Passkey: Cara Simpel Tingkatkan Keamanan & Pengalaman Akun Pengguna

Password atau kata sandi kerap menjadi masalah, seringkali lemah dan terlupakan. Bahkan yang kuat pun tidak sepenuhnya aman. Manajer kata sandi mungkin membantu, tetapi juga tidak selalu sempurna. Passkey menawarkan solusi yang lebih baik setelah satu dekade pengembangan. Berbeda dengan kata sandi, passkey lebih aman dan mudah digunakan karena tidak memerlukan kombinasi yang rumit, melawan phishing, dan meningkatkan keamanan.

Sebagai alternatif yang dapat diandalkan, passkey menghilangkan risiko yang terkait dengan kata sandi tradisional dan manajer kata sandi yang tidak handal. Ini adalah masa depan yang lebih sederhana dan lebih aman untuk melindungi akun penting, menawarkan perubahan menyambut dari sistem kata sandi yang ketinggalan zaman dan tidak aman. Jadi, jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang arti passkey, manfaat mereka, dan apakah mereka lebih baik dari kata sandi, baca ulasan di bawah ini:

Apa Itu Passkey?

Masa depan tanpa kata sandi semakin mendapatkan momentum sebagai respons terhadap ancaman siber yang meluas. Dengan miliaran kredensial yang dikompromikan, FIDO Alliance, Apple, dan Google Passkey memimpin solusi otentikasi tanpa kata sandi. Pergeseran ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan di tengah seringnya pelanggaran data dan keadaan terancamnya kata sandi tradisional.

Secara sederhana, passkey adalah cara untuk masuk tanpa menggunakan kata sandi. Pendekatan modern ini mengandalkan kriptografi kunci publik untuk mengonfirmasi akses Anda ke situs web dan aplikasi.

Alih-alih membuat kata sandi, Anda memberi izin kepada “autentikator” untuk menghasilkan passkey, yang terdiri dari kunci kriptografi yang saling terhubung. Autentikator ini bisa menjadi smartphone Anda, perangkat seluler lainnya, atau manajer kata sandi yang mendukung passkey.

Autentikator masih memerlukan metode untuk mengonfirmasi identitas Anda. Ini mungkin melibatkan memasukkan kata sandi master atau menggunakan biometrik seperti Face ID atau Touch ID, menambahkan lapisan keamanan dan kemudahan. Identifikasi biometrik menghilangkan kebutuhan untuk mengingat kata sandi autentikator dan menawarkan alternatif yang lebih aman dan nyaman dibandingkan dengan kata sandi tradisional.

Passkey Anda disimpan dengan aman dalam vault, seperti keychain perangkat Anda atau manajer kata sandi. Karena dapat disinkronkan di seluruh perangkat, penggunaan passkey berjalan lancar dan nyaman, meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan dibandingkan dengan kata sandi.

Bagaimana Cara Passkey Bekerja?

Menggunakan passkey menawarkan keuntungan signifikan dalam keamanan akun dengan menghilangkan kebutuhan untuk berbagi informasi sensitif, seperti kata sandi atau pertanyaan keamanan, untuk mengakses akun.

Sebaliknya, saat membuat akun, seorang autentikator, seperti manajer kata sandi yang mendukung passkey atau perangkat seluler, membuat dua kunci kriptografi. Satu kunci, kunci publik, disimpan di situs web tempat akun dibuat, sementara yang lain, kunci pribadi, disimpan dengan aman dalam autentikator Anda.

Pada percobaan login selanjutnya, autentikator Anda dan situs web terlibat dalam komunikasi untuk memverifikasi identitas Anda tanpa pertukaran informasi sensitif yang dapat dieksploitasi oleh peretas. Proses ini memastikan login yang aman tanpa kerentanan yang terkait dengan metode berbagi kata sandi tradisional.

Passkey, melalui desain kriptografisnya, meningkatkan perlindungan akun dengan menggunakan sistem yang mengotentikasi pengguna tanpa mengungkapkan rahasia apa pun, dengan demikian mengurangi risiko akses tanpa izin dan potensi pelanggaran keamanan.

Manfaat Menggunakan Passkey

Passkey berfungsi sebagai pengganti kata sandi dalam teknologi otentikasi, dan ada beberapa keuntungan menggunakan passkey dibandingkan dengan kata sandi tradisional. Berikut beberapa manfaat mengadopsi passkey:

Login Account Lebih Gampang

Keuntungan menggunakan passkey terletak pada memudahkannya proses login, menawarkan alternatif yang lebih ramah pengguna dibandingkan dengan kata sandi tradisional. Passkey memberikan solusi praktis karena pengguna terbebas dari beban mengingat kata sandi yang panjang dan rumit.

Transisi ini memungkinkan akses ke akun lebih cepat dan lebih mudah, menghemat waktu dan meminimalkan frustrasi, terutama untuk individu yang mengelola banyak akun online. Keberagaman penggunaan passkey melampaui login akun; mereka juga dapat digunakan untuk mengenkripsi email atau menandatangani dokumen digital, menunjukkan fleksibilitasnya sebagai alat keamanan online yang komprehensif.

Selain itu, penekanan pada kesederhanaan dan efisiensi dalam proses login, bersama dengan kegunaan yang lebih luas dari passkey, membuatnya menjadi pilihan yang diutamakan dan berpusat pada pengguna untuk meningkatkan keamanan online dan manajemen akses.

Kompatibilitas Cross-Platform

Penggunaan passkey menawarkan keuntungan berharga yang dikenal sebagai kompatibilitas cross-platform, memastikan pengalaman yang lancar di berbagai perangkat dan sistem. Passkey berfungsi sebagai kunci universal, memberikan akses ke akun dan sumber daya Anda tanpa mengalami masalah kompatibilitas di platform yang berbeda.

Ini sangat menguntungkan karena menyederhanakan proses otentikasi, memungkinkan Anda menggunakan passkey yang sama di komputer, ponsel pintar, atau tablet Anda. Dengan pendekatan yang terpadu ini, tidak perlu mengingat beberapa kata sandi untuk perangkat yang berbeda, menyederhanakan proses login dan meningkatkan kenyamanan pengguna.

Passkey berfungsi sebagai alat yang serbaguna, meruntuhkan batasan antar platform dan memberikan pengalaman yang konsisten dan mudah diakses, akhirnya membuat interaksi digital menjadi lebih sederhana dan ramah pengguna.

Tidak Repot Menghapal Kata Sandi

Menghapal kata sandi sering menjadi masalah bagi banyak orang, belum lagi jika setiap akun memiliki sandi berbeda. Ini adalah salah satu keuntungan menggunakan passkey karena mereka menawarkan kemudahan dan keamanan dalam otentikasi pengguna. Di lanskap digital saat ini, individu mengelola banyak akun dengan berbagai bisnis, menghadirkan tantangan mengingat beberapa kata sandi kompleks.

Pengguna lupa kata sandi seringkali harus mengganti sandi, sehingga menciptakan pengalaman pengguna yang tidak menyenangkan. Passkey mengatasi masalah ini dengan memungkinkan pengguna masuk tanpa bergantung pada kata sandi tradisional.

