Realme GT2 Pro Resmi Dengan Snapdragon 8 Gen 1 Dan Panel AMOLED Generasi Anyar LTPO 2.0

Smartphone flagship terbaru dari Realme akhirnya resmi diungkap, mereka adalah Realme GT2 dan versi Pro-nya. Realme GT2 masih ditenagai oleh chipset Snapdragon 888, sedangkan Realme GT2 Pro sudah ditenagai Snapdragon 8 Gen 1 alias chipset paling mutakhir dari Qualcomm.

Dari segi desain, duo Realme GT2 hadir dalam empat pilihan warna. Steel black dan titanium blue yang terbuat dari paduan material kaca dengan finishing matte. Serta paper white dan paper green, dengan Paper Tech Master Design yang terbuat dari material polymer berbasis bio yang ramah lingkungan.

Realme GT2 Pro 1
Realme GT2 Pro | Foto Realme

Selain perbedaan chipset, versi Pro-nya juga membawa keunggulan pada aspek layar dan kamera. Layar Realme GT2 membentang 6,62 inci FHD+ dalam aspek rasio 20:9, menggunakan panel AMOLED dengan refresh rate 120 Hz, punya kecerahan puncak 1.300 nits, dan terlindungi Gorilla Glass 5.

Pada GT2 Pro, Realme menggunakan teknologi layar terbaru yakni panel AMOLED LTPO 2.0 yang menawarkan refresh rate adaptif 1-120 Hz tergantung konten yang ditampilkan. Konsumsi dayanya disebut-sebut 50% lebih sedikit daripada panel AMOLED generasi sebelumnya.

Layarnya mampu menampilkan 1 miliar warna, berukuran 6,7 inci dan ditopang resolusi lebih tinggi yakni QHD+. Layarnya juga sangat responsif dengan touch sampling rate di angka 1.000 Hz, mendukung HDR10+, kecerahan puncak hingga 1.400 nits, dan diproteksi Gorilla Glass Victus terbaru.

Beralih ke sektor kamera, keduanya sama-sama mendapatkan kamera utama dengan sensor Sony IMX766 50 MP dilengkapi OIS. Khusus versi Pro-nya memiliki kamera ultrawide 50 MP dengan sensor Samsung JN1 yang menawarkan bidang pandang 150 derajat, dan satu lagi kamera 3 MP dengan lensa microscope yang dapat melakukan close-up hingga 40x mirip dengan OPPO Find X3 Pro.

Realme GT2 1
Realme GT2 | Foto Realme

Keduanya menjalankan sistem operasi Realme UI 3.0 berbasis Android 12 terbaru. Serta, ditenagai baterai berkapasitas 5.000 mAh dengan pengisian daya cepat 65 W. Di negara asalnya, Realme GT2 dijual dengan harga mulai dari CNY 2.699 (sekitar Rp6,1 jutaan) untuk varian memori 8GB/128GB. Sedangkan versi tertingginya dengan RAM mencapai 12GB dan penyimpanan internal 256GB dibanderol CNY 3.199 (Rp7,2 jutaan).

Sementara, Realme GT2 Pro dijual mulai dari CNY 3.899 (Rp8,8 jutaan) untuk model 8GB/128GB dan hingga CNY 4.999 (Rp11,2 jutaan) untuk model paling top 12GB/512GB. Realme GT2 Pro sendiri tercatat sudah mengantongi sertifikasi TKDN, besar kemungkinan bakal masuk Tanah Air dan bakal bersaing dengan smartphone yang ditenagai Snapdragon 8 Gen 1 lainnya seperti Xiaomi 12 Pro yang juga bakal masuk segera.

Sumber: GSMArena

[Review] Xiaomi 11T: Kencang dengan Dimensity 1200 dan Kamera Apik

Pada tahun 2021, Xiaomi banyak sekali mengeluarkan perangkat flagship dari seri 11-nya di Indonesia. Mulai dari Mi 11, Mi 11 Lite, sampai ke Xiaomi 11T Pro dan Xiaomi 11T. Yup, tahun 2021 Xiaomi mengubah semua smartphone Mi menjadi Xiaomi untuk branding yang menurut mereka lebih baik. Dailysocial tahun ini kedapatan unit review dari Xiaomi dengan Xiaomi 11T non Pro.

Xiaomi mengeluarkan 2 varian di kelas T seri 11, yaitu Xiaomi 11T dan Xiaomi 11T Pro. Perbedaan mendasar keduanya adalah Xiaomi 11T Pro menggunakan SoC Snapdragon 888 dan Xiaomi 11T menggunakan Mediatek Dimensity 1200. Oleh karena bukan kelas Pro, Xiaomi 11T tidak dipersenjatai dengan kemampuan Dolby Vision, pengisian baterai cepat 120 watt, suara Harman Kardon, serta perekaman 8K seperti yang ada pada Xiaomi 11T Pro.

Xiaomi 11T juga memiliki kamera yang ada pada Xiaomi 11T Pro, yaitu dengan ISOCELL HM2 dengan resolusi 108 MP. Hal ini membuat keduanya akan memiliki sedikit perbedaan pada saat pengambilan gambar, seperti yang diklaim oleh Xiaomi Indonesia. Selain itu, konfigurasi kameranya juga sama antara keduanya.

Untuk lengkapnya, berikut adalah spesifikasi lengkap dari Xiaomi 11T yang saya dapatkan

SoC Mediatek Dimensity 1200
CPU 1 x 3.0 GHz Cortex-A78 + 3 x 2.6 GHz Cortex-A78 + 4 x 2.0 GHz Cortex-A55
GPU Mali-G77 MC9
RAM 8  GB LPDDR5
Internal 256 GB UFS 3.1
Layar 6.67 inci 2400×1080 AMOLED 120 Hz GG Victus
Dimensi 164.1 x 76.9 x 8.8 mm
Bobot 203 gram
Baterai 5000 mAh 67 watt
Kamera 108 MP / 12 MP utama, 8 MP ultrawide, 5 MP Telemakro, 16 MP Selfie
OS Android 11 MIUI 12.5

Hasil dari CPU-Z, AIDA64, serta Sensor Box dapat dilihat sebagai berikut:

Satu hal yang juga membuat Xiaomi 11T lebih unggul dari saudaranya adalah kemampuan Mediatek Dimensity seri 1000 yang sudah mendukung codec AV1 secara hardware. Codec AV1 sendiri akan dipakai oleh Google secara keseluruhan agar streaming video menjadi lebih hemat. Netflix juga sudah mulai menggunakan AV1 untuk beberapa perangkat. Dan saat ini, Google Duo serta Youtube sudah mendukung AV1.

