech, logistic, serta media & entertainment.

Menurut Paul, media & entertainment masuk ke dalam fokus karena diyakini ke depannya cara orang mengonsumsi media bakal terus berubah. Makanya dibutuhkan gebrakan yang segar untuk menjawab tantangan tersebut.

Ia pun berharap pada tahun ini dapat menarik lebih banyak pendaftar dari penyelenggaraan pertama pada 2022 lalu. “Di tahun 2022 kita mengundang 1.000 tim yang mendaftar dan hampir 500 ide. Kita ingin di tahun ini lebih banyak lagi peserta yang mendaftar,” ucapnya.

Sebagai catatan, Astranauts adalah ajang pengembangan inovasi di bidang digital dan teknologi untuk startup dan mahasiswa di Indonesia. Target pesertanya adalah seluruh startup dan mahasiswa aktif dengan jenjang diploma, sarjana, atau magister di tanah air.

Terdapat perbedaan persyaratan di antara kedua kategori ini. Peserta dari kategori startup harus sudah memiliki Minimum Viable Product (MVP), product traction, dan diperbolehkan pernah menerima pendanaan eksternal dari investor, namun tidak melebih $10 juta (hampir Rp150 miliar).

Sedangkan, peserta dari mahasiswa dari D3, S1, dan S2, diperbolehkan bekerja secara individu ataupun grup, dan dapat mengajukan ide yang belum diimplementasikan dan belum dikomersialkan.

Pendaftaran sendiri sudah dibuka sejak 8 Maret hingga 30 April 2023 melalui situs https://astranauts.astradigital.id.

Rangkaian seleksi, di mulai dari sesi preliminary round, yang akan menyaring seluruh pendaftar dan memilih sepuluh finalis dari kategori startup dan mahasiswa. Selanjutnya, seluruh finalis akan mendapatkan sesi mentorship dari para ahli di bidangnya.

Para finalis terpilih akan mempresentasikan startup atau ide bisnis mereka dalam sesi Demo Day, dan diakhiri dengan Awarding Astranauts 2023 pada 7 Juni 2023. Kemudian, terdapat gelaran diskusi lainnya di Astranauts Conference pada 8 Juni 2023, dengan berbagai topik menarik dan pembicara ahli di bidangnya.

Para pemenang Astranauts 2023 baik dari kategori startup dan mahasiswa akan mendapatkan hadiah uang tunai senilai total ratusan juta rupiah. Selain itu, para pemenang berkesempatan untuk berkolaborasi dan bergabung menjadi bagian dari komunitas startup Astra (Astra Startup Community).

Sejumlah korporasi besar dan startup, bahkan kementerian akan terlibat sebagai mentor, juri dalam Demo Day, dan pembicara dalam Astranauts Conference. Mereka di antaranya, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Biofarma, Blue Bird Group, GDP Labs, Google Cloud Indonesia, Meta Indonesia, Microsoft Indonesia, Halodoc, Mapan, Dagangan, eFishery, Rekosistem, dan lainnya.

Disclosure: DailySocial.id merupakan media partner dari Astranauts 2023

East Ventures dan Temasek Foundation Adakan Kompetisi Inovasi Solusi Perubahan Iklim

East Ventures dan Temasek Foundation, organisasi non-profit filantropi berbasis di Singapura, meluncurkan program Climate Impact Innovations Challenge (CIIC). CIIC adalah kompetisi yang memberikan peluang bagi para inovator teknologi untuk menampilkan inovasi berkelanjutan dalam mengatasi berbagai tantangan ekologis dan mengurangi dampak perubahan iklim.

Para tim akan bersaing untuk memenangkan total hadiah sebesar Rp10 miliar yang akan diberikan kepada para pemenang untuk menguji coba solusi mereka di Indonesia. Tak hanya itu, mereka juga akan mendapatkan eksposur global, mendapatkan akses ke investor, dan banyak fasilitas dan keuntungan lainnya.

Dalam peresmian kompetisi tersebut yang diselenggarakan kemarin (2/3), Co-founder & Managing Partner East Ventures Willson Cuaca menyampaikan, pihaknya percaya bahwa startup dan entrepreneur memiliki peran penting dalam mengatasi permasalahan lingkungan yang dihadapi di Indonesia.

“Program ini hadir untuk memberikan kesempatan kepada para inovator untuk menampilkan solusi inovatif dalam menekan berbagai masalah lingkungan yang mendesak. Kami berharap inisiatif ini akan menginspirasi dan mendorong pengembangan inovasi dan solusi teknologi iklim yang pada akhirnya akan berkontribusi pada masa depan yang berkelanjutan,” jelas Willson.

