ASUS Umumkan ProArt Studiobook 16 OLED Series, dengan Kontrol Putar Fisik Baru ASUS Dial

Dalam acara virtual bertajuk ‘Create The Uncreated‘, ASUS memperkenalkan tiga jajaran laptop terbaru yang ditujukan khusus untuk para content creator. Ketiganya adalah lini ProArt Studiobook, Zenbook Pro, serta Vivobook Pro terbaru yang hadir dan dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan seluruh content creator baik hobi hingga profesional.

Pada artikel ini saya akan membahas laptop ProArt Studiobook terbaru, yaitu ProArt Studiobook 16 OLED dan ProArt Studiobook Pro 16 OLED. Kedua model ini tersedia dalam versi prosesor Intel dan AMD. Lini ProArt Studiobook sendiri merupakan laptop yang ditujukan untuk para profesional yang membutuhkan fitur serta stabilitas performa terbaik. Mereka yang bekerja di berbagai industri kreatif mulai dari content creation, engineering, hingga sains.

Untuk ProArt Studiobook 16 OLED varian Intel (H7600), ASUS mengandalkan prosesor Intel Core H-series generasi ke-11 hingga Intel Core i9-11900H, berpadu dengan chip grafis NVIDIA GeForce RTX 3060. Sementara, varian AMD (H5600) menggunakan prosesor AMD Ryzen 5000 H-series hingga Ryzen 9 5900HX dengan chip grafis hingga NVIDIA GeForce RTX 3070. ASUS menggunakan NVIDIA Studio Driver untuk memastikan kinerja maksimum dan kompatibilitas software yang luas.

Beralih ke ProArt Studiobook Pro 16 OLED, varian Intelnya (W7600) ditenagai mulai dari Intel Core i7-11800H hingga prosesor workstation Intel Xeon W-11955M generasi ke-3. Berpadu dengan chip grafis dari NVIDIA RTX A3000 hingga NVIDIA RTX A5000. Sementara, ProArt Studiobook Pro 16 OLED (W5600) ditenagai hingga prosesor AMD Ryzen 9 5900HX dan chip grafis NVIDIA RTX A2000 yang mampu menangani tugas berat, seperti model CAD yang kompleks, desain produk 3D, atau pengeditan video resolusi tinggi.

Keduanya menggunakan panel 4K OLED HDR 16 inci dengan resolusi WQUXGA (3840×2400 piksel) dalam rasio 16:10 550-nit yang mampu menghasilkan warna yang kaya dan akurat, berkat tingkat reproduksi warna 100% DCI-P3. Serta, telah mengantongi sertifikasi PANTONE Validated Display, dan VESA DisplayHDR True Black dengan rasio kontras mencapai 1:1.000.000.

Fitur anyar paling inovatif pada laptop ProArt Studiobook ialah ASUS Dial, kontrol putar fisik yang benar-benar baru yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan aplikasi kreatif dengan cara yang paling alami dan imersif. Pengontrol intuitif ini memberikan kontrol ujung jari yang instan dan tepat atas parameter dalam aplikasi kreatif Adobe yang kompatibel, termasuk Photoshop, Premiere Pro, Photoshop Lightroom Classic, dan After Effects.

Fitur lain dari ProArt Studiobook 16 / Pro 16 OLED meliputi dual ultrafast PCIe SSD, RAM DDR4 3200 MHz hingga 64 GB, dan konektivitas berkecepatan tinggi termasuk Thunderbolt 4 (W7600/H7600) atau USB 3.2 Gen 2 Type-C, HDMI 2.1, dan SD Express 7.0 card reader.

ASUS Umumkan Tiga Monitor Seri ProArt, 27 Inci 4K untuk Profesional Kreatif

Beberapa waktu lalu, ASUS telah mengumumkan tiga monitor seri ProArt yang tersedia dalam dua ukuran dengan resolusi yang berbeda. Mulai dari ProArt PA279CV dan PA278CV dengan ukuran 27 inci, yang masing-masing menawarkan panel IPS resolusi 4K UHD (3840×2160 piksel) dan WQHD (2560×1440 piksel); serta ProArt PA247CV dengan panel FHD (1920×1080 piksel) 23,8 inci.

