Team Scrypt Juarai ESL Indonesia R6S Community Cup Pertama

Team Scrypt resmi jadi juara Community Cup untuk R6S gelaran ESL Indonesia. Melihat catatan perjalanan di turnamen ini, Scrypt begitu dominan beraksi mengalahkan musuh-musuhnya.

Bahkan di babak finalnya, Scrypt menang dengan skor akhir 21-6. Anda bisa melihat bracket perjalanan Scrypt dari babak 16 besar di screenshot di bawah ini.

Sumber: ESL Play
Sumber: ESL Play

Team Scrypt sendiri mungkin memang harusnya tak boleh mengikuti kompetisi kelas komunitas… Wkwkwkw… Pasalnya, mereka bisa dibilang salah satu dari 3 tim terkuat di Asia Tenggara. Sebelum ini, Scrypt menempati peringkat 3 untuk kualifikasi Raleigh Major wilayah Asia Tenggara. Scrypt juga jadi satu-satunya tim yang berisikan para pemain Indonesia di liga profesional resmi R6S, ESL Pro League.

Bobby Rachmadi Putra, Community Leader dari R6IDN, komunitas yang digandeng ESL untuk menjalankan Community Cup kali ini, memberikan komentarnya tentang kompetisi ini, “thank you banget buat semua tim yang udah daftar dan ikut berkompetisi di turnamen ESL R6S Community Cup Indonesia. Ternyata antusiasmenya ramai sekali ya! Kompetisi ini sangat penting bagi kita untuk mengetahui dan mengerti secara jelas bahwa R6 di Indonesia sudah meluas dengan ramainya event ini. Yang pasti, nantinya bakalan ada event-event menarik lagi dari ESL Indonesia yang bekerjasama langsung dengan community R6IDN. Jadi ditunggu ya guys! Dan 1 lagi, SCRYPT need a nerf!”

Stefano Adrian, Project Manager dari ESL Indonesia, juga kami tanyakan komentarnya untuk kompetisi ini. “Dengan adanya Community Cup R6 pertama kali yang dijalankan dari ESL Indonesia, kami sangat kagum dengan komunitas R6 dengan 32 tim yang mendaftar dan antusiasme para player R6 Indonesia. Ke depannya, kami berencana akan menjalankan tournament ini mungkin ke tingkat yang lebih tinggi lagi.”

Bagaimanakah kelanjutan kerja sama ESL dengan esports R6S di Indonesia? Apalagi mengingat ESL adalah EO yang ditunjuk Ubisoft untuk menjalankan scene esports R6S di tingkat global.

Gandeng Komunitas, ESL Indonesia Selenggarakan R6S Community Cup

Sejak tahun 2018 lalu, esports mobile games boleh saja menjadi primadona di kalangan gamers Indonesia. Tetapi bukan berarti komunitas gamers PC hanya berpangku tangan, dan hanya jadi penonton dari hingar bingar esports mobile games yang sedang besar-besarnya.

Salah satu komunitas yang belakangan giat bergeliat di tingkat akar rumput adalah R6IDN, atau komunitas game Rainbow Six: Siege, besutan dari Ubisoft. Komunitas ini termasuk salah satu yang giat mengadakan aktifitas. Contoh kegiatan komunitas ini adalah R6IDN Community Cup yang diselenggarakan secara mandiri oleh komunitas.

Sumber: R6 IDN Official Media
Sumber: R6 IDN Official Media

Giatnya aktifitas komunitas ini ternyata berhasil memincut hati salah satu penyelenggara event esports terbesar di dunia, ESL. Lewat sub-bagian ESL Indonesia, organizer asal Jerman ini menjawab rasa haus komunitas akan kompetisi, menggelar ESL R6S Community Cup.

Kompetisi ini diselenggarakan pekan depan, tepatnya mulai selasa, 9 Juli 2019. Hal ini segera menjadi perhatian bagi komunitas, terutama komunitas R6IDN. Bobby Rachmadi Putra, selaku founder komunitas R6 IDN memberikan komentarnya tersendiri atas terselenggaranya kompetisi ini.

“ESL R6S Community Cup pertama ini merupakan inisiatif untuk menunjukkan geliat komunitas R6 Indonesia kepada khalayak gamers umum.” jawab Bobby. “Ke depannya, ESL dan komunitas R6IDN sedang mempersiapkan beberapa hal, termasuk event yang dijamin akan membuat penikmat esports Indonesia TERKEJOED! Hahaha.” tambah Bobby sembari sedikit bercanda.

Sejauh ini R6IDN memang terbilang masih berjalan secara mandiri dengan satu dan dua dukungan dari Ubisoft sendiri. Selain Community Cup, komunitas R6 IDN juga sudah menggarap beberapa aktifitas kompetisi secara mandiri. Salah satu yang cukup besar adalah gelaran R6S Star League, kompetisi lokal dengan peraturan ala ESL R6S Pro League, dan memiliki format liga dengan pembagian 3 divisi berbeda.

Sumber: ESL Indonesia Official Page
Sumber: ESL Indonesia Official Page

Beberapa hal tersebut juga menjadi alasan pergerakan ESL mendukung kemajuan scene R6 di Indonesia. “Kami ingin membangun komunitas dari semua game. Tidak hanya game populer saja, lebih utama, kami ingin membangkitkan komunitas game triple A.” Stefano Adrian, Project Manager dari ESL Indonesia.

“R6IDN adalah komunitas yang sangat solid dan kita ingin bersama-sama membangun ekosistem esports R6S di Indonesia. Saat ini esports R6S di Indonesia sudah jauh lebih berkembang. Selain dari ESL R6S Community Cup, kami juga ingin raise awarness kepada pemain FPS Indonesia lewat ESL R6 Pro League Asia Pasific.” Stefano menjelaskan lebih lanjut seputar rencana ESL untuk perkembangan esports R6S di Indonesia dan Asia.

Pergerakan ESL yang satu ini, tentu menjadi angin segar bagi penikmat esports game PC di Indonesia. Saya sendiri sudah sejak lama berharap, ada lebih banyak perhatian kepada esports game PC. Terutama untuk komunitas seperti R6IDN yang memang aktif dan punya pemain-pemain hebat yang berprestasi seperti Tim Scrypt.

 

 

Aerowolf Juarai Kualifikasi Raleigh Major SEA, Tim Indonesia Peringkat 3

28 Juni 2019, Aerowolf akhirnya berhasil menjuarai kualifikasi Raleigh Major regional Asia Tenggara setelah mengalahkan Xavier Esports dari Thailand.

Aerowolf sendiri sebenarnya merupakan organisasi esports asal Indonesia namun roster tim R6S (Rainbow Six: Siege) mereka terdiri dari pemain-pemain luar negeri, Tiongkok, Malaysia, Singapura, dan Taiwan. Meski demikian, semua pemain mereka saat ini memang sedang kuliah dan berdomisili di Singapura.

Tim Indonesia yang memang berisikan para pemain Indonesia, Team Scrypt, juga sebenarnya berhasil melangkah sampai Lower Bracket Final. Sayangnya, mereka harus tumbang melawan Xavier. Meski begitu, prestasi dan perjuangan mereka tetap tak bisa dipandang sebelah mata karena mereka bisa finis top 3 di tingkat Asia Tenggara.

Ketiga tim ini, Xavier, Aerowolf, dan Scrypt, juga memang sebenarnya bisa dibilang yang terkuat di peta persilatan R6S Asia Tenggara.

