Platform Investasi Emas Masduit Resmikan Kehadiran, Dukung Kemudahan Beli Mulai 0,1 Gram

Minat masyarakat Indonesia untuk berinvestasi jangka panjang lewat emas masih tinggi, dibandingkan instrumen lainnya. Peluang tersebut akhirnya dimanfaatkan oleh PT Aurum Digital Internusa untuk merilis Masduit.

Konsep yang ditawarkan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pemain investasi emas online lainnya. Masduit menawarkan fitur beli, jual, ambil, dan transfer emas. Yang sedikit berbeda ialah alur operasional bisnisnya.

Masduit terhubung langsung dengan PT Hartanidanata Abadi Tbk yang bertindak sebagai induk usaha sekaligus penyuplai emas batangannya. Seluruh emas yang dijual Masduit akan disimpan dalam secara fisik dalam kustodian anak usaha gadai Hartadinata Abadi, PT Gadai Cahaya Dana Abadi.

Masduit sebenarnya sudah berdiri sejak April 2018 dan diakuisisi Hartadinata pada Juli 2019. Hartadinata membeli 90% saham Masduit dengan nilai transaksi Rp4,5 miliar.

“Karena kami terhubung langsung dengan Hartadinata, menyebabkan rantai pasokan kami menjadi lebih efisien sehingga harga logam mulia jadi lebih murah dan produk kami diajamin keaslian dan keamanannya,” ucap CEO Masduit Bony Hudi, kemarin (19/9).

Dia juga menyebut, kelebihan lainnya dari Masduit adalah menerima transaksi logam mulia bentuk fisik dengan pecahan terkecil mulai dari 0,1 gram, 0,25 gram, hingga terbesar 100 gram. Adapun harga beli emas 0,1 gram di pasaran sekitar Rp71 ribu.

Emas yang dibeli konsumen akan dicatat secara digital pada e-brankas emas di dalam aplikasi Masduit dan secara fisik disimpan di kustodian. Bony memastikan tidak ada biaya tambahan ketika konsumen lebih memilih untuk menitipkan saja karena komponen biaya ini sudah termasuk dalam harga beli emas yang mereka bayarkan.

Konsumen juga dapat menjual secara fisik emas yang sudah mereka beli ke gerai emas milik Hartadaniata yang saat ini berjumlah 34 toko di seluruh Indonesia atau mengubahnya menjadi perhiasan dengan desain eksklusif di sana.

Sampai akhir tahun ini, Bony menargetkan aplikasinya dapat diunduh hingga 500 ribu kali. Dari jumlah tersebut, ditargetkan 30% diantaranya adalah pengguna aktif bulanan.

“Pada 2020, kami berkeinginan untuk menjangkau setidaknya satu juga penduduk Indonesia yang aktif bertransaksi logam mulia melalui aplikasi Masduit,” tutupnya.

Dari regulasi, Hartadinata telah terdaftar di OJK dan BEI sebagai perusahaan terbuka. Masduit sendiri telah mendapatkan izin dari Kemkominfo dan berada di bawah pengawasan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti)

Aplikasi Masduit saat ini tersedia dalam bentuk APK-nya di situs resminya dan belum tersedia di platform Google Play dan Apple App Store.

Natali Ardianto Resmi Bergabung sebagai CTO EmasDigi

Setelah hengkang dari posisi terdahulu sebagai salah satu Pendiri dan CTO Tiket.com, Natali Ardianto hari ini resmi menempati posisi baru sebagai CTO EmasDigi, sebuah startup yang fokus pada layanan jual beli emas secara online.

Kepada DailySocial, perwakilan EmasDigi membenarkan kabar tersebut dan menyebutkan hari ini (25/06) Natali Ardianto sudah mulai bekerja. DailySocial juga telah mengirimkan pertanyaan langsung ke Natali terkait dengan posisi barunya dan belum mendapatkan jawaban.

Saat ini posisi Natali Ardianto di Tiket telah digantikan Daniel Armanto.

Sebelum ikut mendirikan Tiket.com, Natali juga sempat membangun dua startup, yaitu Golfnesia dan Urbanesia.

