Produsen Sepeda Motor Elektrik NIU Buka Toko Premium Perdananya di Jakarta

Berawal dari sebuah kampanye crowdfunding di tahun 2015, NIU dengan cepat telah berubah menjadi produsen sepeda motor elektrik yang sukses memasarkan produknya di banyak negara. Sejak September 2018, NIU bahkan sudah terdaftar secara resmi di NASDAQ, dan sejauh ini jaringan operasinya sudah tersebar di sekitar 45 negara, termasuk halnya di Indonesia.

Baru-baru ini, NIU malah sudah membuka toko premium perdananya di Jakarta, tepatnya di dalam mal Grand Indonesia. Toko ini merupakan hasil kolaborasi mereka dengan PT Moove Motors Asia selaku authorized dealer NIU di Indonesia, dan tujuannya tidak lain dari menampilkan rangkaian lengkap produk NIU yang ditargetkan untuk pasar Asia.

Mulai dari NIU seri U yang paling terjangkau dengan kisaran harga 20 jutaan rupiah, sampai seri N yang berada di kisaran 50 jutaan rupiah, tidak ketinggalan pula sepeda listrik EUB-01, semuanya bisa langsung pengunjung jumpai di lokasi. Pengunjung bahkan juga dapat mencoba langsung bagaimana mulusnya sepeda motor listrik NIU di dalam mal.

NIU Premium Store

Namun yang mungkin lebih penting adalah kemudahan bagi para calon konsumen untuk berkenalan dengan aplikasi cerdas NIU yang interaktif. Pasalnya, salah satu kekuatan utama sepeda motor listrik NIU terletak pada arsitektur cloud yang dimilikinya, yang memungkinkan konsumen untuk terhubung dengan kendaraannya selama 24 jam nonstop melalui aplikasi di smartphone.

Lewat aplikasi tersebut, konsumen bisa memeriksa status baterai, riwayat perjalanan, memantau lokasi kendaraan, sampai diberi peringatan apabila ada pergerakan mencurigakan pada sepeda motornya.

“Jakarta merupakan kota di mana mengendarai kendaraan beroda dua itu perlu, selagi menjaga lingkungan yang akan memberikan manfaat pada masyarakat,” ucap Vincent Yap, CEO Moove Motors Asia. “Karena cuaca, kemacetan, dan protokol kesehatan yang ketat, di sini kami menyediakan lingkungan yang paling nyaman bagi pelanggan untuk merasakan teknologi kendaraan listrik yang luar biasa sebagai transportasi alternatif, atau bahkan sebagai utama.”

Ya, Jakarta yang dikenal super macet dan memiliki tingkat polusi tinggi memang merupakan target pasar yang ideal buat NIU. Yang mungkin agak mengkhawatirkan adalah jika konsumen tinggal di area yang langganan banjir – tapi toh sepeda motor bermesin bensin pun juga tidak akan selamat dari itu.

Polda Metro Jaya Pertanyakan Legalitas Sepeda Listrik di Jalan Raya, Migo Sampaikan Siap Patuhi Aturan

Mulai ramainya sepeda listrik dari Migo di jalan raya Jakarta menjadi perhatian khusus Polda Metro Jaya. Armada Migo dinilai tidak memiliki izin operasional, terutama untuk di jalan raya. Menanggapi hal ini pihak Migo mengeluarkan pernyataan bahwa akan menaati aturan-aturan yang berlaku.

Kepala Sub Direktorat Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herman Ruswandi menyampaikan, terkait pelarangan armada Migo di jalan raya akan dibahas dan kemungkinan akan dirazia jika masih beroperasi.

“Ini jadi bahasan yang akan dibahas hari Senin (11/2). Itu nanti akan ditangkap dirazia, dikandangin (sepeda listrik Migo),” terang Herman seperti dikutip dari CNN Indonesia.

Herman menjelaskan bahwa pelarangan tersebut dibuat lantaran pihak kepolisian mempertanyakan apakah armada sepeda listrik Migo itu telah lulus uji layak operasi.

Pihak kepolisian pun rencananya akan menertibkan dulu armada Migo yang masuk ke jalan raya dan akan berdiskusi dengan pihak terkait termasuk Dinas Perhubungan. Karena berdasarkan Undang-undang Pasal 49 Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkatan Jalan menyebutkan bahwa setiap kendaraan bermotor yang akan dioperasikan di jalan wajib dilakukan pengujian.

