Payfazz Launches New Feature to Support Online Sellers

The Covid-19 pandemic has shifted MSME sales channels which originally offline to online to minimize physical contact and mobility restrictions. Payfazz uses this opportunity to innovate by launching the “Warung Online” feature.

In addition, Payfazz is quite confident with the potential target market. According to BPS, around 11.7 million out of 64 million MSMEs have penetrated the digital ecosystem per May 2020. Therefore, there are currently more than 55.8 million or 87% MSMEs that are yet to digitize. This is an opportunity for startups to work on segments that is lack digital penetration.

Payfazz Brand Manager Safina Saleh explained, Warung Online is a development of a feature that was previously launched in August 2020, namely the Menu Alat Warung. In this feature, later orders from customers can be recorded directly in the Payfazz application.

“With the Warung Online feature, it is expected that Payfazz agents can reduce physical contact as well to expand the scope of their customers, therefore, the business can continue to grow and improve,” Safina said in an official statement, Friday (26/2).

Further explained, Warung Online allows agents to sell their merchandise online via a profile link on the Payfazz application. Agents can register their business for free through Payfazz and listed items to be sold, such as grocery, wholesale, clothing, food, beverages, and others that will be offered to customers.

Next, agents can share the link with their customers via social media platforms or text messages. Buyers can open the link to see the products from the agent’s shop and immediately order them online.

Sumber: Payfazz
Source: Payfazz

Separately contacted by DailySocial, Safina explained that the delivery and payment flow in the Warung Online feature can be adjusted according to the agreement of each buyer and seller. “This process takes place outside the Payfazz platform and the Warung Online features.”

Warung Online is expected to expand the reach of the business and increase the number of customers. She also ensures that agents do not have to worry about additional operational costs as the feature can be used by all agents for free.

Safira said that the number of agents using the Warung Tools Menu has reached more than 100 thousand and most of them come from Java & Sumatra Islands.

During 2020, the number of agents who have joined Payfazz has reached more than 1 million users. The most widely used features are PPOB Transactions, Warung Cashier Recording & Debt Logging.

The MSME digitization has been increasingly driven throughout the pandemic. Therefore, various initiatives have been created by various startups not only Payfazz, Grab, for example, is working with startups such as Warung Pintar to list agents into GrabMart, therefore, it’ll expand the business reach.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Payfazz Luncurkan Fitur Baru, Bantu Pedagang Berjualan Online

Dampak pandemi Covid-19 mengubah kanal penjualan para pedagang UMKM yang semula offline menjadi online untuk meminimalisir kontak fisik dan pembatasan mobilitas. Peluang tersebut dicoba oleh Payfazz untuk berinovasi meluncurkan fitur “Warung Online”.

Selain kondisi tersebut, Payfazz ukup yakin dengan potensi pengguna yang ditargetkan. Menurut data BPS per Mei 2020, sebanyak 11,7 juta dari 64 juta UMKM telah merambah ekosistem digital. Sehingga saat ini terdapat lebih dari 55,8 juta atau 87% UMKM yang masih belum terdigitalisasi. Hal ini menjadi peluang bagi startup untuk menggarap segmen yang masih belum tersentuh digital.

Brand Manager Payfazz Safina Saleh menerangkan, Warung Online adalah pengembangan dari fitur yang sebelumnya sudah diluncurkan pada Agustus 2020, yakni Menu Alat Warung. Di dalam fitur tersebut, nantinya pesanan dari pelanggan dapat langsung tercatat di aplikasi Payfazz.

“Dengan adanya fitur Warung Online, diharapkan para agen Payfazz selain dapat mengurangi kontak fisik juga dapat memperluas cakupan pelanggannya, sehingga bisnis semakin berkembang dan meningkat,” ujar Safina dalam keterangan resmi, Jumat (26/2).

Dijelaskan lebih jauh, Warung Online memungkinkan para agen untuk menjual produk dagangannya secara online melalui tautan profil pada aplikasi Payfazz. Para agen dapat mendaftarkan usahanya secara gratis melalui Payfazz dan masukkan barang-barang yang akan dijual, seperti barang kelontong, grosir, pakaian, makanan, minuman, dan lainnya yang akan ditawarkan kepada pelanggan.

Berikutnya, agen dapat membagikan tautan tersebut ke pelanggannya melalui platform media sosial atau pesan singkat. Pembeli yang membuka tautan akan melihat situs produk-produk dari toko agen tersebut dan langsung memesannya secara online.

Sumber: Payfazz
Sumber: Payfazz

Secara terpisah saat dihubungi DailySocial, Safina menerangkan alur pengiriman dan pembayaran pada fitur Warung Online ini dapat disesuaikan dengan kesepakatan dari masing-masing pembeli dan penjual. “Proses ini terjadi di luar platform Payfazz dan fitur Warung Online.”

Diharapkan kehadiran Warung Online dapat memperluas jangkauan usaha dan meningkatkan jumlah pelanggan. Ia juga memastikan bahwa agen tidak perlu khawatir dengan tambahan biaya operasional karena fitur bisa digunakan oleh semua agen secara cuma-cuma.

Safira mengungkapkan sejauh ini jumlah agen yang menggunakan Menu Alat Warung telah mencapai lebih dari 100 ribu pengguna dan sebagian besar tersebar di Pulau Jawa & Sumatera.