Application Information Will Show Up Here

Platform Jual Beli Emas Berbasis Syariah “Tamasia” Resmi Meluncur

Platform jual beli emas berbasis syariah Tamasia resmi meluncur ke publik pada Rabu, (11/10), sekaligus mengumumkan kerja sama strategis dengan Antam sebagai penyuplai emas.

Tamasia memberikan fasilitas kepada pelanggan untuk jual beli, titip, dan simpan emas yang dijalankan berdasarkan sistem syariah. Platform ini menawarkan pembelian emas mulai dari 1 gram hingga 1 kilogram, dengan tenor cicilan mulai dari 3 bulan sampai 24 bulan.

Dengan menjalankan bisnis berdasarkan Fatwa DSN MUI No.77 Tahun 2010, pembelian emas dilakukan secara transparan, tanpa uang muka, dan tidak ada penalti. Jika tidak mampu menyelesaikan cicilan, pengguna akan menerima uangnya kembali setelah dikurangi biaya admin dan margin.

Setiap pembelian emas akan disimpan dan diasuransikan dalam safe deposit milik Antam sebagai mitra korporat Tamasia. Emas juga dapat dikirim ke alamat pelanggan.

Terkait pemberlakuan pajak PPh Pasal 22 yang baru diberlakukan pemerintah, setiap transaksi sudah termasuk harga pajak, apabila pengguna mencantumkan NPWP. Bila belum, maka akan mendapat tambahan pajak sebesar 0,45%.

“Visi kami adalah mengedukasi masyarakat tentang pentingnya berinvestasi emas untuk masa depan. Harga emas tiap tahun selalu naik dan merupakan instrumen jangka panjang yang rentan dari inflasi. Untuk target market-nya, kami menyasar kelompok menengah ke bawah dan milenial,” terang Co-Founder dan CEO Tamasia Muhammad Assad.

Assad melanjutkan, dengan berbagai kelebihan yang dimiliki Tamasia di atas menjadi nilai jual yang baik untuk berkompetisi di pasar. Beberapa perusahaan yang menyediakan layanan serupa di antaranya Bukalapak dengan BukaEmas dan Orori dengan E-mas.

“Kami sudah memiliki aplikasi untuk jual beli emas, menganut prinsip syariah, dan memiliki reseller untuk perpanjangan channel penjualan. Kami rasa ketiga unsur tersebut dapat menarik minat pengguna baru.”

Strategi monetisasi dan rencana ke depannya

Untuk monetisasinya, dalam model bisnis Tamasia salah satunya menggunakan jasa reseller sebagai perpanjangan distribusinya. Untuk menjadi reseller, mereka diharuskan membayar biaya registrasi sebesar Rp99.000.

Dengan biaya tersebut, reseller akan mendapat manfaat seperti aplikasi khusus untuk berbisnis, keuntungan bagi hasil yang menarik, pelatihan, serta materi branding jika memiliki toko offline. Di luar itu, Tamasia juga mengandalkan dari hasil penjualan emas yang sudah ditambah dengan keuntungan.

“Dari awal kami bangun Tamasia, tidak ingin bakar uang. Kami ambil untung dari hasil penjualan emas yang sudah ditambahkan dari harga yang kami dapat dari Antam. Semakin besar penjualan maka pendapatan juga akan makin besar. Setelah itu, program reseller juga menjadi channel monetisasi Tamasia.”

Assad mengungkapkan dalam dua bulan mendatang, yang berbarengan dengan grand launching Tamasia, pihaknya berencana akan meluncurkan tambahan fitur “beli suka-suka”. Pengguna dapat membeli emas dengan berapapun uang yang mereka miliki.

Tak hanya itu, perusahaan juga akan mengumumkan tambahan kemitraan strategis dan perolehan pendanaan eksternal perdana dari investor. Assad mengaku Tamasia masih menggunakan dana sendiri sejak pertama kali didirikan pada Maret 2017.

“Rencananya kami akan grand launching Tamasia pada Desember mendatang. Bersamaan dengan itu, kami akan luncurkan fitur baru, penambahan mitra strategis, dan pendanaan eksternal perdana,” pungkas Assad.

Application Information Will Show Up Here