Head Programmes Temasek Foundation Lim Hock Chuan menambahkan, dengan sumber daya alam yang melimpah dan berpotensi untuk pembangunan berkelanjutan, Indonesia memiliki peluang unik untuk memimpin dalam penanggulangan perubahan iklim. Dengan memanfaatkan kreativitas masyarakatnya, serta ekosistem startup yang dinamis, Indonesia dapat berkontribusi secara signifikan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan tangguh.

“Temasek Foundation senang dapat bermitra dengan East Ventures untuk membantu banyak inovator dan pengusaha yang dapat memanfaatkan peluang dan kerja sama untuk meningkatkan solusinya agar bermanfaat bagi ekosistem Indonesia dan sekitarnya,” kata Chuan.

Program CIIC

CIIC 2023 berfokus untuk menyelesaikan empat permasalahan ekologi utama, yakni:

  1. Energi Terbarukan: Ide, inovasi, dan teknologi yang mendisrupsi bagaimana cara kita untuk menghasilkan dan mengadopsi serta mendistribusikan energi terbarukan yang lebih baik, dan meningkatkan efisiensi energi dengan biaya yang rendah dan inklusif untuk masyarakat perkotaan dan pedesaan.
  2. Pangan dan Pertanian: Solusi informatif baru untuk mengubah kualitas cara kita menanam, memproduksi, dan mendistribusikan makanan secara berkelanjutan dengan metodologi dan solusi yang dapat meningkatkan keterjangkauan, akses, nutrisi, serta mengurangi emisi dan limbah gas rumah kaca (GRK), sehingga menjamin ketahanan pangan baik untuk masyarakat perkotaan maupun pedesaan.
  3. Mobilitas: Ide baru seperti layanan, platform, dan teknologi untuk mendukung permintaan yang terus meningkat terhadap mobilitas dan rantai pasokan yang berkelanjutan.
  4. Kelautan: Solusi inovatif untuk memanfaatkan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk menjamin kesejahteraan masyarakat pesisir.

Climate Impact Innovations Challenge akan melalui beberapa agenda utama hingga September 2023, antara lain:

  • Pembukaan Pendaftaran (1 Maret 2023 – 26 Mei 2023)
    CIIC saat ini menerima pendaftar dari tim yang memenuhi syarat, hanya tim yang telah membuat uji coba untuk membuat produk yang layak minimum dengan maksud untuk komersialisasi yang memenuhi syarat untuk mendaftar.
  • Seleksi Peserta (27 Mei 2023 – 24 Juni 2023),
  • Pengumuman 12 Finalis (Juni 2023),
  • Mentorship (Juli 2023), dan
  • Grand Final (September 2023).

Chief Executive Officer GenZero Frederick Teo yang turut hadir dalam kesempatan tersebut, menyampaikan bahwa kreativitas dan inovasi adalah bahan penting untuk mengembangkan dan mempercepat dampak baik terkait iklim. Untuk membuat perbedaan pada 2050, entrepreneur perlu mengidentifikasi solusi potensial yang muncul saat ini.

Dia melanjutkan, Asia Tenggara kini menduduki posisi sebagai sarang inovasi dengan jumlah startup yang tumbuh sebesar 13 kali lipat dibandingkan tahun 2015. Namun, kawasan ini masih membutuhkan investasi kumulatif sebesar $3 triliun pada tahun 2030 untuk beralih ke ekonomi hijau, menciptakan permintaan yang luar biasa untuk solusi berkelanjutan.

“Hal ini membuat inisiatif seperti Climate Impact Innovations Challenge sangat relevan karena kita membutuhkan keragaman jalur dan solusi untuk benar-benar mencapai dunia nol emisi karbon,” kata dia.

Disclosure: DailySocial.id adalah media partner Climate Impact Innovations Challenge 

[Video] Pendekatan Program Akselerator Startup Impactto

Melalui wawancara bersama DailySocial, Partner Impactto Zahra Damariva membahas bagaimana progam akselerator yang diusungnya dapat membantu pendiri startup menemukan produk atau layanan yang ideal bagi pasar Indonesia.

Dukungan Impactto dilakukan melalui kurikulum yang sudah disiapkan di dalam program.

Seperti apa kurikulum tersebut dan startup seperti apa yang kerap dibantu? Simak pembahasan tentang Impactto yang terangkum di video wawancara berikut.

