Flip Luncurkan Fitur “Flip Instan” untuk Percepat Proses Transfer Dana

Perusahaan teknologi finansial yang terkenal dengan solusi transfer dana Flip mengumumkan fitur baru yang diberi nama Flip Instan. Fitur ini memungkinkan transaksi yang ada di Flip tak lagi masuk sistem antrean, tapi diproses secara langsung.

“Fitur ini kami namakan Flip Instan dan merpakan terobosan besar bagi kami. Sebelumnya pengguna Flip harus masuk ke dalam sistem antrean sebelum transaksinya diproses. Namun kini pengguna dapat menikmati layanan transfer gratis yang diproses secara langsung (real time),” terang CEO Flip Rafi Putra Arriyan.

Fitur terbaru ini disediakan untuk semua pengguna Flip. Untuk menikmati fitur baru ini pengguna hanya perlu memperbarui aplikasi.

Perusahaan berharap dengan kehadiran Flip Instan mereka bisa menjadi platform keuangan yang semakin menarik bagi masyarakat luas. Terlebih saat ini beberapa layanan keuangan  yang mulai membebani biaya transfer antar bank kepada penggunanya. Di titik ini Flip mencoba menjadi solusi yang memecahkan masalah tersebut dengan layanan transfer gratis.

Berada di bawah naungan PT Fliptech Lentera Inspirasi Pertiwi, layanan Flip resmi diluncurkan pada tahun 2016. Kini tiga tahun berjalan Flip sudah memiliki 700.000 pengguna individu dan beberapa klien perusahaan melalui layanan Big Flip. Sejak diluncurkan hingga sekarang Flip sudah melayani transaksi dengan total nilai lebih dari Rp10 triliun.

Dalam wawancara sebelumnya Rafi memaparkan bahwa Flip tengah memiliki sejumlah inovasi yang siap untuk dieksekusi. Beberapa di antaranya adalah menjalin kerja sama dengan lebih banyak bank untuk melengkapi sistem yang ada. Termasuk dalam rencana mereka adalah menyiapkan layanan pengiriman uang ke luar negeri.

Application Information Will Show Up Here

Flip Luncurkan “Big Flip”, Mudahkan Bisnis Transfer Dana secara Massal

Flip, salah satu startup visioner di bidang teknologi finansial berhasil membukukan pertumbuhan 100 kali lipat untuk nilai transaksi. Pertumbuhan ini dihitung sejak tahun 2016 ketika awal mula perusahaan ini mendapatkan lisensi dari Bank Indonesia.

Mereka sudah miliki 600 ribu lebih pengguna terdaftar. Kemunculan aplikasi Android pada Februari 2017 mendongkrak jumlah pengguna dan traksaksi mereka.

Solusi yang ditawarkan Flip memang terlihat sederhana, tapi kehadirannya dirasa cukup membantu banyak pengguna. Mereka hadir dengan solusi memangkas biaya transfer dana antar bank.

Beberapa bank baru juga terus dijajaki untuk bisa membangun lebih banyak integrasi. Strategi ini cukup berhasil untuk merayu lebih banyak pengguna dan membuat betah pengguna setia.

“Sebagai pionir perusahaan fintech yang sudah mendapat lisensi dari Bank Indonesia, Flip cenderung lebih mudah untuk bekerja sama dengan perusahaan fintech lain yang membutuhkan integrasi pengiriman uang yang terpercaya, mudah, dan hemat. Bentuk kerja sama biasanya melalui pencairan dari dompet digital, pembayaran bagi hasil ke investor, serta pengiriman uang melalui network agen,” terang Head Business Development Flip Siti Nursari Ismarini.

Dalam perjalanan mengembangkan bisnisnya Flip bukan tanpa tantangan, ada beberapa hal yang harus dihadapi oleh tim Flip untuk terus berkembang. Salah satunya ada pada mendapatkan talenta yang berkompeten di bidang pengembangan dan produk.

Big Flip sebagai solusi untuk bisnis

Selain solusi pengiriman untuk pengguna biasa, Flip juga memiliki Big Flip yang ditujukan oleh pengguna bisnis. Layanan ini pertama kali diluncurkan pada Maret 2017.