Selain itu, kebutuhan akan pembuatan dan mengingat kata sandi kompleks digantikan oleh kemudahan otentikasi melalui metode yang sudah dikenal seperti perangkat seluler, email, atau biometrik. Proses login yang disederhanakan ini tidak hanya meningkatkan keamanan, tetapi juga secara signifikan meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan dengan mengurangi beban mengingat dan mengelola beberapa kata sandi, sehingga menghilangkan kelelahan kata sandi.

Passkey vs. Kata Sandi: Mana yang Lebih Baik?

Anda telah memahami bagaimana passkey bekerja, dan dalam proses ini, tidak ada pertukaran rahasia antara server dan autentikator Anda. Ini berbeda dari otentikasi berbasis kata sandi, di mana detail tentang kata sandi rahasia dipertukarkan untuk mengonfirmasi keakuratannya.

Passkey, berdasarkan kriptografi kunci publik, juga tidak bergantung pada penyimpanan rahasia bersama di server. Jadi, berbicara tentang passkey vs kata sandi, ada 3 alasan utama mengapa passkey menawarkan keamanan lebih dari kata sandi:

Tidak Mudah Ditebak atau Digunakan Kembali

Passkey tidak mudah ditebak atau digunakan kembali, menambahkan lapisan keamanan yang signifikan. Ini mengurangi risiko akses tanpa izin karena passkey dihasilkan secara unik untuk aplikasi atau situs web tertentu.

Tahan Terhadap Upaya Phishing

Passkey, yang terikat secara unik dengan aplikasi atau situs web tertentu, membuat sulit bagi pelaku jahat untuk menipu pengguna agar menggunakannya di situs palsu atau yang tidak sah.

Tidak Tersimpan di Server Pihak Ketiga

Karena passkey hanya disimpan di perangkat Anda, peretas tidak dapat mencurinya dengan meretas server atau database penyedia layanan. Faktor-faktor ini secara kolektif berkontribusi pada peningkatan keamanan passkey dibandingkan dengan kata sandi tradisional.

Passkey x Fazpass Seamless: Dapatkan Perlindungan Ganda!

Anda perlu tahu bahwa Passkey x Fazpass Seamless memberikan solusi yang kokoh untuk keamanan otentikasi dengan menghilangkan kebutuhan akan kata sandi. Kombinasi ini menjamin keamanan yang ditingkatkan melalui fitur-fitur seperti biometrik atau PIN, meminimalkan risiko serangan phishing.

Passkey berkontribusi pada peningkatan keamanan, login yang lebih cepat, dan peningkatan kenyamanan pengguna dengan menghilangkan kebutuhan untuk mengingat kata sandi yang kompleks. Dengan tambahan lapisan otentikasi modular end-to-end yang mulus yang ditawarkan oleh Fazpass, bisnis dapat mencapai tingkat keamanan yang lebih tinggi.

Pendekatan komprehensif ini tidak hanya menangani kekhawatiran keamanan, tetapi juga menyederhanakan proses autentikasi, membuatnya efisien dan ramah pengguna. Dengan mengadopsi Passkey x Fazpass Seamless, bisnis dapat mendapatkan perlindungan ganda, memperkuat langkah-langkah keamanan mereka dan melindungi informasi sensitif dengan efektif.

Disclosure: Artikel ini dikembangkan oleh tim Fazpass

Ketika Negara Gagal Melindungi Data Rakyatnya

Publik kembali dihebohkan dengan temuan masyarakat tentang kebocoran data yang berisi informasi penting seputar kependudukan. Kali ini data tersebut disinyalir bersumber dari BPJS Kesehatan – termasuk didasarkan pada sampel data yang kini sudah diperjual-belikan di pasar gelap, strukturnya identik dengan basis data kelolaan BPJS Kesehatan, terdiri dari Nama, NIK, No. Kartu, No. Telp, Email, NPWP, Gaji, dll.

Ini bukan kali pertama, sebelumnya pertengahan tahun lalu ramai diperbincangkan jutaan data kependudukan yang berasal dari Daftar Pemilih Tetap Pemilu 2014. Jika merujuk pada klasifikasi data dalam Peraturan Pemerintah, maka data yang bocor tersebut masuk dalam kategori “data elektronik strategis”, level tertinggi yang bahkan peletakan servernya pun tidak boleh di luar Indonesia.

Menanggapi hal ini, BPJS Kesehatan dan pemerintah [dalam hal ini diwakili Kominfo] menyatakan sedang melakukan penelusuran dan pendalaman.

Bahaya penyalahgunaan

Jika kemudahan yang dihadirkan dari layanan digital itu bagai pisau bermata dua, ancaman penyalahgunaan data dapat menjadi salah satu ujung negatifnya. Dampaknya bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Misalnya digunakan untuk pemalsuan identitas, melakukan transaksi finansial digital secara ilegal, atau dipelajari guna menemukan pola-pola tertentu untuk tujuan buruk.

Faktanya masih banyak celah di berbagai layanan digital yang saat ini banyak digunakan oleh konsumen Indonesia. Seperti kurang ketatnya sistem verifikasi dari berbagai platform – ada kejadian orang mencetak kartu identitas palsu dengan NIK dan nama yang mungkin benar untuk melewati proses e-KYC dengan swafoto KTP. Untungnya beberapa pengembang kini mulai meningkatkan sekuriti seperti dengan mengimplementasikan tanda tangan digital berbasis biometrik.

Dengan sifatnya yang strategis, jelas data itu harusnya memiliki sistem keamanan dan privasi yang tinggi. Idealnya juga menjadi hak masyarakat untuk mendapatkan perlindungan dari data-data terkait dirinya. Karena sudah terjadi, lantas siapa yang harus bertanggung jawab? Apa langkah represif yang harus dilakukan?

Pertanyaan ini sekarang masih cukup sulit dicari jawabannya. Berangkat dari pengalaman sebelumnya, kami tidak pernah mendengar bagaimana tindak lanjut [sanksi] pemerintah terhadap kebocoran data konsumen yang sempat mencederai beberapa layanan digital dengan pengguna masif di Indonesia, padahal di dalamnya juga terdapat berbagai data penting terkait identitas pengguna. Pasalnya memang tidak ada satu pun kewajiban hukum yang bisa dikenakan karena regulasinya belum ada.

Apa kabar UU PDP?

Kabarnya, masih belum juga selesai. Rancangan beleid yang masuk dalam Program Legislasi Nasional Prioritas 2021 sempat dikatakan rampung sebelum lebaran tahun ini, nyatanya masih belum juga selesai.

Berdasarkan draf per Desember 2019, regulasi tersebut memuat 72 pasal dan 15 bab mengatur tentang definisi data pribadi, jenis, hak kepemilikan, pemrosesan, pengecualian, pengendali dan prosesor, pengiriman, lembaga berwenang yang mengatur data pribadi, dan penyelesaian sengketa. Selain itu, mengatur kerja sama internasional hingga sanksi yang dikenakan atas penyalahgunaan data pribadi.

