Presiden Sony Prediksi Semua Orang Sudah Mencicipi Headset VR di Tahun 2020

Anda mungkin sudah mendengar agenda Sony untuk melangsungkan event bertajuk PlayStation Meeting tanggal 7 September besok di kota New York, dan di sana, Sony diduga kuat akan meluncurkan tipe slim dari console current-gen mereka sekaligus menyingkap resmi PlayStation anyar ber-codename  Neo. Kabarnya hardware baru itu diramu khusus buat menopang konten VR.

Sony memang telah lama menunjukkan ketertarikan pada bidang virtual reality, bahkan sempat memasarkan personal viewer HMZ jauh sebelum Rift dan Vive tersedia. Untuk PlayStation VR sendiri, Sony mengusung pendekatan yang sedikit berbeda dari device-device high-end tersebut. Dan membahas ranah ini, presiden Sony Worldwide Studios Shuhei Yoshida punya prediksi menarik mengenai virtual reality.

Dalam wawancara bersama Bloomberg, Shuhei Yoshida mengungkapkan pandangannya mengenai masa depan VR. Sony sempat mendemonstrasikan apiknya London Heist, menempatkan Anda sebagai seorang gangster di skenario kejar-kejaran dan baku tembak di jalan raya. Bagi Yoshida, teknologi ini akan membuat terobosan besar di permainan ber-genre shooter dan simulasi. Tapi tentu saja, ia mengakui VR bukan hanya berguna di segmen gaming semata.

Yoshida menyampaikan, headset-headset virtual reality dapat dimanfaatkan untuk mendukung bidang pendidikan virtual, memungkinkan para siswa yang tidak bisa hadir di kelas tetap dapat melihat guru serta kawan-kawannya. Selain itu teknologi bisa diterapkan di konser-konser musik, misalnya U2 atau AKB49, atau saat Olimpiade dilaksanakan di kota Tokyo. Ia membayangkan, headset VR dipakai buat menyuguhkan tampilan perspektif penjaga gawang di final pertandingan sepak bola.

Selanjutnya, sang presiden Sony mengungkap sebuah estimasi: “Di tahun 2020, semua orang akan telah mencoba [perangkat] virtual reality lewat berbagai cara.”

Perhatian Sony sekarang adalah menyediakan konten sebanyak-banyaknya, dan sejauh ini mereka berencana merilis 50 permainan virtual reality sebelum tahun 2016 berlalu, di antaranya dari franchise Star Wars, Batman, sampai Final Fantasy. Namun mereka tidak bisa disamakan dengan game-game yang dilepas di console, karena umumnya ‘VR experince‘ berlangsung lebih singkat.

Dari kalkulasi analis Goldman Sachs Group Inc, Sony berpeluang menjual setidaknya 1,5 juta unit PlayStation VR di tahun ini, juga berpotensi menyusul rival-rivalnya walaupun produk datang terlambat. Lalu di tahun depan, angka penjualan PSVR diproyeksikan menyentuh 3 juta device, tiga kali HTC Vive dan enam kali Oculus Rift. Hal tersebut bisa tercapai berkat tingginya jumlah adopsi PlayStation 4, yang kini terhitung ada lebih dari 40 juta pengguna.

Gambar header: Japan Times.

Shuhei Yoshida: Neo Masih Merupakan PlayStation 4

Terdengarnya kabar mengenai hardware terbaru dari Microsoft maupun Sony membuat gamer bersemangat sekaligus khawatir. Produsen console harus melakukan terobosan jika mereka ingin produknya sanggup menangani VR dan 4K gaming. Di sisi lain, keberadaan hardware baru berpeluang menciptakan kesenjangan antara gamer di sistem generasi pertama dan pemilik console anyar.

Setelah rumor soal Neo beredar, terungkap pula-lah pendekatan Sony dalam menyajikannya. Sang produsen meminta developer menciptakan dua mode: base dan Neo di permainan mereka; serta mewanti-wanti agar tidak ada perbedaan kualitas visual di antara keduanya – misalnya resolusi ataupun frame rate. Di interview bersama Gameswelt, Boss Sony Worldwide Studios Shuhei Yoshida kembali menekankan visi mereka.

Yoshida bilang, versi high-end dari PlayStation 4 yang saat ini kita kenal dengan codename Neo masih merupakan console PS4. Ia menjamin, siklus hidup platform game tersebut tidak akan menjadi lebih pendek. Ketika ditanya sang pewawancara soal status Neo, Yoshida hanya menjawab, “Untuk sekarang kami tidak mau berbicara soal varian mutakhir dari PlayStation 4. Kami baru akan menyingkapnya [Neo] lebih rinci ketika sudah betul-betul siap.”

Menariknya, sang presiden Sony Worldwide memperlihatkan keterkejutannya mengenai pengumuman resmi Scorpio yang dilakukan Microsoft di E3 2016. Yoshida bilang, ia tidak menduga kompetitornya itu akan mengungkap sistem baru secepat ini, dan menyampaikan bahwa ia sangat tertarik melihat perkembangan Scorpio ke depan.

