Pentingnya Memahami Perbedaan Retargeting dan Remarketing

Dalam era digital yang terus berkembang, pelaku usaha tidak dapat mengabaikan keberadaan pemasaran digital sebagai strategi pertumbuhan mereka. Di antara berbagai konsep yang digunakan untuk meningkatkan efektivitas kampanye online, retargeting dan remarketing muncul sebagai alat yang sangat berharga.

Namun, untuk mengoptimalkan potensi penuh dari strategi pemasaran digital, penting untuk memahami perbedaan antara retargeting dan remarketing.

Retargeting

Retargeting adalah strategi pemasaran digital yang menggunakan iklan untuk menargetkan ulang pengguna yang sebelumnya telah mengunjungi situs web Anda, tetapi mungkin tidak melakukan tindakan tertentu seperti pembelian.

Ini dilakukan dengan menempatkan cookie di browser pengunjung, yang kemudian digunakan untuk menampilkan iklan kepada mereka saat mereka menjelajahi situs web lain di internet.

Bagaimana Cara Kerja Retargeting?

Retargeting beroperasi dengan memanfaatkan interaksi awal pengunjung dengan situs web Anda. Ketika pengguna mengunjungi situs web namun tidak melakukan tindakan yang diinginkan, seperti melakukan pembelian, maka Anda bisa melakukan retargeting.

Pada saat kunjungan pertama ini, sebuah cookie ditempatkan di browser pengunjung sebagai tanda pengenal. Setelah pengunjung meninggalkan situs web Anda, cookie ini berfungsi sebagai alat pelacak yang memicu langkah selanjutnya dalam retargeting.

Ketika pengunjung melanjutkan menjelajahi internet dan mengunjungi situs web lain yang berpartisipasi dalam jaringan iklan, cookie tersebut diaktifkan untuk menampilkan iklan yang dirancang khusus. Iklan ini bertujuan untuk membangkitkan kembali perhatian pengunjung dan mendorong mereka untuk kembali ke situs web Anda.

Remarketing

Remarketing adalah pendekatan yang lebih luas yang melibatkan komunikasi dengan pelanggan atau prospek melalui berbagai saluran pemasaran, tidak hanya melalui iklan.

Ini mencakup penggunaan email, media sosial, dan konten yang disesuaikan untuk menargetkan mereka yang sudah berinteraksi dengan merek Anda.

Bagaimana Cara Kerja Remarketing?

Remarketing melibatkan serangkaian langkah untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang kuat dengan pelanggan. Semuanya dimulai dengan interaksi awal antara pelanggan dan merek, yang dapat terjadi melalui berbagai saluran seperti situs web, email, atau media sosial. Pada tahap ini, data pelanggan menjadi kunci, di mana preferensi, perilaku, dan informasi kontak dikumpulkan dan disimpan.

Dengan data yang terkumpul, strategi remarketing selanjutnya adalah menyesuaikan konten pemasaran. Berdasarkan pemahaman mendalam tentang pelanggan, konten seperti email dan iklan dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi mereka. Pesan yang disampaikan kemudian diintegrasikan melalui berbagai saluran pemasaran, termasuk email, media sosial, dan iklan online, untuk menciptakan pengalaman yang positif.

Perbedaan Utama

Ruang Lingkup

Retargeting fokus pada menargetkan pengunjung yang meninggalkan situs web setelah kunjungan pertama tanpa melakukan pembelian atau tindakan tertentu sesuai yang diinginkan.

Sementara itu, remarketing melibatkan interaksi dengan pelanggan atau prospek melalui berbagai saluran agar melakukan pembelian berulang.

Metode Komunikasi

Retargeting menggunakan iklan sebagai metode utama untuk berkomunikasi, sedangkan remarketing mencakup iklan, email, dan media sosial.

Tujuan

Tujuan retargeting adalah mendorong pengunjung kembali ke situs web dan melakukan tindakan tertentu. Remarketing, di sisi lain, bertujuan untuk membangun hubungan yang lebih luas dan mendalam dengan pelanggan.

Sementara retargeting dan remarketing memiliki persamaan untuk menargetkan orang yang sudah berinteraksi dengan merek, perbedaan dalam ruang lingkup, metode komunikasi, dan tujuan membuat keduanya memiliki peran yang berbeda dalam strategi pemasaran digital.

Dengan memahami perbedaan ini, Anda dapat membuat strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan keterlibatan pelanggan dan penjualan.

InMobi Tahun Ini Seriusi Pasar “Mobile Advertising” Indonesia, Masuki Sektor E-Commerce

Penyedia platform pencarian dan periklanan mobile, InMobi hari ini mengumumkan sejumlah rencana di Indonesia. InMobi tahun ini berencana untuk berinvestasi di Indonesia dengan nilai $50 juta meskipun tidak ada penjelasan langkah konkret tentang apa yang ingin dilakukan. Indonesia merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang menjadi target pasar untuk pengembangan platform mobile advertising dan dinilai memiliki potensi yang cerah.

