Komunitas TIK TNI AD Adakan Kompetisi Online tentang Keamanan Informasi

Pada tanggal 2-5 Maret 2018 lalu, Komunitas Teknologi Informasi Komputer TNI AD (TIK-AD) menyelenggarakan kompetisi online keamanan informasi Capture The Flag (CTF) yang pertama. Kompetisi ini memperebutkan piala Kepala Dinas Informasi dan Pengolahan Data (Kadisinfolahta) TNI AD. Dari rilis yang kami terima, acara ini berhasil diikuti oleh 297 tim yang terdiri dari kategori TNI (36 tim), pelajar dan mahasiswa (165 tim), dan kategori umum (96 tim).

“Di era informasi ini kemanunggalan TNI AD dengan rakyat dalam bidang TIK, khususnya yang berkaitan dengan sistem dan teknologi keamanan informasi, sudah seharusnya terjadi dan dikelola secara profesional dan berkelanjutan,” sambut Kepala Dinas Infolahta TNI AD Nugraha Gumilar yang juga Ketua Umum Komunitas TIK-AD.

Kompetisi ini mengusung tema “Bersama Rakyat, TNI AD Memperkuat Keamanan Informasi”. Masalah keamanan informasi menjadi salah satu perhatian pemerintah dalam beberapa tahun terakhir ini, sehingga secara resmi dibentuk Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) di akhir tahun 2017. Sebagai satuan yang bertanggungjawab terhadap kegiatan pengembangan sistem informasi di lingkungan TNI AD, Dinas Infolahta TNI AD bekerwajiban turut serta membantu pemerintah mencari solusi untuk meningkatkan keamanan informasi tidak hanya bagi kepentingan TNI AD, tetapi juga kepentingan nasional.

Staf Ahli Kasad Bidang TIK sekaligus Ketua Harian Komunitas TIK-AD Benny Ranti mengatakan, dampak positif event kompetisi TIK yang melibatkan masyarakat ini, komunitas TIK-AD akan terus menyelenggarakan event CTF dan hackathon di masa mendatang dengan topik-topik TIK yang menantang dan terkini serta melibatkan penyedia produk dan jasa TIK yang lebih luas.

Komunitas TIK-AD sendiri terbentuk sebagai hasil penyelenggaraan Hackathon Piala Kasad I tahun 2016. Anggotanya termasuk masyarakat sipil profesional di bidang TIK. Ini menunjukkan keseriusan TNI AD melalui Dinas Infolahta TNI AD untuk melibatkan masyarakat dalam membantu tugas pokok TNI AD, yaitu meningkatkan pertahanan dan keamanan negara, dalam hal ini keamanan informasi.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner untuk acara kompetisi Capture The Flag yang diadakan TNI AD

Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD: Tonggak Kemajuan IT dalam Kemiliteran Darat

Setelah melewati proses pendaftaran dan screening dari tim DailySocial dan TNI Angkatan Darat (TNI-AD), tiba akhirnya penyelenggaraan Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD yang berlangsung pada hari Sabtu (8/10) sampai dengan Minggu (9/10). Hackathon mengambil tempat di Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi), sebuah tempat penempaan prajurit-prajurit terbaik Tanah Air untuk mengabdi di TNI-AD, di kawasan Bogor.

Untuk mengikuti hackathon ini, para peserta diminta hadir di Pusdikzi sejak hari Jumat (7/10). Pasalnya, pada keesokan harinya di Sabtu pagi, peserta akan melakukan upacara yang dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD). Beberapa peserta memilih untuk langsung datang ke Pusdikzi, sedangkan sebagian besar lainnya, khususnya yang dari luar DKI Jakarta dan Jawa Barat, mendatangi Markas Besar TNI-AD di Jakarta Pusat untuk berangkat ke Pusdikzi menggunakan transportasi TNI-AD yang disediakan pihak panitia dari pukul 18.00 sampai dengan 00.00 (hari Sabtu).

