Jadwal Six Invitational 2020, Akankah Tercipta Juara Baru?

Setelah satu musim kompetisi esports Rainbow Six (Februari 2019 – Januari 2020), kulminasi dari semua gelaran tersebut adalah Six Invitational 2020. Berbagai tim dari berbagai regional bertemu di dalam gelaran ini demi memperebutkan tahta sebagai raja skena kompetisi Rainbow Six: Siege internasional. Jadwal Six Invitational 2020 sudah dimulai sejak 7 Februari 2020 lalu, dimulai dengan babak grup sampai 9 Februari 2020.

Jadwal Six Invitational 2020 lalu dilanjut dengan pembukaan babak playoff mulai dari 11 – 12 Februari 2020, dan ditutup dengan gelaran puncak yang akan hadir mulai dari 14 – 16 Februari 2020 mendatang. Tahun ini, Six Invitational hadir dengan banyak kejutan.

Sumber: Twitter ESLRainbowSix
Sumber: Twitter @ESLRainbowSix

Dari grup A ada Fnatic, tim asal regional Asia Pasific (APAC) yang secara mengejutkan berhasil mengalahkan dan mendepak juara Six Invitational 2019, Team Empire, dan lolos dari fase grup. Lalu di grup B ada Team SoloMid, yang berhasil membuat Navi terpojok. Grup C juga muncul dengan kejutan, berupa tim MiBR (Made in Brazil) yang berhasil mendepak Team Liquid, yang sebenarnya sedang punya performa baik di musim 2019-2020 ini. Terakhir ada grup D yang menyisakan satu-satunya wakil regional Eropa, G2 Esports, setelah berhasil mengalahkan BDS Esports dan Team Reciprocity.

Jumat sampai Minggu nanti (14-16 Februari 2020) pertandingan Six Invitational akan mencapai puncaknya. Agar Anda tidak ketinggalan dengan keseruannya, berikut jadwal Six Invitational 2020 yang sudah dikonversi ke dalam waktu WIB.

Sumber: Ubisoft Official Blog
Sumber: Ubisoft Official Blog

Jadwal Six Invitational 2020 Hari Pertama – 14/02/2020 (Waktu dalam WIB)

23:30 – 03:00 ❘ Match 1 (Lower Bracket)
03:00 – 05:00 | Showmatch
05:00 – 08:00 | Match 2 (Lower Bracket)

Jadwal Six Invitational 2020 Hari Kedua – 15/02/2020 (Waktu dalam WIB)

23:30 – 03:00 ❘ Match 3 (Lower Bracket)
03:00 – 05:30 | Season Panel
05:30 – 08:30 | Match 4 (Lower Bracket)

Jadwal Six Invitational 2020 Hari Ketiga – 16/02/2020 (Waktu dalam WIB)

23:30 – 03:00 ❘ Match 5 (Lower Bracket Finals)
03:00 – 05:30 | Season Panel
05:30 – 08:30 | Grand Final + Trophy Ceremony

Semua pertandingan Six Invitational 2020 akan ditayangkan via livestream di kanal Twitch resmi Rainbow Six: Siege. Berikut beberapa tautan penting terkait Six Invitational 2020.

Nonton Bareng R6 IDN

Seperti tahun-tahun sebelumnya, akan ada juga acara nobar Six Invitational 2020 untuk kalian yang berada di daerah Jakarta dan sekitarnya. Tahun ini, nobar Six Invitational akan kembali diadakan di kantor Hybrid IDN, pada tanggal 16 Februari 2020 mendatang mulai dari pukul 21:00 sampai selesai.

Sumber: Facebook R6 IDN
Sumber: Facebook R6 IDN

Acara nobar akan menghadirkan berbagai hal menarik mulai dari merchandise, free snack, R6 credit dan lain sebagainya. Anda bisa pergi ke laman Facebook komunitas R6 IDN untuk informasi lebih lanjut seputar acara nonton bareng Six Invitational 2020.

Kira kira kejutan apa lagi yang akan hadir di Six Inivitational 2020? Akankah G2 Esports merengkuh kembali trofi Six Invitational setelah melewati pertarungan Lower-bracket yang panjang? Atau Fnatic akan mempertahankan tren performa positifnya, dan menjadi tim APAC pertama yang memenangkan Six Invitational?

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Rainbow Six: Siege Indonesia Community (R6 IDN) – Sumber Header: Twitter @R6esports

Saksikan Pertandingan Road to Hybrid Cup 2: R6S! Ajang Berebut Jalan Menuju Gelaran Utama

Road to Hybrid Cup 2: R6S akan segera dimulai! Fase pendaftaran yang telah ditutup sejak tanggal 20 Januari 2020 kemarin, telah berhasil merangkul tim 21 tim R6S untuk berkompetisi demi mendapat tempat di gelaran puncak Hybrid Cup Series – Play on PC: Rainbow Six Siege.

