Fossil Kembali Luncurkan Smartwatch Hybrid, Kali Ini untuk Kalangan Perempuan

Fossil kembali hadir dengan sepasang smartwatch hybrid baru, kali ini yang didesain secara spesifik untuk kaum hawa. Bernama Q Neely dan Q Jacqueline, keduanya merupakan smartwatch berwajah analog yang paling kecil di antara koleksi Fossil, dengan casing berdiameter 36 mm.

Fitur dan spesifikasi keduanya sama persis. Satu-satunya perbedaan di antaranya adalah, Q Neely tidak mengemas angka sama sekali pada wajahnya, sedangkan Q Jacqueline dilengkapi empat angka romawi. Selebihnya, keduanya merupakan jam tangan analog dengan kemampuan activity tracking dan penerus notifikasi.

Fiturnya tentu saja tergolong sangat terbatas jika dibandingkan dengan smartwatch digital. Tanpa adanya layar, notifikasi hanya tersaji dalam bentuk getaran saja. Tracking-nya juga hanya mencakup langkah kaki dan pola tidur saja, dan pengguna dapat memantau progress-nya melalui dial kecil yang menunjuk angka 0 – 100.

Ketiga tombol yang ada di samping kanannya dapat diprogram sesuai kebutuhan melalui aplikasi pendampingnya di perangkat Android maupun iOS. Dua contoh fungsi yang cukup menarik adalah untuk mengontrol jalannya musik pada smartphone serta menggantikan tombol shutter pada aplikasi kamera bawaan ponsel.

Fossil tidak lupa merombak aplikasi pendampingnya ini supaya lebih mudah dinavigasikan dan dapat menawarkan fungsionalitas lebih. Soal baterai, Fossil mengklaim Q Neely dan Q Jacqueline bisa bertahan sampai 6 bulan, terlepas dari dimensinya yang mungil.

Q Neely dan Q Jacqueline dijadwalkan tersedia di pasaran mulai 22 Oktober mendatang, dengan harga mulai $155.

Sumber: The Verge.

LunaR Adalah Smartwatch Analog Bertenaga Matahari

Sampai di tahun 2017 ini, kelemahan utama smartwatch masih terletak pada daya tahan baterainya. Kategori smartwatch analog atau hybrid yang dipopulerkan oleh Withings (Nokia) berhasil mengatasi masalah ini dengan melupakan eksistensi layar digital sehingga baterainya bisa bertahan selama berbulan-bulan.

Kini giliran sebuah startup bernama LunaR yang mencoba menyempurnakan premis smartwatch analog. Ketimbang mengharuskan konsumen untuk mengganti baterai smartwatch analog setelah enam bulan atau lebih, LunaR percaya bahwa aspek baterai ini dapat benar-benar dilupakan dengan memanfaatkan tenaga matahari.

LunaR Smartwatch

Jam tangan bertenaga matahari memang bukan barang baru, tapi ini boleh dibilang pertama kalinya konsep serupa diterapkan di segmen smartwatch. Berbekal panel surya, LunaR Smartwatch tidak perlu dicas sama sekali untuk bisa beroperasi, asalkan ia terekspos cahaya matahari yang cukup dari waktu ke waktu.

Perangkat bahkan dapat mengirim notifikasi ketika sudah waktunya untuk keluar dan membiarkannya memanen cahaya matahari. Andai saja pengguna tidak sempat, LunaR tetap datang bersama sebuah charger sebagai cadangan.

Dari segi desain, LunaR tampak sangat minimalis meskipun bodinya tahan air hingga kedalaman 50 meter. Sisinya hanya dihuni oleh sepasang tombol dan sebuah crown untuk menetapkan waktu – perangkat menggunakan pergerakan mekanik ketimbang menyinkronisasikan waktu dengan smartphone.

LunaR Smartwatch

Fungsinya tidak kalah simpel dari penampilannya, dengan fokus pada notifikasi dan activity tracking. Notifikasi disajikan melalui sebuah indikator LED di angka 12, yang dapat menyala dalam berbagai warna untuk aplikasi yang berbeda.

Activity tracking-nya sayang cuma terbatas pada monitor jumlah langkah kaki saja, dan tidak ada sensor untuk memonitor laju jantung maupun NFC untuk pembayaran elektronik. Kendati demikian, perangkat masih menawarkan fungsi sleep tracking.