Dengan kemenangan mereka di kualifikasi ini, Aerowolf, tidak bisa langsung masuk ke Raleigh Major. Mereka harus kembali bertanding untuk kualifikasi APAC melawan tim-tim Jepang, Korea Selatan, Australia-Selandia Baru (ANZ).

Berikut ini adalah tim-tim yang akan berlaga di kualifikasi APAC untuk Raleigh Major:

  • Aerowolf (Regional Asia Tenggara)
  • Cloud9 (Regional Korea Selatan)
  • CYCLOPS Athlete Gaming (Regional Jepang)
  • 0RGL3SS/Oddity (Regional ANZ)

Dari 4 tim yang berlaga, hanya ada 1 slot yang diberikan untuk ke ajang utama Raleigh Major. Meski demikian, ada 3 slot tim yang diberikan untuk regional APAC. 2 tim APAC lainnya yang langsung mendapatkan invitation adalah Nora-Rengo (Regional Jepang) dan Fnatic (Regional ANZ).

Menurut Ajie “WildLotus” Zata, pemain dan manajer Team Scrypt, final kualifikasi APAC nanti adalah antara Aerowolf melawan 0RGLESS. Namun Aerowolf yang akan memenangkan pertandingan final tadi. “Aerowolf saat ini memang sedang bagus-bagusnya dan bisa dibilang yang terbaik di Asia Tenggara sekarang. Mereka bahkan sempat mengalahkan telak jagoan Korsel, Cloud9, di Pro League APAC Final.”

Untuk main event Raleigh Major, yang akan digelar di kota Raleigh, Amerika Serikat (tanggal 12-18 Agustus 2019), ada 16 tim yang akan bertanding dengan pembagian sebagai berikut:

  • 1 juara Six Invitational 2019: G2 Esports (EU)
  • 8 finalis Pro League Season IX:
    • Evil Geniuses (NA)
    • DarkZero (NA)
    • Team Empire (EU)
    • LeStream Esport (EU)
    • FaZe Clan (LATAM)
    • Immortals (LATAM)
    • Fnatic (APAC)
    • Nora-Rengo (APAC)
  • 4 tim hasil Open Qualifier:
    • Amerika Utara (TBD)
    • Eropa (TBD)
    • Amerika Latin (TBD)
    • Asia-Pasifik (TBD)
  • 1 juara Allied Esports Vegas Minor (Team Secret)
  • 1 juara DreamHack Valencia (TBD)
  • 1 tim undangan dari negara tuan rumah (TBD)

Raleigh Major sendiri akan menyuguhkan total hadiah sebesar US$500K (sekitar Rp7,2 miliar) dengan pembagian hadiah sebagai berikut:

  • Juara 1: US$200.000
  • Juara 2: US$80.000
  • Juara 3 – 4: US$40.000
  • Juara 5 – 8: US$20.000
  • Juara 9 – 12: US$10.000
  • Juara 13 – 16: US$5.000

Apakah Aerowolf benar-benar bisa juara di kualifikasi APAC dan bertemu dengan 15 tim R6S terbaik dari seluruh penjuru dunia?

Rainbow Six: Siege Raleigh Major
Sumber: Ubisoft

Acer Predator Jadi Sponsor Baru Rainbow Six Pro League, Total Hadiah Semakin Besar

Ada yang berbeda dalam Rainbow Six Pro League Season 10 dibandingkan musim-musim sebelumnya. Bila biasanya divisi utama liga profesional Rainbow Six: Siege ini identik dengan Lenovo Legion sebagai sponsornya, untuk musim depan rupanya Ubisoft menjalin kerja sama dengan perusahaan gaming hardware lain yaitu Acer Predator.

Acer Predator bergabung sebagai Official PC and Monitor Sponsor untuk Pro League Season 10 yang akan dimulai bulan Juni ini. Menurut pengumuman di situs resmi Acer, kerja sama ini adalah sponsorship paling ambisius yang pernah dilakukan Ubisoft untuk Rainbow Six Pro League dan Rainbow Six Major. Acer Predator menjadi partner di wilayah Amerika Utara, Eropa, Asia Pasifik, dan Amerika Latin selama setahun, dari Juni 2019 hingga November 2020.

Sebagai Official PC and Monitor Sponsor, Acer Predator akan menyediakan gaming hardware berperforma tinggi untuk para tim yang bertanding di Rainbow Six Pro League dan Six Major Raleigh yang diumumkan beberapa waktu lalu. Tidak hanya di pertandingan resmi, hardware yang meliputi PC desktop, laptop, serta monitor itu juga disediakan untuk pertandingan-pertandingan pemanasan. Para penggemar esports yang hadir di venue kompetisi pun diberi kesempatan mencoba konten-konten terbaru Rainbow Six: Siege lewat hardware serupa.

“Acer dan Ubisoft sama-sama memiliki komitmen kuat untuk mendukung fanbase serta tim-tim esports profesional dan kami tak sabar ingin menunjukkan wujud kerja sama ini sepenuhnya dalam event kami berikutnya,” ujar Geoffroy Sardin, Senior Vice President of Sales and Marketing Ubisoft EMEA, “Berpartner dengan pakar esports dan teknologi yang demikian hebat memperkuat rasa percaya diri kami akan kesuksesan esports Tom Clancy’s Rainbow Six, baik di masa sekarang maupun di masa depan, seiring (game ini) terus tumbuh dan menjadi dewasa.”

Di luar kompetisi, kerja sama ini mencakup kegiatan co-branding dan co-promotion, kontes-kontes giveaway global, serta pengadaan tantangan khusus dalam Rainbow Six: Siege dengan imbalan berupa berbagai in-game item bertema Acer Predator. Acer Predator juga akan mempublikasikan konten-konten Rainbow Six: Siege di media sosial mereka, misalnya konten berita, sayembara, hingga highlight turnamen.

“Bergabung dengan Ubisoft menambahkan bab baru yang menarik dalam inisiatif Acer untuk mempromosikan dan mengembangkan esports di seluruh dunia,” kata Vincent Lin, Associate Vice President of Product Marketing and Planning di Acer, “Seri Tom Clancy’s Rainbow Six adalah seri legendaris dan kami gembira bisa membawa para pemain ke puncak kompetitif dengan PC dan monitor gaming berperforma Predator.”

Rainbow Six Pro League Season 10 - Schedule
Jadwal match day Pro League Season 10 | Sumber: Ubisoft

Masuknya sponsor baru juga berdampak pada teknis pelaksanaan Rainbow Six Pro League itu sendiri. Ubisoft telah mengumumkan perubahan lengkapnya dalam tautan berikut, tapi ada beberapa hal yang patut mendapat perhatian khusus, antara lain:

  • Perubahan jadwal pertandingan, dari 1 hari menjadi 2 hari tanding per minggu untuk setiap wilayah kompetisi (NA, EU, APAC, dan LATAM).
  • Perubahan map pool. Map Season 10 mencakup Bank, Clubhouse, Kafe, Consulate, Border, Coastline, dan Villa.
  • Perubahan sistem degradasi. Playoff untuk Top 4 Challenger League dihilangkan, diganti dengan pertandingan serupa Division Takedown dengan sistem best-of-3. Juara 1 Challenger League akan menantang peringkat 8 Pro League, sementara juara 2 Challenger League akan berhadapan dengan peringkat 7 Pro League.
  • Peningkatan prize pool, saat ini mencapai US$626.000 (sekitar Rp8,9 miliar).

