Vivo S9 5G Resmi dengan SoC Dimensity 1100 dan Layar 90Hz

Vivo telah mengumumkan dua smartphone S series terbarunya, vivo S9 5G dan S9e 5G. Dari luar, penerus vivo S7 terlihat identik, karena bagian dalamnya yang mengalami perubahan. Tentu bisa ditebak, untuk vivo S9e merupakan versi hemat dari saudara pertamanya.

Mari mulai dari vivo S9 5G, sesuai namanya smartphone ini telah dibekali teknologi jaringan seluler generasi ke-5 dan menggunakan chipset MediaTek terbaru Dimensity 1100 yang memiliki modem 5G terintegrasi serta mendukung WiFi 6. Sebagai pembanding, generasi sebelumnya vivo S7 5G ditenagai oleh Snapdragon 765G.

MediaTek Dimensity 1100 ini dibuat dengan fabrikasi TSMC 6nm dan memiliki prosesor MediaTek APU 3.0 untuk menangani fitur-fitur berbasis AI. Serta, mengemas CPU octa-core yang terdiri dari empat inti Cortex-A78 2,6GHz dan empat inti Cortex-A55 2GHz, beserta GPU Mali G77 MC9. Performanya ditopang RAM 8GB dengan penyimpanan 128GB atau 12GB dengan penyimpanan 256GB.

Pada bagian muka, vivo S9 5G masih mengandalkan panel AMOLED 6,44 inci FHD+ dalam rasio 20:9. Bedanya kali ini sudah dibekali panel dengan refresh rate lebih tinggi yaitu 90Hz dan mendukung HDR10+.

Pada sektor fotografi, konfigurasi kamera vivo S9 5G tidak mengalami perubahan. Ada tiga unit kamera di belakang, dengan kamera utama 64MP f/1.8, didampingi kamera 8MP f/2.2 ultrawide, dan 2MP f/2.4 sebagai depth sensor. Sedangkan, kamera depannya 44MP f/2.0 dan 8MP ultrawide.

Untuk software, vivo S9 5G menjalankan OriginOS 1.0 berbasis Android 10. Semua aktivitas ber-smartphone mengandalkan daya dari baterai 4.000 mAh yang didukung fast charging 33W.

 

Beralih ke vivo S9e 5G, versi hemat ini mengalami beberapa penyesuaian spesifikasi di beberapa bagian. Sebut saja, chipset yang digunakan diturunkan dengan Dimensity 820 dan RAM sampai 8GB saja. Kamera depannya hanya satu dan menjadi 32MP, sisa spesifikasi yang lain hampir sama.

Saat ini, kedua smartphone vivo S9 series tersedia di Tiongkok. Harga vivo S9 5G varian 8GB/128GB dibanderol CNY 2.999 (Rp6,6 jutaan) dan CNY 3.299 (Rp7,2 jutaan) untuk varian 12GB/256GB. Sementara, vivo S9e 5G dimulai dari CNY 2.399 (Rp5,2 jutaan) untuk model 8GB/128GB dan CNY 2.699 (Rp5,9 jutaan) untuk 8GB/256GB.

Sumber: GSMArena

Cara Memaksimalkan Fitur Dual Aperture di Samsung Galaxy S9 dan S9+

Aperture atau diafragma ialah bukaan di lensa penentu besar-kecilnya cahaya yang masuk ke sensor, dan pengetahuan mengenai pemanfaatannya merupakan pilar utama ilmu fotografi. Di lensa kamera standar, biasanya pengguna dipersilakan mengubah ukuran bukaan untuk mengatur ‘asupan’ cahaya. Tapi berbeda dari kamera, mayoritas smartphone hanya menggunakan satu ukuran aperture saja.

Sejauh ini, cara produsen smartphone dalam meng-upgrade kemampuan kamera produk mereka adalah dengan mengimplementasikan bukaan selebar-lebarnya. Dengan aperture besar (ditandai dengan f/ yang kian mengecil), handset dapat lebih mahir menjepret di kondisi low light. Namun tetap saja, sebetulnya diafragma ‘sempit’ tetaplah diperlukan, khususnya buat menangkap detail lebih banyak.