Yang membedakan dengan Flip reguler, Big Flip mampu melakukan pengiriman secara real time ke 84 bank di seluruh Indonesia. Selain itu juga bisa mengakomodasi upload batch via CSV hingga 20.000 tujuan dalam satu waktu untuk kebutuhan transfer ke banyak rekening sekaligus secara otomatis melalui integrasi API Host-to-Host.

“Jika Flip reguler lebih fokus membantu individu melakukan transaksi kirim uang untuk kebutuhan personal, Big Flip lebih fokus pada membantu bisnis melakukan operasional keuangan seperti penggajian, pembayaran ke partner bisnis maupun ke refund ke customer,” jelas Co-founder Flip Rafi Putra Arriyan.

Flip saat ini sudah resmi mendapatkan lisensi remittance dari Bank Indonesia sehingga bisa membantu penyelenggara remitansi asing atau lokal yang ingin mengirimkan uang ke rekening bank di Indonesia.

Sejauh ini Big Flip sudah memiliki 400 pengguna aktif baik dari startup, UKM, maupun korporasi. Jumlah ini diprediksi pihak Flip terus bertumbuh melihat tren sejauh ini. Beberapa pengguna aktif Big Flip sejauh ini ada Tokopedia, Tiket.com, dan Ruangguru.

Fokus dan target selanjutnya

Untuk mempertahankan dan mendongkrak laju pertumbuhan bisnis, Flip tengah fokus pada pengembangan kerja sama strategis dengan bank-bank besar dan layanan transfer dana. Mereka juga tengah fokus pada pengembangan sistem infrastruktur internal untuk menampung kapasitas transaksi yang lebih besar di tahun depan.

Sementara untuk Big Flip, mereka tengah fokus pada pengembangan fitur produk sesuai kebutuhan dan meningkatkan awareness mengenai produk.

“Target hingga tahun ini adalah penambahan kerja sama dengan bank baru, saat ini kami sedang ada voting bank baru di flip.id/voting. Launch fitur layanan pengiriman uang ke luar negeri dan meningkatkan performa Flip agar dapat sesuai ekspektasi para pengguna Flip dan Big Flip,” tutup Rafi.

Application Information Will Show Up Here

Perjalanan Layanan Transfer Dana Flip di Tahun 2016 (UPDATED)

Pasar Indonesia untuk pembayaran dan uang virtual masih terus diusahakan pertumbuhan dan potensinya. Banyak layanan yang berusaha menginovasi produk dan solusi mereka agar bisa lebih diterima masyarakat. Di samping itu pemerintah melalui OJK dan beberapa lembaga terkait keuangan terus menerima masukan untuk bisa merumuskan kebijakan terbaik dalam penggunaan layanan teknologi finansial di Indonesia. Salah satu yang masih berusaha mencari inovasi terbaik dan bertahan memberikan layanan teknologi finansial ini adalah Flip.

Setahun yang lalu Flip masih dalam tahap awal dan pengembangan. Kini Flip memasuki babak baru setelah mendapat lisensi dari Bank Indonesia sebagai perusahaan transfer dana.

Proses pendaftaran lisensi ke Bank Indonesia mengharuskan Flip melakukan penyesuaian terutama dalam hal pendaftaran. Berkat penyesuaian tersebut, Flip sekarang menjadi salah satu layanan pemegang lisensi untuk layanan transfer dana.

“Bulan Oktober kemarin, alhamdulillah Flip sudah mendapatkan lisensi dari Bank Indonesia. Hal ini berdampak pada beberapa penyesuaian dari segi pendaftaran Flip. Sehingga setelah mendapatkan lisensi BI, Flip jadi seperti ‘reset’, karena harus melengkapi syarat pendaftaran dari BI ke 30.000 pengguna yang sudah terdaftar. Namun dari segi transaksi alhamdulillah terus bertambah tiap bulannya, dengan nilai transaksi yang kembali mencapai ratusan juta rupiah per harinya,” papar Co-founder Flip Rafi Putra Arriyan (Ari).