Melihat perkembangan ini, tampaknya esports Rainbow Six: Siege masih terus tumbuh subur—meski bukan yang terbesar di dunia tapi ekosistemnya stabil dan sehat. Tim-tim esports ternama pun semakin banyak tertarik melebarkan sayap ke game ini, contohnya Team SoloMid yang baru masuk di Pro League Season 10. Bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda menjadi pemain Rainbow Six: Siege?

Sumber: Ubisoft, Acer

Team SoloMid Rambah Esports Rainbow Six: Siege, Akuisisi Roster Excelerate Gaming

Dunia esports Rainbow Six: Siege semakin ramai saja dengan masuknya sebuah organisasi ternama, yaitu Team SoloMid (TSM). Tim yang satu ini memang sudah lama dikenal aktif di dunia shooter, termasuk judul-judul esports ternama seperti Counter-Strike: Global Offensive dan Fortnite. Masuknya Team SoloMid ke Rainbow Six: Siege bisa dibilang merupakan perkembangan yang natural.

Roster pertama Team SoloMid untuk Rainbow Six: Siege terdiri enam orang mantan pemain tim Excelerate Gaming yang melepaskan divisi Rainbow Six pada tanggal 22 Mei lalu. Mereka adalah:

  • Matthew “Achieved” Solomon
  • Khalil “b1ologic” Pleas
  • Jason “Beaulo” Doty
  • Tommy “Krusher” Samuel
  • Bryan “Merc” Wrzek
  • Owen “Pojoman” Mitura (pelatih)

Excelerate Gaming dulunya merupakan pemenang Rainbow Six: Siege Challenger League Season 8, sehingga mereka berhak maju sebagai salah satu partisipan Pro League Season 9 yang merupakan divisi utama. Kemudian di bulan April kemarin, Excelerate Gaming mengakhiri musim dengan posisi peringkat 6, artinya mereka tidak terdegradasi dan akan bermain lagi di Pro League Season 10 mulai tanggal 17 Juni 2019.

“Sungguh sebuah mimpi yang jadi kenyataan bisa bergabung dengan TSM. Kami telah menonton TSM bermain di berbagai game selama beberapa tahun terakhir, dan tidak pernah berpikir suatu hari kami akan jadi bagian dari mereka. Ini merupakan tujuan kami semua—berjuang di Challenger dan berhasil masuk ke Pro League. Kami tak sabar menyambut season mendatang dengan roster ini, dan kami bersyukur akan kesempatan untuk menjadi bagian dari tim dan organisasi ini.” Demikian pernyataan tim TSM Rainbow Six dalam situs resminya.

Divisi Rainbow Six bukan satu-satunya divisi di Excelerate Gaming yang telah resmi dibubarkan. Tim ini juga telah melepaskan divisi Call of Duty mereka, serta menjual slot franchise mereka di Call of Duty World League ke tim Elevate. Saat ini Excelerate Gaming menjadi tim esports yang hanya berkompetisi di cabang PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG) saja.

Sementara itu bagi Team SoloMid, akuisisi roster Rainbow Six: Siege ini merupakan langkah yang bagus karena Excelerate Gaming telah terbukti memiliki performa yang meyakinkan baik di Challenger maupun di Pro League. Team SoloMid juga dikenal gencar mengorbitkan influencer/streamer, dan di antara keenam anggota divisi Rainbow Six: Siege ini kesemuanya telah memiliki channel sendiri di Twitch. Salah satu pemain yaitu Beaulo bahkan merupakan streamer terkenal yang sudah mempunyai lebih dari 300.000 follower.

Apakah dengan bergabungnya roster baru ini ke Team SoloMid akan membuat mereka lebih berprestasi lagi? Kita tunggu saja aksi mereka di Pro League nanti.

Sumber: Team SoloMid, Dot Esports

Beginner’s Guide – Tips Rainbow Six Siege untuk Para Pemula

Rainbow Six Siege (R6S) adalah sebuah game FPS (First Person Shooter) kompetitif yang unik dan berbeda dengan kebanyakan FPS kompetititf lainnya. Muasalnya, R6S merupakan sebuah game FPS yang tak hanya mengandalkan refleks dan ketepatan membidik (yang biasanya jadi kebutuhan terbesar game FPS) tetapi juga menuntut kecerdikan berpikir strategis.

Karena pembagian keterampilan bermain dan kecerdikan berpikir yang sama-sama 50% inilah yang biasanya membuat para pemain FPS ataupun pemain lainnya sedikit kebingungan saat awal bermain R6S. Maka dari itu, artikel ini kami buat untuk membantu Anda para pemula agar dapat bermain R6S lebih efektif.

Jujur saja, berhubung saya pribadi memang lebih lama bermain seri Counter Strike, Borderlands, Far Cry, atau malah BioShock, saya mengajak kawan-kawan saya dari komunitas R6 Indonesia / R6 IDN untuk berbagi ilmu mereka. Ada Bobby Rachmadi PutraAjie Zata Amani, dan Fauzan Yuzarli yang membantu saya kali ini.

Jadi, tanpa basa-basi lagi, mari kita bahas bersama-sama.

1. Kuasai Dasar Permainan (Gameplay) FPS

Sumber: Ubisoft
Sumber: Ubisoft

Berhubung R6S masih tetap sebuah FPS, ada banyak dasar permainan FPS yang wajib Anda kuasai terlebih dahulu; yang akan kita bahas terlebih sebelum masuk ke tips yang spesifik untuk R6S.

Movement

Ada banyak sekali hal soal pergerakan kita yang menjadi dasar permainan FPS sebenarnya. Namun, agar jadi tidak terlalu panjang, saya hanya akan menyebutkan beberapa dasar soal ini.

Pertama, kebanyakan pemula biasanya melakukan kesalahan dengan bukaan yang terlalu lebar. Bukaan di sini maksudnya adalah soal pergerakan kita saat ingin berbelok. Para pemain pro atau yang lebih biasa bermain sudah tahu bahwa mereka tak boleh terlalu jauh dengan tembok terdekat saat berbelok (ataupun temboknya habis). Kenapa bukaan terlalu lebar itu buruk? Karena badan Anda jadi lebih banyak terekspos dan lebih mudah ditembak saat bukaan terlalu lebar.

Jadi, yang bisa Anda sadari dan biasakan soal ini adalah mencoba mengintip dan menempel tembok sedekat mungkin sebelum belok. Di CS:GO, trik ini biasanya dikenal dengan istilah Shoulder Peek. Di R6S juga ada fitur leaning (Q untuk leaning ke kiri dan E untuk leaning ke kanan) yang bisa Anda manfaatkan untuk mengintip. Jangan lupa sadari dan biasakan hal ini setiap kali Anda bermain FPS, termasuk R6S.

Selain itu, pergerakan di FPS juga biasanya bisa dibagi jadi 2 kategori, jalan dan lari atau lari dan sprint. Buat yang sudah terbiasa bermain FPS, mereka tahu untuk tidak terlalu banyak lari atau sprint karena suara langkah tadi membuat kita ketahuan posisinya.

Aiming

Meski aiming (ketepatan dan kecepatan membidik) di R6S mungkin memang tidak sepenting di Counter Strike, namun tetap saja ada banyak kesempatan saat Anda harus berhadapan langsung dengan satu lawan atau lebih di game ini. Karena itulah, aiming juga merupakan salah satu faktor dasar penting yang wajib dipelajari di sini.

Skill dasar aiming yang wajib Anda ketahui adalah soal recoil control. Setiap senjata akan terdorong ke atas setiap kali ditembakkan (recoil), karena itulah Anda wajib mengarahkan mouse ke arah yang berlawanan dari dorongan senjata tadi. Misalnya, senjata A bergeser ke atas sejauh 2-3 pixel setiap kali ditembakkan, yang harus Anda lakukan adalah menggeser mouse ke bawah (ke belakang) sejauh 2-3 pixel setiap kali menembak untuk menetralisir recoil tadi.