Menerka dari respons Yoshida, Neo hadir sebagai opsi tambahan bagi gamer, disuguhkan buat segmen high-end. Sistem menawarkan hardware dan performa yang lebih superior di harga lebih tinggi, di mana PlayStation 4 versi standar adalah opsi terjangkaunya.

Meskipun Sony memegang janji mereka untuk tidak mengumumkan Neo di acara E3 2016, laporan narasumber berbeda mengindikasikan ancang-ancang sang console maker Jepang buat melepas platform high-end itu di tahun ini juga. Jika informasi tersebut akurat, kemungkinan Neo akan dipamerkan di Tokyo Game Show, Gamescom, Paris Game Week atau malah acara terpisah (seperti waktu mereka menyibak PlayStation 4).

Hingga kini PlayStation 4 dan Xbox One menunjukkan performa penjualan yang tinggi, namun berdasarkan angka, console Sony tersebut memimpin jauh di depan rivalnya. Di Januari 2016, Microsoft diketahui sukses menjual hampir 20 juta unit Xbox One; sedangkan di bulan Mei, penjualan PlayStation 4 sudah mencapai 40 juta unit.

Via Tech Times. Gambar: Segment Next.

Processing Unit PlayStation VR Ternyata Tak Memberi Tambahan Tenaga?

‘Festival VR’ yang dimulai awal tahun ini berlanjut di event GDC 2016. Setelah lama ditunggu-tunggu, Sony akhirnya memberi tahu rincian mengenai harga, waktu peluncuran dan isi bundel PlayStation VR. Namun selain premis inovasi dan dukungan beragam konten, mereka tampak masih malu-malu menyingkap detail teknisnya, terutama rahasia dari unit boks ekternal.

Kita semua tahu, VR menuntut dukungan sistem ber-hardware mumpuni. Untuk PSVR, banyak orang berasumsi Sony menambahkan kekuatan olah data pada boks yang tersambung ke headset, dinamai processor unit oleh sang produsen. Terlepas dari namanya itu, seorang staff Sony menyampaikan bahwa processing unit sebetulnya tidak memberikan tambahan tenaga untuk GPU maupun CPU, dan bukan pula berperan sebagai upgrade atau ekspansi.

Via Polygon, Chris Norden selaku senior staff engineer akhirnya menjelaskan fungsi sesungguhnya dari processing unit PlayStation VR. Pertama, kotak sebesar empat tumpuk case CD itu bertugas untuk mengolah dan menyuguhkan audio 3D. Berkatnya, developer tidak perlu memperkirakan ke mana pemain melihat. Mereka hanya tinggal menempatkan sumber suara di ruang virtual, lalu processor unit akan mengolahnya secara real-time.

Processing unit juga bertanggung jawab menangani displaysocial screen‘, mengacu pada layar kedua PlayStation VR. Boks ini memungkinkan console PS4 menampilkan gambar di headset serta TV secara bersamaan. Ia dapat bekerja dalam dua mode, yaitu mirror dan separate. Fitur mirror diklaim sanggup menyajikan output bebas distrosi dari display di mata kanan. Kemudian mode separate menyampaikan output video dan audio berbeda, berjalan di resolusi 720p dengan 30 frame per detik.

Dengan processing unit, PlayStation VR juga mempunyai kemampuan menarik: cinematic mode, di mana headset akan mensimulasikan layar seluas lima meter (225-inci) sejauh 2,5-meter di ruang virtual, kompatibel ke semua game atau konten non-VR. Beberapa fitur yang turut didukungnya meliputi Share Play serta Live, dan hampir semua elemen UI PS4 sudah disesuaikan ke mode tersebut.

Bundel PlayStation VR sendiri berisi headset, processor unit, kabel khusus untuk headset VR, kabel HDMI, kabel USB, headphone stereo, kabel power dan unit adaptor. Paket tidak termasuk PS Move, PS Camera dan controller DualShock. Camera adalah komponen wajib, dan jika kebetulan Anda belum mempunyainya, Sony telah menyiapkan alternatif.

Presiden Sony Computer Entertainment Worldwide Shuhei Yoshida bilang pada Tech Insider, akan tersedia bundel PlayStation VR yang dilengkapi unit motion controller Move beserta PS Camera.

Sumber tambahan: Gamespot & IGN.

Via Remote Play, Game PlayStation 4 Akan Bisa Dinikmati Dari PC dan Mac

Remote Play ialah fitur yang memungkinkan console PlayStation 3 dan PlayStation 4 mengirimkan output video serta audio ke device lain misalnya PS Vita, PS TV, hingga handset Xperia. Sejauh ini daftar kompatibilitas memang terbatas buat produk Sony, namun berdasarkan keterangan sang presiden Shuhei Yoshida, keeksklusifannya mungkin akan segara berakhir.

Berita dimulai dari informasi di awal minggu lalu. Developer bernama Twisted mengungkap sebuah proyek penciptaan aplikasi tak resmi yang mengizinkan kita menikmati permainan-permainan PlayStation 4 melalui komputer personal. Namun sepertinya ada alternatif lebih mudah dan menjanjikan. Sony kabarnya akan menghadirkan Remote Play di PC.