Kompetisi ini merupakan lanjutan dari rentetan Hybrid Cup Series – Play on PC: Rainbow Six Siege. Sebelumnya Road to Hybrid Cup 1 telah selesai digelar pada 18-20 Desember 2019 lalu, yang menghasilkan Team Scrypt sebagai juara. Terkait rangkaian kompetisi R6S ini, Wiku Baskoro, Co-Founder Hybrid.co.id sempat memberi sedikit pandangannya pada artikel sebelumnya.

“Dengan adanya turnamen ini, kami ingin komunitas R6IDN bisa lebih dikenal lagi oleh masyrakat luas. Hybrid ingin ikut serta memberikan sumbangsih nyata bagi kemajuan tren game R6 di Indonesia. Kami juga ingin mengajak para pembaca untuk menonton pertandingan pilihan yang akan ditayangkan secara live-streaming di official page Hybrid IDN serta channel Youtube komunitas R6IDN.” Ucap Wiku Baskoro.

Setelah fase registrasi selesai, 21 tim peserta akan bertanding mulai esok hari secara online mulai Rabu, 22 Januari 2020 sampai 24 Januari 2020 mendatang. Berikut daftar peserta Road to Hybrid Cup 2: R6S:

  • Obeasty
  • SPiCA Rexus
  • BOS Esports
  • aNp
  • Rexdan Esport
  • Victorys
  • NEUVRION
  • Fearless
  • Fly Esports
  • Team Sixth Rising
  • Already Esport
  • ReckLess Lads
  • Bond Esport
  • NJP
  • NITE-RUSHER
  • The Mafias
  • Jibakutai
  • Kintay
  • 1z 2nd
  • 1z Esports
  • Misqueen Esports

Tanpa adanya Team Scrypt di gelaran Road to Hybrid Cup 2, bisa dijamin persaingan akan jadi semakin sengit. Apakah tim R6S yang sudah punya cukup nama di skena kompetitif Indonesia seperti 1z Esports atau Team SPiCA akan berhasil merebut slot untuk bertanding di gelaran utama Hybrid Cup Series – Play on PC: R6S?

Pertandingan Road to Hybrid Cup 2 akan ditayangkan lewat livestream di Official Facebook Page Hybrid IDN dan Youtube Hybrid mulai pukul 19:00 WIB.

Hybrid Cup Series – Play on PC disponsori oleh AMD dan Corsair, dengan dukungan dari AerocoolThunderX3TecwareRapooVPROViewSonic, dan ASRock.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Hybrid Cup dan program-program lain ke depannya, jangan lupa untuk memantau situs Hybrid.co.id dan follow akun media sosial Hybrid di TwitterFacebook, dan YouTube.

Sambut Six Invitational 2020, Ubisoft Luncurkan Battle Pass dan Event The Stadium

Tinggal satu bulan menuju helatan terbesar bagi komunitas Rainbow Six: Siege di seluruh dunia, yaitu Six Invitational 2020. Bagi Anda yang mungkin belum tahu, Six Invitational adalah kulminasi dari seluruh rangkaian pertandingan esports Rainbow Six: Siege. Layaknya The International di skena kompetitif Dota 2, Six Invitational mempertandingkan tim-tim terbaik dari berbagai belahan dunia, yang sudah berhasil membuktikan dirinya di pertandingan tingkat regional.

Menyambut hal tersebut, Ubisoft kali ini meluncurkan sebuah kampanye berupa in-game event yang bertajuk Road to S.I. 2020. In-game event Road to S.I. 2020 sudah dimulai sejak 15 Januari 2020 kemarin dan akan berlangsung selama 5 pekan, sampai akhir gelaran Six Invitational tepatnya 16 Februari 2020 mendatang.

Event ini datang dalam dua bentuk. Pertama, ada map khusus bernama The Stadium. Pada map khusus ini, Anda bisa bermain sesuka hati dan menggunakan semua Operator di dalam game, meski Anda belum membelinya. Map yang masuk dalam daftar Unranked Playlist ini hanya tersedia pada setiap akhir pekan, mulai dari akhir pekan ini sampai jelang SI mendatang.

Mengutip dari laman resmi Ubisoft, The Stadium memiliki latar cerita sebagai arena latihan para Operator Team Rainbow. Lewat sebuah cerita singkat, Dr. Harishva “Harry” Pandey, sosok yang diceritakan sebagai direktur Team Rainbow mengatakan bahwa ketika dunia sedang damai, para Operator harus terus berlatih agar tetap tajam ketika harus menghadapi konflik yang sesungguhnya. Maka dari itu terciptalah The Stadium, fasilitas rekondisi yang dahulu sempat ada di tahun 70an, namun terlantar karena sesuatu hal yang tidak diceritakan.

“Setiap jelang SI memang selalu ada event in-game, tapi cara penyajian The Stadium bisa dibilang termasuk baru. Dapet arena spesial, sudah begitu semua operator sudah di-unlock. Menurut gue ini ajang yang bagus bagi pemain baru untuk mencoba berbagai macam operator.” Ujar Bobby Rachmadi Putra, Founder komunitas R6 IDN.

Kedua, dan yang tak kalah menarik adalah Road to S.I. 2020 Battle Pass. Sistem Battle Pass sudah banyak diterapkan dalam beberapa game, terutama bagi kamu yang sebelumnya pernah main Dota 2, pasti sudah paham dengan sistem ini. seperti pada Dota, beberapa bagian penjualan Road to S.I.2020 Battle Pass akan masuk ke dalam total hadiah Six Invitational.