Hari Pertama

Rangkaian Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD dibuka dengan upacara di lapangan Pusdikzi. KASAD Jenderal TNI Mulyono menjadi komandan upacara di pagi hari itu. Tercatat 64 tim IT developer yang terdiri dari 213 orang mengikuti upacara dan rangkaian acara hackathon.

HackathonTNI2

Usai upacara, atlet Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD dipersilakan masuk ke Aula Sudirman Pusdikzi yang menjadi arena kompetisi bergengsi ini. Hackathon dimulai pada pukul 10.00 WIB dan para peserta diberi waktu selama 24 jam untuk mengembangkan aplikasi pertahanan Republik Indonesia yang terbagi ke dalam tiga kategori: Teritorial, Operasi, dan Dukungan.

HackathonTNI1

Antusiasme para peserta terlihat tinggi dari awal lomba diselenggarakan di pagi hari, bahkan saat dini hari. Hari semakin malam dan gelap, kreativitas anak-anak bangsa yang mengikuti hackathon semakin jelas wujudnya. Bila diklasifikasi berdasarkan platform inovasi, para atlet-atlet ini menciptakan aplikasi di bidang Internet of Things, mobile apps, dan web apps.

Hari Kedua

Hackathon selesai pada pukul 10.00 WIB, di hari Minggu (9/10). Tidak lama setelahnya, proses penjurian babak pertama dimulai. Tim-tim peserta hackathon telah dibagi ke dalam empat baris kelompok. Di setiap baris terdapat tiga orang juri yang akan menilai aplikasi yang dipresentasikan peserta.

Setelah presentasi peserta berakhir, proses penghitungan poin kemudian dilakukan oleh juri-juri di setiap barisnya dan dilanjut dengan dibukanya babak 8 besar untuk mencari Juara 1, 2, dan 3 Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD. Delapan tim yang masuk ke babak final adalah Karsa, Garuda Wisnu Kencana, NVMCODE, GorontalobisaOLO, Cikur Defence, Batavia Hack Town, MasMas, dan Sang Surya Developer, yang mempresentasikan aplikasinya di hadapan tiga juri yang terdiri dari CEO DailySocial Rama Mamuaya, Kadisfolahtad Brigjen TNI Dr. Nugraha Gumilar, M.Sc, dan Staf Ahli TNI-AD Benny Rahmat.

HackathonTNI4

Babak final ini menghasilkan tiga tim pemenang Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD, yakni Cikur Defence sebagai Juara 1, Garuda Wisnu Kencana sebagai runner-up, dan GorontalobisaOLO sebagai Juara 3. Pemenang mendapatkan hadiah uang tunai senilai 25 juta rupiah untuk Juara Pertama, 15 juta rupiah untuk Juara Kedua, dan 10 juta rupiah untuk Juara Ketiga. Selain itu, lima tim lainnya yang masuk ke babak final juga berhak mendapatkan masing-masing uang tunai senilai satu juta rupiah.

HackathonTNI3

Acara ditutup dengan upacara di dalam Aula Sudirman Pusdikzi, yang dihadiri oleh para pimpinan Disisfoad TNI-AD.

Disclosure: Acara ini adalah advertorial hasil kerja sama DailySocial dengan TNI-AD yang merupakan bagian dari rangkaian acara Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD.

Inilah Developer yang Akan Bertanding di Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD

Setelah kurang lebih dua minggu dalam pencarian, TNI-AD dan DailySocial telah mendapatkan nama-nama developer yang akan mengikuti kompetisi nasional Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD pada hari Jumat, 7 Oktober 2016 sampai dengan Minggu, 9 Oktober 2016, di Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi), Bogor.

Sejak pendaftaran dibuka, 400 pendaftar telah mendaftarkan ide-ide pengembangannya ke Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD. Tercatat 113 ide telah terpilih untuk siap bertanding di Bogor.

