Perkuat Lini Wealthtech, Induk Shopee Akuisisi Perusahaan Sekuritas

Sea Group menunjukkan keseriusannya untuk menggarap lini bisnis wealthtech  dengan mengakuisisi perusahaan sekuritas PT Yuanta Asset Management, melalui mitra bisnisnya, Andy Indigo. Yuanta Asset Management kini resmi tercatat di OJK dengan nama PT Sea Aset Manajemen.

Ini bukan inisiatif pertama yang dilakukan Sea Group untuk masuk ke ranah manajemen investasi. Sebelumnya, anak perusahaan Sea Group, Shopee telah bekerja sama dengan startup wealthtech Bibit untuk menyediakan fitur Investasi Reksa Dana dan Investasi Pintar dalam platformnya. Kolaborasi ini diharapkan mempermudah akses bagi para pengguna Shopee untuk masuk ke pasar modal.

Di samping itu, perusahaan juga sempat bekerja sama dengan Pegadaian untuk menghadirkan Tabungan Emas di aplikasi Shopee. Layanan ini memungkinkan seluruh lapisan masyarakat yang terdaftar di aplikasi Shopee untuk mulai berinvestasi emas hanya dengan Rp500, membeli dan melakukan transfer emas ke sesama pengguna.

Ragam inisiatif yang diluncurkan terkait manajemen investasi ini menunjukkan respons perusahaan terhadap meningkatnya minat investasi masyarakat Indonesia. Total jumlah investor di pasar modal Indonesia per 28 Desember 2022 telah meningkat 37,5 persen menjadi 10,3 juta investor dari sebelumnya 7,48 juta investor per akhir Desember 2021.

Nasabah milenial diyakini menjadi katalis utama dalam pertumbuhan bisnis perusahaan rintisan di bidang teknologi manajemen investasi. Menurut Databoks Indonesia, investor pasar modal terbanyak berasal dari generasi milenial yang berusia di bawah 30 tahun. Meskipun begitu,  nilai asetnya dinilai paling rendah di antara kelompok usia lainnya.

Selain itu, kemudahan yang diciptakan semakin menarik minat berbagai lapisan masyarakat untuk mulai berinvestasi. Tak heran banyak perusahaan yang mempertimbangkan untuk masuk ke ranah wealthtech. Di Indonesia sendiri, terdapat sekitar 96 perusahaan yang sudah terdaftar di OJK sebagai manajer investasi per Januari 2023.

Terkait perkembangan bisnis, Sea Group belum lama ini menempuh langkah efisiensi. Hal ini tertuang dalam memo internal dari pendiri Sea Forrest Li yang mengumumkan bahwa perusahaan “perlu fokus pada profitabilitas setelah tahun 2022 yang sulit”, dan menambahkan bahwa ekonomi pada tahun 2023 “mungkin terbukti lebih menantang” di tengah perang yang sedang berlangsung di Ukraina dan meningkatnya tingkat inflasi.

Dengan demikian, perusahaan juga memutuskan untuk menghentikan kenaikan gaji bagi karyawan yang belum dipromosikan. Li juga menambahkan bahwa sebagian besar perubahan telah dilakukan. Sea juga telah memberhentikan lebih dari 7.000 karyawan atau sekitar 10 persen dari tenaga kerjanya pada Desember tahun lalu.

Langkah efisiensi ini juga dilakukan terhadap Garena pada September 2022, termasuk penutupan beberapa proyek besar untuk meningkatkan profitabilitas Sea. Pada bulan yang sama, lebih banyak karyawan Shopee juga diberhentikan, dengan beberapa dari mereka tawaran pekerjaan dibatalkan beberapa hari sebelum mereka mulai bekerja.

Tren akuisisi sekuritas

Aksi akuisisi perusahaan sekuritas dan aset manajemen di Indonesia sendiri kian ramai. Tahun 2022 lalu, terdapat dua perusahaan rintisan (startup) di sektor keuangan atau fintech yang gencar melakukan ekspansi dengan mengakuisisi perusahaan sekuritas hingga bank. Tren akuisisi ini semakin meramaikan ekosistem keuangan digital oleh perusahaan rintisan fintech.

Salah satunya adalah Stockbit yang telah merampungkan proses akusisi atas PT Mahakarya Artha Sekuritas pada awal 2022 lalu. Sebelumnya, fitur trading saham di Stockbit sempat terhenti karena karena kongsi perusahaan dengan Sinarmas Sekuritas telah berakhir per 6 Agustus 2021.