Simpel dan minimalis adalah nilai jual utama LunaR. Begitu simpelnya, pengguna tidak perlu bingung lagi soal charging. Perangkat ini sekarang sedang ditawarkan melalui Kickstarter seharga $138, dengan perkiraan harga retail $239.

Sumber: Wareable.

Bertampang Tradisional, Grayton Origin Sembunyikan Komponen Smartwatch di Strap Kulitnya

Eksistensi smartwatch hybrid atau smartwatch analog yang dipelopori oleh Withings membuktikan bahwa dunia masih belum bisa move on dari pesona jam tangan tradisional, tapi di saat yang sama mendambakan fitur tracking maupun notifikasi yang hanya bisa didapat dari smartwatch. Alhasil, pabrikan-pabrikan lain pun mengikuti jejak Withings, dan salah satu yang terbaru adalah Grayton.

Meski bukan berasal dari Swiss, Grayton cukup dikenal akan komitmennya terhadap jam tangan dengan mekanisme otomatis, atau yang umumnya dikenal dengan istilah self-winding. Asalkan jam tangan terus dipakai, ia sama sekali tidak memerlukan tenaga ekstra dari sebuah baterai untuk bisa terus beroperasi.

Kini, Grayton mencoba mengawinkan mekanisme self-winding dengan kecerdasan yang ditawarkan smartwatch. Bodi jam tangan self-winding sendiri sebenarnya sudah penuh dengan komponen yang sangat kompleks, lalu di mana sensor macam accelerometer dan gyroscope bisa ditanamkan, tidak ketinggalan juga modul Bluetooth?

Strap kulit atau nylon-nya sama sekali tidak terlihat aneh meskipun mengemas sejumlah sensor plus baterai / Grayton
Strap kulit atau nylon-nya sama sekali tidak terlihat aneh meskipun mengemas sejumlah sensor plus baterai / Grayton

Strap-lah jawabannya. Inovasi ini akhirnya melahirkan Grayton Origin, yang jika dilihat dari sudut manapun, sama sekali tidak terlihat seperti smartwatch. Hal ini mungkin mengingat Origin menyembunyikan semua komponen esensial smartwatch di dalam strap kulitnya – atau yang berbahan nylon jika konsumen lebih sreg dengannya.

Namun jangan bayangkan strap-nya kemudian jadi terlihat aneh dan besar, sebab wujudnya pun hampir tidak berbeda ketimbang strap biasa. Fitur pintarnya sendiri mencakup activity tracking, notifikasi, kontrol musik dan kamera, dan sejumlah lainnya yang bisa diatur lewat aplikasi pendamping Grayton di ponsel.

Jam tangan dan strap dapat beroperasi secara mandiri dan tidak tergantung satu sama lain / Grayton
Jam tangan dan strap dapat beroperasi secara mandiri dan tidak tergantung satu sama lain / Grayton

Meski jamnya sendiri tidak memerlukan baterai, strap-nya ternyata masih perlu diisi ulang. Namun Anda tidak perlu memasangkan kabel apa-apa, sebab bagian ujung strap-nya bisa dikupas untuk memunculkan konektor USB. Tinggal tancapkan ke laptop selama sekitar 2 jam, lalu strap-nya siap beroperasi lagi sampai 10 hari sekaligus.

Lebih menarik lagi, ukuran strap yang mengikuti standar 20 mm berarti Anda pada dasarnya bisa mengubah hampir semua jam tangan tradisional yang tersedia di pasaran menjadi smartwatch dengan strap pintar bikinan Grayton ini.

Buat yang tertarik meminang Grayton Origin, bisa menjadi backer di Indiegogo dengan dana $149. Harga ini sangat spesial mengingat retail-nya diperkirakan berkisar $395.

Anggun Sekaligus Pintar, Smartwatch Analog Timex IQ+ Move Dijajakan Seharga $150

Tren smartwatch analog terus berlanjut. Perangkat macam ini menarik karena konsumen sama sekali tidak mengorbankan apa yang mereka cintai dari jam tangan analog, tapi di saat yang sama ada bonus fitur tracking buat mereka.

Dipelopori oleh Withings, kemudian disusul Misfit dan brand lain yang tergabung dalam Fossil Group, kali ini yang mencoba peruntungan adalah Timex. Dijuluki IQ+ Move, ini merupakan penawaran kedua dari sang produsen jam tangan asal AS tersebut.