Untuk video menarik lainnya seputar program akselerasi dan ekosistem pendukung startup Indonesia, kunjungi kanal YouTube DailySocialTV di sesi Let’s Accelerate.

ASUS Luncurkan Mechanical Keyboard dengan Hot-Swappable Switch dan Programmable Mini LED

ASUS meluncurkan sederet perangkat gaming baru di CES 2022, termasuk halnya sejumlah periferal gaming. Salah satu periferal yang cukup mencuri perhatian adalah sebuah mechanical keyboard bernama ROG Strix Flare II Animate.

Daya tarik utamanya datang dari segi desain. Embel-embel “Animate” pada namanya merujuk pada kemampuannya menampilkan animasi bergerak via 312 mini LED yang tertanam di atas area numpad-nya. Kalau ini terkesan familier, itu karena Anda sudah pernah melihatnya di laptop ROG Zephyrus G14 maupun headset ROG Delta S Animate.

Seperti di kedua perangkat tersebut, deretan mini LED di keyboard ini juga dapat diprogram dengan berbagai macam efek melalui software Armoury Crate. ASUS menamai fiturnya AniMe Matrix, dan ini bisa jadi pendamping yang serasi untuk pencahayaan RGB-nya yang cukup melimpah. Bicara soal RGB, ASUS memastikan bahwa RGB di sisi bawahnya bakal tetap menyala dengan apik meski wrist rest-nya sedang terpasang.

ROG Strix Flare yang dirilis di tahun 2018 mengemas sejumlah elemen desain yang cerdas, dan sekuelnya ini pun juga demikian. Posisi kenop dan tombol multimedianya sekali lagi ditempatkan di sebelah kiri, sehingga pengguna dapat mengaksesnya tanpa harus melepaskan tangan dari mouse (kecuali untuk pengguna yang kidal).

Tidak berhenti sampai di situ saja, ASUS turut membekali ROG Strix Flare II Animate dengan PCB yang hot-swappable. Artinya, mechanical switch di balik setiap tombolnya dapat kita lepas-pasang tanpa harus melibatkan proses solder-menyolder. Jadi kalau tidak suka dengan switch bawaannya (yang merupakan rancangan ASUS sendiri), pengguna tinggal mencabut dan menggantinya dengan switch lainnya.

Fitur-fitur lain ROG Strix Flare II Animate mencakup polling rate 8.000 MHz, USB 2.0 passthrough, keycap berbahan PBT double-shot, serta lapisan foam peredam suara di bagian dasar keyboard.

ASUS berniat menjual keyboard ini seharga $220. Di saat yang sama, ASUS juga bakal menawarkan varian lain dari keyboard ini yang tidak dibekali fitur AniMe Matrix, yang tentu saja dibanderol lebih terjangkau ($180). Sayangnya, selain mengorbankan deretan mini LED yang programmable, varian standar itu rupanya juga tidak dibekali hot-swappable switch.

Sumber: ASUS via The Verge.

Algobash Menjadi Pemenang ActCelerate 2021

Melalui pelaksanaan Demo Day pada 29 Oktober 2021, program akselerator yang diinisiasi oleh MCash, SiCepat, berkolaborasi dengan DailySocial.id, ActCelerate 2021 secara resmi mengumumkan ketiga pemenang. Produk yang menangani tes pengkodean SaaS dan perekaman platform wawancara, yakni Algobash Indonesia dinobatkan sebagai juara pertama.

Dalam proses penentuan ketiga pemenang hari ini berjalan sangat ketat, dibantu oleh para juri dari berbagai bidang startup, yaitu Izak Jenie selaku Komisaris Utama MCash, Wiwin Herawati selaku CMO SiCepat, Anis Yunianto selaku Direktur MCash, Alvin Cahyadi yang merupakan VP Investment AC Ventures, dan CEO DailySocial.id, Rama Mamuaya. Hingga sampailah pada tiga nama startup terpilih yaitu, Algobash, CityPlan, dan Bumblebook, sebagai ketiga juaranya.

Mengenai Algobash, perusahaan rintisan ini bergerak di bidang teknologi yang menangani tes pengkodean SaaS dan platform wawancara yang direkam sebelumnya. Misi dari Algobash sendiri adalah untuk menyamakan peluang dan menstandarkan talenta teknologi melalui pengalaman penilaian kode langsung dan bootcamp pemrograman yang dapat diskalakan.

