HTC dan Lenovo Sedang Kembangkan VR Headset Standalone untuk Platform Google Daydream

Platform Daydream dan headset Daydream View merupakan bukti keseriusan Google dalam memajukan ranah virtual reality. Daydream View sendiri barulah awal dari visi besar Google untuk VR, seperti yang mereka tunjukkan pada ajang Google I/O tahun ini.

Dalam konferensi developer tahunan itu, Google mengumumkan bahwa produk selanjutnya untuk platform Daydream adalah VR headset bersifat standalone. Sekadar mengingatkan, standalone berarti headset tersebut sama sekali tidak perlu disambungkan ke PC ataupun dijejali smartphone; cukup pasangkan di kepala, maka Anda sudah langsung masuk ke realita maya.

Istimewanya, headset ini bakal mengusung sistem tracking luar-dalam, mirip seperti headset Windows Mixed Reality besutan Acer dan HP. Sederhananya, sistem ini memungkinkan perangkat untuk membaca pergerakan pengguna tanpa perlu mengandalkan perangkat terpisah seperti HTC Vive atau Oculus Rift.

Untuk mewujudkannya, Google mengadaptasikan teknologi augmented reality besutannya sendiri, Tango, menjadi sebuah sistem tracking VR yang mereka sebut dengan istilah WorldSense. WorldSense menjanjikan pengalaman bergerak yang sangat alami dalam VR, seperti yang bisa Anda lihat pada video di bawah ini.

Saat ini Google sudah punya prototipe VR headset standalone ini, dan mereka pun juga telah bekerja sama dengan Qualcomm untuk menciptakan desain blueprint yang bisa dijadikan referensi oleh pabrikan yang tertarik. Sejauh ini sudah ada dua yang berminat, yakni HTC dan Lenovo.

Baik HTC dan Lenovo dikabarkan siap merilis VR headset standalone-nya masing-masing dalam beberapa bulan mendatang. Harganya diperkirakan berada di kisaran $600 – $700, sekelas dengan HTC Vive maupun Oculus Rift.

Sumber: The Verge dan Google.

HTC Akan Luncurkan Mobile VR Headset Tahun Ini

Oculus Rift dan HTC Vive membuka mata publik terkait kapabilitas teknologi virtual reality. Sudah sewajarnya apabila publik kini mendambakan sebuah perangkat yang memungkinkan mereka untuk menikmati konten VR berkualitas di mana saja. Gear VR maupun Daydream View memang sudah tersedia, tapi kita butuh yang lebih superior dari itu selagi mempertahankan aspek portabilitasnya.

Tahun lalu, Oculus sudah mengumumkan bahwa mereka tengah mengembangkan sebuah VR headset bertipe standalone yang dapat digunakan tanpa harus tersambung smartphone maupun PC. Sekarang, giliran HTC yang mengumumkan rencana serupa, berdasarkan paparan CFO HTC, Chia-lin Chang kepada CNET.

Kira-kira sebelum akhir tahun, HTC akan meluncurkan sebuah perangkat mobile VR. Dijelaskan bahwa konsep perangkat ini tidak seperti Gear VR yang mewajibkan pengguna untuk menyelipkan ponsel ke dalam headset. Kemungkinan besar perangkat yang dimaksud adalah standalone VR headset seperti yang sedang dikerjakan Oculus.

Kalau benar, perangkat ini bisa dipastikan bakal menawarkan kapabilitas tracking yang hampir setara HTC Vive, dengan kamera, sensor dan chipset komputasi yang tertanam langsung di headset. Sebelum ini, HTC memang sudah memperkenalkan aksesori yang dapat mengubah Vive menjadi wireless, namun sepertinya perangkat baru ini bakal lebih portable lagi dari itu.

Semua ini baru sebatas spekulasi, terkecuali janji HTC untuk mengungkapnya sebelum akhir tahun. Kita lihat saja nanti siapa yang bisa lebih dulu mencuri perhatian publik dengan VR headset barunya, apakah Oculus atau HTC?