Unboxing

Seperti inilah isi dari paket penjualan smartphone Xiaomi 11T. Didalamnya hanya akan ditemukan kabel USB-C, charger, serta back case. Xiaomi menyertakan charger 67 watt untuk mengisi baterai pada smartphone ini.

Desain

Sangat sulit untuk membedakan antara Xiaomi 11T dan 11T Pro jika disejajarkan keduanya. Pada bagian belakangnya yang menggunakan bahan kaca ini juga memiliki desain yang mirip antar keduanya. Xiaomi mendesainnya dengan motif yang mirip dengan garis-garis pada permukaan aluminium. Kebetulan, saya mendapatkan perangkat dengan warna yang dinamakan Meteorite Black sehingga terlihat cukup mirip seperti metal.

Layar Xiaomi 11T memiliki resolusi 2400×1080 pada layar dengan dimensi 6.67 inci. Panel yang digunakan adalah AMOLED yang memiliki 1 miliar warna dengan refresh rate 120 Hz dan mendukung HDR10+. Xiaomi juga sudah menggunakan kaca terkuat saat ini dari Gorilla Glass dengan versi Victus. walaupun begitu, saya sangat menyarankan untuk menggunakan lapisan pelindung tambahan agar layar tersebut lebih aman dari goresan.

Xiaomi menempatkan kamera pada sisi kiri atas yang saat ini selalu digabungkan pada satu blok kotak. Xiaomi mendesain 3 kamera yang ada pada bagian belakangnya dengan 2 bulatan besar dan 1 bulatan kecil yang diletakkan ditengah. Xiaomi sendiri mengaku bahwa desain ini terinspirasi dari bentuk roll film pada sebuah kamera lama. Di sebelah kamera tersebut terdapat sensor fokus infra merah serta LED untuk flash.

Pada sebelah kanannya, terdapat tombol volume naik dan turun serta power yang juga sekaligus sebagai sensor sidik jari. Untuk bagian bawahnya, dapat ditemukan slot SIM, microphone, USB-C, serta speaker kanan. Di bagian atasnya hanya terdapat sensor infra merah serta speaker kiri. Pada perangkat ini, tidak ditemukan apa-apa pada bagian kirinya.

Xiaomi 11T sudah menggunakan sistem operasi Android 11 yang sudah terpasang MIUI 12.5 Enhanced. Versi MIUI yang saya gunakan saat ini adalah 12.5.3.0 (RKWIDXM) yang sudah memiliki fitur Memory extension. Xiaomi sendiri mengalokasikan 3 GB dari penyimpanan internalnya untuk dijadikan memori virtual. Hal ini tentu saja akan membuat RAM 8 GB yang ada menjadi jauh lebih lowong saat membuka banyak aplikasi, seperti memiliki RAM sebesar 11 GB.

Jaringan

Xiaomi 11T menggunakan chipset Dimensity 1200 yang memang ditujukan untuk perangkat flagship. Oleh karena itu, perangkat ini sudah menggunakan modem yang sudah mendukung teknologi terkini, seperti Carrier Aggregation untuk 4G maupun 5G. Modem yang digunakan oleh Dimensity 1200 juga sudah mendukung semua jaringan yang ada saat ini.

Smartphone ini sudah mendukung bandwidth 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 12, 13, 17, 18, 19, 20, 26, 28, 32, 38, 40, 41, 42, dan 66 untuk jaringan 4G. Sedangkan untuk jaringan 5G, Xiaomi 11T sudah mendukung bandwidth n1, n3, n5, n7, n8, n20, n28, n38, n40, n41, n66, n77, dan n78. Smartphone ini juga sudah mendukung jaringan 5G semua operator. Namun sayang, karena keterbatasan keadaan saya belum berhasil menguji jaringan 5G-nya

Dimensity 1200 mendukung fungsi Smart 5G Power Saving. Teknologi ini secara cerdas akan mengidentifikasi kekuatan sinyal di sekitarnya dan beralih antara 4G dan 5G tanpa jeda waktu peralihan. Hal tersebut akan menghasilkan konsumsi daya yang 30% lebih rendah dibandingkan dengan smartphone tanpa fitur Smart 5G.

Kamera: Bagus! tapi ….

Kamera masih merupakan salah satu poin penting untuk menentukan keputusan seseorang untuk membeli sebuah smartphone. Untuk memperindah gambarnya, Xiaomi membenamkan sensor 108 MP dari Samsung dengan ISOCELL HM2 1/1.52″. Dengan menggunakan teknologi filter Nonapixel, sensor ini menggabungkan 9 piksel 0,7 µm menjadi sebuah piksel sebesar 2.1 µm.

Pada saat dalam kondisi cahaya yang terang, hasil kameranya memang terlihat sangat bagus. Hasilnya memiliki dynamic range yang baik, tingkat ketajaman yang bagus, serta mampu menangkap detail yang pas. Akan tetapi, beberapa kali kamera ini menangkap gambar dengan detail yang washed out serta warna yang sedikit oversaturated. Saya menyarankan Anda untuk mengambil gambar 2x agar mendapatkan hasil yang bagus

Kamera wideangle yang menggunakan sensor Sony IMX355 ini memiliki resolusi 8 MP. Sensor kamera ini berhasil menghasilkan sebuah gambar lebar yang bagus dengan detail yang apik serta warna yang baik pula. Namun didalam ruangan yang cahayanya cukup rendah, saya menyarankan untuk menggunakan mode malam agar lebih baik hasilnya.

Kamera makro pada smartphone ini menggunakan sensor Samsung S5K5E9 dengan resolusi 5 MP. Hasilnya memang tidak terlalu tajam, namun dapat menghasilkan warna yang bagus. Kamera ini bahkan bisa membuat latar belakang bokeh yang sangat baik bila dibandingkan dengan kamera makro pada smartphone lainnya yang masih 2 MP.

Di bagian depannya terpasang kamera yang menggunakan sensor OmniVision OV16A1 dengan resolusi 16 MP quad bayer. Terus terang, saya menyukai hasil kamera ini karena memiliki tingkat ketajaman yang pas dengan warna yang baik saat dicetak pada kertas foto. Semuanya cukup terlihat natural pada saat kondisi cahaya yang cukup. Pada saat kondisi cahayanya kurang, saya menyarankan untuk menyalakan fungsi flash-nya agar menjaga tingkat ketajamannya yang menurun.