Adapun sepanjang tahun 2020, jumlah agen yang bergabung dengan Payfazz telah mencapai lebih dari 1 juta pengguna. Fitur yang paling banyak digunakan adalah Transaksi PPOB, Pencatatan Kasir Warung & Catat Utang.

Digitalisasi UMKM untuk masuk ke ranah digital semakin digalakkan sepanjang pandemi. Oleh karenanya, berbagai inisiasi diciptakan oleh berbagai startup tidak hanya Payfazz, Grab misalnya bekerja sama dengan startup seperti Warung Pintar untuk memasukkan para agennya ke GrabMart agar jangkauan bisnisnya semakin luas.

Application Information Will Show Up Here

Payfazz Adds “Alat Warung” Feature to Support SME Operational

Payfazz agency-based financial service startup introduced a new innovation on its platform, Alat Warung. This solution is designed for micro, small and medium businesses to monitor operational performance and plan business development.

In the Alat Warung menu, several features are available including Kasir for recording transactions, setting selling prices, and sales reports; Catat Hutang to manage debt as well as reminders for overdue bills; also Grosir Terdekat and Tawarkan Produk for goods stock or becoming a reseller. Currently, all features are available to all agents who have updated the application since July 2020.

Gambar - Menu Alat Warung

The startup, which just announced its series B funding last July, also provides other financial services such as PPOB, fund transfers to banks, as well as product stock and resell for its agents. Currently, Payfazz has served more than 20 thousand stalls all over Indonesia.

Safina Saleh, as Payfazz Brand Manager in a press statement said, “In line with Payfazz’s vision to develop MSMEs in Indonesia, starting with an agency platform for financial literacy, Payfazz is now innovating as a partner for MSME entrepreneurs in the trade sector in terms of business, operations, and marketing.”

Targeting micro businesses

Previously, Payfazz was known to have launched a POS application called Sellfazz which has now changed its name to Post.app. Hendra Kwik as the Co-Founder and CEO of Payfazz said that Post.app will target middle to upper retailers more, while Payfazz alone will focus on micro businesses.

“The solutions we offer through Payfazz, including the Alat Warung menu, is merely targeting micro-businesses because they have different needs. We also have differentiation with integrated services provided on the Payfazz platform,” Hendra said in a separate interview.

He also admitted that he would continue to consistently issue other innovations for micro, small and medium traders so that they could further develop with the help of technology created and developed by the nation’s children.

Some startups have started to intensify this kind of services for small shops and businesses, such as BukuWarung, which recently also received seed funding, and there is also BukuKas.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Payfazz Tambah Fitur “Alat Warung”, Bantu UKM Kelola Operasional Bisnis

Startup layanan keuangan berbasis keagenan Payfazz memperkenalkan inovasi baru dalam platformnya, yaitu menu Alat Warung. Solusi ini ditujukan untuk pedagang mikro, kecil maupun menengah untuk memantau kinerja bisnis dan melakukan perencanaan pengembangan usaha.

Dalam menu Alat Warung tersedia beberapa fitur seperti Kasir untuk pencatatan transaksi, pengaturan harga jual, serta laporan penjualan; Catat Hutang untuk mengelola hutang serta pengingat tagihan jatuh tempo; serta Grosir Terdekat dan Tawarkan Produk untuk melakukan stok barang ataupun menjadi reseller. Saat ini, seluruh fitur sudah bisa dinikmati oleh seluruh agen yang telah melakukan pembaruan aplikasi sejak Juli 2020.

Gambar - Menu Alat Warung

Startup yang baru saja mengumumkan pendanaan seri B pada bulan Juli lalu ini juga menyediakan layanan finansial lain seperti PPOB, Transfer dana ke Bank, serta stock dan resell produk bagi para agennya. Hingga saat ini Payfazz telah melayani lebih dari 20 ribu warung yang tersebar di seluruh Indonesia.

Safina Saleh, selaku Brand Manager Payfazz dalam keterangan pers menyatakan, “Sejalan dengan visi Payfazz untuk mengembangkan UMKM di Indonesia, diawali dengan platform keagenan untuk literasi finansial, kini Payfazz berinovasi sebagai partner pengusaha UMKM bidang perdagangan baik dalam sisi bisnis, operasional maupun pemasaran.”

Menyasar usaha mikro

Sebelumnya, Payfazz sendiri diketahui pernah meluncurkan aplikasi POS bernama Sellfazz yang kini telah berganti nama menjadi Post.app. Hendra Kwik selaku Co-Founder dan CEO Payfazz menyampaikan bahwa Post.app ini akan lebih menyasar retail menengah ke atas, sementara Payfazz sendiri akan fokus pada pengusaha mikro.

“Solusi yang kita tawarkan melalui Payfazz, seperti menu Alat Warung ini lebih menyasar usaha mikro, karena kebutuhannya berbeda. Kami juga memiliki diferensiasi dengan layanan terpadu yang disediakan dalam platform Payfazz,” ungkap Hendra dalam wawancara terpisah.

Pihaknya juga mengaku akan terus konsisten mengeluarkan inovasi-inovasi lain bagi pedagang mikro, kecil dan menengah supaya dapat semakin berkembang dengan bantuan teknologi yang dibuat dan dikembangkan oleh anak bangsa.

Beberapa startup sudah mulai menggencarkan layanan pencatatan untuk warung dan usaha kecil, seperti BukuWarung, yang belum lama ini juga mendapatkan pendanaan tahap awal, juga ada BukuKas.

Application Information Will Show Up Here