Kendati demikian, armada Migo masih boleh beroperasi di tempat-tempat wisata seperti Ancol, karena Herman menilai armada Migo harusnya digunakan dalam area tertutup bukan di jalan raya.

“Kalau bicara UU, mau sepeda motor itu listrik atau bensin tetap saja motor, harus taat aturan. Seperti bayar pajak, dibolehkan tidak operasional ke jalan raya. Jalan raya punya kelas: satu, dua, dan tiga. Berapa sih kecepatannya, nah ini kan jadi mengganggu pengguna kendaraan lain,” jelas Herman.

Menanggapi kabar ini pihak Migo pun angkat bicara. Manajer Operasional Migo Jakarta Sukamdani menyatakan bahwa pihak Migo saat ini tengah menindaklanjuti hal tersebut. Pihak Migo juga berencana akan melakukan uji tipe ke Kementrian Perhubungan.

“Terakhir kali kami diskusi dengan pihak dinas perhubungan dan kepolisian saat itu memang belum ada izin khusus soal sepeda listrik ini, namun saat ini Migo sendiri akan melakukan uji tipe terdahulu ke Kementrian Perhubungan,” terang Dani.

Menurut Dani pihak Migo juga menyatakan akan selalu patuh dan mengikuti regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Migo juga berkomitmen untuk menindak secara tegas para penggunanya jika terbukti menyalahi aturan lalu lintas, mulai dari teguran hingga pemblokiran akun Migo.

“Selama regulasi memperbolehkan sepeda melalui jalan-jalan tersebut, ya kami memperbolehkan para pengguna. Kalau ada larangan, kami sudah menyebutkan dalam ketentuan di aplikasi bahwa pengguna harus menaati setiap peraturan yang berlaku di jalan,” imbuh Dani.

Migo sendiri merupakan penyedia layanan bike sharing. Dengan mengunduh aplikasi dari Migo para pengguna akan diberikan akses untuk menggunakan armada Migo atau ebike hanya dengan melakukan scan QR.

Agar bisa terdaftar di aplikasi Migo, pengguna minimal harus berusia 17 tahun dan harus melengkapi sejumlah informasi seperti nomor HP dan KTP yang berlaku.

Application Information Will Show Up Here

General Motors Sedang Kerjakan Sepeda Elektrik

Sepeda elektrik bukanlah suatu terobosan baru yang pantas menjadi sorotan di tahun 2018. Namun lain ceritanya kalau nama sebesar General Motors sudah mengungkapkan rencananya untuk ikut bermain di segmen ini.

Ya, perusahaan yang membawahi banyak merek-merek mobil asal Amerika Serikat tersebut menyingkap bukan cuma satu, tapi dua sepeda elektrik yang bakal mereka buat. Satu merupakan sepeda lipat, dan satu lagi berukuran ringkas.

GM ebike

GM tampaknya tidak mau main-main, sebab mereka mengerahkan tim yang mengerjakan mobil elektriknya dalam merealisasikan proyek ini. Sayangnya sejauh ini belum ada detail yang merinci mengenai apa saja yang bakal ditawarkan oleh sepeda elektrik ini.

Namanya pun belum ada; GM bahkan mengadakan sayembara untuk menamai sepeda elektrik buatannya ini. Kendati demikian, gambar render-nya ini setidaknya bisa menunjukkan kira-kira seperti apa sepeda elektrik hasil karya tim pengembang mobil elektrik.

GM ebike

Bisa dilihat bahwa motor elektriknya diposisikan di tengah, tepat di atas pedal, bukan di roda belakang seperti pada umumnya. Baterainya pun disembunyikan di rangka sepeda di atas motor elektriknya, sehingga center of gravity bisa diminimalkan layaknya mobil-mobil elektrik yang modul baterainya diposisikan di bagian lantai mobil.

Untuk model sepeda lipatnya, tampak ada sebuah handle yang terintegrasi agar lebih mudah dipindahkan dalam posisi terlipat. Selebihnya, fitur-fiturnya mencakup lampu depan LED, port USB untuk charging dan sistem telemetri.

Lebih lengkapnya mengenai sepeda elektrik ini baru akan diumumkan bersama nama resminya pada 31 Januari 2019. GM tidak sendirian di segmen ini. Bahkan Tesla pun juga sempat mengungkapkan ketertarikannya, seperti yang dilontarkan Elon Musk di akhir wawancaranya bersama Recode baru-baru ini.