Sumber: UploadVR dan CNET.

Microsoft Umumkan Standalone VR Headset dengan Banderol Mulai $299

Surface Studio dan Windows 10 Creators Update adalah highlight utama dalam event yang dihelat Microsoft semalam. Namun di tengah-tengah presentasinya, Microsoft sempat menyinggung sesuatu yang menarik terkait virtual reality.

Tanpa ada yang menduga, Microsoft rupanya telah bekerja sama dengan sejumlah mitranya – HP, Dell, Lenovo, Asus dan Acer – untuk mengembangkan standalone VR headset. Standalone maksudnya perangkat sama sekali tidak perlu tersambung ke PC via kabel atau dipasangi smartphone seperti Gear VR, mirip seperti yang dijanjikan Oculus belum lama ini.

Microsoft juga mengklaim VR headset ini telah dibekali berbagai macam sensor, yang berarti semua fitur tracking-nya bisa dinikmati tanpa memerlukan aksesori tambahan atau setup yang kompleks seperti yang didapati oleh pengguna Oculus Rift dan HTC Vive.

Sejauh ini memang belum ada penjelasan yang merinci dari Microsoft, tapi dipastikan semua VR headset tersebut juga siap menyajikan pengalaman mixed reality ala HoloLens. Mungkin tidak se-immersive yang ditawarkan HoloLens, tapi setidaknya fitur preview produk 3D dari sebuah situs online sudah bisa memberikan pengalaman yang berbeda.

Bagian yang tidak kalah penting, banderol harganya dimulai di angka $299. Sayang belum ada keterangan mengenai jadwal rilisnya – kemungkinan bersamaan dengan peluncuran Windows 10 Creators Update.

Sumber: TheNextWeb dan Windows Blog.

VR Headset Idealens K2 Usung Spesifikasi ala Smartphone

Belakangan tren standalone VR headset perlahan mulai mendapat sorotan. Sebelumnya kita sudah melihat Alcatel Vision, yang pada dasarnya bisa beroperasi tanpa perlu diselipi smartphone seperti Gear VR maupun Cardboard. Kali ini kita akan membahas produk lain yang punya premis serupa.

Bernama Idealens K2, perangkat ini juga merupakan standalone VR headset seperti Alcatel Vision. Bahkan jeroannya pun hampir sama, mengandalkan chipset octa-core Samsung Exynos 7420 sebagai otaknya. Sebagus apa performanya? Well, mengingat Exynos 7420 merupakan chipset yang dipakai Samsung Galaxy S6, kira-kira kinerjanya tidak berbeda jauh dari Gear VR yang ditenagai smartphone tersebut.

Saat dikenakan, mata pengguna akan langsung disambut oleh sepasang panel layar AMOLED, masing-masing berukuran 3,81 inci dan beresolusi 1080 x 1200 pixel, dengan field-of-view seluas 120 derajat. K2 bisa digunakan oleh pengguna yang berkacamata, dan bobotnya yang tidak lebih dari 300 gram setidaknya bisa membuat pengguna sedikit lebih nyaman ketika bermain-main dengan K2 dalam durasi yang cukup lama.

Idealens K2 memiliki desain pengekang kepala yang adjustable / Idealens
Idealens K2 memiliki desain pengekang kepala yang adjustable / Idealens

Spesifikasi lainnya mencakup RAM 3 GB dan storage internal sebesar 32 GB. K2 mengusung baterai berdaya 3.800 mAh yang diposisikan di belakang supaya distribusi berat perangkat bisa tersebar dengan baik.

Soal konten, Idealens K2 menjalankan sistem operasinya sendiri, Ideal OS yang berbasis Android. Idealens bahkan memiliki app store-nya sendiri, yang diklaim mengemas lebih dari 100 VR game dan 1.000 video VR.

Sayang meski terdengar sangat potensial, sejauh ini tidak ada informasi yang beredar seputar harga jual maupun ketersediaan dari Idealens K2.

Sumber: SlashGear dan Idealens.