Survei JakPat: Tingkat “Unfriend/Unfollow” di Media Sosial Masih Rendah Meski Dinamika Politik yang Memanas

JakPat kembali meluncurkan laporan Social Media Trend 2017 untuk Indonesia yang berdasarkan data kuartal pertama 2017. Selain popularitas Facebook dan Instagram yang makin sulit disaingi media sosial lain, hal menarik lain dalam laporan ini adalah bagaimana responden menyikapi soal “Unfriend” dan “Unfollow”, terutama berkaitan dengan dinamika politik tahun ini.

Mengambil data dari hampir 2000 responden, Secara umum laporan ini menunjukkan digdayanya Facebook dan Instagram dibandingkan platform media sosial lain. Disebutkan lebih dari 80% responden menggunakan Facebook dan Instagram dalam seminggu terakhir, sementara platform lain berkisar di bawah 50%. Selain dua platform tersebut, berturut-turut media sosial populer lainnya di Indonesia adalah Path, Twitter, dan LinkedIn.

Untuk sisi penggunaan aplikasi, pengguna Instagram, Path, dan Facebook disebut paling getol menggunakan aplikasi. Pengguna Twitter dan LinkedIn, di sisi lain, mulai banyak yang mengakses melalui browser, baik desktop maupun mobile.

Terkait soal keputusan unfriend atau unfollow, kebanyakan responden di beberapa media sosial menyebutkan tidak melakukan unfollow atau unfriend, meskipun dinamika politik akhir-akhir ini membuat media sosial memanas. Angka unfollow atau unfriend masih di bawah 15%

Secara umum, tiga alasan tertinggi responden memutuskan pertemanan di media sosial karena terlalu banyak postingan atau spam, tidak setuju dengan pandangan yang diberikan teman tersebut, dan informasi yang dibagikan tidak terlalu dibutuhkan.

Statistik penggunaan media sosial

Data menarik lainnya yang bisa didapat dari laporan JakPat adalah rataan jumlah teman di Facebook. Responden rata-rata memiliki sekitar 1000 teman di Facebook. Untuk umur, rata-rata umur teman yang dimiliki di Facebook paling banyak berusia 20-25 tahun kemudian diikuti usia 26-29 tahun.

Bergeser ke Instagram, JakPat dalam laporannya menyebutkan rata-rata responden mereka memiliki 370 pengikut dan rata-rata mengikuti 254 akun. Untuk media sosial yang dirancang untuk teman dekat, Path, rataan teman responden berada di kisaran 150 orang, dengan rentang usia paling banyak berada di 20-25.

Jakpat-Kebiasaan Penggunaan Media Sosial 2

Untuk mendapatkan versi penuh (berbayar) laporan JakPat ini, silakan akses tautan ini.

3 Tren Media Sosial yang Bisa Disiapkan dan Dipraktikkan

Tahun 2016 sudah memasuki periode tengah tahun. Beberapa strategi media sosial yang telah disusun saat awal tahun bisa jadi telah dijalankan dan sedang masuk tahap evaluasi. Meski begitu, masih ada sisa waktu yang cukup banyak sampai tahun 2016 benar-benar berakhir dan strategi media sosial yang tepat masih terus dibutuhkan sampai pergantian tahun nanti.

Tren media sosial yang berkaitan dengan SEO Marketing yang dapat ditelaah untuk mengetahui apakah sudah dijalankan atau belum pada tahun 2016 antara lain adalah:

1. Memperbaiki Kehadiran Di Media Sosial

Situs resmi perusahaan serta pengelolaan konten merupakan hal yang penting untuk dilakukan, tidak hanya untuk SEO tetapi juga untuk memudahkan calon konsumen ketika mencari informasi mengenai produk atau layanan yang ditawarkan perusahaan.

Kehadiran media sosial bagi sebuah perusahaan atau layanan sebagai pelengkap situs resmi perusahaan harus selalu diawasi penggunaannya, guna memperbaiki kesalahan yang ada atau melengkapi data yang kurang. Alasan lain adalah karena waktu yang dihabiskan oleh netizen (pengguna internet) di layanan media sosial semakin tinggi sehingga kelengkapan informasi menjadi hal yang penting dan krusial karena besar kemungkinan konsumen akan mencari informasi mengenai perusahaan melalui media sosial.

Optimasi agar hasil pencarian berada di posisi teratas juga bisa dilakukan dengan membuat post yang lebih panjang di layanan media sosial yang mendukung misalnya Facebook Notes. Cara lain juga bisa dilakukan dengan meningkatkan kualitas post yang memang memberikan informasi yang berguna pada konsumen.

2. Berjualan Secara Langsung Di Media Sosial

Bagi perusahaan atau startup yang memungkinkan untuk menjual layanan mereka melalui media sosial, maka aktivitas ini dapat dijadikan pilihan untuk dijalankan dikarenakan perkembangan fitur yang ada di beberapa layanan media sosial sekarang telah memungkinkan berjualan secara langsung di media sosial. Memaksimalkan konten yang informatif serta menawarkan pilihan untuk melakukan pembelian secara langsung adalah kombinasi yang pas dan merupakan solusi yang menyenangkan kedua pihak, pembeli dan penjual.

Hal yang perlu diperhatikan adalah menjaga keseimbangan antara konten serta proses promosi untuk menjual produk atau layanan di media sosial. Hal tersebut perlu dilakukan agar konsumen anda tidak dijejali dengan proses hard marketing untuk selling namun tetap mendapatkan informasi yang relevan dengan kebutuhan mereka.

3. Fitur Live Streaming Menggunakan Media Sosial

Salah satu tren media sosial dan SEO media marketing yang dapat mulai diperhatikan dan, jika memungkinkan, dipraktikkan adalah konten yang bersifat in-the-moment di media sosial dengan menggunakan fitur live streaming. Karakter konten yang bersifat ‘live’ ini dapat dikolaborasikan penggunaannya dengan konten lain saat anda melakukan penjadwalan konten untuk media sosial. Konten terjadwal yang tidak bersifat in-the-moment dapat dimaksimalkan untuk menangkap waktu yang pas saat pengguna sedang aktif menggunakan media sosial, sementara konten yang bersifat in-the-moment berfungsi sebagai tambahan konten yang bersifat variatif untuk followers anda.

Tiga tren di atas merupakan beberapa bagian dari tren media sosial dan SEO media marketing di tahun 2016 yang dikutip dari SmartInsights.com. Jika Anda telah menjalankan beberapa tren di atas sebagai strategi media sosial Anda, maka langkah selanjutnya adalah melakukan optimasi guna mendapatkan hasil yang lebih baik. Jika Anda belum menjalankannya, maka periode tengah tahun ini adalah waktu yang tepat bagi anda untuk mulai mencoba dan menganalisis tren mana yang cocok dengan karakter layanan yang ditawarkan oleh perusahaan Anda dan mana yang dapat dioptimasi kembali.

*) Artikel ini hadir dengan dukungan Ombaq.com. Gambar header: Pixabay