Dari analisis kami berbincang dengan narasumber, kala itu memang masih banyak potensi celah yang masih mengancam hak privasi data pribadi – dengan harapan draf tersebut kini telah disempurnakan. Padahal jika disahkan banyak hak konsumen yang akan difasilitasi lewat aturan, misalnya pengguna boleh meminta perusahaan pengelola data untuk menghapus datanya dan tidak menggunakan lagi [termasuk untuk kepentingan komersial].

Termasuk denda dengan nominal sangat besar yang konon akan dijadikan kewajiban hukum kepada penyelenggara sistem elektronik apabila terbukti data konsumennya bocor. Diharapkan langkah ini memaksa pengembang untuk menaruh perhatian lebih kepada strategi dan langkah preventif dalam mengamankan data-data penting mereka.

Lalu dengan rentetan kasus yang terus terjadi, masihkah regulator ingin menunda-nunda pengesahan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi? Dua ratus juta lebih data kependudukan di pasar gelap harusnya menjadi sebuah tamparan keras bagi pihak-pihak terkait.

Masyarakat hanya bisa pasrah?

Sayangnya di kondisi tertentu: IYA. Apa yang bisa kita lakukan untuk memberikan perlindungan lebih kepada data BPJS Kesehatan. Bahkan, untuk aplikasi yang dikembangkan perusahaan digital, langkah-langkah yang mungkin bisa diambil baru seputar rutin mengganti kata sandi, mengaktifkan autentikasi dua faktor, atau memperhatikan kredibilitas layanan. Belum ada mekanisme formal yang dijalankan untuk permintaan penghapusan data atau sejenisnya.

Keadaan ini benar-benar menjadikan urgensi penegakan UU PDP makin krusial. Perlindungan hukum akan menjadi payung penting yang memberikan kenyamanan kepada masyarakat atas data-data yang mereka miliki. Karena data satu orang pun memiliki nilai yang sangat mahal dan harus dilindungi hak-hak privasinya.

Gambar Header: Depositphotos.com

Rumah Aman dengan Bardi Smart Indoor dan Smart Outdoor IP Static Camera

Masa pandemi seperti saat ini memang membuat tingkat perekonomian menurun. Hal ini juga pasti akan berimbas pada tingkat keamanan, seperti meningkatnya kejahatan. Salah satunya adalah pencurian dan perampokan isi rumah saat sang pemiliknya sedang pergi atau lengah. Namun, hal ini bisa saja dihindari dengan memasang sebuah CCTV.

Jika Anda mencari kamera yang bisa digunakan untuk meningkatkan keamanan di rumah, Bardi menyediakan solusinya. Bardi merupakan sebuah perusahaan asal Indonesia yang menyediakan berbagai solusi untuk meningkatkan kemudahan hidup. Salah satu yang mereka tawarkan adalah solusi keamanan dengan menggunakan kamera.

Bardi IP Camera - Static IP Cam with Box

Bardi sendiri didukung oleh Tuya Smart, sebuah perusahaan penyedia produk AIoT. Pada Oktober 2019 yang lalu, Tuya Smart telah melayani 180.000 klien di seluruh dunia dan menghubungkan lebih dari 100 juta produk AIoT. Tuya Smart juga memiliki platform cloud global loT dengan arsitektur yang terdistribusi dengan permintaan perangkat pemrosesan data harian yang mencapai hampir 80 miliar kali. Bardi pun juga menggunakan infrastruktur ini pada produk yang mereka tawarkan di Indonesia.

Dua perangkat Bardi yang sudah datang ke meja pengujian Dailysocial adalah  Smart Indoor Static IP Camera dan Smart Outdoor Static IP Camera. Seperti namanya, keduanya merupakan kamera pengawas yang dapat diakses melalui internet. Akses videonya sendiri bisa langsung dilihat pada aplikasi yang bernama Bardi Home.

Bardi IP Camera - Smart Outdoor with Box

Spesifikasi kedua kamera tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini

Bardi Indoor Static IP Outdoor Static IP
Resolusi 1080P 1080P
Lensa 3.6mm 3.0mm f/2.0
WiFi 2,4 GHz 2,4 GHz
Codec H.264 H.264
Penyimpanan microSD microSD
Intercom Half Duplex 2 Way
Dimensi 53 x 32 x 110 mm 164 x 58 x 163 mm
Bobot 96 gram 300 gram
Rating IP IP65

Bardi juga mendukung penyimpanan video ke cloud. Untuk menggunakan layanan tersebut, pengguna diharuskan membayar bulanan. Sayang memang, Bardi tidak mendukung layanan cloud gratis seperti Google Drive atau Box. Semoga saja layanan ini ditambahkan di kemudian hari.

Unboxing

Didalam paket penjualan kedua perangkat dari Bardi ditemukan perlengkapan sebagai berikut

Desain

Bardi Smart Indoor IP Static Camera memiliki bentuk yang cukup unik. Kepalanya memiliki dimensi yang lebih besar dari batang penyangganya. Bahannya sendiri terbuat dari plastik polikarbonat yang cukup kokoh sehingga lebih tahan terhadap benturan.

Bardi IP Camera - MicroSD IP Static

Batang penyangga pada Bardi Smart Indoor IP Static Camera dapat dibengkokkan sesuai dengan arah yang diinginkan. Hal ini tentu saja membuatnya bisa ditempatkan di mana saja, di meja atau ditempel pada dinding. Kameranya sendiri memiliki jangkauan 105 derajat sehingga dapat menangkap gambar dengan cukup lebar.

Kamera mungil ini memiliki slot microSD pada bagian belakangnya. Selain itu, dapat juga ditemukan speaker, microphone, dan tombol reset ditempat yang sama. Pada sisi-sisinya terdapat beberapa lubang yang digunakan sebagai ventilasi untuk mengeluarkan panas dari perangkat yang satu ini.

Untuk Bardi Smart Outdoor Static Camera, bentuknya seperti kebanyakan kamera pengawas. Perangkat yang satu ini terbuat dari bahan plastik polikarbonat + ABS yang lebih kokoh lagi. Hal ini tentunya untuk menahan kondisi saat digunakan di luar rumah yang sering terkena cahaya sinar matahari serta hujan.

Bardi IP Camera - Smart Outdoor

Karena perangkat yang satu ini memang didesain untuk penggunaan di luar rumah, penangkapan WiFi-nya pun juga harus diperkuat. Karena itulah pada bagian belakangnya terdapat sebuah antenna wifi yang dapat diputar hampir ke segala arah. Kamera ini sendiri memiliki penyangga yang dapat memutar kepalanya hingga 360 derajat. Jadi, saat dipasang tentu bisa membidik arah yang lebih tepat.

Kamera tentu saja ada pada bagian depan dari perangkat ini. Bersamaan dengan lensanya, di bawahnya terdapat sebuah titik yang merupakan microphone. Pada bagian belakangnya terdapat slot microSD dan tombol reset yang tertutup rapat. Speaker juga terletak pada bagian belakangnya dan memiliki suara yang cukup keras.

Bardi IP Camera - MicroSD Smart Outdoor

Kabel yang ada pada kamera outdoor ini memiliki panjang lebih dari 3 meter. Untuk charger-nya sendiri memiliki panjang sekitar 1 meter. Jadi kamera ini bisa dipasang sekitar 4 meter dari stop kontak. Bardi juga sudah menyediakan bautnya, sehingga pengguna tidak lagi harus mengeluarkan tenaga untuk membelinya.

