Pemerintah Denmark Ciptakan Versi Minecraft Negara Mereka Sebagai Medium Belajar

Sebuah stigma lama yang cukup sulit dihilangkan dari benak para generasi sebelum kita adalah bahwa bermain video game hanyalah membuang-buang waktu. Nyatanya malah terjadi hal yang berkebalikan, judul-judul seperti Arma dan Kerbal Space Program membantu instansi militer, riset ilmu pengetahuan hingga gamer biasa untuk saling berbagi manfaat. Continue reading Pemerintah Denmark Ciptakan Versi Minecraft Negara Mereka Sebagai Medium Belajar

[TanyaBangwin] Apakah Social Media Bisa Membantu Proses Belajar Mengajar di Daerah Terpencil?

TanyaBangwin adalah kolom di Trenologi yang dijalankan bekerja sama dengan Abang Edwin SA, seorang social media consultant dan online business advisor. Untuk kolom kali ini akan dibahas tentang bagaimana social media bisa berperan dalam dunia pendidikan. Mari kita simak.

Pertanyaan:

Halo Bangwin,

Nama saya Amir, saya adalah seorang guru di daerah sub-urban. Saya selalu mengikuti tulisan-tulisannya Bangwin di Bangwinissimo.com, di Dailysocial dan juga di Trenologi ini. Selain itu saya juga pengguna social media yang cukup intens, ya maklumlah karena jauh dari keluarga maka saya memanfaatkan social media (Facebook) untuk tetap bisa terkoneksi dengan teman-teman dan keluarga saya di Jogja. Ya syukurlah sinyal 3G masih menjangkau daerah tempat saya bertugas kali ini.

Pada kesempatan ini saya ingin menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan saya sebagai seorang guru. Apakah memungkinkan kita menggunakan social media untuk proses belajar mengajar? Terutama untuk daerah-daerah terpencil. Mohon bimbingannya Bangwin. Terima kasih

salam,

Amir Prasetyo

Jawaban:

Halo mas Amir…

Senang sekali akhirnya ada praktisi pendidikan yang bisa melihat potensi pada social media untuk memajukan dunia pendidikan kita. Topik pemanfaatan social media sebagai alat bantu untuk proses belajar mengajar ini banyak modelnya.

Salah satu yang bisa langsung terbayang adalah menggunakan social media sebagai media penyampaian materi dan interaksi secara remote antara guru dan murid. Misalnya, seorang guru bisa membuat sebuah Facebook Group untuk mata kuliah yang ia ajarkan sementara itu para murid ikutan di dalamnya. Dengan cara seperti ini maka kelas tidak perlu harus selalu dibuat secara tatap-muka. Tentunya model seperti ini akan bisa berjalan dengan baik jika para murid mampu memiliki perangkat komputer ya.

Lalu bagaimana dengan para tenaga pendidik yang ada di daerah terpencil? Dalam kondisi seperti ini social media bisa dimanfaatkan untuk memudahkan para guru agar bisa mendapatkan materi secara kolektif dari sekolah-sekolah yang memiliki materi jauh lebih lengkap. Tentunya juga pada kondisi seperti ini tenaga pengajar mutlak dibutuhkan dan dalam banyak kasus mereka bahkan harus mengajarkan tidak hanya satu mata pelajaran. Dengan adanya koleksi mata pelajaran yang bisa dimanfaatkan oleh guru-guru didaerah terpencil tersebut maka mata pelajaran yang disampaikan pun akan bisa terjaga kelengkapannya.

Kira-kira begitu mas Amir….Jika ada yang ditanyakan lebih lanjut silahkan dilanjutkan di bagian comment d bawah ya mas. 🙂

salam,

Abang Edwin SA

Catatan:

Bagi yang ingin bertanya tentang hal-hal yang kaitannya dengan social media, community management dan online business pada kolom [TanyaBangwin] ini, silahkan mengirimkan pertanyaannya ke tanyabangwin[at]gmail[dot]com.

Jangan lupa menyertakan akun Twitter/FB nya sehingga bisa di mention ketika kolom ini terbit. Usahakan pertanyaan yang diberikan bisa memicu penjelasan yang berbentuk artikel (salah satu ketentuan agar pertanyaannya bisa terpilih nantinya).