Berikut adalah nama-nama atlet-atlet hackathon yang terpilih untuk mengikuti Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD:

Peserta Hackathon Kartika Cipta Yudha Eka Paksi TNI-AD

No Nama Tim Domisili / Kota Judul Ide / Nama Aplikasi
1 #random Jakarta Lapor Komandan
2 AlAzAr Yogyakarta ACBM
3 Alim Indev Malang Si Logist
4 appskep Padang Appskep
5 ARMY ONE Jakarta ARMY ONE
6 ArmyApp Bandung Weapon_GO
7 Artventure Labs Pontianak Penerapan Teknologi Mixed Reality untuk meningkatkan semua faktor dalam kemiliteran
8 Asc Bandung Territory
9 Assiasoft Malang Alutsista Track
10 Ayam Ketawa Malang Logistik Button
11 BadFish Game Surabaya Theater of Defence
12 Baret Hijau Yogyakarta Gladi
13 Baret Hitam Jakarta Naik Pangkat
14 Batavia Hack Town Malang pakupulo
15 Belalang Tempur Terawang
16 BETAS Jakarta Civic Mission System
17 bitsolution Jakarta Monitoring Progress Pembangunan Real Time
18 brawijaya Malang PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KOMANDO MENGGUNAKAN TEKNOLOGI REALTIME COMUNICATION DAN 3D WEBGIS
19 Break Yogyakarta Disaster App System with Notification
20 BreakHigh Yogyakarta Pantau Apps
21 C4ndr4d1muk4 Bandung Kalumsada (Aplikasi Pengetahuan Daerah Operasi)
22 C57 Bandung TNI Siaga
23 cakraSinarNusantara Jakarta ABRI masuk desa – online
24 CCIT – Hawk Depok Border Sensor
25 CCIT – Zero Depok HALO
26 CCIT Alpha Depok TNI Indonesia
27 CCIT Blizzard Depok GOOP (Go Operation)
28 CCIT MaBaFaKur Depok Aplikasi Logistik Penanggulangan Bencana
29 CCIT YUHUY Depok Bantu 45
30 CCIT-AZELROTH Depok logisticarmy
31 CCIT-ECHO Depok Bullets Bank
32 CikurDefence Cimahi PATOK – Passive Radar Technology Monitoring Kit
33 Circle Bandung RESYSLOG
34 Citras Malang Digitasi Panel Data
35 Cloud Piercer Bogor BotJukLap(Bot Petunjuk Lapangan)
36 Codres (Coder Respati) Jakarta Aplikasi Sistem Informasi Gudang Logistik Virtual
37 Disiko Jakarta disiko-owl
38 DivisionIT Bandung Aplikasi Monitoring data PaJaLe
39 Dream Akasa Bandung SIGAP(Siap Tanggap Bencana dan Ancaman Bahaya Nasional)
40 Eastlagoon Studio Surabaya TNI-COMBAT
41 ekadaster.com Semarang ekadaster.com
42 Epic Jelly Bandung MAKUTAv1
43 FEN Productions Jakarta TNI Maps (Field Companion)
44 Garuda Wisuda Kencana Bandung Mata Garuda
45 goeyon Yogyakarta WAR help
46 GorontaloBisaOLO Gorontalo Sicetang TNI AD(Sistem Informasi Cepat Tanggap)
47 greget Yogjakarta Asistensi Rekrutmen TNI AD
48 ICT UISI Gresik SIAP (Sistem Koordinasi Prajurit TNI)
49 Indonesia aman Yogjakarta laporin
50 inforkrisna Jakarta Lapor Siaga
51 Intechs Malang Pendeteksian dini titik api menggunakan drone berbasis Web GIS
52 Jagadsara Jakarta Jagadsara – Aplikasi mobile pendukung personil dalam operasi militer darat
53 Jejaka Studio Semarang Checking Teritori
54 Karsa Jakarta Karsa Yudha –Pelaporan Teritorial
55 Kawal Nusantara Jakarta IntegraWiraNusa
56 Kick Jogja Yogyakarta Smart Reporting Logistics System
57 KMB Micro Jakarta TNI-AD Resource Locator
58 KOMAL DEVELOPMENT Malang POL (Point Of Logistic) TNI AD