Kedua perangkat ini bisa langsung digunakan dan dikontrol dengan menggunakan aplikasi Bardi Home. Aplikasi ini bisa digunakan pada sistem operasi Android dan iOS. Sayang memang, Bardi belum memiliki versi untuk Windows 10 dan Mac. Hal tersebut tentu memudahkan penggunanya untuk bisa mengakses kameranya pada saat bekerja melalui sebuah laptop.

Aplikasi ini sendiri sangat mudah untuk digunakan. Bardi sudah membuat daftar perangkat yang mereka jual dengan menggunakan gambar, sehingga pengguna dengan mudah bisa memilihnya. Pemasangannya pun juga mudah karena menggunakan QR Code atau bisa juga menggunakan Bluetooth.

Pengalaman Menggunakan: Merasa tambah aman dan nyaman

Perangkat yang saya coba pertama kali adalah Bardi Smart Indoor IP Static Camera. Perangkat ini sangat cocok untuk mengawasi anak-anak saya pada saat mereka sedang sekolah di rumah. Ruang kerja dan belajar di rumah saya terpisah oleh lantai, sehingga cukup repot jika saya harus bolak balik untuk mengawasi anak saat belajar. Dengan kamera ini, tentu saja sangat menghemat tenaga.

Hal pertama yang saya lakukan tentu saja dengan melakukan pairing. Untuk menyambungkan Bardi Smart Indoor IP Static Camera dengan aplikasi Bardi Home membutuhkan sebuah pemindaian QR Code. Bardi Home akan menampilkan QR Code dan IP camera tersebut akan membacanya. Tinggal mengikuti langkah-langkah yang ada di aplikasi dan keduanya akan tersambung dengan cukup mudah melalui sebuah Wifi Router.

Bardi Home - Indoor Static 01

Hal yang sama juga saya lakukan dalam melakukan pairing dengan kamera outdoor-nya. Hanya saja, kamera yang satu ini lebih cepat dalam memindai QR Code yang diberikan oleh Bardi Home. Langkah-langkah selanjutnya juga sama saat melakukan pairing dengan kamera indoor-nya. Saya menaruh kamera yang satu ini pada garasi rumah.

Kedua kamera memiliki gambar yang cukup jernih. Pada koneksi internet yang saya miliki, kedua kamera mengirimkan video secara live dengan jeda waktu sekitar 1 detik. Saya juga bisa mendengar suara yang diterima melalui microphone dengan jelas, asalkan koneksi internet yang ada cukup cepat.

Untuk berbicara melalui aplikasi Bardi Home, pengguna diharuskan untuk menekan tombol bicara. Kedua perangkat ini tidak dapat berbicara dengan dua arah secara bersamaan. Untuk berbicara, maka suara dari microphone kamera akan dinon-aktifkan terlebih dahulu. Suara yang dikirimkan melalui aplikasi juga bisa terdengar dengan jelas pada speaker kedua kamera ini, dengan syarat koneksi internet tidak pelan.

Bardi Home - Outdoor Static

Bardi juga sudah menyediakan fitur motion detection. Fitur ini sangat berguna jika kita sedang tidak melihat live video dan ada pergerakan terjadi di depan kamera. Kamera pun akan langsung mengambil gambar snapshot pada saat ada pergerakan. Jika saya memasukkan microSD, maka kamera akan langsung merekamnya.

Jika ada pergerakan, aplikasi Bardi Home akan langsung mengirimkan notifikasi. Nantinya, Bardi akan menyajikan sebuah daftar yang berisikan gambar snapshot saat pergerakan terjadi. Jadi, pengguna akan tahu setiap kejadian dan siapa yang membuat pergerakan tersebut. Pergerakan tersebut juga bisa kita atur seberapa sensitifnya pada bagian setting.

Bardi Home - Alarm

Fitur infra merah juga hadir pada kedua kamera ini. Tentunya hal ini akan sangat membantu pada saat sudah malam hari dan keadaan sekitar sudah gelap. Sering kali pada mode biasa, kamera hanya akan menangkap gambar yang gelap saja. Dengan mode infra merah gambar akan menjadi monochrome, namun saya dapat melihat semuanya (kadang termasuk yang kasat mata 👻).

Bardi Home - Outdoor Inframerah

Bardi juga memiliki layanan Cloud untuk menyimpan segala video. Sayang memang, saya tidak memiliki akses untuk menguji layanan yang satu ini. Bardi juga tidak mendukung layanan cloud lain selain miliknya sendiri. Layanan ini memiliki jangka waktu seperti 14 hari dan 30 hari.

Bardi Home juga dapat langsung dihubungkan dengan Google Assistant dan Alexa. Semua itu bisa langsung di link melalui menu setting pada Bardi Home. Saat menggunakan Google, pengguna diharuskan untuk melakukan download aplikasi Google Home terlebih dahulu. Setelah itu, semua bisa diakses langsung melalui suara.

Secara keseluruhan, rumah saya terasa semakin aman saat menggunakan IP camera dari Bardi ini. Apalagi dengan menggunakan sebuah aplikasi yang bisa diakses oleh setiap anggota keluarga pada ponsel pribadi membuat setiap pemilik akan merasa nyaman. Dan Anda tidak perlu menjadi seorang ahli dalam menggunakan kedua kamera ini karena orang awam pun akan langsung mengerti dalam memasang dan mengoperasikannya.

Verdict

Menjaga segala harta benda memang sangat penting. Apalagi saat ini tingkat kejahatan semakin meningkat sehingga kita harus selalu waspada. Namun, kita tidak selalu bisa mengawasi semua yang ada di sekitar. Untungnya, teknologi CCTV seperti Smart Indoor Static IP Camera dan Smart Outdoor Static IP Camera dari Bardi dapat memudahkan hidup kita karena secara otomatis bisa membantu kita dalam mengawasi lingkungan sekitar.

Dengan menggunakan Smart Indoor Static IP Camera kita bisa mengawasi pergerakan yang ada didalam rumah. Hal seperti mengawasi si kecil yang sedang bermain dari jarak jauh termasuk sangat penting bagi orang tua. Kemampuan untuk mengajak bicara orang di sekitar kamera membuat komunikasi juga lebih mudah. Dan yang terpenting, segala fitur otomatis yang ada pada kamera ini membuat pengguna lebih nyaman.

Smart Outdoor Static IP Camera dapat membantu kita dalam mengawasi apa yang terjadi di bagian luar rumah. Dengan IP65 membuat pengguna tidak lagi harus khawatis saat hujan deras. Kamera ini pun juga bisa mengawasi saat dalam kondisi gelap di malam hari. Jika ada pergerakan, smartphone pengguna pun akan berbunyi.

Bardi IP Camera - Bengkok

Ternyata kedua kamera ini memiliki harga yang terjangkau. Smart Indoor Static IP Camera dijual dengan harga Rp. 330.000. Sedangkan Smart Outdoor Static IP Camera dijual pada harga Rp. 500.000. Membeli keduanya tidak akan mencapai satu juta rupiah untuk sebuah tambahan keamanan di rumah.

