Samsung Singkap Galaxy Z Fold3, Z Flip3, dan Galaxy Buds2, Semuanya Lebih Murah dari Pendahulunya

Setelah cukup lama dinantikan, Samsung akhirnya resmi memperkenalkan dua ponsel foldable terbarunya, yakni Galaxy Z Fold3 dan Z Flip3. Keduanya menghadirkan beragam penyempurnaan dalam harga yang lebih terjangkau.

Yang paling utama adalah dari segi ketahanan fisik. Baik Z Fold3 maupun Z Flip3 sama-sama mengemas bodi tahan air dengan sertifikasi IPX8, sanggup bertahan di kedalaman 1,5 meter sampai selama 30 menit. Rangka aluminiumnya juga diklaim lebih kokoh ketimbang yang digunakan sebelumnya.

Samsung juga telah melengkapi kedua smartphone ini dengan lapisan film pelindung baru berbahan PET (polyethylene terephthalate) yang dapat meregang dan panel layar utama yang lebih optimal sehingga menciptakan layar yang 80% lebih tahan lama dibanding pendahulunya.

Spesifikasi Samsung Galaxy Z Fold3

Kalau dilihat sepintas, penampilan Z Fold3 memang tidak kelihatan terlalu berbeda dibanding Z Fold2. Meski begitu, dimensi Z Fold3 sedikit lebih ringkas ketimbang pendahulunya, dengan ketebalan 16 mm dalam posisi terlipat, atau 6,4 mm dalam posisi terbuka, serta bobot 271 gram.

Ukuran layar AMOLED di sisi luarnya masih sama, yakni 6,2 inci, demikian pula resolusinya yang cuma naik sedikit menjadi 2268 x 832 pixel. Bedanya, layar luar milik Z Fold3 ini sudah mengandalkan refresh rate 120 Hz.

Layar utamanya di bagian dalam juga sama, masih menggunakan panel AMOLED 7,6 inci dengan resolusi 2208 x 1768 pixel dan refresh rate 120 Hz. Yang berbeda, Anda tidak akan menemukan lubang kamera di layar utama Z Fold3 ini, sebab kameranya sudah disembunyikan di balik layarnya. Ini memang bukan teknologi baru, tapi pertama kalinya ada di smartphone Samsung.

Untuk pertama kalinya juga, Samsung menghadirkan dukungan S Pen pada ponsel foldable-nya. Perlu dicatat, yang bisa dicorat-coret hanyalah layar utama Z Fold3, dan pengguna wajib menggunakan varian spesifik S Pen Fold Edition atau S Pen Pro yang dijual terpisah, tidak boleh sembarang S Pen.

Perkara dapur pacu, Z Fold3 merupakan ponsel flagship tulen. Ia ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 888, RAM 12 GB, pilihan penyimpanan internal 256 GB atau 512 GB, dan baterai 4.400 mAh. Tiga kamera belakangnya mempunyai konfigurasi sebagai berikut: kamera utama 12 megapixel dengan OIS dan Dual Pixel AF, kamera ultra-wide 12 megapixel, dan kamera telephoto 12 megapixel dengan 2x optical zoom yang juga dilengkapi OIS.

Untuk kamera depannya, ada kamera 10 megapixel di layar bagian luar, dan kamera 4 megapixel di balik layar utamanya. Idealnya, kamera di layar utamanya ini dipakai untuk video call saja, sedangkan kalau butuh selfie sebaiknya menggunakan kamera di layar luarnya.

Spesifikasi Samsung Galaxy Z Flip3

Sebelum membahas lebih jauh, sebagian dari Anda mungkin bakal bertanya dalam hati, “Di mana Z Flip2?” Entahlah. Mungkin Samsung bermaksud memudahkan kita semua dengan menyamakan penamaan kedua ponsel foldable-nya, tapi di sisi lain Z Flip3 memang mempunyai cukup banyak kesamaan dengan Z Fold3, terutama dari segi spesifikasi.

Seperti halnya Z Fold3, Z Flip3 turut dibekali chipset Snapdragon 888, naik level cukup jauh dibanding Z Flip generasi pertama yang cuma mengemas Snapdragon 855+. Prosesor tersebut ditemani RAM 8 GB dan pilihan storage internal 128 GB atau 256 GB. Sayang kapasitas baterainya tidak berubah; masih 3.300 mAh, padahal bodinya justru sedikit lebih tebal daripada sebelumnya; 15,9 mm saat terlipat, 6,9 mm saat terbuka.

