Yahoo’s Vivek Sharma: Spam Is Like Terrorism

When Yahoo released a new version of its email service last week, it overhauled just about every aspect of the service and focused on the top activities of consumers when it comes to emailing. Vivek Sharma, general manager of communications at Yahoo was in Singapore earlier this week for a discussion of the update with Asian media. He emphasized Yahoo’s independence and its Switzerland-like status among Internet service companies as a major strength in getting to consumers.

Continue reading Yahoo’s Vivek Sharma: Spam Is Like Terrorism

Ini Dia Negara Pengirim Spam Paling Banyak di Dunia

Spam merupakan sampah digital yang sudah berkeliaran sejak era awal popularitas internet terutama email. Jutaan bahkan milyaran email sampah dikirimkan ke pengguna email di seluruh penjuru dunia. Untungnya sistem filter dari penyedia email makin lama sudah makin baik, sehingga kita tidak perlu menerima email sampah tersebut meskipun kadang kala masih ada 1-2 email sampah yang berhasil lolos.

Anda tentu penasaran, siapa sih yang mengirim email-email ini? Nah, perusahaan keamanan internet Sophos baru-baru ini merilis daftar 10 negara yang paling banyak mengirimkan spam berdasarkan hasil survey awal tahun 2012 ini.

Apakah anda bisa menebak juara satu pengirim spam terbesar di dunia? Berikut daftarnya

  1. India – 11.4 persen
  2. Itala – 7.0 persen
  3. Korea Selatan – 6.7 persen
  4. A.S. – 6.2 persen
  5. Vietnam – 5.8 persen
  6. Brazil- 4.4 persen
  7. Pakistan – 3.7 persen
  8. Cina – 3.2 persen
  9. Perancis – 3.1 persen
  10. Rusia – 2.9 persen
  11. Polandia – 2.7 persen
  12. Taiwan – 2.6 persen
  13. Lainnya – 40.3 persen

sumber: sophos

Sophos: Indonesia Ranked Fourth on Spam Sender

Once again, I must reveal an ugly truth. After writing about Indonesia having the slowest internet speed among 50 countries surveyed by Google, I must talk about another bad news about Indonesia. Indonesia is ranked fourth in the list of countries that send the most spam. During January to March 2012, from 100 spam spread around the world, 5 of them shipped from Indonesia.

Indonesia’s rank goes up compared to last year’s third quarter. At that time, Indonesia was ranked eighth with contributing percentage of 3.3%.

Continue reading Sophos: Indonesia Ranked Fourth on Spam Sender

Sophos: Indonesia Peringkat Keempat Pengirim Spam

Sekali lagi saya harus mengungkapkan sebuah ugly truth. Setelah menulis tentang kecepatan internet Indonesia yang paling lambat dari 50 negara yang disurvei oleh Google, satu lagi berita buruk tentang Indonesia mesti saya ungkap. Indonesia berada dalam peringkat keempat dari daftar negara pengirim spam terbanyak. Sepanjang Januari sampai Maret 2012, dari 100 spam yang tersebar di seluruh dunia, 5 diantaranya dikirimkan dari Indonesia.

Peringkat Indonesia ini naik dibandingkan dengan periode kuartal ketiga tahun lalu. Saat itu, Indonesia berada di peringkat kedelapan dengan presentase kontribusi spam sebanyak 3,3 %.
Continue reading Sophos: Indonesia Peringkat Keempat Pengirim Spam

Kapersky: Indonesia Is The World’s 2nd Biggest Spammers

Last November,Sophos IT security firm released a data protection report mentioning that Indonesia is included in the world’s top 10 spammers. Now, Russian antivirus maker, Kaspersky, has released a supporting discovery. Indonesia is ranked number two after India as the world’s biggest spammers. The data was collected from all  spam emails sent until September 2011.

It is estimated that 10.6% of junk mail originated from Indonesia. India and Brazil also entered into the top three of this list with 14.8% and 9.7% respectively. Indonesia entered Sophos’ list in the 8th position.

As quoted by AFP,Mr Darya Gudkova, a spam analyst at Kaspersky, said that the statistics reflected a growing trend that more and more spam is sent from  Asia and Latin America. A similar trend is also observed by Sophos. According to Sophos’ list, South Korea is the number one email spammer. It seems that spam delivery rate in India and Indonesia is due to the lack of effective law enforcement relating to Internet security.

Continue reading Kapersky: Indonesia Is The World’s 2nd Biggest Spammers

Kaspersky: Indonesia Penyebar Spam Kedua Terbesar di Dunia

Di bulan November lalu, firma keamanan IT dan proteksi data Sophos merilis laporan bahwa Indonesia termasuk dalam 10 besar penyebar spam di dunia. Kini salah satu pembuat antivirus ternama dari Rusia Kaspersky merilis berita yang cukup mencengangkan. Dari seluruh email spam yang terkirim hingga bulan September 2011, Indonesia menempati posisi kedua setelah India sebagai negara penyebar spam terbesar di dunia.

Diperkirakan 10.6% junk email berasal dari Indonesia, sementara India dan Brazil yang juga masuk ke dalam tiga besar daftar ini masing-masing menyumbang 14.8% dan 9.7%. Dalam daftar Sophos, Indonesia sendiri menduduki posisi ke-8.

Seperti dikutip dari AFP, Darya Gudkova, seorang spam analyst di Kaspersky mengatakan bahwa statistik tersebut merefleksikan perkembangan tren spam yang makin banyak dikirim dari negara-negara di Asia dan Amerika Latin. Tren serupa juga diamini oleh Sophos. Di daftar Sophos sendiri Korea Selatan adalah negara yang diklaim sebagai penyebar email spam terbesar. Besarnya tingkat pengiriman spam di India dan juga Indonesia nampaknya tak lain dan tak bukan adalah kurang efektifnya penegakan hukum yang berkaitan dengan keamanan Internet.