59 Lampu Mimpi Bandung Catatan Garuda
60 Laskar Angin Awang Awang
61 LOGOS Surabaya Volcanic Disaster Handling Decision Support System with Thermodinamical Approach
62 MABNA Malang Sistem Informasi Personel TNI-AD (SNIPER TNI-AD)
63 MalesLabs Depok Otot Samson
64 MANROBO Sidoarjo Bisik Komunikasi Komando Terbatas Anti Retas(Hack) Menggunakan Wireless Sensor Network
65 MARSUKARYA Malang SKETSA
66 MasMas Jakarta KAWAN [KAmi relaWAN]
67 Mediasoft Indonesia Bogor SIMPAN (SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGETAHUAN)
68 MercySmart Jakarta CepatSembuh
69 mhtechno Yogyakarta auto tangap bencana
70 Micro Paradise Bogor Teropong Nusantara
71 Mitra Informatika Malang Pusat Kendali Peralatan Dan Logistik
72 NgomongDoang Jakarta App intai
73 Nova Bandung Strategic Mapping Based GIS
74 Nusantarabeta Studio Tangerang Selatan InSmartwatch
75 NVMCODE Kudus Peta Strategi Modern
76 Ojo Dumeh Bandung Augmented Reality Maps with SandBox
77 PANDAWA Bogor KABARTORIAL
78 Pati Unus Jakarta Aksa Parusa
79 pawanov Depok Control Room TNI AD
80 Playsure Jakarta Barrack / Medic Supply needs
81 Popo Jakarta logmil
82 PPAP Malang Notifikasi Benda Luar Atmosfer yang Jatuh ke dalam Teritorial NKRI
83 Programmer Jalanan Makassar I-Report Alutsista
84 Radya Playgroud Bandung Project Lagan
85 Rajawali Nusantara. Jakarta Aplikasi Logistik Militer
86 Rimbunesia Malang Tentaranesia
87 Rizeva Medan Ble People Finder
88 ROBOCROT Sidoarjo Remote Helm Shooting
89 Roboman Sidoarjo Bisik (Sistem Komando Perang Anti Retas(Hack) Menggunakan wireless Sensor Network)
90 RosyidTech Boyolali SkyGun (Sistem Kendali Senjata Otomatis Anti Pesawat & Rudal Balistik)
91 Sang Surya Developer Malang Aplikasi Verifikasi Keanggotaan TNI AD
92 Secure Society Yogyakarta Civil Intel
93 Siap, Ndan Jakarta Pertahankan
94 SkyLine Surabaya Garda Infanteri, Mobile Auto Detection – Aplikasi berbasis Android
95 Snow Leopard Semarang Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Pangkat / Kelulusan Anggota
96 SnS Studio Bandung Spionase
97 Solmed Solo AR Secret Tag
98 Spirit Bandung Bom Sensor PIR
99 standAlone Bogor SIPPTIK
100 Startup STMIK A. YANI Yogyakarta Personal Tracker
101 sysDev Indonesia Depok SIPETIK
102 TankSim Bandung Tank Simulator
103 The Polem Jakarta bihaba
104 titik Bandung sistem informasi pengembangan infrastruktur pengelolaan sumberdaya lahan
105 Tower Innovation Yogyakarta Trouble/Issue Ticket Radar
106 TRENDSOLUSI Bogor SISTEM LOGISTIK TERINTEGRASI
107 UNITY DEVELOPER UGM Yogyakarta SI KK (Sistem Informasi Koordinasi dan Komunikasi) / BABINSAKU
108 VATRIOT Bandung Aplikasi Simulator Kendaraan Alutsista Darat
109 Wearedevind Malang SIGAB-APP
110 Wika Pro Malang Movet
111 Wonderlabs Team Yogyakarta Aplikasi optimasi pada logistik dan anggaran TNI menggunakan Algoritma Simplex Minimization dan Maximization
112 X – GUNX CYBER TEAM TEGAL – BANDUNG SAR APPS
113 Zafinira dev Malang APsimel (Aplikasi Penataan Sistem Manajemen Personel)