“Kami mulai masuk ke Indonesia 7 tahun yang lalu dan sejak saat itu jangkauan platform yang mengedepankan mobile kami telah mampu mendorong inovasi dan menawarkan pengalaman iklan yang unik kepada konsumen untuk menemukan berbagai produk dan layanan baru melalui perangkat mobile mereka,” kata CEO InMobi Naveen Tewari saat acara temu media.

Sebelumnya pada bulan Agustus 2016 lalu InMobi telah meluncurkan platform remarketing untuk membantu optimalkan pemasaran mobile. Platform remarketing ini nantinya diharapkan mampu menghadirkan pengalaman berbelanja yang telah dipersonalisasi memanfaatkan analisis big data, desain kreatif dan back end yang terintegrasi.

Selama ini InMobi telah berhasil membawa lebih dari 850 publisher ke dalam jaringannya di Indonesia. Jaringan tersebut sudah mencapai hampir 90% dari total pengguna smartphone di Indonesia, atau sekitar 69,1 juta perangkat mobile. Berdasarkan data InMobi, kampanye mobile di Indonesia telah tumbuh dua kali lebih besar sepanjang tahun 2016 saja.

“Kami ingin membuktikan bahwa iklan melalui di televisi sudah tidak relevan lagi, dengan mencoba mengajak lebih banyak advertiser hingga publisher untuk memanfaatkan mobile untuk kegiatan branding, engagement dan awareness semua brand secara mobile,” kata Naven.

Menargetkan pasar e-commerce di Indonesia

Selain sektor existing seperti FMCG, Telko, dan media, InMobi saat ini juga tengah mengincar pasar e-commerce dengan menampilkan layanan yang diklaim relevan dengan fitur terbaru seperti Location-Based Marketing dan lainnya.

Saat ini InMobi telah membantu mendorong lebih dari 50 ribu transaksi untuk pemain di industri commerce selama musim promosi khusus belanja online 11.11 (November) dan 12.12 (Desember) tahun 2016 lalu. Dengan memberikan nilai keuntungan yang tinggi (Return on Ad Spent/ RoAS of 5) untuk para pemain di industri commerce pada kuartal terakhir, InMobi telah menjadi salah satu mitra terbesar mobile remarketing bagi para pengiklan.

“Kami percaya bahwa industri mobile marketing akan mengalami pertumbuhan yang positif di Indonesia, sehingga mendorong pemain-pemain yang ada untuk menata kembali praktek beriklan dengan cara yang benar-benar bermanfaat bagi para pengguna. Kami senang dapat memimpin perubahan ini,” kata Naveen.

InMobi Luncurkan Platform Remarketing untuk Bantu Optimalkan Pemasaran Mobile

Teknologi big data dan analisis kini termasuk dalam bagian penting kegiatan marketing. Dalam rangka ingin membawa kekuatan analisis big data ini InMobi, penyedia platform pencarian dan periklanan mobile meluncurkan platform remarketing yang akan didukung oleh Miip, platform modern advertising dari InMobi. Platform remarketing ini nantinya diharapkan mampu menghadirkan pengalaman berbelanja yang telah dipersonalisasi memanfaatkan analisis big data, desain kreatif dan back end yang terintegrasi.

Dalam rilisnya, InMobi menguraikan betapa besar potensi Indonesia di ranah mobile ads. Mengutip laporan dari Euromonitor yang dirilis pada Maret silam mengenai pertumbuhan e-commerce dan juga penggunaan perangkat mobile sebagai media aksesnya InMobi melihat kesempatan besar dalam mengembangkan platform remarketing. Mereka juga optimis platform mereka bisa membantu para e-commerce mendorong peningkatan penggunanya.

Solusi remarketing InMobi, yang rencananya akan disokong oleh teknologi dari Miip ini, diklaim akan mampu membantu pengiklan untuk melakukan promosi produk kepada pengguna saat  mereka menggunakan aplikasi mobile lain. Faktor utama klaim ini adalah Software Development Kit (SDK) InMobi disebutkan mampu terintegrasi secara langsung dengan banyak aplikasi mobile.

Salah satu yang dicontohkan adalah bentuk integrasi yang memungkinkan kontrol secara penuh untuk iklan in-app native yang diklaim bisa menghadirkan pengalaman penggunaan layaknya model store front.

“Platform remarketing akan menjadi bagian penting yang memungkinkan bisnis e-commerce di Indonesia untuk tumbuh lebih dari sekedar meningkatkan brand awareness dan pemasangan aplikasi mobile, namun juga dapat meningkatkan penjualan dan transaksi melalui mobile advertising. InMobi telah menjangkau ke lebih dari 66 juta pengguna perangkat mobile di Indonesia melalui kemitraan yang kuat, yang digabungkan dengan kekuatan platform remarketing, adalah dorongan yang dibutuhkan untuk pemain e-commerce di Indonesia untuk terus tumbuh dan berkembang,” ujar Co-founder dan Chief Revenue Officer InMobi Abhay Singhal.