Sebelumnya, platform investasi Ajaib juga telah melakukan inisiatif serupa dengan mencaplok saham PT Primasia Unggul Sekuritas. Dalam pemberitaan sebelumnya, Director of Stock Brokerage Ajaib Sekuritas Anna Lora sempat menyampaikan bahwa akuisisi ini bertujuan memudahkan Ajaib untuk mengembangkan lebih banyak produk di masa depan.

Application Information Will Show Up Here

Ajaib Closes Series A Funding Worth of 356 Billion Rupiah, Striving for Education and Acquisition of Millennial Users

The investment platform which recently acquired Primasia Unggul Sekuritas (Primasia Sekuritas), Ajaib Group, announced Series A funding of $25 million or the equivalent of 356.3 billion Rupiah. This round was led by Horizons Ventures (Li Ka-shing) and Alpha JWC Ventures, followed by SoftBank Ventures Asia, Insignia Ventures, and Y Combinator.

Previously, Ajaib had joined the Y Combinator program in 2018, as well as raised the seed round. Funding continued the following year, securing funds worth $2.1 million from Y Combinator, SoftBank Ventures, Alpha JWC Ventures, and Insignia Ventures.

“I feel proud for Ajaib has become the best choice of most of the new stock investors in Indonesia. As a millennial, I know how difficult it is when I started investing. That’s why Ajaib is so focused on millennials and better education,” Ajaib Group’s Co-founder & CEO, Anderson Sumarli said.

The fresh money is to be used by the company to improve technology infrastructure, recruit technical teams, and expand product offerings. In addition, this round will also be used to support the Ajaib’s educational campaign#MentorInvestasi which aims to assist the Indonesian government’s efforts in educating millennials about investment and financial planning.

“The investment sector in Indonesia is quite underserved and lack of accessibility is one of the reasons. Ajaib was able to provide a solution to this problem and revolutionized the stock brokerage industry in less than two years. We are very impressed with Ajaib’s growth speed and we are delighted to see Ajaib helping millions of young people in Indonesia towards better investment,” Jeffrey Joe, Managing Partner at Alpha JWC said.

In Indonesia, there are currently several digital services that accommodate user needs in investing; including mutual fund instruments, stocks, gold, and crypto-assets. In the Fintech Report 2020 released by DSResearch, surveying 329 respondents, the following results were obtained regarding application awareness for investment needs.

Aplikasi Investasi

Some of the applications above are providing similar services with Ajaib, including Bibit, Tanamduit, Bareksa for the mutual fund; and Stockbit for stock.

Ajaib Group growth

Founded in 2019, Ajaib has become one of the fastest-growing investment platforms in Indonesia, through Ajaib Sekuritas (online stock securities) and Ajaib Reksadana (online mutual funds). Within 7 months of the launch of Ajaib Sekuritas in June 2020, the company recorded more than 10 billion stock lots have been traded in Ajaib.

Ajaib also supports more than 1 million monthly users on their investment journey. In December 2020, Ajaib also announced that the company is partnering with Korean drama actor Kim Seon-ho who plays Han Ji-pyeong in the Start-Up series on Netflix as a Brand Ambassador.

Anderson told DailySocial some time ago that the current pandemic has not been able to dampen the enthusiasm of Indonesian individual investors to pour money in the capital market. In the first two months since the launch of the stock availability at Ajaib, the company has registered tens of thousands of new users, most of whom are millennials.

“Currently, the market position has not fully recovered, therefore, the opportunity for users to reap profits in the capital market is quite large,” he said.

In 2021, Ajaib will continue its mission to welcome a new generation of investors to the Indonesian capital market. As of December 2020, there were 1,592,698 stock investors in Indonesia, meaning that less than 1% of Indonesia’s population has a stock account. In order to increase the number of domestic retail investors, Ajaib plans to expand the scope of investment education and financial planning campaigns targeting millennials.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Ajaib Rampungkan Pendanaan Seri A 356 Miliar Rupiah, Gencarkan Edukasi dan Akuisisi Pengguna Milenial

Platform investasi yang baru-baru ini telah mengakuisisi Primasia Unggul Sekuritas (Primasia Sekuritas), Ajaib Group, mengumumkan pendanaan seri A sebesar $25 juta atau setara 356,3 miliar Rupiah. Putaran pendanaan tersebut dipimpin oleh Horizons Ventures (Li Ka-shing) dan Alpha JWC Ventures, serta diikuti oleh SoftBank Ventures Asia, Insignia Ventures, dan Y Combinator.