Ketiga monitor ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan para profesional kreatif, seperti pengeditan foto dan video hingga desain grafis. Ketiganya telah dikalibrasi oleh pabrik dan telah di verifikasi Calman untuk menjamin keakuratan warna. Mendukung akurasi warna Delta E <2, ruang warna 100% sRGB, 100% Rec. 709, dan gamut warna DCI-P3.

Monitor ProArt PA279CV, PA278CV, dan PA247CV memiliki konektivitas ekstensif untuk kompatibilitas dengan banyak perangkat dan sumber media. Termasuk port HDMI, DisplayPort, dan port USB C yang menawarkan transfer data super cepat, dukungan DisplayPort, dan pengiriman daya 65 watt untuk mengisi daya perangkat.

Lewat koneksi USB-C memungkinkan pengguna untuk menghubungkan monitor ke laptop. Selain itu, monitor ASUS juga dilengkapi hub USB dengan empat port USB 3.1 untuk mendukung banyak koneksi perangkat dan memungkinkan kreator untuk bekerja lebih efisien.

Layar ProArt memiliki dudukan yang ergonomis dan memungkinkan penyesuaian kemiringan, putar, pivot, dan ketinggian untuk pengalaman bekerja yang nyaman. Layar dapat diputar 90 derajat untuk digunakan dalam mode potret yang ideal untuk mengerjakan dokumen panjang, coding, dan browsing web.

Mekanisme quick-release juga memudahkan pemasangan monitor ke penyangga dinding VESA. ASUS tidak mengungkap harga, untuk informasi lebih lanjut mengenai harga dan ketersediaan monitor seri ProArt terbaru ASUS PA279CV, PA278CV, dan PA247CV bisa menghubungi perwakilan ASUS di kota Anda.

[Review] ASUS ProArt StudioBook Pro 17 (W700), Laptop Profesional yang Pas Buat Fotografer

Banyak para video editor, fotografer, desainer grafis, hingga content creator berakhir mengandalkan laptop gaming untuk menunjang pekerjaan mereka. Padahal kebutuhannya berbeda, mereka tidak perlu panel dengan refresh rate cepat, melainkan kualitas gambar dan tingkat akurasi warna yang tinggi.

Kurang lebih celah tersebut yang ingin dipenuhi oleh ASUS dengan lini produk tebarunya ProArt series. Lebih jauh, lini ProArt menargetkan para profesional di berbagai bidang khusus. Seperti architecture & engineering, filmmaking & video editing, photography, graphic & art, product design & manufacturing, serta animation & game development.

Dailysocial telah kedatangan salah satu laptop ProArt terbaru yakni ProArt StudioBook Pro 17 (W700). Harga laptop profesional ini berada direntang Rp35,2 juta sampai Rp55 juta. Laptop ini membawa layar dengan tingkat color gamut luas, performa ekstrem, konektivitas komplet termasuk port Thunderbolt 3, dan banyak lagi. Berikut review ASUS ProArt StudioBook Pro 17 (W700) selengkapnya.

Desain

review-asus-proart-studiobook-pro-17-w700-2
Desain ASUS ProArt StudioBook Pro 17 (W700) | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

ProArt StudioBook Pro 17 (W700) memiliki desain simpel, tidak neko neko namun elegan dan serius. Hadir dalam sentuhan warna star grey dengan aksen rose gold di dekat engsel belakang layar dan di bawah keyboard yang menambah kesan berkelas, tombol power di pojok kanan atas juga berwarna emas.

Sasis laptop ini terbuat dari bahan magnesium alloy yang kuat tapi ringan. Bagian penutup laptopnya mengemas desain diamond cut dan memiliki engsel layar lay-flat yang memungkinkan layar dapat ditekuk hingga 180 derajat.