GS9 13

Solusi yang diambil Samsung adalah dengan memafaatkan sebuah teknologi bernama Dual Aperture di dua perangkat flagship anyar mereka, Galaxy S9 dan S9+. Dual Aperture memungkinkan kamera belakang smartphone beradaptasi sesuai kondisi cahaya, bisa beralih dari f/2.4 di ruang terang agar efektif menyerap segala detail ke f/1.5 sewaktu kondisi betul-betul minim cahaya. Teknologi ini pertama kali ada di Galaxy S9 dan S9+.

GS9 9

Dual Aperture juga membuka kesempatan dalam pengambilan gambar di kondisi ekstrem ketika smartphone lain sudah menyerah, misalnya saat Anda dan pasangan sedang makan malam romantis yang cuma diterangi sebatang lilin atau ketika berjalan berdua di pinggir pantai setelah matahari terbenam. Fitur ini bekerja otomatis di mode Auto, namun Anda bisa mengubahnya secara manual via mode Pro.

GS 6

Dalam acara Media Workshop yang Samsung adakan di Lombok minggu ini, David Soong selaku founder Axioo Photography dan Sweet Escape sempat memberikan sejumlah tip jitu ketika Anda mencoba mengabadikan momen di situasi temaram berbekal Galaxy S9 serta S9+ via mode Pro.

GS 7

Sebelum sesi pemotretan dimulai, ada satu setup yang perlu diingat: aperture f/1.5 dapat Anda gunakan saat waktu sudah melewati pukul 18:00 atau ketika Anda berada di dalam ruangan. Lalu bukaan f/2.4 sendiri bisa dimanfaatkan di siang hari, terutama di kondisi outdoor.

GS9 8

Di beberapa skenario, terkadang kita perlu menggunakan setting shutter di kecepatan rendah – misalnya di 1/40 detik atau lebih lambat lagi. Di skema ini, gerakan tangan sedikit saja bisa membuat hasilnya blur. Bahkan jika tangan Anda sudah mantap, pergerakan objek juga bisa menyebabkan sebagian area di gambar jadi kabur.

Untuk memperkecil dampak negatif dari blur, Samsung mencantumkan sistem optical image stabilization versi baru di Galaxy S9 dan S9+, tapi ada tiga aspek lain yang dapat membantu pengambilan gambar di pencayahaan temaram. Menggunakan tripod merupakan solusi paling efektif, namun bagaimana jika Anda tidak membawanya?

  • Pertama-tama, Anda perlu mengatur nafas dengan baik. Sejumlah fotografer kadang menyarankan kita untuk mengambil nafas dalam dan menahannya begitu ingin menekan tombol shutter.
  • Buat menambah tingkat kestabilan, Anda dapat bersandar pada objek yang tidak bergerak, misalnya tembok atau meja.
  • Ketika sulit menemukan objek yang tidak bergerak, Anda direkomendasikan buat memegang Galaxy S9 atau S9+ lebih dekat ke dada sembari menggunakan kedua tangan. Menurut David, cara ini bisa meredam kondisi ‘shaky hand‘ ketimbang menjepret dengan menjulurkan tangan.

Perbedaan terbesar antara kedua device terletak pada pemanfaatan setup kamera ganda di Galaxy S9+. Selain sensor 12Mp 1/2.55-inci 1,4µm Dual Pixel, S9+ juga dibekali satu sensor telephoto 12Mp lagi. Dual camera efektif dalam membaca kedalaman, sangat berguna ketika ingin menciptakan foto bokeh via mode Live Focus. Mode ini memungkinkan Anda mengatur fokus setelah gambar diambil.

GS 2

GS 1
Dua foto ini betul-betul cuma dibantu penerangan dari lilin dan cahaya bulan.

Selain susunan kamera, ukuran layar serta penyimpanan, Samsung Galaxy S9 dan S9+ mempunyai fitur, desain dan spesifikasi yang sama. Kini, Anda hanya tinggal menentukan pilihan.

Tip pengambilan foto dan video super slow motion bisa Anda simak dalam artikel ini.