Pembaruan yang paling menarik bisa ditemukan di layarnya, terutama layar berada di sisi luar. Ukurannya jauh membesar dari cuma 1,1 inci menjadi 1,9 inci, dengan resolusi di angka 260 x 512 pixel. Berhubung lebih besar, layar luarnya ini dapat dijadikan viewfinder selagi mengambil selfie menggunakan kamera di sampingnya (yang secara teknis merupakan kamera belakang milik Z Flip3).

Beralih ke layar utamanya, ukuran dan resolusinya memang tidak berubah — AMOLED 6,7 inci, 2640 x 1080 pixel — akan tetapi refresh rate-nya sudah dilipatgandakan menjadi 120 Hz. Tidak seperti Z Fold3, layar utama Z Flip3 rupanya masih mengemas lubang kamera tradisional.

Lubang tersebut dihuni oleh kamera 10 megapixel, sedangkan dua kamera belakangnya adalah kamera utama 12 megapixel dengan OIS dan Dual Pixel AF, serta kamera ultra-wide 12 megapixel. Selfie menggunakan Z Flip3 bakal lebih ideal dilakukan dalam posisi perangkat sedang tertutup (menggunakan kamera utama dan layar luarnya tadi).

Samsung Galaxy Buds2

Dalam kesempatan yang sama, Samsung turut menyingkap TWS baru bernama Galaxy Buds2. Desainnya cukup mirip seperti Galaxy Buds Pro, akan tetapi ukurannya lebih ringkas, dengan bobot masing-masing cuma 5 gram. Juga mirip adalah konfigurasi dual driver yang melibatkan sebuah woofer dan tweeter di tiap earpiece.

Kalau dibandingkan dengan pendahulunya, daya tarik utama Galaxy Buds2 adalah fitur ANC alias active noise cancellation, yang diklaim mampu meredam suara di sekitar hingga 98%. Mode ambient untuk mengamplifikasi suara di sekitar pun juga tersedia, dan pengguna bisa mengaktifkannya dalam tiga level amplifikasi yang berbeda.

Dalam sekali pengisian, baterainya diklaim bisa bertahan sampai 5 jam dengan ANC, atau sampai 7,5 jam tanpa ANC. Charging case-nya mampu mengisi ulang perangkat sebanyak empat kali, memberikan total daya tahan baterai hingga 20 jam dengan ANC, atau 29 jam tanpa ANC.

Harga dan ketersediaan

Seperti yang saya bilang di awal, seluruh pembaruan ini justru malah bisa didapatkan dalam harga yang lebih terjangkau daripada sebelumnya. Galaxy Z Fold3 bakal dijual dengan banderol mulai Rp24.999.000, sedangkan Z Flip3 mulai Rp14.999.000. Pre-order kedua perangkat ini sudah bisa dilakukan dari 11-29 Agustus 2021.

Untuk varian warnanya, Z Fold3 bakal hadir dalam tiga opsi (Phantom Black, Phantom Green, Phantom Silver), sedangkan Z Flip3 dalam tujuh opsi yang berbeda (Cream, Green, Lavender, Phantom Black, Gray, White, Pink). Seperti sebelumnya, Samsung juga bakal menjual edisi khusus Thom Browne dalam jumlah terbatas.

Untuk Galaxy Buds2, Samsung menetapkan banderol Rp1.799.000, lagi-lagi lebih murah daripada generasi sebelumnya meskipun lebih baru. Pilihan warna yang tersedia ada empat, yakni Olive, Lavender, White, dan Graphite.

Samsung Siap Pasok Kaca Foldable Milik Galaxy Z Flip ke Produsen Smartphone Lain

Salah satu inovasi terbesar yang disajikan Samsung Galaxy Z Flip adalah layar tekuk yang terbuat dari kaca, bukan dari bahan polimer fleksibel seperti pada Galaxy Fold. Sepintas memang sulit dipercaya, akan tetapi Samsung berhasil ‘mematahkan’ hukum fisika dengan menciptakan kaca yang amat tipis.

Begitu tipisnya kaca ini – cuma 30 μm – Samsung tidak segan menjulukinya Ultra-Thin Glass (UTG), dan mereka pun sekarang sudah siap memasok komponen ini ke pabrikan lain yang tertarik untuk memakainya di ponsel foldable bikinannya masing-masing. Samsung, seperti yang kita tahu, selama ini memang rutin menyuplai komponen display ke produsen smartphone lain, termasuk halnya Apple.

