Startup yang Banyak Bermunculan dan Layak Jadi Sorotan di Tahun 2017

Cukup banyak startup baru bermunculan di tahun 2017 ini. Dari data yang kami dapat mulai dari Januari sampai dengan Desember 2017, ada 100 lebih startup baru yang kami liput. Hal lain yang membuat menarik adalah segmen dan niche-nya beragam. Meski e-commerce dan fintech mendominasi ide dan bentuk baru banyak muncul di tahun ini.

Dari catatan kami sektor e-commerce menjadi “rumpun” yang paing banyak muncul. Diikuti dengan layanan di sektor teknologi finansial, edtech dan juga on-demand. Dari segi persebaran pun cukup menarik. Selain Jakarta, Bandung, Surabaya dan Yogyakarta kota-kota di Kalimantan dan Sulawesi pun mulai muncul beberapa nama.

E-Commerce masih jadi sektor yang menarik

Sektor e-commerce masih menjadi primadona bagi banyak startup di tahun 2017 ini. Meski demikian mereka hadir dengan niche atau paling tidak dengan inovasi yang berbeda. Seperti KlikTeknik yang hadir khusus menjual peralatan teknik dan industri, Aruna yang hadir sebagai marketplace untuk hasil laut, atau Jubelio yang menghadirkan solusi komplit di sektor ritel atau omni channel.

Jika menilik dari berita yang beredar di tahun 2017 industri e-commerce Indonesia terlihat lebih matang. Mulai dari para pemain yang mendapat pendanaan, inovasi yang terus berkembang dan juga pasar yang semakin dewasa atau paling tidak sudah akrab dengan transaksi elektronik. Kedewasaan pasar juga membuat inovasi di industri e-commerce semakin menarik. Mulai dari semakin lengkapnya pembelian atau pembayaran yang didukung, sistem logistik yang terintegrasi dengan layanan on demand hingga kehadiran teknologi seperti chatbot.

Chatbot yang digadang-gadang bisa membawa pengalaman yang baik bagi pembeli dikabarkan mulai dilirik banyak pemain besar. Hal ini kemudian berimbas pada munculnya layanan yang memudahkan bisnis menghadirkan chatbot mereka sendiri seperti Botika dan EVA. Ada kebutuhan atau permasalahan kemudian muncullah mereka yang menawarkan solusi.

Fintech yang mulai banyak dibicarakan

Di tahun ini pemerintah memperhatikan terlihat memberi perhatian lebih ke sektor ini. Hal ini dengan ditandai dengan BI yang semakin ketat dalam memberikan izin lisensi uang elektronik sehingga memaksa banyak perusahaan digital yang mulai menggarap uang elektroniknya sementara menghentikan fasilitas untuk pengisian atau top up. Nama-nama seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak dan Grab tercatat antre dalam mendapatkan lisensi ini. Bahkan nama terakhir akhirnya menjalin kerja sama dengan OVO untuk mendapatkan lisensi untuk GrabPay.

Perhatian dari pemerintah dan regulasi ini bisa menggambarkan dua hal, yang pertama masyarakat sudah mulai menerima dan percaya dan yang kedua pasar teknologi finansial cukup besar atau dengan kata lain uang yang beredar di segmen teknologi finansial cukup besar dan menjanjikan.

Di tahun 2017 ini tidak banyak jenis startup teknologi finansial atau fintech yang muncul. Kebanyakan menawarkan jasa peminjaman atau lending, sisanya dengan niche yang cukup baru seperti SyarQ yang menawarkan kemudahan kredit syariah, Brankas yang memudahkan pengelolaan beberapa rekening bank, hingga Celengan ID yang menawarkan solusi penukaran uang koin menjadi saldo uang elektronik. Sama seperti e-commerce di tahun ini industri teknologi finansial semakin matang. Baik dari segi regulasi, teknologi atau pun dari segi pasar.