Selain Algobash keluar sebagai pemenang, posisi kedua diraih oleh Cityplan. Startup ini membuka dan memberikan layanan dengan memanfaatkan data spasial dan analitik untuk membantu perusahaan berkembang dengan menggabungkan data spasial dan analitik untuk menyelesaikan area layanan cabang, optimalisasi rute armada, dan efisiensi biaya-investas.

Posisi ketiga diduduki oleh Bumblebook dengan memberikan layanan penyedia pembelajaran pengalaman pribadi 360 derajat untuk orang tua dan anak-anak dalam 2.000 hari emas pertama. Berfokus pada perkembangan anak, Bumblebook menawarkan produk yang dapat membantu perkembangan anak berusia 0-6 tahun.

Program ActCelerate berjalan dengan lancar dan mendapatkan antusias yang sangat tinggi dari para startup enthusiast. Hal ini dibuktikan dengan lebih dari 170 peserta telah mendaftarkan diri untuk mengikuti kegiatan ini. Tujuh puluh di antaranya terpilih mengikuti coaching serta mentoring session bersama para mentor yang ahli di bidang startup. Setelah mengikuti agenda yang komprehensif, akhirnya terpilih 13 peserta yang mengikuti Demo Day. Para pemenang ActCelerate 2021 akan mendapatkan insentif yang menarik dalam bentuk hadiah dengan nilai total sebesar 100 juta Rupiah.

Melalui program akselerator ini, diharapkan para pelaku startup bisa terus mengembangkan bisnisnya dan memiliki wadah yang cocok agar bisa lebih menguasai pasar, sekaligus melakukan inovasi pada produk, serta bisa memperluas networking bisnis dan dapat bekerja sama dengan MCash dan SiCepat.

Dalam tanggapannya, Martin Suharlie, selaku CEO MCash mengatakan, dirinya tertarik untuk bersinergi dan berkolaborasi lebih lanjut dengan seluruh startup yang terlibat, tidak hanya terhadap pemenang dan para finalis, namun juga seluruh peserta yang mendaftar.

“Selamat kepada 13 peserta, dan kami juga tentunya ingin dan akan mengundang serta berinteraksi dengan 13 peserta ini dan teman-teman di luar 13 ini. Kami sangat ingin membangun kolaborasi lebih lanjut,” ujar Martin.

13 Startup Terpilih Siap Mengikuti Demo Day pada Program ActCelerate 2021

Perhelatan ActCelerate 2021 akhirnya telah sampai pada 13 startup terpilih yang akan mengikuti kegiatan Demo Day pada 29 Oktober mendatang. ActCelerate 2021 merupakan salah satu program akselerator yang berfokus pada pertumbuhan startup Indonesia. Antusiasme para founder Startup cukup besar, sebanyak lebih dari 170 peserta telah mendaftar diri untuk mengikuti kegiatan ini, hingga akhirnya terpilih 70 startup untuk mengikuti mengikuti coaching serta mentoring session bersama para mentor yang ahli di bidang startup. Agenda komprehensif dilaksanakan secara eksklusif oleh tim ActCelerate, bersama dengan mentor dan super mentor. Agenda tersebut meliputi rangkaian materi dan assessment wajib yang akan berjalan selama 8 minggu. Seluruh program ini dilakukan secara daring menggunakan platform DailySocial.id.

Tiga belas startup terpilih ini telah melewati penilaian oleh para juri yang ahli di bidang startup dan merupakan pelaku startup ternama, seperti Izak Jenie selaku Komisaris Utama MCash, Wiwin Herawati selaku CMO SiCepat, Anis Yunianto selaku Direktur MCash,  Alvin Cahyadi yang merupakan VP Investment AC Ventures, dan CEO DailySocial.id, Rama Mamuaya. Dalam menentukan penilaian, para juri melihat dari berbagai aspek, seperti perkembangan para peserta yang dilihat di setiap pengerjaan tugas, jumlah kehadiran saat mengikuti kegiatan webinar setiap minggu, hingga platform yang telah dimiliki oleh para peserta. 

Dari beberapa penilaian yang telah dijelaskan, masing-masing memilki bobot nilai yang menentukan hasil akhir dari para juri hingga menghasilkan 13 startup terpilih yang berhasil maju ke tahap selanjutnya. Berikut tiga belassepuluh nama startup terpilih yang akan mengikuti Demo Day, yaitu:

1. Bumblebook.

Penyedia pembelajaran pengalaman pribadi 360 derajat untuk orang tua dan anak-anak dalam 2.000 hari emas pertama.

2. CV AMX UAV Technologies.

Penyedia Drone Vertical Take-Off & Landing (VTOL)  untuk berbagai sektor untuk data pemetaan udara.