Battle Pass juga bisa kamu nikmati secara gratis, namun hadiahnya jadi terbatas. Jika membeli versi Premium, Anda akan mendapat lebih banyak hadiah, lebih banyak konten skin eksklusif untuk Anda. Masih dengan tema latar cerita The Stadium, skin Battle Pass bertemakan negara asal dari masing-masing Operator. Jadi Anda akan melihat para Operator menggunakan seragam seperti Jersey yang bertemakan negara asal sang Operator.

“Battle pass ini memang sudah lama direncanakan Ubisoft, cuma sebelumnya hanya hadir versi free dengan konten terbatas saja. Dan ternyata sistem Battle Pass ini muncul secara untuk menyambut S.I.2020. Menurut gue ini bagus, mungkin akan jadi pintu untuk mengenalkan Battle Pass Preimium di setiap Season. Siapa yang tahu, bisa jadi mulai Year 5 Season 1 akan ada sistem seperti ini.” Bobby menambahkan.

Konten-konten ini tentu jadi akan menjadi hal yang menarik bagi para pemain. Apalagi lewat storybuilding yang disajikan, akan membuat berbagai skin serta mode The Stadium jadi lebih bermakna bagi para pemain. Bagaimana? Akankah Anda membeli Road to S.I. 2020 Battle Pass?

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Rainbow Six: Siege Indonesia Community (R6 IDN)

Vodafone Giants dari Spanyol Akuisisi Divisi Rainbow Six Siege Aerowolf

Roster Rainbow Six Siege Aerowolf yang bermain di Pro League Season 11 untuk region Asia Tenggara telah diakuisisi oleh organisasi esports asal Spanyol yaitu Vodafone Giants.

Pada tanggal 6 Januari 2020, Vodafone Giants kehilangan semua roster-nya karena dibeli oleh tim Rouge. Berselang beberapa hari saja, Aerowolf melalui halaman Twitter-nya mengumumkan telah melepas semua roster Rainbow Six Siege-nya. Admin Twitter dari Vodafone Giants pun membalas tweet Aerowolf tersebut, “Apakah mereka bagus? Apa kita perlu mengontrak mereka?.”

Sumber: Twitter Aerowolf Pro Team
Sumber: Twitter Aerowolf Pro Team

Roster baru Vodafone Giants berisikan Glen “Lunarmetal” Suryasaputra, Adrian “Ysaera” Wui, Jordan “Jrdn” Cheng, Mohamed Matin “SpeakEasy” Yunos, Jeremy Mao “HysteRiX” Xuan Tan, dan Jose “Histoire” Iman. Dengan akuisisi tersebut, Vodafone Giants berencana untuk melanjutkan dominasi ranah kompetitif internasional mereka setelah kehilangan pemainnya yang dibeli oleh tim Rogue asal Amerika Utara. David “Lozark” Alonso selaku Sports Director dari Vodafone Giants mengatakan, “kemampuan dan dedikasi mereka luar biasa. Syukurlah sekarang mereka sudah bergabung dengan Vodafone Giants, maka mereka bisa menggapai prestasi yang lebih tinggi lagi.”

David "Lozark" Alonso | Sumber: La Voz De Galacia
David “Lozark” Alonso | Sumber: La Voz De Galacia

Aerowolf yang berhasil melaju sampai babak semifinal di Pro League Season 10 World Finals memang dianggap sebagai tim terbaik di region Asia Tenggara. Maka tidak heran banyak nama-nama besar yang ingin mengakuisisi mereka. Lunarmetal selaku kapten tim juga berkomentar, “bergabung dengan Giants menjadi sebuah capaian besar bagi kami. Untuk dilirik organisasi esports sebesar Giants, benar-benar membuat kami bahagia. Dan saya ingin berterima kasih kepada David dan timnya karena telah mempercayakan kami. Dan kami berjanji akan mempertontonkan pertandingan yang luar biasa kepada penggemar kami ke depannya.” Saat ini roster Giants hanya berisikan pemain, tidak ada coach karena coach sebelumnya telah diakuisisi oleh Rouge juga.

Aerowolf sendiri merupakan organisasi esports asal Indonesia. Ada dua pemain asal Indonesia dari roster ini, yaitu Histoire dan Lunarmetal. Walaupun berbendera Singapura di halaman Liquipedia, Lunarmetal adalah pria kelahiran Indonesia. Histoire sendiri merupakan salah satu co-founder dari Aerowolf. Ia pun baru diperbolehkan bermain di Pro League beberapa waktu lalu karena peraturan batasan umur minimal 18 tahun untuk bermain di Pro League.

Rainbow Six: Siege Operation Shifting Tides Tambah Operator dan Rombak Bentuk Map

Tak hanya menjadi momen penobatan Navi sebagai juara, Final Pro League Season 10 yang diadakan di Jepang juga menjadi momentum Ubisoft mengumumkan konten baru yang akan hadir di Rainbow Six: Siege. Konten terbaru akan hadir dengan nama Operation Shifting Tides.

