Shinola Bluetooth In-Ear Monitors Ramaikan Pasar Earphone Wireless

2017 merupakan tahun penting bagi Shinola, perusahaan asal Amerika Serikat yang memproduksi jam tangan, sepeda beserta produk lain yang masuk segmen luxury goods. Mereka memperkenalkan headphone dan earphone perdananya kala itu, setelah di tahun sebelumnya memulai dengan sebuah turntable.

Komitmen Shinola terhadap barang berkualitas premium membuatnya langsung cukup terpandang di ranah audio. Namun lagi-lagi mereka rupanya masih belum puas. Sekarang, giliran kategori earphone wireless yang mereka cicipi lewat Shinola Bluetooth In-Ear Monitors, yang merupakan hasil kolaborasinya dengan Campfire Audio.

Pemilihan material premium sudah menjadi tradisi Shinola, dan itu terus dipertahankan di sini. Sasis earpiece-nya terbuat dari bahan stainless steel, dengan finish glossy baik pada warna silver maupun hitam. Di dalamnya, bernaung driver berdiameter 8,5 mm yang terbuat dari beryllium.

Shinola Bluetooth In-Ear Monitors

Shinola bilang respon frekuensinya berkisar antara 10 – 20.000 Hz, dengan tingkat distorsi di bawah 1%. Konektivitasnya memang masih Bluetooth 4.2, tapi setidaknya ada dukungan codec aptX HD untuk mengolah file audio beresolusi tinggi (24-bit).

Dalam satu kali pengisian, baterainya diklaim bisa bertahan sampai 12 jam. Charging-nya sudah mengandalkan USB-C, dan fast charging pun turut melengkapi modernitas yang ditawarkannya.

Harganya masih cukup terjangkau untuk standar Shinola: $250, dan sudah dipasarkan sekarang juga. Paket penjualannya mencakup sederet eartip cadangan berbahan silikon dan memory foam, kabel USB-C, serta travel case berbahan fabric.

Sumber: Sound & Vision.

Pabrikan Arloji Premium, Shinola, Luncurkan Headphone dan Earphone Perdananya

Pabrikan jam tangan premium asal Amerika Serikat, Shinola, tahun lalu memulai pelebaran sayapnya ke ranah audio lewat sebuah turntable berdesain mewah. Dimotori oleh mantan CEO Audeze, divisi audio Shinola tentunya masih belum mau berhenti. Baru-baru ini, mereka memperkenalkan sepasang headphone dan sepasang earphone sekaligus.

Kedua headphone yang dimaksud adalah Shinola Canfield Over-Ear dan Canfield On-Ear. Tidak mengejutkan dari perusahaan yang mengawali kiprahnya di industri arloji, duo headphone debutannya ini juga dibalut dengan material premium seperti stainless steel dan kulit asli. Plus, keduanya juga dirakit dengan tangan di markas Shinola di kota Detroit.

Shinola Canfield On-Ear / Shinola
Shinola Canfield On-Ear / Shinola

Keduanya mengusung gaya desain yang sama, dengan perbedaan hanya pada ukurannya. Spesifikasinya juga sedikit berbeda: Canfield Over-Ear mengemas dynamic driver 50 mm dengan rentang frekuensi 20 – 24.000 Hz, sedangkan Canfield On-Ear mengemas driver 40 mm dengan frekuensi 20 – 20.000 Hz.

Sayangnya untuk sekarang belum ada varian wireless untuk keduanya. Ini penting mengingat satu per satu smartphone mulai kehilangan jack headphone. Kendati demikian, Shinola berencana menawarkan aksesori terpisah untuk pengguna perangkat iOS berupa kabel Lightning yang bisa dipasangkan ke kedua headphone-nya, dan versi wireless-nya direncanakan menyusul tahun depan.

Shinola Canfield Pro (kiri) dan Canfield In-Ear Monitors (kanan) / Shinola
Shinola Canfield Pro (kiri) dan Canfield In-Ear Monitors (kanan) / Shinola

Untuk kedua earphone-nya, yakni Shinola Canfield In-Ear Monitors dan Canfield Pro In-Ear Monitors, masih belum ada informasi mendetail terkecuali fakta bahwa Shinola mengembangkannya dengan bantuan dari startup bernama Campfire Audio, yang banyak menerima pujian dari kalangan audiophile.

Shinola saat ini sudah memasarkan Canfield Over-Ear seharga $595, dan Canfield On-Ear seharga $495. Keduanya tersedia dalam dua kombinasi warna – silver-hitam dan silver-coklat – tapi Shinola juga menawarkan varian warna hitam glossy yang lebih mahal $55. Canfield In-Ear dan Canfield Pro In-Ear akan menyusul di bulan Desember, dengan harga masing-masing $195 dan $495.

Sumber: The Verge dan Shinola.