Lewat akun Twitter, Shuhei Yoshida mengonfirmasinya pada tanggal 26 November 2015, “Saya mendapatkan pertanyaan soal apakah Sony berencana membawa fungsi Remote Play ke PC. Ya, kami memang sedang mengerjakan aplikasi resminya, ditujukan untuk [platform] PC dan Mac.”

Sony Remote Play PC & Mac 02

Pemberitahuan keberadaan app tersebut cuma berjarak beberapa hari setelah aplikasi buatan Twisted disingkap. Belum diketahui apakah Sony memang dari awal sudah merencanakan dan sedang mengembangkannya, atau langkah ini sengaja diambil sebagai respons dari pengumuman Twisted.

Sayangnya tidak ada detail lebih jauh terkait Remote Play di PC selain tweet tersebut. Strategi ini boleh dibilang cukup mirip dengan layanan streaming konten console ke PC milik Microsoft, sehingga game Xbox One dapat dimainkan dari perangkat ber-platform Windows 10.

Untuk aplikasi unofficial-nya sendiri, Twisted sudah meluncurkannya beberapa hari silam. Software ini tidak gratis, developer membanderolnya seharga US$ 10. Menurut Twisted, hanya dengan cara inilah konsumen bisa membantu pengembangan app. Ia berencana buat fokus secara full time, membubuhkan fitur-fitur baru, memastikannya berjalan stabil, dan di waktu ke depan, Twisted ingin menyuguhkannya ke platform lain.

Terkait PlayStation 4, belum lama Sony juga sempat merilis update mengenai angka penjualan console current-gen mereka. Menurut sang produsen, PS4 terus menunjukkan jumlah pertumbuhan tinggi dalam sejarah penjualan hardware Sony. Terhitung sampai tanggal 22 November kemarin, PlayStation 4 sudah berpindah tangan sebanyak 30,2 juta unit.

Andrew House selaku CEO Sony Computer Entertainment bilang, mereka berkomitmen untuk terus menyuguhkan judul-judul permainan seru dan layanan hiburan istimewa buat semua user di seluruh dunia.

Via Escapist Magazine.

Tersingkap Sudah Spesifikasi dan Waktu Rilis Device VR Project Morpheus

Ketertarikan Sony terhadap teknologi head-mounted display telah terdengar sejak tahun 90-an. Tapi baru di GDC 2014, mereka ungkap resmi headset VR spesialis gaming ber-codename Project Morpheus, konon sudah dikembangkan sembunyi-sembunyi selama tiga tahun. Di ajang sama tahun ini, akhirnya Sony mengungkap info lebih detail serta menetapkan waktu rilis. Continue reading Tersingkap Sudah Spesifikasi dan Waktu Rilis Device VR Project Morpheus

Street Fighter V Diumumkan

Sesuai janji presiden Shuhei Yoshida pada momentum ulang tahun PlayStation ke-20 minggu kemarin, Sony mengadakan sebuah ajang besar tahunan pertama di Los Angeles bernama PlayStation Experience. Di sana, belasan permainan baru diungkap, sekaligus update info teranyar soal PlayStation 4. Namun sebuah game tampak menonjol dibanding judul-judul lain. Continue reading Street Fighter V Diumumkan

Shuhei Yoshida: Project Morpheus Sony Sudah Hampir Rampung

Project Morpheus adalah codename headset virtual reality besutan Sony untuk melengkapi console PlayStation 4 dan PS Vita. Tak seperti Oculus Rift yang pengembangannya diwarnai oleh bermacam-macam kisah serta pengumuman beberapa versi baru, Sony menggarap Project Morpheus dengan sangat cermat dan hati-hati. Continue reading Shuhei Yoshida: Project Morpheus Sony Sudah Hampir Rampung

Ini Dia Pendapat Bos Sony Soal Virtual Reality dan Oculus Rift

Tidak sama seperti industri platform game yang ketat dan sarat persaingan, virtual reality ialah sebuah wilayah baru yang hampir belum terjamah.

Continue reading Ini Dia Pendapat Bos Sony Soal Virtual Reality dan Oculus Rift

Silakan Tonton Rekaman Presentasi Project Morpheus Sony di GDC 2014

Jika Anda menyimak dengan seksama ajang Games Developers Conference 2014 kemarin, maka Anda akan mengerti bahwa pengembangan engine game dan virtual reality menjadi fokus utama di sana. Cukup lama beredar sebagai rumor, Project Morpheus dari Sony merupakan ‘kejutan’ menyenangkan bagi pemerhati teknogi VR. Continue reading Silakan Tonton Rekaman Presentasi Project Morpheus Sony di GDC 2014

Project Morpheus Ialah Jawaban Sony Atas Kepopularitasan Oculus Rift

Sesuai dengan janji Sony, akhirnya mereka memamerkan secara perdana perangkat virtual reality yang dirancang khusus untuk terintegrasi dengan PlayStation 4.

Continue reading Project Morpheus Ialah Jawaban Sony Atas Kepopularitasan Oculus Rift