Dilihat dari sudut manapun, tidak ada indikasi bahwa IQ+ Move merupakan sebuah smartwatch, terkecuali jarum kecil yang menunjuk angka 0 – 100 sebagai penanda progress dari target harian pengguna. Fisiknya sangat anggun ala jam tangan tradisional, tebal bodinya pun juga masih normal.

Timex IQ+ Move ditawarkan dalam varian laki-laki dan perempuan / Timex
Timex IQ+ Move ditawarkan dalam varian laki-laki dan perempuan / Timex

Timex menawarkannya dalam varian yang berbeda untuk laki-laki dengan diameter 41 mm, dan perempuan dengan diameter 36 mm. Keduanya sama-sama tahan air hingga kedalaman 50 meter – dengan catatan Anda memilih strap yang berbahan silikon. IQ+ Move menggunakan baterai kancing sehingga pengguna tak perlu mengecasnya dari waktu ke waktu.

Fitur pintarnya mencakup activity tracking – jumlah langkah kaki, kalori yang terbakar dan jarak tempuh – dan sleep tracking. Timex mengaku mengembangkan modulnya sendiri – tidak seperti brand lain yang modulnya disuplai perusahaan lain – sehingga mereka bisa mengoptimalkan desainnya dan pada akhirnya dimensi IQ+ Move jadi lebih ringkas ketimbang smartwatch analog lain.

Timex IQ+ Move kompatibel dengan perangkat Android maupun iOS. Namun bagian terbaiknya adalah banderol harganya. Anda bisa mendapatkan jam tangan berwujud elegan ini plus bonus fitur pintarnya dengan modal $150 saja.

Sumber: Engadget dan Timex.

Misfit Phase Adalah Smartwatch Berwujud Seanggun Jam Tangan Tradisional

Kini merupakan bagian dari Fossil Group, produsen activity tracker ternama Misfit akhirnya mengungkap smartwatch perdananya. Bernama Phase, Misfit mengategorikannya sebagai sebuah “hybrid smartwatch”, yang sejatinya merupakan jam tangan analog dengan sejumlah fitur pintar – tren yang dipopulerkan oleh Withings.

Desain adalah aspek yang bakal paling menarik perhatian konsumen terhadap Misfit Phase. Case-nya terbuat dari perpaduan material aluminium dan stainless steel. Tampangnya yang minimalis didukung oleh aksen metalik yang tersebar di wajahnya, sedangkan strap selebar 20 milimeternya bervariasi antara bahan kulit maupun silikon.

Terdapat sepasang tombol pada sisi kanan Phase; satu berfungsi untuk menyetel alarm atau melangsungkan kalibrasi, sedangkan satunya bisa dipakai untuk mengontrol aplikasi musik di ponsel, menggantikan peran tombol shutter di aplikasi kamera, atau bahkan menavigasikan slide presentasi.

Misfit Phase juga bisa digunakan untuk mengontrol aplikasi musik atau aplikasi kamera milik smartphone / Misfit
Misfit Phase juga bisa digunakan untuk mengontrol aplikasi musik atau aplikasi kamera milik smartphone / Misfit

Berbekal accelerometer 3-axis, Phase akan melakukan tracking langkah kaki, kalori, jarak tempuh dan kualitas serta lama tidur secara otomatis. Fitur notifikasi juga tersedia, dengan memanfaatkan kombinasi jarum jam, getaran dan indikator warna yang terletak di angka 6.

Desain tanpa layar sentuh ini memang membuatnya jadi sedikit lebih dungu dibandingkan smartwatch ‘murni’ macam Apple Watch, tapi di saat yang sama ada beberapa efek positif. Utamanya menyangkut daya tahan baterai; Phase diklaim bisa terus beroperasi sampai 6 bulan nonstop. Sebagai bonus, ia juga tahan air hingga kedalaman 50 meter.

Misfit Phase saat ini sudah tersedia seharga $175 untuk strap silikon, dan $195 untuk strap kulit. Total ada enam pilihan kombinasi warna yang bisa memenuhi selera baik konsumen laki-laki maupun perempuan.

Sumber: Ars Technica dan Business Wire.