Seperti yang pernah dijelaskan sebelumnya, atlet-atlet hackathon ini wajib berkumpul di Markas Besar (Mabes) TNI-AD, pada hari Jumat, 7 Oktober 2016, usai jam kantor. Para peserta akan didampingi oleh para prajurit TNI-AD dengan transportasi khas TNI saat berangkat menuju Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi), Bogor. Dari pukul 18.00 di hari Jumat hingga 00.00 di hari Sabtu, TNI-AD menyediakan transportasi tersebut bagi di Mabes TNI-AD yang berangkat setiap dua jam sekali.

Sesuai dengan yang telah dijanjikan TNI-AD, tidak hanya berhak mengikuti kompetisi dan merebut total hadiah uang tunai 50 juta rupiah, atlet-atlet hackathon ini juga secara otomatis menjadi anggota dari komunitas IT TNI-AD.

Tim yang telah disebutkan tadi siap berlaga di hackathon dengan mengembangkan aplikasi pertahanan darat negara di antara tiga sektor yakni Teritorial, Operasi, dan Dukungan. Dengan jumlah tim sebanyak itu, TNI-AD berharap Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD ini akan menghasilkan kekuatan-kekuatan baru di dalam pertahanan darat Tanah Air melalui aplikasi dan pemrograman.


Disclosure: Artikel ini adalah hasil kerja sama DailySocial dan TNI-AD sebagai bagian rangkaian kegiatan Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD. 

Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD turut didukung dan disponsori oleh BCA, Cisadane Chemicals, Nestle Pureal, dan Blue Bird Group.

Saatnya IT Developer Menjadi Bagian TNI-AD

Kebocoran data, alur informasi yang mandeg, dan penyimpanan data yang tidak terstruktur. Inilah tiga dari sekian banyak mimpi buruk bagi para IT developer. Oh, ralat, hal-hal itu bisa menjadi mimpi buruk bagi masyarakat pada umumnya yang hidup di era internet serba terhubung ini. Secara luas, masyarakat saat ini sudah membutuhkan keamanan teknologi dan infomasi, apalagi mereka yang ada di garda terdepan pertahanan negara?

TNI-AD, sebuah angkatan perang yang bertanggung jawab atas kedaulatan tanah Indonesia, memberi ruang perhatian terhadap bagaimana Tanah Air ini terjaga dari aspek teknologi. Melihat fenomena di dunia maya hari ini, perubahan yang terjadi di ranah digital ini memang perlu kesiapan yang lebih matang. TNI-AD sangat menyadari hal ini. Perubahan ini tak sejalan dengan sumber daya manusia di TNI-AD.

TNI-AD tidak mau berjalan sendiri untuk menjalankan misi ini. TNI-AD mengajak para IT developer Indonesia untuk memberi sumbangsih kepada Tanah Air ini lewat Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD.

Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD adalah sebuah kompetisi bagi para ahli teknologi dan IT developer Indonesia untuk menyumbang ide-ide inovatif mereka dalam pengembangan aplikasi pertahanan negara. Tiga kategori pengembangan dapat dipilih oleh para IT developer untuk mengikuti ajang ini, yaitu Operasi, Teritorial, dan Dukungan.

Tak hanya sebagai perlombaan, Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha juga menjadi ajang bagi TNI-AD untuk mencari dan mengajak talenta IT terbaik kebanggaan bangsa untuk menjadi bagian dari TNI-AD. Pasalnya, IT developer dengan ide pengembangan aplikasi terbaik dan terpilih akan secara otomatis menjadi anggota dari komunitas IT TNI-AD, berhak mengikuti lomba, dan berkesempatan memenangkan total hadiah puluhan juta rupiah.

Tak tanggung-tanggung, keanggotaan IT developer yang terpilih ini akan dilegalisasi dengan kartu anggota yang ditandatangani pejabat terkait, pin anggota, merchandise TNI-AD, dan sertifikasi keikutsertaan yang ditandatangani Kepala Staf TNI-AD (KSAD).