Mengoptimalkan Fitur-Fitur Andalan Samsung Galaxy S9 dan S9+ Untuk Menghasilkan Konten Memukau

Ketika diperkenalkan perdana di Indonesia, Samsung pernah menjelaskan bahwa duet Galaxy S9 diracik demi memenuhi segala kebutuhan generasi sosial media. Beberapa fitur unik yang menjadi andalan Galaxy S9 dan S9+ meliputi AR Emoji, pemanfaatan aperture ganda dan janji kepiawaian pengambilan gambar di kondisi temaram, hingga dukungan Super Slow-Mo.

Dari telinga pengguna awam, kemampuan-kemampuan di atas memang terdengar ‘terlalu canggih’. Fungsi fotografi di smartphone contohnya. Mayoritas orang biasanya lebih sering melakukan pengambilan gambar di mode auto. Samsung Galaxy S9 dan S9+ sendiri menjadi penengah antara user ahli dan pemula: penjepretan di auto tetap mampu menghasilkan gambar-gambar apik, tapi kedua smartphone juga mempersilakan mereka yang lebih berpengalaman mengoprek setting lebih jauh.

GS9 3

Dengan penggunaan sosial media yang begitu luas, Samsung menyadari bahwa menciptakan konten telah menjadi kebiasaan manusia di era digital. Dan melalui workshop media minggu ini yang dilaksanakan di pulau Lombok, sang raksasa elektronik Korea Selatan itu mengungkapkan segala macam tip serta trik yang dapat membuat karya-karya Anda jadi istimewa berbekal S9 dan S9+ – baik saat mencoba menciptakan foto maupun video.

GS9 16

Di bawah ini, Anda bisa menyimak rangkuman tip esensial yang saya kumpulkan dari sesi sharing dua fotografer berpengalaman di acara lokakarya Samsung tersebut.

 

Video dan fitur super slow motion

Sesi workshop video dipandu oleh David Soong selaku founder Axioo dan Sweet Escape. Di bagian ini, David fokus pada satu fitur distingtif bertajuk Super Slow-Mo. Mungkin Anda sudah pernah mendengar sebelumnya, Super Slow-Mo memungkinkan kamera merekam di 960-frame per detik, membuat bagian-bagian di video bergerak lebih lambat dengan meregang action berdurasi 0,2 detik jadi enam detik. Dalam satu video, Super Slow-Mo dapat digunakan sampai 20 kali.

GS9 1

Efeknya, Super Slow-Mo membuat adegan biasa – seperti saat menemani buah hati berenang atau sewaktu mendampingi pasangan Anda memasak – menjadi begitu dramatis. Ketika membuat video gerakan lambat via metode tradisional membutuhkan perangkat keras serta software yang memadai, Super Slow-Mo dapat dilakukan secara sederhana lewat satu dua langkah saja. Anda hanya tinggal masuk ke aplikasi kamera dan memilih mode.

GS9 2

Saya akui, latihan dan jam terbang memang dibutuhkan untuk menghasilkan video slow motion yang memuaskan. Anda juga perlu mengetahui kapan saat yang tepat buat menggunakan mode auto dan kapan mode manual diperlukan.

Di mode manual, Super Slow-Mo aktif setelah Anda menekan tombol sekunder sesudah perekaman dimulai. Di mode auto, Anda tinggal menentukan zona slow motion, lalu gerakan di dalam area tersebut akan memicu Super Slow-Mo secara otomatis.

Terlepas dari dua mode tersebut, David menjelaskan bahwa setidaknya ada tiga aspek yang perlu diperhatikan:

 

1. Memilih objek utama yang akan direkam

Semakin cepat gerakan objeknya, maka kian dramatis pula efek Super Slow-Mo-nya. Tak perlu muluk-muluk, Anda bisa memilih anggota keluarga atau bahkan orang asing ketika mereka sedang beraktivitas sebagai modelnya. Beberapa contoh skenarionya: saat si kecil sedang melompat ke kolam renang atau sewaktu ada atlet berlari di lintasan.

