Titanfall Akan Hadir di Perangkat Mobile Sebagai Permainan Strategi

Rencana Respawn buat mengekspansi jagat Titanfall ke medium lain sudah lama terdengar, bahkan sebelum Titanfall 2 resmi diumumkan. Para mantan developer Call of Duty itu punya agenda untuk menggarap versi mobile serta mengangkat franchise ini menjadi acara televisi. Dan dengan gembira, developer kembali mengungkap realisasi dari salah satu gagasan tersebut.

Di awal bulan Mei 2017, Respawn Entertainment memperkenalkan Titanfall Assault, sebuah permainan real-time strategy yang mengambil latar belakang jagat fiksi ilmiah Titanfall. Proyek ini merupakan hasil dari kolaborasi antar sang pemilik franchise, publisher Nexon asal Korea Selatan, dan Particle City. Melalui pengumuman ini, Assault menjadi game kedua yang dikerjakan oleh tim Particle City, setelah sebelumnya sempat menggarap Titanfall: Frontline.

Titanfall Assault 4

Titanfall Assault merupakan upaya developer menciptakan spin-off sesudah penghentian pengembangan game card battle Frontline karena ‘masih belum merepresentasikan gameplay bertempo cepat khas Titanfall’. Beberapa elemen Frontline dan permainan Titanfall pertama turut diusung Assault, namun kini dituangkan dalam genre strategi untuk platform iOS dan Android.

Saat ini Respawn belum menjabarkan detail mengenai Titanfall Assault secara rinci, namun mereka telah menjabarkan konsep gameplay serta fitur-fiturnya:

“Uji kemampuan Anda dalam menyusun formasi Pilot dan Titan buat menjadi pasangan heroik. Kumpulkan lusinan kartu, di antaranya ada Burn Cards untuk mendukung Anda di medan tempur. Susun strategi buat mengalahkan pasukan lawan dalam pertempuran PvP, bersaing demi kejayaan, hadiah dan posisi tinggi di leaderboard.”

Titanfall Assault 1

Dari penjelasan di atas, kita dapat menerka bahwa elemen card battle diintegrasikan dalam genre RTS. ‘Kartu-kartu’ tersebut kemungkinan bisa dikoleksi dan akan memberikan keunggulan saat bermain melawan gamer lain.

Di arena tempur, Anda dapat memanfaatkan kombinasi dari Pilot serta Titan. Gameplay-nya disuguhkan secara real-time ala StarCraft, dan kabarnya pemain akan diajak mengunjungi lokasi-lokasi berbeda di Frontier dan dipersilakan meng-upgrade pasukan mereka.

Titanfall Assault 2

Berdasarkan sejumlah screenshot yang telah dipublikasikan, Titanfall Assault menghidangkan grafis yang tidak ‘seserius’ permainan utamanya. Visualnya terlihat lebih berwarna dengan proporsi ala mainan action figure. Itu artinya, Assault bisa dikonsumsi oleh seluruh anggota keluarga.

Titanfall Assault 3

Untuk sekarang, Respawn Entertainment belum mengabarkan kapan Titanfall Assault akan dirilis. Jika penasaran, silakan daftarkan alamat email Anda buat memperoleh notifikasi seandainya ada update baru dari developer.

Sumber: Titanfall Assault.

Blizzard Akan Luncurkan Versi Remastered Game StarCraft Dengan Grafis 4K

Dirilis nyaris dua dekade silam, StarCraft merevolusi banyak aspek di industri gaming. Game legendaris Blizzard itu merupakan benchmark dalam penyajian RTS, menjadi salah satu pencetus kepopularitasan eSport, dan dianggap sebagai ‘video game resmi’ Korea Selatan. Selain melahirkan sekuel, StarCraft juga diadaptasi ke novel, permainan board, hingga diadopsi jadi action figure.

Mendekati ulang tahun StarCraft ke-19 (tanggal 31 Maret nanti), Blizzard Entertainment mengumumkan rencana untuk kembali merilisnya. Tentu saja, versi ‘remaster‘ tersebut dibekali banyak upgrade, terutama pada faktor visual dan fitur. StarCraft: Remastered sudah meliputi mode campaign orisinal serta expansion pack Brood War, dan di sana, Anda bisa mencicipi lagi gameplay klasik yang tidak ada duanya di resolusi ultra-HD.

“StarCraft adalah esensi dari DNA Blizzard. Jalan cerita, keseimbangan, serta detail-detail kecil di sana mencerminkan komitmen tinggi kami terhadap penyajian konten hiburan, dan telah menjadi standar di ranah eSport dan dunia gaming kompetitif selama hampir 20 tahun,” tutur sang co-founder Mike Morhaime. “Lewat StarCraft: Remastered, kami memodernisasi elemen visual, audio, dan dukungan online demi memastikannya dapat dinikmati hingga 20 tahun lagi.”

StarCraft Remaster 1

StarCraft: Remastered nantinya bisa dimainkan di monitor 4K kesayangan Anda. Game memperoleh sederet perbaikan di sisi grafis, dan Blizzard juga membubuhkan beragam ilustrasi baru untuk menyempurnakan faktor narasi. Tentu saja perlu Anda ketahui bahwa versi remaster tersebut bukanlah upaya developer mentransformasi konten StarCraft ke engine 3D ala StarCraft II.