Pengujian

Xiaomi 11T menggunakan chipset 5G terbaru dan tertinggi dari Mediatek yang ada hingga tulisan ini diterbitkan, yaitu Dimensity 1200. Chipset ini sendiri menggunakan arsitektur 3 cluster DynamiQ dari ARM dengan Cortex A78 berkecepatan 3 GHz pada Ultra cluster, 3 inti CPU Cortex A78 berkecepatan 2.6 GHz pada Super cluster, dan paca cluster efisiensi menggunakan 4 inti Cortex A55 berkecepatan 2 GHz. GPU yang digunakan adalah ARM Mali-G77 MC9.

Saya menggunakan smartphone ini sebenarnya sudah cukup lama, sekitar 1,5 bulan. Hal tersebut memang dilakukan untuk mendapatkan firmware kedua yang sudah pasti lebih bebas dari bug. Ternyata, firmware tersebut datang di akhir bulan Desember 2021 dan tidak membawa peningkatan kinerja pada Dimensity 1200-nya. Walaupun begitu, kinerja yang ada sudah jauh dari mumpuni untuk menjalankan game serta untuk digunakan sehari-hari.

Bermain Game

Mediatek Dimensity 1200 merupakan SoC tertinggi yang dimiliki oleh Mediatek saat ini. Dengan spesifikasi yang sangat tinggi untuk sebuah smartphone Android, tentu saja mampu menjalankan semua aplikasi yang ada pada Google Play Store, termasuk Game. Pada pengujian kali ini, saya (sudah pasti) menggunakan game Genshin Impact yang sangat memakan resource dari sebuah smartphone serta Pokemon Unite.

Oleh karena chipset-nya ditujukan untuk perangkat flagship, tentu saja saya langsung memasang profile Highest pada Genshin Impact. Limit framerate juga dinaikkan ke 60 fps agar bisa mendapatkan hasil yang lebih akurat. Dan hasilnya, Xiaomi 11T rata-rata bisa menjalankan game ini dengan framerate 44 fps. Hasil seperti ini tentu saja akan membuat pengguna nyaman untuk bermain.

Dua game selanjutnya adalah Pokemon Unite dan PUBG: New State. Sayang memang, sampai saat ini PUBG: New State belum mendukung Developer Options sehingga perhitungan framerate hanya bisa melalui aplikasi Game Turbo bawaan Xiaomi. Hasilnya, kedua game ini dapat berjalan pada 60 fps dengan stabil.

Untuk mengukur framerate, saya menggunakan aplikasi GameBench yang akurat dalam menghitung frame per detiknya

Bekerja dan hiburan

Seperti biasa, sebuah smartphone tentu saja tidak melulu hanya dipakai untuk bermain game. Dalam kegiatan sehari-hari, perangkat ini tidak luput dari pemakaian untuk bekerja dan juga hiburan. Aplikasi sosial media seperti Facebook, Tiktok, Twitter, Instagram, Zoom, dan Whatsapp serta aplikasi editor Filmora Go saya gunakan pada perangkat ini. Selain itu, tentu saja Trello dan Slack juga dipakai untuk bekerja.

Untuk menonton video, saya menggunakan VLC dan mencoba untuk menjalankan video 1080p H.265 yang ternyata lancar hingga habis. Oleh karena Xiaomi 11T menggunakan Dimensity 1200, Youtube yang ada pada perangkat ini sudah menggunakan codec AV1 secara hardware sehingga lebih menghemat bandwidth. Saat dijalankan pada 1080p, tidak ada lag yang dirasakan sehingga nyaman digunakan.

Benchmarking

Xiaomi 11T menggunakan cip baru dari Mediatek dengan Dimensity 1200. Untuk hal ini, saya kembali menghadirkan Dimensity 1100, Snapdragon 870, serta Snapdragon 888. Hal ini hanya untuk membandingkan kinerja sistemnya secara keseluruhan.

Walaupun Dimensity 1200 bukan yang paling kencang, namun bukan berarti Xiaomi 11T pelan. Hasil yang ada memang sudah di atas rata-rata perangkat mainstream yang sudah diluncurkan hingga hari ini. Tentunya, hasil ini sejalan dengan pengalaman saya dalam memakainya sehari-hari.

Uji baterai: 5000 mAh

Untuk menguji baterai dengan kapasitas 5000 mAh memang membutuhkan 1 hari khusus untuk menjalankannya. Namun, aplikasi yang ada saat ini belum bisa merepresentasikan pemakaian sehari-hari. Sebuah pengujian menunjukkan bahwa pemakaian smartphone tidak didominasi untuk bermain game, namun untuk hiburan seperti menonton video dan mendengarkan musik serta sosial media.

Saya mengambil patokan dengan menggunakan sebuah file MP4 yang memakai resolusi 1920 x 1080 yang diulang sampai baterai habis. Xiaomi 11T dapat bertahan hingga 20 jam 12 menit. Setelah habis, saya langsung mengisi kembali baterainya dengan menggunakan charger bawaan 67 watt. Hasilnya, baterai akan terisi penuh dalam waktu kurang dari 45 menit.

Verdict

Untuk merasakan sebuah perangkat flagship, tentu saja orang harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Hal tersebut memang akan membuat orang tidak akan bisa merasakan lancarnya perangkat Flagship. Masalah tersebut dipecahkan oleh Xiaomi dengan mengeluarkan perangkat bernama Xiaomi 11T.

Smartphone ini menghasilkan kinerja yang sangat baik. Dengan menggunakan Mediatek Dimensity 1200, semua game dan aplikasi dapat berjalan dengan kencang tanpa masalah. Kinerja tersebut pun disokong dengan baterai 5000 mAh yang mampu bertahan lebih dari sehari. Apalagi, RAM yang sudah besar ini terbantu dengan Memory extension sebesar 3 GB yang membuatnya lebih lancar lagi untuk multitasking.

Setiap gambar yang diambil dari kamera Xiaomi 11T hasilnya akan bagus. Kamera 108 MP yang menghasilkan foto 12 MP tersebut mampu menggantikan kamera pocket untuk mengambil momen sehari-hari. Feature video yang ada juga membuat pengguna bisa mengeksplor bakat terpendam untuk menjadi sutradara. Sayang saja, kamera telephoto atau zoom absen pada perangkat ini.