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai Bardi smart home, silahkan menjelajah ke https://bardi.co.id. Untuk informasi mengenai produk IP Camera dari Bardi, silahkan menuju ke https://bardi.co.id/products/ip-camera-idr-ipc-stc/.

Rangkuman keunggulan IP Camera dari Bardi

  • Kamera Full HD 1080P
  • Sensor pergerakan dan notifikasi instan
  • Aplikasi Bardi Home yang mudah untuk OS Android dan iOS
  • Speaker dan Microphone untuk berbicara dua arah
  • Dukungan MicroSD sampai 128 GB
  • Dukungan ke Google Assistant

Disclosure: Artikel ini didukung oleh Bardi.

Tips Menjaga Keamanan Website dari Serangan Malware

Salah satu hal paling menyebalkan ketika mengelola website adalah serangan malware. Malware adalah perangkat lunak (software) yang masuk (atau sengaja dimasukkan) ke sebuah website dengan tujuan untuk merusak website tersebut. Jika website anda terkena malware tentu akan bermasalah karena lambat laun website anda tidak akan sehat.

Continue reading Tips Menjaga Keamanan Website dari Serangan Malware

Microsoft Perkenalkan Pluton: Prosesor untuk Keamanan PC

Sistem operasi Windows memang tidak dipungkiri masih menjadi salah satu yang paling populer. Oleh karena itu, banyak sekali serangan dan malware terhadap komputer yang menggunakan sistem operasi tersebut. Oleh karena itu, Microsoft pun membangun sebuah sistem keamanan yang nantinya bakal dipasang pada prosesor AMD dan Intel.

Prosesor keamanan tersebut dinamakan Pluton. Pluton merupakan prosesor khusus yang digunakan pada konsol game XBOX. Pluton juga memanfaatkan fitur standar yang ditemukan pada prosesor EPYC dari AMD. Nantinya Intel juga bakal mengadopsi standar tersebut pada prosesor mereka untuk mengamankan sebuah komputer.

Tidak hanya dengan AMD dan Intel saja, Microsoft juga bekerja sama dengan Qualcomm untuk membuat keamanan yang lebih kuat dalam mencegah serangan sampai ke tingkat serangan pada firmware. Microsoft juga akan menggunakan teknologi ini untuk merampingkan pembaruan firmware melalui Pembaruan Windows.

Chip-to-cloud-security

Pluton secara tidak langsung hadir karena banyak serangan yang saat ini ditujukan pada TPM atau Trusted Platform Module. TPM menyimpan segala bentuk enkripsi pada Windows seperti Bitlocker dan Windows Hello. Namun, saat ini banyak sekali hacker yang ingin menembus enkripsi TPM sehingga cukup membahayakan sistem.

Teknologi ini pernah digunakan oleh AMD dengan ASP (AMD Security Processor) pada konsol XBOX di tahun 2013. AMD menggunakan prosesor ARM Cortex A5 sehingga dapat terlindungi dari serangan seperti Spectre. Prosesor ARM ini bertugas untuk menyediakan manajemen kunci enkripsi yang aman. Pendekatan ini juga dilakukan oleh AMD pada prosesor terbarunya seperti EPYC.

Intel juga berencana menghadirkan Pluton kepada para pelanggan mereka dalam skala yang besar. Akan tetapi, Intel belum memberitahukan kapan mereka bakal mengadopsi Pluton pada prosesor mereka. Namun untuk sementara itu, Intel akan terus menggunakan fitur vPro mereka yang sudah hadri pada SKU-SKU tertentu.

Pluton menggunakan teknologi Secure Hardware Cryptography Key (SHACK) yang bakal mencegah kemungkinan kunci kriptografi terpapar, bahkan ke firmware Pluton itu sendiri, yang pada akhirnya akan melindungi informasi pengguna dari serangan fisik. Prosesor Pluton akan meniru TPM untuk menjaga kompatibilitas luas dengan API seperti BitLocker dan System Guard. Prosesor Pluton mengamankan proses pembaruan firmware, merampingkan proses Pembaruan Windows untuk menyediakan metode yang lebih terpadu dan konsisten untuk memperbarui firmware sistem.

Sumber: MicrosoftTomshardware

Menjajal 1.1.1.1 Beta untuk Windows 10

Mungkin saat ini pengguna smartphone Android dan iPhone sudah mengenal aplikasi 1.1.1.1. Aplikasi ini bermula untuk menggunakan layanan dari CloudFlare untuk proteksi koneksi internet yang lebih aman. Saat pertama diluncurkan, 1.1.1.1 sendiri melindungi para penggunanya dari tangan jahil yang sering melakukan hack terhadap alamat web yang dituju. Beberapa bulan setelahnya, muncullah layanan WARP yang hampir tidak berbeda dengan sebuah VPN.

Saat ini, halaman situs 1.1.1.1 sudah sedikit berubah dengan munculnya dua opsi download untuk sistem operasi baru, yaitu Windows dan Mac. Hal ini tentunya sudah ditunggu oleh banyak orang karena bekerja dengan sebuah laptop sudah menjadi kebiasaan. Menyambungkan internet pada WiFi umum tentu saja membuka sebuah celah baru untuk para hacker dalam mengambil informasi.

interface

Saya beruntung masih bisa melakukan download file 1.1.1.1 beta yang beberapa waktu lalu masih menyediakan link-nya. Sayang memang, saat ini situs tersebut sudah dibuah dengan sistem pra registrasi. File beta ini sendiri hadir dengan kapasita 77 MB. Untuk Windows 10, 1.1.1.1 hanya bisa digunakan pada komputer yang menggunakan sistem operasi dengan instruksi 64 bit.

Melakukan instalasi pada Windows 10 memang sangat mudah. 1.1.1.1 mensyaratkan bahwa versi Windows 10 yang digunakan 1909 ke atas. Dan pada laptop saya, 1.1.1.1 langsung bisa dijalankan tanpa hambatan.

Menu

Antar muka yang dimiliki oleh 1.1.1.1 for Windows memang sangat sederhana. Pengguna awam bisa langsung melakukan koneksi dengan mengklik icon awan berwarna oranye pada taskbar. Setelah interface-nya muncul, langsung nyalakan saja switch yang ada.

Ada beberapa jenis proteksi yang digunakan pada 1.1.1.1 beta untuk Windows dan Mac. Secara default, koneksi akan terhubung dengan mode 1.1.1.1 with Warp. Namun untuk pengguna rumahan, memilih 1.1.1.1 bisa membuat koneksi lebih cepat karena tidak terhubung dengan VPN dari CloudFlare tersebut. Memilih menggunakan mode 1.1.1.1 akan sama dengan menggunakan DNS over HTTPS seperti pada artikel yang satu ini, bedanya 1.1.1.1 akan men-cover seluruh koneksi di sistem Windows, tidak hanya browser saja.

Mode 1.1.1.1 dan 1.1.1.1 with WARP juga memiliki beberapa jenis koneksi lainnya. Untuk mode 1.1.1.1 kita bisa memilih tipe koneksi pada setting yang ada. Anda bisa memilih protokol DNS over HTTPS atau DNS over TLS yang memiliki tingkat keamanan yang sama. Selain itu, DNS yang digunakan juga bisa menggunakan 1.1.1.1 for families yang mampu menghalau malware dan situs porno.