Jujur saja, hal ini memang tak mudah dilakukan dan butuh waktu untuk menyesuaikan dengan senjata yang berbeda-beda. Namun, jika berhasil dikuasai, trik ini akan jadi pembeda terbesar Anda dengan pemain amatiran lainnya. Plus, trik ini juga dapat digunakan untuk semua game shooter (selama Anda sudah bisa menghitung seberapa besar recoil-nya di senjata yang ingin digunakan).

2. Kenali Roles dalam R6S

Sekarang kita masuk ke dalam aspek yang spesifik untuk R6S. Buat yang sudah pernah mencoba memainkan R6S, Anda pasti menyadari ada perbedaan besar antara R6S dengan seri Counter Strike. Di seri Counter Strike, karakter yang Anda gunakan tidak punya perbedaan apapun selain tampilannya. Sedangkan di R6S, masing-masing karakter (yang disebut Operator) memiliki skill, gadget, senjata, dan tugas yang berbeda-beda.

Di Counter Strike sendiri memang ada roles berbeda-beda (Entry Fragger, Sniper, Support, dkk.) namun hal tersebut benar-benar bergantung pada pemainnya. Sedangkan di R6S, roles ini juga bergantung pada Operator yang Anda mainkan dan tipe Anda sebagai seorang pemain FPS.

Sebelum kita masuk ke dalam pembahasan dasar Operator (yang akan kita bahas di lain waktu), mari kita pelajari lebih jauh tentang roles yang ada di R6S. Untuk memudahkan memahami roles di sini, saya akan membaginya ke dua bagian: Attackers dan Defenders.

Attackers

Sumber: Ubisoft
Sumber: Ubisoft

Attackers di R6S merupakan kubu yang harus mendapatkan Objective. Karena itu, ada 4 peran (roles) yang biasanya ditemukan di kubu Attackers. Inilah keempat peran tersebut dan penjelasannya.

Entry Fragger: Peran ini juga sebenarnya ada di Counter Strike ataupun di game-game FPS kompetitif lainnya. Sama seperti di game-game FPS kompetitif lainnya tadi, seorang Entry Fragger bertugas untuk menjadi pembunuh terbanyak di sebuah tim.

Karena itulah, pemain yang cocok untuk peran ini adalah para pemain yang punya kemampuan membidik (aiming) yang baik dan refleks yang cepat. Ia juga harus bernyali untuk bermain agresif. Jika di MOBA, peran ini mungkin dapat diibaratkan sebagai posisi Carry alias Pos 1/2.

Selain itu, layaknya Carry, seorang Entry Fragger juga harus tahu Operator lawan seperti apakah yang harus ia bunuh terlebih dahulu. Buat yang ingin mengambil peran ini, disarankan untuk memainkan Operator yang memiliki Speed 3.

Support: Peran ini juga sebenarnya ada di game FPS kompetitif lainnya. Namun mungkin perbedaan besarnya ada di apa saja yang bisa dilakukan. Tugas inti dari seorang pemain Support adalah mengumpulkan informasi sebanyak mungkin di setiap Round. Karena sekarang kita membahas kubu Attackers, pemain Support adalah pemain yang biasanya handal mengendalikan Drone.

Sama seperti namanya, pemain Support tidak boleh pemain yang egois dan mau menjadi pengasuh Entry Fragger. Pasalnya, pemain Support ini yang biasanya menemani Entry Fragger. Layaknya di MOBA, posisi Support atau Pos 5 adalah para pemain yang besar hati dan senang melihat Carry-nya tampil maksimal.

In-Game Leader (IGL) / Flank Watcher: Peran ini juga sebenarnya ditemukan di game-game FPS kompetitif lainnya. Seperti namanya, IGL adalah seorang pemain yang mampu memberikan komando ke timnya. Karena itulah, menurut saya, pemain IGL adalah seseorang yang seharusnya punya paling banyak pengetahuan/knowledge tentang game-nya dan mampu membaca situasi secara makro; seperti mengidentifikasi skill individu masing-masing pemain di tim sendiri ataupun tim lawan.

Breacher: Peran inilah yang mungkin tak ditemukan di game-game kompetitif lainnya. Pasalnya, di R6S, ada tembok-tembok yang bisa dihancurkan alias di-breach. Karena itu, Breacher menjadi salah satu peran paling krusial di game ini.

Breacher di sini juga bisa dibagi lagi jadi 2 kategori, yaitu: Soft Breach dan Hard Breach. Soft Breach adalah Breacher yang bisa menghancurkan penghalang yang tidak di-reinforce. Sedangkan Hard Breach adalah Breacher yang bisa menghancurkan penghalang yang sudah di-reinforce oleh Defenders.

Kedua tipe Breacher ini punya kesamaan pada tugasnya yaitu membuka jalan baru. Namun, perbedaannya, Soft Breach biasanya bisa lebih agresif ketimbang Hard Breach.

Itu tadi 4 peran di Attackers. Komposisi tim yang disarankan oleh kawan-kawan saya dari komunitas R6 IDN untuk Attackers adalah:

  • 1 Hard Breach
  • 1 Soft Breach
  • 2 Support
  • 1 Entry Fragger

Defenders

Sumber: Ubisoft
Sumber: Ubisoft

Di sisi yang berlawanan dengan Attackers adalah kubu Defenders. Defenders adalah kubu yang harus mempertahankan Objective. Di kubu ini juga bisa dibagi menjadi beberapa tipe roles. Berikut ini adalah peran-peran yang biasanya ditemukan di kubu Defenders:

Anchor: Anchor merupakan pemain yang bertahan di area sekitar Objective. Karena dia yang menjadi lini pertahanan terakhir, pemain yang berperan sebagai Anchor harusnya adalah pemain yang sabar. Ia harus bisa tahan godaan untuk tidak terlibat pertempuran dari awal permainan. Jika di sepak bola, anggaplah seorang Anchor seperti layaknya seorang penjaga gawang.

Roamer: Seperti namanya, Roamer adalah tipe peran yang harus keluar dari area Objective dan berkeliling map.  Tugas utama peran ini adalah memperlambat kubu Attacker untuk masuk ke area Objective. Kenapa? Karena waktu permainan berpihak pada kubu Defenders. Jika para Defenders bisa bertahan hidup dan menahan kubu Attackers tidak mendapatkan Objective, mereka dapat memenangkan Round tersebut.

Hal ini juga berarti seorang Roamer adalah pemain yang berani agresif dan paling hafal dengan map match tersebut.

Support: Seorang Support di kubu Defenders harus bekerja tandem dengan Roamer. Namun demikian, ia juga biasanya berperan sebagai Anchor kedua. Seorang Support di kubu Defenders juga disarankan bagi para pemain yang cukup handal memainkan Gadget.

Flex: Flex yang dimaksud di sini adalah flexibel, fleksibel, alias bisa mengisi berbagai peran. Pemain dengan role ini bisa berubah-ubah perannya, menjadi Anchor ataupun Semi-Roamer. Karena itulah, peran ini juga menuntut para pemainnya untuk bisa menghafalkan peta pertempuran.

