Memenuhi Standar Smart Home, Robot Vacuum Cleaner Ini Juga Peka Terhadap Sekitarnya

Saat iRobot memperkenalkan Roomba 980 tahun kemarin, banyak yang memujinya sebagai salah satu robot vacuum cleaner tercanggih. Model pertama dari seri 900 tersebut sekaligus menandai debut iRobot dalam merambah ranah smart home berkat teknologi berbasis cloud.

Akan tetapi $900 untuk sebuah mesin penghisap bisa terkesan mahal sekali bagi sebagian besar konsumen. Itulah alasan di balik lahirnya Roomba 960 hampir setahun kemudian. Sang adik ini dihargai lebih terjangkau, namun di saat yang sama masih mempertahankan kepintaran milik kakaknya tersebut.

Perbedaan utama antara Roomba 960 dan 980 terletak pada motor elektrik dan baterainya. Roomba 960 meminjam kedua komponen tersebut dari model lawas – baterainya bisa bertahan selama 75 menit pemakaian, sedangkan Roomba 980 bisa sampai 120 menit. Kendati demikian, daya hisapnya diyakini masih 5x lipat lebih perkasa ketimbang model low-end besutan iRobot.

Teknologi navigasi adaptif milik Roomba 960 memastikan proses bersih-bersih berlangsung seefisien mungkin / iRobot
Teknologi navigasi adaptif milik Roomba 960 memastikan proses bersih-bersih berlangsung seefisien mungkin / iRobot

Selebihnya, Roomba 960 sangat mirip seperti kakaknya. Ia dilengkapi konektivitas Bluetooth dan Wi-Fi, memungkinkan pengguna untuk membuat jadwal terkustomisasi atau sekadar menyala-matikan perangkat dari kejauhan. Semuanya dilakukan dengan bantuan aplikasi pendamping di smartphone, termasuk halnya untuk meng-install update.

Tidak hanya itu, Roomba 960 juga dibekali teknologi visual localization yang memungkinkannya untuk mendeteksi penghalang maupun memetakan ruangan di sekitarnya. Teknologi ini juga yang mendasari fitur Recharge and Resume, dimana perangkat akan bergerak dengan sendirinya menuju ke docking charger ketika baterainya menipis, lalu kembali ke titik terakhir ia membersihkan saat baterainya sudah terisi penuh.

$700 adalah banderol harga yang dipatok untuk iRobot Roomba 960 di Amerika Serikat dan Kanada. iRobot juga berencana memasarkannya di Jepang dan Eropa mulai kuartal ketiga tahun ini.

Sumber: iRobot.

Berkat iDevices Socket, Bohlam Biasa Pun Bisa Menjadi Bohlam Pintar

Ingin mencicipi kecanggihan ekosistem smart home? Anda bisa memulainya dengan smart bulb alias bohlam pintar. Namun ketimbang membeli lampu bohlam yang benar-benar baru, mengapa tidak mengubah yang lawas menjadi bohlam pintar saja?

Itulah konsep di balik iDevices Socket, sebuah perangkat unik yang siap mengubah bohlam biasa menjadi bohlam pintar. Ia sebenarnya merupakan sebuah dudukan lampu yang mengemas sejumlah fitur pintar berbasis koneksi Wi-Fi dan Bluetooth, termasuk kompatibilitas dengan platform HomeKit besutan Apple.

Saat bohlam Anda pasangkan ke Socket, seketika itu juga Anda bisa menyala-matikan atau mengatur tingkat kecerahannya lewat smartphone. Anda pun juga bisa memberikan aksen warna yang berbeda guna menciptakan atmosfer ruangan yang kalem dan menenangkan.

Lampu yang terpasang pada iDevices Socket bisa diatur tingkat kecerahannya via perintah suara / iDevices
Lampu yang terpasang pada iDevices Socket bisa diatur tingkat kecerahannya via perintah suara / iDevices

Dukungan HomeKit berarti Anda bisa mengoperasikannya via perintah suara dengan bantuan Siri. Ia pun bisa dikelompokkan berdasarkan ruangan tertentu, lalu dibuatkan jadwal menyala-mati tersendiri. Ia juga bisa dicakupkan dalam fitur “Scenes” yang pada dasarnya memungkinkan Anda untuk mengontrol sejumlah perangkat sekaligus.

iDevices Socket kompatibel dengan hampir semua bohlam standar. Satu unitnya akan dipasarkan seharga $79, tidak termasuk bohlam tentunya.

Sumber: MacRumors.

Xiaomi Juga Punya Lampu Meja Pintar Berkonektivitas Bluetooth

Meski seluruh dunia mengenalnya sebagai pabrikan smartphone, lahan bisnis Xiaomi jauh lebih luas dari itu. Pabrikan asal Tiongkok tersebut juga memasarkan perangkat-perangkat smart home, dan salah satunya adalah lampu meja pintar bernama Xiaomi Yeelight Bedside Lamp berikut ini.