Seperti biasa, update terbaru ini menghadirkan dua Operator yang mewakili masing-masing kata dari nama Operation. Dua Operator terbaru yang akan hadir dalam Operation Shifting Tides adalah Kali dan juga Wamai.

Kali – Attacker

Berasal dari India, Kali diceritakan sebagai pemimpin pasukan militer privat milik sebuah perusahaan. Mewakili kata “Tides”, Operator dengan medium armor/medium speed ini membawa senjata yang sangat mematikan, CSRX 300 rifle. Senjata ini jadi mematikan karena bisa langsung menumbangkan musuh dengan satu kali tembak saja.

Jika kena badan, Operator musuh akan langsung knockdown dan akan langsung mengeliminasi sang musuh jika kena kepala. CSRX 300 juga bisa menembus atau menghancurkan beberapa hal, seperti breakable wallwooden barricades atau unreinforced hatches, bahkan tembakannya bisa menembus beberapa Operator sekaligus.

“Walau terlihat mengerikan, menurut gue Ubisoft menyajikan Kali dengan cukup balance. Kenapa? Karena dia punya efek visual trail arah tembakan, suara letupan senjatanya keras, dan juga Operator yang tertembak akan langsung menghadap ke arah Kali. Ditambah lagi, CSRX 300 juga tipe bolt-action, membuat Kali jadi lebih lambat dalam setiap tembakan karena harus mengokang sehabis menembak.” Ajie “WildLotus” Zatashoutcaster dari komunitas R6 IDN menjelaskan soal balancing sang Operator baru.

Tak hanya mematikan, senjata ini juga dilengkapi dengan scope 5x dan 12x, dan juga pelontar LV Explosive Lances sebagai Gadget Operator ini. Pelontar tersebut merupakan proyektil peledak yang akan membolongi tembok, baik breakable ataupun reinforced.

Proyektil tersebut akan meledak di dua sisi, yang membuatnya sangat berguna untuk menghancurkan Gadget musuh dari kejauhan seperti: Gadget milik Bandit atau jammers milik Mute. “Kalau bicara soal meta, menurut gue sih begini. Senjata Kali mungkin terlihat sangat ganas, tapi Operator ini membuat tempo permainan attackers jadi melambat, karena melihat dari karakteristik senjatanya.” ujar Ajie.

Wamai – Defender

Operator berikutnya datang dari negara Kenya. Diceritakan, Wamai adalah kawan dari Kali yang diajak masuk ke dalam Team Rainbow. Mewakili kata “Shifting”, Operator dengan medium armor/medium speed ini punya Gadget bernama Magnetic Neutralizing Electronic Targeting System, atau Mag-NET.

Gadget ini berbentuk piringan, dapat dilempar, dan akan menempel ke permukaan di tempat Mag-NET dilempar. Setelahnya, semua proyektil yang dilempar Attacker akan ditarik oleh Mag-NET jika melewati area sekitar Mag-NET tertempel. Satu Mag-NET hanya bisa menarik satu proyektil saja, dan proyektil tersebut akan tetap berfungsi setelah ditarik ke posisi Mag-NET. Jadi Frag Grenades akan tetap meledak, Flashbang juga akan tetap meledak dan membutakan musuh (atau kawan).

Sumber: Ubisoft Official Sites
Sumber: Ubisoft Official Sites

Tak hanya bisa menarik Flashbang dan granat, Mag-NET juga bisa menarik proyektil Gadget Attacker, seperti Breaching Round milik Ash, Airjab milik Nomad, dan lain sebagainya. Tetapi ada juga beberapa proyektil yang tak bisa ditarik Mag-NET, seperti X-Kairos milik Hibana, atau Shock Drone milik Twitch.

“Kehadiran Mag-NET menurut gue akan membuat permainan Defender jadi bisa lebih agresif, apalagi dia juga punya senjata milik Attacker (AUG A2) yang punya damage lumayan dan membuat dia juga jadi semakin fleksibel.” Ajie menjelaskan analisisnya.

“Untuk balancing, menurut gue sih udah cukup. Karena Mag-NET bisa langsung hancur pakai entah pakai Frag atau EMP Grenade milik Thatcher. Lalu kalau untuk posisi, dengan medium speed / medium armor, gue rasa bakal cocok digunakan sebagai roamer sih.” Ajie melanjutkan analisisnya.

Rework Map Theme Park 

Sumber: Ubisoft Official Sites
Sumber: Ubisoft Official Sites

Hal terakhir dari bagian update Operation Shifting Tides adalah rework map Theme Park. Ada beberapa hal besar yang berubah dari map ini. Salah satunya adalah lantai pertama yang diganti menjadi throne roomarmory, dan juga dragon-guarded stairway, serta penambahan bomb location baru.

“Menurut gue rework map Theme Park map ini betul-betul membuatnya terasa seperti baru, terutama dari sisi dalam. Perubahan yang banyak jadi perbincangan mungkin adalah, map Theme Park  kini terasa jadi lebih terang. Tapi selain itu sih masih banyak ruangan lagi yang berubah, karena map ini memang cukup luas dan kekurangan area untuk cover dan entry bagi attacker.” ucap Bobby Rachmadi Putrafounder komunitas R6 IDN.