Meskipun membawa layar sebesar 17 inci, dimensi bodi ProArt StudioBook Pro 17 tetap cukup ringkas yaitu 38,2×28,6×1,99 cm dan berat 2,39 kg. Hal ini dicapai berkat penggunaan NanoEdge display, di mana bezel samping layarnya tipis hanya 5,3mm dan 7,4mm di sisi atas sehingga menghasilkan screen-to-body ratio 84%.

Webcam berada di dahi laptop, diapit dua mikrofon dan dilengkapi lampu indikator kamera yang akan menyala putih saat kamera aktif. Sedangkan, bagian dagunya memang terlihat cukup tebal dan di sana terdapat tulisan ASUS StudioBook.

Layar

review-asus-proart-studiobook-pro-17-w700-6
Layar ASUS ProArt StudioBook Pro 17 (W700) | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

ProArt StudioBook Pro 17 (W700) mengusung layar berukuran 17 inci beresolusi Full HD (1920×1200 piksel) dengan rasio layar 16:10. Rasio layar ini menyuguhkan kita ruang kerja ekstra sehingga dapat bekerja lebih produktif. Memberi kenyamanan saat multitasking dan melihat detail lebih jelas saat mengedit foto maupun video.

Layarnya memiliki color gamut yang luas hingga 97% DCI-P3. Sebagai informasi, DCI-P3 merupakan color gamut yang memiliki color space lebih luas dari sRGB dan DCI-P3 digunakan sebagai standar color gamut untuk berbagai industri kreatif profesional.

Layar ProArt StudioBook Pro 17 telah dikalibrasi sejak awal dan mengantongi sertifikasi PANTONE Validated Display. Juga memiliki tingkat diviasi warna atau Delta-E < 1,5, yang artinya setiap piksel di layar ProArt StudioBook Pro 17 mampu menampilkan warna yang akurat. Fitur tersebut penting bagi para profesional yang memang membutuhkan akurasi warna seperti animator, video editor, dan fotografer.

Keyboard dan Konektivitas

review-asus-proart-studiobook-pro-17-w7700-
Keyboard ASUS ProArt StudioBook Pro 17 (W700) | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Tata letak full-size keyboard ProArt StudioBook Pro 17 tampaknya sedikit menyusut, karena area samping dan atas digunakan untuk ventilasi udara. Namun kenyamanannya masih terjaga, berkat key travel 1,4mm dan backlight berwarna putih.

Touchpad-nya dilengkapi dengan NumberPad, cara mengaktifkannya dengan menekan tombol yang berada di pojok touchpad dan tak jauh dari keyboard ada lekukan kecil untuk indikator status. Uniknya area sekitar keyboard dan tombol navigasi memiliki tekstur dengan pola garis-garis. Lalu, ada sensor sidik jari dengan dukungan Windows Hello di pojok kiri bawah sebagai otentikasi biomentik untuk masuk ke sistem.

Untuk konektivitas kabel, di sisi kanan terdapat dua port USB 3.1 Gen 2 Type-A. Sedangkan, di sisi kanan terdapat security lock, port input daya (DC) dan port USB 3.1 Gen 2 Type-C yang juga merupakan Thunderbolt 3. Juga ada port HDMI 2.0, USB 3.1 Gen 2, combo audio jack, dan SD card reader 4.0 yang mendukung penyimpanan berupa UHS-II dengan kecepatan transfer hingga 312Mbps.

Port Thunderblot 3 di ProArt StudioBook Pro 17 sangat berguna bagi para profesional yang ingin menghubungkan perangkat seperti high speed storage ataupun network adapter. Serta, kompatibel dengan teknologi DisplayPort 1.4 sehingga laptop ini dapat dihubungkan dengan monitor eksternal beresolusi 8K.

Sementara untuk konektivitas nirkabel, ProArt StudioBook Pro 17 mengandalkan WiFi 6 (802.11ax) dan Bluetooth 5.0. Bila butuh koneksi lebih stabil dan minim gangguan, dalam paket penjualan ProArt StudioBook Pro 17 dibekali dongle ethernet.