Continue reading Kaspersky: Indonesia Penyebar Spam Kedua Terbesar di Dunia

Sophos: Indonesia is 8th on the Top 10 Spam-Relaying Countries

It’s not exactly good news, but it’s better for everyone to know and be aware about it. The IT security and data protection company, Sophos, recently published its finding on spam-relaying countries in the world. Although the US is still the country with the largest number of spammers in the world, Asian countries also “succeeded” to be in the top ten of spam-relaying country. Unfortunately, Indonesia is included in it. Indonesia is 8th with 3.3% of spammers in the world.

On the list are other Asian countries including South Korea, India, Taiwan, and Vietnam which are regarded as developed countries as far as internet penetration and IT infrastructure are concerned. In fact, South Korea is one of the countries with the largest broadband penetration in the world. In Q3 2010, Asia was “only” responsible for 30% spam in the world, but now in Q3 2011, 50% of spam is from Asia.

Continue reading Sophos: Indonesia is 8th on the Top 10 Spam-Relaying Countries

Sophos: Indonesia Termasuk Top 10 Penyebar Spam di Dunia

Ini memang bukan berita baik, tapi lebih baik semua orang aware terhadap hal ini. Perusahaan keamanan IT dan proteksi data, Sophos, baru-baru mempublikasikan temuannya tentang penyebar spam di dunia — yang didistribusikan melalui email. Meskipun Amerika Serikat masih merupakan negara tempat para penyebar spam terbesar di dunia, ternyata negara-negara Asia “berhasil” menempatkan dirinya untuk menguasai top 10 daftar ini. Sayangnya, Indonesia juga termasuk di dalamnya dan berada di urutan ke-8 dengan besaran 3.3% dari total spam seluruh dunia.

Di dalam daftar ini, negara-negara Asia lain yang juga masuk adalah Korea Selatan, India, Taiwan, dan Vietnam — semuanya termasuk negara-negara yang sedang sangat berkembang dalam penetrasi Internet dan infrastruktur Teknologi Informasi, di mana Korea Selatan adalah salah satu negara dengan penetrasi broadband terbesar di dunia. Di Q3 2010, Asia “hanya” bertanggung jawab terhadap 30% spam di dunia, tetapi di Q3 2011 ini, 50% spam berasal dari Asia.

Continue reading Sophos: Indonesia Termasuk Top 10 Penyebar Spam di Dunia

Phishing di Twitter Masih Terjadi

Dari artikel Mashable, dikabarkan bahwa mereka  mendapatkan laporan dari para user Twitter, phishing ke akun Twitter masih saja terjadi. Kali ini DM yang berisi konten ‘berbahaya’ berisi topik ‘You’re on here? ‘ yang diikuti oleh link.

Selain itu beberapa user juga melaporkan link yang terdapat di DM ‘berbahaya’ itu memberikan link ke sebuah situs bernama ‘mhansenhome’ dengan pesan tambahan ‘someone posted on their blog about you’.

Continue reading Phishing di Twitter Masih Terjadi

Twitter : Spam dan Scam

Inilah resiko ketika sebuah layanan sudah menjadi sebuah media mainstream, saya pikir Twitter bukanlah satu-satunya yang menghadapi masalah ini. Blog yang merupakan sebuah revolusi media-pun sampai sekarang masih terus bekerja keras melawan spamming dan scamming menggunakan platform blogging.

Kurang lebih ini juga-lah yang sedang dialami Twitter dalam masa kejayaannya sekarang-sekarang ini. Kelebihan Twitter dibandingkan dengan layanan microblogging lainnya adalah Twitter telah berevolusi menjadi sebuah media real-time dengan jutaan data dan informasi, tentunya target nikmat bagi para spammer dan scammer. Trending Topic di Twitter adalah sebuah fitur yang krusial bagi Twitter untuk mendukung real-time topic dan kemudahan mencari informasi di Twitter menggunakan hash-tag, namun fitur ini seringkali dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Lihat contoh kasus worm Mikeyy beberapa waktu lalu dimana worm ini justru menggunakan kekuatan Twitter (kecepatan penyebaran informasi) untuk menyebarkan diri, dan juga kasus terbaru yang menimpa Twitter adalah kasus #TwitterPornNames (gambar diatas).

TwitterPornNames hari ini (Selasa, 12 Mei 2009) merupakan topik paling populer di Twitter bahkan mampu mengalahkan Star Trek yang juga sedang menjadi topik hangat. Namun ternyata topik ini diklaim beberapa pihak merupakan tipuan sejenis social engineering untuk menebak password, yang saya pribadi pikir tidak masuk akal. Belum lagi kasus spamming yang saat ini juga ada di Twitter yaitu untuk hashtag #hiring yang jika anda lihat ternyata hampir 90% berasal dari beberapa user dengan posting lowongan pekerjaan yang sangat banyak dengan hashtag #hiring.

Masalah-masalah seperti ini harus segera ditangani secara serius oleh Twitter karena penggunanya sudah memiliki trust yang kuat mengenai relevansi hasil dari real-time search result milik Twitter yang tentunya akan dinodai oleh noise-noise seperti ini. Kalau memang Twitter ingin menjadi platform besar dan kuat, masalah-masalah seperti ini hampir tidak mungkin menghilang 100%, tapi setidaknya ada sistem preventif yang siap sedia menjaga relevansi data di Twitter.