3. PT Pelopor Ide Kreatif

Mulai.com adalah Platform Periklanan berbasis Rewards yang bertujuan untuk membawa brand ke masyarakat dengan memberikan penghargaan kepada mereka untuk melakukan aktivitas digital yang dicari oleh brand.

4. Gamelon

Mengembangkan pasar berdasarkan blockchain dan kontrak pintar, yang memungkinkan pengguna untuk berdagang, menjual, membeli, dan membuat aset digital (item dalam game dan NFT). 

5. PT Tips Cuan Indonesia

Penyedia jasa edukasi bimbingan karir, bisnis dan Investasi di era digital.

6. Digita

Membantu UKM mendapatkan lebih banyak PENDAPATAN dari online dengan Teknologi Pemasaran Digital & Iklan Penjualan.

7. Aturusaha

Aplikasi untuk mengatur jalannya usaha UMKM (Enterprise resource planning UMKM), terhubung dengan pendampingan bisnis UKM (coaching) dan terhubung dengan investor (pendanaan).

8. PT Indonesia Hakiki Pertama

INDOHP adalah E-commerce Enabler untuk reseller dan dropshipper yang kami satu-satunya dengan layanan pelanggan 24/7 dan ekosistem yang baik antara pemasok dan reseller / dropshippers.

9. Algobash

Algobash adalah tes pengkodean SaaS dan platform wawancara yang direkam sebelumnya. Misi kami adalah untuk menyamakan peluang dan menstandarkan talenta teknologi melalui pengalaman penilaian kode langsung dan bootcamp pemrograman yang dapat diskalakan.

10. Cityplan 

Cityplan membuka dan memungkinkan data spasial dan analitik untuk membantu perusahaan berkembang dengan menggabungkan data spasial dan analitik untuk menyelesaikan area layanan cabang, optimalisasi rute armada, dan efisiensi biaya-investas

11. SpaceCollab

Membantu untuk melewati rintangan waktu, jarak, biaya uang, dan bahkan pandemi. Sehingga dapat bertemu, terlibat, dan berkolaborasi dalam lingkungan yang aman dan terlindungi tanpa kehilangan interaksi sentuhan manusia.

12. TokoIG

Platform perdagangan sosial baru yang menghadirkan perdagangan sosial yang berdampak dengan fitur dan layanan yang lengkap, ringkas, dan praktis untuk memberdayakan dan membawa solusi bagi UKM untuk tumbuh dan menjadi dewasa dalam transformasi dan persaingan digital mereka.

13. PT Medlinx Asia Teknologi (Izidok)

Menyediakan Platform Pengelolaan Rekam Medis elektronik yang canggih, lengkap, mudah diakses & aman.  Dengan efisiensi yang ditawarkan oleh izidok, dokter dapat lebih fokus pada perawatan pasien.

 

Tiga belas startup ini akan mengikuti kegiatan Demo Day pada 29 Oktober 2021 mendatang. Pada Demo Day tersebut, startup akan melakukan presentasi pitching di depan para juri yang merupakan pelaku startup. Nantinya dalam kegiatan Demo Day akan dipilih 3 peserta terbaik dengan insentif yang menarik dalam bentuk hadiah dengan nilai total sebesar 100 juta Rupiah.

Sempat Tertunda, Antler Segera Buka Cohort Pertama di Indonesia

Antler, program startup builder dan inkubator global asal Singapura, menunjuk mantan CEO Carmudi Subir Lohani sebagai country head untuk Antler Indonesia. Di bawah pimpinan Lohani, Antler akan tancap gas dengan meluncurkan cohort pertama pada Januari 2022 mendatang.

Dalam wawancara bersama DailySocial.id, Lohani menjelaskan sebenarnya rencana Antler masuk ke Indonesia sudah diumumkan pada akhir 2019. Namun eksekusinya sempat tertunda karena pandemi, hingga akhirnya resmi menunjuk dirinya sebagai country head untuk Indonesia.

“Tidak ada yang berbeda dengan rencana sebelumnya. Kami ingin membuat program lokal di Jakarta. Antler ingin membuka akses kepada lebih banyak entrepreneur Indonesia untuk merintis startup melalui platform kami, mendapat funding, dan ekosistem,” terangnya.

Di bawah pimpinannya, Antler akan membangun tim kecil untuk memulai cohort pertama di Jakarta pada Januari 2022 dan mulai berinvestasi ke startup melalui fund Southeast Asia. Ditargetkan dalam debut perdananya, Antler dapat berinvestasi tahap awal untuk 10-15 startup, dengan target jangka panjang pada empat sampai lima tahun mendatang dapat menjaring 100 startup lokal.