Itulah tadi 4 peran dari kubu Defenders. Komposisi peran untuk kubu Defenders yang disarankan oleh tim R6 IDN adalah sebagai berikut:

  • 2 Roamer
  • 1 Support
  • 1 Anchor
  • 1 Flex

3. Speed dan Armor

Sumber: Lexsor920 via Reddit
Sumber: Lexsor920 via Reddit

Selain peran yang berbeda-beda tadi, setiap Operator juga memiliki stats yang berbeda. Stats di R6S hanya ada 2 yaitu Speed dan Armor. Dari namanya saja, kedua stats ini cukup mudah dipahami.

Speed itu menentukan kecepatan berlari seorang Operator. Sedangkan Armor yang menjadi penentu seberapa banyak/lama seorang Operator bisa menerima tembakan. Meski pemahamannya sederhana, ada beberapa hal yang bisa Anda pelajari dari stats Speed dan Armor ini.

  • Armor dan Speed di setiap Operator biasanya berbanding terbalik. Semakin besar Armor, biasanya semakin kecil Speed-nya. Jadi, tidak akan mungkin ada Operator yang punya Speed 3 dan Armor 3. Opsi paling balanced adalah Speed 2 dan Armor 2.
  • Seperti yang tadi saya tuliskan Armor menentukan seberapa banyak tembakan di badan yang bisa diterima sebelum tewas. Menurut cerita dari kawan-kawan saya di komunitas R6 IDN, seorang Operator dengan Armor 3 biasanya baru tewas dengan 4-5 tembakan (di badan). Sedangkan Operator dengan Armor 1 bisa langsung tewas hanya dengan 1-3 tembakan (di badan).
  • Selain menentukan sedikit atau banyak tembakan yang bisa diterima, Armor juga menentukan suara yang dikeluarkan. Maksudnya, semakin tinggi Armor dari seorang Operator, semakin berisik pula suara yang ia hasilkan saat bergerak.
  • Terakhir, yang paling penting tapi juga paling mudah dipahami, di R6S juga menggunakan konsep yang biasanya di RPG disebut Glass Cannon. Konsep ini maksudnya, semakin mudah satu karakter membunuh lawannya, semakin mudah juga ia dibunuh. Di R6S, hal ini berarti senjata Operator dengan Armor 3 biasanya memang tidak menyakitkan alias tidak mudah digunakan untuk membunuh lawan.

4. Map Knowledge

Map knowledge alias penghafalan peta pertempuran adalah salah satu aspek wajib yang harus dimiliki oleh para pemain R6S yang ingin naik level di atas pemula. Sebelumnya, map knowledge ini juga tidak bisa dikuasai dalam waktu singkat.

Satu-satunya cara untuk menguasai soal ini adalah dengan cara banyak bermain namun sembari benar-benar memperhatikan dan menghafalkan letak dan lokasi peta pertempuran. Hal ini penting untuk disadari karena banyak bermain saja tidak akan efektif untuk menguasai map knowledge. Selain itu, berikut ini ada beberapa tips dari R6 IDN soal map knowledge yang bisa Anda gunakan untuk mempercepat proses Anda.

Default (Security) Camera

Hafalkan lokasi setiap Default Camera yang tersebar di setiap medan pertempuran (map). Kenapa hal ini jadi aspek paling penting di map knowledge? Karena Default Camera dapat memberikan informasi lokasi pemain Attackers dan informasi lokasi bisa jadi penentu kemenangan ataupun kekalahan di setiap Round.

Kenapa menghafal lokasinya menjadi penting? Karena kubu Attackers harus menghancurkannya agar lokasi mereka tak terdeteksi oleh kubu Defenders. Sebaliknya, pemain Defenders yang sudah hafal dengan lokasi Default Camera dapat memprediksi seberapa jauh posisi musuh dengan area Objective ataupun lokasi Roamer.

Buat yang ingin menghafalkan lokasi kamera-kamera tadi, ada contekan yang bisa Anda lihat di Steam Community Guide yang dibuat oleh Stokedx.

Breachable Walls and Floors

Setelah Default Camera tadi, hal berikutnya yang penting disadari dan dipelajari oleh para pemula R6S adalah soal lokasi Breach; baik untuk Defenders ataupun Attackers. Dengan mengetahui lokasi Breach, para Defenders dapat mengetahui dari mana saja entry point yang mungkin terbuka dan mana saja yang sebaiknya di-reinforce. Sebaliknya, para Attackers juga perlu tahu untuk menyusun strategi yang lebih efektif.

Idealnya, mengetahui titik/lapisan mana yang bisa dijebol (di-breach) dan mana yang tidak bisa dapat dipelajari dengan jam terbang bermain dan menghafalkan peta. Namun, ada beberapa tips yang bisa digunakan untuk para pemula dalam mempelajarinya.

  • Pertama, penghalang yang terbuat dari kayu (baik itu tembok atau lantai) biasanya bisa dijebol. Selain itu penghalang berbahan tipis alias drywall (gipsum dkk.) juga bisa dikategorikan sebagai softwall yang bisa dijebol oleh Operator Soft Breacher.
  • Anda juga bisa menggunakan lampu penanda Breach Charge untuk mengetahui mana yang bisa dijebol atau tidak. Jika lampu penanda Breach Charge berwarna hijau, penghalang itu bisa dihancurkan sepenuhnya. Jika berwarna kuning atau oranye, penghalang itu bisa dihancurkan sebagian. Jika berwarna merah, penghalang itu tak bisa dihancurkan.

Map Callout

Bagian selanjutnya di soal map knowledge ini adalah soal map callout. Map callout adalah menyebutkan alias mengomunikasikan lokasi map ke rekan satu tim setiap ada kejadian penting. Kejadian penting ini misalnya saat Anda bertemu lawan ataupun saat Anda mati.

Buat para pemula, nama lokasi tersebut ada di bagian bawah layar, sebelah kanan kompas.

Nama lokasi map bisa ditemukan di sebelah kanan kompas. Sumber: Jäger Main via Reddit
Nama lokasi map bisa ditemukan di sebelah kanan kompas. Sumber: Jäger Main via Reddit

Map callout ini memiliki 2 fungsi penting. Pertama, buat para pemula, hal ini membantu Anda menghafalkan medan pertempuran. Dengan membiasakan diri menyebut lokasi, Anda bisa lebih mudah menghafalkan map-nya juga. Kedua, buat permainan casual ataupun kompetitif, sekali lagi, informasi lokasi bisa jadi penentu kemenangan ataupun kekalahan sebuah Round. Jadi, map callout ini penting sekali untuk dibiasakan.

Spawn Peek/Kill

Terakhir, ada tips penting dari kawan-kawan R6 IDN yang harus diketahui buat para pemula. Hati-hatilah dengan yang namanya spawn peekSpawn peek/kill ini maksudnya Anda bisa langsung dibunuh sesaat setelah spawn (muncul) di medan pertempuran di lokasi-lokasi tertentu.

Jadi, Anda wajib memerhatikan pintu atau jendela yang terlihat saat Anda baru saja tiba di map. Anda juga bisa melihat contekan lokasi dan cara mengatasinya yang telah dibuat oleh 117x di Steam Community Guide.

5. Preparation Phase Tips

Satu elemen pembeda terbesar yang ada di R6S, yang tak ada di seri Counter Strike ataupun kebanyakan game FPS lain, adalah adanya fase persiapan (preparation phase).