Tagline yang Samsung gunakan untuk mempromosikan UTG adalah “Tough, yet Tender”. Berhubung kaca, ia semestinya lebih tangguh ketimbang bahan polimer fleksibel. Tentu saja ketangguhannya kalah jika dibandingkan dengan kaca biasa atau malah Gorilla Glass, tapi kaca-kaca tersebut juga tidak bisa ditekuk atau bahkan dilipat seperti UTG.

Samsung Galaxy Z Flip

Tren foldable phone memang baru berjalan selama satu tahun, akan tetapi inovasi di segmen ini sudah berkembang begitu pesat. Saya tidak akan terkejut seandainya tahun depan kita bakal melihat Samsung UTG 2 yang lebih perkasa lagi ketimbang sebelumnya.

Ini penting mengingat belakangan ini jagat internet ramai membicarakan soal ketangguhan Samsung UTG. Pemicunya adalah video pengujian ekstrem dari channel YouTube JerryRigEverything, yang menunjukkan kalau kaca Samsung UTG di Galaxy Z Flip sebenarnya masih cukup mudah baret.

Lebih tepatnya, yang mudah tergores adalah lapisan protektif di atas kaca UTG, seperti yang dibuktikan pada video lanjutannya. Lapisan ini bukanlah screen protector biasa, melainkan yang berfungsi sama seperti di Galaxy Fold, alias haram untuk dicabut begitu saja.

Sumber: Samsung.

Samsung Galaxy Z Flip Tunjukkan Berbagai Inovasi Signifikan di Segmen Foldable

Lupakan sejenak Samsung Galaxy Fold, Samsung punya smartphone foldable baru yang sangat berbeda. Dinamai Galaxy Z Flip, layarnya terlipat secara horizontal ketimbang vertikal, sama seperti konsep yang ditawarkan Motorola Razr.

Dalam posisi terlipat, ukuran Z Flip hanya sebesar dompet. Lalu saat ia terbuka lebar, pengguna akan disambut oleh layar AMOLED 6,7 inci beresolusi 2636 x 1080 pixel. Istimewanya, layar ini tidak mengandalkan bahan polimer fleksibel seperti sebelumnya, melainkan kaca amat tipis hasil rancangan Samsung sendiri.

Samsung Galaxy Z Flip

Juga spesial adalah engselnya, yang dirancang supaya layar Z Flip bisa ditekuk secara leluasa, tidak harus terkunci pada sudut-sudut tertentu. Anggap saja Z Flip sebagai sebuah laptop mini, sebab kita memang bisa menggunakannya dalam posisi perangkat membentuk huruf “L”.

Soal spesifikasi, Z Flip menang jauh jika dibandingkan dengan Razr yang hanya mengemas komponen-komponen kelas menengah. Z Flip di sisi lain ditenagai oleh prosesor Snapdragon 855 Plus, RAM 8 GB dan storage internal 256 GB. Kapasitas baterainya pun juga lebih besar di angka 3.300 mAh.

Samsung Galaxy Z Flip

Untuk kameranya, Z Flip mengusung sepasang kamera belakang – 12 megapixel f/1.8 dengan Dual Pixel AF dan OIS + 12 megapixel f/2.2 dengan lensa ultra-wide – dan kamera selfie 10 megapixel model hole-punch. Di sebelah kamera belakangnya, terdapat layar AMOLED kecil berukuran 1,1 inci yang berfungsi untuk menampilkan sejumlah indikator dan notifikasi.

Samsung Galaxy Z Flip akan segera dijual di Amerika Serikat dan Korea mulai tanggal 14 Februari seharga $1.380. Selain warna ungu dan hitam, Z Flip nantinya juga bakal tersedia dalam varian warna emas.

Sumber: Samsung.

Smartphone Tekuk Buatan Motorola Disebut Mengadopsi Ponsel Flip Lawas Miliknya

Smartphone dengan layar yang bisa dilipat atau ditekuk bak dompet akhirnya benar-benar jadi kenyataan. Teknologi ini menjadi inovasi baru yang paling disorot di ajang MWC belum lama ini, tentu selain kedatangan teknologi 5G. Samsung memulai debut Galaxy Fold, kemudian disusul oleh Huawei, TCL dan sejumlah nama yang menyatakan kesiapannya meramaikan persaingan. Salah satunya adalah Motorola yang datang dengan pendekatan sedikit unik.