Hardware & Performa

review-asus-proart-studiobook-pro-17-w700-13
ASUS ProArt StudioBook Pro 17 (W700) | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Sebagai laptop kelas profesional, ProArt StudioBook Pro 17 (W700) hadir dengan performa ekstrem. Untuk model paling top ditenagai oleh prosesor Intel Xeon E-2276M yang dirancang khusus sebagai prosesor untuk mobile workstation dan GPU NVIDIA Quadro RTX 3000 Max-Q.

Khusus yang menggunakan Intel Xeon, prosesor ini hadir dengan dukungan ECC memory yang biasanya terdapat di komputer server dan desktop workstation. ECC memory memungkinkan setiap data yang diolah oleh prosesor dari RAM tidak rusak sehingga dapat meminimalisir terjadinya error.

Sementara soal performa grafis, GPU NVIDIA Quadro berbeda dengan GeForce. Quadro merupakan chip grafis yang dirancang khusus untuk para profesional dan content creator. Quadro memiliki jumlah memori yang lebih besar dan kemampuan komputasi yang lebih baik untuk software kelas industri.

Totalnya ada lima varian ProArt StudioBook Pro 17 (W700) yang tersedia di Indonesia, detailnya sebagai berikut:

  • Rp55.000.000 (Xeon E-2276M / Quadro RTX 3000 / 32GB RAM / 1TB SSD)
  • Rp48.400.000 (Xeon E-2276M / Quadro T2000 / 32GB RAM / 1TB SSD)
  • Rp42.900.000 (Xeon E-2276M / Quadro T1000 / 32GB RAM / 512GB SSD)
  • Rp37.400.000 (i7-9750H / Quadro T2000 / 16GB RAM / 512GB SSD)
  • Rp35.200.000 (i7-9750H / Quadro T1000 / 16GB RAM / 512GB SSD)

Unit review ASUS ProArt StudioBook Pro 17 (W700) yang saya uji model paling terjangkau, dengan konfigurasi prosesor Intel Core i7-9750H, kartu grafis NVIDIA Quadro T1000, dan RAM 16GB single channel. Kombinasi ini masih terbilang powerful untuk menangani pengeditan foto, video, desain grafis, dan animasi. Berikut spesifikasi menurut CPU Z dan GPU Z:

Namun kenapa seri ProArt masih menggunakan prosesor 9th Gen Intel Core H-Series. Jawabannya karena agak telat masuk Indonesia, sebetulnya lini ProArt pertama kali diumumkan pada ajang IFA 2019 bulan September 2019.

Berikut ini hasil pengujian dari beberapa software benchmark pada ProArt StudioBook Pro 17:

No Pengujian Skor
1 GeekBench 4 Single Core 1217
2 GeekBench 4 Multi Core 5291
3 PCMark 10 5120
4 Cinebench R15 1267
5 Cinebench R20 2638
6 3DMark Sky Diver 22205
7 3DMark Cloud Gate 26181
8 3DMark Fire Strike 7047
9 3DMark Fire Strike Ultra 3397
10 3DMark Fire Strike Extreme 1539

Hal penting lainnya adalah ProArt StudioBook Pro 17 sudah mengantongi sertifikasi ISV atau Independent Software Vendor. Artinya laptop ini telah kompatibel dan siap untuk menjalankan berbagai software kelas industri seperti software dari Adobe dan Autodesk.

Lantaran mengusung hardware yang powerful, ProArt StudioBook Pro 17 dilengkapi dengan sistem pendingin khusus yang mengandalkan dua kipas. Setiap kipas memiliki 83 bilah dengan desain 3D curved untuk memaksimalkan aliran udara. Bilah kipasnya juga dibuat menggunakan bahan khusus yaitu liquid crystal polymer yang tetap kokoh meski bentuknya sangat tipis.