On-demand yang diterima baik oleh masyarakat

Sejarah akan mencatat bahwa on-demand adalah salah satu industri startup pertama di Indonesia yang mengubah pandangan masyarakat Indonesia tentang layanan berbasis teknologi. Di tahun ini berkat popularitasnya banyak pebisnis yang lantas mencoba peruntungannya dengan membuat bisnis on-demand dengan konsep masing-masing. Contohnya DeliverKong, layanan on-demand delivery yang ada di Jambi, HayTrans on-demand transportasi yang ada di Pontianak, NDRA on-demand pertama yang ada di tanah Papua, MyNurz on-demand jasa di sektor kesehatan, FrameAtrip layanan yang memudahkan mencari fotografer di kota-kota besar bahkan luar negeri hingga layanan seperti Madhang, BlackGarlic dan KliknClean. Bervariasi.

Untuk sekto on-demand ini inovasi tampaknya mulai melebar ke niche yang ada. Jika transportasi dan pengiriman di rasa sudah terlalu penuh di kota-kota maka munculnya untuk ide lain seperti jasa, bahan masak, masakan khas, hingga fotografer. Sementara itu melihat kesuksesan yang ada di kota-kota besar konsep on-demand transportasi mulai diadopsi mereka yang ada di daerah.

Internet of things, AI dan AR

Selain sektor-sektor populer yang pantas menjadi sorotan adalah layanan yang dikeluarkan Synchro, Atnic, HabibiGarden, Nodeflux hingga Assemblr. Mereka memberikan solusi-solusi memanfaatkan teknologi-teknologi terkini. Mulai dari monitoring, pengelolaan data, hingga memadukan dunia nyata dengan AR sebagai tempat berkreasi.

Internet of things (IoT) bukan sektor baru, namun startup di sektor ini belum sebanyak di sektor e-commerce atau on-demand. Untuk artificial Intelligence dan Augmented Reality pun sama. Solusi yang ditawarkan Nodeflux (menggunakan teknologi big data dan AI) menjadi solusi yang cukup powerfull. Teknologi canggih yang dibawa bisa sangat bermanfaat untuk banyak pihak. Sementara Assemblr bisa menjadi sarana baru untuk berkreasi.

 

Apa Itu Robot Wars?

Sempat muncul di BBC di akhir tahun 90-an sampai 2005, game show Robot Wars terlahir kembali di bulan Juli kemarin, dengan arena, robot dan presenter baru. Episode pertamanya jadi trending topic di Twitter, ditonton oleh dua juta orang lebih – berhasil mengalahkan jumlah pemirsa Top Gear episode terbaru yang tayang di jam serupa beberapa minggu sebelumnya.

Sesuai judulnya, Robot Wars menyuguhkan pertarungan sengit antara robot yang dikendalikan oleh tim operator di dalam arena tertutup. Hampir segala jenis senjata fisik diperbolehkan, kecuali teknik sabotase radio, cairan, api, listrik bertegangan tinggi, proyektil, dan laser di atas 1-miliwatt. Kemudian berat robot tidak boleh melewati 100kg.

Ada beberapa kondisi penyebab kekalahan, antara lain: robot tidak bisa bergerak selama 10 detik, keluar dari arena, atau terjatuh ke lubang. Jika syarat itu belum terpenuhi, juri akan menentukan pemenangnya, berdasarkan gaya, kendali, kerusakan yang dihasilkan serta jumlah serangan. Selama game show ini berjalan, sejumlah peraturan turut mendapatkan perubahan dan modifikasi.

Di seri revival ini, beberapa robot klasik kembali hadir, misalnya Storm II, Razer, serta Behemoth. Mereka tentu saja memperoleh upgrade baik pada penampilan, kecepatan gerakan, serta persenjataan. Selain tiga model itu, ada Bonk, Carbide, Kill-E-Crank-E, Nuts, Terrorhurtz dan The General. Arena kompetisi juga menyimpan jebakan-jebakan berbaya, misalnya lubang perangkap sampai ventilasi berapi, lalu pertempuran ‘dimeriahkan’ oleh kehadiran house robot.