Settings

Untuk 1.1.1.1 with WARP, Anda bisa menggunakan sistem gratis dan berbayar dengan WARP+. Keduanya sama-sama menggunakan VPN dari CloudFlare, namun yang membedakan adalah backbone yang digunakan. Mode ini akan memberikan proteksi lebih kepada para penggunanya saat melakukan koneksi pada hotspot WiFi yang gratis.

Untuk menggunakan WARP+, kita diharuskan untuk memiliki akun 1.1.1.1 pada smartphone Android atau iPhone. Setelah ada, salinlah license key yang ada pada smartphone dan gunakan pada 1.1.1.1 beta yang ada pada komputer Anda. Setelah itu, gunakan mode 1.1.1.1 with WARP dan aplikasi tersebut akan langsung terhubung pada WARP+.

Dari pengujian yang saya lakukan, ada beberapa hal yang cukup unik. Saya menggunakan koneksi kabel dari FirstMedia dan menemukan bahwa 1.1.1.1 with WARP gratis akan menurun kecepatannya setelah jam 6 sore. Namun, mode 1.1.1.1 akan memberikan kecepatan penuh setiap saat saya melakukan koneksi ke internet. WARP+ juga hanya memberikan kecepatan 11 Mbps saja dari total koneksi 25 Mbps.

1.1.1.1 beta connection

Rekan saya, Glenn, juga menemukan bahwa koneksi Indihome yang dia gunakan menjadi lebih stabil. Seperti pada saat melakukan download dengan BitTorrent, menggunakan 1.1.1.1 with WARP malah membuat kecepatannya menjadi full speed. Jika 1.1.1.1 dimatikan, dia hanya mendapatkan kecepatan 250KB/s saja.

Sayang memang, saat ini link download dari 1.1.1.1 beta sudah tidak lagi terpampang di website-nya. Namun, tidak ada salahnya Anda untuk melakukan subscribe agar bisa mendapatkan aksesnya di kemudian hari dengan cepat. Semoga saja, aplikasi ini bisa dirilis dalam waktu yang dekat.

Chipset Snapdragon dari Qualcomm Ternyata Punya Masalah Keamanan

Tidak dapat dipungkiri lagi, SoC Snapdragon buatan Qualcomm memang tengah menjadi pilihan nomor satu bagi konsumen di seluruh dunia. Cip ini menawarkan kinerja yang tinggi dengan tingkat pengalaman yang baik di mata penggunanya. Namun dibalik semua itu, ternyata ada beberapa masalah keamanan yang ada pada SoC Snapdragon.

Baru-baru ini, Google mengeluarkan update untuk membenahi keamanan pada perangkat dengan sistem operasi Android. Ternyata, update tersebut dilaporkan untuk membenah 400 kerentanan yang ditemukan pada cip DSP Hexagon dari Qualcomm. Cip ini nantinya bisa dikendalikan oleh para hacker dan menjadikan sebuah smartphone sebagai alat untuk memata-matai.

DSP merupakan Digital Signal Processor, sebuah prosesor yang bakal terus menyala untuk menangani permintaan real time antara penggunanya dengan firmware. Prosesor ini juga yang bakal mengurangi beban prosesor utama, membuat sebuah perangkat menjadi lebih irit daya.

qualcomm-snapdragon-845-di-indonesia-12

Pada dasarnya, lubang keamanan yang ditemukan pada DSP tersebut rentan terhadap serangan DoS (Denial of Service) atau serangan lain yang membutuhkan hak istimewa. Mereka menamakan lubang keamanan itu dengan kode CVE-2020-11201, CVE-2020-11202, CVE-2020-11206, CVE-2020-11207, CVE-2020-11208, dan CVE-2020-11209.

Nantinya para penyerang bakal memanfaatkan jaringan untuk melakukan hacking. Setelah berhasil masuk ke dalam jaringan, penyerang dapat mengendalikan perangkat yang ada untuk menjadi sebuah alat mata-mata. Bahkan, peretas bisa merusak perangkat tersebut atau malah menggunakan sebuah malware yang tidak dapat dihapus.

Jika sang peretas sudah bisa menguasai perangkat korban, mereka dapat mengakses data pribadi dengan mudah. Hal ini termasuk foto, video, lokasi GPS, dan lain sebagainya. Terakhir, peretas akan bisa mengekploitasi perangkat tersebut saat korban terbujuk untuk mengklik sebuah file yang dikirimkan. Setelah ini terjadi, maka peretas bisa mengambil apa pun, termasuk merusak firmware dari smartphone Android tersebut.

mengupas-keunggulan-chipset-qualcomm-snapdragon-636-3

Qualcomm sendiri sudah menerima laporan keamanan ini semenjak bulan Februari lalu. Mereka juga sudah mengeluarkan sebuah fix pada bulan Juni yang lalu. Namun, belum diketahui apakah para produsen smartphone sudah mengeluarkan update untuk perangkat mereka atau belum.

Celah keamanan ini juga dimiliki oleh cip lain seperti Broadcom dan Mediatek. Namun, sampai saat ini pengguna Qualcomm tampaknya lebih banyak dibandingkan dua cip lainnya tersebut. Google sendiri telah mengeluarkan fix untuk celah keamanan ini pada Security Patch Level bulan Juli 2020. Jika perangkat Anda sudah mendapatkan patch yang satu ini, berarti perangkat yang digunakan sudah aman.

Sumber: GizChina, Android

 

Huawei HarmonyOS: Bukan Pesaing Android, Belum untuk Perangkat Smartphone

Perang dagang antara Amerika dan Tiongkok memiliki dampak yang berimbas pada perusahaan yang memiliki hubungan antar dua negara tersebut.  Yang saat ini ramai dibicarakan adalah hubungan antara Google dari Amerika dan Huawei dari Tiongkok. Imbasnya adalah Huawei tidak diperbolehkan untuk menggunakan sistem operasi Android pada perangkat mereka di masa depan.

Huawei ternyata masih memiliki cadangan rencana saat hal seperti ini terjadi. Huawei sudah memiliki Hongmeng, sebuah sistem operasi yang dikembangkan mulai dari tahun 2017 silam. Baru-baru ini, Huawei memberi nama baru pada Hongmeng, yaitu Huawei HarmonyOS.

Ide awal Huawei membuat sistem operasi adalah karena produk-produk yang bakal diluncurkan nantinya tidak hanya smartphone saja. Huawei saat ini sudah memiliki smartwatch, tablet, laptop, smartband, TV, head unit, dan earphone. Di masa depan, IoT juga bakal menjadi sebuah ladang yang harus digarap oleh mereka. Huawei merasa bahwa Android yang merupakan turunan dari Linux tidak bisa mengakomodasi perangkat-perangkat tersebut.

Microkernel

Hal tersebut dikarenakan Android memiliki kernel yang sangat besar. Ada sekitar 100 juta baris kode pada kernel Android yang membuat sebuah perangkat tidak bisa berjalan dengan mulus. Menurut James Lu, Senior Manager EMUI Product Marketing Huawei Consumer Business Group mengklaim bahwa hal tersebutlah yang masih dikeluhkan para pengguna perangkat wearable saat ini. Efisiensi kode pada Android masih dipandang kurang untuk perangkat-perangkat non smartphone.