Sistem pendingin tersebut dilengkapi dengan lima heatpipe yang terhubung ke empat ventilasi udara, yaitu dua di belakang dan dua di sisi kanan serta kiri bodinya. Heatpipe dan heatsinknya menggunakan bahan khusus untuk menghantarkan panas secara optimal dan tetap senyap, tingkat kebisingan di bawah 35dB.

Verdict

review-asus-proart-studiobook-pro-17-w700-23

Seluruh laptop ProArt memang dipatok dengan harga relatif tinggi, lantaran dirancang untuk memenuhi kebutuhan para profesional. Dilengkapi dengan fitur khusus yang tidak bisa didapatkan di laptop kelas consumer dan hardware mumpuni dengan performa konsisten.

Untuk ProArt StudioBook Pro 17 (W700), saya pikir laptop ini menawarkan sesuatu yang diinginkan oleh para fotografer profesional sebagai desktop replacement. Layarnya berkualitas dengan ukuran 17 inci yang cukup lega untuk mengedit foto tanpa perlu tambahan monitor eksternal, tetapi dimensi bodi laptop ini cukup ramping sehingga memungkinkan dibawa bepergian. Serta, tentunya ideal untuk video editor dan para content creator lainnya.

Sparks

  • Layar 17 inci berkualitas dengan color gamut luas
  • Konektivitas komplet lengkap dengan Thunderblot 3 
  • Performa ekstrem, ada opsi dengan prosesor Intel Xeon E-2276M
  • Sertifikasi ISV dan PANTONE Validated Display

Slacks

  • Harga relatif mahal

 

ASUS Resmi Hadirkan Laptop dan Desktop PC ProArt Untuk Profesional di Indonesia

ASUS resmi menghadirkan lini produk baru yang disebut ProArt di Indonesia. Jajaran produk terbaru yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan para profesional di berbagai industri seperti animasi, perfilman, fotografi, arsitektur, hingga desain.

Performa komputasi secara keseluruhan sangat dibutuhkan oleh para profesional. Perangkat yang lambat dapat menghambat produktivitas dan mengakibatkan kinerja yang tidak maksimal saat bekerja. Seluruh jajaran produk ProArt hadir dengan hardware khusus dengan performa terbaik di kelasnya. Tidak hanya itu, ASUS juga telah memastikan setiap produk ProArt dapat bekerja secara optimal sepanjang waktu,” ujar Jimmy Lin, ASUS Regional Director Southeast Asia.

ProArt hadir dengan prosesor mulai dari Intel Core i7 hingga Intel Xeon yang memang dirancang sebagai prosesor untuk workstation. Ditemani oleh GPU khusus dari NVIDIA yaitu seri Quadro yang dirancang sebagai chip grafis untuk menjalankan dan mengolah data pada software kelas industri yang banyak digunakan oleh para profesional.

Beberapa lini ProArt yang dihadirkan kali ini juga telah hadir dengan dukungan ECC memory, yaitu jenis memori yang biasa digunakan pada komputer server. Error Correction Code (ECC) memory merupakan jenis RAM yang memiliki kemampuan untuk mengoreksi error pada setiap data yang akan diproses oleh prosesor. Mari kita bahas satu per satu.

ASUS ProArt StudioBook One

ASUS ProArt StudioBook One (W590) merupakan laptop pertama dan satu-satunya di dunia yang hadir dengan GPU NVIDIA Quadro RTX 6000. Laptop Windows 10 Pro ini juga ditenagai oleh prosesor Intel Core i9-9980HK dan RAM 64GB yang powerful untuk berbagai tugas.

Inovasinya tidak hanya dari sisi hardware tetapi juga desain yang tetap tampil dengan bodi minimalis dan ringkas. ASUS menggunakan desain khusus yang berbeda dari laptop pada umumnya, di mana seluruh mesin kini diletakkan di belakang layar 15,6 inci.