Gambar header: online education via Shutterstock. 

Guru.or.id: Cikal Bakal Komunitas Guru-Guru Indonesia Menulis

Di era yang serba terbuka dan bebas seperti sekarang ini, informasi tentang dunia pendidikan kian mudah didapatkan, salah satu contohnya adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi yang dalam hal ini kaitannya adalah dengan menggunakan internet. Guru.or.id hadir sebagai wadah bagi guru-guru Indonesia untuk menyuarakan berbagai pendapat maupun apa saja yang berkaitan dengan dunia pendidikan melalui sebuah karya tulisan di media online. Uniknya, website ini secara penuh dijalankan dan dikontribusi oleh para guru di Indonesia.
Continue reading Guru.or.id: Cikal Bakal Komunitas Guru-Guru Indonesia Menulis

Google Perkenalkan Course Builder, Proyek Open Source Untuk Pembelajaran Online

Google baru saja mengumumkan sebuah proyek bernama Course Builder yang merupakan sebuah proyek open source yang memungkinkan pengguna untuk melakukan eksperimen dengan pembelajaran online.

Continue reading Google Perkenalkan Course Builder, Proyek Open Source Untuk Pembelajaran Online

MasukNegeri, Bantu Siswa Wujudkan Impian Sekolah di Perguruan Tinggi Negeri

Menjadi mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN), memang menjadi target bagi sebagian besar siswa lulusan SMA di Indonesia. Setiap tahunnya, puluhan ribu siswa mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) untuk bisa melanjutkan studi mereka ke PTN. Peluang untuk membantu puluhan ribu siswa tersebut untuk mewujudkan impian mereka melanjutkan sekolah ke PTN dilihat oleh PT Kreasi Online Indonesia (Suitmedia).

Suitmedia, meluncurkan portal MasukNegeri.com. Portal ini menyediakan berbagai latihan soal yang dapat dicoba oleh siswa calon peserta SMNPTN. Siswa bisa mengetahui sejauh mana kemampuannya melalui nilai hasil latihan menggunakan MasukNegeri.com. Setiap hasil latihan akan dicatat, sehingga pengguna dapat mengetahui perkembangan latihannya sebelum mengikuti SNMPTN yang sebenarnya. Nilai tersebut juga dapat dibandingkan dengan siswa lain pengguna MasukNegeri.com.

MasukNegeri.com sebenarnya telah hadir sejak 2010 yang lalu. Namun karena adanya kendala teknis, layanan MasukNegeri.com terpaksa ditutup dan baru bisa hadir kembali pada bulan April tahun ini.

Continue reading MasukNegeri, Bantu Siswa Wujudkan Impian Sekolah di Perguruan Tinggi Negeri

Mengapa Edukasi Pasar Mungkin Tidak Lagi Relevan

Sejalan dengan pertumbuhan industri e-commerce, kita sering melihat banyak perusahaan e-commerce mencoba untuk membawa perilaku e-commerce pada audiens baru di Indonesia. Negara berkembang seperti Indonesia, dengan semua pertumbuhan ekonomi dan populasi internet yang masih belum dewasa sering dilihat sebagai target konversi pasar.

Kita telah melihat tanda dimana para pemain e-commerce besar di Indonesia memberikan usaha terbaik mereka untuk mendidik pasar tentang keuntungan dari e-commerce, untuk menjelajah produk, bagaimana caranya membayar barang secara online, dll. Jutaan dollar telah dikeluarkan lewat iklan televisi, acara live di televisi, kampanye offline, dll. Berbagai usaha untuk mengedukasi pasar selama 3 tahun belakangan ini, namun hasilnya belum terlihat signifikan.

Tentu saja, usaha ini tidak sepenuhnya sia-sia, tetapi jika dibandingkan dengan investasi yang telah dilakukan, angka pertumbuhannya tidak signifikan. Hasil dari kondisi ini? Hanya perusahaan dengan modal jutaan dollar yang bisa melakukannya dan bertahan di beberapa tahun ke depan. Maksud saya, bahkan perusahaan sebesar Plasa nyaris gagal di percaturan e-commerce, beruntung eBay menyelamatkan mereka. Dalam skenario ini, tidak ada kesempatan untuk bertahan bagi perusahaan e-commerce yang lebih kecil.