Perubahan map dari Theme Park memang cukup siginifikan, karena fungsinya tak hanya untuk perubahan kosmetik saja, tapi juga untuk membuat map ini jadi lebih seimbang bagi Attacker atau Defenders. Lebih detil, Anda mungkin bisa langsung melihat video penjelasan Operation Shifting Tides yang ada di awal artikel ini.

Kehadiran dua Operator ini, tentu akan membuat permainan dan kancah kompetitif Rainbow Six: Siege jadi semakin variatif. Tetapi seperti biasa, dalam hal kompetitif, dua Operator ini akan dikarantina dan tidak bisa dimainkan selama satu season (sekitar 4 bulan). Namun demikian, Operator ini akan tetap bisa dimainkan di dalam game baik dalam mode Casual ataupun Ranked, setelah selesai melalu fase uji coba di dalam test server.

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Rainbow Six: Siege Indonesia Community (R6 IDN)

Turnamen Raleigh Major Sumbangkan Rp20,5 Miliar ke Perekonomian Lokal

Sebelum memilih Raleigh sebagai tempat diadakannya turnamen Rainbow Six Siege Major, Ubisoft mempertimbangkan beberapa kota lainnya. Che Chou, Senior Director of Esports, Ubisoft mengatakan, ada beberapa hal yang mereka pertimbangkan sebelum memilih sebuah kota sebagai tempat diselenggarakannya turnamen Major. Salah satu pertimbangan Ubisoft adalah fans. Selain itu, Raleigh memang agresif dalam usahanya meyakinkan Ubisoft untuk mengadakan turnamen Major di kota tersebut, seperti memberikan subisidi. Chou mengatakan, di Tiongkok, semakin banyak kota yang ingin menciptakan reputasi yang lekat dengan gaya hidup esports. Tren ini juga mulai muncul di Amerika Serikat.

Kenapa pemerintah kota ingin agar turnamen esports besar diadakan di kota mereka? Data dari agensi media dan esports Big Block menunjukkan, turnamen Raleigh Major memberikan sumbangan ekonomi langsung sebesar US$1,45 juta atau sekitar Rp20,5 miliar. Selain itu, pada akhir pekan ketika turnamen Raleigh Major diadakan, terdapat lebih dari 1.000 pencarian pekerjaan terkait industri game. Memang, di kawsan Raleigh-Durham, ada beberapa game developer studio ternama, seperti Epic Games, Insomniac Games, Funcom, dan Red Storm Entertainment yang merupakan studio Ubisoft.

Raleigh Major diadakan mulai 12 Agustus 2019. Namun, hingga tanggal 14 Agustus, pertandingan hanya disiarkan secara online. Turnamen diadakan di Raleigh Convention Center selama tiga hari, yaitu pada 16-18 Agustus 2019. Selama tiga hari, rata-rata pengunjung yang datang ke Raleigh Major mencapai lebih dari 2.600 orang. Memang, jika dibandingkan dengan pengunjung turnamen Intel Extreme Masters (IEM) — yang jumlah pengunjungnya mencapai 130 ribu orang — jumlah pengunjung Raleigh Major jauh lebih kecil. Namun, IEM yang diadakan di Polandia tersebut berlangsung lebih lama dan mengadu lebih dari satu game. Selain itu, kesuksesan turnamen Raleigh Major menunjukkan bahwa kota yang relatif kecil pun tertarik untuk mengadakan turnamen esports.

Sumber: The Esports Observer
Sumber: The Esports Observer

Alasan Raleigh berusaha agar turnamen esports diselenggarakan di kotanya adalah karena fans esports biasanya rela datang dari jauh untuk menghadiri turnamen. Memang, dari semua pengunjung yang datang, sebanyak 70 persen datang dari luar negeri atau luar negara bagian North Carolina. Selain itu, esports juga bisa membuat orang-orang tertarik untuk berkuliah universitas lokal. “Esports memiliki fans berat yang bersedia untuk datang dari seluruh belahan dunia. Ini akan meningkatkan pendapatan dari pariwisata. Sebagai perbandingan, acara olahraga tradisional atau konser biasanya menarik orang-orang dari kawasan sekitar,” Loren Gold, Executive Vice President of the Greater Raleigh Convention and Visitors Bureau, seperti dikutip dari Forbes.

Untuk memastikan turnamen Raleigh Major berjalan lancar, Greater Raleigh Convention and Visitors Bureau (Visit Raleigh) dan Greater Raleigh Sports Alliance (GRSA) mengajak kerja sama Big Block. Selain menjadi konsultan bagi Visit Raleigh dan GRSA selama Raleigh Major berlangsung, Big Block juga mengedukasi pelaku bisnis lokal tentang industri esports dan kesempatan yang bisa mereka manfaatkan. Ke depan, tiga badan ini juga akan bekerja sama untuk menjadikan Raleigh sebagai pusat esports. Tujuan mereka adalah agar dalam waktu tiga sampai lima tahun, ada lima acara esports yang diadakan di Raleigh.