 

2. Perhatikan kondisi pencahayaan

Dukungan cahaya yang konsisten merupakan faktor wajib agar kita bisa mendapatkan video super slow motion yang memuaskan, karena perubahan sedikit saja (walaupun kita tidak merasakannya) betul-betul memengaruhi hasilnya. Menurut David, matahari ialah sumber cahaya paling ideal karena intensitasnya stabil dan frekuensinya sempurna. Jika mengandalkan pencahayaan buatan seperti lampu, boleh jadi Super Slow-Mo malah mengekspos efek flickering yang tidak dapat dilihat mata.

 

3. Sempurnakan dengan musik

Sesudah sebuah adegan selesai direkam dan Anda puas pada hasilnya, hal terakhir yang perlu dilakukan adalah menambahkan musik latar belakang. Samsung telah menyediakan beragam preset dengan tema berbeda. Alternatifnya, Anda dapat memasukkan lagu favorit di video tersebut.

 

Foto ‘kece’ untuk sosial media

Setelah segmen video usai, giliran Putri Anindya yang maju ke depan untuk membagikan sebagian ilmu dan pengalamannya dalam menciptakan foto-foto menarik. Gadis dengan sapaan akrab Puan ini ialah seorang fotografer yang juga aktif di sosial media. Silakan kunjungi akun Instagram-nya, dan Anda akan melihat ribuan foto travel dan landscape super-cantik. Puan bilang, foto-foto tersebut ia unggah sebagai cara berbagi cerita serta inspirasi.

GS9 4

Dalam menciptakan foto, Puan menekankan pentingnya melakukan hal yang Anda sukai dan mengeksekusinya secara konsisten. Dan ketika Anda sudah mempersenjatai diri dengan perangkat fotografi mumpuni, maka selanjutnya Anda perlu memerhatikan aspek-aspek di bawah ini:

 

1. Pastikan lensa kamera sudah bersih

Merupakan hal paling standar, tapi karena modul lensa kamera Galaxy S9 dan S9+ jadi bagian dari smartphone, tidak jarang sentuhan tangan kita meninggalkan bekas sidik jari di sana. Kotoran tentu saja bisa membuat gambar jadi buram.

GS9 10

 

2. Perhatikan leading lines

Puan menjelaskan, leading lines adalah garis-garis yang bisa membimbing pandangan kita menuju objek utama dalam foto. ‘Garis-garis’ ini bisa menjelma dari berbagai hal: pola-pola di lantai/tanah, pilar-pilar yang berjejer, hingga gundukan-gundukan pasir pantai sewaktu air laut surut.

GS9 19
Foto dengan Galaxy S9+.

 

3. Eksperimen dengan perspektif berbeda

Sudah menjadi kebiasaan bagi kita memotret dengan posisi perangkat tidak jauh dari mata, namun Puan sangat menyarankan agar kita mencoba sudut pandang berbeda – misalnya kamera menyentuh tanah dan menjepret dari sudut yang dramatis. Berkat sertifikasi IP68 di Galaxy S9 dan S9+, Anda tidak perlu khawatir ketika ingin mengambil foto tepat dari atas permukaan air.

GS9 18
Foto dengan Galaxy S9+.

 

4. Lengkapi foto dengan bingkai ‘natural’

Ada masanya ketika membubuhkan frame di foto menjadi tren populer, namun menurut Puan, menciptakan bingkai alami membuat hasil jepretan jauh lebih atraktif serta berfungsi mengarahkan fokus pemerhati foto ke objek utamanya. Frame bisa lahir dari berbagai benda: pohon, celah di tembok, atau bahkan memanfaatkan tangan Anda sendiri.

GS9 5

 

5. Tentukan elemen unik di momen berbeda

Di mana pun dan foto apapun yang ingin dibuat, Anda perlu menemukan dan menentukan objek (atau subjek) utama yang ingin di-highlight. Galaxy S9+ dapat mempermudah kita melakukannya karena kehadiran setup kamera ganda memungkinkan smartphone menciptakan foto bokeh.

GS9 20
Foto dengan Galaxy S9+.

 

6. Jangan lupa menikmati pemandangan langsung dengan mata Anda sendiri

Meski mengabadikan momen-momen via lensa kamera sangat mengasikkan, Puan juga mengingatkan agar kita tidak lupa menikmati keindahan alam beserta penghuninya secara langsung. Tak usah buru-buru, foto-foto koleksi Anda tidak akan ke mana-mana dan bisa diunggah di lain kesempatan.

