iPrice Segera Perluas Cakupan Bisnis ke Pinjaman Online

Platform agregator e-commerce asal Malaysia, iPrice, berhasil meraih pendanaan tambahan senilai $5 juta atau setara 71,7 miliar Rupiah dari Itochu Corporation yang merupakan konglomerasi asal Jepang dan KDDI Open Innovation Fund III yang dioperasikan oleh Global Brain Corporation. Pendanaan ini akan digunakan untuk meningkatkan peran perusahaan dalam membantu pembeli mendapatkan penawaran terbaik seiring maraknya pertumbuhan pasar e-commerce di Asia Tenggara.

Bersamaan dengan pendanaan yang baru saja diterima, iPrice juga akan memperluas cakupan layanan ke pasar pinjaman online dengan membantu pengguna menemukan tidak hanya penawaran e-commerce terbaik, tetapi juga pinjaman digital terbaik untuk pembelian mereka.

Laporan Google memprediksi bahwa transaksi pinjaman digital akan mencapai $92 miliar pada tahun 2025 karena percepatan perkembangannya saat ini di Asia Tenggara, dan platform perbandingan harga ini akan berinovasi terus memenuhi permintaan konsumen.

Berbekal visi ini, iPrice sangat antusias untuk menyambut Itochu. Meskipun lebih dikenal sebagai trading company, Itochu memiliki pengalaman luas di bidang pinjaman dari anak perusahaannya, PT ITC Auto Multi Finance, yang mengoperasikan bisnis pinjaman di Indonesia dengan merek Payku.

“Kami sangat optimis bahwa kami dapat memaksimalkan pengalaman pinjaman digital dari investor kami, Itochu. Langkah pertama dalam kerja sama strategis kami adalah menambahkan anak perusahaan Itochu, Payku, sebagai mitra pinjaman utama di Indonesia. Pengalaman dibidang ini sangat penting karena kami berambisi untuk meningkatkan ekspansi menembus pasar pinjaman,” ujar CEO iPrice Paul Brown-Kenyon.

Terkait kemitraan baru dengan Payku, iPrice akan melakukan observasi jika pengguna membeli produk dengan harga termurah dan masih membayar tarif pinjaman yang tinggi. Sederhananya, pengguna bisa dikatakan belum mendapatkan penawaran terbaik. Maka dari itu, dengan adanya kerja sama ini, iPrice dan Itochu akan membantu meningkatnya pilihan pinjaman digital untuk konsumen di Asia Tenggara.

Fokus dan pertumbuhan bisnis

Laporan Facebook dan Bain &Company menyebutkan bahwa pada tahun 2021, jumlah platform yang digunakan oleh konsumen digital SEA terus meningkat menjadi rata-rata 7,9 situs web per pengguna, hampir 52% lebih banyak dari tahun 2020. Tren ini menunjukkan peningkatan kebutuhan akan katalog produk yang lebih dikurasi. Tujuannya adalah untuk membantu pengguna dan konsumen menghemat harga di antara banyaknya marketplace yang tersedia.

Dengan misi meningkatkan transparansi, kenyamanan, dan kepercayaan kepada pasar e-commerce di seluruh Asia Tenggara untuk membantu pembeli menghemat harga, iPrice juga meluncurkan layanan Price Watch pada pertengahan tahun 2021 lalu. Fitur ini memungkinkan pengguna di Indonesia untuk menerima notifikasi penurunan harga produk yang mereka inginkan langsung di aplikasi iPrice. Layanan ini akan terus diluncurkan di Singapura, Filipina, Malaysia, Vietnam, dan Thailand sepanjang 2022.

Dalam wawancara bersama tim DailySocial.id di tahun 2021 lalu, Paul juga mengungkapkan visi jangka panjang mereka untuk menjadi pendamping e-commerce untuk kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan rencana mereka saat itu, iPrice memiliki harapan untuk mencapai profitabilitas dalam waktu 2-3 tahun ke depan.

“Kami telah meraih profit di tahun 2018 dan akan kembali meraup profit di kemudian hari. Namun, pada saat ini, kami akan fokus melanjutkan investasi besar, seperti membantu pengguna mendapatkan pinjaman terbaik, untuk memperkuat proposisi nilai kami kepada pengguna kami dan menangkap peluang yang ditawarkan oleh ekonomi digital SEA.” jawab representatif iPrice ketika disinggung terkait profitabilitas.

Hingga saat ini, iPrice telah melayani lebih dari 125 juta pengguna unik di seluruh wilayah Asia Tenggara melalui platformnya. Perusahaan telah membandingkan dan membuat katalog yang dikurasi dari 7+ miliar penawaran e-commerce yang berasal dari lebih dari 8 juta penjual. iPrice sendiri telah bermitra dengan beberapa institusi terpercaya. Selain Payku, mitra pinjaman iPrice lainnya termasuk Home Credit (Indonesia), Julo (Indonesia), Cashalo (Filipina), Smartpay (Vietnam), dan ZIP (Singapura, diluncurkan pada H1 2022).

Application Information Will Show Up Here

iPrice’s CEO Reveals Strategic Plans, Including Series C Fundraising

The e-commerce aggregator platform iPrice Group received another funding worth $1.5 million or equivalent to 21.5 billion Rupiah, led by South Korean food-tech company Woowa Brothers. iPrice Group’s CEO Paul Brown-Kenyon said to DailySocial that this fresh fund strengthens the company’s position as a support role of e-commerce services in Southeast Asia. This funding is also projected to smooth the company’s plan to continue raising series C funds.