Namun, Managing Director of Esports, Big Block, Ed Tomasi mengatakan, merealisasikan rencana itu tidak mudah. Industri esports telah ada selama hampir dua dekade dan tumbuh pesat dalam beberapa tahun belakangan. Ada banyak perusahaan yang tertarik untuk berinvestasi di industri ini atau menjadi sponsor para pemain dan tim profesional, merek non-endemik sekalipun. “Esports bukanlah sesuatu yang bisa dikembangkan dalam waktu singkat,” kata Tomasi, lapor The Esports Observer. Dia mengatakan, Greater Raleigh telah sukses menyediakan fasilitas dan ekosistem yang memadai untuk menyelenggarakan turnamen esports kelas dunia berkat bantuan dari Big Block, yang memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun.

Rainbow Six: Siege Challenger League Season X Segera Dimulai

Bila dibandingkan dengan cabang-cabang esports lainnya, dunia esports Rainbow Six: Siege memiliki keunikan yaitu sistem liga yang terbagi ke dalam dua tingkatan: divisi utama (Pro League) dan divisi bawah (Challenger League). Tujuan diadakannya tingkatan liga ini adalah supaya lebih banyak pemain bisa mendapat ruang untuk bertanding, mendapat exposure, serta memperoleh penghasilan.

Seperti liga olahraga konvensional, tim-tim yang bermain baik di Challenger League bisa memperoleh kesempatan untuk naik ke Pro League, begitu pula sebaliknya. Malah tidak aneh bila ada tim Challenger League yang diakuisisi oleh organisasi esports yang lebih besar begitu mereka naik ke Pro League, contohnya seperti Excelerate Gaming yang diakuisisi oleh Team SoloMid. Team SoloMid ini beberapa waktu lalu telah meraih prestasi juara DreamHack Montreal dan berhak tampil di Six Invitational 2020.

Rainbow Six: Siege memang bukan satu-satunya cabang esports dengan liga “divisi dua” seperti ini. Overwatch juga memiliki divisi serupa, yang disebut Overwatch Contenders. Bedanya, liga Overwatch adalah liga dengan sistem tertutup, di mana tim yang ingin ikut bermain harus membayar sejumlah uang untuk pembelian franchise. Sementara Rainbow Six: Siege masih merupakan liga terbuka, meskipun ada rumor dan indikasi yang menunjukkan kemungkinan Ubisoft menerapkan program franchise juga.

Di akhir bulan September ini, Ubisoft akan meluncurkan Rainbow Six: Siege Challenger League Season 10, tepatnya pada tanggal 26 nanti. Kompetisi ini akan dimulai secara bersamaan di tiga wilayah berbeda, yaitu Eropa (EU), Amerika Utara (NA), dan Amerika Latin (LATAM). Sejumlah tim dari wilayah tersebut akan bertanding untuk memperebutkan kesempatan bermain di Pro League season berikutnya (Season 11).

Team SoloMid Rainbow Six
Team SoloMid, dari Challenger League ke Six Invitational | Sumber: Rainbow Six Esports

Untuk bertanding di Challenger League, tim-tim yang berminat sebelumnya harus melalui babak kualifikasi terbuka dahulu di bulan Juli. Kemudian mereka akan maju ke babak utama Challenger League, yaitu online double round robin, di mana setiap tim akan bermain sebanyak 14 kali untuk menentukan dua tim terkuat dari tiap wilayah. Dua tim inilah yang akan maju ke babak promosi/degradasi (relegation match).

Peraih juara Challenger League akan bertanding melawan tim terendah (peringkat 8) Pro League di wilayah kompetisinya. Sementara tim runner-up akan bertanding melawan peringkat 7 Pro League. Bila mereka berhasil menang, mereka akan naik ke Pro League, sementara tim lawannya akan turun ke Challenger League. Sedikit perbedaan Challenger League Season 10 dibanding musim-musim sebelumnya, adalah kali ini Ubisoft tidak mengadakan fase playoff. Jadi setelah online double round robin mereka akan langsung menjalankan relegation match.

Untuk update terbaru mengenai Pro League maupun Challenger League, Anda dapat mengikuti akun media sosial Rainbow Six Esports di Twitter. Pantau juga situs resmi Rainbow Six: Siege untuk informasi jadwal pertandingan, berita, serta beragam pengumuman dari Ubisoft. Akankah Challenger League Season 10 memunculkan talenta baru, menyusul prestasi Team SoloMid?

Sumber: Ubisoft

Komunitas R6 IDN dalam Meriahnya Gelaran Gamers Land Party 2019

Pekan lalu (24-25 Agustus 2019) Gamers Land Party (GLP) 2019 berhasil menarik perhatian para penggemar game. Tak hanya menjadi pubstomp The International terbesar di Indonesia, gelaran ini juga hadir dengan berbagai macam acara lainnya, seperti gaming competition, cosplay party, berbagai kumpul komunitas board game dan TC, hingga gelaran meet and greet.