“Antler akan menjadi salah satu dari sedikit pemain pre-seed terstruktur di Indonesia, dengan kemampuan untuk mendukung para founder startup dalam perjalanan mereka sejak awal. Kami bermitra dan membina para founder membangun tim yang kuat untuk mewujudkan visi mereka menjadi usaha yang scalable di pasar lokal dan global.”

Menurutnya, talent pool di Indonesia sangat banyak dan beragam. Antler mencari founder yang berfokus pada eksekusi, fleksibel, dan memiliki visi yang jelas tentang masalah yang ingin mereka pecahkan. “Para founder harus cukup tangguh untuk dapat membangun untuk jangka panjang,” sambungnya.

Program inkubator Antler berjalan selama enam bulan dalam dua fase. Pada fase pertama berjalan selama sepuluh minggu, tim Antler membantu para founder untuk memvalidasi ide bisnis mereka, membuktikan kesesuaian pasar produk, dan membangun tim yang kuat.

Kemudian pada fase kedua, Antler berinvestasi dalam tim terkuat, yang akan terus membangun dan meningkatkan skala startup mereka untuk persiapan Demo Day. Sejumlah startup lokal telah menjadi alumni di Antler melalui cohort Singapura. Base, Sampingan, Robin, dan Bubays adalah beberapa nama di antaranya.

Hingga kini, Antler telah mendukung 90 startup di Asia Tenggara sejak cohort pertama di Singapura pada Juli 2018. Di 2020 saja, Antler telah mengumpulkan 27 startup berpotensi. Secara keseluruhan, dari tujuh cohort yang telah diselenggarakan, secara total berhasil mengumpulkan pendanaan lebih dari $70 juta.

Di kancah global, Antler telah berinvestasi ke 58 startup baru hingga paruh pertama 2021. Selain Indonesia, Antler pada tahun ini juga meresmikan kehadirannya di Vietnam, Korea Selatan, dan Kanada.

Tren vertikal startup berikutnya

Menurut Lohani, ekosistem teknologi Indonesia masih dalam tahap awal, meskipun generasi startup pertama telah mencapai status unicorn, decacorn, dan exit IPO seperti Bukalapak. Generasi berikutnya bakal ramai dari vertikal yang semakin terdiversifikasi, seperti agritech, digitalitasi UMKM, fintech, dan B2B.

Di vertikal fintech misalnya, dengan kelas menengah yang semakin berkembang, ia percaya bahwa layanan e-wallet, manajemen kekayaan, investasi milenium dan platform tabungan makin banyak muncul di kelas aset tradisional dan non-tradisional. Kemudian, untuk digitalisasi UMKM, semakin banyak startup yang menyediakan solusi seputar ini. Baik itu dari rantai pasokan dan sektor terkait lainnya untuk lebih memungkinkan pertumbuhan UMKM di tanah air.

“Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pemimpin regional dalam agritech, dengan pemain yang berfokus di Indonesia yang ingin berkembang untuk memecahkan masalah serupa di skala regional.”

Selain Antler, sebelumnya sudah ada sejumlah program akselerator global juga kini semakin aktif mengincar startup lokal untuk berpartisipasi dalam setiap cohort yang digelar. Mereka adalah Plug and Play, Accelerating Asia, Surge, Y Combinator, Endeavor, Google, dan masih banyak lagi.

Tujuh Puluh Startup Terpilih Siap Mengikuti Kegiatan Program Akselerator ActCelerate

ActCelerate, salah satu program akselerator yang berfokus pada pertumbuhan startup Indonesia, kini telah memasuki tahap selanjutnya. Sebanyak 70 startup terpilih dan berhak mengikuti tahapan program selanjutnya. Program akselerator yang diinisiasi oleh MCash, SiCepat, dan berkolaborasi dengan DailySocial.id ini melakukan proses seleksi yang sangat ketat dari ratusan kandidat startup yang sama-sama bertujuan untuk mengakselerasi performa bisnisnya. Tujuh puluh peserta yang lolos tersebut berhasil melalui proses penilaian dan berkesempatan untuk bersinergi bersama MCash dan SiCepat.