James Lu
James Lu, Senior Manager EMUI Product Marketing Huawei Consumer Business Group

Selain itu, sebuah sistem operasi biasanya akan sangat tergantung kepada hardware yang digunakan. Hal tersebut yang masih berlaku hingga saat ini, seperti Windows tergantung pada prosesor x86 dan Android pada ARM. Ekosistem yang terbentuk juga sangat bergantung pada sistem operasi yang ada, seperti Android dan iOS.

Jadi, HarmonyOS dibuat untuk menutupi kekurangan yang ada pada Android. HarmonyOS juga dibuat agar dapat berkomunikasi antara satu perangkat dengan perangkat lainnya. James memberikan contoh pada saat ingin melakukan sebuah panggilan video, Huawei ingin agar kamera terbaik yang ada dalam sebuah ruangan yang digunakan, bersamaan dengan microphone dan speaker terbaik. Misalkan kita memiliki sebuah laptop, smart camerasmart speaker, maka HarmonyOS bisa saja menggunakan kamera pada smart camera, suara pada smart speaker, dengan layar dan mic dari laptop.

Hal ini dimungkinkan jika sebuah sistem operasi memiliki kernel yang kecil. Oleh karenanya, HarmonyOS mengusung microkernel yang memiliki baris kode hanya sepersepuluh dari Android. “HarmonyOS dapat mengurangi latensi respons aplikasi hingga mencapai 25,7% dan fluktuasi latensi 55,6%,” ujar James.

Distributed Architecture

HarmonyOS nantinya bakal mampu dipasangkan pada perangkat-perangkat dengan berbagai skenario. Rencananya, pemasangan sistem operasi ini bakal bisa dijalankan pada perangkat dengan RAM dengan hitungan Kilobyte hingga Gigabyte seperti yang ada pada saat ini. Hal ini dimungkinkan dengan Distributed architecture yang baru pertama kali digunakan pada OS untuk perangkat mobile.

OS Masa Depan

Distributed architecture yang digunakan oleh Huawei meliputi empat bagian, dengan menggunakan Distributed virtual bus yang bakal menangani komunikasi antar perangkat, Device virtualization, Distributed data management, dan Distributed task scheduling. Distributed virtual bus yang ada di HarmonyOs juga diefisiensikan protokolnya sehingga menjadi lebih mudah untuk terkoneksi, karena memiliki latensi di bawah 20ms, kecepatan hingga 1,2 Gbps, serta pengurangan packet loss hingga 25%.

Oleh karena Android memiliki mekanisme scheduling (proses mengatur, mengendalikan dan mengoptimalkan pekerjaan dan beban kerja) dari Linux, membuat latensi akan menjadi lebih besar. Oleh karena itu Huawei membuat scheduling yang menganalisa beban kerja secara real time dengan mencocokkan dan memperkirakan karakteristik dari sebuah aplikasi.

Tingkat keamanan yang digunakan pada HarmonyOS berbeda dari kebanyakan OS. HarmonyOS adalah yang pertama kali menggunakan metode verifikasi Trusted Execution Environment (TEE). James mengatakan bahwa TEE lebih aman dari Rich Execution Environment (REE) yang digunakan di banyak sistem operasi.

Satu hal yang ditakutkan oleh para vendor adalah akses root yang ilegal yang beresiko menghapus sistem secara keseluruhan. Pada HarmonyOS, akses root pun dihapus dengan membagi kernel ke dalam dua bagian, di mana microkernel memiliki kunci akses tersendiri, sedangkan pada kernel eksternal akan mengunci setiap service yang ada dengan kunci yang berbeda-beda sehingga lebih sulit untuk ditembus.

Integrated Development Environment (IDE)

Lalu bagaimana dengan para developer yang ingin membuat dan mengembangkan aplikasi untuk HarmonyOS? Satu kendala yang ada biasanya adalah para developer diharuskan untuk mempelajari bahasa pemrograman baru yang sudah pasti memakan waktu lama. Hal ini pun juga ternyata telah dipikirkan oleh Huawei.

HarmonyOS Arch

Huawei menerapkan Integrated Development Environment (IDE) untuk HarmonyOS. Dengan IDE, developer hanya diharuskan untuk melakukan pembuatan satu aplikasi saja untuk dipakai pada banyak perangkat yang berujung pada efisiensi pengembangan software. Pada IDE juga sudah menerapkan kontrol dan adaptasi resolusi layar yang berbeda-beda secara otomatis, mendukung drag-and-drop, serta dapat melakukan pratinjau programming secara visual.

Pemrograman yang dilakukan juga tidak memerlukan bahasa pemrograman baru. Hal tersebut dikarenakan pada Huawei sudah membuat compiler HUAWEI ARK yang mendukung C/C++, Java, JS, Kotlin, dan lain sebagainya. James mengklaim bahwa hal ini tentu akan meningkatkan produktivitas pengembangan aplikasi.

Bukan Saingan Android dan iOS

Dari semua yang telah dijelaskan oleh James, beliau menyatakan bahwa HarmonyOS tidak dibuat untuk menjadi saingan Android. Bahkan James menyatakan bahwa semua perangkat smartphone Huawei yang ada saat ini bakal tetap menggunakan Android. Hal tersebut disebabkan oleh ekosistem yang dimiliki oleh Android sudah matang.

Aplikasi yang ada pada ekosistem Android membuatnya lebih dipilih. James mengatakan bahwa satu hal yang membuat Android bisa sukses adalah kemampuannya untuk berjalan pada berbagai platform. Selain itu, Android merupakan sistem operasi dengan metode open source, sehingga banyak developer yang bisa berkontribusi untuk mengembangkannya.

Huawei P30 Pro

Apple juga dapat sukses dengan iOS karena berhasil membuat papan ketik pada layar dan pertama kali menggunakan metode multitouch. Sayangnya, iOS hanya dibuat khusus untuk perangkat Apple saja.

Android juga khusus dikembangkan pada perangkat smartphone saja. Sedangkan HarmonyOS pengembangannya lebih luas dari Android. Contohnya saja, sebentar lagi HarmonyOS bakal digunakan pada perangkat smartTV dari Huawei. James juga mengatakan bahwa pada tahun 2020 nanti mereka bakal meluncurkan HarmonyOS untuk smartwatch.

Akan tetapi, James mengatakan jika nantinya pemerintah Amerika kembali menerapkan pemblokiran terhadap Huawei untuk menggunakan sistem operasi Android, mereka pun sudah siap. HarmonyOS juga bakal dikembangkan untuk dapat berjalan pada perangkat smartphone dan tablet. Namun, hal tersebut akan dilakukan sebagai jalan terakhir saja.

Roadmap
Sejarah dan perencanaan HarmonyOS

Huawei juga membuat HarmonyOS menjadi open source. Hal itu dikarenakan Huawie menginginkan banyak developer yang dapat berkontribusi untuk mengembangkan HarmonyOS.