Diselenggarakan di Jatim Expo, Surabaya, gelaran Gamers Land Party 2019 ini juga dihadiri oleh berbagai macam komunitas game. Ada CS:GO, Auto Chess, Dota 2, Audition Ayodance, termasuk juga komunitas Rainbox Six: Siege, yaitu R6 IDN.

Pada acara tersebut, komunitas R6 IDN sendiri diundang untuk turut meramaikan gelaran Gamers Land Party 2019. Tetapi tanpa disangka, ternyata kehadiran komunitas ini sudah cukup ditunggu oleh para penggemar game di Surabaya.

Sumber: Dokumentasi R6 IDN
Sumber: Dokumentasi R6 IDN

Tak heran, mengingat komunitas R6 IDN terbilang salah satu komunitas yang aktif di Indonesia. Mereka kerap mengadakan kompetisi secara online dan punya kanal Discord yang aktif, jadi tak heran jika komunitas mereka juga tersebar, tak terbatas di jakarta saja.

Community Gathering R6 IDN yang diselenggarakan di Gamers Land Party ini menghadirkan beberapa kegiatan, seperti: Fun competition dengan mode Terorrist Hunt Realistic Mode dan fun match dengan format Mix Your Team (Peserta perseorangan dicampur ke dalam satu tim random, lalu berkompetisi 5v5).  Ada lebih dari 80 orang menghadiri booth R6 IDN di gelaran GLP 2019, antusiasme komunitas pun tak main-main.

“Menurut gue antusiasme komunitas regional Surabaya dan sekitarnya gokil dan seru banget. Saat acara Mix Your Team yang kita salut. Ketika itu open gate acara GLP jam 9 pagi, sementara kegiatan Mix Your Team R6 IDN mulai jam 10 pagi, tapi ternyata antrian sudah ramai dan langsung full slot saat itu juga. Walau begitu, untungnya peserta tetap antri dengan tertib dan sabar.” ucap Ajie “WildLotus” Zata yang turut menjadi panitia di acara community gathering R6 IDN di GLP 2019.

Tak hanya itu, ada juga exhibition di booth R6 IDN. Jadi pengunjung yang penasaran dengan cara main R6S, bisa langsung mencobanya di tempat. “Kita juga senang sekai, komunitas di Surabaya dan sekitarnya cukup internaktif. Kita sharing banyak hal, mulai dari konsep acara gathering berikutnya, lalu konsep turnamen juga sampai berbagai hal lain untuk diterapkan di komunitas.” Ajie melanjutkan cerita pengalamannyya mengadakan community gathering di GLP 2019.

Sumber: Dokumentasi R6 IDN
Sumber: Dokumentasi R6 IDN

Acara ini juga dibuka dan dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Rudiantara. Menariknya Rudiantara juga sempat mampir ke booth R6 IDN. “Terima kasih kepada Pak Rudiantara sempat mampir dan bertanya seputar komunitas kita. Saya sangat senang berkesempatan menjelaskan R6 IDN kepada Pak Rudiantara.” Ajie melanjutkan.

“Terima kasih juga kepada ESID sebagai penyelenggara sudah memberi kesempatan kepada komunitas R6 IDN untuk ikut meramaikan acara GLP 2019.” Ajie menutup cerita pengalamannya selama menghadiri gelaran GLP 2019 kepada Hybrid.

Kehadiran GLP 2019 ini seakan menjadi angin segar, di tengah padatnya kalender esports Indonesia yang kerap kali terfokus di Jakarta dan hanya menghadirkan game populer saja. Acara ini juga menjadi bukti bahwa komunitas punya perannya tersendiri di dalam perkembangan game, mungkin juga termasuk perkembangan scene esports.

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Rainbow Six: Siege Indonesia Community (R6 IDN)

Akuisisi Tim Immortals, MiBR Kini Punya Divisi Rainbow Six: Siege

MiBR (Made in Brazil) kini punya tim Rainbow Six: Siege. Tim tersebut merupakan hasil akuisisi tim Immortals. Selama ini, MiBR dikenal dengan tim CS:GO mereka. Ini adalah kali pertama MiBR membuat tim untuk game lain selain CS:GO.

Tim CS:GO MiBR berhasil mengumpulkan fans yang tidak sedikit. Setiap kali mereka mengadakan siaran, ada ribuan orang yang menonton. Dengan membuat tim Rainbow Six, mereka berharap, mereka akan mendapatkan fans baru yang sama antusias.

Untuk komposisi dalam tim sendiri, tim ini masih terdiri dari Daniel “Novys” Novy sebagai kapten, Jaime “Cyb3r” Ramos, José “Bullet1” Victor, Lucca “MKing” Coser , dan Matheus “pX” Freire. Kelimanya merupakan warga negara Brasil.

Satu-satunya perubahan yang terjadi adalah penambahan Guilherme “Guile” Scalfi sebagai pelatih. Sebelum menjadi pelatih, Guile bekerja di Ubisoft sebagai analis.

“Sebuah kebanggaan untuk mengenakan kaos seragam yang membuat banyak warga Brazil senang,” kata Bullet1 seperti dikutip dari ESPN Brazil. Dia juga mengungkap harapannya untuk dapat “menguasai dunia” di bawah bendera MiBR.