GS9 17
Foto dengan Galaxy S9+.
GS9 21
Foto dengan Galaxy S9+.

Selamat mencoba!

Update: saya menambahkan tiga video sampel fitur Super Slow-Mo.

Cara Samsung Galaxy S9 dan S9+ Dalam Memenuhi Kebutuhan ‘Generasi Sosial’

Sebagai salah satu pasar terpenting Samsung, Indonesia ialah negara pertama yang disambangi oleh Galaxy S9 dan S9+ beberapa jam setelah keduanya diperkenalkan di MWC 2018 Barcelona. Hal ini memungkinkan sejumlah media lokal menjajalnya secara langsung, juga menandai dibukanya gerbang pre-order sebelum dipasarkan secara luas beberapa hari lagi.

Di Indonesia, momen peluncuran Galaxy S9 dan S9+ dilangsungkan akhir minggu lalu, dilakukan juga untuk kembali mengingatkan kita bahwa produk akan mendarat tak lama lagi. Di sana, sang raksasa elektronik asal Korea Selatan itu kembali mempresentasikan siapa yang jadi sasaran utama handset premium ini, serta mengungkap kemampuan-kemampuan andalan yang mereka hidangkan.

S9 11

Jo Semidang selaku IM Marketing Director Samsung Electronics Indonesia menjelaskan bagaimana Galaxy S9 dan S9+ diracik demi memenuhi kebutuhan ‘generasi visual dan sosial media’. Berbeda dari angkatan sebelumnya yang umumnya menggunakan panggilan telepon atau pesan singkat dalam berkomunikasi, generasi sekarang lebih memprioritaskan gambar dan visual untuk mengekspresikan diri.

S9 13

Situasi ini adalah salah satu alasan mengapa penggunaan sosial media dan platform video jadi sangat populer. Samsung melaporkan ada sekitar 130 juta penduduk Indonesia aktif di jejaring sosial. Mereka juga aktif berinteraksi dengan konten-konten berupa video dan foto – masing-masing menunjukkan peningkatan 9,7 dan 8,55 persen berdasarkan data Locowise tahun 2018. Dan 44 persen dari mereka ini memanfaatkan smartphone buat berkreasi.

S9 4

Seorang model sedang memamerkan Samsung Galaxy S9+.

 

Fotografi

Pengalaman Samsung dalam meramu kamera ponsel high-end memang tak perlu dipertanyakan. Dan di Galaxy S generasi kesembilan ini, sang produsen memperluas opsinya, membubuhkan fitur-fitur baru, serta memastikan pemanfaatannya lebih fleksibel. Semuanya difokuskan agar pengguna mempunyai lebih banyak perkakas dan lebih leluasa dalam menciptakan konten, serta mempersilakan mereka berekspresi secara lebih unik.

S9 16

Di aspek fotografi, perbedaan Galaxy S9 dan S9+ terletak pada sensor di kamera belakang. Ini dia detail teknisnya:

  • S9: sensor 1/2,5-inci 1,4µm 12-megapixel, Dual Pixel PDAF dengan lensa 26mm ber-aperture f/1.5-2.4, dibantu OIS dan LED flash.
  • S9+: sensor ganda; 1/2,55-inci 1,4µm 12-megapixel, Dual Pixel PDAF dan lensa 26m f/1.5-2.4; serta sensor 1/3,6-inci 1µm 12-megapixel serta lensa 52mm f/2.4. Kamera dibekali OIS, LED flash dan kemampuan zoom optis sebesar dua kali.

 

Dual Aperture

Ada beberapa hal yang menonjol di spesikasi kamera kedua Galaxy S9. Pertama ialah Samsung tidak mengimplimentasikan setup kamera ganda di seluruh modelnya. Sebelumnya, perwakilan Samsung sempat menjelaskan hal ini dimaksudkan buat memberikan konsumen pilihan. Kemudian, Anda juga dapat melihat pemakaian dua tingkat aperture berbeda, pertama kalinya diterapkan di kamera ponsel.