Xiaomi menjual smartphone Xiaomi 11T dengan harga Rp. 5,999,000. Dengan harga tersebut akan terlihat terjangkau karena Xiaomi 11T hadir dengan fitur yang ada pada sebuah perangkat flagship. Harga tersebut juga jauh lebih menarik jika dibandingkan dengan kakaknya, Xiaomi 11T Pro. Dengan kinerja dan fitur berbanding harga terjangkau yang diberikan membuat smartphone menjadi salah satu yang menarik untuk dimiliki oleh mereka yang menginginkan perangkat flagship yang murah.

Sparks

  • Hasil foto Xiaomi 11T yang bagus pada setiap kameranya
  • Daya tahan baterai yang baik serta pengisiannya yang cepat
  • Kinerja yang kencang untuk bermain dan bekerja
  • Layar OLED yang nyaman di mata dan warnanya yang bagus
  • Responsif saat bernavigasi
  • Harganya terjangkau untuk sebuah flagship
  • Mendukung AV1 pada Youtube tanpa lag

Slacks

  • Tanpa Dolby vision dan 8K Recording seperti seri Pro
  • Absennya lensa zoom dan OIS
  • Minim game yang mendukung 120 Hz di Xiaomi 11T

Samsung Galaxy S21 FE Resmi Diumumkan, Versi Hemat dari Flagship Tahun 2021

2022 baru berjalan empat hari, namun Samsung sudah tancap gas dan memperkenalkan smartphone baru. Bukan sembarang smartphone, melainkan Galaxy S21 FE 5G yang duduk di kelas premium.

Ponsel ini melanjutkan jejak Galaxy S20 FE dengan premis yang serupa, yakni menawarkan sejumlah fitur inti dari model flagship di harga yang lebih terjangkau. Alhasil, jangan heran kalau Galaxy S21 FE punya banyak kemiripan dengan Galaxy S21 standar.

Dari segi fisik misalnya, Galaxy S21 FE mempertahankan desain Contour-Cut Frame yang diunggulkan kakaknya, namun dengan sedikit modifikasi. Di S21 FE, rumah kameranya menyatu dengan panel belakang, berbeda dari S21 standar yang rumah kameranya menyatu dengan bingkai samping. Agak berbeda, namun masih sangat menunjukkan identitas seri Galaxy S21. Untuk warnanya, Samsung menyediakan empat opsi buat S21 FE, yaitu Olive, Graphite, Lavender, dan White.

Pada sisi depan, pengguna bakal disambut oleh layar AMOLED 6,4 inci dengan resolusi FHD+ (1080p) dan refresh rate 120 Hz. Ukuran layarnya lebih besar dari S21 standar, tapi lebih kecil daripada S21+. Lebih lanjut, S21 FE juga menggunakan sensor sidik jari optical, bukan ultrasonic. Lalu kalau dibandingkan dengan S20 FE, layar S21 FE sedikit lebih kecil (selisih 0,1 inci). Juga berbeda adalah kaca pelindungnya; S21 FE menggunakan kaca Gorilla Glass Victus, bukan lagi Gorilla Glass 3 seperti pada S20 FE.

Urusan dapur pacu, S21 FE cukup identik dengan kakak-kakaknya. Samsung memang belum menyebutkan secara gamblang, namun hampir bisa dipastikan S21 FE yang bakal dijual secara resmi di Indonesia menggunakan chipset Exynos 2100. Untuk RAM dan storage, S21 FE bakal hadir dalam dua varian: 8 GB/128 GB dan 8 GB/256 GB.

Berhubung ukuran fisiknya lebih besar daripada S21 standar, S21 FE pun bisa membawa baterai yang berkapasitas lebih besar, tepatnya 4.500 mAh. Meski begitu, tebal bodinya tidak berubah dan tetap di angka 7,9 mm, lebih tipis daripada S20 FE. Samsung pun tidak lupa menyematkan dukungan fast charging 25 W untuk S21 FE, dengan klaim bahwa baterainya bisa terisi lebih dari 50% hanya dalam waktu sekitar 30 menit.

Perbedaan yang paling menonjol bisa kita temui pada kameranya. S21 FE mengemas tiga kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 12 megapiksel f/1.8 dengan Dual Pixel AF dan OIS, kamera ultra-wide 12 megapiksel f/2.2, dan kamera telefoto 8 megapiksel f/2.4. Sebagai pembanding, S21 standar mengemas konfigurasi kamera yang serupa, akan tetapi kamera telefotonya memakai sensor 64 megapiksel dan dibekali OIS. Untuk keperluan selfie, S21 FE punya kamera depan 32 megapiksel.

Samsung sejauh ini belum menyingkap berapa harga jual S21 FE dan kapan produknya akan tersedia secara resmi di Indonesia. Di kawasan Eropa, ponsel ini kabarnya akan dijual pada 11 Januari dengan banderol mulai €749 berdasarkan laporan GSM Arena. Besar kemungkinan harganya di sini akan lebih terjangkau dari itu, mungkin di kisaran 10 jutaan rupiah.

Mulai Hari Ini Perangkat Lawas BlackBerry Tak Lagi Berfungsi

Apa yang Anda rindukan dari perangkat BlackBerry? Keyboard QWERTY fisiknya yang nyaman? Iseng ping! di aplikasi BBM atau justru punya pengalaman menjengkelkan dengan trackball dan trackpad-nya.

Sebelumnya bagi yang masih menyimpan perangkat BlackBerry lawas dengan baik, setidaknya mereka masih bisa menggunakan untuk keperluan dasar. Namun mulai tanggal 4 Januari 2022, mantan raja ponsel ini akan menonaktifkan sistem operasinya, termasuk BlackBerry 7.1 OS atau lebih lama, BlackBerry 10, dan BlackBerry PlayBook.

Layanan dan software pada perangkat yang menjalankan sistem operasi tersebut tidak akan lagi berfungsi dengan andal, baik melalui WiFi atau seluler. BlackBerry tidak menjamin perangkat tersebut dapat melakukan panggilan telepon, mengirim pesan teks, menelepon nomor darurat, dan mengakses data.

Di Indonesia, BlackBerry mulai meraih kepopuleran pada tahun 2004. Perlahan BlackBerry mulai menguasai pangsa pasar ponsel di Indonesia, menggeserkan kejayaan Nokia. Kiprahnya mulai menurun pada tahun 2010, karena tak mampu bersaing dengan smartphone berbasis Android dan iOS.

Kekalahan BlackBerry bukan tanpa perlawanan, mereka membuat sistem operasi baru yang digadang-gadang menjadi juru selamat BlackBerry. OS tersebut adalah BlackBerry 10 yang pertama kali dirilis tahun 2012 bersama dengan BlackBerry Z10.