“Saya senang dan optimistis untuk mewakili tim legendaris seperti MiBR di Rainbow Six: Siege,” kata MKing. “Ini akan menjadi pengalaman yang hebat. Sebuah tim yang dibanggakan oleh semua orang bergabung dengan komunitas Rainbow Six yang terus berkembang setiap harinya. Saya tidak sabar untuk mewakili tim ini, saya harap saya akan bisa mendapatkan prestasi dan membuat fans kami bangga.”

Tim yang dulunya membawa nama Immortals ini berhasil masuk ke Pro League Season 10 untuk kawasan Amerika Latin. Sayangnya, musim ini dalam 7 pertandingan yang telah mereka lalui, mereka tidak pernah mendapatkan satu kemenangan pun. Mereka hanya dapat berhasil mendapatkan 3 hasil seri dan 4 kekalahan. Dengan 3 poin, tim ini kini ada di posisi kedua dari belakang.

Padahal, pada Season 9, tim tersebut berhasil meraih peringkat dua. Dengan adanya pelatih baru, tim Rainbow Six ini mungkin akan bisa memperbaiki performa mereka.

Immortals resmi berdiri pada Oktober 2015 dengan membeli franchise untuk bisa bertanding di North American League of Legends Championship. Meski pada awalnya mereka hanya bertanding di LoL, Immortals lalu memperluas sayapnya.

Mereka mengakuisisi tim Brasil, Tempo Storm untuk bertanding di CS:GO pada Juni 2016. Selain itu, Immortals juga memiliki tim untuk bersaing di beberapa game lain, seperti Dota 2, Clash Royale, dan lainnya.

Sumber: Dot Esports, Dexerto, Daily Esports, ESPN Brazil

Pembagian Grup Six Major Raleigh, Usaha Meruntuhkan Dominasi G2 Esports

Kompetisi Major, Rainbow Six: Siege kembali hadir. Bertempat di Raleigh, Carolina Utara, Amerika Serikat, ini adalah kali kedua Ubisoft menyelenggarakan kompetisi R6S dengan titel “Major”. Sebelum ini, ada Six Major Paris, yang kembali dimenangkan oleh tim G2 Esports.

Untuk gelaran Six Major Raleigh, sebelumnya sudah diumumkan 16 tim yang akan bertanding. Mereka datang dari berbagai komponen, seperti dari sang juara Six Invitational, 8 finalis Pro League Season IX, 4 tim dari Open Qualifier, 1 tim juara Allied Esports Vegas minor, 1 juara DreamHack Valencia, dan 1 tim undangan negara tuan rumah.

Setelah pengumuman 16 tim peserta, hal berikutnya yang ditunggu adalah pembagian grup untuk Six Major Raleigh. Diumumkan pada 30 juli 2019 lalu, berikut pembagian grup untuk Six Major Raleigh.

Sumber: Twitter @R6esports
Sumber: Twitter @R6esports

Melihat pembagian grup ini, mungkin bisa dibilang terbagi cukup merata. Mengingat semua grup punya kesulitannya masing-masing. “Tapi kalau dibilang grup neraka, bisa dibilang grup A sama grup D menurut gue.” Ujar Ajie “WildLotus” Zata, salah satu sosok shoutcaster dari komunitas R6IDN.

“Tetapi memang, fase grup ini betul-betul panas, bukan cuma dari dua grup tersebut saja.” Ajie menambahkan. ” Ada beberapa pertandingan yang sangat dinanti, seperti dari grup B ada G2 vs Rogue, lalu di grup C ada EG vs Looking for Organization. Lalu dari grup A dan D, yang tentunya ditunggu-tunggu adalah Team Empire vs TSM dan Fnatic vs DarkZero.”

Enam Belas tim tersebut akan bertanding memperebutkan total hadiah sebesar US$500.000 (sekitar Rp7 miliar). Sejauh ini, kancah kompetisi Rainbow Six: Siege masih dikuasai oleh asal Jerman, G2 Esports. Belakangan, mereka tercatat berhasil menang tiga kompetisi besar secara berturut-turut, yaitu: Six Major Paris, Pro League Season 8 – Finals, dan Six Invitational 2019.

Raleigh #2
Sumber: Ubisoft Official Media

Penantangnya sendiri masih belum banyak memunculkan potensi di tahun ini. “Kalau prediksi gue, final Six Major Raleigh mungkin bakal Team Empire vs G2 Esports.” Ajie mengatakan. “Tapi, kemungkinan besar G2 Esports mempertahankan kemenangannya tetaplah besar. Bedanya, tahun ini jalan mereka bakal lebih sulit karena Team Empire dan EG, ditambah tim pendatang baru yang kuat seperti TSM, Team Secret, dan FaZe Clan.”

Six Major Raleigh 2019 akan mulai bertanding pada 12 Agustus sampai 18 Agustus 2019 mendatang. Siapa tim yang Anda jagokan? Saya sendiri menjagokan G2 Esports, mengingat permainan tim ini yang masih solid dan kuat.