“Our long-term vision is to become an e-commerce companion for the Southeast Asia region. Our target for this funding is that iPrice is moving towards a series C funding round; also to refine products and accelerate partnerships. Under current plans, we want to achieve profitability within 2-3 years ahead.”

iPrice is on a mission to bring a higher level of transparency, convenience and trust to consumers in Southeast Asia to help them save money when shopping online. Utilizing the web platform, users can immediately access 6 billion offers on more than 2 million sellers on one channel.

Previously, in March 2020 the iPrice Group secured funding worth $10 million, equivalent to Rp141 billion. Meanwhile, in September of the same year, iPrice received another fresh funds with an undisclosed amount. This funding is a continuation/addition to the series B funding received last March. The investor involved in this funding is JG Digital Equity Ventures, Inc.

Business plan in Indonesia

Regarding the iPrice Group plans in Indonesia, Paul emphasized that this has become the most important market for them. The company already made a product discovery, price comparison and coupon business that helps millions of consumers find the best deals online every month.

In the future, the company has bigger aspirations and a clear roadmap to improve its products in Indonesia. Starting from the quality of the product catalog, the information presented to users, and developing additional services to help users.

“The funds will help us carry out our roadmap execution faster, as well as launch new partnerships to expand our product range,” Paul said.

The disruption due to pandemic happened to iPrice. However, in many ways, iPrice claims to be in a lucky position during the pandemic. It is including the PSBB and WFH regulations which have encouraged more online shopping activities.

“We’ve seen strong growth since the series B fundraising at the end of last year. In addition to a 60% increase in website traffic on the platform, we are also seeing higher interest from media partners, e-wallets, telecommunications companies, super apps, and other companies. who want to bring the convenience of online shopping for their users,” Paul concluded.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

CEO iPrice Beberkan Sejumlah Rencana Strategis, Termasuk Penggalangan Dana Seri C

Platform agregator e-commerce iPrice Group kembali mengantongi pendanaan senilai $1,5 juta atau setara 21,5 miliar Rupiah yang dipimpin oleh perusahaan food-tech asal Korea Selatan, Woowa Brothers. Kepada DailySocial, CEO iPrice Group Paul Brown-Kenyon mengungkapkan, dana segar ini memperkuat posisi perusahaan sebagai pendukung layanan e-commerce di Asia Tenggara. Pendanaan ini juga dinilai bisa melancarkan rencana perusahaan untuk melanjutkan penggalangan dana seri C.

“Visi jangka panjang kami, menjadi pendamping e-commerce untuk kawasan Asia Tenggara. Target kami untuk pendanaan ini, iPrice sedang menuju putaran pendanaan seri C; juga untuk menyempurnakan produk dan mengakselerasi kemitraan. Berdasarkan rencana saat ini, kami ingin mencapai profitabilitas dalam waktu 2-3 tahun ke depan.”

iPrice memiliki misi untuk menghadirkan tingkat transparansi, kenyamanan, dan kepercayaan yang lebih tinggi kepada konsumen di Asia Tenggara untuk membantu mereka menghemat uang ketika berbelanja online. Memanfaatkan platform web, pengguna dapat langsung mengakses 6 miliar penawaran di lebih dari 2 juta penjual di satu kanal.

Sebelumnya, pada Maret 2020 lalu iPrice Group mengantongi pendanaan senilai $10 juta atau setara dengan Rp141 miliar. Sementara bulan September di tahun yang sama, iPrice kembali mendapatkan dana segar dengan nilai yang tidak disebutkan. Pendanaan ini merupakan lanjutan/tambahan dari pendanaan seri B yang diterima Maret lalu. Investor yang terlibat dalam pendanaan ini adalah JG Digital Equity Ventures, Inc.

Rencana bisnis di Indonesia

Disinggung seperti apa rencana dari iPrice Group di Indonesia, Paul menegaskan kawasan ini adalah pasar terpenting bagi mereka. Perusahaan telah memiliki bisnis penemuan produk, perbandingan harga, dan kupon yang telah membantu jutaan konsumen menemukan penawaran terbaik secara online setiap bulan.

Ke depannya perusahaan masih memiliki aspirasi yang lebih besar dan roadmap yang jelas untuk meningkatkan produk di Indonesia. Mulai dari meningkatkan kualitas katalog produk, meningkatkan informasi yang disajikan kepada pengguna, hingga mengembangkan layanan tambahan untuk membantu pengguna.

“Dana tersebut akan membantu kami melakukan eksekusi roadmap lebih cepat, serta meluncurkan kemitraan baru untuk memperluas jangkauan produk kami,” kata Paul.

Gangguan akibat pandemi dirasakan pula oleh iPrice. Namun demikian dalam banyak hal, iPrice mengklaim masih berada pada posisi yang beruntung saat pandemi. Salah satunya adalah aturan PSBB dan WFH yang telah mendorong kegiatan belanja secara online lebih banyak lagi.

“Kami telah melihat pertumbuhan yang kuat sejak penggalangan dana seri B pada akhir tahun lalu. Selain peningkatan traffic website sebesar 60% di platform, kami juga melihat minat yang lebih tinggi dari mitra media, dompet elektronik, perusahaan telekomunikasi, super apps, dan perusahaan lain yang ingin menghadirkan kenyamanan belanja online bagi pengguna mereka,” tutup Paul.