S9 18

Walaupun bukan hal baru di ranah fotografi, mayoritas kamera smartphone terpatok di satu tingkatan aperture saja. Sejauh ini, produsen berlomba-lomba memperkecil angkanya, yang berarti memperlebar bukaannya. Semakin lebar ‘diafragma’, maka kian efektif kamera menangkap cahaya, membuatnya ampuh digunakan di kondisi temaram.

S9 17

Namun kendalanya, aperture angka kecil malah kurang ideal saat kamera digunakan di keadaan cerah. Bukaan yang lebar dapat menyebabkan sensor terekspos terlalu banyak cahaya, sehingga hasil jepretan jadi terlampau terang serta kehilangan detail di sejumlah area. Inilah sebabnya Samsung menerapkan fitur Dual Aperture di Galaxy S9 dan S9+. Teknologi ini membuat smartphone lebih adaptif untuk mengabadikan momen di suasana berbeda.

S9 10

Fitur Dual Aperture mampu bekerja secara otomatis dalam mode auto standar, atau alternatifnya, Anda tentukan sendiri ukurannya via mode Pro – f/1.5 atau f/2.4. Ketika aperture dipilih, kita bisa melihat langsung perubahan diafragma di modul lensa.

S9 5

S9 7

 

Super Slo-Mo

Lalu ketika resolusi 4K menjadi kriteria smartphone modern dalam menciptakan video, Samsung mencoba mengubah haluan tren dengan membenamkan kapabilitas perekaman di 960-frame dalam sedetik. Fitur ini menyerupai kemampuan slow motion yang sudah ada, tapi karena kontrasnya level kecepatan antara sesi slo-mo dan normal, adegan yang diambil (sesederhana apapun, misalnya sekadar menuangkan susu ke sereal di mangkok) jadi terlihat sangat dramatis.

Perlu diketahui, Super Slo-Mo hanya mendukung resolusi 720p dengan maksimal 20 shot di satu video berdurasi enam detik. Agar hasilnya optimal, mode ini juga perlu ditopang pencahayaan yang mencukupi. Sebagai perbandingan, mayoritas kemampuan slow motion di smartphone hanya menunjang 240fps.

S9 14

 

AR Emoji

Tak mau kalah dari Apple yang memperkenalkan Animoji di iPhone X, Samsung melengkapi kedua Galaxy S9 dengan AR Emoji untuk menjadi perwakilan Anda di dunia virtual. Cara memakainya sangat mudah: Tinggal lakukan selfie seperti biasa buat menciptakan versi augmented reality diri Anda. Selanjutnya, kita tinggal memilih versi ‘realistis’ atau ‘kartun’.

Anda dapat mengustomisasi penampilan avatar tersebut lebih jauh, misalnya mengubah gaya rambut, mencantumkan aksesori, menentukan warna kulit, hingga memilih pakaian. Smartphone secara otomatis menciptakan satu bundel stiker dan video emoji berbasis wajah virtual Anda, bisa segera digunakan di aplikasi-aplikasi chat. AR Emoji juga dapat mengikuti gerakan wajah dan kepala, sehingga Anda bisa menciptakan video dengan emoji augmented reality itu sebagai bintangnya.

S9 20

Animasi AR Emoji sendiri di-share dalam format GIF (atau sebagai stiker), memastikannya kompatibel dengan sejumlah app chat, sosial media serta layanan photo-sharing seperti Instagram. Tentu saja, animasi yang diunggah ke Instagram bisa diteruskan ke Facebook, memperkenankan Anda buat memamerkan AR Emoji ke teman-teman.

S9 2

 

Silakan simak artikel hands-on Samsung Galaxy S9 dan S9+ DailySocial untuk mengetahui spesifikasi lebih lengkap, pendapat saya soal desain, dukungan teknologi deep learning, serta informasi harga via tautan ini.

S9 3

Hands-On Samsung Galaxy S9 dan S9+

Sebagai penerus dari seri flagship Samsung, Galaxy S9 dan S9+ punya satu persamaan dengan generasi S7: mereka sama-sama diungkap di Mobile World Congress. Sejumlah orang berpendapat bahwa lompatan tenologi kedua device tidak terlampau jauh dari varian S8, namun tampaknya, kali ini sang produsen lebih memfokuskan perhatian pada pengalaman penggunaan.