Nah, setelah terpilih untuk mengikuti Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha, para IT developer akan mengikuti kompetisi selama tiga hari, dari hari Jumat, 7 Oktober 2016 sampai Minggu, 9 Oktober 2016. Atlet-atlet hackathon terpilih wajib berkumpul di Markas Besar (Mabes) TNI-AD, pada hari Jumat, 7 Oktober 2016, usai jam kantor.

Nantinya, keberangkatan para peserta akan didampingi oleh para prajurit TNI-AD dengan transportasi khas TNI, menuju Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi), Bogor. Dari pukul 18.00 di hari Jumat hingga 00.00 di hari Sabtu, TNI-AD akan menyediakan transportasi tersebut di Mabes TNI-AD yang berangkat setiap dua jam sekali.

TNI-AD mengharapkan rekan-rekan IT developer dari luar DKI Jakarta yang terpilih dapat mengikuti jadwal tersebut, serta menyiapkan transportasinya masing-masing menuju Jakarta (Mabes TNI-AD), mengingat pihak penyelenggara hanya menyiapkan transportasi Jakarta-Bogor dan akomodasi di Pusdikzi.

Sesampainya di Pusdikzi, para atlet akan beristirahat terlebih dahulu agar keesokan harinya siap untuk bertanding dan memperebutkan total hadiah senilai 50 juta rupiah.

Hadiah dari Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha pun bukan diberikan dalam bentuk uang tunai saja. Bagi para juara kompetisi, TNI-AD akan memberi trofi serta pengakuan bergengsi dari KSAD.

Jadi, apakah Anda IT developer yang siap menerjemahkan bahasa pemrograman menjadi aplikasi untuk menjaga benteng pertahanan Bumi Pertiwi? Daftarkan diri Anda sekarang juga! Pendaftaran akan ditutup dalam hitungan hari lho!


Disclosure: Artikel ini adalah hasil kerja sama DailySocial dan TNI-AD sebagai bagian rangkaian kegiatan Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD.

Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD, Sebuah Misi Pertahanan Indonesia di Dunia Siber

Teknologi tanpa lelah terus mengubah wajahnya menjadi lebih mutakhir, lewat piranti-piranti tercanggih dan teranyar yang muncul bertubi-tubi. Setali tiga uang, fenomena ini dapat Anda temui juga dalam ancaman militer. Teknologi kini mulai menginvasi pertahanan negara dan diperlukan pengembangan untuk menghadapinya. Tak hanya dari aspek teknologi tapi juga dari sumber daya manusia (SDM).

Demi memajukan kedua aspek tersebut, TNI Angkatan Darat (TNI-AD) yang bekerja sama dengan DailySocial akan menggelar sebuah kompetisi pemrograman bertajuk Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD.

Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD merupakan sebuah upaya dari TNI-AD dalam merangkul para ahli teknologi sipil untuk bersama-sama memajukan pertahanan darat negara.

Di Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD, developer akan terlibat di dalam sebuah misi kemiliteran di bidang teknologi, yakni menciptakan aplikasi untuk pertahanan darat negara dalam 24 jam dengan beberapa pengarahan dari awak TNI-AD. Aplikasi-aplikasi yang mereka buat harus meliputi salah satu di antara tiga sektor: pembinaan teritorial, operasi pertempuran, dan operasi dukungan.

Pembinaan teritorial ini meliputi pengembangan potensi pertahanan negara dalam aspek komunikasi dan koordinasi tim, serta pemahaman tim terhadap kondisi lapangan yang disesuaikan dengan kondisi yang sedang atau kerap terjadi di Indonesia. Karena Indonesia berbatasan dengan sejumlah negara tetangga, pengembangan teknologi teritorial ini seharusnya dapat membantu tentara di perbatasan negara untuk lebih optimal dalam menjaga pertahanan Indonesia.

Ada pula pembinaan operasi pertempuran. Pengembangan yang diharapkan TNI-AD adalah untuk meningkatkan daya tempur prajurit dalam menghadapi kemungkinan ancaman terhadap kepentingan strategis nasional. Implementasi teknologi di operasi tempur, salah satunya, adalah rapid response.