Tipikal Xiaomi, desain Yeelight tampak minimalis sekaligus elegan. Berbentuk tabung, tiga perempat bagiannya dapat menyala dalam 16 juta warna dan dengan tingkat kecerahan mencapai 300 lumen. Semua ini tentunya bisa dikontrol dengan smartphone via Bluetooth, tapi Xiaomi tak membatasinya di situ saja.

Bagian atas Yeelight dilengkapi sebuah tombol On/Off yang dikitari oleh panel sentuh. Lewat panel ini, Anda bisa menyentuh dan menggeser jari untuk mengatur tingkat kecerahan atau mengganti warnanya. Namun kalau Anda memakai aplikasi pendampingnya di smartphone, Anda bisa mengakses fitur yang lebih lengkap, sepertinya misalnya menetapkan timer supaya lampu bisa mati sendiri beberapa saat setelah Anda tertidur.

Xiaomi Yeelight Bedside Lamp

Bagian dalam Yeelight terbentuk dari 14 buah LED dan desain optik yang fungsional. Hasilnya, Yeelight punya Color Rendering Index (CRI) senilai 90+ – semakin dekat ke angka 100, semakin bagus kemampuan suatu sumber cahaya untuk membuat suatu benda terlihat di mata manusia dalam warna yang sebenarnya.

Urusan harga, Xiaomi membanderol Yeelight seharga $59. Anda bisa memesannya secara online, namun jangan lupa tambahkan $20 sebagai biaya pengiriman internasional.

Sumber: Digital Trends.

Silk Labs Sense Ingin Menjadi Mata, Telinga dan Otak dari Rumah Anda

Dunia tidak kekurangan perangkat smart home atau Internet of Things (IoT). Hanya saja, cukup jarang kita menjumpai perangkat dengan konsep “satu untuk semua”. Apalagi kalau perangkat itu punya desain yang cukup elegan untuk dijadikan dekorasi ruangan.

Meski sepintas terdengar ambisius, namun inilah misi yang tengah dituju oleh startup baru bernama Silk Labs. Meski usianya belum satu tahun, sosok-sosok di baliknya sudah punya segudang pengalaman di industri teknologi. Utamanya adalah sang pendiri, Andreas Gal, yang merupakan mantan CTO Mozilla.

Produk perdananya bernama Sense. Secara garis besar, Sense tidak jauh berbeda dari kamera pengawas macam. Namun ketimbang menjadi mata saja, ia juga ingin menjadi telinga sekaligus otak dari ekosistem rumah pintar yang telah Anda rencanakan secara merinci.

Fisik Sense sangatlah anggun untuk ukuran perangkat IoT. Sebuah kaca cekung menempel pada kotak kayu yang menjadi rumah dari seluruh komponen elektroniknya. Jantung Sense ada pada bagian tengah kaca cekung tersebut, yang merupakan kamera dengan kemampuan merekam video 1080p.

Silk Labs Sense

Namun Sense tidak akan merekam secara konstan begitu saja. Dirinya telah dibekali teknologi pengenal wajah yang dapat mendeteksi beberapa wajah sekaligus. Saat ada orang asing yang tak dikenal, ia akan segera merekam dan mengirimkan notifikasi ke smartphone Anda.

Teknologi pengenal wajah ini juga dimanfaatkan Sense untuk beradaptasi dengan kebutuhan tiap-tiap pengguna. Saat Anda baru tiba di rumah misalnya, Sense akan mengenali wajah Anda, lalu menginstruksikan speaker Sonos untuk memutar playlist lagu favorit Anda.

Ya, kekuatan utama Sense justru ada pada software-nya yang sanggup diintegrasikan dengan berbagai macam perangkat terkoneksi. Sonos hanyalah salah satu contoh, sama halnya dengan bohlam pintar Philips Hue atau Nest Thermostat; saat Anda datang, lampu akan otomatis menyala dan suhu ruangan akan disesuaikan dengan preferensi yang telah Anda tetapkan sebelumnya.

Kemampuan seperti ini biasanya mengandalkan koneksi dengan jaringan cloud. Tidak demikian untuk Sense. Semua pengolahan informasi berlangsung pada perangkat itu sendiri. Ia mengemas spesifikasi yang cukup wah, mencakup komponen seperti prosesor hexa-core dan RAM 2 GB. Soal konektivitas, ia mengandalkan Wi-Fi dan Bluetooth LE untuk berkomunikasi dengan smartphone Anda beserta perangkat lain di dalam rumah.

Sense turut dibekali dengan kemampuan mengenali perintah suara dan gesture. Fungsi-fungsi ini akan terus di-update, seiring dengan bertambahnya integrasi software Sense dengan aneka perangkat smart home.

Silk Labs Sense saat ini sudah bisa dipesan melalui Kickstarter seharga $225, belum termasuk biaya pengiriman internasional sebesar $20. Perangkat ini tentunya akan lebih menarik kalau ekosistem perangkat smart home di rumah Anda sudah cukup lengkap.

Perangkat Ini Bisa Mendeteksi Kebocoran Lalu Mengirim Notifikasi ke Smartphone

Berhadapan dengan mesin cuci yang bocor itu sangatlah menyebalkan. Kalau kita ada di sana saat air mulai menetes, tidak akan jadi masalah. Tapi bagaimana jadinya kalau kebocoran terjadi ketika kita sedang pergi berbelanja dan tidak ada orang sama sekali di rumah? Kemungkinan air bisa meluber ke mana-mana dan merusak berbagai barang yang ada.