BlackBerry 10 benar-benar berbeda dari sistem operasi BlackBerry sebelumnya dan sepenuhnya mengandalkan layar sentuh. Guna memikat kembali pengguna setianya, BlackBerry juga mengumumkan perangkat BlackBerry 10 yang dilengkapi keyboard fisik seperti BlackBerry Classic dan Passport, bahkan sempat mengadopsi Android dengan BlackBerry Priv pada tahun 2015.

Tahun berikutnya BlackBerry menyerah di bisnis smartphone, meski begitu ia melisensikan mereknya ke produsen pihak ketiga seperti TCL. Namun sejak BlackBerry KEY2 LE yang dirilis tahun 2018, belum ada lagi perangkat dengan merek BlackBerry baru.

Sumber: TheVerge

Fitur Gaming & Pengalaman Bermain Game Call of Duty: Mobile di OPPO A95

OPPO A95 merupakan smartphone seri A terbaru dari OPPO dan sekaligus yang paling powerful yang bisa Anda dapatkan pada seri tersebut. Ia ditenagai chipset kelas menengah Qualcomm Snapdragon 662 yang membuatnya dapat diandalkan untuk berbagai skenario penggunaan, termasuk aktivitas gaming.

Untuk membuktikan performa dari A95, OPPO Indonesia bahkan menjalin kemitraan dengan Call of Duty: Mobile – salah satu game FPS terbaik di smartphone. OPPO A95 pun diklaim memiliki kapabilitas untuk memainkan game CODM dengan nyaman berkat dukungan beberapa fitur gaming yang dibawanya, apa saja itu?

Fitur Gaming & Spesifikasi OPPO A95

OPPO memadukan chipset 11nm Snapdragon 662 ini dengan RAM mencapai 8GB dan penyimpanan internal 128GB yang masih dapat diperluas dengan menyisipkan microSD. Bukan hanya penyimpanan internal, kapasitas RAM pada OPPO A95 juga bisa ditambah secara virtual hingga 5GB berkat teknologi memory expansion.

 

Dengan total RAM 13GB, pengamanan bermain game CODM pada OPPO A95 pun terdongkrak. Game dapat menyimpan data sementara dengan jumlah lebih besar sehingga dapat menjaga kestabilan responsivitas dan frame rate.

RAM virtual ini diambil dari penyimpanan internal, pengguna bisa memilih mulai dari 2GB, 3GB, hingga maksimal 5GB. Yang perlu dilakukan cukup membuat perubahan sederhana pada pengaturan OPPO A95, caranya buka setinggs > about phone > RAM dan kemudian aktifkan RAM expansion.

Grafis tinggi CODM pun dapat dinikmati secara puas, sebab OPPO A95 sudah menggunakan panel AMOLED 6,43 inci dengan resolusi FHD+. Sayang, perangkat ini belum dibekali refresh rate tinggi 90Hz seperti seri Reno6.

Walau begitu, untuk memastikan frame rate yang stabil saat bermain game CODM, OPPO turut membekali A95 dengan teknologi Hyper Boost yang telah dipatenkan. Teknologi ini juga akan meningkatkan respons sentuhan, mengurangi lag, dan memangkas waktu yang dibutuhkan untuk loading game secara signifikan dengan pemakaian daya yang lebih rendah dan pengaturan suhu yang lebih baik.

Pengalaman bermain CODM yang menyenangkan juga didukung oleh body yang cukup tipis serta finishing yang ada di perangkat OPPO A94. Kenyamanan genggam menjadikan pemain bisa lebih leluasa untuk membidik dan mengarahkan karakter.

Untuk pengaturan grafis di dalam permainan, kita bisa mencapai pengaturan grafis high dan frame rate maksimal di medium lalu frame rate high dengan grafis low. Ini cukup menarik karena pengaturan yang umum untuk bermain adalah mengehar frame rate yang tertinggi.

Selain itu, dari sisi dukungan baterai, adanya baterai besar 5.000 mAh yang memungkinkan bermain game berjam-jam telah didukung fitur 33W Flash Charge. Cukup 30 menit baterai dapat terisi hingga 54% dari 0%.

Tingginya kepercayaan diri OPPO terhadap A95 untuk aktivitas gaming didukung atas dasar yang kuat. Termasuk spesifikasi yang mencukupi di kelasnya dan rangkaian fitur gaming lain yang dapat diakses pada Game Space. Ada Game Assistant yang menawarkan banyak tool dan optimasi lanjutan seperti bullet notification, touch optimisation, game focus mode, autoplay, dan sebagainya.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh OPPO.

Fitur Ini Bikin OPPO A95 Nyaman Untuk Streaming Film dan Nonton Final Piala AFF

Usai seharian beraktivitas, menikmati hiburan lewat smartphone bisa membantu melepas penat sambil memulihkan tenaga. Sebagai contoh, menonton film atau serial acara TV favorit.

Untuk merasakan pengalaman hiburan yang benar-benar imersif, tentu perlu didukung smartphone dengan fitur premium dan spesifikasi mumpuni. Kabar baiknya, Anda tak harus merogoh kocek dalam-dalam untuk mendapatkan perangkat mahal, smartphone kelas menengah terbaru seperti OPPO A95 pun sudah memadai.

Fitur Streaming Video OPPO A95

OPPO A95 sudah dibekali panel AMOLED yang mampu menampilkan warna yang sangat kaya. Layar 6,43 incinya ini begitu tajam karena ditopang resolusi 1080×2400 piksel dengan kerapatan 409 ppi.

Aspek rasio memanjang 20:9 yang digunakan turut memaksimalkan pengalaman menonton video. Anda dijamin puas, hal ini lantaran OPPO A95 telah mengantongi sertifikasi Widevine L1.

Artinya adalah Anda dapat menikmati sajian film layar lebar Hollywood, Indonesia, maupun drama Korea dalam kualitas high definition (HD) di aplikasi seperti Netflix dan Disney+ Hotstar. Berkat tingkat kecerahan khas 430 nit dan puncaknya hingga 800 nit, nonton film di siang hari pun tetap nyaman.

Untuk memperoleh audio dengan sensasi mendebarkan ala nonton film di bioskop, saran saya jodohkan OPPO A95 dengan TWS yang dilengkapi fitur active noise cancellation (ANC) seperti OPPO Enco W51 atau Enco X. OPPO A95 mendukung codec audio Bluetooth SBC, AAC, dan APTX. Anda bisa tenggelam menikmati hiburan dengan ANC yang dapat memblokir suara yang tidak diinginkan di sekitar lingkungan Anda.

