Melakukan Riset Pasar Secara Efektif dan Efisien untuk Startup

Riset pasar menjadi salah satu bagian penting bagi seseorang untuk memulai sebuah bisnis. Berbagai keputusan strategis akan berkiblat kepadanya. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk melakukan riset pasar. Mulai cara yang mahal seperti yang dilakukan korporasi besar dengan jasa lembaga riset ternama, atau yang paling efisien dengan memanfaatkan limpahan data yang ada di internet.

Startup atau pemula bisnis bisanya memiliki anggaran yang minim untuk melakukan riset seperti ini. Butuh pendekatan yang gesit dan efisien untuk melakukannya. Untungnya di era search engine seperti saat ini berbagai jenis data dapat dengan mudah ditemukan. Yang justru menjadi bagian penting untuk memulai yaitu dengan mengetahui poin apa saja yang harus ditemukan.

Co-founder of Travtar.com Srishti Goyal mengutarakan bahwa untuk melakukan riset pasar kita harus mendefinisikan secara jelas konsep bisnis yang akan dijalankan. Bisa dengan membuat sebuah resume yang berisi beberapa poin esensial berikut: (1) Apa ide/konsep yang diajukan? (2) Bagaimana gagasan personal terkait ide tersebut? (3) Siapa yang akan mendapat manfaat dari solusi yang dibuat? (4) Mengapa mereka bisa mendapatkan manfaat tersebut? (5) Bagaimana proses tersebut dapat menghasilkan keuntungan bisnis?

Setelah menemukan masalah dari ringkasan yang telah dibuat, lakukan riset singkat dengan melibatkan internet (search engine). Temukan masalah dengan kata kunci tersebut, apakah banyak orang yang mengeluhkan? Identifikasi siapa mereka dan catat keluhan mereka. Buatlah dokumentasi dari penemuan tersebut, kemudian identifikasi apakah mereka berpotensi menjadi pengguna solusi yang akan dikembangkan, atau bahkan siap membayar untuk solusi yang hendak dikerjakan.

Untuk menemukan proposisi yang tepat, riset di internal bisnis juga perlu dilakukan. Gunakan laporan tentang industri terkait yang bisa didapat dari berbagai sumber untuk acuan terkait dengan kultur bisnis dan visi. Penting juga untuk mensinergikan apa yang menjadi cita-cita para pemangku kebutuhan di bisnis. Tanyakan juga satu per satu pertanyaan yang ada di resume kepada mereka, untuk melihat sedalam mana para stakeholder memahami masalah di pasar. Hal ini juga mencakup tentang proses menemukan mitra bisnis, jika startup masih dalam proses pencarian.

Dan riset terakhir ialah untuk untuk memahami pesaing. Kita harus tahu nilai atau manfaat lebih dari ide bisnis yang akan direalisasikan. Apa baik dan buruknya dibanding dengan pesaing, termasuk model bisnisnya. Cara yang paling efektif ialah dengan menemukan dan mengidentifikasi melalui internet. Penting juga untuk mempertebal wawasan terkait dengan ini, karena suatu saat mitra (baik itu investor, konsumen, venture capital dll) bisa jadi menanyakan hal serupa, “Apa yang membedakan Anda dengan mereka?”.

Jika diperlukan, juga bisa melakukan penghimpunan data dengan melakukan riset online. Seperti diketahui saat ini terdapat banyak sekali platform yang dapat mendukung kegiatan ini, distribusinya pun sangat tertolong dengan keberadaan media sosial.

Setelah semua proses tersebut selesai, maka saatnya merumuskan langkah dengan data yang telah dihimpun meliputi (1) apa yang konsumen mau, (2) apa yang konsumen akan bayarkan, (3) apa yang akan dilakukan kompetitor, dan (4) bagaimana distribusi produk yang baik.

Menciptakan Hype Peluncuran Startup

Konsultan pemasaran dan branding yang menangani klien startup sering kali mendapatkan pertanyaan tentang bagaimana strategi untuk produk sebuah startup mulai dipublikasikan di pasar agar menciptakan sebuah hype yang besar di masyarakat. Pengalaman itu juga yang menjadi salah satu tantangan perusahaan konsultan bernama Chop Dawg. Menurut para konsultan di sana, ini menjadi sebuah pertanyaan yang sulit karena setiap startup dan produk yang akan dipasarkan memiliki tipe yang berbeda.

Setiap ide ataupun jenis produk akan memiliki strategi pemasaran tersendiri, termasuk bagaimana produk tersebut diluncurkan agar mendapat sambutan baik dari pangsa pasar. Namun secara garis besar para konsultan di Chop Dawg setuju bahwa terdapat beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan startup ketika hendak mempublikasikan produk atau bisnisnya.