Berikut adalah 70 startup yang terpilih dan akan mengikuti coaching serta mentoring session bersama para mentor yang expert di bidang startup:

  1. Cityplan
  2. Create It
  3. Versinema
  4. FishLog
  5. Moretrash
  6. Fammi
  7. Powerbrain
  8. Transforme
  9. Gamelon
  10. Greenara
  11. Bumblebook
  12. KreatifHub
  13. Kedata
  14. Algobash
  15. TokoIG
  16. PT Medlinx Asia Teknologi
  17. Talent Growth
  18. PT Indonesia Hakiki Pertama
  19. Data bangalore
  20. PT Prestasi Tani Nusantara
  21. CV AMX UAV Technologies
  22. C4ll.ID Express
  23. Sistrack.id
  24. PT Gudang Dingin Indonesia
  25. SpaceCollab
  26. PT Lini Muda Inspirasi Negeri
  27. Expandana
  28. Rempah Tani Indonesia
  29. PT Teknologi Usaha Sukses Bersama (MyLawyers)
  30. Arconesia
  31. Bintang Kecil
  32. Popaket
  33. Labtek Indie
  34. Teman Pasar
  35. Bala Indonesia
  36. Banoo Inovasi Indonesia, Ltd
  37. Gardha Catering
  38. PT Tips Cuan Indonesia
  39. Kupintar.id
  40. PT Sentra Integrasi Solusi Teknologi
  41. Analitica
  42. PT Karya Sinergi Indonesia (Mamang Sayur)
  43. PT Kita Maju Bersama (Letzgo)
  44. Culture Academy
  45. PT Trimegah Sarana Mandiri (Biglink)
  46. diklatkerja
  47. PT Indowira Amalia Perkasa
  48. betukang.id
  49. PT Putramega Mitra Perkasa (sebelumnya CodeFirst lalu menjadi blajarpedia.com)
  50. PT Lister Teknologi Edukasi
  51. Digita
  52. Aturusaha
  53. Kei Medika
  54. Ina Jobs
  55. Nukang Hub
  56. Checkout Aja
  57. Gardenee
  58. Paktukang.com
  59. DEWISRIFARMTECH
  60. Arah Muslim
  61. Dispace
  62. Mounev Indonesia
  63. Cardium
  64. FOODLIVE ( PT Belajar Kuliner Nusantara)
  65. PT Skydu Teknologi Indonesia
  66. Bentara Informasi Teknologi (Lembaga Kursus dan Pelatihan Bentara Informasi Teknologi)
  67. PT Solusi Teknologi Air Nusantara (SIAB Indonesia)
  68. PT Pelopor Ide Kreatif
  69. Mediccation Indonesia
  70. Enevti

Sejumlah agenda komprehensif telah disiapkan secara eksklusif oleh tim ActCelerate, bersama dengan mentor dan super mentor bagi 70 startup di atas. Agenda tersebut meliputi rangkaian materi dan assessment wajib yang akan berjalan selama 8 minggu ke depan. Seluruh program ini akan dilakukan secara daringmenggunakan platform DailySocial.id, sehingga para peserta diharapkan dapat dengan mudah mengakses materi apapun tanpa ada kendala selama kegiatan berlangsung.

Perjalanan Program ActCelerate

Pengumuman 70 startup ini hanyalah awal dari perjalanan mereka dalam mengikuti program ActCelerate yang akan berlangsung pada 25 Agustus hingga 15 Oktober 2021. Coaching & Mentoring session ini akan menghadirkan mentor-mentor berkelas ternama dengan berpengalaman di bidang startup teknologi.

Sejumlah mentor yang akan ditemui pada rangkaian program ActCelerate yakni; Natali Ardianto (CEO Jovee) yang akan membahas mengenai “Finding Customer’s Pain Points” dan Dayu Dara Permata (CEO Pinhome) yang akan mengulik mengenai “Better Understand Your Customer to Build Better Solution” Selain itu ada Edy Sulistyo (CEO GoPlay) yang akan berdiskusi mengenai “Finding Your North Star Success Metrics”, Edward Chamdani (Managing Partner of Gayo Capital) yang akan membahas tentang “Optimizing Measurements & Metrics for Growth”, Dimas Yaputra (CCO Tiket.com) yang nantinya akan membahas tentang “Growth Tactics for Startups”, Tessa Wijaya (COO Xendit) membahas mengenai “Using Growth Metrics As Competitives Advantages”, Hadi Wenas (Chief Commercial Officer Amartha) “Fundraising 101”, Shamira Shihab (CEO Tinkerlust), “The Power of Storytelling for Growth”, dan yang terakhir ada Nicko Widjaja (CEO BRI Ventures) dan Ahmad Zaky (founder dari BukaLapak & Initial6) yang akan membahas mengenai “How to Build Sustainable and Competitive Startup”.