Sektor ketiga adalah pembinaan dukungan. Pengembangan dukungan ini mencakup pembinaan dukungan intelijen, operasi dan latihan, personil, logistik, anggaran, penelitian dan pengembangan, topografi, hukum, psikologi, dan kerja sama militer dan inspektorat. Aplikasi monitoring penyediaan suku cadang adalah salah satu bentuk yang bisa dikembangkan oleh developer.

Hackathon ini akan diselenggarakan pada tanggal 7 – 9 Oktober 2016 berlokasi di Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi), Bogor. Berada di tempat pasukan TNI-AD dididik dan dibina, para developer dapat secara langsung merasakan bagaimana operasi militer sektor TI dijalankan dan juga ikut terjun di dalamnya.

Hanya ada 50 aplikasi militer terpilih yang akan ikut serta di Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD. Untuk itu, DailySocial  berencana melangsungkan meetup di dua kota, yaitu di Yogyakarta pada 28 September 2016 dan Malang pada 29 September 2016. Developer meetup ini adalah momentum yang baik bagi para developer untuk membuka wawasan dan memahami tentang kebutuhan tim TNI-AD dalam dunia TI serta penjelasan teknis kompetisi.

Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD adalah wadah pencarian talenta-talenta TI Indonesia untuk turun tangan secara langsung dalam pertahanan siber negara. Andakah orangnya?


Disclosure: Artikel ini adalah hasil kerja sama DailySocial dan TNI-AD sebagai bagian rangkaian kegiatan Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD.

Meningkatkan Kualitas SDM di Bidang Teknologi Informasi Agar TNI AD Tetap Jaya di Darat

Sembunyi di balik semak-semak dan pepohonan, menggunakan coret-coretan di wajah, dan melakukan baku tembak dengan musuh negara di medan pertempuran. Agaknya, gambaran itu menjadi hal umum yang ada di benak masyarakat mengenai TNI Angkatan Darat (AD). Harus diakui, sejak awal pelatihan militer, TNI AD memang membentuk para prajurit untuk melaksanakan pertempuran konvensional. Sebelum era digital seperti sekarang ini, ancaman militer masih bersifat tradisional.

Nyatanya, bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara semakin berkembang dari hari ke hari. Jika sebelumnya bertarung dengan senjata api, kini ancaman yang bersifat non-tradisional mulai menunjukkan batang hidungnya.

Perkembangan ancaman terhadap kedaulatan negara, baik yang bersifat tradisional maupun non tradisional, saat ini semakin dinamis. Ada yang dilakukan oleh state actor, tapi tak jarang juga ada peran non-state actor. Yang pasti, mereka melakukannya dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan, termasuk di dalamnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

Merujuk pada UU No. 34 tahun 2004 tentang TNI, disebutkan bahwa TNI bertugas menjaga kedaulatan negara dari ancaman dan gangguan melalui operasi militer perang (OMP) dan operasi militer selain perang (OMSP). Dalam melaksanakan tugasnya, saat ini TNI AD menghadapi ancaman yang semakin kompleks, yang merupakan gabungan dari ancaman tradisional dan non tradisional, atau biasa disebut ancaman hibrida.

Implementasi Teknologi untuk Mengimbangi Perkembangan Ancaman

Perlahan tapi pasti, ancaman-ancaman siber mulai terdengar gaungnya di dunia pertahanan internasional, yang hampir menyamai serangan konvensional. TNI AD, sebagai garda terdepan dalam menjaga keutuhan Republik Indonesia, merasa terpanggil untuk melakukan penyesuaian diri agar lebih melek terhadap dunia teknologi informasi dan komunikasi.

Untuk mencapai tujuannya, state actor dan non state actor sudah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media dan didukung dengan peralatan dan persenjataan teknologi tinggi. TNI AD dengan sigap segera memenuhi kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista) berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang memiliki spesifikasi teknologi tinggi pula untuk mengimbangi perkembangan ancaman, baik saat ini maupun yang akan datang.