Pastikan branding dan desain antar muka sudah siap

Jangan pernah mempublikasikan sebuah startup/bisnis ketika brand produk atau user interface dari produk belum bisa ditunjukkan. Orang akan tertarik terhadap startup ketika mendengar cerita pertama tentang apa yang sedang ia kerjakan. Setidaknya di sini startup perlu untuk bisa menceritakan brand produk dan tampilan produk yang di hasilkan seperti apa.

Hal ini sekaligus untuk memastikan orang lain paham betul mengenai produk yang akan diciptakan. Meski mungkin belum selesai secara sempurna fungsionalitas produknya, setidaknya orang lain bisa membayangkan produk tersebut akan menjadi seperti apa. Jangan biarkan produk prematur dipublikasikan secara luas dan besar-besaran. Ini akan menjadi strategi yang buruk untuk ke depan.

Risiko yang akan dihadapi ketika pelaku startup tidak bersabar akan hal ini adalah orang-orang akan hilang antusiasnya ketika nantinya produk itu benar-benar sudah siap. Sekeren apa pun produk tersebut, akan membutuhkan waktu yang lama untuk kembali mengajak pengguna untuk melihat lebih dekat produk atau brand yang dikembangkan.

Jangan melakukan publikasi tentang startup sebelum proses pengembangan produk dimulai

Bayangkan jika sebuah startup saat ini mempublikasikan tentang rencana produknya ke khalayak umum, namun baru enam sampai sepuluh bulan lagi produk tersebut jadi. Apakah yakin bahwa para konsumen/pembaca akan mengingat produk tersebut? Ini akan menjadi sebuah effort yang kurang efisien, karena pada ujungnya tim harus melakukan publikasi ulang tentang apa yang sudah disampaikan di depan.

Hype suatu startup sendiri akan hadir bersamaan dengan awal produk/bisnis tersebut dipublikasikan. Ketika orang bisa langsung menginisiasi produk dengan baik dan tertarik, maka ia akan kembali atau menunggu layanan tersebut. Dan sangat disarankan sebuah startup untuk melakukan publikasi ketika produk atau layanan yang dikembangkan sudah mendekati fase siap tersebut.

Ketika mempublikasikan sebuah startup harus diikuti dengan tanggal rilis produk yang pasti, dan tidak terlalu lama. Ini tidak hanya akan memancarkan energi antusias pemilik startup, namun benar-benar bisa memberikan kepada pasar rasa penasaran untuk segera menunggu tanggal tersebut. Di fase ini bahkan juga sangat disarankan startup memberikan versi beta atau uji penggunaan kepada beberapa pengguna terpilih.

Pastikan sudah tahu bagaimana menceritakan startup dengan benar

Ini adalah bagian yang paling krusial. Ketika sebuah startup sedang mengembangkan sebuah produk, startup juga perlu membangun sebuah cerita dari produk tersebut. Mampu menceritakan dengan baik tentang startup dan produk yang diusung adalah bagian terpenting dalam pemasaran startup. Ini penting, untuk bisa membuat orang lain mendengarkan dengan baik apa visi dari startup dan produk yang dikembangkan.

Cerita di sini meliputi bagaimana orang nantinya akan menggunakan produk tersebut apa, apa yang akan menjadi keuntungan dari penggunaan produk tersebut dan tentu saja visi ke depan startup. Cerita ini merupakan kunci untuk membangun hype startup, membuat orang tertarik untuk tahu lebih tentang apa yang dilakukan oleh startup dan hal tersebut diyakini memberikan dampak positif bagi pengguna nantinya.

Namun tiga hal tersebut di atas bukanlah sebuah patokan pasti. Seperti yang sudah di sampaikan di depan, bahwa pada dasarnya setiap produk dan startup memiliki karakteristik berbeda untuk menciptakan hype dalam peluncurannya.

Panduan Dasar Desain Produk

Desain menjadi bagian yang sangat penting untuk diperhatikan dalam pengembangan sebuah produk. Tak hanya produk yang bersifat fisik saja, produk dan layanan digital pun harus didesain sedemikian rupa sehingga memberikan kemudahan bagi penggunanya. Tak ada ukuran pasti untuk sebuah desain produk, karena desain berkaitan dengan sebuah nilai estetika. Sesuatu yang dinilai dari bagaimana pengguna merasakan pengalaman dengan desain tersebut.

Menurut pengalaman Stephanie Engle, desainer yang merombak tampilan linimasa Facebook hingga menjadi seperti saat ini, perancangan suatu produk tak semata-mata menggambar sebuah produk. Di dalamnya terdapat bagian yang terpenting, yakni menyusun pengalaman pengguna.

Desain yang baik mampu memecahkan masalah

Stephanie sendiri bukan seorang yang memiliki latar belakang pendidikan desain produk, termasuk tidak memiliki pengalaman dengan perangkat lunak desain seperti Photoshop. Meskipun demikian ia meyakini bahwa konsep mendasar sebuah desain produk adalah bagaimana sebuah pola disusun dan mampu memecahkan sebuah masalah. Desain bisa diciptakan semua orang, karena desain tidak semata-mata hadir dalam wujud visual, namun lebih dari itu.