Motorola telah mengonfirmasi kesiapan untuk menempati salah satu satu posisi di lintas persaingan smartphone lipat yang dijadwalkan rilis tahun ini. Menurut laporan, Motorola akan meluncurkan versi terbaru dari ponsel flip Razr ikoniknya sebagai smartphone lipat baru.

Yang unik, berdasarkan rumor dan juga bocoran paten. Motorola seperti enggan melepaskan konsep desain ponsel flip lawasnya dan memilih untuk menerapkan sedikit sentuhan modern. Jika Anda membayangkan ponsel flip, di mana salah satu sisi bagian dalam menjadi dudukan bagi keyboard fisik, sementara sisi dalam lainnya sebagai layar. Smartphone lipat Motorola Razr tak akan jauh berbeda, hanya saja kali ini kedua sisi dalam ditempati oleh layar penuh, kemudian akan ada satu layar tambahan dengan fungsionalitas terbatas ketika smartphone ditutup.

foldable-razr

Layar kedua di Motorola Razr disebut dapat mengakses sejumlah kecil aplikasi seperti Moto Display, Moto Actions, Moto Camera dan Google Assistant. Saat ponsel dibuka penuh, layar sekunder di bagian dalam dapat bertindak sebagai trackpad untuk menggulir halaman di Chrome. Pengembang juga mengintegrasikan fitur ini ke aplikasi lain dan 6 opsi pengaturan cepat.

Jika pengguna mengaktifkan Google Assistant saat perangkat ditutup, maka animasi Assistant dapat ditampilkan jika dalam status aktif. Jika tidak, pengguna akan diminta untuk ‘membuka lipatan smartphone dan membuka kunci’ menggunakan kata sandi atau PIN.

1552130376-Moto_Razr_FINAL

Saat ini Motorola disebut sedang mematangkan integrasi aplikasi bawaan seperti penggunaan Moto Display untuk menunjukkan jam, pemberitahuan, dan mengendalikan media melalui tampilan eksternal. Pengguna juga akan dapat menampilkan wallpaper terpisah di layar tertutup.

Bocoran yang mengemuka terkair Motorola Razr lebih banyak membicarakan soal desain ketimbang spesifikasi. Jadi, untuk sementara ini spesifikasi perangkat bersangkutan sebagian besar masih misterius.

Sumber berita GSMArena.

Lain dari yang Lain, Smartphone Fleksibel Buatan TCL Bisa Berubah Menjadi Smartwatch?

2019 bisa jadi akan menjadi tahunnya smartphone yang bisa dilipat bak dompet. Konsep aslinya diadopsi oleh ponsel lipat clamshell kuno namun ditingkatkan dengan desain lebih modern dan fungsionalitas penuh yang kaya.

Tapi pengembangannya ternyata tak sebatas itu, karena TCL punya sesuatu yang baru. Pabrikan asal Tiongkok yang juga membantu perakitan smartphone BlackBerry itu dilaporkan sedang mengembangkan smartphone yang bisa ditekuk atau dilipat bak dompet tapi fungsionalitasnya tidak lagi sebatas dari smartphone ke tablet atau sebaliknya, melainkan bertransformasi menjadi smarwatch yang bisa dilekatkan ke pergelangan tangan.

Dalam bocoran yang beredar di dunia maya tampak ada lima set gambar yang memperlihatkan sudut tekukan smartphone buatan TCL tersebut. Empat dari lima foto pertama tak terlihat asing karena sudah pernah terlihat di beberapa bocoran maupun prototype buatan Samsung dan Xiaomi. Tapi foto kelima tampak benar-benar baru untuk publik, termasuk saya. Smartphone tampak bisa ditekuk secara melingkar seolah terbuat dari karet, memperlihatkan kemungkinan untuk disematkan sebagai jam tangan.

Sayangnya tak ada informasi lebih jauh terkait perangkat yang tampak dalam foto di atas. Tidak soal spesifikasi ataupun soal nama, termasuk dalam foto lain yang tampak seperti potongan dari dokumen paten awal. Dengan ajang MWC sudah di depan mata, banyak orang berharap TCL akan hadir dan bersedia membagikan detail lebih jauh terkait perangkat keren ini.

tcl-patent-filing

Anggaplah TCL memang ada di belakang racikan ponsel tekuk ini, maka perlombaan teknologi di sektor ini akan semakin menarik. Dari Tiongkok saja hampir semua pabrikan ternama menyatakan kesiapannya untuk ambil bagian di lintasan balap. Nubia termasuk yang paling cepat berdiri di posisi start setelah merilis teaser perangkat fleksibel hybrid miliknya untuk ajang MWC tahun ini.