Seperti momen peluncuran Galaxy S sebelum-sebelumnya, raksasa elektronik asal Korea Selatan itu tidak membuang-buang waktu dalam memasarkan produk high-end mereka. Indonesia sudah lama menjadi pasar penting buat Samsung. Dan kurang dari 24 jam setelah penyingkapan resmi Galaxy S9 dan S9+, produsen segera memperkenankan para jurnalis lokal untuk mencoba langsung kedua perangkat anyar ini.

S9 1

Visi di belakang perancangan Galaxy S9 dan S9+ dapat kita lihat dari komentar dari DJ Koh selaku presiden IT & Mobile Communication Division Samsung: untuk mengikuti evolusi pemakaian perangkat bergerak. Menurutnya, saat ini smartphone tak cuma berperan sebagai alat komunikasi, tapi juga perangkat untuk mengekspresikan diri. Kedua varian S9 dijanjikan siap membantu Anda mengabadikan momen secara maksimal serta menunjang gaya hidup yang ‘serba terhubung’.

S9 9

 

Smartphone buat ‘generasi sosial’

Di sesi sambutannya, product marketing senior manager Samsung Selvi Gofar menjelaskan bahwa Galaxy S9 dan S9+ ialah handset yang diramu untuk memenuhi kebutuhan konsumen ‘generasi sosial media’. Meski segmen ini terasa lekat dengan user berusia muda, menurut Selvi, penggunaan jejaring sosial sendiri sama sekali tidak dibatasi umur. Boleh jadi inilah alasan mengapa Samsung berupaya memudahkan akses ke fitur-fitur andalan di sana.

S9 26

S9 6

 

Desain

Dari sisi desain, perbedaan Galaxy S9 dan S9+ cuma terletak pada ukuran tubuh dan layar. S9 berdimensi 147,7×68,7×8,5mm; S9+ berukuran 158,1×73,8×8,5mm; dengan layar AMOLED 5,8-inci versus 6,2-inci. Panel tersebut sama-sama menghidangkan resolusi 1440x2960p dan rasio 18,5:9. Kedua device masih mengusung displayinfinity‘ yang melebar ke samping, sehingga meski tubuhnya kecil di genggaman, bagian layar smartphone lebih lapang.

S9 11

Penampilan Galaxy S9 dan S9+ tidak terlalu berbeda jauh dari S8. Selain di bagian depan, material kaca melengkung juga dapat ditemui di sisi belakang. Arahan desain yang dicetus oleh Galaxy S7 Edge ini membuat perangkat terlihat manis, sekaligus menonjolkan ciri khas rancangan Samsung Galaxy S generasi baru. Namun saya menemui masalah kecil akibat pemanfaatan lapisan kaca: baru digenggam sebentar, Galaxy S9 dan S9+ sudah dipenuhi sidik jari.

S9 10

Panel tersebut diproteksi oleh Corning Gorilla Glass 5 dan siap menunjang fitur HDR10. Walaupun tidak memperoleh pembaruan signifikan, konten yang disuguhkan olehnya terlihat kaya warna dengan rasio kontras menawan. Saat terkunci, lock screen tetap menyala untuk menampilkan sejumlah informasi semisal jam atau tanggal. S9 dan S9+ juga kembali dilengkapi fitur 3D touch di tombol home.

S9 15

S9 23

Mirip Galaxy S8, sensor sidik jari ditempatkan di bagian punggung untuk menyederhanakan proses unlock, namun posisinya sedikit digeser. Kini sensor tersebut berada di bawah modul lensa. Satu aspek krusial, yang tidak lagi dibahas di acara media hands-on karena sudah jadi tradisi Galaxy S, adalah kapabilitas anti-air IP68. S9 dan S9+ akan tetap bekerja normal walau tercemplung ke dalam air berkedalaman maksimal 1,5m selama setengah jam.