HP dan Movado Perkenalkan Smartwatch dari 5 Brand Kenamaan: Hugo Boss, Tommy Hilfiger, Coach, Ferrari dan Juicy Couture

Hampir setahun sejak Movado mengumumkan buah kolaborasinya dengan HP; kini di bawah naungan Movado Group, perusahaan asal Swiss tersebut sudah siap melanjutkan kerja samanya dengan HP di ranah smartwatch lewat beberapa brand kenamaan sekaligus. Sebut saja Hugo Boss, Tommy Hilfiger, Coach, Ferrari dan Juicy Couture.

Kelima smartwatch ini memanfaatkan platform buatan HP yang kompatibel dengan perangkat iOS maupun Android. Interface-nya hanya mengandalkan sebuah layar OLED kecil di tengah-tengah wajah analognya, terkecuali model milik Juicy Couture yang hanya mengandalkan indikator LED.

Tidak kalah stylish dibanding arloji tradisional, kelima smartwatch ini menawarkan beragam fitur, baik itu notifikasi smartphone via layar dan getaran serta activity tracking. Yang menarik, kelimanya bisa terus berfungsi sebagai jam tangan biasa ketika baterai rechargeable-nya kehabisan daya. Jadi selain ditenagai baterai lithium dengan daya tahan sekitar 5 hari, mereka juga mengemas baterai kancing standar.

Semua bodi smartwatch ini terbuat dari material stainless steel, serta tahan air hingga kedalaman 50 meter. Strap-nya bervariasi antara yang berbahan kulit dan stainless steel, sedangkan diameternya berkisar 46 mm. Kendati demikian, diduga bakal ada variasi ukuran untuk memenuhi selera konsumen laki-laki dan perempuan.

Kelima smartwatch akan dipasarkan mulai 27 Oktober mendatang. Harganya masing-masing adalah sebagai berikut:

  • Boss Classic Smartwatch $295 dan $325
  • Tommy Hilfiger TH 24/7 $195 dan $225
  • Coach Bleecker Smart $295
  • Scuderia XX Ultraveloce $295
  • Couture Connect $295

Tentu saja Anda tidak boleh membandingkan smartwatchsmartwatch ini dengan Apple Watch Series 2 maupun Samsung Gear S3 perihal fitur. Target pasarnya saja sudah sangat berbeda, di sini Movado Group dan HP lebih mengincar konsumen yang lebih nyaman mengenakan jam tangan tradisional, tapi di saat yang sama ingin menikmati fungsi pintar ala smartwatch.

Sumber: 1, 2, 3.

Kate Spade Perkenalkan Trio Perangkat Wearable Berdesain Chic

Bertambah lagi brand fashion kenamaan yang merambah ranah wearable. Kate Spade yang koleksi tasnya sangat populer di kalangan perempuan ini dikabarkan siap merilis tiga perangkat wearable sekaligus.

Ketiganya terdiri dari dua fitness tracker berbentuk gelang dan sebuah smartwatch analog. Sejauh ini belum ada informasi soal nama dari masing-masing perangkat, tapi fitur-fitur yang ditawarkan mencakup fitness tracking, notifikasi, serta kontrol terhadap aplikasi pemutar musik dan kamera.

Tidak terlalu mengejutkan, desain masing-masing perangkat tampak sangat chic dan trendi. Satu fitness tracker-nya memakai strap silikon dan memiliki motif kucing yang imut-imut, sedangkan satu lainnya mempunyai warna rose gold yang kian populer di dunia fashion.

Untuk smartwatch-nya, tampak jelas perpaduan warna pink pucat dan emas ala Kate Spade. Di bagian bawah wajahnya di samping gelas champagne, tampak sebuah meteran yang sepertinya bakal menjadi indikator activity tracking.

Secara keseluruhan, smartwatch besutan Kate Spade ini lebih mirip milik Skagen ketimbang Michael Kors yang menggunakan Android Wear. Meski demikian, ketiganya tetap merupakan bagian dari inisiatif Fossil Group untuk meluncurkan sekitar 100 perangkat wearable di tahun 2016 ini – Kate Spade membayar lisensi kepada Fossil Group untuk mewujudkan ketiga perangkat wearable-nya ini.

Pemasarannya akan dimulai pada bulan November mendatang melalui toko retail dan online Kate Spade. Kedua fitness tracker-nya akan dibanderol seharga $125, sedangkan smartwatch analognya seharga $250.

Sumber: Wareable.