Hingga saat ini, Huawei masih belum memiliki jangka waktu, kapan HarmonyOS  bakal tersedia untuk perangkat smartphone dan tablet. Oleh karena itu, kita masih harus menunggu kemunculan perangkat pertama yang menggunakan HarmonyOS sehingga bisa mendapatkan sedikit gambaran bagaimana sistem operasi ini berjalan.

Indonesia Security Summit 2018 Akan Diselenggarakan di Jakarta

Konferensi keamanan siber “Indonesia Security Summit 2018” (ISS 2018) akan diadakan di Jakarta. Rencananya acara yang diinisiasi Tradepass tersebut akan menghadirkan lebih dari 200 pakar keamanan siber. Pelaksanaannya akan berlangsung pada 4-5 September 2018 di Hotel JW Marriott.

Topik yang akan diangkat dalam dua hari tersebut terkait keamanan informasi, forensik, kepatuhan keamanan, hukum siber, dan lain-lain. Secara khusus panelis juga akan mengamati sejauh mana profesional dan hukum di Indonesia memberikan payung terhadap keamanan siber di era digital seperti saat ini.

Selain perusahaan dari berbagai vertikal bisnis krusial, dijadwalkan akan hadir dari badan pemerintah seperti TNI, Polri, Direktorat Keamanan Siber hingga KPK.

Beberapa pemateri yang sudah dikonfirmasi akan ikut mengisi sesi di antaranya Asep Chaeruddin (Deputi Bidang Penanggulangan dan Pemulihan BSSN), Winston Tommy Watuliu (Kepala Cybercrime Indonesia), Kristiono Setyadi (CTO Jakarta Post), Kevin O’leary (Chief Security Officer APAC Palo Alto Networks), Yusri Amsal (Head of Information Security Bank Permata) dan masih banyak lagi.

“Keamanan siber adalah topik yang penting di era digitalisasi ini. Sesuai rilis berbagai laporan, dengan lebih dari 150 juta pengguna internet yang saat ini ada, Indonesia diprediksi akan rentan terhadap serangan siber hingga tahun 2025, salah satu faktornya karena kekurangan ahli keamanan digital,” ujar Direktur Tradepass Sudhir Jena.

Jena melanjutkan, “Indonesia membutuhkan rencana dan solusi permanen untuk mengatasi masalah keamanan siber. ISS 2018 dirancang untuk membantu menemukan jawaban tersebut, dengan menjembatani kesenjangan antara pemerintah serta profesional dalam penyediaan solusi keamanan siber.”

Banyak agenda menarik yang coba disajikan dalam dua hari pelaksanaan. Sebagai contoh di sesi presentasi hari pertama, akan dibahas tentang bagaimana kultur keamanan digital diterapkan dalam sebuah lingkungan organisasi. Ini penting, tren seperti BYOD (Bring Your Own Devices) dapat memicu celah keamanan yang disebabkan keteledoran pengguna. Pemahaman tentang keamanan di sisi pengguna akhir perlu menjadi perhatian organisasi.

Lalu di hari kedua, dalam sesi panel akan membahas bagaimana perkembangan IoT akan mengubah lanskap keamanan siber. Seperti diketahui, bahwa IoT menekankan solusi pada dua aspek sekaligus, yakni perangkat keras dan perangkat lunak. Tentu perbincangan visioner dibutuhkan untuk menemukan cara mengamankannya.

Saat ini pendaftaran untuk acara tersebut telah dibuka. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs resminya http://www.indonesiasecuritysummit.com.


Disclosure: DailySocial adalah media partner Indonesia Security Summit 2018

AV Test: Anti Malware Gratis Windows Defender Sudah Cukup untuk Melindungi PC

Sistem operasi Windows 10 saat ini memang merupakan sistem operasi yang cukup populer dan banyak digunakan pada perangkat desktop maupun laptop. Selain sangat mudah untuk digunakan, pilihan bundling dengan laptop baru juga merupakan penyebab orang memilih sistem operasi yang satu ini.

Akan tetapi, satu hal yang cukup menghantui para pengguna komputer dengan sistem operasi Windows 10 adalah malware. Malware pada sistem operasi ini merupakan yang paling banyak di antara semua sistem operasi.

Microsoft sendiri pernah membeli beberapa perusahaan anti malware untuk bertarung dengan malware yang merusak PC dan merugikan. Hasilnya adalah Microsoft mengeluarkan software anti virus bernama Security Essential yang berubah menjadi Windows Defender.

Windows Defender yang dapat dikatakan gratis ini memang berfungsi untuk melindungi komputer dari serangan malware, termasuk virus dan ransomware. Namun, banyak yang meragukan kemampuannya karena gratis, karena gratis dianggap tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.

AV Test, sebuah institusi asal Jerman yang selalu melakukan pengujian terhadap keamanan, ternyata berkata sebaliknya. Pada pengujian yang dilakukan pada bulan Juni lalu, mengklaim bahwa Microsoft Windows Defender memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan anti malware berbayar.

AVTest

AV Test menguji sekitar 18 program anti malware yang ditujukan kepada pengguna rumah. Pengujian dilakukan dengan memberikan sekitar 5600 malware yang ditemukan selama empat minggu sebelum pengujian. Selain itu, terdapat 255 malware yang ditemukan kurang dari 24 jam juga masuk dalam tahap pengujian.

AV Test memberikan angka 6 sebagai angka tertinggi di setiap pengujian. Dengan total tiga pengujian, yaitu Proteksi, Performa, dan Penggunaan, nilai tertinggi akan mendapatkan 18 poin. Microsoft Windows Defender sendiri mendapatkan nilai 17,5 dari pengujian.

AVTest Protection

Nilai yang didapat ini tentu menggunakan update terakhir dari Windows Defender. Pada update bulan Mei, nilainya tidak sebaik update bulan Juni dari sisi performa, namun pengujian proteksinya memang sudah yang paling tinggi.

Windows Defender juga mampu mendeteksi malware dengan sangat baik pada update terakhirnya. Pengujian AV Test menunjukkan bahwa anti malware gratis ini tidak pernah salah mendeteksi sebuah malware.

AVTest Performance

Dengan nilai 17,5 ke atas, AV Test memberikan penghargaan “Top Product“. Hal tersebut diraih Windows Defender bersama dengan Ahnlab V3 Internet Security 9.0,  Avast Free AntiVirus 18.3 & 18.4. AVG Internet Security 18.3 & 18.4, Avira Antivirus Pro 15.0, Bitdefender Internet Security 22.0, Kaspersky Internet Security 18.0 & 19.0, McAfee Internet Security 21.1 & 21.2, Windows Defender 4.12, eScan Internet Security Suite 14.0, Norton Security 22.14, dan VIPRE AdvancedSecurity 10.1.

Hal ini tentu saja membuat para pengguna Windows 10 yang tidak memiliki dana berlebih bisa menggunakan perangkatnya dengan lebih tenang. Tidak perlu lagi menggunakan anti malware lain karena perlindungan maksimal sudah didapatkan.

AVTest Usability

Akan tetapi bagi para pengguna komputer di perusahaan-perusahaan besar, Windows Defender belum tentu cukup untuk memenuhi kebutuhan keamanan.

Sumber: AV Test.