Karena itulah, mungkin ada banyak pemula yang tak tahu apa yang sebaiknya dilakukan saat preparation phase ini. Berikut adalah tips dari R6 IDN tentang apa yang sebaiknya dilakukan saat fase tersebut:

  1. Buat kubu Attackers, fase ini juga bisa disebut sebagai Drone Phase. Jadi, manfaatkan sebaik mungkin drone yang Anda punya di fase ini. Setiap Operator di kubu Attacker akan memiliki 2 drone dan salah satu akan secara otomatis digunakan saat fase ini. Ada beberapa tujuan yang bisa Anda kejar saat Drone Phase (45 detik) yaitu, mencari lokasi Objective, mengidentifikasi Defenders, ataupun mencari lokasi untuk menyembunyikan drone agar bisa digunakan sebagai kamera tambahan saat action phase.
  2. Buat kubu Defenders, fase ini bisa digunakan untuk melakukan reinforcement ke beberapa titik soft breach. Namun ingat, jangan semua entry point juga di-reinforce karena hal tersebut akan membatasi ruang gerak Roamer.
  3. Lakukan setup unique gadget dari setiap Operator dengan efisien alias jangan terlalu lama. Tidak sedikit juga para pemula (biasanya Roamer) yang bahkan lupa men-deploy unique gadget mereka.

Penutup

Terakhir, satu hal yang pasti, sebanyak apapun tulisan atau video tips, guide, ataupun trik yang Anda baca ataupun tonton; Anda tak akan bisa bermain lebih bagus tanpa jam terbang tinggi. Bagaimanapun juga, latihan adalah satu-satunya jalan untuk menuju level permainan yang lebih tinggi.

Namun demikian, guide dan tips & trik seperti ini bisa membantu Anda mempersingkat waktu untuk menuju level selanjutnya. Jangan lupa juga, Anda bisa bertanya ke komunitas R6S jika Anda punya pertanyaan ataupun kesulitan. Berikut ini adalah 3 tempat untuk Anda bertanya yang bisa saya sarankan:

  1. Komunitas R6S Indonesia di Facebook
  2. Komunitas R6S di Steam
  3. /r/Rainbow6 di Reddit (pakai VPN)

Jadi, selamat berlatih untuk mengasah kemampuan dan jangan malu bertanya ya…

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Rainbow Six: Siege Indonesia Community (R6 IDN)

Ubisoft Terindikasi Merencanakan Program Franchise di Esports Rainbow Six: Siege

Ubisoft selama ini dikenal getol menciptakan program untuk membuat ekosistem esports Rainbow Six: Siege yang sustainable, dan tampaknya karakteristik itu masih tetap dipertahankan. Buktinya, baru-baru ini Ubisoft membuka lowongan kerja untuk posisi Senior Esports Manager untuk ditempatkan di kantor Ubisoft Montreal, Kanada. Ubisoft Montreal adalah cabang Ubisoft yang merupakan kreator di balik Rainbow Six: Siege. Jadi bisa ditebak apa proyek yang akan ia tangani nantinya.

Dilansir dari Dexerto dan Hitmarker, job description posisi Senior Esports Manager tersebut salah satunya mencakup “pengembangan rencana strategi bisnis untuk program franchise esports”. Ini adalah poin yang sangat menarik karena selama ini Ubisoft belum pernah melakukannya. Bila proyek franchise terwujud, maka dunia esports Rainbow Six: Siege berpotensi tumbuh sangat pesat.

Mungkin Anda bertanya-tanya, seperti apakah cara kerja program franchise yang dimaksud? Saat ini memang belum ada pengumuman pasti dari Ubisoft, tapi kita bisa melihat cara kerja model bisnis ini dari game lain, misalnya League of Legends dan Overwatch.

Overwatch League - Shanghai Dragons
Shanghai Dragons, tim OWL di bawah kepemilikan NetEase | Sumber: Shanghai Dragons

Sejak tahun 2018, Riot Games menggunakan sistem franchise dalam North America League of Legends Championship Series (NA LCS). Artinya tim-tim yang berpartisipasi dalam NA LCS menjalin komitmen sebagai partner permanen liga tersebut. Mereka diwajibkan membayar sejumlah uang (US$10.000.000) sebagai biaya pendaftaran/pembelian franchise, tapi kemudian mereka berhak menerima bagi hasil dari pemasukan NA LCS sebesar 32,5%. Riot juga mendanai pendirian asosiasi pemain yang berdiri independen untuk menjadi perwakilan dalam negosiasi antara Riot, pemilik organisasi esports, dan para atlet.

Sementara itu, di Overwatch, program franchise ini erat kaitannya dengan sistem kompetisi regional yang diterapkan dalam Overwatch League (OWL). OWL menggunakan struktur di mana setiap tim pesertanya merupakan perwakilan dari suatu kota. Jadi Anda akan menemukan tim-tim OWL memiliki nama seperti London Spitfire, Philadelphia Fusion, atau Shanghai Dragons di dalamnya.

Blizzard membuka slot sponsorship/ownership untuk masuk ke OWL, baik itu brand non-endemic, teknologi, hingga olahraga. Biaya pembelian ownership ini cukup mahal, bisa mencapai US$20 – 60 juta tergantung dari populasi wilayah, banyaknya penawar, hingga jumlah pemain Overwatch di wilayah tersebut. Kemudian, sang pemilik slot akan mendapatkan hak eksklusif akan seluruh operasi OWL di wilayah yang bersangkutan.

Rainbow Six Siege - Year 4 Pro League Sets
Rainbow Six: Siege sudah memiliki program revenue sharing dengan tim-tim Pro League | Sumber: Ubisoft

Sistem franchise ini pada dasarnya mirip dengan olahraga konvensional. Pemilik franchise akan dapat menjual tiket pertandingan, merchandise, hingga konsesi yang berkaitan dengan franchise miliknya. Di tengah iklim esports yang masih terus berkembang, kesempatan bisnis seperti ini pasti sangat menarik bagi para pemilik brand.

Rainbow Six: Siege sendiri saat ini sudah memiliki program revenue sharing yang disebut Pilot Program, dan kabarnya tahun ini mereka ingin agar program itu bisa menjangkau lebih banyak tim. Program franchise sepertinya dapat menjadi pengembangan lebih lanjut dari Pilot Program. Bila Ubisoft benar mewujudkannya, program franchise berpotensi mendatangkan keuntungan besar, baik bagi brand, organisasi esports, ataupun para atletnya.

Sumber: Dexerto, Hitmarker, ESL

Ubisoft Galakkan Program Revenue Sharing dengan Tim Esports Rainbow Six: Siege

Tom Clancy’s Rainbow Six: Siege karya Ubisoft mungkin bukanlah cabang esports paling populer di Indonesia. Akan tetapi dari segi penciptaan ekosistem esports yang berkesinambungan, banyak hal yang bisa kita pelajari darinya. Contohnya adalah program kerja sama bernama Pilot Program.

Pertama kali diumumkan pada tahun 2018 lalu, Pilot Program merupakan inisiatif Ubisoft untuk menjalin kolaborasi dengan organisasi-organisasi esports veteran dalam wujud revenue sharing. Seperti berbagai game online lainnya, Rainbow Six: Siege memiliki berbagai macam microtransaction, baik itu berupa pembelian karakter (Operator), Year Pass, hingga kosmetik. Dengan Pilot Program, Ubisoft dapat menciptakan benda-benda kosmetik bertema tim esports tertentu, kemudian memberikan sebagian hasil penjualannya kepada tim tersebut.

Kolaborasi ini terbukti telah membantu Rainbow Six: Siege tumbuh sebagai sebuah esports, juga meningkatkan kualitas dukungan yang diterima atlet-atlet Rainbow Six: Siege dari organisasi mereka. Di tahun 2019, Ubisoft ingin lebih memperluas lingkup kerja sama dalam Pilot Program. Langkah ini mereka sebut sebagai Pilot Program Phase 2.

