Independent Artists Can Now Submit Their Songs Directly to Ohdio

Indonesian online radio Ohdio today has opened itself to independent Indonesian bands who wish to have their songs broadcast on its service. In a blog post, the company is calling for bands to submit their songs directly for consideration. While Ohdio already has a deal in place to feature many local artists and bands, the company wishes to feature as many acts as possible and provide the widest range of songs for its listeners.

Continue reading Independent Artists Can Now Submit Their Songs Directly to Ohdio

Indonesian Music Streaming Service Ohdio Gets a Revamp and Mobile Access

Streaming music service Ohdio has gone through a significant makeover of its services. The changes include a move from ohd.io to ohdio.fm (which reminds us of last.fm) a simplified new logo, a new look which focuses on hundreds of pre-loaded playlists and a mobile web version that actually works. Despite the many changes, Yoga Nandiwardhana as CEO and co-founder Ohdio maintains that the service remains the easiest way to listen to Indonesian music on the Internet.

Continue reading Indonesian Music Streaming Service Ohdio Gets a Revamp and Mobile Access

[Vintagious] Frekuensi Darurat di Radio

Kolom Vintagious kali ini akan bercerita tentang contoh bagaimana pemerintah Amerika mengatur informasi siaran radio di masa perang dingin tahun 1950-an. Sebuah contoh menarik jika dihubungkan dengan kondisi informasi yang simpang siur di era media sosial sekarang. Penasaran? Simak artikel berikut ini. 
Continue reading [Vintagious] Frekuensi Darurat di Radio

Radio Remains Top Source of New Music Discovery

In America, radio remains the primary source of new music discovery for music listeners. 48% of the people surveyed said that they find new music by listening to the radio. This was revealed by Nielsen’s Music 360 survey.

Continue reading Radio Remains Top Source of New Music Discovery

Radio Masih Menjadi Alat Promosi Musik Paling Efektif

Di Amerika, radio masih menjadi sumber utama pelanggan menemukan musik-musik baru. Sebanyak 48% orang yang disurvei, mengaku menemukan musik baru melalui radio. Fakta ini didapat dari survei Music 360 yang diselenggarakan oleh Nielsen. Continue reading Radio Masih Menjadi Alat Promosi Musik Paling Efektif

StonedCollege Web Radio, Kuliah Yang Menyenangkan

Kuliah memang identik dengan sebuah kegiatan yang mungkin sedikit membosankan, membuat anda mengantuk dan terbuai ke alam mimpi. Setidaknya itu yang saya rasakan, lega rasanya setelah lulus beberapa bulan lalu (ahem!).

Namun ada lho kuliah yang tidak membosankan, dan sayangnya di kuliah yang satu ini anda tidak akan dikenakan ujian apapun jadi ya anda-pun tidak akan pernah lulus 😀

StonedCollege, adalah sebuah online web radio yang mengadopsi konsep “perkuliahan” dan mengincar pendengar usia kuliahan. Gaya bicara yang cenderung cuek dan bebas sangat cocok dengan jiwa mahasiswa, begitu juga dengan lagu-lagu yang diputar yang banyak berasal dari band-band indie lokal. Rata-rata pendengar siaran di StonedCollege berkisar antara 100-200 orang pendengar. Sebuah prestasi yang cukup besar mengingat usia StonedCollege yang baru berumur kurang lebih 6 bulan.

Galih, salah satu founder dari StonedCollege yang beberapa waktu lalu sempat ngobrol bersama saya menyatakan bahwa StonedCollege ini tidak hanya berkutat di online web radio, melainkan juga mengadakan beberapa event-event bersama dengan para pendengarnya. Komunitas merupakan inti penggerak dari StonedCollege.

Untuk menikmati web radio StonedCollege sendiri tidak rumit, cukup dengan browser (tentu saja terkoneksi internet) yang sudah terinstall plugin Adobe Flash Player. Anda cukup membuka situs StonedCollege dan di sebelah kiri atas, dibawah header akan terlihat sebuah flash player panel untuk streaming radio.

Untuk anda yang penasaran, silahkan coba dan sampaikan pendapat anda mengenai StonedCollege di kolom komentar.

LastFM Kenakan Biaya Untuk Pengguna Internasional (UPDATED)

Last.fm, layanan rekomendasi musik dan audio streaming yang populer hari ini mengumumkan bahwa Last.fm akan mengenakan biaya sebesar $4.40 per bulan untuk para pengguna diluar AS, Inggris dan Jerman. Di tiga negara tersebut LastFM sudah cukup sukses mendatangkan revenue melalui iklan, namun di negara lainnya LastFM harus mencari biaya tambahan dan akan dibebankan kepada pengguna.

Langkah yang sangat disayangkan karena saya sendiri adalah pengguna setia LastFM  sejak cukup lama dan tentu saja hal ini akan cukup memberatkan saya. Namun di sisi lain LastFM memang perlu mempertahankan kualitas layanannya untuk semua pengguna dan ‘terpaksa’ membebankannya ke pengguna. Saya pikir LastFM sendiri merupakan sebuah layanan yang cukup monetisable dan seharusnya bisa mencari cara lain untuk mendatangkan revenue dari pengguna internasional.

Ambil saja contoh negara kita sendiri, band-band yang berasal dari Indonesia cukup banyak bertebaran di LastFM dan pendengarnya pun lumayan banyak. Mungkin akan lebih masuk akan kalau biaya $4.40 per bulan tersebut dibebankan ke band-band lokal yang saya cukup yakin tidak akan berkeberatan untuk membayarnya. Band-band lokal ini mungkin memang bukan core-business target dari LastFM tapi lebih ke sebuah fitur spesial atau localized content yang tentunya juga merupakan nilai tambah tersendiri bagi pengguna Indonesia.

UPDATES

LastFM kemudian mengumumkan hal lain yang mungkin tidak mengganggu pengguna, namun cukup mengganggu untuk para provider aplikasi pihak ketiga. LastFM melalui sebuah blog post mengumumkan akan menutup API-nya untuk aplikasi pihak ketiga seperti Mobbler, dan MyStrands. Melalui post tersebut LastFM menekankan bahwa dibukanya API hanya berlaku sementara dan bisa berubah sewaktu-waktu, dan LastFM juga menekankan bahwa API ini tidak akan ditutup rapat melainkan dapat digunakan setelah diadakan perjanjian kerjasama.

Dua berita buruk dalam satu dari oleh satu layanan, sebuah indikasi yang cukup bagi saya untuk menafsirkan bahwa LastFM akan segera menarik revenue dari layanannya.

sumber:rww

LastFM Rilis Platform Android

Layanan rekomendasi musik sekaligus jejaring sosial, Last.fm telah meluncurkan sebuah aplikasi kaya fitur yang berjalan di platform Android. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mendengarkan streaming radio melalui Last.fm.

Aplikasi ini bisa diunduh disini, dan menurut Last.fm, aplikasi ini juga mengoptimasi kualitas suara streaming, dan mempercepat akses stream. Anda juga dapat langsung membeli lagu favorit anda di Amazon MP3 Store. Melalui aplikasi ini, anda juga bisa mengakses profil pengguna lain, dan juga memainkan musik di background selagi anda menjalankan program lainnya.

Last.fm yang diakuisisi oleh CBS tahun 2007 lalu, terpaksa mengurangi 20% karyawannya karena tekanan kejatuhan ekonomi global. Namun meskipun demikian, LastFm tetap tingkat pertumbuhan yang bagus.