Silverlight Diluncurkan Lebih Awal

Microsoft hari ini meresmikan peluncuran produk Silverlight yang merupakan kompetitor dari Adobe Flash. Sejak diluncurkan pertama kali tahun 2007 silam Silverlight dan Flash sudah mengalami beberapa kompetisi langsung (dan kebanyakan dimenangkan oleh Adobe Flash) tidak hanya di luar negeri tapi juga di Indonesia (kompas, kaskus, etc).

Microsoft sendiri mengklaim 300 juta pengguna telah mengunduh Silverlight antara September 2007 – April 2009 dan lebih dari 300.000 pengembang third-party yang menggunakan platform Silverlight.

Silverlight sendiri direncanakan untuk diluncurkan besok, namun rupanya rencana tersebut dipercepat menjadi hari ini. Silverlight 3 ini memiliki sebuah fitur baru yang mempercepat kemampuan streaming yaitu Smooth Streaming. Menurut pihak Microsoft, fitur ini mampu mengemas streaming data lebih efisien sehingga mampu memperhalus proses streaming multimedia.

Microsoft juga mulai memperluas jangkauannya (mengikuti jejak Adobe Flash) dengan mengijinkan pengembang untuk membuat aplikasinya berjalan di desktop. RInciannya akan disampaikan oleh Microsoft pada acara peluncuran Silverlight dan Expression Studio 3 besok.

Kompas ePaper Gunakan Silverlight

Sepertinya Microsoft Indonesia cukup sukses dan mampu mengajak Kompas untuk menggunakan platform Silverlight di section Kompas ePaper. Kompas, salah satu media cetak yang terbesar di Indonesia akan mengimplementasikan Silverlight, dan dipastikan akan menarik cukup banyak pengguna Silverlight baru.

Menurut informasi Kompas akan mengumumkan format baru Kompas ePaper ini besok. Beberapa fitur yang diunggulkan antara lain multiple zoom, teks resolusi tinggi, navigasi yang lebih nyaman, dan pencarian yang lebih lengkap dan mudah.

Sejauh ini Microsoft sudah berhasil mengajak Kaskus, portal komunitas terbesar di Indonesia untuk menggunakan teknologi-teknologi milik Microsoft (ASP.NET dan Silverlight) di beberapa bagian di situsnya.

Untuk yang belum tahu, Silverlight adalah sebuah platform media besutan Microsoft yang bersaing head-to-head dengan Adobe Flash. Adobe Flash memang merupakan platform media yang paling populer dan saya yakin hampir semua anda menginstall plugin Flash Player di browser anda. Nah untuk Silverlight ini, anda juga harus menginstall player Silverlight dari Microsoft untuk dapat menikmati media-media yang berbasis Silverlight.

Sayangnya Microsoft belum men-support Silverlight untuk Linux, namun untuk para pengguna Linux jangan khawatir dulu. Untuk pengguna Linux, anda tetap bisa menikmati sajian Silverlight menggunakan sebuah add-on di Firefox bernama Moonlight yang bisa anda unduh disini. Jadi ya tetap hanya terbatas untuk pengguna Firefox.

major hat tip : Patrick @ Twitter

Membangun Flash Web Makin Mudah Dengan Catalyst dan Builder

Hari ini Adobe meluncurkan versi beta untuk 2 produknya, Flash Catalyst dan Flash Builder 4. Dengan kedua produk ini Adobe berharap bisa merubah cara pembuatan website menggunakan format Flash.

Situs berbasis Flash biasanya sangat kaya dengan grafik dan multimedia, jadi harus sangat hati-hati dalam proses designnya. Dengan Flash Catalyst, designer web bisa mempermudah proses integrasi antara design dengan programming (development). Designer cukup mendesign tampilannya menggunakan Adobe Photoshop atau Adobe Illustrator lalu mengimportnya menggunakan Flash Catalyst yang akan meng-convert-nya ke halaman web. Lalu menggunakan fasilitas drag-and-drop designer bisa langsung mengatur alur halaman dan interaksi seperti efek mouse-over, transisi halaman, dan lain-lain.

Setelah selesai converting menggunakan Flash Catalyst, anda tinggal mengimport berkas Flash ke Flash Builder 4 dimana disitu akan diatur semua masalah teknis seperti programming, koneksi ke basis data, dan lain – lain.

Tertarik untuk mencoba? Setidaknya ini merupakan salah satu usaha Adobe untuk mempermudah hidup para pengembang website berbasis Flash sekaligus terus melaju meninggalkan Silverlight.

Silverlight Kejar Ketinggalan Dari Flash

Pertarungan platform antara Microsoft Silverlight dengan Adobe Flash nampaknya akan makin seru untuk diikuti. Setelah serial perebutan pemain besar seperti Playboy dan MLB, nampaknya Microsoft telah banyak belajar dan mulai menambahkan fitur-fitur signifikan ke dalam platformnya. Adobe yang sudah mapan dengan platformnya ini bahkan sudah mencoba melebarkan sayapnya ketika pesaingnya sedang mencoba mengejar ketertinggalan.