Rainbow Six Siege - Pilot Program Phase 2
Sumber: Ubisoft

Pilot Program Phase 2 akan dimulai pada bulan Juni 2019 hingga Mei 2020, dengan kata lain mencakup kompetisi Pro League Season XI dan Season XII. Ada tiga tujuan utama yang ingin dicapai Ubisoft dalam Pilot Program Phase 2, yaitu:

  • Menggaet lebih banyak tim Pro League ke dalam program (16 tim).
  • Memberi imbalan berdasarkan performa pemain dan organisasi.
  • Merangkul organisasi esports yang sudah senior dan berkomitmen tinggi, baik dari dalam ataupun dari luar ekosistem Rainbow Six: Siege.

Ubisoft akan melakukan seleksi kualitatif terhadap tim-tim yang mendaftar sebagai partner. Terlepas dari apakah tim itu masih baru atau sudah tua, Ubisoft ingin mencari tim yang dapat memberikan kekuatan serta stabilitas terhadap ekosistem esports mereka.

Sistem revenue sharing dalam Pilot Program Phase 2 ini terdiri dari beberapa jenis, tergantung dari tim atau event kompetisi yang berkaitan. Wujud pembagian itu adalah:

  • Pro League Items: Untuk item set bertema Pro League, 30% dari pendapatan bersih akan dibagi secara merata ke tim-tim anggota Pilot Program.
  • Pro Team Items: Untuk item yang khusus bertema tim tertentu, 30% dari pendapatan bersih akan diberikan kepada tim yang bersangkutan. Dari jumlah itu, 30% akan dibagikan kepada para pemain.
  • Road to Six Invitational Event: 30% dari pendapatan event Road to SI akan masuk ke dalam prize pool turnamen Six Invitational. Apabila ada tim anggota Pilot Program yang memenangkan hadiah Six Invitational, porsi hadiah yang yang datang dari Road to SI akan dibagi dua, 50% untuk tim dan 50% untuk pemain.
Rainbow Six Siege - Pro Team BDU
Beberapa item kosmetik Rainbow Six: Siege bertema tim esports | Sumber: Ubisoft

Pilot Program ini bukan pekerjaan Ubisoft saja, tapi juga menuntut komitmen dari organisasi esports yang menjadi partner. Ketika suatu organisasi sudah masuk ke dalam Pilot Program, mereka harus menunjukkan dukungan kepada ekosistem esports Rainbow Six: Siege secara konsisten. Contohnya seperti meliput tim Pro League saat hari pertandingan, mempromosikan kegiatan Rainbow Six: Siege di wilayah lokal, turut memasarkan item kosmetik yang dijual sebagai bagian dari Pilot Program, dan lain-lain. Sebagai gantinya, Ubisoft akan memastikan bahwa brand organisasi tersebut benar-benar direpresentasikan dengan baik.

Pilot Program adalah bukti nyata bahwa industri esports dapat berkembang dengan subur bila semua stakeholder mau bekerja sama dan menginvestasikan waktu serta tenaga untuk satu tujuan. Mirip seperti game Rainbow Six: Siege itu sendiri, yang tidak banyak dilirik ketika pertama dirilis namun pelan-pelan berkembang hingga menjangkau 40 juta pemain. Ekosistem esports Rainbow Six: Siege tidak takut menerapkan strategi yang fokus pada sustainability jangka panjang, dan ini layak diteladani oleh cabang-cabang esports lainnya.

Sumber: Ubisoft

Naik ke Divisi 1, LIMITLESS Gaming Buktikan Diri di R6 IDN Star League Division Takedown

Komunitas Rainbow Six: Siege Indonesia Community (R6 IDN) mulai tahun 2019 ini telah bergerak untuk menggarap dunia esports Rainbow Six: Siege tanah air lebih serius. Mereka tidak lagi hanya membuat turnamen-turnamen single event yang berdiri sendiri, tapi justru ingin menciptakan sebuah ekosistem kompetitif yang dapat berjalan untuk jangka panjang. Usaha tersebut diwujudkan dalam sebuah sistem kompetisi baru yang disebut R6 IDN Star League.

Mirip seperti liga sepak bola, R6 IDN Star League adalah liga murni yang tidak memiliki babak playoff. Di liga ini, 32 tim peserta dibagi ke dalam tiga jenjang divisi, kemudian mereka saling bertarung sepanjang season untuk memperebutkan poin. Di akhir season, tim-tim terbawah dari Divisi 1 bisa saja terdegradasi ke Divisi 2, begitu pula tim-tim terbawah Divisi 2 bisa terdegradasi ke Divisi 3. Akan tetapi tidak seperti sepak bola di mana tim terbawah otomatis terdegradasi, R6 IDN Star League memberi kesempatan mereka untuk mempertahankan divisinya dalam pertarungan yang disebut Division Takedown.

Imbalan yang didapat oleh peserta R6 IDN Star League bukan langsung berupa gelar juara, melainkan kesempatan untuk maju ke event besar (Major Event) yang akan digelar setelah Star League berakhir. Seluruh tim yang bertahan di Divisi 1 Star League berhak untuk maju ke Major Event, sementara dari Divisi 2 hanya empat tim terbaik yang lolos.

R6 IDN Star League S1 - Poster
Sumber: R6 IDN

Selain itu, perbedaan besar R6 IDN Star League dibanding liga esports biasanya adalah bahwa penempatan divisi tiap tim akan terbawa ke Star League season berikutnya. Ketika Star League Season 2 dimulai nanti, tim-tim yang sudah menempati divisi tidak lagi perlu mengikuti Open Qualifier karena mereka sudah terdaftar sebagai tim dalam Star League. Artinya, ketika tim masuk ke Star League, mereka telah memiliki komitmen serta wadah untuk berkompetisi dalam jangka panjang.

Sistem kompetisi ini merupakan adopsi dari sistem yang digunakan Ubisoft dalam esports Rainbow Six: Siege internasional. Setelah melalui liga selama satu season yang disebut Pro League, 8 tim teratas akan maju ke Major Event berformat turnamen bernama Pro League Finals. Ubisoft juga memiliki satu lagi Major Event berisi turnamen tim-tim all-star, yaitu Six Invitational.

Untuk di Indonesia sendiri, R6 IDN belum mengumumkan seperti apa wujud pasti Major Event nantinya. Tapi saat ini mereka sudah mulai melakukan persiapan ke arah sana. “Menuntun, melatih mental dan kesiapan mereka (atlet Rainbow Six: Siege Indonesia) lebih tepatnya untuk go pro di dunia internasional, itu target kita,” kata Bobby Rachmadi Putra, founder R6 IDN, kepada Hybrid.

Rainbow Six Siege - Screenshot
Tom Clancy’s Rainbow Six: Siege | Sumber: Steam

R6 IDN Star League Season 1 memasuki fase akhir

Star League Season 1 telah berjalan mulai bulan Januari lalu, dan kini mulai memasuki fase akhir yang menegangkan. Fase utama liga yaitu fase Division Playday sendiri baru saja berakhir untuk Divisi 1 dan Divisi 2. Klasemen kedua divisi tersebut telah ditentukan, dan pada tanggal 16 Maret kemarin, kedua divisi akhirnya bertemu dalam babak Division Takedown!

Pertarungan Division Takedown Star League Season 1 ini mempertemukan dua tim peringkat 7 & 8 di Divisi 1 melawan peringkat 1 & 2 di Divisi 2. iNation e-Sports dan Team Tobat terancam degradasi dari Divisi 1, sementara itu LIMITLESS Gaming dan Solid Prominence sebagai pemimpin klasemen berjuang untuk pergi meninggalkan Divisi 2. Ini adalah ajang pembuktian yang tercermin dari pertarungan sengit keempat tim.