Menyusun sebuah desain produk adalah proses untuk mendapatkan fokus pikiran, hati sekaligus minat konsumen. Desain yang baik menjadi representasi atas semangat dan passion perusahaan atau produk yang dihadirkan. Stephanie menganalogikan sebuah desain produk sebagai perwujudan orang yang mendatangi konsumen, Desain mampu “mengedipkan mata” konsumen sehingga mereka tertarik dengan sebuah produk.

Desain produk memiliki fungsionalitas untuk “enabling people” dan keindahan desain itu sendiri menghadirkan “respect & worth”, sehingga keduanya harus berkesinambungan.

Desain menjadi komponen sangat penting untuk pengembangan produk

Pada dasarnya desain terdapat di berbagai hal. Setiap benda di sekeliling kita juga merupakan bagian dari desain. Kesalahan dari sebuah desain pun dapat menimbulkan kekacauan, bahkan kecelakaan. Tentu masih ingat kasus beberapa waktu lalu saat pemenang Miss Universe 2015 salah dibacakan karena kesalahpaman pembacaan narasi pembawa acara.

Bagi sebuah produk, desain sangat berpengaruh pada bagaimana kenyamanan pengguna dalam memanfaatkan produk tersebut. Berdasarkan pengalaman Stephanie, terdapat beberapa poin yang penting untuk diperhatikan dalam mendesain sebuah produk, yaitu:

  1. Desainer harus memahami peranannya. Pemimpin tim juga harus pandai menyesuaikan kenyamanan desainer. Komunikasi menjadi hal yang penting untuk pemahaman visi produk yang ingin dirancang.
  2. Pastikan setiap perancang desain produk mampu untuk mendefinisikan masalah. Kebanyakan orang cenderung akan berpikir di lingkup pengalaman yang dimiliki, maka efeknya akan mendesain sesuatu untuk diri sendiri. Berpikir out of the box penting untuk menciptakan desain yang menyelesaikan masalah.
  3. Buat hipotesis dari masalah yang telah diidentifikasi. Hipotesis masalah akan memberikan gambaran lebih jelas berkaitan dengan apa yang akan dibuat dan dirancang.
  4. Definisikan pula berbagai hal yang dapat mendorong kesuksesan proses perancangan desain, termasuk berdiskusi tentang hambatan yang ada. Setiap orang akan memiliki pandangan berbeda dalam hal ini, sehingga dapat mengisi satu sama lain.
  5. Setiap hipotesis harus diuji dan setiap pengujian harus disertai pengamatan yang komprehensif. Bila perlu adakan survei untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
  6. Desain yang baik kadang baru didapat setelah mengulangi berbagai proses, terus diuji coba, perbaiki, dan ulangi. Tanggapan konsumen adalah hal yang penting untuk perkembangan berkelanjutan.

Sudah banyak bukti bagaimana desain produk yang baik mampu mengubah dunia. Contoh yang paling populer dan tak perlu diceritakan secara lebih mendalam lagi adalah tentang bagaimana desain produk iPhone merevolusi industri ponsel dunia.

William Mougayar: Di Pasar Startup Tak Perlu Fokus Memaparkan Visi, Biarkan Produk Yang Berbicara

Fokus ke pengembangan produk akan membawakan visi startup ke pasar / Shutterstock

Bagi sebuah bisnis, memiliki visi adalah hal yang penting. Karena visi tentu akan menjadi ‘kiblat’ bagi bisnis dalam mencapai tujuannya. Namun bagi sebuah startup bagaimana makna sebuah visi bisnis sebenarnya dan bagaimana visi tersebut berkorelasi dengan produk yang dikembangkannya? William Mougayar sebagai seorang praktisi di bidang pemasaran dan strategi bisnis serta industri startup mengungkapkan hal yang sering salah kaprah dilakukan oleh startup dalam mengkomunikasikan antara visi dan produknya di pasar. Continue reading William Mougayar: Di Pasar Startup Tak Perlu Fokus Memaparkan Visi, Biarkan Produk Yang Berbicara

Tiga Hal Untuk Menemukan Kesesuaian Produk Startup dengan Pangsa Pasar

Proses penemuan product market-fit / Shutterstock

Hal yang paling esensial dalam pengembangan sebuah startup adalah tentang produk dan diterimanya produk tersebut di pasaran. Untuk memastikan laju kesuksesan sebuah startup, pelaku bisnis harus dapat secara efektif menentukan, mengembangkan, dan menghasilkan produk sesuai dengan yang segmentasi ditargetkan. Continue reading Tiga Hal Untuk Menemukan Kesesuaian Produk Startup dengan Pangsa Pasar