Microsoft dengan platform Web Video / Animation menjanjikan beberapa upgrade fitur di versi terbarunya yang akan mampu mengangkat Silverlight ke tingkat persaingan yang lebih dekat dengan Flash. Dengan mengintegrasikan beberapa fitur .NET ke dalam Silverlight, Microsoft berharap menjadikan Silverlight lebih menarik untuk para developer Microsoft yang jumlahnya memang lumayan banyak.

Microsoft memang telah mampu menggaet beberapa pemain besar seperti NBC (beberapa proyek saja) dan juga Netflix (CEO Netflix Reed Hastings adalah salah satu Board Member Microsoft) namun sepertinya dalam waktu dekat Silverlight masih punya banyak hal yang harus dikejar dari Flash.

Review Silverlight Beta 3 – The Register

Adobe Mulai Incar Pasar TV Rumahan

Adobe Flash,sebuah platform multimedia untuk mengintegrasikan animasi dan video ke halaman web sudah mulai melangkah menuju ruang tamu anda. Raksasa perangkat lunak ini sudah menginisiasikan para developernya untuk mengembangkan sebuah widget video, streaming televisi berbasis web, dan blu-ray player.

Sampai sekarang, Adobe Flash sudah diadopsi oleh banyak vendor-vendor besar seperti YouTube, Vimeo, dan lain-lain termasuk beberapa situs video yang bersifat mobile. Dengan banyaknya pengguna video streaming via mobile, maka Adobe akan mengoptimasi Flash untuk keperluan mobile dan juga untuk widget, rich-media embedding, dynamic content, dan lain-lain termasuk ke perangkat High Definition.

Tentunya strategi ini sudah didukung oleh beberapa partner dari Adobe seperti Intel, Comcast, Disney Interactive, Netflix, Atlantic Records, dan New York Times. Pertanyaan yang muncul di benak saya adalah, kira-kira apa effort dari Microsoft untuk meredam kemajuan kompetitornya ini? Kemajuan ini tentu sangat signifikan bagi Adobe untuk menyingkirkan Microsoft Silverlight yang kelihatannya akan kalah dari Flash.

gambar:venturebeat

Microsoft Kehilangan MLB

MLB.com (Major League Baseball) telah meninggalkan Microsoft, dalam artian tidak lagi menggunakan teknologi Silverlight di situsnya. Situs MLB yang memuat permainan ke lebih dari 500.000 pelanggannya mulai musim ini akan menggunakan Adobe Flash Player. Jadi para penonton via web akan menikmati streaming secara live menggunakan Flash Player.

Setelah beberapa waktu lalu Microsoft berhasil menggaet Playboy (meskipun hanya untuk satu section) namun sayangnya justru kehilangan MLB. Keduanya merupakan simbol kuat yang sudah membudaya AS jadi pastinya ini merupakan kehilangan besar bagi Microsoft. Strategi Microsoft untuk mempopulerkan SIlverlight memang sudah cukup jelas, dengan mengincar situs-situs besar untuk mengimplementasikan SIlverlight ketimbang Flash, dan juga dengan mengembangkan resource developer Silverlight yang besar-besaran. Tapi satu hal yang sangat disayangkan, kenapa Microsoft justru menggunakan Flash di Wonderwall? Nampaknya tekad dan dukungan Microsoft terhadap produknya sendiri masih harus dipertanyakan.

Playboy Gunakan Silverlight

Setelah merasa kalah telak dari Adobe Flash (dan Adobe Air) tahun kemarin, kabarnya Microsoft akan mulai gencar mengadakan partnership untuk memperkenalkan teknologi Silverlight buatannya. Microsoft-pun mulai mengejar para peer leaders di pasar online untuk menjadi rekanannya. Playboy, salah satu ikon pornografi di dunia barat-pun menjadi sasaran awal bagi Microsoft.

Playboy akhirnya mendedikasikan salah satu halaman arsip interaktif miliknya untuk menggunakan Silverlight, dan menampilkan kemampuan Silverlight yang cukup luar biasa. Hampir semua fitur andalan Silverlight dikeluarkan disini, tentunya dengan tujuan promosi fitur Silverlight. Halaman arsip majalah Playboy ini berisi data-data majalah mereka mulai dari edisi pertama tahun 1950-an yang merupakan versi lengkap yang sudah di-digitalisasi (hmmmm).

Kerjasama Playboy-Microsoft ini pertama kali diumumkan di Microsoft Mix Conference minggu lalu, dan dilanjutkan dengan press release yang dibawakan langsung oleh Hugh Heffner, pemilik Playboy.

Playboy memiliki nilai sejarah yang tinggi dan pembaca yang sangat setia , dan ini merupakan saat yang tepat untuk menawarkan sebuah bagian dari sejarah Playboy kepada para pembaca generasi baru.

ps:ingin sekali mengumbar screenshot penuh, tapi sebaiknya tidak 🙂