StarCraft Remaster 2

Permainan baru itu masih memanfaatkan teknik 2D sprite berperspektif isometrik yang terkunci, namun semua objek di sana tampil lebih tajam. Saya pribadi tidak keberatan dengan arahan ini – grafis 2D memastikannya tetap terasa seperti game klasik – tapi juga berharap Blizzard tak lupa memperbaiki animasi, misalnya membuat gerakan para prajurit dan unit-unit perang jadi lebih mulus.

StarCraft Remaster 3

Selanjutnya, Blizzard meng-update audio dan suara, membubuhkan fitur matchmaking yang lebih canggih, fitur-fitur sosial, cloud saving, fitur replay dan map kustom, lalu menambahkan delapan bahasa (sebelumnya StarCraft tersaji dalam lima bahasa). Faktor gameplay-nya sendiri tidak diutak-atik, StarCraft: Remastered menyuguhkan formula identik seperti versi aslinya.

StarCraft: Remastered rencananya akan meluncur di ‘musim panas’ tahun ini di platform Windows dan Mac. Permainan dijajakan layaknya judul premium, namun Blizzard belum menginformasikan harganya.

Satu lagi: bersamaan dengan pengumuman ini, StarCraft versi standar beserta expansion pack Brood War nantinya bisa dimainkan secara gratis.

Sumber: Blizzard.

Bekerja Sama dengan Blizzard, Google Latih AI dengan Game StarCraft II

Tidak bisa dipungkiri, Google merupakan salah satu perusahaan yang paling semangat mengembangkan teknologi artificial intelligence (AI) alias AI. Lewat salah satu divisinya, DeepMind, mereka terus mengasah dan melatih keterampilan AI dalam berbagai bidang. Akan tetapi mungkin Anda penasaran, bagaimana sebenarnya cara mereka melatih AI?

Penjelasan lengkapnya yang pasti sangat teknis, tapi salah satu metodenya ternyata melibatkan video game. Yup, seperti halnya kita bisa belajar banyak dari bermain game, AI pun juga demikian. Untuk menunjukkan keseriusannya, Google mengumumkan kerja samanya dengan salah satu developer game paling tersohor, Blizzard.

Diumumkan di ajang Blizzcon 2016, kerja sama antara Google DeepMind dan Blizzard ini merupakan kabar baik bagi semua yang sedang berkutat dengan pengembangan AI maupun teknologi machine learning. Pasalnya, keduanya tengah menyiapkan API dimana mulai tahun depan para peneliti bisa melatih AI buatannya dengan game StarCraft II.

Mengapa StarCraft II? Karena pada dasarnya ini merupakan salah satu game yang paling kompleks yang pernah Blizzard buat. Menurut Google, kompleksitas yang ditawarkan StarCraft bisa menjadi jembatan bagi AI sebelum berhadapan dengan kekacauan di dunia nyata.

Mereka percaya bahwa keterampilan yang diperlukan untuk memenangi match dalam StarCraft dapat diterjemahkan menjadi keterampilan di dunia nyata. AI sederhananya harus mendemonstrasikan pengaplikasian memori secara efektif, kemampuan perencanaan jangka panjang dan kapasitas untuk mengadaptasikan rencana dengan informasi baru yang diterima.

Mengingat StarCraft II merupakan game RTS (real-time strategy), AI pun dituntut untuk membuat keputusan secara cepat dan efisien. Pada akhirnya, pencapaian yang dilakukan AI bisa diukur lewat sistem skor yang dipunyai StarCraft.

Kolaborasi ini besar kemungkinan akan melahirkan AI dalam game StarCraft II yang semakin terampil dan sulit untuk dikalahkan. Pun begitu, implikasinya pada pengembangan AI di berbagai bidang pun juga cukup besar kalau mengacu pada visi aslinya.

Sumber: DeepMind Blog.

Zynga Rilis Game Strategi Baru, Empires & Allies

Mendengar nama Zynga, apa yang muncul di benak Anda? Mungkin sebagian besar akan teringat dengan FarmVille, game bercocok tanam dan mengurus peternakan dengan gameplay yang santai dan aspek sosial yang kental. Game ini terbukti amat populer, dan sistemnya banyak diaplikasikan pada gamegame lain dengan tema yang berbeda – meski bukan Zynga yang pertama kali mengusung ide semacam ini. Continue reading Zynga Rilis Game Strategi Baru, Empires & Allies

Game RTS Planetary Annihilation Segera Diluncurkan Minggu Depan, Simak Trailer-nya

Industri game adalah dunia yang unik karena perkembangannya sulit ditebak. Hanya beberapa tahun lalu, RTS (real-time strategy) merupakan genre kompetitif dengan peminat dan khalayak terbanyak. Tapi setelah kebangkitan MOBA, RTS perlahan-lahan tersingkirkan, dan hanya ada sedikit game strategi blockbuster berkualitas dirilis belakangan ini. Continue reading Game RTS Planetary Annihilation Segera Diluncurkan Minggu Depan, Simak Trailer-nya