Hal ini membuat seluruh komponennya lebih dapat terekspos oleh udara sekitar. Sementara mekanisme khusus membuat case pada layar dapat terbuka saat laptop ini digunakan dan menghadirkan ventilasi ekstra untuk sistem pendinginnya secara keseluruhan.

Laptop ini dirancang untuk melengkapi ekosistem komputasi profesional dan membawanya agar lebih mobile. Selain telah mengantongi sertifikasi ISV, laptop ini juga hadir dengan layar khusus untuk para profesional.

Sebuah layar beresolusi 4K UHD dengan Delta-E <1 dan color gamut hingga 100% untuk Adobe RGB. Layarnya telah dikalibrasi dan mengantongi sertifikasi PANTONE Validated yang juga sangat cocok untuk para profesional yang bekerja di industri animasi atau perfilman yang membutuhkan layar dengan tingkat reproduksi dan akurasi warna yang tinggi.

ProArt StudioBook One (W590) juga dilengkapi dengan tiga port USB Type-C Thunderbolt 3 agar dapat dihubungkan dengan berbagai perangkat eksternal. ASUS juga menyediakan dongle profesional khusus dalam paket penjualan sehingga pengguna ProArt StudioBook One (W590) tetap dapat menggunakan aksesori dan perangkat yang menggunakan port selain USB Type-C. Harga ASUS ProArt StudioBook One (W590) dibanderol dengan harga Rp176.000.000.

ASUS ProArt StudioBook Pro X dan Pro 17

ProArt StudioBook Pro X (W730) dan ProArt StudioBook Pro 17 (W700) hadir dengan layar lebih besar yaitu 17 inci. Kedua laptop ini menggunakan rasio layar 16:10 bukan 16:9, untuk memberikan ruang kerja yang lebih luas untuk para profesional dan membantu mereka untuk lebih produktif.

Laptop ini mengusung layar dengan color gamut hingga 97% untuk DCIP-3 dengan Delta-E < 1.5. Serta telah dikalibrasi dan mengantongi sertifikasi PANTONE Validated yang tidak hanya mampu menampilkan warna yang kaya tetapi juga akurat.

Kedua laptop ini ditenagai oleh prosesor hingga Intel Xeon dengan dukungan ECC memori yang dapat di-upgrade hingga 64GB. Prosesor workstation-grade tersebut juga ditemani dengan GPU hingga NVIDIA Quadro RTX 5000 yang hadir dengan VRAM GDDR6 16GB. Kombinasi keduanya memungkinkannya sangat cocok untuk mengerjakan berbagai tugas berat mulai dari animation rendering, software compiling dan hi-res video encoding.

Perbedaan antara ProArt StudioBook Pro X (W730) dan ProArt StudioBook Pro 17 (W700) terdapat di beberapa unsur desain dan touchpad. ProArt StudioBook Pro X (W730) hadir dengan ScreenPad 2.0 yang dapat difungsikan sebagai layar kedua dengan beragam fungsi tambahan. Sementara ProArt StudioBook Pro 17 (W700) tampil menggunakan NumberPad. Daftar harganya sebagai berikut:

  • ASUS ProArt StudioBook Pro X (W730) Rp88.000.000
  • ASUS ProArt StudioBook Pro 17 (W700) Rp55.000.000 (Xeon E-2276M / Quadro RTX 3000 / 32GB RAM / 1TB SSD)
  • Rp48.400.000 (Xeon E-2276M / Quadro T2000 / 32GB RAM / 1TB SSD)
  • Rp42.900.000 (Xeon E-2276M / Quadro T1000 / 32GB RAM / 512GB SSD)
  • Rp37.400.000 (i7-9750H / Quadro T2000 / 16GB RAM / 512GB SSD)
  • Rp35.200.000 (i7-9750H / Quadro T1000 / 16GB RAM / 512GB SSD)

ASUS ProArt StudioBook 15 dan Pro 15

ProArt StudioBook Pro 15 (W500) dan ProArt StudioBook 15 (H500) merupakan laptop dengan layar 15,6 inci untuk para profesional industri yang paling portabel. Serta, telah mengantongi sertifikasi ISV sehingga kompatibel dengan berbagai software profesional.