Ajaib sebelumnya sempat tergabung ke dalam program Y Combinator tahun 2018, sekaligus membuka seed round-nya. Pendanaan berlanjut di tahun berikutnya, membukukan dana $2,1 juta dari Y Combinator, SoftBank Ventures, Alpha JWC Ventures, dan Insignia Ventures.

“Saya merasa bangga karena Ajaib menjadi pilihan bagi sebagian besar investor saham baru di Indonesia. Sebagai seorang milenial, saya tahu seberapa sulit pengalaman saya saat mulai berinvestasi. Itulah mengapa Ajaib sangat fokus pada kaum milenial dan edukasi yang lebih baik,” kata Co-founder & CEO Ajaib Group Anderson Sumarli.

Dana segar ini rencananya akan digunakan perusahaan untuk meningkatkan infrastruktur teknologi, merekrut tim teknis, dan memperluas penawaran produk. Selain itu dana tersebut juga akan digunakan untuk mendukung kampanye edukasi #MentorInvestasi Ajaib yang bertujuan untuk membantu upaya pemerintah Indonesia dalam mengedukasi milenial tentang investasi dan perencanaan keuangan.

“Sektor investasi di Indonesia masih kurang terlayani dan salah satu penyebabnya adalah kurangnya aksesibilitas. Ajaib mampu memberikan solusi untuk masalah tersebut dan merevolusi industri broker saham dalam waktu kurang dari dua tahun. Kami sangat terkesan dengan kecepatan pertumbuhan Ajaib dan kami sangat senang melihat Ajaib membantu jutaan anak muda di Indonesia untuk berinvestasi dengan lebih baik,” kata Managing Partner di Alpha JWC Jeffrey Joe.

Di Indonesia, saat ini memang sudah ada beberapa layanan digital yang mengakomodasi kebutuhan pengguna dalam melakukan investasi; termasuk untuk instrumen reksa dana, saham, emas, sampai aset kripto. Dalam Fintech Report 2020 yang dirilis DSResearch, menyurvei 329 responden, didapat hasil sebagai berikut terkait awareness aplikasi untuk kebutuhan investasi.

Aplikasi Investasi

Beberapa aplikasi di atas juga sajikan layanan serupa dengan Ajaib, misalnya Bibit, Tanamduit, Bareksa untuk reksa dana; dan Stockbit untuk saham.

Pertumbuhan Ajaib Group

Didirikan pada 2019, Ajaib telah menjadi salah salah platform investasi dengan pertumbuhan paling pesat di Indonesia, melalui Ajaib Sekuritas (sekuritas saham online) dan Ajaib Reksadana (reksa dana online). Dalam waktu 7 bulan sejak diluncurkan Ajaib Sekuritas pada Juni 2020 lalu, perusahaan mencatat lebih dari 10 miliar lot saham telah diperdagangkan di Ajaib.

Ajaib juga telah mendukung lebih dari 1 juta pengguna setiap bulannya dalam perjalanan investasi mereka. Pada bulan Desember 2020 lalu, Ajaib juga mengumumkan bahwa perusahaan menggandeng aktor drama Korea Kim Seon-ho pemeran Han Ji-pyeong dalam serial Start-Up di Netflix sebagai Brand Ambassador.

Kepada DailySocial beberapa waktu yang lalu Anderson mengungkapkan, pandemi yang terjadi saat ini ternyata tidak mampu memadamkan semangat investor individu Indonesia untuk berinvestasi di pasar modal. Pada dua bulan pertama sejak diluncurkannya layanan saham di Ajaib, perusahaan sudah mencatatkan puluhan ribu pengguna baru, yang kebanyakan di antaranya merupakan generasi milenial.

“Saat ini, posisi pasar juga belum pulih seutuhnya, sehingga peluang bagi pengguna untuk meraup keuntungan di pasar modal, masih besar,” ujarnya.

Tahun 2021 ini Ajaib akan melanjutkan misinya untuk menyambut investor generasi baru di pasar modal Indonesia. Per Desember 2020, terdapat 1.592.698 investor saham di Indonesia, artinya kurang dari 1% penduduk Indonesia memiliki rekening saham. Untuk meningkatkan jumlah investor ritel domestik, Ajaib berencana akan memperluas cakupan kampanye edukasi investasi dan perencanaan keuangan yang ditujukan bagi kaum milenial.

Application Information Will Show Up Here