S9 4

S9 22

 

Kamera

Perbedaan terbesar antara Galaxy S9 dan S9+ terletak pada komposisi kameranya. Versi standar menyuguhkan sensor Dual Pixel 12Mp 1,4µm 1/2,5-inci dengan lensa 26mm Dual Aperture f/1.5 dan f/2.4. Untuk Galaxy S9+, Samsung membubuhkan dua sensor 12Mp, masing-masing 1,4µm 1/2.55-inci f/1.5-2.4 26mm; dan 1µm 1/3.6-inci f/2.4 52mm dengan fitur zoom optik 2 kali.

S9 2

S9 18

Keunikan dari lensa Dual Aperture f/1.5-2.4 ialah kemampuannya melebar dan menyempit layaknya iris mata manusia – bisa Anda lihat langsung perubahannya. Lensa tersebut secara otomatis bisa menyesuaikan ‘penyerapan’ cahaya bergantung dari kondisi di sekitarnya, sehingga hasil jepretan terlihat selalu optimal. Untuk kebutuhan video, baik S9 dan S9+ dapat merekam di resolusi 4K 60fps. Tapi yang membuatnya istimewa adalah kemampuan membuat video slow motion berkat dukungan perekaman 960fps di 720p.

S9 16

Lalu untuk kebutuhan video chat dan swafoto, Galaxy S9 dan S9+ mengandalkan kamera sekunder 8Mp 1/3,6-inci f/1.7. Kamera depannya bisa merekam video 1440p di 30fps dan ditopang fitur dual call serta auto HDR.

S9 7

S9 21

 

Augmented reality dan deep learning ‘ready’

Galaxy S9 dan S9+ turut dibekali asisten virtual Samsung Bixby, memberikan smartphone kemampuan deep learning, mengenal objek secara real-time, serta lebih baik dalam menangani augmented reality. Berkat Bixby, pengguna dapat segera menerjemahkan tulisan dalam bahasa asing atau mengonversi mata uang cukup dengan mengarahkan kamera smartphone ke teks atau objek.

S9 24

Berkatnya pula, kedua smartphone dapat menyajikan AR Emoji. Fitur ini memungkinkan S9 menganalisis foto 2D wajah pengguna, lalu memetakan 100 fitur distingtif di sana, untuk membuat ‘avatar‘ tiga dimensi yang mampu meniru ekspresi Anda. Avatar tersebut bisa Anda simpan dalam format GIF dan kirimkan/bagikan via aplikasi chat populer.

S9 11

 

Spesifikasi

Galaxy S9 dan S9+ mempunyai susunan hardware yang sama dan berjalan di OS Android 8.0 Oreo. Varian yang dipasarkan di Indonesia dipersenjatai chip Exynos 9810, berisi CPU octa-core 4×2,8GHz Mongoose M3 plus 4×1,7GHz Cortex-A55 dengan GPU Mali-G72 MP18. Selanjutnya, ada RAM sebesar 4GB dan ROM hingga 256GB, kemudian smartphone ditenagai oleh baterai 3.000mAh (S9) atau 3.500mAh (S9+). Buat menyempurnakan penyajian konten hiburan, kedua smartphone juga menyimpan amplifier AKG.

S9 13

S9 12

Perangkat-perangkat baru Samsung ini kabarnya siap tersambung ke sistem docking DeX – mempersilakan Anda menambahkan keyboard, mouse dan monitor agar Anda bisa bekerja lebih nyaman. Selain itu, S9 serta S9+ dapat dijadikan pusat pengelolaan perabotan elektronik di rumah melalui SmartThings – bisa terkoneksi baik ke device Samsung ataupun non-Samsung.

S9 14

S9 17

 

Harga dan ketersediaan

Gerbang pre-order Galaxy S9 dan S9+ telah dibuka sejak tengah malam tadi, dan akan berlangsung sampai tanggal 5 Maret 2018. Di sini, Samsung menyediakan tiga pilihan warna, yaitu hitam, ungu dan biru. Produk rencananya akan mulai dipasarkan secara luas di tanggal 16 Maret.

Untuk sekarang, Anda baru dapat memilih tiga model dengan spesifikasi (dan harga) berbeda:

  • Galaxy S9 64GB: Rp 11,5 juta
  • Galaxy S9+ 64GB: Rp 13 juta
  • Galaxy S9+ 256GB: Rp 14,5 juta

S9 5