Hadir dengan layar beresolusi 4K UHD yang memiliki color gamut 100% Adobe RGB serta Delta-E < 1.5. Spesifikasi layar tersebut sangat cocok untuk para profesional yang sering bekerja secara mobile.

Kedua laptop ini ditenagai oleh prosesor Intel Core i7 dan GPU hingga NVIDIA Quadro RTX 5000 Max-Q. Dengan konfigurasi hardware tersebut, keduanya tetap dapat diandalkan sebagai laptop untuk menjalankan tugas berat meski tampil dengan bodi yang sangat ringkas.

Selain itu, dilengkapi pula dengan sistem pendingin khusus yang membuatnya tetap dapat bekerja secara senyap. Sistem pendinginnya terdiri dari dua kipas khusus, 6 heatpipe, dan heatsink yang dilengkapi teknologi Anti-Dust Cooling. ASUS ProArt StudioBook Pro 15 (W500) dibanderol dengan harga Rp71.489.000. Sementara, ASUS ProArt StudioBook 15 (H500) dijual Rp33.000.000.

ASUS ProArt Station D940MX

ASUSPRO_D904MX_Product-photo_2B_Black_03

ProArt Station D940MX merupakan PC desktop profesional dengan bentuk yang sangat minimalis. Meski begitu tetap mengusung hardware kelas profesional yang powerful mulai dari prosesor hingga Intel Core i9 dan kartu grafis hingga NVIDIA Quadro RTX 4000.

Semua itu hadir dalam sebuah case dengan desain elegan yang memiliki volume hanya 8 liter atau 40% lebih kecil dari rata-rata casing PC desktop tower. ASUS merancang case ProArt Station D940MX secara khusus menggunakan desain multi-zone. Desain ini memungkinkan panas yang dihasilkan oleh prosesor dan kartu grafis tidak bercampur di dalam casing.

Ia hadir degan motherboard khusus yang dirancang untuk menopang komponen di kedua sisinya. Motherboard tersebut juga dapat menampung hingga empat slot SO-DIMM dan satu socket CPU Intel. Dengan demikian opsi upgrade selalu tersedia di ProArt Station D940MX.

Pengguna ProArt Station D940MX juga dapat mengganti kartu grafisnya dengan mudah. ASUS telah menyediakan ruang khusus untuk kartu grafis sehingga pengguna ProArt Station D940MX dapat menggantinya dengan mudah. Berkat desain yang sangat fleksibel tersebut, ProArt Station D940MX dapat di-upgrade sesuai dengan kebutuhan penggunanya secara mudah. Harga ASUS ProArt Station D940MX sebagai berikut:

  • Rp48.999.000 (i9-9900 / Quadro RTX 4000 / 16GB RAM / 1TB SSD)
  • Rp39.899.000 (i9-9900 / GeForce RTX 2060 / 16GB RAM / 1TB HDD)
  • Rp37.099.000 (i9-9900 / Quadro P1000 / 16GB RAM / 1TB HDD)
  • Rp34.299.000 (i7-9700 / Geforce RTX 2060 / 8GB RAM / 256GB SSD + 1TB HDD)
  • Rp30.799.000 (i7-9700 / Quadro P1000 / 8GB RAM / 1TB HDD)

Seluruh jajaran produk ASUS ProArt telah tersedia dan bisa didapatkan melalui tiga e-commerce yaitu Bhinneka, BliBli, dan Tokopedia. Dapatkan juga berbagai promosi dan hadiah menarik untuk setiap pembelian produk ProArt dengan detail berikut ini:

  • Bhinneka: Discount up to Rp1.000.000 + Free Creative Pen Tablet
  • BliBli: Discount up to Rp1.000.000 + Free Creative Pen Tablet & ASUS ZenScreen
  • Tokopedia: Free 1TB External HDD + Creative Pen Tablet