OPPO A95 | Foto: OPPO Indonesia

Nonton pertandingan final piala AFF Suzuki Cup 2020 antara Indonesia melawan Thailand juga nyaman di OPPO A95. Sebagai informasi, OPPO merupakan salah satu sponsor resmi kompetisi sepak bola tersebut dan OPPO Indonesia konsisten memberikan hadiah OPPO A95 kepada pemain yang mendapatkan predikat Man of the Match (MotM) atau pemain terbaik di setiap pertandingan.

Dengan kapasitas baterai besar 5.000 mAh, OPPO A95 menjamin nonton pertandingan final tanpa gangguan kehabisan daya bahkan bila skenarionya adu pinalti. Baterai jumbo tersebut dijejalkan ke dalam bodi tipis dengan ketebalan hanya 8 mm dan bobot 175 gram, sehingga tidak pegal ketika terlalu lama memegangnya.

Rangkaian fitur tersebut menjadikan OPPO A95 sebagai pusat hiburan yang andal. Smartphone seri A terbaru dari OPPO ini dijual Rp3.999.000 dengan chipset Snapdragon 662, RAM 8GB, dan penyimpanan internal 128GB.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh OPPO.

13 Smartphone OPPO Keluaran 2021 dan Update Harga Terbaru

Tahun 2021 OPPO tercatat merilis 13 smartphone di Indonesia. Terdiri dari enam model pada seri A yang menyasar segmen menengah ke bawah, tujuh seri Reno di kelas menengah ke atas, dan sebuah perangkat seri Find untuk bersaing di papan atas.

Saya telah merangkum daftar smartphone OPPO keluaran 2021. Lengkap dengan berbagai fitur unggulannya dan update harga terbaru. Mari mulai dari Find X3 Pro, true flagship dari OPPO.

OPPO Seri Find

1. OPPO Find X3 Pro 12GB/256GB Rp15.999.000

Sebagai flagship, Find X3 Pro dibekali spesifikasi mumpuni di berbagai aspek yang membuatnya dapat bersaing dengan perangkat flagship kompetitor mana pun. Untuk permulaan, perangkat ini telah ditenagai oleh chipset Snapdragon 888 dan dibekali baterai 4.500 mAh dengan 65 Watt SuperVOOC 2.0 Flash Charge.

Find X3 Pro juga sudah kebagian update ColorOS 12 berbasis Android 12. Sekilas untuk spesifikasinya, ia mengusung panel LTPO AMOLED dengan 1 miliar warna, 6,7 inci beresolusi 1440×3216 piksel dengan refresh rate 120 Hz. Kemampuan kameranya sangat dijagokan, kamera utamanya 50MP dengan sensor 1/1.56 inci, 50MP dengan lensa ultrawide, 13MP dengan lensa telephoto, dan 3MP microsope.

OPPO Seri Reno

2. OPPO Reno5 8GB/128GB – Rp4.999.000

Reno5 hadir di Indonesia pada awal tahun 2021, ia merupakan smartphone kelas menengah yang serba mencukupi dengan harga yang tidak terlalu mahal. Terkait performa, ia mengandalkan chipset Snapdragon 720G dan baterai 4.010 mAh dengan 50 Watt Flash Charge.

Berpadu layar AMOLED 6,4 inci FHD+ dengan refresh rate 90 Hz, kombinasi ini membuat kebutuhan gaming terpenuhi dengan baik. Untuk fotografi, OPPO menyematkan empat kamera yakni 64MP, 8MP, 2MP, dan 2MP. Info penting lainnya, OPPO telah memastikan Reno5 akan mendapatkan update Android 12.

3. OPPO Reno5 Marvel Edition 8GB/128GB – Rp5.699.000

Dari segi spesifikasi tidak ada yang berubah dengan Reno5 original, perangkat ini hadir untuk para penggemar superhero Marvel dan mengemas berbagai elemen bertema Avengers. Mulai dari desain, aksesori paket penjualan, hingga antarmuka. Sebagai perangkat edisi khusus dan dijual terbatas, Reno5 Marvel Edition pun menawarkan nilai eksklusif yang tinggi.

4. OPPO Reno5 5G 8GB/128GB – Rp5.699.000

Versi 5G dari Reno5 ini menggunakan chipset yang berbeda, ia mengandalkan Snapdragon 765G dengan performa yang lebih kencang dibanding Snapdragon 720G. Perbedaan lainnya adalah baterai 4.300 mAh-nya didukung 65 Watt SuperVOOC 2.0 Flash Charge, sedangkan aspek layar dan kamera masih sama.

5. OPPO Reno5 F 8GB/128GB Rp4.099.000

Pada bulan Maret, OPPO menutup seri Reno5 dengan Reno5 F sebagai model yang paling terjangkau dari lini Reno. Tentunya OPPO melakukan sejumlah penyesuaian spesifikasi dan memangkas beberapa fitur.

Layarnya masih AMOLED berukuran 6,43 inci FHD+, tetapi dengan refresh rate 60Hz. Konfigurasi kamera belakangnya menjadi 48MP, 8MP, 2MP, dan 2MP. Dapur pacunya menggunakan chipset MediaTek Helio P95 dengan baterai 4.310 mAh yang dilengkapi 30 Watt VOOC Flash Charge 4.0.

6. OPPO Reno6 8GB/128GB Rp5.199.000

Penerus Reno5 ini dirilis pada bulan Juli 2021, meski di atas kertas spesifikasi yang ditawarkan cukup identik, OPPO menghadirkan banyak peningkatan dan fitur-fitur baru. Contohnya Bokeh Flare Video Portrait yang memungkinkan pengguna untuk merekam video dengan efek bokeh yang sinematik.

Spesifikasi kuncinya meliputi layar AMOLED 6,4 inci FHD+ dengan refresh rate 90Hz, baterai 4.310 mAh dengan 50 Watt Flash Charge, serta kamera belakang 64MP, 8MP, 2MP, dan 2MP. Dapur pacunya masih menggunakan Snapdragon 720G, tetapi untuk gaming OPPO melengkapinya dengan Quick Startup memungkinkan Reno6 untuk memuat game secara lebih cepat dari biasanya.