Itu masih seputar mesin cuci, padahal masih banyak penyebab kebocoran lainnya. Sederhananya, kita perlu selalu siaga terhadap kebocoran kalau tidak mau menanggung biaya kerusakan yang bisa sangat mahal. Untuk itu, kita perlu perangkat semacam yang diluncurkan Honeywell ini.

Bernama lengkap Honeywell Lyric Water Leak and Freeze Detector, fungsi perangkat ini sudah terpampang jelas pada namanya. Ia merupakan gabungan sejumlah sensor yang dapat mendeteksi ketika ada air meluber tanpa sengaja di suatu ruangan sekaligus memberi peringatan ketika suhu di suatu ruangan mulai turun drastis – kasus yang kedua ini sepertinya mustahil terjadi di Indonesia.

Honeywell Lyric Water Leak and Freeze Detector

Perangkat ini terdiri dari dua komponen. Satu merupakan unit utama yang Anda pasangkan di tembok, sedangkan satu lagi merupakan semacam kabel extension. Unit utamanya mengemas sensor air, kelembaban dan suhu, serta sebuah speaker untuk membunyikan alarm guna memperingatkan pemilik rumah.

Tapi bagaimana jika Anda tidak ada di rumah saat alarmnya berbunyi? Di sinilah konektivitas Wi-Fi mengambil peran. Lyric Water Leak Detector akan mengirimkan notifikasi ke smartphone Anda, menyarankan Anda untuk segera kembali ke rumah guna mengecek dan mencegah kebocoran jadi bertambah parah. Semakin cepat diatasi, tentunya semakin kecil skala kerusakan yang harus ditanggung.

Namun yang tidak kalah menarik adalah bagian kabel extension-nya. Kabel ini pada dasarnya bisa disambung-sambungkan hingga sepanjang 120 meter. Jadi hanya dengan satu unit utama Lyric Water Leak Detector, Anda bisa mendapat peringatan ketika kebocoran terjadi di ruangan yang jauh dari unit utamanya, di garasi misalnya.

Perangkat ini mengambil daya dari tiga baterai AA standar, yang diperkirakan baru akan habis setelah sekitar tiga tahun. Jadi setelah memsangnya, pengguna bisa melupakannya begitu saja. Saat ada air meluber, pengguna akan segera diperingatkan.

Harga yang dipatok Honeywell adalah $80. Kemungkinan besar barangnya tidak dipasarkan di sini. Tapi kalau Anda memang tertarik dan seringkali dibuat frustasi oleh kebocoran, mungkin bisa menitip ke saudara yang tinggal di Amerika Serikat.

Sumber: Reviewed.

Cujo Lindungi Seluruh Perangkat di Rumah Anda dari Serangan Hacker

Internet dan hacker adalah dua hal yang tidak mungkin bisa terpisahkan, paling tidak dalam waktu dekat – atau mungkin malah selamanya. Gampangnya, setiap kali Anda terhubung ke internet, maka Anda beresiko di-hack. Yang menjadi masalah, sekarang kita sudah masuk era Internet of Things (IoT), dimana hampir semua perangkat yang ada di rumah bisa saling terhubung via internet. Continue reading Cujo Lindungi Seluruh Perangkat di Rumah Anda dari Serangan Hacker

LG SmartThinQ Sensor Beri ‘Kecerdasan’ Pada Perabot Elektronik

Menjelang event IFA 2015 yang akan segera dimulai tanggal 4 September mendatang, LG memperkenalkan inovasi terbarunya di bidang smart home. Bernama LG SmartThinQ Sensor, misinya cukup ambisius, yakni memberikan ‘kecerdasan’ pada perabot elektronik tradisional. Continue reading LG SmartThinQ Sensor Beri ‘Kecerdasan’ Pada Perabot Elektronik

CubeSensors Adalah ‘Fitness Tracker’ untuk Kediaman Anda

Ketika bersantai di kediaman masing-masing, salah satu yang paling diprioritaskan adalah suhu ruangan yang sejuk. Tapi seringkali, sejuk saja sebenarnya belum cukup untuk membuat Anda benar-benar nyaman. Anda perlu memperhatikan aspek-aspek lain seperti kualitas udara, gelap/terangnya ruangan maupun seberapa berisik suara di sekitar Anda. Continue reading CubeSensors Adalah ‘Fitness Tracker’ untuk Kediaman Anda

Branto Orb, Kamera Keamanan 360 Derajat Sekaligus Pusat Kontrol Perangkat Smart Home

Saat ini sudah ada cukup banyak perangkat smart home yang dipasarkan, tetapi jarang ada yang menawarkan fungsionalitas lengkap dalam satu perangkat saja. Mayoritas menghadirkannya dalam suatu paket yang terdiri dari beberapa perangkat sekaligus. Continue reading Branto Orb, Kamera Keamanan 360 Derajat Sekaligus Pusat Kontrol Perangkat Smart Home