Sumber: Electrek.

Berdesain Elegan, Sepeda Elektrik Kvaern Datang Bersama Charger Panel Surya

Selain untuk menghindari kemacetan dan menjaga kebugaran tubuh, sepeda sebagai moda transportasi juga merupakan solusi alternatif untuk ‘menghijaukan’ bumi. Sepeda elektrik pun sudah semestinya tetap mengutamakan ketiga aspek ini selagi memberikan kemudahan ekstra bagi penggunanya.

Kvaern adalah salah satunya. Sepeda elektrik buatan startup asal Denmark ini datang bersama sebuah battery pack dan panel surya opsional, sehingga suplai energinya bisa didapat murni dari matahari. Sayangnya sejauh ini belum ada informasi terkait seberapa cepat proses charging-nya jika menggunakan panel surya.

Baterai milik Kvaern sendiri tersembunyi dengan rapi di bagian kerangka sepeda yang terbuat dari aluminium, dan bisa dicabut kapan saja untuk ditancapkan langsung ke colokan listrik di saat darurat. Dalam satu kali charge, baterainya bisa bertahan sampai sepeda menempuh jarak sekitar 50 kilometer.

Kvaern

Baterai ini menyuplai energi ke motor berdaya 250 W yang terintegrasi. Perlu diingat, pengguna masih harus tetap mengayuh pedal, sebab motor elektrik tersebut hanya bertugas memberi dorongan ekstra. Kendati demikian, pengembangnya percaya bahwa kecepatan 25 km/jam bisa dicapai dalam waktu 4,5 detik saja.

Pada bagian setangnya, terdapat sebuah layar kecil untuk menampilkan indikator kecepatan, sisa baterai dan jarak tempuh. Rencananya, Kvaern bakal dipasarkan melalui platform crowdfunding Indiegogo dalam waktu dekat. Harganya dipatok 999 euro, sedangkan charger panel suryanya akan dijual terpisah seharga 449 euro.

Sumber: The Verge.

Cukup Charge Satu Kali, Sepeda Elektrik Ini Siap Membawa Anda Sejauh 240 Km

Seberapa jauh sepeda elektrik bisa membawa Anda dalam satu kali charge? 20 km? 50 km? 100 km? Jangan pesimis dulu, sebab ada sebuah sepeda elektrik buatan Kroasia yang bisa menempuh jarak 240 kilometer sebelum baterainya perlu diisi ulang kembali.

Sepeda tersebut bernama Greyp G12H, dibuat oleh pabrikan otomotif ambisius Rimac Automobili. Seambisius apa memangnya? Coba Anda tengok sendiri konsep supercar garapannya. Dan ambisi serta niat untuk berinovasi ini terus dihibahkan pada sepeda elektrik terbarunya tersebut.

Sepintas Greyp G12H terlihat seperti motor jenis trail yang dipasangi pedal kayuh. Akan tetapi kompartemen besar di bagian tengah frame-nya tersebut adalah rumah dari baterai berkapasitas 3 kWh, yang sejatinya merupakan rahasia terbesar di balik kemampuannya menempuh jarak yang amat jauh itu tadi.

Greyp G12H sanggup menempuh top speed 45 km/jam / Greyp Bikes
Greyp G12H sanggup menempuh top speed 45 km/jam / Greyp Bikes

Sebelum G12H, ada model G12S yang ‘hanya’ sanggup menempuh jarak sekitar 120 km, tapi dengan kecepatan maksimum hingga 70 km/jam. G12H memang tidak secepat itu – cuma 45 km/jam – tapi coba Anda tanya pada diri sendiri mana yang lebih penting, kecepatan maksimum atau jarak tempuh? Kalau konteksnya sepeda elektrik, tanpa perlu pikir panjang saya lebih memilih jarak tempuh yang lebih jauh ketimbang top speed.

Sejumlah teknologi canggih turut Rimac sematkan pada Greyp G12H. Salah satunya adalah sensor biometrik yang berfungsi untuk mengaktifkan motor elektrik milik sepeda. Lebih lanjut, memindai satu jari dan yang lain akan mengaktifkan mode berkendara yang berbeda.

Rimac belum mengungkapkan berapa banderol harga Greyp G12H, tapi mereka berharap bisa mulai memasarkannya sebelum pergantian tahun. Kalau melihat G12S yang dibanderol seharga sekitar $9.400, kemungkinan besar G12H akan dihargai serupa atau bahkan lebih mahal.