7. OPPO Reno6 5G 8GB/128GB Rp7.999.000

Versi 5G dari Reno6 ini hadir pada bulan Agustus bersama versi Pro-nya. Dari segi desain, Reno6 5G tampil lebih fresh dengan desain flat, spesifikasi layarnya masih sama dan kamera belakangnya ada tiga yakni 64MP, 8MP, dan 2MP.

Dapur pacu menjadi pembeda utama, Reno6 5G menggunakan chipset MediaTek Dimensity 900. Selain itu, baterai 4.300 mAh-nya dibekali 65 Watt SuperVOOC 2.0 Flash Charge.

8. OPPO Reno6 Pro 5G 12GB/256GB Rp10.999.000

Beralih ke Reno6 Pro 5G, ia masuk sebagai perangkat semi flagship. Perangkat ini ditenagai oleh Snapdragon 870, RAM mencapai 12GB, dan penyimpanan ekstra lapang 256GB.

Aspek layar dan kamera juga lebih baik, Reno6 Pro 5G dibekali 3D curved display yang melengkung di sisi kiri dan kanan mengikuti kontur bodinya yang ramping. Kamera belakangnya meliputi 50MP sebagai kamera utama, 16MP ultarawide, 13MP dengan lensa telephoto, dan 2MP macro.

OPPO Seri A

9. OPPO A16 3GB/32GB Rp1.999.000

Beralih ke smartphone seri A, dari yang paling murah ada OPPO A16 yang dibanderol mulai Rp1.999.000. Ia mengusung layar LCD 6,52 inci HD+ dengan kamera belakang 13MP, 2MP, dan 2MP. Dapur pacunya menggunakan chipset MediaTek Helio G35 dan punya baterai besar 5.000 mAh tanpa fitur fast charging.

10. OPPO A54 4GB/128GB Rp2.699.000

OPPO A54 merupakan smartphone entry-level yang mengemas sejumlah elemen desain kekinian, termasuk punch hole, kamera belakang dibingkai, warna gradasi, hingga sensor sidik jari di samping bodi.

Saya bilang entry-level meski dibanderol Rp2 jutaan karena layar LCD 6,51 incinya masih ditopang resolusi sebatas HD+. Kamera belakangnya juga masih 13MP sebagai kamera utama, ditambah 2MP macro dan 2MP depth sensor. Perangkat ini ditenagai Mediatek Helio P35 dan baterai 5.000 mAh dengan fast charging 18 Watt.

11. OPPO A74 6GB/128GB Rp3.399.000

Yang satu ini sudah termasuk smartphone kelas menengah, ia sudah dibekali panel AMOLED 6,43 inci FHD+ dengan sensor sidik jari di bawah layar. Performanya pun dapat diandalkan baik untuk keperluan multitasking maupun gaming, berkat pengguna chipset Snapdragon 662 dengan RAM 6GB. Baterai 5.000 mAh dilengkapi fast charging 33 Watt dan kamera belakangnya meliputi 48MP, 2MP, dan 2MP.

12. OPPO A74 5G 6GB/128GB Rp3.399.000

OPPO A74 5G ditenagai chipset Snapdragon 480, meski merupakan chipset 5G entry-level seri Snapdragon 4, performanya bahkan melampaui Snapdragon 662 yang ada pada OPPO A74 4G. Perlu dicatat, versi 5G dari OPPO A74 ini menggunakan panel LCD 6,51 inci FHD+ tetapi dengan refresh rate 90Hz. Punya tambahan kamera ekstra, meliputi 48MP, 8MP, 2MP, dan 2MP. Namun baterai 5.000 mAh-nya didukung fast charging 18 Watt.

13. OPPO A95 8GB/128GB Rp3.999.000

OPPO A95 adalah smartphone seri A terbaru dari OPPO dan sekaligus yang paling powerful di lini tersebut. Ia ditenagai chipset Snapdragon 662, berpadu RAM mencapai 8GB, dan penyimpanan internal 128GB dengan teknologi RAM Expansion. Untuk spesifikasinya, OPPO A95 mengusung layar AMOLED 6,4 inci FHD+, baterai 5.000 mAh dengan 33 Watt Flash Charge, serta kamera belakang 48MP, 2MP, dan 2MP.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh OPPO.

OPPO A11s Meluncur dengan Chipset Qualcomm dan Refresh Rate Tinggi 90Hz

Smartphone seri A dari OPPO ditujukan untuk segmen menengah ke bawah. Keseimbangan kinerja dan harga, serta baterai besar dengan elemen desain kekinian menjadi beberapa keunggulannya.

Di Indonesia, OPPO A95 yang dirilis bulan lalu merupakan perangkat seri A paling canggih saat ini. Makin besar angka pada awal modelnya, semakin baik pula spesifikasi yang ditawarkan.

Kini OPPO telah memperkenalkan smartphone seri A terbarunya di negara asalnya, OPPO A11s. Perangkat entry-level dengan ColorOS 7.2 berbasis Android 10 ini ditenagai oleh chipset Qualcomm Snapdragon 460.

Ditopang opsi RAM 4GB dan hingga 8GB, OPPO A11s menawarkan pengalaman yang nyaman untuk kebutuhan dasar ber-smartphone sehari-hari. Didukung baterai 5.000 mAh dengan pengisian cepat 18W.

Fitur yang terbilang istimewa pada OPPO A11s terletak pada layarnya. Panel LCD 6,5 inci HD+ miliknya sudah dibekali refresh rate 90Hz, angka yang sama seperti perangkat Reno6.

Kemampuan layar menyajikan gambar 90 frame per detik ini dapat meningkatkan pengalaman bermain game kompetitif. Aksi gulir usap dan efek pergerakan animasi pada antarmuka dan aplikasi juga terlihat lebih halus.

Sekilas untuk desainnya, OPPO A11s membawa elemen kekinian berupa punch hole untuk kamera depan 8MP. Meski bezel pada area dagunya terlihat agak tebal.

Balik ke belakang, ada tiga unit kamera yang disusun vertikal dengan desain lama. Kamera utamanya 13MP, 2MP sebagai depth sensor, dan 2MP untuk macro. Sensor sidik jarinya di belakang tak jauh dari kamera.

Terakhir soal harga, OPPO A11s dijual mulai dari CNY 999 (sekitar Rp2,2 jutaan) untuk varian dasar 4GB/64GB. Serta, CNY 1.199 (Rp2,6 jutaan) untuk versi 8GB/128GB.