Setelah melewati enam epsiode dan menyelesaikan sembilan pertandingan, di tanggal 28 Agustus lalu Apollo dengan operator Dave Young, Marc Dermott serta Ben Bacon sukses menyingkirkan Carbide di babak grand final. Kemenangan Apollo diputuskan oleh tiga orang juri, yakni Profesor Noel Sharkey, Dr. Lucy Rogers dan Profesor Sethu Vijayakumar. Mereka setuju bahwa Apollo memiliki kemampuan kendali yang luar biasa, agresif, serta membuat banyak kerusakan pada lawan.

Jujur saja, menjelaskan serunya Robot Wars lewat kata-kata tidaklah mudah, dan Anda sangat disarankan buat menyaksikannya sendiri. Sebagai pemanasan, silakan simak highlight dan recap dari masing-masing episode di bawah ini:

Episode 1

Episode 2

Episode 3

Episode 4

Episode 5

Grand Final

Dailylicious Recap This Week

Dailylicious recap is coming back with some information to our beloved readers. This time we arrange the recap from two weeks information and also complete it with some interesting article from DailySocial.

The first information is dealing with the news that seems remaining hot in information technology business. It deals with the innovation and invention. It is about patents.

With no doubt, readers already read the information about the acquisition process Google upon Motorola Mobility. Before this news spreading out, Sarah Lacy wrote her opinion about patent and union. They can have good aims but can be twisted for other purposes and may be hold up the innovation process, also affected competition and customers in the pertinent country. Although the information provided deals with market condition in the USA, it is important to know. You may read the information here.

Continue reading Dailylicious Recap This Week

Dailylicious Recap Last Week

It’s time for Dailylicious weekly recap, but before we write a variety of information received by DailySocial editorial, we would like to apologize to our readers at DailySocial because since last week DailySocial suffered from a server down and cannot be accessed, hopefully this time we managed to get rid of the gremlins who dwell in our servers and DailySocial can always be accessed smoothly.

The first news that appears on Dailylicious is about a short list of businesses that use ‘nesia as their last name, it’s quite interesting because if we previously knew about Urbanesia, there are some startup or other businesses that use the last name nesia, such as Golfnesia, Fanesia (we have discussed it in DailySocial), Exportnesia, Kuponesia and others, along with a brief list of links can be viewed from this link.

Before getting into other information from Dailylicious, there is an update from the news about Kapanlagi acquisition, the news is still a rumor though and we will update it if there’s any further information. In addition there is information relating to RIM, API for BBM has been opened for public since a week ago, we also write about BBM social platform explanation, BBM social platform that doesn’t mean BBM for IOS or Android. We also have article about Dealkeren post Livingsocial acquisition.

Continue reading Dailylicious Recap Last Week

This Week’s Dailylicious Recap

Before we write a variety of information received by DailySocial editorial staff and wrote it on DailySocial or Dailylicious, there is an announcements related to Dailylicious web address.

We decided to change the address of Dailylicious. Previous addresses can be accessed at Dailylicio.us but now readers can access it at http://licious.dailysocial.net/.

Ok, let’s go to the first news that we share in Dailylicious, it was Yahoo! that organized a hacking event, this time it called Hack & Roll. From the name it’s not wrong if you guessed this event has to do with Koprol. Hack & Roll is a hacking event by using API from Koprol, the event is based in Indonesia and the Philippines. Event posters can be seen here and additional information can be viewed at the following DailySocial article.

Continue reading This Week’s Dailylicious Recap

Dailylicious Recap This Week

At the end of the week, DailySocial editorial team will compile startups development and tech scene in Indonesia and the world in general that went by. Several links and short news went to Dailylicious while other themes went to DailySocial. Here’s what happened last week.

Lots of articles and information regarding startup-investor both in Dailylicious or DailySocial. But first, there’s an interesting article we shared in Dailylicious wrote by Niall Kennedy, Hat Trick Media’s consultant, specializing in applying techniques for business in web development, he wrote an article on how a website should react over modern browser’s development, “a new prerender behaviour”, you can see it here.

Still at the same day, there is an interesting article intended for startup, basically this article bring up 6 questions which startup can’t answered and rejected by the VC, this article was written by Keet Van Zyl, an investor for early-stage business. Some of it include a question about business description in a simple way, explaining where to gain income and target market. To read the full article, you can visit this link.

Continue reading Dailylicious Recap This Week