Sementara dari Korea, Samsung dan LG tak mau kalah. Nama terakhir bahkan sudah injak gas meski teknologi layar fleksibelnya lebih dulu mendarat di sektor televisi. Nama Samsung yang lebih sering disorot juga siap dengan Galaxy X miliknya meski prototipe awal tampak terlihat masih membutuhkan banyak pengembangan.

Dengan kata lain, semua pabrikan yang pernah dan masih menggeluti sektor perangkat mobile tertarik dan berkeinginan menjawab ekspektasi publik akan perangkat yang inovatif dan berbeda. Sekarang tinggal siapa yang mampu melakukannya lebih cepat dari yang lain.

Sumber berita Cnet via Theverge.

Xiaomi Pamerkan Smartphone Layar Tekuknya yang Mengesankan

Smartphone yang bisa ditekuk bak dompet bukan lagi sebatas hayalan, karena sejumlah pabrikan sudah secara meyakinkan bakal ikut meramaikan tren itu. Nama-nama besar seperti ZTE, Huawei, Lenovo dan Samsung sudah siap meluncurkan punggawa perdananya, meski nama terakhir justru terkesan kewalahan padahal termasuk yang pertama diberitakan.

Tapi Xiaomi yang relatif adem-ayem terkait terknologi smartphone lipat justru membawa persaingan itu ke level baru. Pabrikan asal Tiongkok yang kerap meluncurkan smartphone berjuluk pembunuh flagship itu baru saja memamerkan sebuah video yang memperlihatkan smartphone buatannya yang bisa dilipat bak dompet. Tapi ada hal baru di situ. Alih-alih hanya dilipat di satu titik, smartphone buatan Xiaomi bisa dilipat di dua titik sehingga menjadi tiga bagian yang saling bertemu.

Dengan konsep baru ini, smartphone lipat Xiaomi tampak tak terlalu besar saat dibentangkan dan kembali ke ukuran smartphone normal ketika dilipat penuh. Ketebalan perangkat juga terlihat ideal kendati ketika berada dalam mode smartphone (terlipat). Sangat jauh berbeda dengan konsep yang dimiliki oleh smartphone buatan Samsung yang terlihat tebal bahkan ketika dalam posisi dibentangkan.

Smartphone tekuk milik Xiaomi juga terlihat dapat berfungsi tanpa harus mematikan layar, dan layar yang dipergunakan baik ketika dalam mode tablet ataupun mode smartphone adalah layar yang sama. Jadi, tidak ada layar kedua di sisi luar yang kemudian dipakai sebagai layar utama ketika berada dalam mode lipat/tekuk. Tentu saja masih terlalu dini untuk membandingkan keduanya mengingat smartphone buatan Samsung masih berlabel prototipe, sedangkan buatan Xiaomi yang tampak dalam video terlihat sudah sangat siap.

Dikutip dari BBC, Xiaomi mengonfirmai bahwa video klip yang beredar adalah benar co-founder mereka, Bin Lin. Tak terbantahkan. Tetapi untuk saat ini mereka menolak untuk memberikan penjelasan lain terkait perangkat yang digunakan.

Video yang tayang di jejaring sosial Weibo itu sendiri sudah ditonton lebih dari 3.5 juta kali dan menarik ratusan komen sejak diunggah hari Rabu kemarin.

Sumber berita Techcrunch.

Paten Bocorkan Teknologi Layar Tekuk Sony yang Tak Biasa

Tahun 2018, tren fokus pada notch dan kamera geser. Tahun depan, aroma akan adanya tren baru sudah tercium dini, di mana industri mobile akan dijejali oleh ponsel dengan layar yang bisa ditekuk layaknya dompet. Konsep desain yang berdasar dari ponsel lipat clamshell namun kali ini tanpa engsel dan area tekukannya ada di tengah layar.

Semua pabrikan smartphone besar seperti Apple, Samsung, Huawei, LG, Motorola sudah bersiap-siap untuk merilis smartphone layar tekuk dalam waktu dekat. Kini Sony juga dikabarkan siap terjun ke arena perlombaan itu.