Continue reading Mengapa Edukasi Pasar Mungkin Tidak Lagi Relevan

GoeSmart, Educational Social Network for Productive Indonesia

The last time, DailySocial had told you about FodBoo, a social networking-to-be for education which until now seems to have no progress, now, there’s another educational social networking announced tothe public.

In between the e-Initiatives Indonesia (eII) Forum held in Bandung, Prof. Suhono Harso Supangkat (Chairman of the ITB Institute for Innovation and Entrepreneurship Development) disclosed theexistence of a social media called GoeSmart. GoeSmart, which looks is similar to Facebook, is intended for academic community in Indonesia. GoeSmart is expected to be a place for students, teachers and parents to interact, sharing knowledge and learning.

Continue reading GoeSmart, Educational Social Network for Productive Indonesia

GoeSmart, Jejaring Sosial Pendidikan untuk Indonesia yang Produktif

Setelah kemarin DailySocial sempat memberitakan tentang FodBoo, sebuah calon jejaring sosial untuk pendidikan yang sampai sekarang tampaknya belum ada perkembangan, kini satu lagi jejaring sosial untuk pendidikan diumumkan ke publik.

Di sela-sela event e-Initiatives Indonesia (eII) Forum yang digelar di Bandung kemarin, Prof. Suhono Harso Supangkat (Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan ITB) memberitahukan adanya sebuah jejaring sosial bernama GoeSmart. GoeSmart, yang tampilannya mirip Facebook, ditujukan untuk kalangan pendidikan Indonesia. GoeSmart diharapkan bisa menjadi tempat interaksi sekaligus belajar dan berbagi ilmu bagi siswa, guru, hingga orang tua siswa.
Continue reading GoeSmart, Jejaring Sosial Pendidikan untuk Indonesia yang Produktif

FodBoo, Calon Jejaring Sosial Untuk Pendidikan

Hari ini, DailySocial mendapat kabar tentang FodBoo. Meskipun belum benar-benar bisa dinikmati layanannya, tetapi dari beberapa informasi yang bisa didapatkan di halaman situsnya, sepertinya FodBoo ini adalah sebuah jejaring sosial yang mengambil tema pendidikan.

Pada halaman depan yang berbentuk slider, FodBoo menampilkan tentang beberapa fiturnya. Diantaranya, FodBoo akan menghubungkan Anda dan teman-teman satu sekolah maupun luar sekolah Anda dan memungkinkan berbagi ilmu dengan mereka. Anda bisa mengunggah, melihat, serta mengunduh materi pelajaran. Selain itu, seperti jejaring sosial lainnya, Anda akan bisa berbagi aktivitas Anda dengan teman-teman Anda.

Sepertinya, setiap individu yang terdaftar dengan FodBoo akan dikelompokkan sesuai asal sekolah mereka, yang kemudian juga dikelompokkan berdasarkan asal provinsi sekolah tersebut. Pengguna akan bisa mencari materi pelajaran berdasarkan pengelompokan ini.

Continue reading FodBoo, Calon Jejaring Sosial Untuk Pendidikan

Kieeds Masuki Fase Beta, Labeli Diri Menjadi “Social Network Parenting”

Masih ingat dengan Kieeds? Kami sempat meliput versi Alpha-nya bulan April lalu. Situs jejaring sosial yang menjembatani hubungan antara guru/sekolah dan orang tua akan merilis versi beta per 16 November besok. Seiring dengan peluncuran versi betanya, Kieeds akan hadir dengan logo baru, situs baru, dan fitur baru. Kieeds beta sementara hanya tersedia untuk versi web dan mobile web, sedangkan aplikasi BlackBerry Kieeds tidak akan dapat digunakan lagi sambil menunggu versi barunya muncul per 1 Januari 2012 mendatang.

Apa saja yang menjadi highlight untuk Kieeds versi beta ini? Tak hanya mengurusi aspek kognisi di sekolah, Kieeds berusaha meningkatkan distribusi informasi yang berkaitan dengan fisik, motorik, dan psikososial. Kieeds akan terhubung dengan informasi yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak, seperti rumah sakit, childcare ataupun dokter.

Continue reading Kieeds Masuki Fase Beta, Labeli Diri Menjadi “Social Network Parenting”