Ada hal menarik yang terjadi dalam pembagian divisi di R6 IDN Star League Season 1. Ketika fase Open Qualifier, sebetulnya LIMITLESS Gaming termasuk salah satu tim tangguh yang dijagokan untuk masuk Divisi 1, karena mereka merupakan juara kompetisi Rainbow Six Siege Indonesia Series League 4 (ISL4) pada bulan Desember 2018. Namun ternyata mereka masuk ke Group 1 yang merupakan “grup neraka”.

R6 IDN Star League S1 - Final Standing Divisi 1
Final Standing Divisi 1 setelah Division Takedown | Sumber: R6 IDN

Berhadapan dengan tim-tim kuat seperti Scrypt dan Ferox E-Sports, LIMITLESS Gaming harus puas menduduki peringkat tiga di grup dan terlempar ke Divisi 2. Tapi dalam pertandingan Division Takedown kemarin mereka akhirnya menunjukkan permainan gemilang dan mengalahkan lawan-lawannya dengan telak. Baik itu Team Tobat atau iNation e-Sports, keduanya harus bertekuk lutut dengan skor 2-0.

Sementara itu Solid Prominence yang juga ingin naik divisi rupanya masih belum mampu menutup perbedaan keahlian dengan tim di atasnya. Mereka kalah oleh iNation e-Sports dengan skor 2-0 juga. Dengan hasil ini, LIMITLESS Gaming naik ke Divisi 1 dan berhak maju ke Major Event. Sementara Team Tobat terpaksa lengser ke Divisi 2 dan harus berjuang lagi agar bisa promosi di musim depan.

R6 IDN Star League S1 - Final Standing Divisi 2
Final Standing Divisi 2 setelah Division Takedown | Sumber: R6 IDN

Nomad dan Kaid terlalu kuat?

R6 IDN Star League Season 1 ini sangat seru salah satunya karena meta permainan Rainbow Six: Siege itu sendiri baru saja berubah drastis. Anda mungkin masih ingat bahwa Ubisoft baru merilis dua Operator baru dalam Operation Wind Bastion bulan Desember kemarin, yaitu Nomad dan Kaid. Setelah Grace Period selama tiga bulan, kedua Operator tersebut akhirnya sudah boleh digunakan di dunia kompetitif, sehingga menggoyahkan keseimbangan strategi yang telah terbentuk.

Keahlian Kaid yang dapat memperkuat trap door sehingga tidak dapat di-breach sangat mengubah alur permainan karena berubahnya alternatif-alternatif entry point. Sementara itu Nomad dengan gadget AirJab miliknya juga sangat merepotkan para Defender. Apalagi gadget tersebut ukurannya kecil sehingga orang sering kali tidak sadar.

Dominasi dua Operator ini begitu terasa sehingga tren di fase ban pun berubah. Biasanya, Echo adalah Operator paling langganan terkena ban, namun di Division Takedown ini justru Nomad dan Kaid yang lebih sering diwaspadai. Pemain Rainbow Six: Siege profesional dari G2 Esports, Pengu, juga berkata bahwa dua Operator ini tergolong “broken”.

https://twitter.com/g2pengu/status/1065229367746400256?lang=en

Ubisoft sendiri mengaku selalu mendengarkan saran dari para penggemar, jadi bila sentimen negatif terhadap Nomad dan Kaid terus berlanjut maka tidak menutup kemungkinan mereka berdua akan terkena nerf atau bahkan karantina. Namun selama hal itu belum terjadi, tampaknya kita bisa menebak bahwa Nomad dan Kaid akan banyak hadir di pertandingan-pertandingan kompetitif.

Fase Division Playday R6 IDN Star League Season 1 masih terus berlanjut hingga tanggal 7 April 2019, dan akan diakhiri dengan pertandingan puncak yaitu Division Takedown Divisi 2 versus Divisi 3. Jangan lupa untuk terus menyaksikan pertandingan-pertandingan serunya setiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis pukul 19:00 WIB, hanya di channel Twitch R6 IDN.

Disclosure: Hybrid adalah media partner Rainbow Six: Siege Indonesia Community (R6 IDN).

G2 Juarai Six Invitational 2019 Bawa Pulang US$800K

Turnamen Rainbow Six: Siege (R6S) paling bergengsi di dunia, Six Invitational, akhirnya selesai merampungkan seluruh rangkaian kompetisinya hari Minggu 17 Februari 2019 kemarin. Di turnamen yang menawarkan total hadiah sampai dengan US$2 juta ini, G2 menegaskan diri menyandang predikat tim terbaik di R6S.

Tim yang digawangi oleh Fabian “Fabian” Hällsten ini berhasil menjadi juara setelah menaklukkan lawannya Team Empire di partai final dengan skor akhir 3-0 (Bo5). Meski Team Empire tak berhasil memenangkan 1 game pun, mereka sebenarnya sempat membuat kewalahan sang juara di setiap match. Dengan kemenangan tadi, G2 pun berhasil membawa pulang hadiah sebesar US$800K.

Sedangkan perjalanan G2 di Six Invitational 2019 ini terbilang mulus sejak awal kompetisi. Mereka berhasil jadi juara grup B dengan 2 kemenangan atas Mock-it Esports dan mantis FPS. Di babak perempat final, mereka berhasil mengalahkan Spacestation Gaming dengan skor 2-1 (Bo3). Berlanjut ke semifinal, Pengu dan kawan-kawan berhasil membungkam Team Reciprocity dengan skor 2-0.

Kemenangan G2 tersebut mungkin memang sudah diprediksi sebelumnya oleh para fans esports R6S karena performa mereka yang paling stabil di beberapa turnamen bergengsi sebelumnya, dibanding tim-tim lain yang berlaga di sini. Selama tahun 2018 sampai saat artikel ini ditulis, G2 berhasil mengantongi total 5 piala kejuaraan bergengsi untuk R6S yaitu:

  • Juara 1 Six Invitational 2019
  • Juara 1 DreamHack Winter 2018
  • Juara 1 Pro League Season 8 – Finals
  • Juara 1 Pro League Season 8 – Europe
  • Juara 1 Six Major Paris 2018

G2 Esports sendiri merupakan sebuah organisasi esports terbesar di Eropa yang cukup legendaris di CS:GO yang didirikan tahun 2013. Sampai hari ini, mereka punya 10 tim untuk game yang berbeda seperti League of Legends, Fortnite, Hearthstone, Rocket League, dan kawan-kawannya.

Selain divisi CS:GO mereka yang dulu sempat disebut-sebut sebagai tim terbaik di dunia, divisi LoL mereka juga sebenarnya cukup diperhitungkan di regional Eropa – meski dunia persilatan LoL sendiri memang tak pernah berpihak ke kawasan-kawasan barat sana.

Untuk Six Invitational 2019 nya, turnamen ini awalnya ‘hanya’ menyiapkan total hadiah sebesar USD500 ribu. Namun jumlah tersebut bertambah seiring dana tambahan yang didapat dari penjualan produk Pro League dan Road to Six Invitational.

Berikut ini adalah daftar pemain G2 yang berhasil menjadi juara Six Invitational:

  • Niclas “Pengu” Mouritzen
  • Joonas “jNSzki” Savolainen
  • Daniel “Goga” Mazorra Romero
  • Fabian “Fabian” Hällsten
  • Juhani “Kantoraketti” Toivonen