Pabrikan asal Jepang yang terkenal dengan sensor kameranya ini disebut berencana untuk meluncurkan smartphone yang sama, tetapi dengan cara yang berbeda. Sony dilaporkan telah mengajukan paten untuk teknologi mobile yang menampilkan layar tekuk yang transparan.

paten sony

Dilaporkan pertama kali oleh LetsGoDigital via PhoneArena, paten menunjukkan smartphone dengan dua layar. Satu di depan, dan satu lagi di belakang. Layar ini dapat diatur untuk bekerja dalam enam mode berbeda, misalnya dibuat dengan latar solid, transparan, tembus cahaya, ditekuk dan bahkan digulung. Situs web ini juga telah memposting beberapa render tentang bagaimana tampilan smartphone yang dimaksudkan oleh Sony. Paten juga menyinggung soal layar yang bisa digulung yang pernah terlihat beberapa waktu yang lalu.

Sony-Foldable-phone-patent-Leak

Rancangan baru ini jelas merupakan sebuah terobosan yang melampaui apa yang ada dalam ekspektasi banyak orang tentang smartphone layar lipat.  Meskipun masih butuh waktu untuk melihat produk akhirnya, bahkan tak ada jaminan perangkat akhrinya akan benar-benar terwujud, tapi setidaknya hal ini menunjukkan bahwa Sony cukup peka dengan perkembangan tren. Bukan tak mungkin teknologi ini akan menjadi penyelamat divisi mobile Sony yang kembang kempis.

Smartphone Layar Tekuk Pertama Resmi Diperkenalkan, Bukan Buatan Samsung ataupun LG

Ponsel dengan layar tekuk sejak beberapa tahun terakhir disebut bakal menjadi terobosan paling besar berikutnya setelah sensor sidik jari di layar. Tahun ini kita melihat visi itu semakin mendekati kenyataan. Samsung, LG, dan Huawei adalah tiga dari sedikit merek yang berencana meluncurkan ponsel tekuk tersebut, salah satunya kemungkinan besar akan tampil di ajang CES 2019 pada bulan Januari mendatang.

Tetapi, sebuah perusahaan Tiongkok yang sama sekali tak dikenal bernama Royole Corporation baru saja menjegal perusahaan raksasa itu dengan meluncurkan yang disebut dengan ponsel tekuk pertama di dunia, FlexPai.

Tak sebatas menjadi yang pertama, FlexPai juga menjadi smartphone pertama yang ditenagai chipset yang bahkan belum diresmikan, Snapdragon 8150 atau bernama lain Snapdragon 855.

4-2-phone-en

Spesifikasinya tak kalah mentereng dibandingkan terobosan teknologi yang dibawa. FlexPai mengemas layar definisi tinggi 7,8 inci dan dikatakan memiliki ketebalan hanya 7.6mm. Sayang panel layar yang digunakan belum dapat dipastikan apakah menggunakan LCD atau Amoled, demikian pula dengan angka resolusinya.

Ada tiga konfigurasi yang ditawarkan oleh Royole Corporation, antara lain varian 6GB + 128GB, 8GB + 256GB, dan 8GB + 512GB. Perangkat ini juga memiliki kamera belakang ganda dengan konfigurasi lensa wide-angle 16MP dan lensa telephoto 20MP.

4-1-phone-en

FlexPai menjalankan sistem operasi berbasis Android 9.0 Pie yang kemudian dimodifikasi dengan costum UI bernama Water OS 1.0. Kehadiran sistem operasi ini terasa cocok sebab beberapa fitur seperti layar multi-tasking dan split hanya didukung oleh Android 9.0 Pie.

Perangkat yang juga bisa disebut sebagai tablet ini memiliki dukungan 4G LTE, Wi-Fi 802.11 a / b / g / n / ac dual-band, Bluetooth 5.1, sensor sidik jari, dan USB- Port C yang berfungsi sebagai port untuk semuanya mulai dari pengisian hingga menghubungkan ke headphone.

3-1-phone-en

Ukuran baterai FlexPai cukup mengejutkan karena hanya 3800 mAh, jauh dari ekspektasi saya, tetapi untuk memberikan ketersediaan daya yang cepat, perusahaan membenamkan Ro-Charge yang dapat mengisi daya perangkat dari 0 hingga 80% dalam 1 jam.

Mengenai harga, FlexPai bukan perangkat mobile yang murah. Versi terendahnya saja, dengan RAM 6GB dijual seharga $1290, dan varian termahal ditawarkan seharga $1864 atau hampir Rp28 juta.

Sumber berita Royole.