Sumber: Engadget dan Greyp Bikes.

Pasangkan Roda Ini, Sepeda Anda Otomatis Jadi Sepeda Listrik

Anda suka dengan konsep sepeda listrik, tapi Anda terlalu sayang dengan sepeda biasa Anda dan tidak rela mencarikan penggantinya. Solusinya? Anda bisa menempuh rute DIY, mengubah sepeda kesayangan Anda tersebut menjadi sebuah sepeda listrik yang fungsional.

Sayang pada prakteknya rute DIY itu tidak semudah yang kita kira, melibatkan sederet komponen dan banyak bagian sepeda yang harus dimodifikasi. Namun sekarang ada cara yang jauh lebih mudah, semudah mengganti roda depan saja. Inilah GeoOrbital Wheel.

Bukan omong kosong, GeoOrbital memungkinkan pengguna untuk mengubah sepedanya menjadi sepeda listrik hanya dengan mengganti roda depannya. Semua komponen yang diperlukan oleh sepeda listrik telah tertanam dalam roda GeoOrbital, mulai dari motor elektrik sampai baterai rechargeable-nya.

Proses pemasangannya pun sangat gampang, hanya memakan waktu tidak lebih dari 60 detik. Setelah terpasang, seketika itu juga sepeda Anda disulap menjadi sepeda listrik dengan kecepatan maksimum 32 km/jam dan jarak tempuh 32 km jika hanya mengandalkan motor elektriknya saja tanpa dibarengi otot betis Anda – kalau disambi mengayuh pedal, jarak tempuhnya bisa mencapai 80 km.

Roda GeoOrbital hadir dalam dua ukuran yang berbeda / GeoOrbital
Roda GeoOrbital hadir dalam dua ukuran yang berbeda / GeoOrbital

GeoOrbital diklaim kompatibel dengan lebih dari 95 persen sepeda untuk orang dewasa. Ia hadir dalam dua ukuran: 26 inci dan 700C (28 atau 29 inci). Keduanya dilengkapi fitur regenerative braking, yang berarti daya baterai akan sedikit terisi ketika sepeda bergerak tanpa mengandalkan motor elektriknya.

Kelebihan lain GeoOrbital adalah material bannya yang istimewa, yang diklaim tidak akan pernah gembos atau bocor. Unit baterainya bisa dilepas-pasang, dan di satu sisinya tertanam port USB ketika mendadak Anda perlu mengisi ulang baterai smartphone yang sekarat.

Sejauh ini GeoOrbital memang terdengar menarik, akan tetapi harganya jauh dari kata murah. Di Kickstarter, ia bisa didapat seharga $699 selama masa early bird. Nantinya, harga retail-nya akan melambung menjadi $950 – setara harga sepeda baru dari brand cukup ternama.

Sepeda Elektrik Ford MoDe:Flex Bisa Mendeteksi Lubang di Jalanan

Bulan Maret lalu, kita sudah melihat prototipe sepeda elektrik Ford yang ditenagai oleh iPhone 6 sebagai pusat kontrolnya. Sebanyak dua prototipe langsung dipamerkan; MoDe:Me untuk konsumen secara umum, dan MoDe:Pro buat pemilik bisnis. Continue reading Sepeda Elektrik Ford MoDe:Flex Bisa Mendeteksi Lubang di Jalanan

Centinel Wheel, Roda Pintar yang Sanggup Menyulap Sepeda Biasa Menjadi Sepeda Listrik

Merealisasikan resolusi tahun baru, Anda memutuskan untuk berangkat kerja dengan menggunakan sepeda. Pikiran bahwa gaya hidup Anda bakal lebih sehat memang melegakan, tetapi ada kalanya Anda frustasi mengayuh pedal dan kecewa tidak menunggangi kendaraan bermotor saja. Continue reading Centinel Wheel, Roda Pintar yang Sanggup Menyulap Sepeda Biasa Menjadi Sepeda Listrik

Storm eBike, Sepeda Listrik Segala Medan yang Dapat Di-Charge Dalam 90 Menit

Sepeda listrik bukanlah barang baru yang bisa kita lihat di jalanan perkotaan. Sekarang ini, Anda bisa mendapatkan sepeda listrik seharga empat sampai lima jutaan di sejumlah toko sepeda. Continue reading Storm eBike, Sepeda Listrik Segala Medan yang Dapat Di-Charge Dalam 90 Menit