Perjalanan di tahun 2016

Tahun 2016 merupakan tahun yang sibuk bagi Flip. Posisinya sebagai layanan teknologi finansial yang masih baru mengharuskan mereka berjuang untuk setidaknya mendapatkan pengguna dan bisa diakui. Di Februari 2016 Flip resmi meluncurkan versi full layanan mereka, pada titik ini pendaftaran sudah tidak melalui waiting list seperti sebelumnya.

Di Bulan Maret, menurut Ari, Flip langsung sudah mencatatkan total 10.000 transaksi. Capaian ini langsung dilanjutkan dengan kerja sama dengan beberapa bank (Muamalat, CIMB, dan CIMB Niaga) pengurusan lisensi ke Bank Indonesia.

Dua bulan setelah pengajuan lisensi, Flip resmi mendapatkan lisensi dari Bank Indonesia dan mereka mulai mengerjakan aplikasi Android dan dan fitur multitransfer untuk perusahaan.

Pihak Flip belum mau bercerita banyak mengenai rencana Flip di tahun 2017, hanya saja Ari mengungkapkan pihaknya akan menjalin beberapa kerja sama untuk memudahkan penggunaan Flip di luar kota besar.

“Untuk rencana tahun depan mohon maaf belum bisa di-share. Namun kita sedang dalam proses kerja sama dengan beberapa perusahaan, agar Flip dapat lebih mudah digunakan oleh para pengguna yang berada di luar kota besar,” ujar Ari.

Tantangan sepanjang tahun

Sebagai perusahaan rintisan yang bergerak di sektor sensitif (terkait masalah transfer dana) Flip bukan tanpa hambatan di tahun 2016 ini. Ari menjelaskan salah satu tantangan utama yang dirasakan adalah bagaimana menyesuaikan dengan peraturan yang ada. Salah satunya sistem pendataan dan verifikasi untuk penduduk.

“Tantangan utama yang kami rasakan saat ini adalah bagaimana regulator menyesuaikan peraturan yang ada dan yang akan dibuat dengan keadaan masyarakat Indonesia saat ini, di mana penduduknya sangat banyak dan tersebar, namun sistem pendataan dan verifikasi untuk tiap penduduk belum ada yang dapat diandalkan. Karena jika sistem pendataan dan verifikasi ke depannya masih seperti sekarang, startup2 fintech saya rasa akan sangat kesulitan untuk menyesuaikan bisnisnya dengan persyaratan APU PPT dari regulator,” cerita Ari.

Selanjutnya Ari juga berharap bahwa regulasi-regulasi yang dikeluarkan bisa memudahkan layanan teknologi finansial seperti Flip untuk dapat lebih berkembang. Salah satu yang diharapkan bisa membantu adalah inisiatif Sivion (Sistem Verifikasi Identitas Online Nasional) dari Kominfo. Sebuah inisiatif tanda tangan digital yang mampu memvalidasi dan memverifikasi data seseorang.

Update: Pengubahan judul artikel

Flip Bersiap Ramaikan Layanan Virtual Wallet

Flip siap sajikan layanan transfer antar bank dengan bebas biaya / ShutterstockSolusi metode pembayaran terus diupayakan berbagai pihak untuk melengkapi trend e-commerce yang terus tumbuh. Salah satu layanan baru hadir adalah Flip. Layanan ini berhasil meraih juara ketiga SeedStars World Jakarta yang diselenggarakan beberapa waktu lalu. Meski masih dalam fase awal dan masih dalam tahap pengembangan, Flip mempunyai cita-cita untuk menjadi salah satu solusi transfer antar bank dengan bebas biaya. Continue reading Flip Bersiap Ramaikan Layanan Virtual Wallet

Mahasiswa UI Kembangkan Aplikasi Mobile Pushla untuk Mudahkan Donasi

Aplikasi Pushla sajikan kemudahan donasi dengan mekanisme potong pulsa / Pushla

Mahasiswa Universitas Indonesia mencoba menghadirkan cara baru berdonasi melalui Pushla. Aplikasi yang berjalan di ponsel berbasis Android ini memungkinkan penggunanya berdonasi untuk proyek-proyek sosial tertentu dan memantau perkembangan proyek tersebut secara real-time.

Continue reading Mahasiswa UI Kembangkan Aplikasi Mobile Pushla untuk Mudahkan Donasi