Sumber: GSMArena

OPPO Meriahkan Pergantian Tahun Dengan Reno7 New Year Edition

Bulan lalu OPPO telah memperkenalkan seri Reno7 di Tiongkok, meliputi Reno7 5G, Reno7 Pro 5G, dan Reno7 SE 5G. Masing-masing ditenagai oleh chipset Qualcomm Snapdragon 778G, MediaTek Dimensity 1200-Max, dan Dimensity 900.

Kemudian pada awal bulan Desember, OPPO merilis edisi khusus untuk Reno7 Pro League of Legends Edition. Kini dalam rangka menyambutkan momen pergantian tahun 2022, OPPO telah menghadirkan Reno7 New Year Edition. Apa yang spesial dari edisi ini?

Warna Baru Red Velvet

Pada edisi standar, Reno7 5G dibalut dalam opsi warna klasik black dan dua warna kekinian blue dengan gradasi yang halus dan warna baru gold. Lewat Reno7 New Year Edition ini OPPO menambah pilihan warna keempatnya yang disebut Red Velvet yang tampil menawan tetapi tak kalah menonjol dengan warna yang sudah ada.

Selain itu, keunikan yang dimiliki Reno7 New Year Edition adalah ia memiliki logo Tiger di bagian belakangnya tepat setelah logo OPPO. Hal itu karena tahun 2022 mendatang adalah tahun Tiger dalam zodiak China.

Dari segi spesifikasi, Reno7 New Year Edition tidak memiliki perbedaan khusus dengan edisi standar. Sekitar 88,3 persen bagian muka didominasi oleh panel AMOLED 6,43 inci FHD+ dengan refresh rate 90Hz dan dilindungi oleh Gorilla Glass 5.

Di pojok kiri atas terdapat punch hole untuk menempatkan kamera depan 32MP. Lalu, dekat dengan dagunya ada sensor sidik jari yang tertanam di bawah layar dan ia punya bingkai flat seperti pendahulunya.

Balik ke belakang, pengguna akan menemukan kamera utama 64MP, 8MP dengan lensa ultrawide, dan 2MP untuk macro. Meski punya bodi tipis dengan ketebalan hanya 7,6mm dan bobot 185 gram, OPPO berhasil menyematkan baterai berkapasitas 4.500 mAh dengan fast charging 60W.

OPPO Reno7 New Year Edition dijual dengan harga yang sama seperti model reguler. Di Tiongkok, varian dasar dengan RAM 8GB dan penyimpanan internal 128GB dijual CNY2.699 (Rp6 jutaan) dan CNY2.999 (Rp6,6 jutaan) untuk penyimpanan 256GB, sedangkan varian 12GB/256GB dilepas dengan harga CNY3.299 (Rp7,3 jutaan).

Sumber: GSMArena

Huawei P50 Pocket Benahi Dua Kekurangan Utama Samsung Galaxy Z Flip 3

Di antara beberapa ponsel foldable yang tersedia di pasaran, Samsung Galaxy Z Flip 3 mungkin bisa dianggap sebagai yang paling normal. Dalam posisi terbuka, ia tidak berbeda jauh dibanding smartphone pada umumnya. Namun berhubung layarnya bisa dilipat, ia jauh lebih mudah disimpan di dalam saku, bahkan saku kemeja sekalipun.

Terlepas dari itu, Z Flip 3 masih punya sejumlah kekurangan. Dua yang paling utama adalah kapasitas baterainya yang kecil (3.300 mAh), dan desain yang tidak benar-benar tertutup rapat saat layarnya dilipat. Lain ceritanya dengan Huawei P50 Pocket. Ponsel foldable terbaru Huawei yang juga mengadopsi desain clamshell itu rupanya tidak terkendala dua isu tersebut.

Saat dilipat, layar P50 Pocket benar-benar tertutup dengan rapat, tidak seperti Z Flip 3 yang masih menyisakan sedikit celah. Ini menunjukkan adanya perbedaan rancangan engsel pada kedua smartphone. Dalam posisi terlipat, tebal P50 Pocket cuma 15,2 mm, lebih tipis daripada Z Flip 3. Namun saat dibuka, P50 Pocket sedikit lebih tebal di 7,2 mm.

Kabar baiknya, Huawei benar-benar memaksimalkan ruang ekstra tersebut. P50 Pocket dibekali baterai berkapasitas 4.000 mAh, cukup signifikan selisihnya dibanding milik Z Flip 3. Huawei pun tidak lupa menyematkan dukungan fast charging 40 W pada P50 Pocket.

Seperti Z Flip 3, ponsel ini turut mengemas dua layar; satu di luar, satu di dalam. Di bagian luar, ada layar membulat dengan diameter 1,04 inci dan resolusi 340 x 340 piksel. Layar ini bisa menampilkan sejumlah informasi, termasuk halnya menjadi viewfinder kamera sehingga pengguna bisa mengambil selfie menggunakan kamera utamanya. Meski sepintas kelihatan lebih estetis, layar membulat ini masih kalah fungsional dibanding layar luar Z Flip 3 yang berukuran lebih besar.

Untuk layar bagian dalamnya, P50 Pocket mengemas panel OLED 6,9 inci dengan resolusi 2790 x 1188 piksel dan refresh rate 120 Hz. Di sisi atasnya, ada lubang kecil yang dihuni oleh kamera 10,7 megapiksel. Kamera yang satu ini lebih ideal digunakan untuk video call, sebab kalau untuk mengambil selfie, hasil tangkapannya jelas kalah bagus dibanding kamera utamanya di sisi luar.

Kamera utamanya ini menggunakan sensor 40 megapiksel dan lensa f/1.8. Mendampingi kamera tersebut adalah kamera ultra-wide 13 megapiksel yang juga bisa dipakai untuk fotografi makro, serta kamera “super-spectrum” 32 megapiksel yang bertugas untuk membantu memperkaya warna pada hasil tangkapan P50 Pocket.

Urusan performa, ponsel ini mengandalkan chipset Snapdragon 888, tapi yang cuma kompatibel dengan jaringan 4G saja. Huawei menawarkan dua varian RAM dan storage: 8 GB/256 GB seharga 8.988 yuan (± 20 jutaan rupiah), dan 12 GB/512 GB seharga 10.988 yuan (± 24,5 jutaan rupiah).

Varian 12 GB/512 GB ini turut mengusung embel-embel “Premium Edition”, serta hadir dalam balutan warna silver atau emas yang memiliki motif unik karya desainer asal Belanda, Iris van Herpen. Sejauh ini belum ada informasi apakah Huawei P50 Pocket nantinya juga akan tersedia di luar Tiongkok.

Sumber: The Verge dan Huawei.