Sejauh ini TNI AD secara bertahap sudah mengimplementasikan teknologi melalui peremajaan peralatan dan alutsistanya berbasis komputerisasi. Mekanisme kerja sehari hari di satuan jajaran TNI AD sudah menggunakan sistem informasi melalui pembangunan aplikasi untuk mempermudah dan mempercepat tugas serta dapat memberikan data yang lebih akurat.

Sebagai contoh termutakhir, TNI telah memaksimalkan teknologi informasi menggunakan pesawat tanpa awak (drone) untuk menghadapi kasus terorisme di Poso. Kala itu, prajurit berhasil mendapatkan data-data tentang keberadaan makhluk hidup melalui sistem informasi yang ditangkap dan diolah oleh drone, sehingga mereka lebih mudah dalam mencari target.

Menyikapi tantangan di Era Digital

Tantangan TNI AD yang perlu mendapat perhatian serius sebenarnya selain peremajaan peralatan dan alutsista berbasis komputerisasi, namun tidak kalah pentingnya yaitu pengembangan SDM prajurit dalam menghadapi era digital.

Perubahan teknologi itu bisa terjadi dalam hitungan bulan. Di sisi lain, prajurit TNI AD siap pakai dalam bidang TI perlu dilatih secara intensif kurang lebih di atas tiga tahun. Nah, antara pengembangan SDM yang perlu waktu hingga tiga sampai empat tahun ini tidak sebanding dengan perubahan teknologi yang dalam satu tahun bisa terjadi hingga dua kali.

Pengadaan alutsista berbasis komputerisasi dapat terealisasi selama anggaran tersedia, sedangkan ketersediaan SDM yang kompeten di era digital perlu waktu cukup lama. Ada tahapan proses yang perlu dilalui untuk menghasilkan SDM prajurit yang kompeten di bidang TI.

Pernah dengar ungkapan “man behind the gun”? Istilah ini sangat tepat dalam menyikapi kemajuan TI. Dengan kata lain, alutsista berbasis komputerisasi maupun sistem informasi akan berfungsi dengan baik bila manusia yang mengawakinya paham betul dengan teknologi informasi.

Menyikapi hal ini, TNI AD telah melakukan terobosan-terobosan melalui pelatihan, kursus dan pendidikan TI secara terus menerus. Pihak TNI AD juga sudah melakukan kerja sama dengan Universitas Gunadarma berkaitan penyediaan dosen TI.

Dalam waktu dekat akan dilangsungkan perlombaan hackathon yang berkaitan dengan sistem informasi kemiliteran. Ini adalah salah satu terobosan TNI AD untuk menyikapi keterbukaan informasi dan akses digital. TNI AD memanggil generasi muda bangsa yang ahli di bidang TI untuk memberikan sumbangsih pemikirannya untuk membangun TNI AD yang kokoh dan kuat sebagai wujud kecintaannya terhadap TNI dan NKRI.

TNI punya semboyan “Bersama rakyat TNI kuat”. Inilah salah satu implementasi TNI AD terhadap semboyan tersebut. TNI AD menyikapi tantangan digital ini dengan mengundang masyarakat sipil untuk bahu-membahu menjaga negara dari segala bahaya, dan ancaman baik yang bersifat tradisional maupun non tradisional.

Perkembangan teknologi adalah sesuatu yang harus diterima. Semua pihak tidak bisa menghindar apalagi bersikap resisten. Hal tersebut justru akan merugikan baik secara pribadi maupun organisasi. Perkembangan teknologi tentu memiliki dampak positif dan negatif. TNI AD telah menyiapkan prajuritnya sebagai generasi penerus calon pemimpin TNI di masa depan untuk dapat mengembangkan dampak positif dan meminimalisasi dampak negatif perkembangan teknologi agar TNI AD tetap jaya di darat.


Disclosure: Artikel tamu ini ditulis oleh Brigadir Jenderal Nugraha Gumilar, Kepala Dinas Informasi dan Pengolahan Data (Kadisfolahtad) TNI Angkatan Darat.

Artikel ini adalah hasil kerja sama DailySocial dan TNI Angkatan Darat sebagai artikel awal kegiatan Hackathon Cipta Yudha Kartika Eka Paksi TNI AD.