Tidak hanya itu, para peserta juga akan mendapatkan sesi 1-on-1 dengan para mentor, sehingga mereka berkesempatan untuk bertanya dan belajar lebih banyak dari para mentor yang telah disebutkan. Adapun materi yang akan disampaikan oleh para mentor meliputi idea validation, measurement & metrics, growth & scaling, storytelling & branding melalui acara webinar.

Semua kegiatan tersebut akan didapatkan oleh 70 startup terpilih dalam program ActCelerate hingga proses seleksi 10 besar dan ditutup dengan kegiatan Demo Day. Peserta yang berhasil lolos masuk 10 besar akan melakukan presentasi mengenai ide bisnisnya di depan para calon investor dan venture capital. Dengan begitu, program ActCelerate ini bisa membuka peluang bagi mereka yang terpilih untuk memperluas pengalaman sekaligus network mereka.

Sekali lagi, kami ucapkan selamat kepada para startup terpilih pada tahap 70 besar dan selamat menjalankan rangkaian program ActCelerate!

Accelerating Asia Tingkatkan Nilai Investasi ke Startup, Kembali Buka Pendaftaran Cohort Kelima

Accelerating Asia, perusahaan modal ventura dan akselerator untuk startup pra-seri A, mengumumkan penambahan keseluruhan jumlah investasinya. Startup kini dapat menerima pendanaan hingga $250.000 (setara Rp 3,5 miliar), naik dari $150.000 (setara Rp 2,1 miliar) pada periode sebelumnya.

“Kami sangat senang melihat traksi yang terbentuk, hasil dan pertumbuhan portofolio startup kami sejauh ini. Dengan meningkatnya minat investor yang mereka terima, ini menjadi penanda awal bahwa model pendanaan akselerasi kami berhasil. Oleh karena itu, kami memutuskan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan jumlah investasi dan menaruh kepercayaan lebih besar pada startup yang mengikuti program kami,” ungkap Co-Founder & General Partner Accelerating Asia Amra Naidoo.

Sejak 2019, mereka mengklaim berhasil mempercepat pertumbuhan 36 startup pra-seri A unggulan di negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi digital tercepat seperti Indonesia, Singapura, Bangladesh, Vietnam dan India. Hingga kini, portofolio startup Accelerating Asia telah berhasil mengumpulkan $ 27 juta secara kolektif dan 65% di antaranya diperoleh setelah bergabung dengan network Accelerating Asia.

Dari seluruh portofolio, para startup yang menyelesaikan program akselerator unggulan pada tahun 2019 dan 2020 telah berhasil meningkatkan pendapatan bulanan mereka hingga tiga kali lipat, dari USD 9.000 di awal program Accelerating Asia menjadi USD 27.000 di tahun 2021.

Di Indonesia sendiri sudah ada beberapa program akselerasi yang banyak diikuti oleh startup. Mulai dari Gojek Xcelerate, Plug & Play Indonesia hingga Google for Startups Accelerator.

Pembukaan Accelerating Asia Cohort Kelima

Setelah sebelumnya mengumumkan 11 startup yang masuk ke dalam cohort keempat, saat ini Accelerating Asia telah membuka cohort 5 dan akan ditutup pada 30 Juni 2021. Selain program akselerator andalannya, Accelerating Asia juga mendukung ekosistem startup melalui Amplify, akselerator virtual 6-module yang memberikan akses startup pada sumber daya terbaik untuk mengembangkan bisnis mereka.

Secara khusus Accelerating Asia menawarkan akses awal dan eksklusif kepada para investor untuk melihat portofolio startup demi memberikan gambaran tentang alur transaksi yang sesuai syarat, hak prorata, serta kesempatan memilih di awal untuk berinvestasi. Pada 2021 dan seterusnya, Accelerating Asia berencana meluncurkan Fund II di paruh kedua di 2021 dan akan terus melakukan pendanaan serta upaya percepatan startup pra-seri A unggulan di Asia Tenggara dan Asia Selatan.

Ke depannya, perusahaan berencana untuk memperluas kehadiran, mengembangkan jejak yang lebih besar di berbagai pasar melalui perekrutan cohort dan kemitraan dengan pemerintah serta investor. Untuk mendukung ekosistem startup, Accelerating Asia menawarkan program Amplify, sebuah program akselerator virtual dengan enam modul yang memberikan akses bagi startup ke jaringan papan atas untuk menumbuhkan bisnis mereka.